Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN UPAYA


PEMECAHANNYA

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. H. KARWONO, M.Pd
RISWANTO, M.Pd.Si

Disusun Oleh
Kelompok 4
Maratus Sholikhah 15330002
Novita Intan Kusuma Dewi 15330004
Citra Dewi Anggraeni 15330017

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Strategi Pembelajaran tentang Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Upaya
Pemecahannya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H.
Karwono, M.Pd. / Riswanto, M.Pd yang telah memberi tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Metro, Mei 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 3
2.2 Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 4
2.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 5
2.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 8
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 9
2.6 Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran Dikelas 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata
sebagai sesuatu dan meningkatkan keterampilan berpikirkritis dan menyelesaikan
masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting. Pendekatan ini
mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri.
Dalam penerapan Strategi Berbasis Masalah guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah
mempersiapkan apa yang harus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar
siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif tetapi juga aspek
afektif dan psikomotor melalui penhayatan secara internal akan problem yang
dihadapi. SPBM diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap
individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan
salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran.
Tidak sedikit siswa yang mengambil jalan pintas, mislnya dengan mengonsumsi
obat-obat terlarang atau bahkan bunuh diri hanya gara-gara tidak sanggup
memecahkan masalah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah?
1.2.2 Apa Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ?
1.2.3 Bagaimana Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran?
1.2.4 Bagaimana Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran?
1.2.5 Apa Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah?
1.2.6 Bagaimana Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya?

4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
2. Mengetahui Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
3. Mengtahui Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran.
4. Mengetahui Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran.
5. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah.
6. Mengetahui Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


Pengajaran berdasarkan masalah ini telah dikenal sejak zaman John Dewey.
Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah adalah
interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar
dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan
dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu
secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis,
serta dicari pemecahannya dengan baik.
Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris Problem-
based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan
menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu siswa
memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya.
Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning / PBL)
adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-
paut) bagi siswa, dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang
lebih realistik (nyata).
Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada siswa, yang mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan
untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang
bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula
dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar siswa. Siswa menyelidiki sendiri,
menemukan permasalahan, kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah
petunjuk fasilitator (guru).
Pembelajaran Berbasis Masalah menyarankan kepada siswa untuk mencari
atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Pembelajaran
berbasis masalah memberikan tantangan kepada siswa untuk belajar sendiri. Dalam
hal ini, siswa lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit
bimbingan atau arahan guru sementara pada pembelajaran tradisional, siswa lebih

6
diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh
seorang guru.
Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya
disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model
pembelajaran vang, nielibatknn siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk
memecahkan masalah.
Untuk mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran dengan
pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari
penyiapan masalah yang yang sesuai dengan kurikulum yang akan dikembangkan
di kelas, memunculkan masalah dari siswa, peralatan yang mungkin diperlukan, dan
penilaian yang digunakan. Pengajar yang menerapkan pendekatan ini harus
mengembangkan diri melalui pengalaman mengelola di kelasnya, melalui pendidikan
pelatihan atau pendidikan formal yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan
yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan
menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.
Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun
kompleks.

2.2 Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


a. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan
tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi
pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses
pembelajaran.

7
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir
secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir
deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris,
sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu,
sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan
fakta yang jelas.

2.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika kberfikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki
oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir strategi apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat terwujud secara efektif dan efisien. Hal lain yang
perlu diperhatikan adalah Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah
bahwa tidak semua strategi pembelajaran itu cocok digunakan untuk mencapai
semua tujuan dan semua keadaan. Oleh karenanya dalam pemilihan strategi
pembelajaran terdapat prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran,
adalah sebagai berikut :
a. Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala
aktivitas guru dan siswa,mestilah harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Oleh karenanya keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus
digunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang yang senang berceramah,
hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian, seakan-akan dia berpikir
bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan strategi yang demikian.
b. Aktivitas
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik ini baik untuk
digunakan karena dasar pertimbangan prinsip aktivitas karena kegiatan belajar itu
bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat;
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena
itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak
dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang

8
bersifat psikis seperti aktivitas mental. Guru sering lupa dengan hal ini. Banyak guru
yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif padahal tidak.
c. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun
mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai
adalah perubahan perilaku setiap siswa. Oleh karena itu, dilihat dari segi jumlah
siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya. Semakin
tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses
pembelajaran.
d. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh siswa.
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan juga
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi misalnya, guru harus dapat
merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan
aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang
secara keseluruhan, seperti mendorong agar siswa dapat menghargai pendapat
orang lain, berani mengeluarkan gagasan atau ide orisinil, bersikap jujur, dan lain-
lain. Disamping itu, bab IV pasal 19 peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005
dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan isi peraturan pemerintah diatas, maka ada sejumlah prinsip
khusus dalam pengelolaan pembelajaran, sebagai berikut :
1) Interaktif
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya sekadar
menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa akan tetapi mengajar dianggap
sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Melalui proses interaksi, memunggkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik
mental maupun intelektual.

9
2) Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk
mencoba dan melakukan sesuatu.berbagai macam informasi dan proses
pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati yang bersifat mutlak,
tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk mau dan mencobanya.
3) Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi
siswa yang dapat terwujud jika siswa terbebas dari rasa takut, dan menegangkan.
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan, pertama,
dengan menata ruangan yang apik dan menarik,yang memenuhi unsur kesehatan
seperti pengaturan cahaya, adanya ventilasi, serta memenuhi unsur keindahan
misalnya cat tembok yang bersih, bebas dari debu, dan sebagainya. Kedua, melalui
pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan
pola dan model pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan serta
gerakan-gerakan guru yang mampu memberikan motivasi belajar siswa.
Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang bagi siswa untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Kemampuan tersebut dapat dikembangkan
melalui rasa ingin tahu siswa. Apapun yang dilakukan dan diberikan guru harus
dapat merangsang siswa untuk berfikir dan melakukan. Untuk itu dalam hal-hal
tertentu sebaiknya guru memberikann informasi yang meragukan sehingga karena
keraguan itulah siswa terangsang untuk membuktikannya.
4) Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Tanpa
adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemampuan untuk belajar. Oleh
karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru
dalam setiap proses pembelajaran.

Dari pemaparan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks


standar proses pendidikan tersebut diatas strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas peserta didik dapat memenuhi prinsip-prinsip diatas sehingga strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik dapat digunakan untuk
kegiatan pembelajaran yang sifatnya banyak membutuhkan peran serta siswa atau

10
aktivitas siswa seperti pembelajaran berdasarkan pemecahan masalah, contohnya
diskusi dan lainnya.

2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


Ada lima langkah dalam model pembelajaran berbasis masalah, yaitu:
1. Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya.
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan video dan model dan membantu mereka untuk berbagai tugas
dengan temannya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap penyelidikan mereka
dan proses-proses yang mereka gunakan

11
Peran guru, siswa dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
digambarkan sebagai berikut:
Guru sebagai pelatih Siswa sebagai problem Masalah sebagai awal
solver tantangan dan motivasi
a. Asking about thinking a. Peserta yang aktif a. Menarik untuk
(bertanya tentang b. Terlibat langsung dipecahkan
pemikiran) dalam pembelajaran b. Menyediakan
b. Memonitor c. Membangun kebutuhan yang ada
pembelajaran pembelajaran hubungannya dengan
c. probbing ( menantang pelajaran yang
siswa untuk berfikir ) dipelajari
d. menjaga agar siswa
terlibat
e. mengatur dinamika
kelompok
f. menjaga
berlangsungnya proses

2.5 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


1. Kelebihan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah
memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi siswa.
c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

12
e. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.
f. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai
siswa.
g. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
h. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
i. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus
menerus belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berbasis


masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan.
Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan
atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang
harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau
menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.

2. Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


Di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga
memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
enggan untuk mencoba.
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.

13
2.6 Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran Dikelas
Upaya pemecahan kasus pembelajaran dalam strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa dapat pula disebut sebagai kegiatan yang dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran atau aplikasi strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan
tersebut diantaranya yaitu :
a. Mendengarkan atau Diskusi
Diskusi berarti kegiatan pemecahan masalah dengan bertukar pikiran melalui
pendapat-pendapat dari setiap anggota kelompok. Dalam kegiatan diskusi sangat
ditentukan oleh keterampilan mendengarkan.
b. Pembelajaran dengan Metode Think Pair And Share
Dalam pembelajaran ini siswa dan guru saling memberi dan menerima pemikiran-
pemikiran melalui saran dan pendapat. Dalam pembelajaran ini juga
menggunakan metode diskusi.
c. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru dan siswa memiliki peran yang sama
hanya tugasnya yang berbeda. Guru dan siswa bersama-sama menetukan tujuan
pembelajaran sampai dengan merumuskan kesimpulan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan
nyata sebagai sesuatu dan meningkatkan keterampilan berpikirkritis.
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah suatu metode
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi
peserta didik yang menuntut aktivitasnya dalam menyelesaikan masalah secara
ilmiah serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensil dari pelajaran.
Model pembelajaran berbasis masalah lebih cocok diterapkan pada materi
yang bersifat teoritis, karena siswa lebih mudah mencari dan mempelajari materi
yang dijadikan masalah untuk diselesaikan. Sedangkan jika diterapkan pada
materi yang lebih menekankan pada logika dirasa siswa akan mengalami
kesulitan karena guru cenderung tidak memberi materi sehingga siswa kesulitan
untuk mencari solusi dari masalah yang disajikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Karwono.2011.Strategi Pembelajaran.Metro:Universitas Muhammadiyah Metro
http://ampibi-ummetro.blogspot.co.id/2014/11

16

Anda mungkin juga menyukai