PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Mendefinisikan populasi
Populasi adalah item-item yang ingin digeneralisasikan oleh auditor. Auditor
dapat mendefenisikan populasi untuk memasukkan setiap itemyang mereka inginkan.
Tetapi ketika memilih sampel, sampel tersebut harus dipilih dari seluruh populasi.
Auditor harus menguji populasi menyangkut kelangkaan dan rincian sebelum suatu
sampel dipilih untuk memastikan bahwa semua item populasi merupakan subjek
pemilihan sampel.
Mendefinisikan unit sampling
Auditor mendefinisikan unit sampling berdasarkan definisi populasi dan tujuan
pengujian audit. Unit sampling adalah unit fisik yang berhubungan dengan angka acak
yang dihasilkan auditor. Jadi sangatlah.bermanfaat memikirkan unit smpling sebagai
titik awal untuk melakukan pengujian audit.
Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi
Penetapan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (tolerable exception rate /TER)
untuk setiap atribut memerlukan pertimbangan professional. TER merupakan tingkat
pengecualian tertinggi yang akan diizinkan auditor dalam pengendalian yang sedang
diuji dan masih bersedia menyimpulkan bahwa pengendalian telah berjalan efektif
(dan/atau tingkat salah saji moneter dalam transaksi masih dapat diterima). TER
sangat cocok untuk masalah materialitas sehingga dipengaruhi baik oleh definisi
maupun arti penting atribut dalam rencana audit.
Menetapkan resiko yang dapat diterima atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu
rendah.
Setiap kali mengambil sampel, auditor menghadapi resiko menarik kesimpulan
yang salah mengenai populasi. Hal ini berlaku baik untuk smapling statistik maupun
nonstatistik (kecuali 100% populasi diuji. Untuk sampling audit, dalam pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, resiko tersebut disebut sebagai
resiko yang dapat diterima atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu rendah
(acceptable risk of assessing control risk (ARACR) too low.
Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
Auditor harus terrlebih dahulu membuat estimasi tingkat pengecualian populasi
untuk merencanakan ukuran sampel yang sesuai. Jika estimasi tingkat pengecualian
populasi (estimated population exception rate/EPER) rendah, ukuran sampel yang
relative kecil akan memenihi tingkat pengecualian yang dapatditoleransi (TER) auditor,
karena hanya diperlukan lebis sedikit estimasi yang tepat
Menentukan ukuran sampel awal
Ada empat factor yang menentukan ukuran sampel awal bagi sampling audit
ukuran populasi, TER, ARACR, dan EPER. Ukuran populasi bukan merupakan factor
yang signifikan dan umumnya dapat diabaikan, terutama untuk populasi yang besar.
Auditor yang menggunakan sampling nonstatistik akan menentukan ukuran sampel
dengan menggunakan pertimbangan professionalnya dan bukan menggunakan rumus
statistik. Setelah ketiga factor utama yang mempengaruhi ukuran sampel ditentukan,
auditor dapat memutuskan ukuran sampel awal.
Hal ini disebut sebagai ukuran sampel awal karena pengecualian sampel actual
harus dievaluasi sebelum auditor dapat memutuskan apakah sampel cukup besar
untuk mencapai tujuan pengujian
Tahap II : Memilih sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
Memilih Sampel
Setelah menentukan ukuran sampel awal bagi aplikasi sampling audit, auditor harus
memilih item-item dalam populasi untukmemasukkan sampel. Auditor dapat memilih
sampel dengan menggunakan metode probabilistik atau nonprobabilstik yang telah
dibahas . untuk meminimalkan kemungkinan klien mengubah item-item sampel yang
dipilih. Auditor juga harus mengendalikan sampel setelah klien menyediakan dokumen.
Beberapa item sampel tambahan dapat saja dipilih sebagai cadangan untuk mengganti
setiap item yang masih kosong dalam sampel awal
Melaksanakan Prosedur Audit
Auditor melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa setiap item dalam
sampel untuk menentukan apakah sampel tersebut konsisten dengan definisi atribut
dan dengan mempertahankan catatan mengenai semua pengecualian yang ditemukan.
Jika prosedur audit untuk aplikasi sampling telah selesai, auditor akan memiliki
ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk setiap atribut.
Menetapkan resiko yang dapat diterima atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu
rendah.
Konsep penetapan resiko sama baik untuk sampling statistik maupun
nonstatistik, tetapi biasanya metode kuantifikasinya berbeda. Untuk sampling
nonstatistik, sebagian besar auditor menggunakan resiko yang dapat diterima yang
rendah, sedang, atau tinggi. Sementara auditor yang menggunakan sampling atribut
membebankan suatu jumlah tertentu, seperti resiko 10 persen atau 5 persen.
Metodenya berbeda karena auditor harus mengevaluasi hasil secara statistik
Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
Sama untuk sampling atribut dan sampling nonstatistik
Menentukan ukuran sampel awal
Ada empat faktor yang menentukan ukuran sampel awal baik untuk sampling statistik
maupun nonstatistik (ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER) dalam sampling
atribut, auditor menentukan ukuran sampel dengan menggunakan program kumputer
atau tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.
Tahap II : Memilih sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
Memilih Sampel
Satu-satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagi sampling statistik dan
nonstatistik terletak pada persyaratan bahwa metode probabilistik harus digunakan
untuk sampling statistik.
Melaksanakan Prosedur Audit
Sama untuk sampling atribut dan sampling nonstatistik
Tahap III : Mengevaluasi Hasil
Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
Untuk sampling atribut, auditor menghitung batas ketepatan atas (CUER) dengan
ARACR tertentu, yang sekali lagi menggunakan program komputer khusus atau tabel
yang dikembangkan dari rumus statistik. Penggunaan tabel untuk menghitung CUER
melibatkan empat langkah :
i. Memilih tabel yang berhubungan dengan ARACR auditor. ARACR ini harus
sama dengan ARACR yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal.
ii. Mencari lokasi jumlah pengecualian aktual yang ditemukan dalam pengujian
audit pada bagian atas tabel.
iii. Mencari lokasi ukuran sampel aktual
iv. Membaca kebawah kolom jumlah pengecualian aktual yang tepat
Menganalisis pengecualian
Sama untuk sampling atribut dan sampling nonstatistik
Memutuskan akseptabilitas populasi
Untuk sampling atribut, auditor akan membandingkan CUER dengan TER bagi setiap
atribut. Sebelum populasi bisa dianggap dapat diterima, CUER yang ditentukan
berdasarkan hasil sampel aktual harus lebih kecil atau sama dengan TER jika
keduanya didasarkan pada ARACR yang sama.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi kami, ada beberapa point penting yang dapat kami
simpulkan. Yaitu :
Sampel Representatif adalah sampel yang mampu mewakili keadaan populasi
Dalam Pemilihan sampel Probabilistik, bisa menggunakan metode statistik dan
nonstatistik
Tetapi jarang dapat diterima mengevaluasi sampel nonprobabilistik jika
menggunakan metode statistik
Ketika memilih ukuran sampel awal, auditor sangat tergantung pada TER dan
ARACR (memerlukan tingkat pertimbangan profesional yang tinggi) dan APER
(memerlukan estimasi yang cermat)
DAFTAR PUSTAKA
A. Arens, Alvin.2008.Auditing dan Jasa Assurance edisi kedua belas.Jakarta.Penerbit
Erlangga
J. Elder, Randal.2011.Jasa Audit dan Assurance buku 1.Jakarta.Salemba Empat