Anda di halaman 1dari 1

Evaluasi OC Poros Dua Tahun Terakhir

Istilah Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) sering kita temukan pada saat
ada event atau kegiatan besar skala nasional maupun internasional yang diselenggarakan oleh
organisasi ataupun event organizer. Kedua istilah tersebut biasanya digunakan untuk struktur
kepanitiaan pada kegiatan yang diselenggarakan. Pemilihan orang dalam Steering Commite ini
adalah mereka yang memiliki keahlian lebih dalam mengkonsep, atau pakar, sehingga layak disebut
sebagai penasihat kegiatan atau pemberi pertimbangan. Organizing Committee adalah unit
kepanitiaan yang mempunyai tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Didalam departemen teknik mesin sendiri terdapat kegiatan kaderisasi mahasiswa baru yang
dinamakan POROS atau disebut pembekalan orientasi dan sosialisasi. POROS sendiri diadakan oleh
Himpunan Mahasiswa Mesin dimana eleme elemen pengader sendiri berasala dari semua mahasiswa
mesin yang telah lulus dalam kaderisasi. Proses POROS yang diadakan oleh departemen Mesi sendiri
memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diperhatikan. Untuk kelebihannya bisa menciptakan
mahasiswa yang solid diangkatan tetapi dari kelebihan tersebut menghasilkan dampak negatif yang
harus dievaluasi diataranya sebagai berikut. Mahasiwa yang dihasilkan tidak terlalu peduli dengan
jurusan lain hanya peduli dengan angkatan saja, seharusnya dari elemen pengader mamasukan materi
bahwa penting juga untuk bersosialiasi dengan jurusan lain karena kita harus sadar bahwa jurusan
atau departement sendiri tidak bisa berjalan sendiri. Selain evaluasi tersebut adalagi evaluasi untuk
himpunan yang menjabat pada kaderisasi M58 proses poros terlalu lama sehingga menimbuklan
kemuakan dari angkatan yang dikader sehingga angkatan pecah bahkan poros juga sempat tidak
berjalan maka dari itu seharunya dari himpunan dapat mempertimbangkan berapa waktu ideal untuk
menjalankan poros itu sendiri sehingga dari elemen yang dikaderpun dapat menerimanya, jika
terlampau lama juga akan menimbulkan kebosanan. Evaluasi selajutnya untuk elemen pengader
adalah untuk tidak berkata kotor, hampir semua elemen pengader mengucapkan kata kotor seenaknya
tanpa berfikir panjang padahal seharusnya dari elemen pengader adalah contoh jika orang yang
dicontoh salah lalu bagaiaman ia bisa mendidik mahasiswa baru jadinya elelem yang dikaderpun jika
ia menjabat juga akan bobrok moralnya. Evaluasi selanjutnya yaitu untuk tempat sosialiasi diamana
ada salah satu ormawa yang mewajibkan untuk sosialiasi ditempatnya sehingga mereka tidak bisa
melakukan sosialiasi yang seharusnya dilakukan di Lab Lab dan taman mesin. Harusnya dari
himpuanan atau elemen pengader dapat mempertimbangkan ini karena sosialasi seharusnya
dilakukan pada orang yang bermateri padahal tidak semua dari ormawa tersebut paham akan materi
sosialiasi yang direncakaan oleh OC acara POROS maka dari itu pertimbangan akan tempat sosialiasi
haruslah penting agar penyebaran ilmu sosialiasi dapat diterima dengan benar. Evaluasi selanjutya
adalah dari SC sendiri, seharunysa SC adalah orang yang berilmu tinggi dan nilai kewibawanya juga
dapat bukan asal marah dan mengeluarkan kata kata saja. Evaluasi selanjutnya yaitu waktu untuk
sosialiasi seharusnya dapat diatur dengan tepat karena selam saya mengikuti proses poros waktu dari
poros sering berlebihan saat sore hari bahkan hingga memotong waktu solat ashar dan maghrib
harusnya juga seperti itu dapat diatasi karena agama adalah segala galanya. Evaluasi selanjutnya yaitu
agar dari elemen pengader tidak melakukan vapor dan rokok dalam kegiatan sosialiasi karena pada
dasarnya itu mengganggu dan itu juga tempat umum bukan tempat sendiri jika terus dibarkan juga
akan melanggar peraturan baru untuk tidak merokok disembarang tempat. Evaluasi selanjutnya
adalah harus ada penyegaran dari penyelaggara POROS untuk memebrkan waktu refreshing agar
MABA tidak bosan dalam menjalani poros hal ini dapat dilakukan dengan olahraga bersama civitas
akademika dan penyelenggara poros seperti voly, atau apapun yang dapat membuat fresh agar MABA
tidak muak akan poros. Evaluasi selanjutnya saat pembaitan mahasiwa baru juga seharusnya dari
penyelggara agar mengingatkan maba agar tidak merusak fasilitas seperti rumput dan tembok hal ini
terjadi karena maba tidak diingatkan oleh penyelenggara sendiri sehingga mereka tidak sadar bahwa
yang dilakukan itu meursak fasilitas sehingga kasihan mbah No sebagai pengurus dalam kebersihan.

Anda mungkin juga menyukai