Anda di halaman 1dari 66

BUMI DAN ALAM SEMESTA

Diana Hernawati, M.Pd.


Egi Nuryadin, S.Pd.
BUMI DAN ALAM SEMESTA

Teori terbentuknya Bumi dan Alam Semesta


3.1. Bumi sebagai Planet
3.2. Penentuan umur Bumi
3.3. Struktur Bumi
3.4. Rotasi Revolusi dan Gravitasi Bumi
3.5. Pasang susut laut.
3.6. Pembentukan Benua dan Samudra
Teori Terbentuknya Bumi

Bumi itu bulat telah diketahui manusia kira-kira


500 tahun yang lalu.
Bagaimana kita mengetahui bahwa bumi itu
bulat?
dengan pesawat ruang angkasa dapat dibuat
foto yang jelas bahwa bumi memang bulat.
Namun, pengamatan yang teliti, menunjukkan
bahwa bumi agak pipih sedikit pada kutubnya.
Garis tengah bumi dari kutub ke kutub 7,900 mil,
sedangkan bila dihitungsecara ekuatorial 7,923
mil (1 mil - 1,6 km).
Berat Jenisnya 5,5
Beratnya 6,6 x 1021 ton.
Teori pembentukan Bumi
Teori pembentukan Bumi adalah berbagai teori yang diajukan
sebagai penjelasan asal usul terbentuknya Bumi.[1] Banyak
ilmuwan yang meneliti dan menyimpulkan peristiwa
terbentuknya Bumi, dengan berbagai teori dan hipotesis
mereka.
Teori ato weebar`s hood
Teori Laplace
Teori Planetisimal Hypothesis
Teori Tidal
Teori Weizsaecker
Teori Kuiper
Teori Whipple
Teori Bigbang
Teori ato weebar`s hood
Pada waktu wowo yang hampir bersamaan muncul teori
dari ahli ilmu alam [Perancis] George Louis Leelere Comte
de Buffon. Yang mengemukakan bahwa dahulu kala
terjadi tumbukan antara matahari dengan
sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa
matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini
menjadi planet.

Teori Laplace
Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre
Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi
terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada
sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin. Sebagian
cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus
berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami
pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan -
gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk
Bumi
Teori Planetisimal Hypothesis
Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain,
seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari
massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati
oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan
tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di
dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka
sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat
adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut.
Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada
lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar
mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah
bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar
mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin
yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut
planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan
saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada
akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
Teori Tidal
Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada
tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada
saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari
tertarik ke luar sehingga membentuk semacam [cerutu].Bagian
yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan
membentuk planet - planet, yaitu merkurius, venus, BUMI,mars,
yupiter, saturnus,uranus,neptunus

Teori Weizsaecker
Pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi
Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas
matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar
massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan
helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur
ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur
yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. ini akan menarik
unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya
berevolusi membentuk palnet - planet, termasuk Bumi.
Teori Kuiper
Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada
nabula besar berbentuk piringan cakram.[1] Pusat piringan
adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar
mengelilingipromatahari adalah protoplanet.[1] Dalam
teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu
hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan
protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet
menjadi dingin.[1] Unsur ringan tersebut menguap dan malia
menggumpal menjadi planet - planet.[1]
Teori Whipple
Fred L.Whipple, seorang ahli astronom Amerika
mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan
kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam
piringan.[1] Debu dan gas yang berotasi menyebabkan
terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal
menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke
angkasa.[1] Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan
kemudian membentuk planet - planet
Teori Big Bang
Menurut Teori Big Bang, Bumi ini sudah berusia kira-kira
13,7 Miliyar tahun. Pada awal terbentuknya alam
semesta telah terjadi sebuah fenomena yang dinamai
Big Bang (Ledakan Besar). Jadi, menurut Big Bang
Theory yang diusulkan oleh Georges Lemaitre. Alam
Semesta beserta seluruh isinya termasuk ruang dan
waktu tercipta akibat ledakan yang sangat besar,
sama seperti apa yang dikatakan dalam Al-Quran.
Dalam Big Bang Theory dikatakan bahwa sebelum
Alam semesta tercipta, hanya ada sebuah energi
panas yang sangat padat. Hingga suatu hari, energi
panas yang padat tersebut mengembang dan
meledak. satu per satu komponen kehidupan tercipta
hingga akhirnya seperti sekarang ini.
Cukup banyak bukti yang mendukung kebenaran teori
ini. Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas
umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang
mendeksripsikan teori Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander
Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan
bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya
berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang
disugesti oleh Lemaitre pada tahun 1927, pengamatan ini
dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus
bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara
langsung menjauhi titik pandang kita. Terlihat semakin jauh, semakin
cepat kecepatan tampaknya.
Illustrasi dari
kejadian Big
Bang
PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada


ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh


dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini.
Pembentukan alam semesta dalam enam masa, Dari sejumlah
ayat Al-Quran yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-
Naziat ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan
tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut
sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat
diuraikan sebagai berikut:
Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali
Pada Masa I, alam semesta pertama kali
terbentuk dari ledakan besar yang disebut big
bang, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari
teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa
dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut terdiri dari
hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk
ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika
temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah
helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen
yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi
ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan
yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi,
energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika
modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua
kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang
mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa
piringan, yang kemudian membentuk galaksi Bintang-
bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam
galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran)
dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal
sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong
dan bagian yang terisi.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa
COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992
berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big
Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya
peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan
ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan
dari ketiadaan.

Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam


di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan
sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan


(Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya
pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta
bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala
tanpa permulaan. Namun, penelitian,
pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan
dengan teknologi modern, mengungkapkan
bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki
permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander
Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George
Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa
bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data
pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan
teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan
bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling
menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya
terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam
semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan
yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta
bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini
diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun
mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah,
Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.
Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan
Dalam ayat 28 di atas terdapat kata meninggikan bangunan dan
menyempurnakan. Kata meninggikan bangunan dianalogikan
dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi
saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi.
Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big
bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam
ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan
menggunakan perhitungan efek dopplersederhana, dapat
diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar
13.7 miliar tahun.
Sedangkan kata menyempurnakan, menunjukkan bahwa alam ini
tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus
berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus
terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau
kemungkinan lainnya akan mengerut.
Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi

reaksi nuklir yang menjadi sumber energi


bintang seperti Matahari

Surat An-Naziayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang


gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat
ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan
Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata
surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-
kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan
galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.
seperti halnya matahari, sumber panas dan semua
unsur yang ada di bumi berasal dari reaksi nuklir
dalam inti besinya. lain halnya dengan bulan. bulan
tidak mempunyai inti besi. unsur kimianya pun mirip
dengan kerak bumi. berdasarkan fakta-fakta
tersebut, disimpulkan bahwa bulan adalah bagian
bumi yang terlontar ketika bumi masih lunak.
lontaran ini terjadi karena bumi bertumbukan
dengan suatu benda angkasa yang berukuran
sangat besar (sekitar 1/3 ukuran bumi). jadi, unsur-
unsur di bulan berasal dari bumi, bukan akibat
reaksi nuklir pada bulan itu sendiri.
Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi
Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat
diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea
di permukaan Bumi.
Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat
Fushshilat ayat 9 yang artinya, Katakanlah:
Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu
adalah Rabb semesta alam.

daratan Pangaea yang merupakan asal mula semua daratan di Bumi


Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet
Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum
terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini
menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.
Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari
komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih
sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian
bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air.
Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti
bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan
Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada
komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya
lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.
Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air
terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu
pun mulai muncul di dalam air.
ilustrasi komet yang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di Bumi
Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan
manusia

gunung sebagai pasak Bumi

Dalam ayat 32 di atas, disebutkan gunung-gunung dipancangkan dengan


teguh. Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung
terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai
terpecah. Proses detail terbentuknya gunung dapat dilihat pada artikel
sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc tentang
fungsi gunung sebagai pasak bumi.
setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia
sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif
masih sangat muda dalam skala waktu geologi.
3.1. Bumi sebagai Planet

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan


matahari.
Besarnya hampir sama dengan Venus dan
bergaris tengah 7.900 mil atau 12.646 km.
Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149
juta km.
Jarak ini dijadikan satuan jarak Astronomis atau
Astronomical Unit (AU).
Jadi 1 AU = 149 juta km.
Contoh:
Jarak Venus ke Matahari x 0,72 AU = 0,72 x 149
juta km= 107,28 juta km.
Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti
satu hari di bumi lamanya adalah 24 jam,
sedangkan satu hari Venus adalah 247 kali
hari bumi, yaitu: 247 x 24 jam Bumi.
Bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai
satelit yaitu bulan.
Bumi mengadakan revolusi selama 365
hari. Satu kali putaran mengeli!ingi matahari
disebut 1tahun.
1 tahun Merkurius = 88 hari Bumi,
1 tahun Mars =1,9 tahun Bumi.
Berat jenis rata-rata bumi adalah 5,52.
Ekuator Bumi dengan bidang Ekliptika
membentuk sudut 23,5 derajad, akibatnya
sumbu bergerak rotasi membentuk kerucut
dengan sudut 23,5 derajad.
Gerakan presesi bumi merupakan gaya dari
bumi melawan gaya tarik bulan dan
matahari.Dalam presesinya sumbu bumi
bergerak dengan lintasan bergelombang,
gerakan nya disebut Nutasi.
Presesi dam Nutasi
Bumi yang seakan diam ditempat ini pada dasarnya melakukan
aktifitas setiap harinya. Bumi bergerak mengitari matahari dan
juga bergerak pada sumbunya sendiri. Diantaranya yaitu ada
gerak presesi dan juga gerak nutasi. Gerak presesi yaitu gerak
sumbu bumi yang mirip dengan gasing dimana gerak sumbu
bumi ini terjadi setiap 25.796 tahun sekali. Selama satu periode
gerak presesi, daerah yang dilalui sumbu bumi membentuk
sebuah lingkaran yang bergelombang seperti spiral. Gelombang
dari gerak presesi ini disebut dengan gerak nutasi. Jadi gerak
nutasi adalah gelombang kecil yang dibentuk oleh sumbu bumi
bersama-sama dengan gerak presesi. Gerak nutasi terjadi akibat
pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi ke bidang orbit
bulan. Bidang orbit bulan miring 5o 12 terhadap ekliptika. Gerak
nutasi tidak terjadi selama 25.796 tahun sekali sebagaimana
gerak presesi akan tetapi terjadi hanya dalam 18,66 tahun
sekali. Jika digambarkan, akan terdapat gelombang pada
lingkaran bayangan gerak presesi. Sehingga gerak nutasi ini
sering juga dikenal dengan gelombang kecil.
3.2. Teori Penentuan umur Bumi

1. Teori Sedimen :
Pengukuran usia bumi didasarkan atas
perhitungan tebalnya lapisan sedimen yang
membentuk batuan.
Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen
rata-rata yang terbentuk tiap tahunnya dan
membandingkannya dengan tebal batuan
sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini,
maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak
bumi.
Berdasarkan perhitungan semacam ini,
diperkirakan Bumi terbentuk 506juta tahun yang
lalu.
2. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar
garam di laut.
Diduga bahwa mula-mula laut itu berair tawar.
Akibat sirkulasi air dalam alam ini, maka air yang
mengalir dari darat melalui sungai ke laut, membawa
garam-garam.
3. Teori Termal
Teori ini mengukur usia bumi
berdasarkan perhitungan suhu bumi.
Diduga, mulamula bumi merupakan
batuan yang sangat panas, yang lama
kelamaan mendingin.
Dengan mengetahui massa dan suhu
bumi saat ini, maka ahli fisika Bangsa
Inggris,Elfin memperkirakan perubahan
bumi dari batuan yang sangat panas
menjadi batuan yang dingin seperti ini
memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
4.Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi dianggap paling akurat adalah
berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif.
Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang
waktu paruh unsur-unsur radioaktif.
Isotop radio aktif yang dapat digunakan
adalah Uranium-238, Potasium 40, Carbon 14
Isotop Uranium dan Potasium sangat baik untuk
memberikan data tentang umur lapisan bumi,
Isotop Karbon sangat bermanfaat untuk memberikan
data tentang umur fosil.
3.3. Struktur Bumi
3.3. Struktur Bumi
1.Bagian bumi yg padat terdiri dr :
-Kulit bumi ( lithosfir)
-Inti bumi (centrosfir)
2.Bumi diselimuti gas yg disebut Atmosfir
3.Permukaan bumi terdapat lapisan air disebut Hidrosfir
4. Biosfer
1.a. Lithosfer ( Kulit Bumi)
Tebal Lithosfer 32 km
Terdiri dari 2 lapisan
Bag atas terdiri dari Silikon (Si)
Aluminium ( AI)
Magnesium ( Mg)
BJ 2,9.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat
yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang
panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti;
1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia. Seperti silika (SIO2) atau kalsium karbonat
(CaCO3).
2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral terkonsolidasi dan
terkompaksi.Batuan bisa terdiri dari hanya satu macam mineral saja
(Contohnya; Salt) atau terdiri dari berbagai mineral
(Contohnya; sandstone).
3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari 90%), gas
dan hydrocarbon.
Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai 100 km,
dan terdiri dari batuan silika-magnesium (SIMA) dan silik-aluminium
(SIAL). Lithosphere mempunyai nilai Specific Gravity (SG) 2.7
sampai 3.
Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan membentuk
lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak
dan gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan crust
bervariasi mulai dari 5 km sampai 60 km. Terdiri dari batuan dan
mineral berbagai tipe.
Kulit Bumi terdiri dari zat padat disebut :
Batuan .

Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal usul


terbentuknya terdiri dari tiga macam batuan, yaitu;
1. Igneous Rock (Batuan Beku), terkristalisasi dari bekuan
magma.
2. Sedimentary (Batuan Sediment), endapan dari hasil
pengikisan batuan permukaan.
3. Metamorphic (Batuan Ubahan), hasil dari alterasi batuan dan
mineral lain.
1.b.Centrosfer/ Barysfer( inti
Bumi)
Unsur penyusunnya adl : Nikel dan Ferrum ini yg
menyebabkan bumi punya unsur kemagnitan.
Makin kedalam bumi makin panas.
Atmosfir

Komposisi Atmosfer Bumi tersusun oleh beberapa gas sebagai


berikut :
- Nitrogen ( N2 ) = 78,08 %
- Oksigen ( O2 ) = 20,95 %
- Argon ( Ar ) = 0,93 %
- Karbondioksida ( CO2 ) = 0,037 %
- Neon ( Ne ) = 0,0018 %
- Helium ( He ) = 0,0005 %
- Ozon ( O3 ) = 0,000004 %
- Hidrogen (H) = 0,00006 %
- Klorofluorokarbon ( CFC ) = 0,00000002 %
- Xenon ( Xe ) = 0,000009 %
- Metana ( CH4 ) = 0,00017
2.Atmosfer terbagi atas lima
lapisan (650 KM)

1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Termosfer
5. Eksosfer
1. Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling rendah. Rata-rata
kedalaman lapisan troposfer adalah 12 km. Pada lapisan ini, peristiwa-peristiwa
cuaca seperti angin, awan dan hujan terjadi.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian berkisar 49 km
dari permukaan laut. Pada stratosfer terdapat lapisan isothermal dan lapisan
inverse. Diatas stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan
pembatas antara stratosfer dengan mesosfer.
3. Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian antara 49-85 km di atas permukaan
bumi. Lapisan mesosfer dengan lapisan diatasnya dibatasi dengan lapisan
mesopause.
4. Termosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan
bumiyang lebih sering disebut dengan lapisan panas ( hot layer ). Pada lapisan ini
terdapat lapisan ionosfer yang terletak antara 85-375 km diatas permukaan bumi
pada lapisan ini terdapat partikel-partikel ion yang berfungsi memantulkan
gelombang radio.
5. Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas 500 km di atas permukaan bumi. Moleku-molekul
pada lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan tinggi.
Lebih jelasnya pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu dapat
digambarkan sebagai berikut
3. Hidrosfer ( Lapisan air)

Siklus
hidrologi
memungkin
kan
adanya
kehidupan
didalam air
dan air laut
menjadi
asin.
D. Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup
semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya
sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian
dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk
hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan
bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.

Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan


sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna
yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah
terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan
hutan untuk pemukiman.
3.4. Rotasi, Revolusi dan
Gravitasi Bumi
1. Rotasi adalah : gerakan planet bumi
berputar mengitari sumbunya, dan
waktu sekali putar disebut 1 kala
rotasi bumi= 1 hari bumi.
Akibat Rotasi Bumi :
Matahari terbit sebelah timur, dan
terbenam disebelah barat.
Pergantian siang dan malam
Ada arah angin
Ada perbedaan waktu.
Revolusi Bumi

Adalah gerakan planet bumi mengitari


Matahari dan waktu sekali putar disebut 1 kala revolusi
Bumi.
Akibat Revolusi Bumi :
Disebelah utara garis balik utara dan disebelah selatan
Garis Balik selatan mengalami 4 musim
Rasi bintang yang berbeda setiap bulan.
Gravitasi Bumi

Adalah gaya berat di Planet Bumi


Akibat adanya gravitasi Bumi :
Materi di bumi punya bobot
Makin kearah kutub bobot makin besar.
Peristiwa pergeseran Bumi berlangsung dalam jutaan
tahun.
Secara kronologis dapat digambarkan bahwa:
1.Pada 225 juta tahun yang lalu, masih merupakan satu
benua besar SuperContinental yang disebut Pangea;
2.Pada 200 juta tahun yang lalu Super Continental pecah
menjadi tiga bagian yaitu :
Benua Eropa - Asia, Afrika Amerika,
Antartika - Australia;
3.Pada 135 juta tahun yang lalu Afrika dan Amerika mulai
memisah diselaselanya terdapat samudera Atlantik.
4.Pada 65 juta tahun yang lalu Australia dan Antartika
memisahkan diri terjadilah Lautan Indonesia.
5.Pergeseran sampai saat ini pun masih berlangsung.
3.5. Pasang surut laut.
Lautan pd awal lalu 10 % dr saat ini
Kondensasi yg dialami bumi menyebabkan air yg menutup
makin luas sekarang +/- 75% atau 11.375 juta km kubik air
dipermukaan bumi disebut lautan.
Gejala suhu bumi meningkat pd akhir abad XX shg mencairkan
es di kutub dan salju di puncak yg semakin memperluas
permukaan laut.
3.6. Pembentukan Benua dan
Samudra
A. Benua
Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa bumi sebagai benda alam
semesta pada permulaan
merupakan benda yang berpijar
kemudian mendingin.
Pada prosespendinginan itu,
terbentuklah kerak yang keras yang
sering kita sebut kulit bumi atau kerak
bumi dan dalam istilah asing disebut
Li thosfer.
Teori Wegener / Teori Pangea.
Th 1915 Wegener, seorang ahli
geografi Bangsa Jerman.
Menurut teori ini, bumi pada 250 juta
tahun yanglalu hanya terdiri dari satu
benua yang sangat besar, retak
kemudian bergeser
menjauhi satu sama lain
Akibat pergeseran itu terbentuk
benua-benua Amerika,Asia,
Eropa, Afrika,
Australia, Antartika.
Teori Pangea

Teori Pangea oleh teori Alfred Wegener,seorang Ilmuwan Jerman

.Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente und der
Ozeane)

Benua berasal dari satu superbenua Pangaea, kemudian pecah

Laurasia (membentuk daratan belahan selatan Gondwanaland (membentuk daratan belahan


seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, utara seperti Amerika dan Eropa) selama
Australia, Selandia baru, New guenea dll) periode Jurassic (jaman dinosaurus).

Benua
Secara kronologis dapat digambarkan
bahwa:
1.Pada 225 juta tahun yang lalu, masih merupakan
satu benua besar SuperContinental yang disebut
Pangea;
2.Pada 200 juta tahun yang lalu Super Continental
pecah menjadi tiga bagian yaitu :
Benua Eropa - Asia, Afrika Amerika,
Antartika - Australia;
3.Pada 135 juta tahun yang lalu Afrika dan Amerika
mulai memisah diselaselanya terdapat samudera
Atlantik;.
4.Pada 65 juta tahun yang lalu Australia dan Antartika
memisahkan diri terjadilah Lautan Indonesia.
5.Pergeseran sampai saat ini pun masih berlangsung.
Pembentukan Benua
Supercontinent,
Bumi 3,1 miliar tahun
lalu

Benua ini terpecah


vaalbara
sekitar 2,8 miliar tahun
lalu dan membentuk
Kenorland, benua
raksasa lain, 300 juta
tahun kemudian
membentuk
Pangea

pecah sekitar
100 juta tahun
yang lalu
Benua
Vaalbara Pangea
Teori ini didukung oleh fakta
yaitu:
Sepanjang Timur Amerika Selatan ternyata
mempunyai bentuk dan lekukan kira-kira
sama dengan lekukan pada Benua Afrika
sebelah Barat;
Lekukan bagian Selatan Benua Australia
cocok dengan tonjolan Benua Antartika
Lekukan Semenanjung India dan Pulau
Madagaskar cocok dengan teluk yang
terbentuk antara Afrika dengan Antartika.
kecocokan tersebut, pada segi geografik, geologi,
jenis umur batu-batuan
Persebaran hewan di dunia
Bumi ada 6 lempengan
utama yaitu :
Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan
selatan serta 1/2 dasar bagianbarat Samudera
Atlantik
Lempengan Afrika, yang terdiri dari Afrika dan
sebagian samudera sekitarnya.
Lempengan Eurasia, terdiri dr Asia, Eropa, dasar laut
sekitarnya.
Lempengan India, yang meliputi anak benua itu
dan dasar samudera sekitarnya.
Lempengan Australia, terdiri dari Australia dan
samudera di sekitarnya.
Lempengan Pasifik, yang mendasari samudera
Pasifik.
B. Samudera

Teori Wegener mengungkapkan bahwa


benua dan samudera bermula dari satu
kontinen.
Oleh karena lapisan kulit bumi, pada
awalnya goyah dan bumi bergerak
mengadakan rotasi, maka lapisan
tersebut retak dan secara perlahan serta
terus menerus memisahkan diri menjadi
benua-benua.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai