Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Merakit Personal Computer (PC) pada pokok
bahasan Merencanakan kebutuhan dan Spesifikasi Personal Computer (PC) yang diajar dengan menggunakan
Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri
1Tanjung Pura tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Tanjung Pura
tahun ajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X TKJ yang berjumlah 74 orang. Teknik
pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen (kelas
yang menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah kelas X TKJ 1 yang berjumlah 37
siswa, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol (kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori)
adalah kelas X TKJ 2 yang juga berjumlah 37 siswa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes. Teknik analisis data yang
digunakan adalah validitas test, indeks kesukaran soal, reliabilitas test, pengolahan data, dan teknik analisis data.
Penelitian ini dilakukan selama 3 pertemuan. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan merencanakan Kebutuhan dan
Spesifikasi PC yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) memiliki skor rata-rata 24.027 sedangkan dengan menggunakan Strategi Ekspositori memiliki skor
rata-rata 16,648. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori pada pokok bahasan
Merencanakan kebutuhan dan Spesifikasi PC di kelas X SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/ 2014, hal
ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel yaitu 13.77>1.66
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Problem Based Learning, Ekspositori, Merakit Personal Computer, Hasil
Belajar
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 79
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, untuk membelajarkan peserta didik, sehingga
kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, menggunakan metode-metode seperti ceramah
melihat peluang kerja dan mengembangkan atau tanya jawab. Dengan begitu sekarang pun
diri di kemudian hari. masih banyak pembelajaran yang terpusat ke
Proses belajar mengajar di kelas guru atau pendidik dari pada peserta didik.
khususnya di SMK seringkali masih terdapat Dengan menggunakan cara belajar yang
persoalan kurangnya pemahaman siswa klasik atau proses belajar yang terpusat ke
tentang materi yang diajarkan, hal ini karena guru yaitu dengan menggunakan metode
banyaknya siswa yang dapat menghapal atau ceramah atau tanya jawab tentunya akan
mengingat materi dengan baik tetapi tidak membuat keadaaan kelas menjadi monoton
mengerti maksud, tujuan dan konsep materi dan cenderung membosankan, apalagi itu terus
yang diajarkan, sehingga belajar menjadi diterapkan berulang-ulang selama satu
kurang bermakna. Siswa dapat mengingat semester. Oleh karena itu dengan adanya
materi tetapi mereka tidak mampu strategi pembelajaran diharapkan keadaan saat
menghubungkan atau mengkaitkan materi ajar proses belajar di kelas akan lebih bervariasi
yang mereka terima di sekolah dengan dan tidak monoton. Tentunya proses
bagaimana pengetahuan tersebut akan pembelajaran yang diterapkan oleh guru atau
digunakan nantinya. pendidik akan mempengaruhi hasil belajar
Pada proses belajar atau kegiatan belajar peserta didik. Oleh karena itu, dalam
di kelas, guru atau pendidik dituntut untuk pelaksanaan proses belajar mengajar guru
dapat merangsang minat peserta didik untuk harus dapat melibatkan siswa secara aktif.
dapat belajar tanpa diperintah atau Dengan demikian guru dituntut untuk
diinstruksikan terlebih dahulu. Siswa dituntut menemukan alternatif yang harus diambil
untuk lebih aktif dalam proses belajar, dalam proses pembelajaran guna tercapainya
sedangkan peran guru atau pendidik sebagai tujuan pembelajaran itu sendiri. salah satu cara
motivator dan fasilisator dalam proses belajar untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya
tersebut. Dalam proses pembelajaran ini guru strategi pembelajaran, karena tanpa suatu
atau pendidik dituntut lebih kreatif dan strategi yang tepat tidak mungkin tujuan
memiliki kemampuan-kemampuan khusus pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
dalam mengembangkan siswa. Oleh karena itu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
guru atau pendidik harus menguasai strategi- Tanjung Pura adalah salah satu sekolah yang
strategi pembelajaran yang akan diterapkan memiliki jurusan Teknik Komputer dan
dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan Jaringan (TKJ). Dari survey yang dilakukan
meningkatkan kemampuan siswa. dilapangan dengan mendengar pendapat guru
Perubahan cara belajar dahulu yang bidang studi bahwasannya hasil belajar siswa
lebih terpusat ke guru, sekarang beralih dan kelas X TKJ untuk mata pelajaran Merakit PC
terpusat ke peserta didik dengan adanya dianggap rendah dengan nilai rata-ratanya 6,5
strategi pembelajaran. Sekarang guru atau sedangkan untuk standar nilai kompetensi
pendidik telah lebih ditekankan untuk yang ditetapkan adalah diatas 7,0.
menguasai kompetensi pedagogik (ilmu-ilmu Dengan melakukan tanya jawab kepada
mendidik/pendidikan), tetapi nyatanya masih guru jurusan TKJ di SMK Negeri 1 Tanjung
banyak sekali pendidik yang belum atau Pura tentang masalah belajar yang dihadapi
kurang sukses menerapkan ilmu mendidiknya siswa di dalam kelas pada mata pelajaran
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 80
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
Merakit PC di SMK Negeri 1 Tanjung Pura, pengajaran yang selama ini digunakkan guru
ditemukan beberapa masalah yang salah belum mampu membantu siswa dalam
satunya adalah kurangnya keaktifan belajar menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah,
siswa sehingga pembelajaran tidak berjalan mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi
dengan lancar dan optimal. Hal inilah yang siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat
menyebabkan sehingga rendahnya hasil belajar mereka dan bahkan siswa masih enggan untuk
siswa. bertanya pada guru jika mereka belum paham
Rendahnya hasil belajar siswa sering terhadap materi yang disajikan guru.
dikaitkan dengan cara guru mengajar. Dimana Disamping itu juga, guru senantiasa dikejar
guru jurusan TKJ di SMK Negeri 1 Tanjung oleh target waktu untuk meyelesaikan setiap
Pura menyampaikan pelajaran masih pokok bahasan tanpa memperhatikan
menggunakan strategi pembelajaran kompetensi yang dimiliki siswanya.
Ekspositori. Pada strategi pembelajaran Untuk mengantisipasi masalah ini, guru
Ekspositori, guru berdiri di depan kelas perlu menerapkan strategi pembelajaran yang
mendominasi semua kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam belajarnya,
di sekolah. Siswa hanya sebagai penerima menumbuhkan kembali motivasi dan minat
pelajaran dengan cara pasif. Dari segi guru, siswa dalam belajar. Pengertian ini
banyak guru yang mengajar hanya dengan mengandung makna bahwa guru hendaknya
strategi ceramah saja sehingga siswa menjadi mampu menerapkan suatu strategi
bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat pembelajaran yang dapat meningkatkan
saja (Slameto, 2003:65). Proses ini hanya kemampuan siswa dalam mengembangkan,
menekankan pada pencapaian tuntutan menemukan, menyelidiki, dan mengungkap
kurikulum dan penyampaian tekstual semata ide siswa sendiri serta melakukan proses
dari pada pengembagan kemampuan belajar penilaian yang berkelanjutan untuk
siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal.
belum optimal sehingga berakibat pada Dengan kata lain diharapkan kiranya guru
perolehan hasil belajar siswa tidak optimal mampu meningkatkan kemampuan berpikir
pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai dan memecahkan masalah siswa dalam
subyek belajar melainkan sebagai obyek merakit PC dan melakukan penelitian yang
pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap berkelanjutan.
tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan Salah satu strategi pembelajaran yang
mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dapat membantu siswa memecahkan masalah
dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki adalah strategi pembelajaran Problem-based
masih sangat kurang. Learning (PBL). Strategi ini merupakan
Proses pembelajaran seperti ini pendekaatan pembelajaran siswa pada masalah
berdampak pada pencapaian belajar sebagian autentik (Nyata) sehingga siswa dapat
siswa SMK Negeri 1 Tanjung Pura pada mata menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh
pelajaran Merakit PC yang belum mencapai kembangkan keterampilan yang tinggi dan
kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang inkuiri, memandirikan siswa, dan
ditetapkan. Ketidaktercapaian ketuntasan meningkatkan kepercayaan dirinya. Dalam
belajar ini karena siswa kurang mampu strategi ini peran guru adalah mengajukan
menyelesaikan permasalahan sesuai tahapan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan
penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola kemudahan suasana berdialog, dan
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 81
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
siswa setelah ia menerima pengalaman belajar aktif kepada peserta didik dalam
belajarnya. Hasil belajar sering juga disebut kondisi dunia nyata. Sama dengan pendapat di
prestasi yang kemudian di dalam bahasa atas, Tan dalam Rusman (2012: 232)
Indonesia diartikan sebagai hasil usaha. menyatakan Problem-based Learning (PBL)
Prestasi banyak digunakan dalam berbagai merupakan penggunaan berbagai macam
bidang dan diberi pengertian sebagai kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan
kemampuan, keterampilan, dan sikap konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata,
seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal. kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu
yang baru dan kompleksitas yang ada.
2. Hakikat Strategi Pembelajaran Sehingga berdasarkan beberapa pendapat di
Problem-based Learning (PBL) atas, peneliti menyimpulkan bahwa Problem-
Menurut Sanjaya (2006: 126) yang based Learning (PBL) adalah aktivitas
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran pembelajaran siswa yang aktif dalam
merupakan rencana tindakan (rangkaian penyelesaian masalah yang dihadapinya sesuai
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan kondisi dunia nyata dengan menggunakan
pemanfaatan berbagai sumberdaya/kekuatan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan.
dalam pembelajaran. Lain halnya menurut Problem-based Learning (PBL) memiliki
Yamin (2013: 7) strategi pembelajaran beberapa ciri-ciri utama antara lain :
berkenaan dengan pendekatan pembelajaran 1) Adanya rangkaian aktivitas
sebagai suatu cara yang sistematik dalam pembelajaran yang berarti dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada pelaksanaannya terdapat sejumlah
pebelajar untuk mencapai tujuan kegiatan yang harus dilakukan siswa.
pembelajaran. Sama dengan pendapat diatas, Sehingga diharapkan siswa tidak hanya
La Iru (2012: 6) juga menyebutkan bahwa mendengar, mencatat dan menghafal
strategi pembelajaran adalah acuan materi pelajaran yang telah disampaikan
pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan guru. Tetapi siswa diharapkan dapat
pola-pola pembelajaran tertentu secara berkomunikasi, aktif berpikir, mencari dan
sistematis.Sehingga berdasarkan beberapa mengolah data yang kemudian
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimpulkannya.
strategi pembelajaran adalah pola-pola 2) Guru berperan mengarahkan
pembelajaran yang dibentuk sebagai acuan aktivitas pembelajaran untuk
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, karena masalah
merancang bahan-bahan pembelajaran dan yang dihadapi siswa merupakan proses
membimbing pembelajaran di kelas. pembelajaran.
Sanjaya (2006: 214) mendefinisikan 3) Pemecahan masalah dilakukan
Problem-based Learning (PBL) sebagai dengan menggunakan pendekatan berpikir
rangkaian aktivitas pembelajaran yang secara ilmiah yaitu melalui tahapan-
menekankan kepada proses penyelesaian tahapan tertentu dan berdasarkan data dan
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Lain fakta yang jelas.
halnya dengan Yamin (2013: 62) yang
menyatakan bahwa Problem-based Learning Dalam penerapan Problem-based
(PBL) merupakan salah satu model Learning (PBL), guru perlu memilih bahan
pembelajaran inovatif yang memberi kondisi pelajaran yang memiliki permasalahan yang
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 83
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
dapat dipecahkan dan permasalahan tersebut yang akan diselesaikannya dan dapat
dapat diambil dari buku teks, internet atau menentukan berbagai kemungkinan upaya
sumber-sumber lainnya. Guru dapat yang dapat dilakukan untuk
menerapkan strategi pembelajaran Problem- menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
based Learning (PBL) jika guru menginginkan 4) Mengumpulkan Data
siswa tidak hanya sekedar mengingat materi Pada kegiatan ini siswa didorong
pelajaran tetapi memahaminya, siswa dapat untuk dapat mengumpulkan data yang
berpikir rasional, melihat kemampuan siswa relevan, sehingga siswa dapat secara
memecahkan masalah, mendorong rasa cakap mengumpulkan dan memilah data,
tanggung jawab siswa dalam belajar dan kemudian memetakan dan menyajikannya.
memahami hubungan antara apa yang 5) Menguji Hipotesis
dipelajari dengan kenyataan dalam Pada kegiatan ini siswa diharapkan
kehidupannya. dapat menelaah dan membahas data yang
Menurut Yamin (2013: 81) strategi telah dikumpulkan untuk melihat
pembelajaran Problem-based Learning (PBL) hubungannya dengan masalah yang dikaji,
adalah menyodorkan masalah kepada peserta sehingga nanti akhirnya siswa dapat
didik untuk dipecahkan secara individu atau mengambil keputusan dan kesimpulan.
kelompok, strategi ini pada intinya melatih 6) Menetukan Pilihan Penyelesaian
keterampilan kognitifnya peserta didik, Siswa diharapkan dapat menentukan
terbiasa dalam pemecahan masalah, penyelesaian terhadap masalah yang
mengambil keputusan, menarik kesimpulan, dihadapinya dengan memperhitungkan
mencari informasi, dan membuat artefak kemungkinan yang akan terjadi dengan
sebagai laporan mereka. Terdapat beberapa penyelesaian masalah tersebut.
peran atau kegiatan siswa dalam Problem- Selain itu terdapat juga beberapa peran
based Learning (PBL) antara lain : atau kegiatan guru dalam Problem-based
1) Menyadari Masalah Learning (PBL) antara lain :
Pada kegiatan ini siswa diharapkan 1) Fase 1 : Mengarahkan Peserta Didik
dapat menentukan atau menangkap ke Permasalahannya
kesenjangan yang terjadi dari masalah Pada fase ini guru menjelaskan
yang ada. Sehingga menumbuhkan minat tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa untuk memecahkan masalah siswa untuk ikut dalam pembelajaran
tersebut. Problem-based Learning (PBL).
2) Merumuskan Masalah
Pada kegiatan ini siswa dapat 2) Fase 2 : Mengorganisasikan Peserta
memanfaatkan pengetahuannya untuk Didik Untuk Belajar
mengkaji, merinci, dan menganalisis Pada fase ini guru membantu siswa
masalah sehingga pada akhirnya muncul untuk mendefinisikan dan mengorganisasi
rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan tugas-tugas atau kegiatan pembelajaran
dapat dipecahkan. yang berhubungan dengan masalah.
3) Fase 3 : Membantu Investigasi
3) Merumuskan Hipotesis Masalah
Pada kegiatan ini siswa dapat Pada fase ini guru mendorong
menentukan sebab akibat dari masalah peserta didik untuk mengumpulkan
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 84
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
bentuk barang jadi oleh guru dan selanjutnya mana siswa menguasai bahan pelajaran
disampaikan pada siswa. Berdasarkan yang disampaikan.
pendapat di atas terdapat beberapa 2. Strategi pembelajaran ekspositori
karakteristik strategi pembelajaran ekspositori. dianggap sangat efektif apabila materi
Pertama, ekspositori dilakukan dengan cara pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup
menyampaikan materi pelejaran secara verbal luas, sementara itu waktu yang dimiliki
artinya bertutur secara lisan yang merupakan untuk belajar terbatas.
alat utama dalam melakukan strategi ini. Oleh 3. Melalui strategi pembelajaran
karena itu strategi ekspositori ini diidentikkan ekspositori selain siswa dapat mendengar
dengan ceramah. Kedua, biasanya materi melalui penuturan (kuliah) tentang suatu
pelajaran yang disampaikan adalah materi materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa
pelajaran yang sudah jadi seperti data atau melihat atau mengobservasi (melalui
fakta, konsep-konsep tertentu yang harus pelaksanaan demonstrasi).
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk 4. Keuntungan lain adalah strategi
berfikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran ini bisa digunakan untuk
pembelajaran adalah penguasaan materi jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
pelajaran itu sendiri artinya setelah proses
pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat Dari uraian di atas dapat disimpulkan
memahaminya dengan benar dengan cara bahwa dalam strategi ekspositoriini dilakukan
dapat mengungkapkan kembali materi yang melalui metode ceramah, namun tidak berarti
telah diuraikan. proses penyampaian materi tanpa tujuan
Dalam proses pembelajaran ekspositori, pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini
sebelum pembelajaran berlangsung, guru diterapkan terlebih dahulu guru harus
mempelajari materi pelajaran dari berbagai merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas
sumber yang ada, kemudian melakukan dan terukur.Hal ini sangat penting untuk
langkah-langkah sebagai berikut : dipaham, karena tujuan yang spesifik
1) Guru menjelaskan materi pelajaran memungkinkan untuk bisa mengontrol
secara rinci kepada siswa. efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
2) Siswa di bawah bimbingan guru Disamping memiliki keunggulan,
menyimpulkan materi pelajaran tersebut. strategi ekspositori ini juga memiliki beberapa
3) Siswa diminta mencatat materi Kelemahan, antara lain:
pelajaran dan atau mempelajarinya kembali
di rumah masing-masing. 1. Strategi pembelajaran ini hanya
mungkin dapat dilakukan terhadap siswa
Dengan menggunakan strategi yang memiliki kemampuan mendengar
ekspositori terdapat beberapa Keunggulan di dan menyimak secara baik, untuk siswa
dalam menggunakan strategi ini, yaitu: yang tidak memiliki kemampuan seperti
itu perlu digunakan strategi yang lain.
1. Dengan strategi pembelajaran 2. Strategi ini tidak mungkin dapat
ekspositori guru bisa mengontrol urutan melayani perbedaan setiap individu baik
dan keluasan materi pembelajaran, dengan perbedaan kemampuan, pengetahuan,
demikian ia dapat mengetahui sejauh minat, dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar.
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 86
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
3. Karena strategi lebih banyak diberikan dari 2 kelas yang akhirnya menjadi sampel
melalui ceramah, maka akan sulit penelitian yaitu kelas eksperimen (X TKJ 1)
mengembangkan kemampuan siswa diterapkan dengan menggunakan strategi
dalam hal kemampuan sosialisasi, pembelajaran Problem-based Learning (PBL).
hubungan interpersonal, serta kemampuan Kelas kontrol (X TKJ 2) diterapkan
berpikir kritis. pembelajaran dengan menggunakan strategi
4. Keberhasilan strategi pembelajaran pembelajaran ekspositori dengan masing-
ekspositori sangat tergantung kepada apa masing kelas berjumlah 37 orang.
yang dimiliki guru seperti persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, 3) Variabel Penelitian dan Definisi
antusiasme, motivasi dan berbagai Operasional Variabel Penelitian
kemampuan seperti kemampuan bertutur Variabel dalam penelitian ini ada dua
(berkomunikasi) dan kemampuan jenis, yaitu variable bebas dan variabel
mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti terikat.Variabel bebas adalah yang dapat
proses pembelajaran tidak mungkin dimanipulasi atau dapat dijadikan sebagai
berhasil. bentuk perlakuan, sedangkan variabel terikat
5. Oleh karena itu, gaya komunikasi adalah hasil akibat dari pengaruh variabel
strategi pembelajaran lebih banyak terjadi bebas. Dalam penelitian ini dapat dijelaskan
satu arah, maka kesempatan untuk bahwa :
mengontrol pemahaman siswa sangat
terbatas pula. Di samping itu, komunikasi Variabel bebas (X) : Pembelajaran dengan
satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan menerapkan strategi pembelajaran Problem-
yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa based Learning (PBL) dan strategi
yang diberikan guru. pembelajaran Ekspositori.
Variabel terikat (y) : Hasil belajar siswa
C. METODE PENELITIAN pada Kompetensi Dasar Merencanakan
Kebutuhan dan Spesifikasi PC.
1. Tempat, Subjek, dan Waktu
Penelitian
4) Definisi Operasional
a. Strategi pembelajaran Problem-
1) Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK based Learning (PBL) adalahsalah satu
Negeri 1 Tanjung Pura yang beralamat di Jln. strategi pembelajaran yang
T. Amir Hamzah. Waktu penelitian mengembangkan keterampilan berpikir
dilaksanakan pada semester ganjil Tahun dan ketermpilan mengatasi masalah,
ajaran 2013/2014. mempelajari peran-peran orang dewasa
dan menjadi pelajar yang mandiri.
b. Strategi pembelajaran
2) Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah ekspositori adalah strategi pembelajaran
siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Tanjung yang lebih berorientasi pada guru dalam
Pura Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari arti bahwa semua pesan pembelajaran
2 kelas dengan jumlah siswa 74 orang. yang diharapkan untuk dikuasai oleh
Pengambilan sampel menggunakan teknik siswa telah diolah dalam bentuk barang
Total Sampling karena jumlah populasi terdiri
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 87
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 88
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
menggunakan KR-20. Rumus KR-20 digunakan karena 1) Analisis Data Instrument Penelitian
masing-masing butir soal memiliki tingkat kesukaran Instrument test telah diuji cobakan pada siswa
yang relatif sama. kelas XI TKJ di SMK Tritech sebanyak 40 soal. Adapun
Uji coba instrumen bertujuan untuk mendapatkan tujuannya untuk mengetahui tingkat validitas,
alat ukur yang benar-benar sahih dan terandal sebelum reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda dari
instrumen tersebut digunakan untuk menjaring ubahan instrument test.
yang sebenarnya. Penggunaan instrumen yang sahih dan a. Validitas Instrument
handal dimaksud untuk mendapatkan data-data dari Hasil uji validitas instrument test dengan
masing-masing ubahan yang hasilnya akurat dan menggunakan korelasi product moment diperoleh harga
kesimpulan yang diperoleh dapat rhitung untuk soal nomor 2 sebesar 0,56 dinyatakan valid
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sesuai karena harga kritik r-product moment pada = 0,05
dengan kenyataan. Untuk itu uji coba instrumen dengan kriteria rhitung > rtabel, dengan rtabel = 0,404 (N =
penelitian ini dilaksanakan di SMK Triadi Technology 24). Dengan cara yang sama maka dari 40 soal yang
(Tritech), pada kelas 2 Program Keahlian Teknik diujikan pada siswa, diperoleh sebanyak 34 soal
Komputer dan Jaringan dinyatakan valid, sedangkan 6 soal dinyatakan tidak
3. Teknik Analisis Data valid.
Setelah data hasil belajar kedua kelompok
b. Reliabilitas Tes
diperoleh maka dilakukan analisis data untuk
Hasil uji reliabilitas instrument test
mengetahui perbedaan kedua kelompok tersebut. Untuk
menggunakan Kuder Richardson-20 (KR-20) diperoleh
mengetahui apakah rata-rata dan perbedaan hasil belajar
rhitung sebesar 0,936 di mana harga rtabel dengan 0,05
kedua kelompok, maka dilakukan analisis statistik.
sebesar 0,404. Karena harga rhitung > rtabel sehingga secara
1. Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku
keseluruhan 35 soal dinyatakan reliabel.
2. Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas c. Tingkat Kesukaran Soal
Uji normalitas data digunakan untuk menguji Hasil uji tingkat kesukaran instrument test
normal tidaknya distribusi data pada sampel. Untuk diperoleh nilai tingkat kesukaran untuk soal nomor 2
menguji normalitas data pada penelitian ini digunakan sebesar 0,583. Nilai ini tergolong dalam kriteria tingkat
uji Liliefors. kesukaran yang sedang. Dengan cara yang sama maka
dari 40 soal yang diujikan pada siswa, terdapat 7 soal
b. Uji Homogenitas dengan kategori sukar, 17 soal kategori sedang, dan 16
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui soal kategori mudah.
data mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas dapat dilakukan apabila kedua d. Daya Beda Tes
datanya telah terbukti berdistribusi normal dengan cara Hasil uji daya beda instrument test diperoleh
uji kesamaan dua varians. harga daya beda untuk soal nomor 2 sebesar 0,50. Harga
ini tergolong dalam kriteria daya pembeda yang baik.
c. Pengujian Hipotesis (Uji t) Dengan cara yang sama maka dari 40 soal yang diuji
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara yaitu : cobakan terdapat 9 soal yang tergolong buruk, 8 soal
yang tergolong cukup, 22 soal tergolong baik, dan 1
d. Uji beda rata-rata dua sampel dengan t-Test soal yang tergolong sangat baik.
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan uji t pihak kanan. Penentuan hipotesis 2) Hasil Pretes Pada Kelas Eksperimen dan
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan ttabel. Kelas Kontrol
Sebelum melakukan pembelajaran dengan
E. HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan dua strategi pembelajaran yang berbeda
1. Hasil Penelitian yaitu pembelajaran dengan strategi pembelajaran
Hasil penelitian meliputi data percobaan dan Problem Based Learning (PBL) pada kelas X TKJ 1dan
pengolahan data untuk teknik pengumpulan data pembelajaran dengan strategi pembelajaran Ekspositori
(analisis data instrument penelitian) serta teknik analisis pada kelas X TKJ 2, terlebih dahulu dilakukan pretest
data (analisis hasil dan peningkatan hasil belajar). (tes awal). Pretes yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 90
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 91
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan
penelitian dengan jumlah responden 37siswa terdapat setelah proses pemberian perlakuan, skor yang
skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 17, dengan rata- diperoleh siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan
rata (M) =24,027dan standard deviasi (SD) = 2,254. menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori dapat
Dengan menggunakan teknik Sturges didapatkan dilihat pada tabel berikut.
banyak kelas 6 dengan panjang kelas 2, dan dimulai
dengan ujung bawah kelas pertama yaitu 17, maka
daftar distribusi frekuensi hasil belajar yang diajar
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat dilihat pada Tabel berikut:
Ringkasan Data Hasil Belajar Merencanakan
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Kebutuhan dan Spesifikasi Komputer Pada Kelas
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem Kontrol
Based Learning (PBL) Nilai Statistik XEKS
No Interval Fi f(%) N 37
Jumlah Nilai 616
1 17-18 1 2,70%
Rata-rata (M) 16,648
2 19-20 1 2,70% Skor Tertinggi 25
3 21-22 6 16,22% Skor Terendah 13
4 23-24 13 35,14% Standart Deviasi (SD) 2,359
Varians 5,56
5 25-26 11 29,73%
6 27-28 5 13,51% Dengan menggunakan teknik Sturges diperoleh
Jumlah 37 100% banyak kelas 6, panjang kelas 2, dan dimulai dengan
ujung bawah kelas pertama 13, maka daftar distribusi
Dari tabel dapat dilihat distribusi frekuensi data frekuensi hasil belajar kelompok siswa yang diajar
hasil belajar siswa yang diajar dengan Strategi dengan menggunakan Strategi pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Agar Ekspositori terlihat pada Tabel berikut:
lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori
20
No Interval Fi f(%)
15 23-24
1
Frekuensi
Interval kelas
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 93
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Uji Hipotesis belajar Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi
Uji t Independen Komputer pada siswa yang diajar dengan pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Dengan demikian
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa keunggulan pembelajaran
yang berarti nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Problem Based Learning (PBL)daripada pembelajaran
eksperimen (strategi pembelajaran Problem Based ekspositori terletak pada kemampuan strategi
Learning) lebih besar dari pada kelas kontrol (strategi pembelajaran tersebut untuk menciptakan kesempatan
pembelajaran Ekspositori), berarti ada pengaruh atau pengalaman belajar yang lebih banyak.
pembelajaran dengan strategi pembelajaran Problem Adapun hasil Hasil postes kedua kelas adalah:
Based Learning pada pembelajaran merencanakan skor tertinggi kelas eksperimen adalah 27, skor terendah
kebutuhan dan spesifikasi komputer.Berarti rata-rata kelas eksperimen adalah 17. Skor tertinggi kelas kontrol
hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi adalah 25, skor terendah kelas kontrol adalah 13, rata-
pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi rata nilai postes kelas eksperimen adalah 24.027 dan
daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan rata-rata nilai postes kelas kontrol adalah 16.648.
pembelajaran Ekspositoripada materi merencanakan Kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk
kebutuhan dan spesifikasi komputer kelas X SMK hasil belajar dengan menggunakan uji-t. Setelah
Negeri 1 Tanjung Pura T.A 2013/2014. dilakukan pengujian data hasil belajar ternyata diperoleh
Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan hasil pengujian pada taraf 0,05 diperoleh thitung>
Spesifikasi Komputer dengan menggunakan strategi ttabelyaitu 13,77>1,666, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
X bidang keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi
Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2013/2014 adalah sebesar Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih
rata-rata 24,027. tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori.
Spesifikasi Komputerdengan menggunakan strategi Berdasarkan temuan-temuan penelitian maka
pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X bidang dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa dengan
keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based
Tanjung Pura T.A. 2013/2014 adalah sebesar rata-rata Learning (PBL) lebih baik dari pada hasil belajar siswa
16,648. yang diajar dengan metode pembelajaran ekspositori.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan Strategi
G. Pembahasan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan diperlukan pada pembelajaran Merakit Personal
Spesifikasi Komputer padasiswa yang diajar dengan Computer pada materi Merencanakan Kebutuhan dan
menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Spesifikasi Komputer.
Learning (PBL) dapat lebih tinggi karena melalui
pembelajaran ini siswa didorong untuk aktif dalam
menemukan sendiri letak kesulitan dari konsep-konsep H. KESIMPULAN
pelajaran. Melalui pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), siswa mempunyai kesempatan yang Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari
seluas-luasnya untuk menggunakan kreatifitasnya dalam analisis data diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
belajar, sehingga dengan adanya kesempatan tersebut 1. Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan
hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Spesifikasi Komputerkelas X SMK Negeri 1
Disisi lain melalui pembelajaran ekspositori, Tanjung Pura yang diajar dengan menggunakan
interaksi yang terjadi hanya satu arah saja yaitu dari Strategi Pembelajaran Problem Based Learning
guru ke siswa. Pola belajar yang demikian tidak (PBL) lebih tinggi dari pada Strategi
menuntut siswa untuk aktif karena proses belajar Pembelajaran Ekspositori dengan memperoleh
mengajar berjalan secara deskriptif serta hanya skor rata-rata 24,027 dengan skor tertinggi 27
menjelaskan dan memaparkan informasi kepada siswa. dan skor terendah 17 dan nilai rata-rata 70,66
Kondisi pembelajaran yang demikian merupakan serta telah memenuhi stndar KKM, yaitu 70,00.
penyebab mengapa hasil belajar Merencanakan 2. Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan
Kebutuhan dan Spesifikasi Komputer pada siswa Spesifikasi Komputer kelas X SMK Negeri 1
dengan pembelajaran ekspositori lebih rendah dari hasil Tanjung Pura yang diajar dengan menggunakan
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 94
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 95
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed