Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
TIKA ACHRIANI
NIM : PO.71.3.201.15.1.046
POLTEKKES MAKASSAR
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Diare merupakan penyakit umum yang masih menjadi masalah kesehatan utama
pada anak terutama pada balita di berbagai negara-negara terutama di negara berkembang.
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair
(Suriadi & Yuliana 2006, h. 83). Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir (Suraatmaja 2005)
Penderita diare paling sering menyerang anak dibawah lima tahun (balita).
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2009
menyatakan bahwa lebih dari sepertiga kematian anak secara global disebabkan karena
diare sebanyak 35%. United Nations International Childrens Emergensy Fund (UNICEF)
memperkirakan bahwa secara global diare menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk
setiap tahun (Herman, 2009). Beban global diare pada tahun 2011 adalah 9,00% balita
belum baik, hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kematian. Salah satu
penyakit terbanyak yang disebabkan oleh buruknya sanitasi di masyarakat adalah diare,
yaitu buang air besar yang tidak normal. tinja encer dengan frekuensi lebih dari biasanya
Muhammadiyah Surakarta tahun 2011 juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu
terdapat 172 penderita diare pada anak-anak. Sedangkann sampai bulan maret 2012 sudah
terdapat 52 pasien anak yang mengalami penyakit diare. (RS PKU Muhammadiyah
Surakarta, 2012).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengaplikasikan asuhan keperawatan yang tepat pada anak dengan diare meliputi
2. Tujuan Khusus
c. Dapat menyusun intervensi asuhan keperawatan dari masalah masalah yang timbul
dengan diare.
C. Manfaat Penulisan
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
2. Profesi Keperawatan
3. Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih
dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair),
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari
biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses
(tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari
dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti
diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam
B. Jenis-Jenis Diare
1. Diare Akut
Diare akut merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru yang
ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Diare Rotavirus ini merupakan virus usus patogen yang menduduki urutan pertama
Diare bermasalah merupakan diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit,
intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-oral, kontak dari orang
ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini umumnya diawali oleh
diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah, dengan maupun tanpa
lendir, sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu makan
3. Diare Persisten
Diare persisten merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis
diare persisten adalah keruskan mukosa usus. Penyebab diare persisten sama dengan diare
C. Etiologi Diare
2. Faktor parenteral : infeksi di bagian tubuh lain (OM sering terjadipada anak-anak)
4. Fakto rmakanan : makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran yang
enam golongan:
3. Alergi.
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Depkes yang sering ditemukan
di lapangan adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Setelah melalui
kurangnya sarana air bersih, dan kondisi lingkungan yang kurang bersih menyebabkan
meningkatnya kasus diare. Fakta yang ada menunjukkan sebagian besar pasien ternyata
Saat persediaan air bersih sangat terbatas, orang lantas menggunakan air sungai yang
jelas-jelas kotor oleh limbah. Bahkan menjadi tempat buang air besar. Jelas airnya tak bisa
digunakan. Jangan heran kalau kemudian penderita diare sangat banyak karena
menggunakan air yang sudah tercemar oleh kuman maupun zat kimia yang meracuni
tubuh.
mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih, sudah tercemar, dan
mengandung bibit penyakit. Jika daya tahan tubuh ternyata lemah, alhasil terjadilah diare.
D. Patofisiologi
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung,
seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan air yang
benar.
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.
osmotik, sekretorik dan diare karena gangguan motilitas usus. Diare osmotik terjadi
karena terdapatnya bahan yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus akan difermentasi oleh
bahteri usus sehingga tekanan osmotik di lumen usus meningkat yang akan menarik
cairan. Diare sekretorik terjadi karena toxin dari bakteri akan menstimulasi c AMP dan
cGMP yang akan menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit. Sedangkan diare karena
gangguan motilitas usus terjadi akibat adanya gangguan pada kontrol otonomik,misal
pada diabetik neuropathi, post vagotomi, post reseksi usus serta hipertiroid.
Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam sehari,
1. Muntah
3. Panas
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam
komplikasi seperti:
2) Renjatan hipovolemik
pada elektrokardiogram).
4) Hipoglikemia
5) Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan
7) Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita mengalami
kelaparan.
8) Hiponatremi
9) Syok hipovolemik
Diare yang berlangsung terus selama berhari-hari dapat membuat tubuh penderita
mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Jika dehidrasi yang dialami tergolong berat,
Orang bisa meninggal dalam beberapa jam setelah diare dan muntah yang terus-menerus.
H. Pencegahan
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan
sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan. Mencuci tangan
pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1) sebelum makan, 2) setelah
BAB dan BAK, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5)
anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat, Kalau bisa
6. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air
7. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak antara
jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter
agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih
8. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa,
I. Pertolongan Pertama
Bila sudah terlanjur terserang diare, upaya pertolongan pertama yang perlu segera
dilakukan.
1. Minumkan cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau dan dapat meminumnya.
Tidak usah sekaligus, sedikit demi sedikit asal sering lebih bagus dilakukan. Satu
bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc). Jika oralit tidak
tersedia, buatlah larutan gula garam. Ambil air masak satu gelas. Masukkan dua
sendok teh gula pasir, dan seujung sendok teh garam dapur. Aduk rata dan berikan
2. Penderita sebaiknya diberikan makanan yang lunak dan tidak merangsang lambung,
dalam sehari atau keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak dapat minum
atau makan, demam tinggi, penderita lemas sekali serta terdapat darah dalam tinja.
DAFTAR PUSTAKA
http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/05/materi-tentang-penyakit-diare.html
http://embun-vivi.blogspot.co.id/2011/10/diare-akut-pada-anak-upayamengurangi.html
http://syaruddin.blogspot.co.id/2013/04/diare.html