cc
BAB V
LARUTAN ASAM - BASA
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dapat dilepaskan, maka senyawa asam dapat dikelompokkan menjadi :
a) Asam monoprotik ( asam berbasa 1 ) = senyawa asam yang melepaskan ( 1 ) satu ion H +.
b) Asam diprotik ( asam berbasa 2 ) = senyawa asam yang melepaskan ( 2 ) dua ion H +.
c) Asam triprotik ( asam berbasa 3 ) = senyawa asam yang melepaskan ( 3 ) tiga ion H +.
Contoh : H3PO4.
Asam diprotik dan triprotik disebut juga asam poliprotik ( memiliki lebih dari 1 atom H ).
Catatan :
Ion H + bersifat tidak stabil, ion ini akan bereaksi dengan H 2 O membentuk ion hidronium ( H 3 O + ).
Reaksinya :
Asam lemah = asam yang sedikit terionisasi dan menghasilkan sedikit ion H + dalam larutannya.
b). Basa
Menurut Svante Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida ( OH - ).
Pada umumnya merupakan senyawa ion, kecuali NH3 ( amonia ) merupakan senyawa kovalen.
Contoh :
Contoh : CH3OH ( tidak menunjukkan sifat asam atau basa dalam air ); C 6H5OH ( asam ).
Berdasarkan jumlah gugus OH- yang diikat, senyawa basa dikelompokkan menjadi :
Basa dihidroksi dan trihidroksi disebut juga basa polihidroksi ( memiliki lebih dari 1 gugus OH- ).
o Larutan amonia ( NH3 ) dalam natrium amida ( NaNH2 ) menunjukkan sifat basa meskipun tidak mengandung ion OH -.
o Muncullah teori asam-basa yang lebih luas dan tidak terbatas hanya pada pelarut air, yaitu teori asam-basa BronstedLowry
( dikemukakan oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry ).
o Menurut Bronsted-Lowry, yang berperan dalam memberikan sifat asam dan basa suatu larutan adalah ion H + atau proton ( ingat =
b). Basa
halaman ke-2 dari 14 www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr webmail kimia = www.mail2qmia.co.cc
+
Adalah suatu ion atau molekul yang menerima ( akseptor ) ion H atau proton.
Contoh :
H2O.
Catatan :
o HCl ( asam 1 ) dan ion Cl- ( basa 1 ) merupakan pasangan asam-basa konjugasi, demikian juga dengan ion H3O+ ( asam 2 ) dan
H2O ( basa 2 ).
o Pasangan asam-basa konjugasi mempunyai ciri khas yaitu : hanya berbeda 1 atom H.
o Suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut.
o Suatu basa setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
o Senyawa amfoter / amfiprotik adalah suatu senyawa yang dapat berperan sebagai asam maupun basa.
Contoh :
Senyawa HF
Contoh : air bisa bersifat asam, jika bereaksi dengan NH3 dan akan bersifat basa, jika bereaksi dengan CH3COOH.
halaman ke-3 dari 14 www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr webmail kimia = www.mail2qmia.co.cc
3). Menurut Lewis
a). Asam
Menurut G.N Lewis, asam adalah suatu ion atau molekul yang dapat menerima pasangan elektron ( akseptor pasangan elektron ).
b). Basa
Adalah suatu ion atau molekul yang dapat memberikan pasangan elektron kepada zat lain ( donor pasangan elektron ).
Konsep asam-basa yang dikembangkan oleh Lewis didasarkan pada ikatan kovalen koordinasi ( pelajari kembali materi kelas X tentang
Ikatan Kimia !)
Contoh :
Kw [H ].[OH ]
Harga Kw akan berubah jika suhunya berubah. Reaksi ionisasi air merupakan reaksi endoterm, sehingga jika suhunya dinaikkan; maka
harga Kw akan semakin besar.
Pada suhu kamar ( 25 oC ), harga Kw = 10-14
Dalam air murni :
[ H+ ] = [OH- ]
Sehingga :
Kw [H ].[OH ]
Kw [H ].[H ]
Kw [H ] 2
7
[H ] [OH ] Kw 10 14 10 M
Catatan :
Dalam larutan berair : Kw [H ].[OH ]
Pengukuran pH
o Menggunakan beberapa indikator
o Menggunakan pHmeter
Adalah alat untuk mengukur pH larutan dengan cara mencelupkan elektrodenya ke dalam larutan yang akan ditentukan pH-nya.
Besarnya pH larutan dapat dibaca pada layar pHmeter.
C. Kekuatan Asam
Dipengaruhi oleh 2 hal yaitu :
a) Derajat Ionisasi
Banyak sedikitnya zat yang terion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion
dengan jumlah zat mula-mula.
jumlah zat yang mengion
jumlah zat mula mula
Dengan : 0 1
Awal :
M - -
Reaksi : - M. + M. + M.
halaman ke-6 dari 14 www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr webmail kimia = www.mail2qmia.co.cc
Setimbang : M( 1- ) M. M.
M . x M .
Ka
M .(1 )
Karena HA merupakan asam lemah, maka mendekati nol sehingga nilai ( 1 - ) 1 :
M . x M .
Ka
M
Ka M . 2
Ka
2
M
Ka
M
Catatan :
Semakin encer larutan, maka semakin besar nilai .
Semakin besar harga , maka kekuatan asam akan relatif lebih kuat.
Semakin besar harga Ka, maka kekuatan asam akan relatif lebih kuat.
[H ] Ma x
[H ] Ka1 x Ma
Keterangan :
Ma = konsentrasi asam
D. Kekuatan Basa
Dipengaruhi oleh 2 hal yaitu :
[ L ].[OH ]
Kb
[ LOH ]
Dengan cara yang sama dengan perhitungan di asam lemah, maka untuk basa lemah :
Kb M . 2
Kb
2
M
Kb
M
[OH ] Mb x
Keterangan :
Mb = konsentrasi basa
Ion L+ dengan ion A- akan bereaksi membentuk garam, sedangkan antara ion H + dengan OH- akan bereaksi membentuk molekul air.
Reaksi antara asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman.
Secara umum :
Asam + Basa Garam + Air
Latihan :
Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk reaksi berikut ini :
a) Larutan asam nitrat dengan larutan kalium hidroksida
b) Larutan asam klorida dengan larutan kalsium hidroksida
Dalam hal ini; ion H+ mewakili asam sedangkan OH- mewakili basa.
H+(aq) + OH-(aq) H2O(l)
Keterangan :
o Jika mol H+ = mol OH- maka campuran bersifat netral.
o Jika mol H+ > mol OH- maka campuran bersifat asam dan konsentrasi ion H + dalam campuran hanya ditentukan oleh jumlah mol ion
H+ yang tersisa.
o Jika mol H+ < mol OH- maka campuran bersifat basa dan konsentrasi ion OH - dalam campuran hanya ditentukan oleh jumlah mol ion
Persamaan Ion
Persamaan ion melibatkan larutan yang bersifat elektrolit.
Contoh 2 :
Reaksi antara kalsium oksida padat dengan larutan asam klorida encer :
Berbagai macam zat yang terkait dengan reaksi dalam larutan elektrolit :
a) Senyawa Asam
b) Senyawa Basa
c) Senyawa Garam
d) Oksida Asam
Adalah suatu senyawa yang tersusun oleh unsur non logam dengan unsur oksigen ( = oksida non logam )
Oksida asam disebut juga anhidrida asam, karena merupakan bagian dari asam setelah melepas molekul air.
Misalnya :
H2SO4(aq) SO3(aq) + H2O(l)
Contoh :
SO2; SO3; N2O3; CO2
e) Oksida Basa
Adalah suatu senyawa yang tersusun oleh unsur logam dengan unsur oksigen ( = oksida logam )
Contoh :
Na2O; CaO; MgO
f) Logam
Merupakan spesi yang melepas elektron.
Senyawa-Senyawa Hipotetis
Adalah senyawa-senyawa yang tidak stabil ( akan mengalami penguraian lebih lanjut ).
a) Senyawa Asam
Misalnya :
halaman ke-10 dari 14 www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr webmail kimia = www.mail2qmia.co.cc
H2CO3(aq) H2O(l) + CO2(g)
b) Senyawa Basa
Misalnya :
NH4OH(aq) H2O(l) + NH3(g)
c) Senyawa Garam
Misalnya :
2 FeI3(aq) 2 FeI2(aq) + I2(s)
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-( H )- Cu-Hg-Ag-Pt-Au
paling reaktif kurang reaktif
Contoh :
Langkah-langkah penyelesaiannya :
Menuliskan persamaan reaksi yang setara.
Menentukan jumlah mol zat yang diketahui.
Menentukan jumlah mol zat lain yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksi.
Menyesuaikan jawaban dengan hal yang ditanyakan.
Contoh soal :
Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi antara logam zink dengan larutan asam sulfat. Hitunglah volume asam sulfat 2 M yang diperlukan
untuk dapat menghasilkan 6,72 L gas hidrogen ( STP )?
Campuran reaktan disebut ekuivalen jika perbandingan jumlah molnya sesuai dengan koefisien reaksinya.
Pereaksi pembatas adalah zat / pereaksi yang habis terlebih dulu ketika reaksi kimia berlangsung.
Langkah-langkah penyelesaiannya :
Menuliskan persamaan reaksi yang setara.
Menentukan jumlah mol zat yang diketahui.
Membandingkan jumlah mol masing-masing zat dengan koefisien reaksinya, sehingga dapat diketahui pengali yang digunakan.
( pereaksi pembatas adalah zat / pereaksi yang hasil bagi pengalinya paling kecil.
Pergunakan pengali terkecil untuk menentukan jumlah mol hasil reaksi.
Tentukan jumlah mol zat yang ditanyakan berdasarkan perbandingan koefisien reaksi dengan pereaksi pembatas.
Contoh soal :
Hitunglah massa endapan yang terbentuk dari reaksi antara 50 mL larutan timbel ( II ) nitrat 0,1 M dengan 50 mL larutan kalium iodida 0,1
M! ( Ar. Pb = 207; I = 127 )
Jika suatu campuran direaksikan, maka masing-masing komponen mempunyai persamaan reaksi sendiri.
Langkah-langkah penyelesaiannya :
Menuliskan persamaan reaksi yang setara untuk masing-masing komponen campuran.
Memisalkan salah 1 komponen campuran dengan variabel ( a z ), maka komponen lainnya = selisihnya.
Menentukan jumlah mol masing-masing komponen.
Menentukan jumlah mol zat lain yang diketahui.
Membuat persamaan untuk menentukan nilai variabel.
Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan.
o Reaksi netralisasi asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar ( konsentrasi ) larutan asam atau basa.
o Sejumlah tertentu larutan asam dititrasi dengan larutan basa sampai mencapai titik ekuivalen ( asam dan basa tepat habis bereaksi ).
o Jika salah 1 larutan diketahui molaritasnya, maka molaritas larutan yang lain, dapat dihitung dengan rumus :
o V1 x ( M1 . a ) = V2 x ( M2 . b )
a = valensi larutan penitrasi
b = valensi larutan yang dititrasi
o Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menambahkan suatu indikator.
o Indikator akan berubah warna di sekitar titik ekuivalen.
o Titrasi dihentikan pada saat indikator menunjukkan perubahan warna ( keadaan ini disebut = titik akhir titrasi ).
o Kurva titrasi dibedakan menjadi 3 yaitu kurva titrasi antara :
a) Asam kuat dengan basa kuat ( saat ekuivalen, pH = 7 )
b) Asam kuat dengan basa lemah ( saat ekuivalen, pH < 7 )
c) Asam lemah dengan basa kuat ( saat ekuivalen, pH > 7 )
Contoh soal :
1) Pada titrasi 25 mL larutan NH3 0,12 M dengan HCl 0,1 M :
a) Perkirakan pH awal
b) Perkirakan pH saat titik ekuivalen
c) Perkirakan volume HCl yang diperlukan
d) Tentukan indikator yang diperlukan
e) Gambarkan ( sketsa ) kurva titrasinya
2) Untuk menentukan kadar asam asetat, diambil 10 mL asam asetat kemudian diencerkan dengan aquades sampai
volumenya 200 mL. Dari larutan encer tersebut diambil 10 mL, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dengan indikator PP. Titik
akhir titrasi tercapai pada saat volume NaOH 25,4 mL. Berapa % kadar asam asetat tersebut , bila kadar asam asetat murni = 17,4 M ?