Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah, kiranya tiada kata yang dapat diucapkan


kecuali puji syukur kehadirat Tuhan yang selalu melindungi, mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
Kebutuhan Asuransi bagi Personal dapat diselesaikan dengan lancar.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan hormat


setinggi-tingginya dan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Ucapan ini ditujukan kepada
yang terhormat:
1. Bapak Erwin Faizal selaku dosen pengajar mata kuliah perencanaan
keuangan.

2. Teman teman yang telah membantu kelancaran pembuatan


makalah ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan penulis untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang


membutuhkan dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-
masalah sejenis. Amin.

Depok, 22 April 2015

Tim Penyusun

Kebubutah Asuransi bagi Personal | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 3
D. Metode Penulisan ............................................................................ 3
E. Sistematika Penulisan ..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 4
A. Asuransi jiwa bagi personal ............................................................ 4
B. Menghitung kebutuhan asuransi bagi personal ............................... 6
C. Asuransi Kesehatan yang dibutuhkan bagi personal. ...................... 7
D. Asuransi Kehilangan Penghasilan karena Cacat bagi personal .... 11
E. Asuransi Penyakit Kritis bagi Personal ......................................... 13
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 16
A. Kesimpulan ................................................................................... 16
B. Saran .............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17

Kebubutah Asuransi bagi Personal | ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini memiliki asuransi jiwa masih belum dianggap perlu oleh
sebagaian besar masyarakat Indonesia. Kami menemukan minimal tiga
alasan mendasar orang enggan membeli asuransi jiwa.
Pertama, asuransi belum dilihat sebagai kebutuhan hidup yang
mendesak. Fokus perhatian saat ini adalah untuk mencukupi kebutuhan
dasarnya karena rata-rata tingkat pendapatan masyarakat yang masih
relatif rendah. Keadaan ini sesuai dengan teoriAbraham Maslow yang
menempatkan security needs (termasuk di dalamnya asuransi jiwa) pada
tingkatan kedua setelah kebutuhan dasar. Memang agak sulit
mengharapkan orang membeli asuransi jika untuk makan-minum dan
kebutuhan sehari-hari saja masih belum dapat tercukupi.
Kedua, keadaan ekstrem lainnya yaitu asuransi sudah dipandang tidak
diperlukan lagi. Pasalnya, kelompok orang ini sudah memiliki uang dan
aset produktif banyak sekali. Jumlah harta yang berlimpah dan aset-aset
produktif yang menghasilkan uang itu dipandang telah menjadi proteksi.
Jadi asuransi tidak diperlukan lagi untuk menutupi risiko yang mungkin
timbul.Ketiga, manfaat asuransi belum dipahami. Termasuk dalam
kelompok ketiga ini orang-orang yang mengatakan membeli asuransi itu
berarti meramalkan kematiannya atau mereka yang mengatakan Hidup
dan mati itu di tangan Tuhan. Mengapa harus dipikirkan?
Kenyataannya, asuransi tidak mempersoalkan kematian itu. Masalah
yang dicermati atau diantisipasi adalah persoalan setelah kematian
tersebut dan dampaknya bagi orang-orang hidup yang terkait dengannya
seperti pasangan hidup, anak, dan keluarga.

Asuransi jiwa adalah alat perlindungan dan penyelamatan dari


berbagai kemungkinan risiko dalam kehidupan yang memang penuh
risiko. Sebagian risiko itu bahkan bersifat pasti, dalam arti akan terjadi
juga meski manusia berusaha menghindari atau menundanya dengan
segala cara. Kematian, sakit, penuaan, dan pensiun, adalah contoh dari

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 1


risiko yang pasti terjadi. Di samping itu, masih banyak risiko lain yang
belum tentu terjadi namun bisa terjadi sewaktu waktu terhadap diri atau
keluarga kita, seperti kehilangan barang berharga.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya perampokan,


pencurian, kebakaran, dan kecelakaan. Semua kejadian itu akan
memberikan dampak atau konsekuensi bagi kita atau keluarga kita, suka
atau tidak, siap atau tidak, mau atau tidak. Salah satu konsekuensi dari
risiko itu adalah timbulnya masalah keuangan keluarga.

Kita tentu sadar betul bahwa hidup itu memang mengandung risiko.
Tak ada kehidupan yang bebas risiko, baik risiko alamiah atau pasti
(meninggal, tua, sakit, pensiun, dsb) maupun risiko tidak pasti
(kecelakaan, kehilangan benda berharga, kecurian, dsb). Langkah
berikutnya yang lebih penting lagi adalah mengantisipasi berbagai jenis
risiko itu agar kita atau keluarga kita relatif siap secara keuangan bila
musibah terjadi. Asuransi tidak bisa mengobati rasa sedih kehilangan
orang yang sangat kita cintai. Kendati begitu, asuransi jiwa dapat
menolong kita sekurang-kurangnya dari aspek finansial, untuk
menghadapi dampak dari musibah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas
permasalahan sebagai berikut :

1. Seberapa penting asuransi jiwa bagi personal?

2. Bagaimana cara menghitung kebutuhan asuransi jiwa bagi personal?

3. Asuransi kesehatan apa saja yang dibutuhkan personal?

4. Bagaimana pentingnya asuransi kehilangan penghasilan karena cacat


bagi personal?

5. Bagaimana pentingnya kebutuhan asuransi penyakit kritis bagi


personal?

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 2


C. Tujuan
Berdasarkan uraina maka tujuan penulisan makalah ini untuk:
1. Mengetahui seberapa penting asuransi jiwa bagi personal.
2. Memahamai cara menghitung kebutuhan asuransi jiwa bagi
personal.
3. Mengetahui asuransi kesehatan apa saja yang dibutuhkan personal
4. Memahami pentingnya asuransi kehilangan penghasilan karena cacat
bagi personal.
5. Mengetahui pentingnya kebutuhanasuransu penyakit kritis bagi
personal.

D. Metode Penulisan
Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam
penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari
buku, tetapi juga dari media media lain seperti web, blog, dan perangkat
media massa yang diambil dari internet.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab
pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas :
latar belakang, rumusan makalah, tujuan , metode penulisan, dan
sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan pentingnya asuransi jiwa bagi
personal.Cara menghitung kebutuhan asuransi jiwa,kesehatan yang
dibutuhkan bagi personal,pentingnya asuransi kehilangan penghasilan
karena cacat bagi personal dan kebutuhan asuransi penyakit kritis bagi
personal dan yang terakhir terdiri atas kesimpulan dan saran.

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuransi jiwa bagi personal


Ada lima tehnik dasar dalam mengelola risiko: risiko retensi, risiko
pengabaian, risiko pengurangan, risiko pembagian dan risiko pemindahan.
Anda juga telah mempelajari tiga aturan pengelolaan risiko :
1. Jangan mengambil risiko melebihi kemampuan Anda.
2. Pertimbangkan adanya kemungkinan.
3. Jangan terlalu banyak mengambil risiko untuk hal yang terlalu kecil.
Mengimplementasikan tehnik dan aturan pengelolaan risiko tersebut diatas
akan membantu menentukan berapa besar asuransi jiwa yang diperlukan.

Tehnik tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut. Anda tidak dapat
menghindari risiko kematian. (Anda bisa berhati-hati dan merawat diri dengan
baik, tetapi pada akhirnya Anda tidak bisa menghindari kematian.)Begitu pula
dengan risiko pengurangan; Anda dapat berhati-hati, tetapi Anda tidak dapat
mengurangi risiko kematian. (Mungkin Anda dapat menundanya melalui
terlibat kecelakaan atau sakit yang tidak terdiagnosa.) Tetapi secara garis
besar, Anda tidak dapat mengurangi risiko kematian dengan membagi risiko
tersebut. Kematian adalah sesuatu yang normal, sangat tidak mungkin
dihindari. Membeli asuransi mungkin bisa berbagi risiko, tetapi hanya untuk
sementara saja. Tidak ada yang mengetahui kapan kematian akan menjemput
Anda, yang pasti dia akan datang.

Gaya hidup yang hati-hati dan sehat juga bukan jaminan untuk
menghindari kematian (tetapi ada baiknya untuk selalu meningkatkan kualitas
hidup Anda).

Jadi hanya ada dua tehnik pengelolaan risiko dasar yang tersisa yang
berhubungan dengan risiko meninggal. Anda dapat mempertahankan risiko itu
atau memindahkannya. Aturan pengelolaan risiko dapat membantu Anda
menentukan tehnik mana, atau kombinasi tehnik yang mana yang harus
dipergunakan. Jika Anda meninggal, siapa yang akan mengalami
kesengsaraan secara ekonomi? Apakah Anda memiliki cukup harta yang

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 4


likuid yang dapat menutupi semua pengeluaran, melunasi hutang dan pajak
yang jatuh tempo, dan menyediakan penghasilan yang cukup bagi keluarga
yang Anda tinggalkan? Kemungkinan tersebut sudah dipertimbangkan. Setiap
orang akan menghadapi kematian suatu saat nanti, dan usia bukanlah
penentunya. Jadi kemungkinannya adalah 100% Anda akan menghadapi
kematian di suatu saat dalam hidup Anda. Berapa besar biaya yang diperlukan
oleh keluarga Anda untuk terus menikmati gaya hidup seperti sekarang setelah
Anda meninggal? Jika Anda memiliki harta yang cukup,mungkin biaya
tersebut tidak perlu dirisaukan. Tanpa harta yang cukup likuid, biaya tersebut
akan sangat besar.

Asuransi jiwa adalah pilihan terbaik bagi kebanyakan orang untuk


memindahkan risiko kehilangan penghasilan karena kematian. Bukan berarti
asuransi dapat menghindari kematian, tetapi asuransi dapat menutupi
kehilangan penghasilan karena kematian, dan inilah masalahnya. Ada
beberapa metode yang sangat baik untuk menentukan jumlah proteksi asuransi
jiwa yang diperlukan. Di bagian ini Anda akan mempelajari dua metode dasar.
Metode berdasarkan penghasilan dimana menempatkan suatu nilai untuk
mengganti kekayaan ekonomi Anda. Metode ini mencoba menganalisa adanya
potensi di kemudian hari dan, menerapkan nilai yang berlaku saat ini (present
value) untuk memenuhi kebutuhan tersebut,menentukan jumlah asuransi yang
dibutuhkan.

Pada akhirnya, asuransi jiwa adalah pengganti dana tunai. Ekonomi yang
diperlukan bagi kematian adalah uang tunai keluarga Anda memerlukan
uang untuk membayar pengeluaran dan meneruskan hidup mereka. Uang
tersebut dapat berasal dari aset Anda saat ini atau dari hasil asuransi jiwa.Pada
umumnya orang tidak memiliki aset yang cukup, sehingga mereka
menggunakan asuransi jiwa untuk memberikan dana tunai jika diperlukan.

Dengan meningkatnya kekayaan Anda, Anda mungkin memutuskan untuk


mulai menyimpan lebih untuk diri Anda sendiri. Namun, jarang ada orang
yang memiliki tanggungan keluarga memiliki kekayaan melebihi asuransi jiwa
yang dimilikinya.

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 5


B. Menghitung kebutuhan asuransi bagi personal
Terdapat dua metode menghitung kebutuhan asuransi bagi personal,yaitu :

1. Metode berdasasrkan penghasilan

Ini adalah metode yang paling mudah untuk menentukan kebutuhan


asuransi jiwa, tetapi metode yang paling tidak akurat. Ada lima langkah
dasar untuk menentukan nilai hidup seseorang.

a. Perkirakan penghasilan rata-rata Anda di kemudian hari.

b. Kurangi penghasilan Anda di masa yang akan datang tersebut


dengan pajak, premi asuransi dan biaya hidup. Jumlah yang
didapat adalah jumlah penghasilan yang sesungguhnya
dipergunakan oleh seluruh keluarga (pembayaran tahunan
dilakukan di setiap awal tahun).

c. Tentukan berapa lama lagi tahun produktif Anda (n) yang


tersisa(misalnya, sampai Anda pensiun).

d. Tentukan tingkat bunga diskon yang sesuai (i) bagi penghasilan


Anda di kemudian hari tersebut.

e. Hitung nilai saat ini (present value). Pergunakan jatuh tempo


anuitas sehingga orang tersebut bisa mulai menarik uang segera
setelah asuransijiwanya berakhir.

Bahkan ada aturan yang lebih mudah lagi yang dapat dipergunakan untuk
menentukan kebutuhan asuransi yang diperlukan seseorang. Kalikan
penghasilan tahunan Anda dengan jumlah yang tepat (misalnya, tiga, lima
atau 10). Contoh, jika penghasilan tahunan Anda Rp30,000,000 dikalikan
lima maka penghasilan Anda Rp150,000,000. Jelas terlihat jika Anda
memiliki hutang yang besar (misalnya angsuran rumah), keluarga yang
besar, atau pengeluaran yang besar, maka semakin besar asuransi yang
Anda perlukan. Sebaliknya, hutang dan pengeluaran yang sedikit akan
memerlukan asuransi yang kecil pula. Jelaslah bahwa penggunaan tehnik
ini

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 6


saja tidaklah cukup, karena terlalu umum. Metode yang kedua adalah
menentukan kebutuhan asuransi jiwa dengan metode analisa kebutuhan
yang lebih spesifik.

2. Metode analisa kebutuhan

Metode ini mencoba untuk menentukan kebutuhan sesungguhnya yang


diperlukan keluarga pemilik penghasilan. Sementara kebutuhan
sesungguhnya berbeda antara keluarga dan antara situasi, ada lima
kategori dasar kebutuhan yang dapat dipergunakan di segala situasi.

a. Pengeluaran tetap terakhir (penguburan, biaya kesehatan yang


tidak diganti, penyelesaian harta kekayaan, pelunasan angsuran
pinjaman,warisan, pendidikan, dll)

b. Penghasilan pada masa penyesuaian (menyediakan penyesuaian


bertahap bagi standar dan gaya hidup keluarga yang ditinggalkan)

c. Penghasilan bagi tanggungan (ketika anak-anak masih tinggal


serumah)

d. Penghasilan seumur hidup bagi istri/suami yang ditinggalkan


(setelah anak-anak dewasa)

e. Pensiun untuk istri/suami yang ditinggalkan.

Setelah menentukan kebutuhan tersebut, Anda perlu mencari tahu aset apa
yang tersedia saat ini (selain asuransi jiwa). Selisih antara kebutuhan dan
asset yang tersedia adalah asuransi dasar yang anda perlukan.

C. Asuransi Kesehatan yang dibutuhkan bagi personal.


Di Indonesia, produk asuransi kesehatan dipasarkan oleh perusahaan asuransi
jiwa maupun asuransi umum dalam bentuk asuransi perorangan dan asuransi
kumpulan atau kelompok atau kolektif. Pada umumnya asuransi yang
ditawarkan secara perorangan atau keluarga hanya asuransi rawat inap

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 7


sedangkan untuk asuransi kesehatan kumpulan dapat diperluas meliputi rawat
jalan, melahirkan, gigi dan kacamata.

1. Santunan Tunai Harian Rumah Sakit

Bentuk paling sederhana dari produk asuransi kesehatan adalah Santunan


Tunai Harian Rumah Sakit atau dengan istilah HCP (Hostpital Cash
Plan) atau DHB (Daily Hospitalization Benefit). Produk ini dipasarkan
sebagai asuransi perorangan dengan jalur distribusi agen
atau bancassurance. Perusahaan asuransi akan membayar biaya
perawatan sesuai yang tercantum dalam polis untuk setiap hari
perawatan dirumah sakit, tanpa memperlihatkan biaya perawatan aktual
yang dibayarkan tertanggung kepada rumah sakit. Untuk asuransi
perorangan tertanggung sekaligus sebagai pemegang polis. Beberapa
perusahaan asuransi membuat paket asuransi untuk satu keluarga dimana
pemegang polisnya adalah kepala keluarga biasanya suami dan para
tertanggungnya adalah dirinya sendiri ditambah istri dan anak. Jumlah
harian biasanya dibatasi 60 hari atau 90 hari akan tetapi ada juga
perusahaan asuransi yang tidak memberikan batasan jumlah santunan.

2. Asuransi Perawatan di Rumah Sakit

Dalam hal tertanggung menderita sakit, baik akibat suatu penyakit


maupun suatu kecelakaan maka biaya selama perawatan dirumah sakit
sesuai kuitansi akan diganti dengan batasan maksimum sebagaimana
tercantum dalam polis. Biaya-biaya yang dijamin oleh program asuransi
kesehatan di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Biaya kamar dan biaya makan per hari di rumah sakit


Manfaat dibatasi maksimum per hari sesuai dengan kelas kamar
yang menjadi hak tertanggung, sedangkan batasan dari jumlah hari
per tahun atau per perawatan dicantumkan dalam polis misalnya 60
hari atau 90 hari.
b. Biaya kunjungan dokter umum selama dirawat di rumahsakit

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 8


Manfaat ini dibatasi maksimum per hari sesuai dengan manfaat
yang menjadi hak tertanggung sebagaimana yang tercantum dalam
polis.

c. Biaya kunjungan dokter spesialis

d. Biaya pembedahan, yang meliputi:

Dokter bedah. Penggantian biaya untuk dokter bedah


tergantung dari jenis operasi yang dilakukan sesuai dengan
yang ditetapkan pada daftar pembedahan dengan batas
maksimum santunan yang ditetapkan.

Kamar bedah. Penggantian kamar bedah diberikan hanya


sebatas santunan yang telah ditetapkan untuk tertanggung
dengan batas maksimum penggantian, biasanya 30% dari
biaya dokter bedah.

Anestesi. Penggantian biaya ahli anestesi diberikan hanya


sebetas kelas santunan yang telah ditetapkan untuk
tertanggung dengan batsan penggantian, biasanya sebesar 25%
dari biaya dokter bedah.

e. Biaya obat-obatan selama perawatan dan biaya penunjang


diagnose.

f. Biaya pengobatan untuk kejadian darurat akibat kecelakaan,


termasuk perbaikan segera terhadap gigi yang rusak akibat
kecelakaan.

g. Biaya ambulan

h. Biaya perawatan intensif. Besarnya manfaat biasanya sampai


maksimum jumlah hari atau rupiah tertentu atau kombinasi
keduanya sebagaimana ditetapkan dalam polisnya.

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 9


3. Asuransi Kesehatan Pensiun
Premi dibayarkan saat aktif bekerja, sedangkan jaminan diberikan sejak
pekerja mulai pensiun sampai usia tertentu bahkan ada yang sampai
meninggal dunia.
4. Asuransi Penyakit Kritis
Produk ini dipasarkan oleh perusahaan asuransi jiwa sebagai manfaat
tambahan pada produk asuransi perorangan. Asuransi penyakit kritis
juga sering disebut critical illness. Jika tertanggung, berdasarkan hasil
diagnose dokter menderita salah satu penyakit kritis yang terdaftar dalam
polisnya, maka tertanggung akan menerima manfaat asuransi sebesar
50% sampai dengan 100% dari uang pertanggungan.
5. Asuransi Perawatan Jangka Panjang
Jaminan yang diberikan adalah berupa biaya perawatan ketika
tertanggung menderita sakit akibat suatu penyakit maupun kecelakaan
yang memerlukan bantuan perawatan tingkat dasar maupun tingkat
spesialis.
6. Asuransi Kesehatan Unit Link
Asuransi kesehatan unit link adalah perluasan dari asuransi jiwa unit
link. Premi yang dibayarkan oleh tertanggung didistribusikan ke dalam
rekening asuransi kesehatan dan rekening unit investasi. Dalam hal
tertanggung sakit akibat suatu kecelakaan atau suatu penyakit yang
sedemikian rupa sehingga harus dirawat di rumah sakit, maka
perusahaan asuransi akan membayar ganti rugi atas biaya-biaya yang
dikeluarkan yang besarnya sesuai dengan batasan dalam polis, atau bisa
berupa pemberian manfaat uang tunai per hari perawatan yang besarnya
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam polis. Dana investasi
tidak akan berkurang akibat tertanggung menerima pembayaran klaim
asuransi kesehatan tersebut.
7. Asuransi Perjalanan
Asuransi perjalanan (Travel Insurance) banyak dipasarkan oleh
perusahaan asuransi kerugian yang terdiri dari asuransi kesehatan dan
kecelakaan, Keterlambatan pesawat (delay schedule) dan kecuria atau

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 10


kehilangan barang selama dalam perjalanan, termasuk biaya evakuasi
dan juga santunan meninggal akibat kecelakaan selama dalam
perjalanan.

D. Asuransi Kehilangan Penghasilan karena Cacat bagi personal


a. Spesifikasi umum penghasilan karena cacat
Dua pertimbangan penting dari asuransi kehilangan penghasilan
karena cacat adalah manfaat dan jangka waktu, dan definisi definisi dari
cacat tersebut. Jumlah maksimum proteksi yang dapat diberikan oleh
perusahaan asuransi adalah berdasarkan penghasilan orang bersangkutan.
Umumnya jumlah proteksi maksibum berkisar antara 60%-70% dari
penghasilan didapat pada saat polis diterbitkan. Jangka waktu manfaat
dapat dalam jangka pendek (6-20 tahun) atau jangka panjang ( sampai
usia 65 atau seumur hidup). Umumnya jangka waktu manfaat dimulai
dengan adanya masa tunggu dimana selama jangka waktu tertentu tidak
diberikan pembayaran apapun. Semakin lama masa tunggu maka semakin
murah premi asuransinya. Premi jangka waktu manfaat dan
batas manfaat dihitung berdasarkan pekerjaan orang yang bersangkutan.
Definisi polis kehilangan penghasilan ini penting dalam
menentukan jenis manfaat yang akan diberikan. Secara tradisisonal
perusahaan asuransi mempergunakan 3 definisi untuk menentukan cacat
yang dimaksud dalam asuransi ini. Tertanggung dianggap cacat jika:
Tidak dapat melakukan segala jenis pekerjaan. Tertanggung
dianggap cacat, jika tidak bisa melakukan pekerjaan apapun.

Tidak dapat melakukan pekerjaan yang sebelumnya bisa dilakukan.


Dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan, Pelatiahan
atau pengalaman tertanggung.

Tidak dapat melakukan pekerjaan yang sekarang. Tertanggung


dianggap cacat jika tidak bisa melakukan pekerjaan yang saat ini
dilakukannya

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 11


Polis kehilangan penghasilan mulai banyak diminati. Polis ini
memberikan pembayaran manfaat jika kehilangan penghasilan karena
sakit atau cedera, meskipun tertanggung masih tetap bekerja.
Perusahaan juga dapat menggunakan definisi kehilangan penghasilan
tersebut diatas secara kombinasi.

b. Jenis Proteksi yang Tepat


Dengan mempertimbangkan pentingnya menjaga penghasilan,
khususnya dengan adanya potensi pengeluaran yang meningkat karena
cacat yang berkepanjangan, Anda akan menghargai setiap Rupiah yang
diberikan kepada Anda selama Anda cacat. Secara praktek ada beberapa
batasan seberapa besar proteksi yang dapat dimiliki oleh seseorang.
Batasan pertama adalah yang termudah perusahaan asuransi membatasi
jumlah maksimum proteksi yang diberikan. Setelah mencapai tahap
tertentu (misalnya, 60% atau 70% dari pra-kehilangan penghasilan),
Anda tidak dapat menambah jumlah proteksi. Batasan kedua adalah,
jumlah proteksi itu sendiri. Perusahaan asuransi mempunyai potensi
kerugian dalam menghadapi klaim kehilangan penghasilan jangka
panjang sebesar jutaan dolar karena manfaat asuransi harus dibayar
selama Anda berhak menerimanya sampai akhir masa asuransi. Potensi
kerugian ini ditambah dengan besarnya kemungkinan seseorang menjadi
cacat pada suatu saat menjadikan asuransi ini mahal. Jadi besarnya
proteksi dapat sangat terbatas sesuai dengan besarnya potensi kerugian
yang Anda miliki.
Mungkin saja penghasilan dari pekerjaan Anda hanyalah sebagian
kecil saja dari jumlah total penghasilan Anda. Jika, misalnya, Anda
memiliki penghasilan dari investasi atau sumber lain, maka Anda tidak
perlu membeli proteksi yang besar bagi penghasilan dari pekerjaan
Anda. Sayangnya tidak semua orang seberuntung Anda.
Aturan main yang baik dalam menentukan seberapa besar proteksi
kehilangan penghasilan yang harus Anda miliki, pertama tentukan
berapa besar pengeluaran bulanan Anda. Tambahkan pengeluaran
tambahan jika terjadi cacat. Buat penyesuaian karena umumnya Anda

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 12


tidak melakukan perhitungan pengeluaran yang berhubungan dengan
biaya hidup seperti pakaian, transportasi, dll. Kurangi jumlah
pengeluaran ini dari sumber penghasilan Anda seperti investasi. Juga
kurangi dengan sumber penghasilan yang didapat dari, misalnya,
asuransi kumpulan kehilangan penghasilan. Maka jumlah sisa dari
pengurangan ini adalah secara kasar merupakan jumlah besarnya
proteksi yang harus Anda miliki.

E. Asuransi Penyakit Kritis bagi Personal


Asuransi penyakit kritis memberikan santunan kepada pemegang polisnya
sejumlah uang jika tertanggung mengalami penyakit kritis. Penyakit kritis
yang dimaksud adalah penyakit yang tergolong berat, seperti jantung, tumor,
kanker, dan ginjal. Asuransi penyakit kritis dibuat pertama kali oleh dr.
Marius Barnard di Afrika Selatan pada 6 Oktober 1983. Produk ini diterima
di banyak negara. Saat dijangkiti penyakit kritis biasanya kesembuhan tidak
menentu, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Asuransi penyakit kritis
memberikan santunan ketika tertanggung divonis menderita salah satu dari
sederet penyakit kritis yang termasuk dalam polis. Produk asuransi penyakit
kritis juga banyak ditawarkan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Biasanya
sebagai konsumen akan beranggapan sudah merasa aman jika memiliki polis
asuransi penyakit kritis. Harapan sebagai konsumen, jika terkena salah satu
penyakit kritis, kita sudah memiliki perlindungan sehingga tidak perlu
mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan. Benarkah semudah itu?

Cermati beberapa hal

Ada beberapa hal yang perlu dicermati ketika membeli asuransi penyakit
kritis. Aturan dari satu perusahaan asuransi berbeda dengan perusahaan
asuransi lainnya. Hal yang perlu kita cermati antara lain adalah kapan
polis akan berakhir. Pengakhiran polis dapat dilakukan oleh pemegang
polis atau perusahaan asuransi. Misalnya saja, pemegang polis dapat
meminta polis berakhir dengan pemberitahuan sebelumnya dan akan
berlangsung pada tanggal jatuh tempo premi berikutnya. Perusahaan
asuransi pun secara sepihak dapat tidak lagi memperpanjang polis

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 13


sehingga polis menjadi tidak berlaku. Selain itu, ada pengakhiran polis
secara otomatis, yaitu jika tertanggung meninggal dunia, berakhirnya
program asuransi, atau pembayaran premi terhenti. Hal lain yang tidak
kalah penting adalah apa syarat dan ketentuan pembayaran uang
pertanggungan. Apakah ketika pertama kali divonis menderita salah satu
penyakit kritis tersebut atau ada aturan-aturan lain. Banyak perusahaan
asuransi yang menawarkan perlindungan penyakit kritis, tetapi tidak
langsung memberikan santunan ketika penyakit itu datang.

Asuransi penyakit kritis dapat menawarkan perlindungan hingga


puluhan penyakit kritis, tetapi biasanya yang diberikan uang santunan
hanya satu penyakit saja. Jadi, jika seseorang terkena penyakit jantung
juga gagal ginjal, perusahaan asuransi hanya memberikan santunan
untuk penyakit jantung atau gagal ginjal saja.Umumnya, pada polis
asuransi penyakit kritis disebutkan bahwa perusahaan asuransi tidak
membayarkan santunan jika menurut diagnosis dokter gejala awal
penyakit kritis sudah terjadi sebelum tanggal mulai berlakunya polis.

Ada pula polis yang mengatur bahwa uang santunan diberikan jika
tertanggung masih tetap hidup jika selama 30 hari setelah didiagnosis
penyakit kritis untuk pertama kalinya oleh dokter. Jadi, menurut polis
ini, jika tertanggung didiagnosis penyakit kritis dan meninggal satu
pekan setelah diagnosis tersebut, perusahaan asuransi tidak akan
memberikan uang santunan. Pada polis asuransi penyakit kritis lain
ditemukan bahwa uang santunan untuk penyakit ginjal akan diberikan
jika penyakit ginjal mencapai tahap akhir sehingga memerlukan cuci
darah berkala atau transplantasi. Artinya, sebelum mencapai kegagalan
kedua ginjal, jangan berharap ada uang santunan yang keluar. Padahal,
sebelum mencapai kegagalan kedua ginjal, pemegang polis sudah
mengeluarkan banyak uang untuk biaya berobat sebelum kedua
ginjalnya mengalami kegagalan fungsi.

Sementara pada polis yang sama diatur mengenai hepatitis.


Santunan untuk penyakit hepatitis baru akan diberikan dengan syarat

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 14


kriteria diagnosis seperti pengecilan hati yang cepat, kematian
parenchyma hati meliputi hampir seluruh lobus hati dan menimbulkan
kerusakan reticular serta fungsinya. Harus juga memperlihatkan hasil tes
fungsi hati bahwa ada perusakan perinchym hati yang masif, icterus
yang nyata serta hepatic encephalopathy. Mengacu pada persyaratan ini
tidak serta-merta jika terkena hepatitis pemegang polis akan
mendapatkan manfaat asuransi penyakit kritis. Istilah-istilah kedokteran
yang sulit dimengerti oleh awam juga banyak bertebaran di polis
penyakit kritis. Sang agen juga belum tentu dapat menjelaskan makna
dari istilah-istilah tersebut.

Uang pertanggungan

Waspadai juga uang pertanggungan yang tumpang tindih. Misalnya,


ada produk yang menawarkan uang pertanggungan jiwa sebesar Rp
100 juta, pertanggungan penyakit kritis Rp 100 juta, dan uang
pertanggungan cacat sebesar Rp 100 juta. Misalnya kita sebagai
nasabah pada tahun kelima didiagnosis terkena penyakit ginjal.
Penyakit ini merupakan salah satu dari penyakit kritis yang
ditanggung dan perusahaan asuransi secara bertahap memberikan
uang pertanggungan hingga mencapai Rp 100 juta. Bisa jadi uang
pertanggungan jiwa tidak diberikan karena ternyata sudah termasuk
dengan uang pertanggungan penyakit kritis, sehingga uang
pertanggungan sudah habis.
Manfaat penyakit kritis biasanya dibayarkan sekaligus, walau
kadang-kadang perusahaan asuransi membayar dalam bentuk cicilan
selama 6-12 bulan. Manfaat penyakit kritis hanya dibayarkan satu
kali. Bila tertanggung menderita sakit yang berbeda walau tercantum
dalam tabel, perusahaan asuransi tidak akan membayar lagi manfaat
penyakit kritis untuk yang kedua kalinya. Manfaat penyakit kritis juga
dapat digunakan untuk membebaskan pemegang polis dari kewajiban
membayar premi lanjutan.

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 15


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuransi jiwa dan kesehatan itu sangatlah penting karena musibah
datangnya tak terduga,biaya kesehatan terus meningkat dan kematian
adalah hal yang pasti.Terdapat dua cara untuk menghitung Kebutuhan
Asuransi bagi personal yaitu: Metode berdasarkan penghasilan dan
Metode analisa kebutuhan.Terdapat 3 macam kebutuhan asuransi jiwa
yaitu: Asuransi Kesehatan,Asuransi kehilangan penghasilan karena cacat
dan asuransi penyakit kritis.

B. Saran
Kesadaran berasuransi masyarakat Indonesia memang sudah meningkat.
Tapi peningkatan lebih jauh tentu masih harus terus dilakukan. Kalau
Anda termasuk golongan masyarakat kelas menengah yang
berpendapatan cukup, jangan lagi menganggap asuransi sebagai
kebutuhan tersier.

Asuransi sebagai perlindungan untuk keluarga Anda harus mulai jadi


kebutuhan yang perlu Anda penuhi. Lebih jauh lagi, kalau Anda
memiliki perusahaan, besar ataupun kecil, tak ada salahnya
memberlakukan asuransi untuk memberikan perlindungan bagi
karyawan Anda. Jangan sampai hanya Anda sendiri yang sadar asuransi.
Orang-orang terdekat Anda pun perlu memiliki kesadaran berasuransi!

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 16


DAFTAR PUSTAKA

bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/23/230338726/Mencermati.Asuransi.Pe
nyakit.Kritis

http://brighterlife.co.id/2013/10/22/pentingnya-memiliki-asuransi/

http://brighterlife.co.id/2014/03/06/pentingnya-memiliki-asuransi-jiwa-dan-
kesehatan/

Dasar-Dasar Asuransi: Jiwa, Kesehatan dan Anuitas. Asosiasi Ahli Manajemen


Asuransi Indonesia (AAMAI)

G. Victor Hallman and Jerry S. Rosenbloom, Personal Financial Planning, Sixth


Edition, McGraw-Hill, USA, 2000.

Koh Seng Kee and Fong Wai Mun, Personal Financial Planning, Second Edition,
Prentice Hall, Singapore, 2002.

Debbie Harrison, Personal Financial Planner, Investor Chronicle, Pitman


Publishing, Great Britain, 1997.

Dave Ramsey, The Financial Peace Planner, Penguin Books, USA, 1998.

Ernst & Young, Financial Planning Essentials, John Wiley & Sons, Inc., Canada,
1999.

Kebubutah Asuransi bagi Personal | 17

Anda mungkin juga menyukai