GENETIKA MIKROBA
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Umum yang dibina oleh Bapak Drs. Lud
Waluyo, M.Kes)
Oleh :
1. Eka Haris P. (201310070311141)
2. Anggi Gusti (201310070311144)
3. Amin Hidayati (201310070311144)
4. Aziz Tanama (201310070311145)
5. Eryansyah Faizal A. (201310070311168)
Mutagen
Mutagen adalah senyawa kimia atau faktor fisikawi yang dapat menyebabkan
mutasi. Misalnya sinar ultraviolet merupakan mutagen karena UV dapat menembus
sel dan diabsorpsi dengan kuat oleh timin dan sitosin. Absorpsi UV oleh timin
menyebabkan terbentuknya dimer timin yang berdekatan sehingga dapat mengubah
DNA yang akan mengganggu replikasi. Senyawa kimia yang menyebabkan mutasi
misalnya HNO2, karena asam ini menimbulkan deaminasi pada basa nitrogen
nukleotida.
Asam nitrit dapat mengubah adenin menjadi hipoxantin, sitosin menjadi
urasil dan guanin menjadi xantin. Senyawa kimia mutagen yang lain ialah analog
basa yaitu senyawa kimia yang strukturnya cukup menyamai basa DNA yang
normal sehingga dapat menggantikannya selama berlangsungnya replikasi DNA.
Meskipun strukturnya mirip, analog basa tidak mempunyai sifat ikatan hidrogen
yang sama seperti basa normal. Karena iru dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam replikasi yang menyebabkan mutasi. Misalnya 2-aminopurin
adalah analog adenin dan dapat berpasangan dengan timin atau sitosin. 5-
bromourasil adalah analog timin dan dapat berpasangan dengan adenin atau guanin.
Selain itu sinar x, sinar y dan partikel energi tinggi sangat berpotensi sebagai
mutagen.
Rekombinasi Bakteri
Rekombinasi genetis ialah pembentukan suatu genotip baru melalui pemilihan
kembali gen-gen setelah terjadinya pertukaran genetis antara dua kromosom yang
berbeda dan mempunyai gen-gen serupa. Kromosom semacam ini disebut kromosom
homolog. Pertukaran ini tentu saja mengubah urutan nukleotida sehingga mengubah
informasi genetis yang dikandungnya. Pada bakteri , rekombinasi genetis dihasilkan
dari tiga tipe pemindahan gen yang menimbulkan variasi genetik yaitu : konjugasi,
transduksi, transformasi.
1. Konjugasi : merupakan pemindahan bahan genetik dari suatu sel bakteri yang
bertindak sebagai donor kepada sel bakteri yang bertindak sebagai resipien.
Pemindahan ini dikode oleh plasmid. Plasmid adalah unsur genetis
ekstrakromosomal (diluar kromosom) dan dapat melangsungkan replikasi didalam
sitoplasma sel bakteri. Plasmid adalah potongan bundar DNA yang merupakan gen
tambahan. Bila unsur ekstrakromosomal dapat bereplikasi dan terpadu kedalam
kromosom bakteri disebut episom. Hal ini yang membedakan episom dari plasmid
karena plasmid tidak terpadu kedalam kromosom. Pada bakteri gram negatif
misalnya E.colli, konjugasi terjadi dengan cara perlekatan antara sel donor dengan
sel resipien melalui pili seks atau faktor F (faktor kesuburan ). Pada bakteri gram
positif misalnya Streptococcus faecalis, perlekatan antara sel donor dan resipien
tidak melalui pili.
Transformasi
Transformasi adalah pemindahan materi genetik (ADN) bebas atau bugil dari
satu sel ke sel yang lain. ADN diperoleh dari sel donor melalui lisis sel alamiah atau
dengan cara ekstraksi kimiawi. Begitu ADN diambil dari sel resipien, maka terjadilah
rekombinasi. Bakteri yang telah mewarisi penanda dari sel donor tersebut telah
tertransformasi. ADN penyebab transformasi dikenali oleh Oswald Avery, Colin
Macleod, dan Maclyn McCarty dalam tahun 1994. Mereka mendefinisikan ADN
sebagai substansi kimiawi yang menyebabkan sifat menurun. Beberapa bakteri yang
telah ditransformasikan antara lain. Streptococcus pneumoniae, Bacillus Haemophilus,
Neisseria, dan Rhizobium. Langkah-langkah transformasi seperti terlihat pada gambar
Setelah masuknya ADN ke dalam sel, satu utas dengan segera dirombak oleh
enzim deoksiribonuklese, sedangkan utas yang lain mengalami perpasangan basa
dengan bagian yang homolog pada kromosom sel resipien, lalu terpadu kedalam ADN
resipien. Karena perpasangan basa komplementer berlangsung antara satu utas fragmen
ADN donor dan suatu daerah khusus pada kromosom resipien, maka hanyalah galur-
galur bakteri yang berkerabat dekat dengan ditransformasikan. Kondisi untuk
pengambilah ADN donor kedalam sel-sel resipien terjadi hanya selama fase
pertumbuhan logaritmik. Selama periode ini, bakteri yang dapat ditransformasikan
disebut kompeten untuk mengambil dan menggabungkan ADN donor. Bikana yang
kompeten mungkin menghasilkan faktor protein ekstra seluler yang rupanya bertindak
dengan cara mengikat atau menjerat fragmen-fragmen ADN donor pada situs-situs
khusus pada permukaan bakteri.
Konjugasi
Konjugasi pada bakteri pertama kali sering ditunjukkan oleh Lederberg dan
Tatum pada tahun 1946. Mereka menggabungkan dengan dua galur mutan Escherichia
coli yang berbeda yang tidak mampu mensintesis satu atau lebih faktor tumbuh esensial
dan memberikan kesempatan untuk kawin. Kemudian mereka mencawankan biakan
campuran tersebut kedalam medium minimal yang hanya menunjang pertumbuhan
galur-galur tipe liar. Ketika mereka menemukan koloni-koloni tipe liar, mereka tahu
bahwa koloni-koloni tersebut merupakan hasil rekombinasi genetik melalui konjugasi
antar galur-galur mutan.
Konjugasi pada bakteri dapat dipahami lebih jelas ketika ditemukan bahwa ada
diferensiasi seksual pada Escherichia coli. Ada tipe-tipe perkawinan yang berbeda-beda
pada bakteri tersebut. Sel jantan mengandung sepotong ADN yang kecil dan bundar
(sirkuler), di dalam sitoplasma dan tidak merupakan bagian dari kromosom yang
dinamakan fakstor seks atau faktor F (faktor kesuburan+fertility factor). Sel ini disebut
sebagai F+ dan tidak merupakan sel donor dalam perkawinan. Sel betina dinamakan f-
dan tidak memiliki faktor tersebut, dianggap sebagai sel resipien.