Teori Laplace
Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre
Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi
terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada
sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin. Sebagian
cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus
berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami
pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan -
gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk
Bumi
Teori Planetisimal Hypothesis
Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain,
seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari
massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati
oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan
tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di
dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka
sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat
adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut.
Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada
lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar
mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah
bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar
mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin
yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut
planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan
saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada
akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
Teori Tidal
Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada
tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada
saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari
tertarik ke luar sehingga membentuk semacam [cerutu].Bagian
yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan
membentuk planet - planet, yaitu merkurius, venus, BUMI,mars,
yupiter, saturnus,uranus,neptunus
Teori Weizsaecker
Pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi
Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas
matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar
massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan
helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur
ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur
yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. ini akan menarik
unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya
berevolusi membentuk palnet - planet, termasuk Bumi.
Teori Kuiper
Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada
nabula besar berbentuk piringan cakram.[1] Pusat piringan
adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar
mengelilingipromatahari adalah protoplanet.[1] Dalam
teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu
hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan
protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet
menjadi dingin.[1] Unsur ringan tersebut menguap dan malia
menggumpal menjadi planet - planet.[1]
Teori Whipple
Fred L.Whipple, seorang ahli astronom Amerika
mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan
kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam
piringan.[1] Debu dan gas yang berotasi menyebabkan
terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal
menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke
angkasa.[1] Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan
kemudian membentuk planet - planet
Teori Big Bang
Menurut Teori Big Bang, Bumi ini sudah berusia kira-kira
13,7 Miliyar tahun. Pada awal terbentuknya alam
semesta telah terjadi sebuah fenomena yang dinamai
Big Bang (Ledakan Besar). Jadi, menurut Big Bang
Theory yang diusulkan oleh Georges Lemaitre. Alam
Semesta beserta seluruh isinya termasuk ruang dan
waktu tercipta akibat ledakan yang sangat besar,
sama seperti apa yang dikatakan dalam Al-Quran.
Dalam Big Bang Theory dikatakan bahwa sebelum
Alam semesta tercipta, hanya ada sebuah energi
panas yang sangat padat. Hingga suatu hari, energi
panas yang padat tersebut mengembang dan
meledak. satu per satu komponen kehidupan tercipta
hingga akhirnya seperti sekarang ini.
Cukup banyak bukti yang mendukung kebenaran teori
ini. Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas
umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang
mendeksripsikan teori Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander
Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan
bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya
berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang
disugesti oleh Lemaitre pada tahun 1927, pengamatan ini
dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus
bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara
langsung menjauhi titik pandang kita. Terlihat semakin jauh, semakin
cepat kecepatan tampaknya.
Illustrasi dari
kejadian Big
Bang
PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
1. Teori Sedimen :
Pengukuran usia bumi didasarkan atas
perhitungan tebalnya lapisan sedimen yang
membentuk batuan.
Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen
rata-rata yang terbentuk tiap tahunnya dan
membandingkannya dengan tebal batuan
sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini,
maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak
bumi.
Berdasarkan perhitungan semacam ini,
diperkirakan Bumi terbentuk 506juta tahun yang
lalu.
2. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar
garam di laut.
Diduga bahwa mula-mula laut itu berair tawar.
Akibat sirkulasi air dalam alam ini, maka air yang
mengalir dari darat melalui sungai ke laut, membawa
garam-garam.
3. Teori Termal
Teori ini mengukur usia bumi
berdasarkan perhitungan suhu bumi.
Diduga, mulamula bumi merupakan
batuan yang sangat panas, yang lama
kelamaan mendingin.
Dengan mengetahui massa dan suhu
bumi saat ini, maka ahli fisika Bangsa
Inggris,Elfin memperkirakan perubahan
bumi dari batuan yang sangat panas
menjadi batuan yang dingin seperti ini
memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
4.Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi dianggap paling akurat adalah
berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif.
Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang
waktu paruh unsur-unsur radioaktif.
Isotop radio aktif yang dapat digunakan
adalah Uranium-238, Potasium 40, Carbon 14
Isotop Uranium dan Potasium sangat baik untuk
memberikan data tentang umur lapisan bumi,
Isotop Karbon sangat bermanfaat untuk memberikan
data tentang umur fosil.
3.3. Struktur Bumi
3.3. Struktur Bumi
1.Bagian bumi yg padat terdiri dr :
-Kulit bumi ( lithosfir)
-Inti bumi (centrosfir)
2.Bumi diselimuti gas yg disebut Atmosfir
3.Permukaan bumi terdapat lapisan air disebut Hidrosfir
4. Biosfer
1.a. Lithosfer ( Kulit Bumi)
Tebal Lithosfer 32 km
Terdiri dari 2 lapisan
Bag atas terdiri dari Silikon (Si)
Aluminium ( AI)
Magnesium ( Mg)
BJ 2,9.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat
yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang
panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti;
1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia. Seperti silika (SIO2) atau kalsium karbonat
(CaCO3).
2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral terkonsolidasi dan
terkompaksi.Batuan bisa terdiri dari hanya satu macam mineral saja
(Contohnya; Salt) atau terdiri dari berbagai mineral
(Contohnya; sandstone).
3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari 90%), gas
dan hydrocarbon.
Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai 100 km,
dan terdiri dari batuan silika-magnesium (SIMA) dan silik-aluminium
(SIAL). Lithosphere mempunyai nilai Specific Gravity (SG) 2.7
sampai 3.
Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan membentuk
lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak
dan gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan crust
bervariasi mulai dari 5 km sampai 60 km. Terdiri dari batuan dan
mineral berbagai tipe.
Kulit Bumi terdiri dari zat padat disebut :
Batuan .
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Termosfer
5. Eksosfer
1. Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling rendah. Rata-rata
kedalaman lapisan troposfer adalah 12 km. Pada lapisan ini, peristiwa-peristiwa
cuaca seperti angin, awan dan hujan terjadi.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian berkisar 49 km
dari permukaan laut. Pada stratosfer terdapat lapisan isothermal dan lapisan
inverse. Diatas stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan
pembatas antara stratosfer dengan mesosfer.
3. Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian antara 49-85 km di atas permukaan
bumi. Lapisan mesosfer dengan lapisan diatasnya dibatasi dengan lapisan
mesopause.
4. Termosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan
bumiyang lebih sering disebut dengan lapisan panas ( hot layer ). Pada lapisan ini
terdapat lapisan ionosfer yang terletak antara 85-375 km diatas permukaan bumi
pada lapisan ini terdapat partikel-partikel ion yang berfungsi memantulkan
gelombang radio.
5. Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas 500 km di atas permukaan bumi. Moleku-molekul
pada lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan tinggi.
Lebih jelasnya pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu dapat
digambarkan sebagai berikut
3. Hidrosfer ( Lapisan air)
Siklus
hidrologi
memungkin
kan
adanya
kehidupan
didalam air
dan air laut
menjadi
asin.
D. Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup
semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya
sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian
dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk
hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan
bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
.Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente und der
Ozeane)
Benua
Secara kronologis dapat digambarkan
bahwa:
1.Pada 225 juta tahun yang lalu, masih merupakan
satu benua besar SuperContinental yang disebut
Pangea;
2.Pada 200 juta tahun yang lalu Super Continental
pecah menjadi tiga bagian yaitu :
Benua Eropa - Asia, Afrika Amerika,
Antartika - Australia;
3.Pada 135 juta tahun yang lalu Afrika dan Amerika
mulai memisah diselaselanya terdapat samudera
Atlantik;.
4.Pada 65 juta tahun yang lalu Australia dan Antartika
memisahkan diri terjadilah Lautan Indonesia.
5.Pergeseran sampai saat ini pun masih berlangsung.
Pembentukan Benua
Supercontinent,
Bumi 3,1 miliar tahun
lalu
pecah sekitar
100 juta tahun
yang lalu
Benua
Vaalbara Pangea
Teori ini didukung oleh fakta
yaitu:
Sepanjang Timur Amerika Selatan ternyata
mempunyai bentuk dan lekukan kira-kira
sama dengan lekukan pada Benua Afrika
sebelah Barat;
Lekukan bagian Selatan Benua Australia
cocok dengan tonjolan Benua Antartika
Lekukan Semenanjung India dan Pulau
Madagaskar cocok dengan teluk yang
terbentuk antara Afrika dengan Antartika.
kecocokan tersebut, pada segi geografik, geologi,
jenis umur batu-batuan
Persebaran hewan di dunia
Bumi ada 6 lempengan
utama yaitu :
Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan
selatan serta 1/2 dasar bagianbarat Samudera
Atlantik
Lempengan Afrika, yang terdiri dari Afrika dan
sebagian samudera sekitarnya.
Lempengan Eurasia, terdiri dr Asia, Eropa, dasar laut
sekitarnya.
Lempengan India, yang meliputi anak benua itu
dan dasar samudera sekitarnya.
Lempengan Australia, terdiri dari Australia dan
samudera di sekitarnya.
Lempengan Pasifik, yang mendasari samudera
Pasifik.
B. Samudera