Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................... 1

Kata Pengantar ......................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 3

Isu Strategis ......................................................................................... 3

Dasar Hukum ....................................................................................... 5

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT................................................ 8

1. Sejarah Berdirinya RSI Garam Kalianget .......................................... 8

2. Visi, Misi, dan Motto RSI Garam Kalianget........................................ 8

3. Fasilitas yang Tersedia di RSI Garam Kalianget ................................ 8

BAB III STRUKTUR ORGANISASI RSI GARAM KALIANGET ....................... 11

BAB IV PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT ........................................ 12

1. Pengertian Promosi Kesehatan Rumah Sakit .................................... 12

2. Peluang PKRS .................................................................................. 13

3. Tujuan PKRS ................................................................................... 14

4. Sasaran PKRS .................................................................................. 15

BAB V STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PKRS ....................................... 16

BAB VI URAIAN PANITIA PKRS ................................................................ 17

1. Ketua PKRS ......................................................................................

2. Sekretaris PKRS ...............................................................................

3. Anggota PKRS ..................................................................................

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA PANITIA PKRS .................................... 18

BAB VIII RAPAT ........................................................................................ 19

1. Rapat Rutin ......................................................................................

2. Rapat Insidentil ................................................................................

BAB IX PELAPORAN, MONITORING, EVALUASI ....................................... 20

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Pedoman Pengorganisasian PKRS RSI Garam Kalianget ini dapat selesai disusun.
Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang
terkait dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RSI Garam Kalianget
Dalam pedoman ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam
memberikan Pengorganisasian PKRS
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Pedoman Pengorganisasian PKRS di RSI Garama Kalianget

Kalianget, April 2017


Direktur

Dr. Budi Herlambang

2
BAB I

PENDAHULUAN

Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada


penyakit yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang
bersangkutan diberi pengobatan. Dalam keadaaan yang memerlukan, si sakit
dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan
penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan dirawat kembali di rumah
sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari, bahwa untuk
memelihara kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usahayang
lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah salah satu
bagina kecil dari rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan,selain dipengaruhi oleh pola pelayanan
kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para pelaksanannya, juga
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien dankeluarganya.
Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang positif antara petugas
kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya
memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan
penyakitnya, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara
positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesahatan
masyarakat pada umumnya. Promosi Kesehatan rumah sakit (PKRS) berusaha
mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit
tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu,PKRSjuga berusaha menggugah
kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk
berperan secara positif dalam berusaha penyembuhan dan pencegahan
penyakit. Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayanan kesehatan rumah sakit.

Isu Strategis
Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselanggarakan sejak tahun 1994
dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring
dengan pengembangannya, pada tahun 2003, isitlah PKMRS berubah menjadi
Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKMRS). Berbagai kegiatan telah dilakuakan
untuk mengembangkan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan
sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah sakit pemerintah, pelatihan PKRS,
pengembangan dan distribusi media serta pengembangan model PKRS Namun

3
pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan
hasil yang maksimal dan kesinambungannyadi rumah sakit tidak terjaga dengan
baik tergantungpadakuat tidaknya komitmen Direktur rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut, beberapa isustrategis yang muncul dalam Promosi
Kesehatan di
Rumah sakit, yaitu:
1. Sebagian besar Rumah Sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu
kebijakan upaya pelayanan kesahatan di Rumah Sakit.
2. Sebagian besar Rumah Sakit belum memberikan hak pasien untuk
mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan yang
berhubungan dengan penyakitnya.
3. Sebagian besar Rumah Sakit belum mewujudkan tempat kerjayang
aman,bersih dan sehat.
4. Sebagian besar rumah sakit kurang manggalang kemitraan untuk
meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


574/MENKES/SK/ VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat 2010, pemberianpromosi kesehatan yang menyeluruh
kepada pasien mengenai merupakan HAK pasien dan KEWAJIBAN Rumah Sakit
dan seluruh tim medis Rumah sakit. Informasi yang diberikan dapat mencakup
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative).
Promosi kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, serta dilaksanakan bersama antara unit-unit rumah sakit
yang terkait sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis promosi
Kesehatan Rumah Sakit.
Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat membantu pasien
untuk menentukan pilihan diagnostik, terapi maupun rehabilitasi yang nantinya
akan mempengaruhi prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran
mengenai autonomi pasien. Hal ini juga diharapkan akan membangun
hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien, meningkatkan mutu
pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga komplians
pasien juga diharapkan akan lebih baik.Berdasarkan hal tersebut di atas dan

4
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka
dibentuklah panitiaPromosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS).

Dasar Hukum
1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari
tenaga kesehatan
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upara
memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan aksed terhadap informasi,
edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan
memelihara derajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, meyeluruh dan berkesinambungan.
h. Pasal 55
1. Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayana kesehatan
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat
(1) diatur dengan peraturan Peraturan pemerintah
i. Pasal 62

5
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk
mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan
informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya uang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari
atau mengurangi resiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit
3. Pemerintah dan pemerintah daerahmenjamin dan menyediakan fasilitas
untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
diaturdengan peraturan Menteri.
j. Pasal 115
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan
2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di
wilayahnya
k. Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upayakesehatan yang efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan
2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1)dilakukan melalui
system informasi dan melalui lintas sector
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi
sebagaimanadimaskudkan pada ayat (2) diatur oleh Peraturan Pemerintah
2. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayana rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
b. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna
c. Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang , butir m) ruang
penyuluhan
kesehatan masyarakat rumah sakit
d. Pasal 29

6
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a)memberikan informasi
yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.

e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, buti d) memperoleh pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan stadar profesi danpstandar prosedur operasional.
3. Surat Keputusan Menteri kesehatan Nomor 267/MENKES/SK II/2010
tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat,dimana hal ini
tidak terpisahkan denganRencanaStrategis Kementerian Kesehatan 2010-
2014. Salah satu Prioritas Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah
Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
4. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan( Lembaran negara
Tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kehatan
(LembaranNegara Tahun 1996 nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637)
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
159b/MENKES/PER/ II/ 1988 tentang RumahSakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/MENKES/SK/
VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004/MENKES/ SK/
I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi bidang Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1547/MENKES/SK/X/2004tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/kota.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1114/MENKES/SK/VIIX/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
Rumah Sakit.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. Sejarah Berdirinya RSI Garam Kalianget


Th1942 di Perusahaan Garam yang nama aslinya Z.W.( Zoutler Water),
kemudian berubah menjadi PGSN, PPG, PPGA, telah berdiri unit kesehatan
yang berbentuk klinik, dengan ruang perawatan kapasitas 21 TT (18 TT untuk
pasien Laki-2 & 3 TT untuk wanita). Tanggal 17 Oktober 1955 diresmikan
penggunaannya sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan dengan nama RS MARDI
WALUYO kapasitas 50 TT dan 11 TT untuk Bayi. Perjalanan RS MARDI
WALUYO mengalami pasang surut, dan pada decade Sembilan puluhan
mengalami kemunduran yang pada akhirnya tepat pada tahun 2000
dikerjasamakan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah serta berganti nama
dengan Rumah Sakit Islam Garam Kalianget.
2. Visi, Misi, dan Motto RSI Garam Kalianget
a. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit yang Islami, Terpercaya dan Menjadi Rujukan
Masyarakat Sumenep dan Sekitarnya.
b. Misi
Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Islami, Paripurna,
Bermutu dan Terjangkau Sebagai Sarana Dakwah
Mewujudkan Sumber Daya Insani yang Loyal dan Profesional
c. Motto
Ramah, Senyum, Ikhlas, Ghirah, dan Kekeluargaan
3. Fasilitas Yang Tersedia
Pelayanan 24 Jam
UGD
Instalasi Farmasi
Laboratorium
Radiologi
Kamar Operasi
Ambulans
Rawat Jalan
Poli Umum
Poli Gigi
Poli Konsultasi Gizi

8
Poli KIA
Poli Spesialis Obsgyn
Poli Spesialis Bedah
Poli Spesialis Peny. Dalam
Poli Rehabilitasi Medik
Poli Spesialis Radiologi
Poli Spesialis Kedokteran Jiwa
Poli Spesialis Mata
Poli Spesialis Kulit & Kelamin
Rawat Inap
PAV. AROFAH
Pavilliun
Kelas I
Kelas II
PAV. MARWAH
Kelas I
Kelas II
Kelas III
R. Menular
PAV. SHOFA
Pavilliun
Kelas I
Kelas II
Kelas III
High Care Unit (HCU)
Penunjang Medis
Laboratorium
Radiologi
Gizi
Instalasi Farmasi

9
Fasilitas Lain
Pemulasaran Jenazah
Masjid
Kantin
ATM
Free Wi-Fi
Parkir

10
BAB III

STRUKTUR ORGANISASI RSI GARAM KALIANGET

11
BAB IV

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

(PKRS)

1.Promosi Kesehatan

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1114/MENKES/SKNII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat meno/ong did sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-
masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara mencegahnya, dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara
menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata lain, masyarakat mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memecahkan masalah-
masalah kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik masalah-masalah
kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial (mengancam), secara
mandiri (dalam batas-batas tertentu).
Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan
sebagai berikut: Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya RS
untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok
masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan
rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam
meningkatkan kesehatan, mencegah masalah- masalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Mencermati rumusan tersebut diatas, tampak bahwa PKRS memang memiliki
persamaan dan sekaligus perbedaan dengan kegiatan pemasaran (marketing)
rumah sakit dan kegiatan kehumasan (public relation) rumah sakit.
Persamaannya terutama terletak pada sasaran (target group), sedang
perbedaannya adalah sebagai berikut.

12
PKRS Pemasaran RS Humas RS
Pasien dan klien Tersedianya Tersebarnya
RS serta pelayanan informasi seluk
masyarakat tahu, kesehatan yang beluk RS
mau dan mampu layak jual Dapat
berPerilaku Hidup dengan harga yang diketahuinya isu/
Bersih dan Sehat dapat dijangkau umpan balik dari
(PHBS) untuk masyarakat masyarakat
menangani Tumbuhnya Dapat
masalah-masalah permintaan disampaikannya
kesehatan. (demand) akan respon terhadap
Lingkungan RS pelayanan yang isi-isu tentang RS
aman, nyaman, dijual.
bersih dan sehat,
kondusif untuk
berPerilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)

2. Peluang Promosi Kesehatan


Banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakanpromosi kesehatan di RS.
Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut.
Di Dalam Gedung
Di dalam gedung RS, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit. Oleh karenaitu dapat dikatakan bahwa di
dalam gedung, terdapat peluang-peluang:
PKRS di ruang Pendaftaran/Administrasi, yaitu di ruang di mana
pasien/klien harus melapor/mendaftar sebelum mendapatkan
pelayanan RS.
PKRS dalam pelayanan Rawat Jalan bagi Pasien, yaitu di poli-poli
seperti' poli kebidanan dan kandungan, poli anak, poli mata, poli
bedah, poli penyakit dalam, , dan lain lain.
PKRS dalam pelayanan Rawat inap bagi Pasien, yaitu di ruang-
ruang Rawat Darurat, Rawat Intensif, dan Rawat Inap.

13
PKRS dalam pelayanan Penunjang Medik bagi Pasien, yaitu
terutama Pelayanan Obat/Apotik, Pelayanan Laboratorium, dan
Pelayanan Rehabilitasi Medik bahkan juga Kamar Mayat.
PKRS dalam pelayanan bagi Klien (Orang Sehat), yaitu seperti di
Pelayanan KB, Konseling Gizi, Bimbingan Senam, Pemeriksaan
Kesehatan (check up), Konseling, Kesehatan Jiwa, Konseling
Kesehatan Remaja, dan lain-lain.
PKRS di ruang Pembayaran Rawat Inap, yaitu di ruang dimana
pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran biaya rawat
inap, sebelum meninggalkan RS
Di Luar Gedung
Jangan dikira bahwa di luar gedung RS tidak tersedia peluang untuk
melakukan PKRS. Kawasan luar gedung RS pun dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk PKRS, yaitu:
PKRS di Tempat Parkir, yaitu pemanfaatan ruang yang ada di
lapangan/gedung parkir sejak dari bangunan gardu parkir sampai ke
sudut-sudut lapangan gedung parkir.
PKRS di Taman RS , yaitu baik taman-taman yang ada di depan,
samping/sekitar maupun di dalam/halaman dalam RS.
PKRS di dinding luar RS.
PKRS di kantin/warung-warung/toko-toko/kios-kios yang ada di
kawasan RS
PKRS di tempat ibadah yang tersedia di RS (misalnya mesjid atau
musholia).
PKRS di pagar pembatas kawasan RS.

3.Tujuan PKRS
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasienRS serta
pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua
pelayanan yang disediakan Rumah sakit. Meningkatkan kualitas pelayanan
medis dengan memberikan informasi medis yang selektif, terpercaya dan
menyeluruh kepada setiap pasien dan keluarganya yang datang ke rumah sakit
dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan pasien maupun
keluarganya seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik,
rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan rencana preventif.

14
4.Sasaran PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah sakit adalah masyarakat di rumah
sakit, yang terdiri dari:
Petugas
Pasien
Keluarga pasien
Pengunjung
Masyarakat yang tinggal/ berada di sekitar rumah sakit

15
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PKRS

16
BAB VI
URAIAN PANITIA PKRS

1. Ketua PKRS
2. Sekretaris PKRS
3. Anggota PKRS

17
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA PANITIA PKRS

18
BAB VIII

RAPAT

1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil

19
BAB IX
PELAPORAN, MONITORING, EVALUASI

20

Anda mungkin juga menyukai