Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL COMPUTER


(PC) PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA

Haris Nasution1), Nelson Sinaga2)


nelsonsinaga@gmail.com

Universitas Negeri Medan, Jln. Willem Iskandar Psr.V Medan 20221

Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Merakit Personal Computer (PC) pada pokok
bahasan Merencanakan kebutuhan dan Spesifikasi Personal Computer (PC) yang diajar dengan menggunakan
Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri
1Tanjung Pura tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Tanjung Pura
tahun ajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X TKJ yang berjumlah 74 orang. Teknik
pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen (kelas
yang menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah kelas X TKJ 1 yang berjumlah 37
siswa, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol (kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori)
adalah kelas X TKJ 2 yang juga berjumlah 37 siswa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes. Teknik analisis data yang
digunakan adalah validitas test, indeks kesukaran soal, reliabilitas test, pengolahan data, dan teknik analisis data.
Penelitian ini dilakukan selama 3 pertemuan. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan merencanakan Kebutuhan dan
Spesifikasi PC yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) memiliki skor rata-rata 24.027 sedangkan dengan menggunakan Strategi Ekspositori memiliki skor
rata-rata 16,648. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori pada pokok bahasan
Merencanakan kebutuhan dan Spesifikasi PC di kelas X SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/ 2014, hal
ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel yaitu 13.77>1.66

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Problem Based Learning, Ekspositori, Merakit Personal Computer, Hasil
Belajar

PENDAHULUAN dunia usaha dan industri. Sehingga sangat


Perkembangan teknologi saat ini telah diharapkan adanya lembaga yang
memberikan manfaat yang banyak bagi menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
kehidupan manusia. Perkembangan teknologi berkompeten dibidangnya.
tersebut telah mencakup segala aspek Sekolah merupakan salah satu lembaga
kehidupan masyarakat. Seiring dengan pendidikan formal yang menghasilkan lulusan
perkembangan teknologi tersebut dibutuhkan yang diharapkan nantinya dapat menggunakan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia keahliannya di dunia usaha dan industri.
(SDM) yang handal. Pendidikan merupakan Sekolah yang mampu menghasilkan Sumber
salah satu bidang yang bertujuan untuk Daya Manusia (SDM) yang terampil dan
membentuk manusia seutuhnya yang handal berkualitas lebih ada terdapat pada SMK
dan berkompeten di segala bidang. (Sekolah Menengah Kejuruan).
Peningkatan kualitas Sumber Daya Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan
Manusia (SDM) melalui pendidikan akan Nasional, Pendidikan Menengah Kejuruan
menghasilkan SDM yang mampu bersaing merupakan pendidikan yang mengutamakan
secara sehat dalam ketatnya kompetensi dalam pengembangan kemampuan peserta didik

1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 79
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, untuk membelajarkan peserta didik, sehingga
kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, menggunakan metode-metode seperti ceramah
melihat peluang kerja dan mengembangkan atau tanya jawab. Dengan begitu sekarang pun
diri di kemudian hari. masih banyak pembelajaran yang terpusat ke
Proses belajar mengajar di kelas guru atau pendidik dari pada peserta didik.
khususnya di SMK seringkali masih terdapat Dengan menggunakan cara belajar yang
persoalan kurangnya pemahaman siswa klasik atau proses belajar yang terpusat ke
tentang materi yang diajarkan, hal ini karena guru yaitu dengan menggunakan metode
banyaknya siswa yang dapat menghapal atau ceramah atau tanya jawab tentunya akan
mengingat materi dengan baik tetapi tidak membuat keadaaan kelas menjadi monoton
mengerti maksud, tujuan dan konsep materi dan cenderung membosankan, apalagi itu terus
yang diajarkan, sehingga belajar menjadi diterapkan berulang-ulang selama satu
kurang bermakna. Siswa dapat mengingat semester. Oleh karena itu dengan adanya
materi tetapi mereka tidak mampu strategi pembelajaran diharapkan keadaan saat
menghubungkan atau mengkaitkan materi ajar proses belajar di kelas akan lebih bervariasi
yang mereka terima di sekolah dengan dan tidak monoton. Tentunya proses
bagaimana pengetahuan tersebut akan pembelajaran yang diterapkan oleh guru atau
digunakan nantinya. pendidik akan mempengaruhi hasil belajar
Pada proses belajar atau kegiatan belajar peserta didik. Oleh karena itu, dalam
di kelas, guru atau pendidik dituntut untuk pelaksanaan proses belajar mengajar guru
dapat merangsang minat peserta didik untuk harus dapat melibatkan siswa secara aktif.
dapat belajar tanpa diperintah atau Dengan demikian guru dituntut untuk
diinstruksikan terlebih dahulu. Siswa dituntut menemukan alternatif yang harus diambil
untuk lebih aktif dalam proses belajar, dalam proses pembelajaran guna tercapainya
sedangkan peran guru atau pendidik sebagai tujuan pembelajaran itu sendiri. salah satu cara
motivator dan fasilisator dalam proses belajar untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya
tersebut. Dalam proses pembelajaran ini guru strategi pembelajaran, karena tanpa suatu
atau pendidik dituntut lebih kreatif dan strategi yang tepat tidak mungkin tujuan
memiliki kemampuan-kemampuan khusus pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
dalam mengembangkan siswa. Oleh karena itu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
guru atau pendidik harus menguasai strategi- Tanjung Pura adalah salah satu sekolah yang
strategi pembelajaran yang akan diterapkan memiliki jurusan Teknik Komputer dan
dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan Jaringan (TKJ). Dari survey yang dilakukan
meningkatkan kemampuan siswa. dilapangan dengan mendengar pendapat guru
Perubahan cara belajar dahulu yang bidang studi bahwasannya hasil belajar siswa
lebih terpusat ke guru, sekarang beralih dan kelas X TKJ untuk mata pelajaran Merakit PC
terpusat ke peserta didik dengan adanya dianggap rendah dengan nilai rata-ratanya 6,5
strategi pembelajaran. Sekarang guru atau sedangkan untuk standar nilai kompetensi
pendidik telah lebih ditekankan untuk yang ditetapkan adalah diatas 7,0.
menguasai kompetensi pedagogik (ilmu-ilmu Dengan melakukan tanya jawab kepada
mendidik/pendidikan), tetapi nyatanya masih guru jurusan TKJ di SMK Negeri 1 Tanjung
banyak sekali pendidik yang belum atau Pura tentang masalah belajar yang dihadapi
kurang sukses menerapkan ilmu mendidiknya siswa di dalam kelas pada mata pelajaran
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 80
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

Merakit PC di SMK Negeri 1 Tanjung Pura, pengajaran yang selama ini digunakkan guru
ditemukan beberapa masalah yang salah belum mampu membantu siswa dalam
satunya adalah kurangnya keaktifan belajar menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah,
siswa sehingga pembelajaran tidak berjalan mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi
dengan lancar dan optimal. Hal inilah yang siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat
menyebabkan sehingga rendahnya hasil belajar mereka dan bahkan siswa masih enggan untuk
siswa. bertanya pada guru jika mereka belum paham
Rendahnya hasil belajar siswa sering terhadap materi yang disajikan guru.
dikaitkan dengan cara guru mengajar. Dimana Disamping itu juga, guru senantiasa dikejar
guru jurusan TKJ di SMK Negeri 1 Tanjung oleh target waktu untuk meyelesaikan setiap
Pura menyampaikan pelajaran masih pokok bahasan tanpa memperhatikan
menggunakan strategi pembelajaran kompetensi yang dimiliki siswanya.
Ekspositori. Pada strategi pembelajaran Untuk mengantisipasi masalah ini, guru
Ekspositori, guru berdiri di depan kelas perlu menerapkan strategi pembelajaran yang
mendominasi semua kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam belajarnya,
di sekolah. Siswa hanya sebagai penerima menumbuhkan kembali motivasi dan minat
pelajaran dengan cara pasif. Dari segi guru, siswa dalam belajar. Pengertian ini
banyak guru yang mengajar hanya dengan mengandung makna bahwa guru hendaknya
strategi ceramah saja sehingga siswa menjadi mampu menerapkan suatu strategi
bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat pembelajaran yang dapat meningkatkan
saja (Slameto, 2003:65). Proses ini hanya kemampuan siswa dalam mengembangkan,
menekankan pada pencapaian tuntutan menemukan, menyelidiki, dan mengungkap
kurikulum dan penyampaian tekstual semata ide siswa sendiri serta melakukan proses
dari pada pengembagan kemampuan belajar penilaian yang berkelanjutan untuk
siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal.
belum optimal sehingga berakibat pada Dengan kata lain diharapkan kiranya guru
perolehan hasil belajar siswa tidak optimal mampu meningkatkan kemampuan berpikir
pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai dan memecahkan masalah siswa dalam
subyek belajar melainkan sebagai obyek merakit PC dan melakukan penelitian yang
pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap berkelanjutan.
tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan Salah satu strategi pembelajaran yang
mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dapat membantu siswa memecahkan masalah
dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki adalah strategi pembelajaran Problem-based
masih sangat kurang. Learning (PBL). Strategi ini merupakan
Proses pembelajaran seperti ini pendekaatan pembelajaran siswa pada masalah
berdampak pada pencapaian belajar sebagian autentik (Nyata) sehingga siswa dapat
siswa SMK Negeri 1 Tanjung Pura pada mata menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh
pelajaran Merakit PC yang belum mencapai kembangkan keterampilan yang tinggi dan
kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang inkuiri, memandirikan siswa, dan
ditetapkan. Ketidaktercapaian ketuntasan meningkatkan kepercayaan dirinya. Dalam
belajar ini karena siswa kurang mampu strategi ini peran guru adalah mengajukan
menyelesaikan permasalahan sesuai tahapan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan
penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola kemudahan suasana berdialog, dan
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 81
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

memberikan fasilitas serta melakukan 1. Hakikat Hasil Belajar


penelitian. Merencanakan Kebutuhan dan
Untuk penelitian yang relevan dengan Spesifikasi PC (Personal Computer)
menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Dalam proses pembelajaran di sekolah,
Based Learning (PBL), peneliti mendapat kegiatan belajar mengajar merupakan
referensi dari karya ilmiah atau penelitian yang merupakan kegiatan yang paling utama. Hal
dilakukan oleh Gustav Simangunsong (2010) ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian
dalam pembelajaran yang menggunakan tujuan pendidikan sangat tergantung kepada
strategi pembelajaran Problem-based Learning bagaimana proses belajar mengajar atau
(PBL). Didapatkan hasil penelitian dengan pembelajaran yang dialami siswa sebagai
memperoleh rata-rata hasil belajar pada siswa peserta didik.
yang diajar dengan Problem-based Learning Menurut Rusman (2012: 1) belajar
(PBL) adalah 72,17 dan rata-rata hasil belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi
siswa yang diajar dengan Strategi yang ada disekitar individu. Lain halnya
Pembelajaran Ekspositori adalah 62,08. hasil menurut Slameto (2003: 2) yang
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil mendefenisikan bahwa belajar adalah suatu
belajar siswa yang diajarkan dengan Problem- proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
based Learning (PBL) lebih baik dari pada memperoleh suatu perubahan tingkah laku
dengan Ekspositori. yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
A. Penelitian Terkait lingkungannya. Hal ini sama dengan yang
didefinisikan oleh Sanjaya (2006: 112) bahwa
Penelitian yang dilakukan oleh Gustav
belajar adalah proses mental yang terjadi di
Simangunsong (2010) dalam pembelajaran
dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
Alat Ukur Listrik dan Elektronika dengan
munculnya perubahan tingkah laku. Sehingga,
menggunakan strategi pembelajaran Problem-
berdasarkan beberapa pengertian diatas,
based Learning (PBL). Didapatkan hasil
peneliti dapat menyimpulkan belajar adalah
penelitian dengan diperoleh rata-rata hasil
proses perubahan karena interaksi yang
belajar alat ukur listrik dan elektronika pada
dilakukan seseorang terhadap situasi
siswa yang diajar dengan Problem-based
disekitarnya sehingga menyebabkan
Learning (PBL) adalah 72,17 dan rata-rata
perubahan pengetahuan, sikap, dan
hasil belajar alat ukur listrik dan elektronika
kebiasaannya sebagai hasil dari pengalaman
yang diajar dengan Strategi Pembelajaran
dalam interaksi tersebut.
Ekspositori adalah 62,08. hasil penelitian ini
Dengan demikian bukti bahwa seseorang
menunjukkan bahwa hasil belajar Alat Ukur
telah melakukan kegiatan belajar ialah adanya
dan Elektronika pada kelompok siswa yang
perubahan tingkah laku pada orang tersebut
diajarkan dengan Problem-based Learning
yang sebelumnya tidak ada atau tingkah
(PBL) lebih baik dari pada dengan Ekspositori
lakunya masih kurang. Kegiatan dan usaha
pada siswa kelas X SMK Swasta Bayu Pertiwi
untuk mencapai perubahan tingkah laku
Sunggal T.A. 2010/2011.
tersebut adalah proses belajar, sedangkan
perubahan tingkah laku adalah hasil belajar.
B. Kajian Pustaka Menurut Sudjana (2009: 22) hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 82
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

siswa setelah ia menerima pengalaman belajar aktif kepada peserta didik dalam
belajarnya. Hasil belajar sering juga disebut kondisi dunia nyata. Sama dengan pendapat di
prestasi yang kemudian di dalam bahasa atas, Tan dalam Rusman (2012: 232)
Indonesia diartikan sebagai hasil usaha. menyatakan Problem-based Learning (PBL)
Prestasi banyak digunakan dalam berbagai merupakan penggunaan berbagai macam
bidang dan diberi pengertian sebagai kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan
kemampuan, keterampilan, dan sikap konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata,
seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal. kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu
yang baru dan kompleksitas yang ada.
2. Hakikat Strategi Pembelajaran Sehingga berdasarkan beberapa pendapat di
Problem-based Learning (PBL) atas, peneliti menyimpulkan bahwa Problem-
Menurut Sanjaya (2006: 126) yang based Learning (PBL) adalah aktivitas
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran pembelajaran siswa yang aktif dalam
merupakan rencana tindakan (rangkaian penyelesaian masalah yang dihadapinya sesuai
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan kondisi dunia nyata dengan menggunakan
pemanfaatan berbagai sumberdaya/kekuatan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan.
dalam pembelajaran. Lain halnya menurut Problem-based Learning (PBL) memiliki
Yamin (2013: 7) strategi pembelajaran beberapa ciri-ciri utama antara lain :
berkenaan dengan pendekatan pembelajaran 1) Adanya rangkaian aktivitas
sebagai suatu cara yang sistematik dalam pembelajaran yang berarti dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada pelaksanaannya terdapat sejumlah
pebelajar untuk mencapai tujuan kegiatan yang harus dilakukan siswa.
pembelajaran. Sama dengan pendapat diatas, Sehingga diharapkan siswa tidak hanya
La Iru (2012: 6) juga menyebutkan bahwa mendengar, mencatat dan menghafal
strategi pembelajaran adalah acuan materi pelajaran yang telah disampaikan
pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan guru. Tetapi siswa diharapkan dapat
pola-pola pembelajaran tertentu secara berkomunikasi, aktif berpikir, mencari dan
sistematis.Sehingga berdasarkan beberapa mengolah data yang kemudian
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimpulkannya.
strategi pembelajaran adalah pola-pola 2) Guru berperan mengarahkan
pembelajaran yang dibentuk sebagai acuan aktivitas pembelajaran untuk
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, karena masalah
merancang bahan-bahan pembelajaran dan yang dihadapi siswa merupakan proses
membimbing pembelajaran di kelas. pembelajaran.
Sanjaya (2006: 214) mendefinisikan 3) Pemecahan masalah dilakukan
Problem-based Learning (PBL) sebagai dengan menggunakan pendekatan berpikir
rangkaian aktivitas pembelajaran yang secara ilmiah yaitu melalui tahapan-
menekankan kepada proses penyelesaian tahapan tertentu dan berdasarkan data dan
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Lain fakta yang jelas.
halnya dengan Yamin (2013: 62) yang
menyatakan bahwa Problem-based Learning Dalam penerapan Problem-based
(PBL) merupakan salah satu model Learning (PBL), guru perlu memilih bahan
pembelajaran inovatif yang memberi kondisi pelajaran yang memiliki permasalahan yang
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 83
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

dapat dipecahkan dan permasalahan tersebut yang akan diselesaikannya dan dapat
dapat diambil dari buku teks, internet atau menentukan berbagai kemungkinan upaya
sumber-sumber lainnya. Guru dapat yang dapat dilakukan untuk
menerapkan strategi pembelajaran Problem- menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
based Learning (PBL) jika guru menginginkan 4) Mengumpulkan Data
siswa tidak hanya sekedar mengingat materi Pada kegiatan ini siswa didorong
pelajaran tetapi memahaminya, siswa dapat untuk dapat mengumpulkan data yang
berpikir rasional, melihat kemampuan siswa relevan, sehingga siswa dapat secara
memecahkan masalah, mendorong rasa cakap mengumpulkan dan memilah data,
tanggung jawab siswa dalam belajar dan kemudian memetakan dan menyajikannya.
memahami hubungan antara apa yang 5) Menguji Hipotesis
dipelajari dengan kenyataan dalam Pada kegiatan ini siswa diharapkan
kehidupannya. dapat menelaah dan membahas data yang
Menurut Yamin (2013: 81) strategi telah dikumpulkan untuk melihat
pembelajaran Problem-based Learning (PBL) hubungannya dengan masalah yang dikaji,
adalah menyodorkan masalah kepada peserta sehingga nanti akhirnya siswa dapat
didik untuk dipecahkan secara individu atau mengambil keputusan dan kesimpulan.
kelompok, strategi ini pada intinya melatih 6) Menetukan Pilihan Penyelesaian
keterampilan kognitifnya peserta didik, Siswa diharapkan dapat menentukan
terbiasa dalam pemecahan masalah, penyelesaian terhadap masalah yang
mengambil keputusan, menarik kesimpulan, dihadapinya dengan memperhitungkan
mencari informasi, dan membuat artefak kemungkinan yang akan terjadi dengan
sebagai laporan mereka. Terdapat beberapa penyelesaian masalah tersebut.
peran atau kegiatan siswa dalam Problem- Selain itu terdapat juga beberapa peran
based Learning (PBL) antara lain : atau kegiatan guru dalam Problem-based
1) Menyadari Masalah Learning (PBL) antara lain :
Pada kegiatan ini siswa diharapkan 1) Fase 1 : Mengarahkan Peserta Didik
dapat menentukan atau menangkap ke Permasalahannya
kesenjangan yang terjadi dari masalah Pada fase ini guru menjelaskan
yang ada. Sehingga menumbuhkan minat tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa untuk memecahkan masalah siswa untuk ikut dalam pembelajaran
tersebut. Problem-based Learning (PBL).
2) Merumuskan Masalah
Pada kegiatan ini siswa dapat 2) Fase 2 : Mengorganisasikan Peserta
memanfaatkan pengetahuannya untuk Didik Untuk Belajar
mengkaji, merinci, dan menganalisis Pada fase ini guru membantu siswa
masalah sehingga pada akhirnya muncul untuk mendefinisikan dan mengorganisasi
rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan tugas-tugas atau kegiatan pembelajaran
dapat dipecahkan. yang berhubungan dengan masalah.
3) Fase 3 : Membantu Investigasi
3) Merumuskan Hipotesis Masalah
Pada kegiatan ini siswa dapat Pada fase ini guru mendorong
menentukan sebab akibat dari masalah peserta didik untuk mengumpulkan
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 84
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

informasi yang relevan, melaksanakan jawab dalam pembelajaran yang mereka


eksperimen, dan berusaha menemukan lakukan.
penjelasan dan solusi. 6) Problem-based Learning (PBL) dapat
4) Fase 4 : Mengembangkan dan memperlihatkan kepada siswa bahwa
Mempresentasikan Masalah belajar merupakan cara berpikir dan
Pada fase ini guru membantu siswa sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa.
dalam mengembangkan hasil investigasi 7) Problem-based Learning (PBL) dapat
masalah mereka, hingga didapat hipotesis mengembangkan kemampuan siswa untuk
yang kemudian di sajikan untuk didengar berpikir kritis dan menyesuaikan dengan
secara bersama-sama dan akan dibahas pengetahuan baru.
secara bersama-sama. 8) Problem-based Learning (PBL) dapat
5) Fase 5 : Mengevaluasi Proses memberikan kesempatan siswa untuk
Pemecahan Masalah mengaplikasikan pengetahuan yang
Pada fase ini guru membantu mereka miliki dalam dunia nyata.
merefleksikan investigasi yang telah Adapun Kelemahan Problem-based
mereka lakukan. Learning (PBL) antara lain :
1) Manakala siswa tidak memiliki minat
Setiap strategi pembelajaran yang atau tidak memiliki kepercayaan bahwa
diterapkan oleh guru, tidak ada yang benar- masalah yang dihadapi sulit dipecahkan,
benar sempurna untuk diterapkan kepada maka siswa akan merasa enggan untuk
setiap siswa yang memiliki karakter yang mencoba.
berbeda-beda, sehingga memiliki keunggulan 2) Membutuhkan cukup waktu untuk
dan kelemahan. begitu juga dengan strategi persiapan
pembelajaran Problem-based Learning (PBL) 3) Tanpa pemahaman mengapa mereka
yang memiliki Keunggulan antara lain : berusaha untuk memecahkan masalah
1) Problem-based Learning (PBL) yang sedang dipelajari, maka mereka tidak
merupakan teknik yang bagus untuk lebih akan belajar apa yang mereka ingin
memahami isi pelajaran. pelajari.
2) Problem-based Learning (PBL) dapat
menantang kemampuan siswa serta 3. Hakikat Strategi Pembelajaran
memberikan kepuasan untuk menemukan Ekspositori
pengetahuan yang baru bagi siswa. Strategi pembelajaran ekspositori adalah
3) Problem-based Learning (PBL) dapat strategi pembelajaran yang menekankan
meningkatkan aktivitas pembelajaran kepada proses penyampaian materi secara
siswa. verbal dari seorang guru kepada sekelompok
4) Problem-based Learning (PBL) dapat siswa dengan maksud agar siswa dapat
membantu siswa bagaimana mentransfer menguasai materi pelajaran secara optimal.
pengetahuan mereka untuk memahami Sama halnya menurut La Iru (2012: 41) yang
masalah dalam kehidupan nyata. mengatakan bawa strategi pembelajaran
5) Problem-based Learning (PBL) dapat ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
membantu siswa untuk mengembangkan lebih berorientasi pada guru dalam arti bahwa
pengetahuan barunya dan bertanggung semua pesan pembelajaran yang diharapkan
untuk dikuasai oleh siswa telah diolah dalam
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 85
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

bentuk barang jadi oleh guru dan selanjutnya mana siswa menguasai bahan pelajaran
disampaikan pada siswa. Berdasarkan yang disampaikan.
pendapat di atas terdapat beberapa 2. Strategi pembelajaran ekspositori
karakteristik strategi pembelajaran ekspositori. dianggap sangat efektif apabila materi
Pertama, ekspositori dilakukan dengan cara pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup
menyampaikan materi pelejaran secara verbal luas, sementara itu waktu yang dimiliki
artinya bertutur secara lisan yang merupakan untuk belajar terbatas.
alat utama dalam melakukan strategi ini. Oleh 3. Melalui strategi pembelajaran
karena itu strategi ekspositori ini diidentikkan ekspositori selain siswa dapat mendengar
dengan ceramah. Kedua, biasanya materi melalui penuturan (kuliah) tentang suatu
pelajaran yang disampaikan adalah materi materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa
pelajaran yang sudah jadi seperti data atau melihat atau mengobservasi (melalui
fakta, konsep-konsep tertentu yang harus pelaksanaan demonstrasi).
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk 4. Keuntungan lain adalah strategi
berfikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran ini bisa digunakan untuk
pembelajaran adalah penguasaan materi jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
pelajaran itu sendiri artinya setelah proses
pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat Dari uraian di atas dapat disimpulkan
memahaminya dengan benar dengan cara bahwa dalam strategi ekspositoriini dilakukan
dapat mengungkapkan kembali materi yang melalui metode ceramah, namun tidak berarti
telah diuraikan. proses penyampaian materi tanpa tujuan
Dalam proses pembelajaran ekspositori, pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini
sebelum pembelajaran berlangsung, guru diterapkan terlebih dahulu guru harus
mempelajari materi pelajaran dari berbagai merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas
sumber yang ada, kemudian melakukan dan terukur.Hal ini sangat penting untuk
langkah-langkah sebagai berikut : dipaham, karena tujuan yang spesifik
1) Guru menjelaskan materi pelajaran memungkinkan untuk bisa mengontrol
secara rinci kepada siswa. efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
2) Siswa di bawah bimbingan guru Disamping memiliki keunggulan,
menyimpulkan materi pelajaran tersebut. strategi ekspositori ini juga memiliki beberapa
3) Siswa diminta mencatat materi Kelemahan, antara lain:
pelajaran dan atau mempelajarinya kembali
di rumah masing-masing. 1. Strategi pembelajaran ini hanya
mungkin dapat dilakukan terhadap siswa
Dengan menggunakan strategi yang memiliki kemampuan mendengar
ekspositori terdapat beberapa Keunggulan di dan menyimak secara baik, untuk siswa
dalam menggunakan strategi ini, yaitu: yang tidak memiliki kemampuan seperti
itu perlu digunakan strategi yang lain.
1. Dengan strategi pembelajaran 2. Strategi ini tidak mungkin dapat
ekspositori guru bisa mengontrol urutan melayani perbedaan setiap individu baik
dan keluasan materi pembelajaran, dengan perbedaan kemampuan, pengetahuan,
demikian ia dapat mengetahui sejauh minat, dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar.
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 86
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

3. Karena strategi lebih banyak diberikan dari 2 kelas yang akhirnya menjadi sampel
melalui ceramah, maka akan sulit penelitian yaitu kelas eksperimen (X TKJ 1)
mengembangkan kemampuan siswa diterapkan dengan menggunakan strategi
dalam hal kemampuan sosialisasi, pembelajaran Problem-based Learning (PBL).
hubungan interpersonal, serta kemampuan Kelas kontrol (X TKJ 2) diterapkan
berpikir kritis. pembelajaran dengan menggunakan strategi
4. Keberhasilan strategi pembelajaran pembelajaran ekspositori dengan masing-
ekspositori sangat tergantung kepada apa masing kelas berjumlah 37 orang.
yang dimiliki guru seperti persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, 3) Variabel Penelitian dan Definisi
antusiasme, motivasi dan berbagai Operasional Variabel Penelitian
kemampuan seperti kemampuan bertutur Variabel dalam penelitian ini ada dua
(berkomunikasi) dan kemampuan jenis, yaitu variable bebas dan variabel
mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti terikat.Variabel bebas adalah yang dapat
proses pembelajaran tidak mungkin dimanipulasi atau dapat dijadikan sebagai
berhasil. bentuk perlakuan, sedangkan variabel terikat
5. Oleh karena itu, gaya komunikasi adalah hasil akibat dari pengaruh variabel
strategi pembelajaran lebih banyak terjadi bebas. Dalam penelitian ini dapat dijelaskan
satu arah, maka kesempatan untuk bahwa :
mengontrol pemahaman siswa sangat
terbatas pula. Di samping itu, komunikasi Variabel bebas (X) : Pembelajaran dengan
satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan menerapkan strategi pembelajaran Problem-
yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa based Learning (PBL) dan strategi
yang diberikan guru. pembelajaran Ekspositori.
Variabel terikat (y) : Hasil belajar siswa
C. METODE PENELITIAN pada Kompetensi Dasar Merencanakan
Kebutuhan dan Spesifikasi PC.
1. Tempat, Subjek, dan Waktu
Penelitian
4) Definisi Operasional
a. Strategi pembelajaran Problem-
1) Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK based Learning (PBL) adalahsalah satu
Negeri 1 Tanjung Pura yang beralamat di Jln. strategi pembelajaran yang
T. Amir Hamzah. Waktu penelitian mengembangkan keterampilan berpikir
dilaksanakan pada semester ganjil Tahun dan ketermpilan mengatasi masalah,
ajaran 2013/2014. mempelajari peran-peran orang dewasa
dan menjadi pelajar yang mandiri.
b. Strategi pembelajaran
2) Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah ekspositori adalah strategi pembelajaran
siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Tanjung yang lebih berorientasi pada guru dalam
Pura Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari arti bahwa semua pesan pembelajaran
2 kelas dengan jumlah siswa 74 orang. yang diharapkan untuk dikuasai oleh
Pengambilan sampel menggunakan teknik siswa telah diolah dalam bentuk barang
Total Sampling karena jumlah populasi terdiri
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 87
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

jadi oleh guru dan selanjutnya TB : Post test


disampaikan pada siswa.
c. Hasil belajar Merencanakan 6) Prosedur Penelitian
Kebutuhan dan Spesifikasi PC adalah Agar hasil belajar yang diperoleh siswa benar-
gambaran tingkat penguasaan siswa pada benar akibat pengaruh strategi pembelajaran Problem-
materi pembelajaran yang diajarkan oleh based Learning (PBL) dan strategi pembelajaran
guru yang menyangkut dalam aspek Ekspositori, maka faktor-faktor lain yang dianggap
dapat mempengaruhi kesahihan penelitian ini perlu
kognitif yang dapat ditunjukkan melalui dikontrol dalam perlakuan dengan semaksimal
tes hasil belajar yang disusun sesuai mungkin.hal-hal yang perlu dikontrol dalam penelitian
materi pembelajaran yang diajarkan. ini adalah sebagai berikut :
1. Pada kelompok ekperimen diberi strategi
5) Jenis dan Desain Penelitian Problem-based Learning (PBL) dan di kelompok
kontrol diberi strategi ekspositori.
Penelitian ini bersifat penelitian
2. Materi yang diberikan antara kelompok kontrol
eksperimen, yang melibatkan dua kelas yang dengan kelompok ekperimen adalah sama dengan
diberi perlakuan yang berbeda. Desain jumlah pertemuan yang sama.
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini 3. Guru yang mengajar di kelompok eksperimen
adalah Pre-test Post-test control Group Desain dan kelompok kontrol adalah sama.
4. Pemberian soal tes kepada sampel kelompok
yaitu dengan melihat perbedaan pengaruh eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama.
terhadap hasil belajar post test antara
kelompok eksperimen dan kontrol. Pada kelas Adapun prosedur pelaksanaan dalam penelitian
eksperimen diberlakukan pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
menggunakanstrategi pembelajaran Problem- 1. Tahap Persiapan
a. Mengidentifikasi kelas penelitian
based Learning (PBL) dan kelas kontrol b. Mengundi kelas untuk perlakuan dan
menggunakan strategi pembelajaran kontrol
Ekspositori. Akhir eksperimen ini diharapkan c. Menentukan kelompok pada kelas
akan mendapat informasi tentang pengaruh perlakuan. Proses penetuan kelompok adalah
terhadap hasil belajar pada Kompetensi Dasar berdasarkan nilai siswa pada Pre-test,
kemudian nilai siswa diurutkan dari nilai
Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi PC tertinggi hingga nilai terendah. Kemudian
di kelas X Teknik Komputer Jaringan di SMK penentuan anggota tiap-tiap kelompok
Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran berdasarkan hasil dari nilai-nilai tersebut.
2013/2014. 2. Tahap Perlakuan
Prosedur tahap perlakuan dengan strategi
Desain Penelitian pembelajaran Problem-based Learning (PBL) adalah
Kelompok P Perlakuan P sebagai berikut :
pre post Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Problem-
test test based Learning (PBL)
Eksperimen T X1 T Perlakuan
N Kegiatan
A B
Kegiatan
1 1. Memberikan
Kontrol T X2 T Awal salam dan memeriksa
kesedian siswa untuk
A B
Keterangan : menerima pelajaran.
X1 : Pembelajaran dengan Problem-based 2. Guru
Learning (PBL) mempersiapkan materi yang
X2 : Pembelajaran dengan Ekspositori akan diberikan kepada siswa.
TA : Pre test 3. Guru

1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 88
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

memberikan apersepsi tentang Kegiatan


3 1. Membuat
merencanakan kebutuhan dan Penutup kesimpulan bersama.
spesifikasi PC. 2. Evaluasi proses
Kegiatan
2 1. Siswa dibagi pembelajaran
Inti menjadi beberapa kelompok
dimana tiap kelompok terdiri Adapun skema pelaksanaan (Flow Chart) penelitian ini
dari 4 sampai 6 orang (sesuai adalah sebagai berikut :
dengan jumlah siswa).
2. Guru menyajikan
materi pelajaran.
3. Membagikan
masalah/materi yang akan
dibahas di kelompok.
4. Memberikan
waktu kepada tiap-tiap
kelompok untuk
mendiskusikan
masalah/materi.
Kegiatan
3 1. Membuat
Penutup kesimpulan bersama.
2. Evaluasi proses
pembelajaran

Prosedur tahap perlakuan dengan strategi


pembelajaran Ekspositori adalah sebagai berikut :
Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Ekspositori
Perlakuan
N Kegiatan
Kegiatan
1 1. Memberikan
Awal salam dan memeriksa kesedian
siswa untuk menerima
pelajaran.
2. Guru
mempersiapkan materi yang
akan diberikan kepada siswa.
3. Guru
memberikan apersepsi tentang
merencanakan kebutuhan dan D. Teknik dan Alat Pengumpul Data
spesifikasi PC.
1. Test Hasil Belajar
Kegiatan
2 Inti 1. Guru
Test yang digunakan untuk memperoleh data
menjelaskan materi pelajaran
hasil belajar siswa terdiri dari 2 bagian yaitu : test untuk
secara rinci kepada siswa.
pretest (kemampuan awal) sebanyak 20 soal dan test
2. Siswa di bawah
untuk posttest (hasil belajar) sebanyak 34 soal yang
bimbingan guru
masing-masing mempunyai 4 option. Test ini disusun
menyimpulkan materi
berdasarkan Silabus dan buku pegangan guru dan siswa.
pelajaran tersebut.
3. Siswa diminta
mencatat materi pelajaran dan
atau mempelajarinya kembali
2. Uji Coba Instrument Penelitian
di rumah masing-masing. Untuk mengetahui validitas butir test digunakan
korelasi point biserial (rpbis), sedangkan reliabilitas
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 89
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

menggunakan KR-20. Rumus KR-20 digunakan karena 1) Analisis Data Instrument Penelitian
masing-masing butir soal memiliki tingkat kesukaran Instrument test telah diuji cobakan pada siswa
yang relatif sama. kelas XI TKJ di SMK Tritech sebanyak 40 soal. Adapun
Uji coba instrumen bertujuan untuk mendapatkan tujuannya untuk mengetahui tingkat validitas,
alat ukur yang benar-benar sahih dan terandal sebelum reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda dari
instrumen tersebut digunakan untuk menjaring ubahan instrument test.
yang sebenarnya. Penggunaan instrumen yang sahih dan a. Validitas Instrument
handal dimaksud untuk mendapatkan data-data dari Hasil uji validitas instrument test dengan
masing-masing ubahan yang hasilnya akurat dan menggunakan korelasi product moment diperoleh harga
kesimpulan yang diperoleh dapat rhitung untuk soal nomor 2 sebesar 0,56 dinyatakan valid
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sesuai karena harga kritik r-product moment pada = 0,05
dengan kenyataan. Untuk itu uji coba instrumen dengan kriteria rhitung > rtabel, dengan rtabel = 0,404 (N =
penelitian ini dilaksanakan di SMK Triadi Technology 24). Dengan cara yang sama maka dari 40 soal yang
(Tritech), pada kelas 2 Program Keahlian Teknik diujikan pada siswa, diperoleh sebanyak 34 soal
Komputer dan Jaringan dinyatakan valid, sedangkan 6 soal dinyatakan tidak
3. Teknik Analisis Data valid.
Setelah data hasil belajar kedua kelompok
b. Reliabilitas Tes
diperoleh maka dilakukan analisis data untuk
Hasil uji reliabilitas instrument test
mengetahui perbedaan kedua kelompok tersebut. Untuk
menggunakan Kuder Richardson-20 (KR-20) diperoleh
mengetahui apakah rata-rata dan perbedaan hasil belajar
rhitung sebesar 0,936 di mana harga rtabel dengan 0,05
kedua kelompok, maka dilakukan analisis statistik.
sebesar 0,404. Karena harga rhitung > rtabel sehingga secara
1. Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku
keseluruhan 35 soal dinyatakan reliabel.
2. Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas c. Tingkat Kesukaran Soal
Uji normalitas data digunakan untuk menguji Hasil uji tingkat kesukaran instrument test
normal tidaknya distribusi data pada sampel. Untuk diperoleh nilai tingkat kesukaran untuk soal nomor 2
menguji normalitas data pada penelitian ini digunakan sebesar 0,583. Nilai ini tergolong dalam kriteria tingkat
uji Liliefors. kesukaran yang sedang. Dengan cara yang sama maka
dari 40 soal yang diujikan pada siswa, terdapat 7 soal
b. Uji Homogenitas dengan kategori sukar, 17 soal kategori sedang, dan 16
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui soal kategori mudah.
data mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas dapat dilakukan apabila kedua d. Daya Beda Tes
datanya telah terbukti berdistribusi normal dengan cara Hasil uji daya beda instrument test diperoleh
uji kesamaan dua varians. harga daya beda untuk soal nomor 2 sebesar 0,50. Harga
ini tergolong dalam kriteria daya pembeda yang baik.
c. Pengujian Hipotesis (Uji t) Dengan cara yang sama maka dari 40 soal yang diuji
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara yaitu : cobakan terdapat 9 soal yang tergolong buruk, 8 soal
yang tergolong cukup, 22 soal tergolong baik, dan 1
d. Uji beda rata-rata dua sampel dengan t-Test soal yang tergolong sangat baik.
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan uji t pihak kanan. Penentuan hipotesis 2) Hasil Pretes Pada Kelas Eksperimen dan
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan ttabel. Kelas Kontrol
Sebelum melakukan pembelajaran dengan
E. HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan dua strategi pembelajaran yang berbeda
1. Hasil Penelitian yaitu pembelajaran dengan strategi pembelajaran
Hasil penelitian meliputi data percobaan dan Problem Based Learning (PBL) pada kelas X TKJ 1dan
pengolahan data untuk teknik pengumpulan data pembelajaran dengan strategi pembelajaran Ekspositori
(analisis data instrument penelitian) serta teknik analisis pada kelas X TKJ 2, terlebih dahulu dilakukan pretest
data (analisis hasil dan peningkatan hasil belajar). (tes awal). Pretes yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 90
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

mengalami pembelajaran. Secara deskriptif kemampuan Fhitung 1.08


awal kedua kelas dapat dinggap sama karena tidak
adanya kelas unggulan. Ftabel 1.74
Status HOMOGEN
Uji Homogenitas Hasil Tes Kemampuan Awal
Kedua Kelas Penelitian Dari tabel diatas perhitungan uji homogenitas pre
Untuk membuktikan bahwa kedua kelas test, diketahui bahwa F hitung = 1,08. Selanjutnya F
penelitian tidak jauh berbeda maka dilakukan uji hitung dikonfirmasi dengan dengan tabel distribusi F
homogenitas menggunakan uji dua varian. Hasil pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 36:36, yaitu
perhitungan dirangkum pada tabel dibawah ini : sebesar 1,74, maka F hitung = 1,08< F tabel = 1,74.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pre test
Data Pretest Kelas X TKJ 1 dan Kelas X TKJ 2 siswa pada kelas X TKJ 1 dan X TKJ 2 adalah
Kelas homogen.
Statistik
X TKJ 1 X TKJ 2 3) Hasil Postes Pada Kelas Eksperimen dan
N 37 37 Kelas Kontrol
Nilai Pada tahapan penelitian, kedua sampel yaitu
14 13
Tertinggi kelas eksperimen dan kelas kontrol diterapkan Strategi
Nilai pembelajaran yang berbeda dimana pada kelas
4 3
Terendah eksperimen diterapkan Strategi Pembelajaran Problem
Rata-rata 7,83 7,16 Based Learning (PBL)sedangkan pada kelas kontrol
X 290 265 diterapkan Strategi Pembelajaran Ekspositori. Diakhir
X2 2476 2117 penelitian pada kedua kelas diberikan instrument tes
SD 2,37 2,46 berupa pilihan berganda yang berjumlah 34 soal untuk
S2 5,63 6,08 mengetahui hasil belajar siswa setelah melalui proses
pembelajaran.
Dengan pernyataan hipotesis sebagai berikut :
Ho : 1 < 2
Ha : 1 2 4) Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Pernyataan hipotesis tersebut adalah : Strategi Pembelajaran Problem Based
Ho = Hasil tes kemampuan awal siswa pada kelas Learning (PBL)
eksperimen (X TKJ 1) sama
dengan hasil tes kemampuan awal pada kelas kontrol (X Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan
TKJ 2) setelah proses pemberian perlakuan, skor yang
Ha = Hasil tes kemampuan awal siswa pada kelas diperoleh siswa pada kelas eksperimen yang diajar
eksperimen (X TKJ 1) tidak dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem
sama dengan hasil tes kemampuan awal pada kelas Based Learning (PBL) dapat dilihat pada tabel berikut.
kontrol (X TKJ 2)
Ringkasan Data Hasil Belajar Merencanakan
Homogen varian ini di uji dengan Kebutuhan dan Spesifikasi Komputer Pada Kelas
membandingkan varians terbesar dengan varian terkecil. Eksperimen
Jika FHitung FTabel maka H0 ditolak dan jika FHitung< Nilai Statistik XPBL
FTabel maka H0 diterima. Dengan derajat kebebasan N 37
pembilang = (n1-1) dan derajat kebebasan penyebut = Jumlah Nilai 889
(n2-1) dengan taraf signifikansi = 0,05 Rata-rata (M) 24,027
Skor Tertinggi 27
Uji Homogenitas Pre Tes Skor Terendah 17
Model Pembelajaran Standart Deviasi (SD) 2,254
Statistik TKJ 1 TKJ 2 Varians 5,082

Varians 5.63 6.08

1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 91
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan
penelitian dengan jumlah responden 37siswa terdapat setelah proses pemberian perlakuan, skor yang
skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 17, dengan rata- diperoleh siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan
rata (M) =24,027dan standard deviasi (SD) = 2,254. menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori dapat
Dengan menggunakan teknik Sturges didapatkan dilihat pada tabel berikut.
banyak kelas 6 dengan panjang kelas 2, dan dimulai
dengan ujung bawah kelas pertama yaitu 17, maka
daftar distribusi frekuensi hasil belajar yang diajar
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat dilihat pada Tabel berikut:
Ringkasan Data Hasil Belajar Merencanakan
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Kebutuhan dan Spesifikasi Komputer Pada Kelas
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem Kontrol
Based Learning (PBL) Nilai Statistik XEKS
No Interval Fi f(%) N 37
Jumlah Nilai 616
1 17-18 1 2,70%
Rata-rata (M) 16,648
2 19-20 1 2,70% Skor Tertinggi 25
3 21-22 6 16,22% Skor Terendah 13
4 23-24 13 35,14% Standart Deviasi (SD) 2,359
Varians 5,56
5 25-26 11 29,73%
6 27-28 5 13,51% Dengan menggunakan teknik Sturges diperoleh
Jumlah 37 100% banyak kelas 6, panjang kelas 2, dan dimulai dengan
ujung bawah kelas pertama 13, maka daftar distribusi
Dari tabel dapat dilihat distribusi frekuensi data frekuensi hasil belajar kelompok siswa yang diajar
hasil belajar siswa yang diajar dengan Strategi dengan menggunakan Strategi pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Agar Ekspositori terlihat pada Tabel berikut:
lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori
20
No Interval Fi f(%)
15 23-24
1
Frekuensi

25-26 13-14 6 16,22%


10
21-22
2 15-16 13 35,14%
27-28
5
17-1819-20 3 17-18 12 32,43%
0
4 19-20 4 10,81%
Interval kelas
5 21-22 1 2,70%
Gambar. Histogram Hasil Belajar Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem 6 23-24 0 0,00%
Based Learning (PBL) 7 25-26 1 2,70%
Jumlah 37 100%
Sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan
Dari tabel dapat dilihat distribusi frekuensi data
Minimal (KKM) yaitu 70.00 maka dapat disimpulkan
hasil belajar siswa yang diajar dengan Strategi
bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
Pembelajaran Ekspositori. Agar lebih jelas dapat dilihat
Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
pada gambar berikut:
tergolong baik dengan memperoleh nilai rata-rata 70.66.
20
5) Hasil Belajar Siswa Yang Diajar dengan
15 15-16
17-18
Frekuensi

Strategi Pembelajaran Ekspositori


10
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
13-14
92
2) 19-20
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT5 Unimed 21-22 25-26,
23-24
0

Interval kelas
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

kebebasan pembilang = (n1 1) dan derajat kebebasan


penyebut = (n2 1) dengan taraf nyata 0,05.

Gambar Histogram Hasil Belajar Siswa Yang


Diajar DenganStrategi Pembelajaran Ekspositori

Sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan


Minimal (KKM) yaitu 70.00 maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Uji Homogenitas Test Hasil Belajar Merencanakan
Strategi Pembelajaran Ekspositori tergolong kurang kebutuhan dan Spesifikasi Komputer
baik dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh Variabel
SN S2 Fh Ft Keterangan
48,96. Penelitian
Kelas 3
2,236
F. Uji Persyaratan Analisis Eksperimen 7 5,082
1,09 1,74 Homogen
1. Uji Normalitas Kelas 3
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui Kontrol 7 2,359 5,567
sampel yang digunakan apakah berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian Dari tabel diatas perhitungan uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors pada test hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan
kelompok sampel, adapun kriteria pengujian normalitas Spesifikasi Komputer, diketahui bahwa hasilbelajar
ini adalah jika Lo < Ltabel maka sampel berdistribusi memiliki F hitung = 1,09. Selanjutnya F hitung
normal dan jika Lo > Ltabel maka sampel tidak dikonfirmasi dengan dengan tabel distribusi F pada taraf
berdistribusi normal. signifikansi 5% dengan dk = 36:36, yaitu sebesar 1,74,
Hasil perhitungan Uji normalitas test hasil maka F hitung = 1,09< F tabel = 1,74. Dengan demikian
belajar siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran dapat disimpulkan bahwa hasil test siswa pada kelas
Problem Based Learning (PBL)pada taraf signifikansi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Problem
= 5% dengan jumlah sampel (dk) = 37 diperoleh Ltabel = Based Learning (PBL) dan pada kelas yang diajar
0,145 sedangkan Lo = 0,117. Dengan demikian nyata dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori memiliki
bahwa Lo= 0,117< Ltabel= 0,145, sehingga data hasil test varians yang homogen.
dengan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning 3. Pengujian Hipotesis
(PBL) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa untuk data hasil
Hasil perhitungan Uji normalitas test hasil belajar kedua sampel berdistribusi normal dan
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi homogen, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.
Pembelajaran Ekspositori pada taraf signifikansi = 5% Pengujian hipotesis untuk hasil belajar dilakukan pada
dengan jumlah sampel (dk) = 37 diperoleh L tabel = 0,145 data postest dan diuji melalui uji perbedaan dua rata-rata
sedangkan Lo = 0,133. Dengan demikian nyata bahwa yaitu ujit independen. Hasil pengujian pada taraf
Lo= 0,133 < Ltabel= 0,145, sehingga data hasil test 0,05 diperoleh thitung> ttabel yaitu 13,77 > 1,66.
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Daerah
Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui Daerah penolakan Ho
apakah data Hasil Belajar Merencanakan Kebutuhan penerimaan Ho
1,66 13,77
dan Spesifikasi Komputer dari kedua kelas memiliki
kesamaan varians (Homogen). Homogen varians ini di
uji dengan membandingkan varians terbesar dengan
varians terkecil. Jika Fhitung Ftabel maka H0 ditolak dan
jika Fhitung< Ftabel maka H0 diterima. Dengan derajat

1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 93
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Uji Hipotesis belajar Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi
Uji t Independen Komputer pada siswa yang diajar dengan pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Dengan demikian
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa keunggulan pembelajaran
yang berarti nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Problem Based Learning (PBL)daripada pembelajaran
eksperimen (strategi pembelajaran Problem Based ekspositori terletak pada kemampuan strategi
Learning) lebih besar dari pada kelas kontrol (strategi pembelajaran tersebut untuk menciptakan kesempatan
pembelajaran Ekspositori), berarti ada pengaruh atau pengalaman belajar yang lebih banyak.
pembelajaran dengan strategi pembelajaran Problem Adapun hasil Hasil postes kedua kelas adalah:
Based Learning pada pembelajaran merencanakan skor tertinggi kelas eksperimen adalah 27, skor terendah
kebutuhan dan spesifikasi komputer.Berarti rata-rata kelas eksperimen adalah 17. Skor tertinggi kelas kontrol
hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi adalah 25, skor terendah kelas kontrol adalah 13, rata-
pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi rata nilai postes kelas eksperimen adalah 24.027 dan
daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan rata-rata nilai postes kelas kontrol adalah 16.648.
pembelajaran Ekspositoripada materi merencanakan Kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk
kebutuhan dan spesifikasi komputer kelas X SMK hasil belajar dengan menggunakan uji-t. Setelah
Negeri 1 Tanjung Pura T.A 2013/2014. dilakukan pengujian data hasil belajar ternyata diperoleh
Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan hasil pengujian pada taraf 0,05 diperoleh thitung>
Spesifikasi Komputer dengan menggunakan strategi ttabelyaitu 13,77>1,666, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
X bidang keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi
Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2013/2014 adalah sebesar Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih
rata-rata 24,027. tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori.
Spesifikasi Komputerdengan menggunakan strategi Berdasarkan temuan-temuan penelitian maka
pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X bidang dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa dengan
keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based
Tanjung Pura T.A. 2013/2014 adalah sebesar rata-rata Learning (PBL) lebih baik dari pada hasil belajar siswa
16,648. yang diajar dengan metode pembelajaran ekspositori.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan Strategi
G. Pembahasan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan diperlukan pada pembelajaran Merakit Personal
Spesifikasi Komputer padasiswa yang diajar dengan Computer pada materi Merencanakan Kebutuhan dan
menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Spesifikasi Komputer.
Learning (PBL) dapat lebih tinggi karena melalui
pembelajaran ini siswa didorong untuk aktif dalam
menemukan sendiri letak kesulitan dari konsep-konsep H. KESIMPULAN
pelajaran. Melalui pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), siswa mempunyai kesempatan yang Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari
seluas-luasnya untuk menggunakan kreatifitasnya dalam analisis data diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
belajar, sehingga dengan adanya kesempatan tersebut 1. Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan
hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Spesifikasi Komputerkelas X SMK Negeri 1
Disisi lain melalui pembelajaran ekspositori, Tanjung Pura yang diajar dengan menggunakan
interaksi yang terjadi hanya satu arah saja yaitu dari Strategi Pembelajaran Problem Based Learning
guru ke siswa. Pola belajar yang demikian tidak (PBL) lebih tinggi dari pada Strategi
menuntut siswa untuk aktif karena proses belajar Pembelajaran Ekspositori dengan memperoleh
mengajar berjalan secara deskriptif serta hanya skor rata-rata 24,027 dengan skor tertinggi 27
menjelaskan dan memaparkan informasi kepada siswa. dan skor terendah 17 dan nilai rata-rata 70,66
Kondisi pembelajaran yang demikian merupakan serta telah memenuhi stndar KKM, yaitu 70,00.
penyebab mengapa hasil belajar Merencanakan 2. Hasil belajar Merencanakan Kebutuhan dan
Kebutuhan dan Spesifikasi Komputer pada siswa Spesifikasi Komputer kelas X SMK Negeri 1
dengan pembelajaran ekspositori lebih rendah dari hasil Tanjung Pura yang diajar dengan menggunakan
1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 94
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Computer
(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura

Strategi Pembelajaran Ekspositorilebih rendah Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran


dari pada Strategi Pembelajaran Problem Based Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Learning (PBL) dengan memperoleh skor rata- Jakarta: Kencana Prenada Media Group
rata 16,64 dengan skor tertinggi 25 dan skor
Gustav. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran
terendah 13 dan nilai rata-rata 48,94 serta tidak Terhadap Hasil Belajar Alat Ukur Listrik dan
memenuhi stndar KKM, yaitu 70,00. Elektronika. Medan: Jurusan Pendidikan
3. Secara statistik dengan menggunakan uji-t Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan
diajar dengan menggunakan Strategi
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
lebihbaik dibandingkan dengan hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Slavin. (2012). Cooperative Learning. Bandung:
ekspositori pada mata pelajaran Merencanakan Nusamedia
Kebutuhan dan Spesifikasi Komputerdi kelas X
SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/ Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar
2014, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian Mengajar. Bandung: Remaja
hipotesis dimana thitung> ttabel yaitu 13.77>1,666. Rosdakarya

Tim Penyusun. (2011). Buku Panduan penulisan


DAFTAR PUSTAKA
Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Yamin, Martinis. (2013). Strategi dan Metode Dalam
Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group
Daryanto. (2010). Belajar Mengajar. Bandung: Yrama
Widya

Irnanda. (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran


Problem Based Lerning Terhadap Hasil
Belajar Menerapkan Dasar-dasar Elektronika
Siswa kelas X SMK Negeri 2 Langsa. Medan:
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi
tidak dipublikasikan

La Iru. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan,


Metode, Strategi dan Model Pembelajaran.
Yogyakarta: Multi Presindo

Nahartyo, Ertambang. (2012). Desain dan Implementasi


Riset Eksperimen.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Roestiyah. (1989). Masalah-massalah Ilmu Keguruan.


Jakarta: Bina Aksara

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta:


Raja Grafindo Persada

Sammy. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran


Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika
Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Balige. Medan:
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi
tidak dipublikasikan

1)
Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 95
2)
Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

Anda mungkin juga menyukai