NIM : P07120215037
Tingkat : III.A
RESTRAIN
1. Pengertian
Intervensi restrain dibatasi waktu yaitu: 4 jam untuk klien berusia >18
tahun, 2 jam untuk usia 9-17 tahun, dan 1 jam untuk umur <9 tahun. Evaluasi
dilakukan 4 jam untuk klien >18tahun, 2 jam untuk pasien-pasien dan usia 9-17
tahun. Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam untuk usia >18 tahun
dan 4 jam untuk usia <17 tahun. Selama restrain klien di observasi tiap 10-15
menit, dengan fokus observasi: Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan
restrain : Nutrisi dan hidrasi sirkulasi dan rentang gerak eksstremitas tanda
penting kebersihan dan eliminasi status fisik dan psikologis kesiapan klien untuk
dibebaskan dari restrain.
3. Jenis-jenis Restrain
2. Restraint Jaket
Restraint jaket digunakan pada pasien dengan tali diikat dibelakang tempat
tidur sehingga pasien tidak dapat membukanya. Pita panjang diikatkan ke
bagian bawah tempat tidur, menjaga pasien tetap di dalam tempat tidur.
Restrain jaket berguna sebagai alat mempertahankan pasien pada posisi
horizontal yang diinginkan.
3. Papoose board
Papoose board merupakan alat yang biasa digunakan untuk menahan gerak
pasien saat melakukan perawatan gigi. Cara penggunaannya adalah
pasien ditidurkan dalam posisi terlentang di atas papan datar dan bagian
atas tubuh, tengah tubuh dan kaki pasien diikat dengan menggunakan tali
kain yang besar. Pengendalian dengan menggunakan papoose board dapat
diaplikasikan dengan cepat untuk mencegah pasien berontak dan menolak
perawatan. Tujuan utama dari penggunaan alat ini adalah untuk menjaga
supaya pasien pasien tidak terluka saat mendapatkan perawatan.
Selimut atau kain dibentangkan diatas tempat tidur dengan salah satu
ujungnya dilipat ke tengah. Pasien diletakkan di atas selimut tersebut
dengan bahu berada di lipatan dan kaki ke arah sudut yang berlawanan.
Lengan kanan pasien lurus kebawah rapat dengan tubuh, sisi kanan selimut
ditarik ke tengah melintasi bahu kanan pasien dan dada diselipkan
dibawah sisi tubuh bagian kiri. Lengan kiri pasien diletakkan lurus rapat
dengan tubuh pasien, dan sisi kiri selimut dikencangkan melintang bahu
dan dada dikunci dibawah tubuh pasien bagian kanan. Sudut bagian bawah
dilipat dan ditarik kearah tubuh dan diselipkan atau dikencangkan dengan
pinpengaman.
Adalah tindakan mencegah pasien menekuk siku atau meraih kepala atau
wajah. Kadang-kadang penting dilakukan pada pasien setelah bedah bibir
atau agar pasien tidak menggaruk pada kulit yang terganggu. Bentuk
restraint siku paling banyak digunakan, terdiri dari seutas kain muslin
yang cukup panjang untuk mengikat tepat dari bawah aksila sampai ke
pergelangan tangan dengan sejumlah kantong vertikal tempat
dimasukkannya depresor lidah. Restraint di lingkarkan di seputar lengan
dan direkatkan dengan plester atau pin.
7. Pedi-wrap
Molt mouth prop merupakan salah satu alat yang paling penting dalam
melakukan perawatan gigi. Alat ini biasanya digunakan dalam anestesi
umum untuk mencegah supaya mulut tidak tertutup saat perawatan
dilakukan. Alat ini juga sangat cocok dalam penanganan pasien yang tidak
bisa membuka mulut dalam jangka waktu lama karena suatu keterbatasan.
Penggunaan molt mouth prop harus memperhatikan posisi rahang pasien
saat pasien membuka mulutnya, supaya tidak terjadi dislokasi
temporomandibular. Sebagai tambahan, dokter gigi harus memindahkan
molt mouth prop dari mulut pasien setiap sepuluh hingga lima belas menit
agar rahang dan mulut pasien dapat beristirahat.
9. Molt Mouth Gags
Molt mouth gags juga merupakan salah satu alat bantu yang dapat
digunakan untuk menahan mulut pasien.