Disusun Oleh :
SURABAYA
2017
BAB I
LATAR BELAKANG
TINJAUAN TEORI
Dilihat dari segi subyek dan obyeknya, KDRT dapat terjadi dengan
beberapa konteks antara lain (Pradipta, 2013:36):
1. Kekerasan fisik;
Kekerasan fisik adalah suatu tindakan kekerasan yang
mengakibatkan luka, rasa sakit, atau cacat pada istri hingga menyebabkan
kematian. Selanjutnya yang termasuk dalam bentuk kekerasan fisik adalah:
a. Menampar;
b. Memukul;
c. Menarik rambut;
d. Menyulut dengan rokok;
e. Melukai dengan senjata; dan
f. Mengabaikan kesehatan istri
2. Kekerasan psikologis;
Kekerasan psikologis/emosional adalah suatu tindakan penyiksaan
secara verbal (seperti menghina, berkata kasar dan kotor) yang
mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut,
hilangnya kemampuan untuk bertidak dan tidak berdaya.
3. Kekerasan seksual;
Kekerasan seksual adalah setiap penyerangan yang bersifat seksual
terhadap perempuan, baik terjadi persetubuan atau tidak, dan tanpa
memperdulikan hubungan antara pelaku dan korban. Menurut Budi
Sampurna (2003, dalam Pradipta, 2013:46), kekerasan seksual meliputi :
a. Pengisolasian istri dari kebutuhan batinnya;
b. Pemaksaan hubungan seksual dengan pola yang tidak dikehendaki atau
tidak disetujui istri;
c. Pemaksaan hubungan ketika istri sedang tidak menghendaki, istri
sedang sakit, atau menstruasi; dan
d. Memaksa istri berhubugn seks dengan orang lain, memaksa istri
menjadi pelacur, dan sebagainya.
4. Kekerasan ekonomi / penelantaran rumah tangga;
Kekerasan ekonomi / penelantaran rumah tangga dapat
diindikasikan sebagai kekerasan ekonomi yaitu tidak memberi nakfah
kepada istri, memanfaatkan ketergantungan istri secara ekonomi untuk
mengontrol kehidupan istri, atau membiarkan istri bekerja kemudian
penghasilannya dikuasai oleh suami.
5. Ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga.
a. Biologi
Perubahan sistem limbik otak dan neurotransmitter menyebabkan
individu tidak mampu mengendalikan perilaku agresifnya.
b. Psikologi
Kegagalan, frustasi, ketidakpuasan, pernah jadi korban, saksi, atau
pelaku kekerasan.
c. Sosial budaya
Adanya perilaku agresif yang dapat memenuhi kebutuhan akan
cenderung diulang dalam cara penyelesaian masalah. Adanya penerimaan
masyarakat atas perilaku kekerasan yang terjadi, tidak adanya pencegahan,
dan kurang berperannya aspek hukum akan menyuburkan perilaku
kekerasan di dalam keluarga dan masyarakat.
Usia : 28 Tahun
Lulusan : D3 Keperawatan
Pekerjaan : Perawat
2. Menurut ibu apakah KDRT termasuk perilaku yang boleh dilakukan oleh
suami ?
Jawab : tidak boleh, karena perilaku tersebut dapat menimbulkan cedera
fisik dan psikologi korban
5. Jika ibu adalah korban KDRT pernahkan ibu berpikir untuk melaporkan
suami ibu ke kantor kepolisian ?
Jawab : pernah mas, sudah saya laporkan dan saya meminta cerai, karena
apa hal itu sangat merugikan saya dan anak- anak saya mas
7. Adakah orang lain mengetahui jika dalam keluarga ibu pernah terjadi
KDRT?
Jawab : tau mas, bagaimana tidak tau mas, anak saya menangis, saya
bertengkar dengan suami, keeseokan harinya wajah saya memar-memar,
pasti tau tentangga saya mas.
8. Bagaimana tanggapan orang lain mengenai kondisi rumah tangga ibu saat
ini?
Jawab : mereka menganggap ya tidak harmonis mas, karena hampir setiap
hari bertengkar
Usia : 30 Tahun
Lulusan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Menurut ibu apakah KDRT termasuk perilaku yang boleh dilakukan oleh
suami ?
Jawab : jelas sebenanya tidak boleh mas, lawong itu sama- sama saling
melukai kok mas, ngga ada manfaatnya sama sekali perbuatan itu.
4. Jika suami ibu marah selain melampiaskan kemarahan kepada ibu, adakah
tindakan yang dia lakukan lainya ?
Jawab : kalau suami saya marah jarang mas memukul saya, biasanya
menendang pintu, memukul meja, mebanting piring seperti itu sih mas.
5. Jika ibu adalah korban KDRT pernahkan ibu berpikir untuk melaporkan
suami ibu ke kantor kepolisian ?
Jawab : kalau ada niatan pernah mas, namun selalu saya urungkan, karena
ngga tega saya kalau sampai dia masuk penjara.
6. Apakah ibu membalas perlakuan suami ibu jika dilakukan tindakan
kekerasan? Berikan alasannya !
Jawab : tidak mas, jika suami saya marah gara- gara kerjaan atau capek saya
diam saja, biasanya saya menengakan dia juga.
7. Adakah orang lain mengetahui jika dalam keluarga ibu pernah terjadi
KDRT?
Jawab : dulu pernah ada yang tau juga mas, pas pipi saya ditampar, tapi
sekarang suami saya sudah jarang mas marah-marah seperti dulu lagi.
8. Bagaimana tanggapan orang lain mengenai kondisi rumah tangga ibu saat
ini?
Jawab : dulu ada yang mengusulkan saya untuk bercerai mas, namun saya
menolaknya, saya memilih untuk menjalaninya dulu dan Alhamdulillah
sekarang sudah mendingan.
Dari dua kasus yang kita dapat dapat kita ketahui bahwa KDRT adalah
tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggata keluarga kepada suami, istri atau
anak baik secara fisik seperti memukul, menampar, menendang dan psikologis
seperti mencaci maki sehingga menimbulkan trauma fisik dan psikologis korban
nya.