Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Terima kasih kami ucapkan pada dosen pembimbing mata kuliah Sistem
Perkemihan yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah yang berjudul
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan . Tidak lupa juga kami ucapkan pada
teman teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah ini tidak lepas dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk
kesempurnaan makalah makalah berikutnya. Semoga makalah yang kami buat ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem perkemihan
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dan manfaat dari bagian - bagiannya
3. Agar mahasiswa mengetahui mekanisme dari sistem perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, ureter , kandung kemih dan uretra.
Untuk menjaga fungsi ekskresi, sistem perkemihan mempunyai dua ginjal. Organ ini
memproduksi urine yang berisikan air, ion-ion dan senyawa-senyawa solut yang kecil.
Urine meninggalkan kedua ginjal dan melewati sepasang ureter menuju dan
ditampung sementara pada kandung kemih. Proses ekskresi urine dinamakan miksi,
yang terjadi ketika adanya kontraksi dari otot-otot kandung kemih yang menekan
urine untuk keluar melewati uretra dan keluar dari tubuh.
GINJAL
Secara anatomi, ginjal terletak pada dinding posterior abdomen,terutama
didaerah lumbal, disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak
yang tebal, dibelakang peritoneum atau di luar rongga peritoneum.
Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebra
torakalis sampai vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri
karena letak hati yang menduduki ruang lebih banyak disebelah kanan. Panjang ginjal
pada orang dewasa sekitar 6 7,5cm, tebal 1,5 2,5cm dan berat sekitar 140 gram.
Pada bagian atas terdapat kelenjar suprarenalis atau kelenjar adrenal.
Struktur ginjal :
Setiap ginjal diselubungi oleh kapsul tipis dari jaringan fibrus dan membentuk
pembungkus yang halus. Didalamnya terdapat struktur ginjal berwarna ungu tua
yang terdiri atas korteks disebelah luar dan medula disebelah dalam. Bagian medula
tersusun atas 15 16 massa piramid yang disebut piramid ginjal.
Nefron
Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan fungsional
ginjal, jumlahnya sekitar 1 juta pada setiap ginjal. Setiap nefron dimulai sebagai
berkas kapiler ( badan malphigi / glomelurus ) yang tertanam dalam ujung atas yang
lebar pada urinefrus atau nefron. Dari sini tubulus berjalan berkelok-kelok dan
sebagian lurus. Bagian pertama berkelok-kelok dan sesudah itu terdapat sebuah
simpa yang disebut simpaeienle. Kemudian, tubulus itu berkelok-kelok lagi, disebut
kolekan kedua atai tubulus distal, yang bersambung dengan tubulus penampung
yang berjalan melintasi korteks dan medula, lalu berakhir disalah satu piramidalis.
Gambar Ginjal :
Pembuluh Arteri.
Arteri renalis membawa darah murni dari aorta abdominalis keginjal. Cabang arteri
memiliki banyak ranting didalam ginjal dan menjadi arteriola aferen serta masing-
masing membentuk simpul dari kapiler-kapiler didalam salah satu badan malphigi,
yaitu glomelorus. Arteriola aferen membawa darah dari glomelurus, kemudian dibagi
kedalam jaringan peritubular kapiler. Kapiler ini menyuplai tubulus dan menerima
materi yang direabsorbsi oleh struktur tubular. Pembuluh aferen menjadi arteiola
aferen yang bercabang-cabang membentuk jaringan kapiler disekeliling tubulus
uriniferus. Kapiler ini bergabung membentuk venarenalis yang membawa darah dari
ginjal ke vena kava inferior. Kapiler arteriola eferen lainnya membentuk vasa vecta
yang berperan dalam mekanisme konsentrasi ginjal.
Fungsi ginjal :
1. sebagai tempat mengatur air
2. sebagai temapat mengatur konsentrasi garam dalam darah
3. sebagai tempat mengatur keseimbangan asam basa darah
4. sebagai tempat ekskresi dan kelebihan garam
Sekresi urine dan mekanisme kerja ginjal
Glomerulus berfungsi sebagai saringan. Setiap menit, kira-kira 1lt darah yang
mengandung 500cc plasma mengalir melalui semua glomelurus, dan sekitar 10cc ( 10
% ) disaring keluar. Plasma yang berisi semua garam, glukosa dan benda halus lainnya
disaring. Namun, sel dan protein plasma terlalu besar untuk dapat menembus pori
saringan dan tetap tinggi dalam darah. Cairan yang disaring, yaitu filtrat glomelurus,
kemudian mengalir melalui tubulus renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan
yang diperlukan tubuh serta membuang yang tidak diperlukan. Dalam keadaan
normal, semua glaukosa dan sebagian besar air diabsorbsi kembali, sedangkan
produk buangan dikeluarkan. Faktor yang mempengaruhi sekresi adalah filtrasi
glomelurus, reabsorbsi tubulus dan sekresi tubulus. Berat jenis urine tergantung dari
jumlah zat yang dilarutkan atau terbawa dalam urine. Berat jenis plasma ( tanapa
protein ) adalah 1010. bila ginjal mengencerkan urine ( misalnya sesudah minum air )
, maka berat jenisnya kurang dari 1010. bila ginjal memekatkan urine, maka berat
jenis ( bj ) urine lebih dari 1010. daya pemekatan ginjal diukur menurut berat jenis
tertinggi.
URETER
Ureter merupakan saluran retroperitoneum yang menghubungkan ginjal dengan
kandung kemih. Pada awalnya, ureter berjalan melalui fasia gerota dan kemudian
menyilang muskulus psoas dan pembuluh darah iliaka komunis. Ureter berjalan
sepanjang sisi posterior pelvis, dibawah vas deferens, dan memasuki basis vesika
pada trigonum. Pasokan darah ureter bersal dari pembuluh darah renalis, gonad,
aorta, iliaka komunis dan iliaka internal. Susunan saraf otonom pada dinding ureter
memberikan aktivitas peristaltik, dimana kontraksi berirama bersal dari pemacu
proksimal yang mengendalikan tranpor halus dan efisiensi bagi urine dan pelvis
renalis kekandung kemih.
Kandung kemih
Kandung kemih ( vesika urinaria/ VU ) berfungsi sebagai penampung urine. Organ ini
berbentuk seperti buah pir/ kendi. Kandung kemih terletak didalam panggul besar,
didepan isi lainnya, dan dibelakang simpisis pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi.
Bagian terbawah adalah basis sedangkan bagian atas adalah fundus. Puncaknya
mengarah kedepan bawah dan ada dibelakang simpisis. Dinding kandung kemih
terdiri atas lapisan serus sebelah luar,lapisan berotot, lapisan submukosa, dan lapisan
mukosa dari epitelium transisional. 3 saluran bersambung dengan kandung kemih. 2
ureter bermuara secara obliq disebelah basis, letak obliq menghindarkan urine
mengalir kembali kedalam ureter. Uretra keluar dari kandung kemih sebelah dalam.
Daerah segi tiga antara 2 lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kemih
( trigonum vesikaurinarius ) . pada wanita, kandung kemih terletak diantara simpisis
pubis, uterus, dan vagina. Dari uterus, kandung kemih dipisahkan oleh lipatan
peritoneum ruang uterovesikal atau ruang doglas.
Uretra
Uretra adalah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kemih kkelubang luar,
dilapisi oleh mebran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi
kandung kemih. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot melingkar, mebentuk
sflingter uretra. Panjang uretra pada wanita sekitar 2,5-3,5cm sedangkan pada pria
17-22,5cm
PROSES PERKEMIHAN
Mikturisi adalah peristiwa pembuangan urine. Keinginan berkemih disebabkan oleh
penambaha tekanan dalam kandung kemih dan isi urine didalamnya. Jumlah urine
yang ditampung kandung kemih dan menyebabkan miksi yaitu170-230ml. Mikturisi
merupakan gerakan yang dapat dikendalikan dan ditahan oleh pusat-pusat
persarafan. Kandung kemih dikendalikan oleh saraf pelvis dan serabut saraf simpatik
dari pleksus hopogastrik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, ureter , kandung kemih dan uretra.
Untuk menjaga fungsi ekskresi, sistem perkemihan mempunyai dua ginjal. Organ ini
memproduksi urine yang berisikan air, ion-ion dan senyawa-senyawa solut yang kecil.
Urine meninggalkan kedua ginjal dan melewati sepasang ureter menuju dan
ditampung sementara pada kandung kemih. Proses ekskresi urine dinamakan miksi,
yang terjadi ketika adanya kontraksi dari otot-otot kandung kemih yang menekan
urine untuk keluar melewati uretra dan keluar dari tubuh.
MAKALAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
Di susun oleh :