Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

Bronki is adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara

ke paru - paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya

akansembuh sempurna. Penderita yang memiliki penyakit menahun

(misalnya, penyakit jantung atau penyakit paru paru) dan pada usia la

njut, bronkitis dapat bersifat serius. Secara umum, bronkitis dibagi

menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis

akut timbul karena flu atau infeksi lain pada saluran napas dan dapat

membaik dalam beberapa hari atau beberapa pek an. Sedangkan,

bronkitis kronis yang merupakan iritasi atau radang menetap pada

saluran napas harus ditangani dengan lebih serius. Seringkali,

bronkitis kronis disebabkan karena rokok (Suryo, 2010).

Bronkitis kronis sering terjadi pada para perokok dan pen duduk di kota

kota yang dipenuhi kabut asap. Beberapa penelitian menunjukan

bahwa 20% hingga 25% laki - laki berusia antara 40 hingga 65 tahun

mengidappenyakit ini (Kumar. et al, 2007).

Di Negara maju penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang besar, karena

bertambahnya jumlah penderita dari tahun ke tahun. Pada tahun 1976 di Amerika

Serikat ditemukan 1,5 juta kasus baru, dan pada tahun 1977 kematian yang disebabkan

oleh PPOK berjumlah 45.000 orang. Penyakit ini merupakan penyebab kematian urutan

ke-5 (Tockman MS,1985)

Menurut World Health Organization (WHO) bronkitis kronis merupakan jenis

penyakit yang dekat dengan chronic obstructive pulmonary disease (CORD)

ataupun penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Saat ini, penyakit bronkitis
diderita oleh sekitar 64 juta orang di dunia. Penggunaan tembakau, polusi udara

dalam ruangan/luar ruangan dan debu serta bahan kimia adalah faktor resiko

utama (WHO, 2015).

Di Amerika Serikat prevalensi rate untuk bronkitis kronik adalah berkisar

4,45% atau 12,1 juta jiwa dari populasi perkiraan yang digunakan 293 juta jiwa.

Sedangkan ekstrapolasi (perhitungan) tingkat prevalensi bronkitis kronik di

Mongolia berkisar 122.393 orang dari populasi perkiraan yang digunakan adalah

berkisar 2.751.314 juta jiwa. Untuk daerah ASEAN, negara Thailand salah satu

negara yang merupakan angka ekstrapolasi tingkat prevalensi bronkitis kronik

yang paling tinggi yaitu berkisar 2.885.561 jiwa dari populasi perkiraan yang

digunakan sebesar 64.865.523 jiwa, untuk negara Malaysia berada di sekitar

1.064.404 dari populasi perkiraan yang digunakan sebesar 23.552.482 jiwa

(Rinaldi, 2013).

Angka kejadian bronkitis di Indonesaia sampai saat ini belum diketahui

secara pasti. Namun, bronkitis merupakan salah satu bagian dari penyakit paru

obstruktif kronik (PPOK) yang terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau

gabungan dari keduanya (PDPI, 2013). Menurut Rinaldi (2013)

Anda mungkin juga menyukai