Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan Kabupaten ini merupakan bagian penting dari System Kesehatan
Kabupaten yang digunakan sebagai sarana untuk memnatau dan mengevaluasi pencapaian
Kabupaten Sehat dan hasil kinerja penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Minimal
(SPM).
Dalam profil kesehatan ini kami menyajikan data dan informasi serta analisis
sederhana tentang gambaran umum Kabupaten Ogan Komering Ilir pembangunan kesehatan
yang telah dicapai, kinerja pelayanan kesehatan baik sektor kesehatan maupun sektor yang
terkait dengan kesehatan, serta masalah dan factor factor yang mempengaruhi.
Kami menyadari bahwa data dan infromasi yang disajikan masih jauh dari sempurna,
oleh sebab itu kami senantiasa mengharapkan masukan, saran dan kritik dari semua pihak
agar kami dapat menyajikan informasi sesuai yang dibutuhkan.
Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan profil ini.
Harapan kami semoga profil ini bermanfaat bagi pembangunan kesehatan dan pihak
lain yang membutuhkan.

Keman,
Pimpinan Puskesmas Keman

SUNADI, SKM
19680101 198803 1 004
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan visi kementrian
kesehatan Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan dan dengan Misinya 1)
Meningkatkan drajat kesehatan masyarakat , melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dan menjamin
tersedianya kesehatan paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan
dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang
baik dan diperlukan suatu indicator.
Indikator yang terkait dengan kesehatan meliputi; 1) Indikator derajat kesehatan yang
terdiri atas indicator indicator untuk mortalitas, morbilitas, dan status gizi; 2) indicator upaya
kesehatan terdiri dari pelayanan kesehatan, prilaku kesehatan dan keadaan lingkungan; 3)
indicator sumber daya kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan; dan 4) indicator lain yang terkait kesehatan.
Sejak terbitnya intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan Nasional, Perjalanan Sosialisasi dan Advokasi yang mendorong
pengarusutamaan Gender dalam pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan, program
dan kegiatan pembanguanan sangat dinasmis, mulai dari upaya pengintregasian,
pengarusutamaan dalam dokumen perencanaan sampai gender budget statement (penyataan
anggaran responsif gender). Upaya - upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan
keadilan kesetaraan gender (PUG) adalah salah satu strategi pembangunan yang dilakukan
untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasiaan permasalahan, aspirasi,
kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki- laki harus dimasukan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari keseluruhan kebijakan, program, proyek, dan
kegiatan diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan,

Visi dan Misi Puskesmas Keman


Adapun Visinya adalah Mewujudkan Puskesmas Keman sebagai pusat pelayanan
kesehatan yang profesional, bermutu dan terjangkau.
Sedangkan Misi dari puskesmas keman antara lain sebagai berikut :
Menggerakkan pembangunan berwawasan di wilayah Puskesmas Keman.
Mendorong kemandirian masyarakat di wilayah Puskesmas Keman untuk hidup sehat.
Melahirkan, meningkatkan dan mengembangkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat di Puskesmas Keman termasuk lingkungannya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Penyusunan buku profil kesehatan Puskesmas Keman bertujuan untuk memberikan
gambaran situasi kesehatan yang menyeluruh di wilayah Puskesmas Keman dalam rangka
meningkatkan kemampuan manajemen yang berhasil guna dan berdaya guna.
1.2.2 Tujuan Khusus
Memperoleh gambaran situasi kesehatan di wilayah Puskesmas Keman, meliputi
situasi umum, lingkungan, derajat kesehatan upaya pelayanan kesehatan dan
sumber daya kesehatan.
Mengetahui hasil pembangunan program kesehatan yang telah dilaksanakan.
Sebagai tolak ukur untuk menyusun renaca kegiatan tahunan selanjutnya.

Fungsi Puskesmas
Di era desentralisasi Puskesmas memiliki tiga fungsi, yaitu
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya,sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan,
upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendin dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat
ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat,
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi :
d. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kes ehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan,
pencegahan penyakit Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
e. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
Secara umum, puskesmas mempunyai enam kegiatan pokok yang harus dilakukan
yaitu meliputi upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan KIA dan KB, usaha
peningkatan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya
pengobatan.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan program kegitanya, puskesmas mempunyai
system manajemen yang meliputan perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan penilaian.

1.3 Mekanisme Penulisan


Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat puskesmas, diperlukan berbagai data
mengenai hasil kegiatan kurun waktu sebelumnya. Untuk perencanaan tahunan, diperlukan
hasil kegiatan tahun sebelumnya. Untuk itu disusunlah laporan tahunan ini yaitu data
mengenai tahun 2014 dan 2015 yang diharapkan dapat menjadi landasan untuk perencanaan
ditahun 2016
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah


Puskesmas Keman adalah salah satu dari dua Puskesmas yang ada di Kecamatan
Pampangan. Puskesmas ini adalah pengembangan dari puskesmas pembantu, yang secara
resmi ditingkatkan sebagai puskesmas sejak Februari 2007.
Sebagai sebuah puskesmas, Puskesmas Keman mempunyai wilayah kerja dengan luas
keseluruhan 164 km2 yang meliputi 10 desa, yaitu :
1. Ulak Kemang : 26,75 km2
2. Ulak Kemang Baru : 12,5 km2
3. Sepang : 21 km2
4. Keman : 10 km2
5. Keman Baru : 12 km2
6. Ulak Pianggu : 8 km2
7. Kandis : 26 km2
8. Ulak Depati : 14 km2
9. Tapus : 27 km2
10. Pulau Layang : 18 km2
Wilayah Puskesmas Keman ini berjarak sekitar 42 km dari ibukota kabupaten. Yang
dapat ditempuh melalui jalan raya dengan jarak tempuh kirang lebih 1 jam 15 menit.
Sedangkan di dalam lingkungan wilayah kerja, jarak dan waktu tempuh dari desa ke
puskemas induk, yaitu :
1. Ulak Kemang : 3 km, 15 menit
2. Ulak Kemang Baru : 2,5 km, 10 menit
3. Sepang : 0,5 km, 5 menit
4. Keman : 0 km, 0 menit
5. Keman Baru : 0,5 km, 5 menit
6. Ulak Pianggu : 1,5 km, 15 menit
7. Kandis : 2 km, 10 menit
8. Ulak Depati : 4 km, 20 menit
9. Tapus : 6 km, 30 menit
10. Pulau Layang : 9 km, 45 menit
Semua desa tersebut dapat dicapai dengan jalan raya darat dan jalan alternatif melalui
sungai.
Adapun batas-batas wilayah puskesmas yaitu :
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin dan Kecamatan Pampangan
Sebelah selatan berbatas dengan Kecamatan Pedamaran
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pampangan
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sirah Pulau Padang
Sedangkan topografi wilayah puskesmas ini, sebagian besar berupa rawa-rawa, lebih
dari 40% wilayah berupa persawahan. Dan seluruh desanya dilalui sungai, dengan luas sekitar
20% dari seluruh luas wilayah.

2.2 Kondisi Demografi


Berdasarkan data dari PLKB Kecamatan Pampangan, jumlah penduduk wilayah
Puskesmas Keman pada awal tahun 2015 yaitu 16,157 jiwa, dengan kepadatan penduduk 120
jiwa per km2. Berdasarkan jenis kelamin, sebaran penduduk adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah Penduduk
No. Desa Jumlah KK
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Ulak Kemang 1351 1275 2626 792
2 Ulak Kemang Baru 730 778 1508 450
3 Sepang 826 807 1633 517
4 Keman 1090 1097 2187 599
5 Keman Baru 721 655 1376 369
6 Ulak Pianggu 508 493 1001 277
7 Kandis 846 820 1666 434
8 Ulak Depati 620 636 1256 348
9 Tapus 824 849 1673 571
10 Pulau Layang 562 669 1231 337
Jumlah 8078 8079 16157 4694
Sumber : Kecamatan Pampangan

Sebagian besar penduduk bermata pencarian sebagai petani, terutama petani sawah
yang sangat bergantung dengan musim. Rata-rata dalam setahun hanya dapat panen satu kali.
Sedangkan khusus di Desa Pulau Layang. Sebagian masyarakatnya beternak kerbau, dan ini
adalah sektor kebanggaan wilayah ini.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1 Indikator Derajat Kesehatan


Indikator derajat kesehatan adalah mortalitas, morbiditas dan status gizi. Untuk
mecapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai hasil akhir pembangunan
kesehatan melalui tahapan yang dimulai dari empat indikator input yaitu pelayanan kesehatan
yang berkualitas, sumber daya kesehatan yang memadai, manajemen kesehatan yang baik dan
adanya kontribusi sektor terkait dan keempat indikator input akan mengalami proses sehingga
mewujudkan hasil yaitu : Terciptanya keadaan lingkungan sehat, perilaku hidup masyarakat
yang mendukung kesehatan (PHBS), akses dan mutu pelayanan kesehatan yang optimal.
Dalam pencapaian derajat kesehatan dapat dilakukan secara bertahap dimulai dari lingkungan
sehat, desa sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat dan pada akhirnya mewujudkan
masyarakat mandiri kesehatan.
Terbentuknya keluarga sehat dimulai dari keluarga yang bertempat tinggal di rumah
yang memenuhi syarat kesehatan dan berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
mendapat pelayanan kesehatan dasar yang bermutu.
Dalam pencapaiannya dapat dilakukan upaya-upaya kesehatan meliputi :
1. Upaya Promosi Kesehatan
Program promosi kesehatan dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat dalam berperan serta di bidang ksehatan. Kegiatan promosi di
lakukan melalui penyuluh lintas program.

Kegiatan promosi kesehatan meliputi :


a. Penyuluh kesehatan
Kemasyarakat didesa-desa
Penerapan desa perilaku hidup bersih dan sehat
b. Pengembangan jaminan pelayanan kesehatan dan masyarakat (JPKM)
c. Usaha Kesehatan Institusi
usaha kesehatan institusi bertujuan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan untuk mengembangkan perilaku kemandirian dalam menciptakan lingkungan sehat
serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru pembina UKS dalam membina pserta
didik.
Adapun Kegiatan Usaha Kesehatan Institusi :
Pelatihan guru usaha kesehatan sekolah
Pelatihan kader kesehatan
Pelaksanaan lomba sekolah dasar

2. Upaya Kesehatan Lingkungan


Terciptanya lingkungan yang merupakan pendukung untuk terwujudnya OKI Sehat 2010.
Upaya penyehatan lingkungan yang bersih dan bebas dari sumber penyakit.
Kegiatan Upaya Kesehatan yang dilakukan berupa :
a. Pemberian stimulant pembanguan sarana sanitasi kesehatan di beberapa desa
b. Peningkatan sanitasi dasar kesehatan
c. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan
d. Pengawasan kualitas air pada kegiatan inspeksi sanitasi

3. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak Serta Keluarga Berencana


Upaya kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan kemampuan setiap anggota
keluarga sehat dan sejahtera. Upaya kesehatan ibu dan anak terselenggara dengan kegiatan :
a. Pembinaan kesehatan kebidanan dan lingkungan
Pelayanan antenatal (K2 & K4)
Persalinan
Deteksi resiko bumil
b. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
Cakupan neonatus
Cakupan balita
c. Pelayanan Kepada Usia Sekolah
d. Pelayanan kepada Wanita Usia Subur (WUS)
e. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (USILA)
f. Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan petugas kesehatan
Pelatihan manajemen terpadu balita sakit
Pembinaan kesehatan keluarga usia lanjut

4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular


Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit memular bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian penyakit menular.
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
a. Pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2)
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah (DBD)
Pemberantasan penyakit rabies
Pemberantasan penyakit Filariasis
Pemberantasan penyakit malaria
b. Pemberantasan penyakit menular langsung
Pemberantasan penyakit TB. Paru
Pemberantasan penyakit ISPA (Pneumonia)
Pemberantasan penyakit diare
Pemberantasan penyakit kusta
Pemberantasan penyakit kecacingan
1. Angka Kesakitan (Morbiditas)

Tabel 2. Jumlah Kasus Penyakit yang Diamati di Puskesmas Keman Tahun 2015
Jumlah Kasus
No. Desa
Tb.Paru Malaria Pneumonia AFP DBD Diare Kusta
1 Ulak Kemang 0 9 0 0 53
2 Ulak Kemang Baru 0 5 0 0 151
3 Sepang 0 6 0 0 57
4 Keman 0 18 0 0 91
5 Keman Baru 0 13 0 0 50
6 Ulak Pianggu 0 2 0 0 25
7 Kandis 0 6 0 0 24
8 Ulak Depati 0 3 0 0 22
9 Tapus 0 2 0 0 49
10 Pulau Layang 0 1 0 0 34
Jumlah 0 65 0 0 556

Penemuan kasus TB.Paru 48 penderita (2007), 93 penderita (2008), 96 penderia


(2009), 18 penderita (2010), 19 penderita (2011), 16 penderita (2012), penderita (2013). Pada
kasus Pneumonia sebesar 53 penderita (2007), 84 penderita (2008), 205 penderita (2009), 155
penderita (2010), 152 penderita (2011), 185 penderita (2012), 185 penderita (2013). Penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan seperti penyakit DBD 24 kasus (2007), 12 kasus
(2008), 5 kasus (2009), tidak ditemukakn kasus DBD (2010), 3 kasus (2011 dan 2012), tidak
ada kasus DBD (2013), kasus DBD sangat erat hubungannya dengan perilaku masyarakat,
maka upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penanganan DBD dengan melakukan
gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur). Kondisi topografi yang banyak dialiri
sungai sangat berpengaruh menyebarnya penyakit yang bersumber dari air seperti Penyakit
Diare ditemukan 548 kasus (2007), 825 kasus (2008), 1218 kasus (2009), 939 kasus (2010),
1041 kasus (2011), 1017 kasus (2012), ditemukan 1017 penderita diare (2013). Bila penyakit
diare menyerang balita dan penderita tersebut tidak segera ditangani maka akan menyebabkan
dehidrasi hebat dan resiko kematian, maka dari itu upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi diare dengan melibatkan kader kesehatan dan pembentukan pos oralit.

2. Status Gizi Masyarakat


Status gizi masyarakat dengan tingkat kemajuan dari suatu negara, semakin baik gizi
masyarakat maka kemajuan dan produktivitas juga semakin meningkat. Penilaian status gizi
masyarakat diukur dari usia balita, masalah gizi utama yang dihadapi adalah gizi kurang pada
balita, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3 Pencapain Status Gizi
No. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET TAHUN
TAHUN 2015 2014
1 % Balita naik berat badan 80%
2 % Balita bawah garis merah 5%
3 % balita mendapat kapsul vit.A 2kali/th 90%
4 % Ibu hamil mendapat tablet besi 90 90%
5 % Bayi BGM dan GAKIN mendapat MP-ASI 100%

Pada tahun 2008 Indikator pencapaian status gizi balita naik berat badan 77.9%, balita
BGM 3.6%, balita mendapat kapsul vit.A 2 kali/th 66.1%, ibu hamil mendapat tablet besi 90
78.1%, bayi BGM dari gakin mendapat MP-ASI 100%.
Pada tahun 2009 Indikator pencapaian status gizi balita naik berat badan 52,2%, balita
BGM 6.3%, balita mendapat kapsul vit.A 2 kali/th 100%, ibu hamil mendapat tablet besi 90
98.5%, bayi BGM dari Gakin mendapat MP-ASI 100%.
Pada tahun 2010 Indikator pencapaian status gizi balita naik berat badan 96.5%, balita
BGM 4.6%, balita mendapat kapsul vit.A 2 kali/th 83.9%, ibu hamil mendapat tablet besi 90
90.7%, bayi BGM dari Gakin mendapat MP-ASI 100%.
Pada tahun 2011 Indikator pencapaian status gizi balita naik berat badan 69.30%,
balita BGM 4.0%, balita mendapat kapsul vit.A 2 kali/th 79.94%, ibu hamil mendapat tablet
besi 90 74.51%, bayi BGM dari Gakin mendapat MP-ASI 0%.
Pada tahun 2012 Indikator pencapaian status gizi balita naik berat badan 88.6%, balita
BGM 2.5%, balita mendapat kapsul vit.A 2 kali/th 84.48%, ibu hamil mendapat tablet besi 90
89.35%, bayi BGM dari Gakin mendapat MP-ASI 53.32%.
Pada tahun 2013 Indikator pencapaian status gizi balita naik berat badan 96.4% untuk
ini sudah melampaui target, balita BGM 2.1%, balita mendapat kapsul vit.A 2 kali/th 88.91%
masih kurang dari target, ibu hamil mendapat tablet besi 90 82,4% untuk kategori ini juga
masih jauh dari target, pada periode ini bayi BGM dari Gakin tidak mendapat MP-ASI.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan


Upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Keman bersifat holistic,
komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Pada era desentralisasi ini, program
puskesmas dibedakan menjadi program kesehatan dasar dan program kesehatan
pengembangan.
Berikut data kunjungan Puskesmas Keman :
Tabel 1
Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Keman
Tahun 2015
Jumlah Kunjungan
No. Desa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Ulak Kemang 486 903 1389
2 Ulak Kemang Baru 246 458 704
3 Sepang 336 624 960
4 Keman 477 886 1363
5 Keman Baru 263 489 753
6 Ulak Pianggu 245 455 701
7 Kandis 276 512 788
8 Ulak Depati 161 300 461
9 Tapus 111 206 316
10 Pulau Layang 101 188 289
Jumlah 2703 5021 7724
Sumber : Penanggung Jawab Pendaftaran

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kunjungan terbanyak adalah dari masyarakat
sekitar puskesmas.
Berdasarkan persentase, pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat perdesa dapat
dilihat di bawah ini :

Tabel 1
Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Keman
Tahun 2015
Jumlah Jumlah
No. Desa % Kunjungan
Penduduk Kunjungan
1 Ulak Kemang 2626 1389 52,9
2 Ulak Kemang Baru 1508 704 46,7
3 Sepang 1633 960 58,8
4 Keman 2187 1363 62,3
5 Keman Baru 1376 753 54,7
6 Ulak Pianggu 1001 701 70,0
7 Kandis 1666 788 47,3
8 Ulak Depati 1256 461 36,7
9 Tapus 1673 316 18,9
10 Pulau Layang 1231 289 23,5
Jumlah 16157 7724 47,8
Sumber :

Dari tabel diatas dapat diketahui persentase kunjungan 47.8% dari 16157 jumlah
penduduk.
Selama tahun 2015 upaya pelayanan kesehatan untuk mencapai hasil program yang
dilaksanakan di Puskesmas Keman dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut:

A. Upaya Promosi Kesehatan


Pada tahun 2015, telah dilakukan pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
diseluruh rumah di wilayah Puskesmas Keman dapat diketahui persentase keadaan rumah
tangga berprilaku hidup bersih dari jumlah yang dipantau 2.125 rumah tangga ber-PHBS 617
rumah tangga berarti hanya 29% (lihat lampiran).
Kegiatan promosi kesehatan juga meliputi pembinaan peran serta masyarakat (PSM).
Wadh PSM yang diunggulkan yaitu kegiatan posyandu.

Tabel 3
Jumlah Posyandu Menurut Strata di Puskesmasn Keman Tahun 2015
Jumlah Posyandu
No. Desa
Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah
1 Ulak Kemang - - 2 - 2
2 Ulak Kemang Baru - - 1 - 1
3 Sepang - - 2 - 2
4 Keman - - 2 - 2
5 Keman Baru - - 2 - 2
6 Ulak Pianggu - - 1 - 1
7 Kandis - - 2 - 2
8 Ulak Depati - - 2 - 2
9 Tapus - - 2 - 2
10 Pulau Layang - - 1 - 1
Jumlah - - 17 - 17
Sumber : Pengelola Posyandu

Diwilayah Puskesmas Keman, seluruh posyandu yang ada berjumlah 17 pos, semua
posyadu mencapai starat purnama berjumlah 17 pos, yaitu Mawar 1 dan 2 di desa Ulak
Kemang, posyandu Mawar desa Ulak Kemang Baru, Posyandu Kenanga 1 dan 2 di desa
Sepang, Posyandu Bogenvile 1 dan 2 di desa Keman, Posyandu Sinkati 1 dan 2 desa Keman
Baru, Posyandu Anggrek Jingga di desa Ulak Pianggu, Poyandu Bougenville 1 dan 2 di desa
Kandis, Posyandu Anggrek 1 dan 2 di desa Ulak Depati, Posyandu Melati 1 dan 2 di desa
Tapus, Posyandu Bonsai di desa Pulay Layang.

B. Upaya Kesehatan Lingkungan


Dalam upaya ini, telah dilakukan berbagai kegiatan berupa pendataan, pemeriksaan,
bimbingan berkala, bimbingan tehnik di desa-desa agar masyarakat lebih tahu, berkeinginan
dan berusaha untuk hidup dalam lingkungan yang lebih sehat agar tercapaiannya kesehatan
masyarakat yang optimal.
Dari hasil pengkajian tentang kesehatan lingkungan diwilayah Puskesmas Keman
pada trimester ke empat, adapt dilihat pada beberapa tabel berikut ini :

Tabel 4
Persentase Rumah Sehat Menurut Kel/Desa Kecamatan Tahun 2015
Jumlah Posyandu
No. Desa Jumlah Jumlah % Jumlah
% Sehat
Seluruh Diperiksa Diperiksa Sehat
1 Ulak Kemang
2 Ulak Kemang Baru
3 Sepang
4 Keman
5 Keman Baru
6 Ulak Pianggu
7 Kandis
8 Ulak Depati
9 Tapus
10 Pulau Layang
Jumlah
Sumber : Pengelola Posyandu

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 2065 jumlah rumah yang diperiksa
hanya 64.1% yang memenuhi syarat rumah sehat. Tahun 2013 hanya 59.3% hanya 59.3%
yang memenuhi syarat sebagai rumah sehat.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hanya sebagian kecil mayarakat yang
menggunkaan jamban keluarga dan mempunyai saluran air limbah yang memenuhi syarat dan
tersedianya tempat khusus sebagai tempat pembuangan sampah, hal ini jelas akan
mempengaruhi status kesehatan masyarakat, dikarenakan tidak terdapat tempat pembuangan
sampah akhir.
Program kesehatan lingkungan juga meliputi penyehatan tempat-tempat umum dan
pengelola makanan, misalnya rumah makan.
Tabel 5
Pemeriksaan Rumah Makan
No Nama Pemilik Alamat Jenis Industri Merek MS TMS
1 Murni Ulak Kemang Rumah Makan RM. Sama Selera 1 0
2 Hj. Suyah Ulak Depati Rumah Makan RM. Sahabat 1 0
3 Yuli Kandis Rumah Makan RM. Yuli 1 0
Sumber : Pengelola Program Kesling
C. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, serta Keluarga Berencana
Pencapaian program KIA dan KB selama tahun 2010 antara lain dapat diuraikan
dalam tabel-tabel berikut ini :
Sebagian masyarakat sudah mengerti penting pemeriksaan kehamilan pada tenaga
kesehatan kunjungan k4 dan persalinan nakes sudah mencapai targer.
Sedangkan untuk pencapaian program keluarga berencana (KB) dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 6
Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif
Menurut Puskesmas Keman Tahun 2015
Jumlah Peserta KB Baru
No. Desa
PUS Jumlah % Jumlah %
1 Ulak Kemang
2 Ulak Kemang Baru
3 Sepang
4 Keman
5 Keman Baru
6 Ulak Pianggu
7 Kandis
8 Ulak Depati
9 Tapus
10 Pulau Layang
Jumlah
Sumber : Pengelola Program Kesling

Kesadaran masyarakat akan pentingnya ber-KB (Keluarga Berencana) guna mengatur


jarak kehamilan dan jumlah anak sudah baik.

D. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)


Penyakit-penyakit yang menjadi fokus dalam upaya pemberantasan penyakit menular
(P2M), meliputi ISPA, Diare, TB.Paru, Malaria, dan DBD.
Pencapaian program-program tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Terjadi penurunan penderita malaria klini 11% pada tahun 2009, pada tahun 2010
tidak ada penderita malaria. Pada tahun 2011 ditemukan 1 kasus dan telah di tangani. Pada
tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU
NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS KEMAN
TAHUN 2015
Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas
No. Puskesmas Desa Ditolong Mendapat
Jumlah K1 % K4 % Jumlah % Jumlah %
Nakes Yankes
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Ulak Kemang
2 Ulak Kemang Baru
3 Sepang
4 Keman
5 Keman Baru
6 Ulak Pianggu
7 Kandis
8 Ulak Depati
9 Tapus
10 Pulau Layang
Jumlah
Sumber :
Tabel 7
Tabel Jumlah Penderita TB.Paru dan Penderita Kusta
Tahun 2015
No. Desa TB.Paru Kusta
Klinis BTA(+) Diobati Sembuh % Jmlh PDRT RFT %RFT
1 Ulak Kemang - - 100 - - -
2 Ulak Kemang Baru - - 100 - - -
3 Sepang - - 100 - - -
4 Keman - 100 - - -
5 Keman Baru - - 100 - - -
6 Ulak Pianggu - - 100 - - -
7 Kandis - - 100 - - -
8 Ulak Depati - - 100 - - -
9 Tapus - - 100 - - -
10 Pulau Layang - - 100 - - -
Jumlah - 100 - - -
Sumber : Laporan Pengelola TB. Paru

Pada tabel diatas dari tabel 7 penderita seluruh desa hanya 1 penderita yang
dinyatakan sembuh, ini bisa saja dikarenakan ketidak disiplinan penderita mengkonsumsi
obat.
Tabel 7
Tabel Jumlah Penderita TB.Paru dan Penderita Kusta
Tahun 2015
DBD
No. Desa
Jumlah Kasus Ditangani % Ditangani
1 Ulak Kemang - - -
2 Ulak Kemang Baru - - -
3 Sepang - - -
4 Keman - - -
5 Keman Baru - - -
6 Ulak Pianggu - - -
7 Kandis - - -
8 Ulak Depati - - -
9 Tapus 4 4 100
10 Pulau Layang - - -
Jumlah 4 4 100
Sumber : Laporan Pengelola Program DBD

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah pendeita DBD tidak ada pada tahun 2010.
Ditemukan 1 kasus dan telah ditangani hingga mencapai 100% pencapaian tahun 2011,
ditemukan 4 kasus (2013).
Selain difokuskan pada penyakit-penyakit tersebut, juga meliputi program Imunisasi,
pencapaian program imunisasi dapat dilihat pada tabel berikut :
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS KEMAN
TAHUN 2013

No. Puskesmas Desa Jumlah Bayi BAYI IMUNISASI


L P L+P
D. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembahangan yang dilakukan antara lain Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
Hasil pencapaian kegiatan UKS dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel
Tabel Pemeriksaan Kesehatan Siswa Tahun 2014
Siswa SD/MI
No. Desa
Jumlah Diperiksa %
1 Ulak Kemang 534 94 17,6
2 Ulak Kemang Baru
3 Sepang 166 25 15,1
4 Keman 466 103 22,1
5 Keman Baru
6 Ulak Pianggu 141 29 20,6
7 Kandis 168 30 17,9
8 Ulak Depati 146 32 21,9
9 Tapus 215 35 16,3
10 Pulau Layang 126 24 19,0
Jumlah 1962 372 19,0
Sumber : Laporan Pengelola Program UKS/UKGS

Tabel Pemeriksaan Gimul Tahun 2014


Jumlah Murid Diperiksa
Murid SD Jumlah % Perlu Jumlah % Mendapat
Kelas I Perawatan mendapat Perawatan
Perawatan
372 97,8 50 45
Sumber : Laporan Pengelola Program UKS/UKGS

Selama tahun 2013, 10 penyakit terbanyak yang berkunjung ke Puskesmas Keman adalah
sebagai berikut :

1. Penyakit Lainnya : 1522


2. Penyakit lain Saluran Pernapasan Atas : 1402
3. Penyakit pada sistem Otot dan Jaringan Pengkita Rematik :1372
4. Penyakit Kulit Energi : 844
5. Bronkitis : 783
6. Infeksi Akut lain pada sal.pernapasan bagian atas : 724
7. Penyakit rongga mulut kelenjar ludah rahang dan lainnya : 499
8. Diare : 426
9. Penyakit Tekanan darah tinggi : 348
10. Hyperemesis : 334

1. Upaya Pengobatan
Persentase masyarakat yang menggunakan puskesmas berdasarkan data kunjungan mencapai
49.3% dengan peningkatan kualitas mutu puskesmas baik dari segi pelayanan, ketersediaan
obat dan peralatan akan menambah kepuasan masyarakt didalam mendapat pelayanan
kesehatan khususnya masyarakat di pedesaan.
Diharapkan dengan semakin mudahnya jangkauan ke fasilitas kesehatan akan meningkatkan
cakupan pemanfaatan puskesmas sebagai ujung tombak pelayan kesehatan masyarakat.
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan di Puskesmas Keman pada tahun 2013 seluruhnya berjumlah 63 orang.
Dengan rincian 53 orang yang absensi di Puskesmas dan 10 orang di Poskesdes. Berdasarkan status
kepegawaian, sebagian besar tenaga kesehatan di Puskesmas Keman yaitu terdiri dari 26 orang
pegawai negeri sipil dan 30 oarng TKS.
Status Kepegawaian
Jenis Tenaga Kesehatan
No. PTT
Berdasarkan Jenjang Pendidikan PNS Honda TKS
Pusat Daerah
1 2 3 4 5 6 7
1 Dokter
Dokter umum : 1 orang 1
Dokter gigi : -
Jumlah : 1 orang

2. Sarjana Kes. Masy : 5 orang 4 1

3. Perawat
S-1 keperawatan : 2 orang 1 1
D-III keperawatan : 25 orang 10 15
D-III Kes.Gigi : 1 orang 1
D-III Kesling : 2 orang 1 1
D-III Gizi : 2 orang 1 1
Analis Kesehatan : 1 orang 1
Jumlah : 33 orang

4 Bidan
D-III Kebidanan : 27 orang 8 19
D-I Kebidanan :0 1
Jumlah : 28 orang

5 Pendidikan Umum
SLTA LCPK : 1 orang 1
SLTA :-
Jumlah : 1 orang

6 Lainnya
S1 Ekonimi : 1 orang 1
Total : 69 orang 23 29
5.2 Sarana Kesehatan
Sarana yang ada di wilayah Puskesmas Keman berupa 1 buah puskesmas induk, 1
poskesdes yang dibangun pada akhir tahun 2007, dan 2 poskesdes yang baru selesai dibangun
tahun 2008, serta 2 polindes yang dijadikan Poskesdes ditambah 2 poskesdes dibangun tahun
2010, ditambah 1 poskesdes dibangun tahun 2012, dan 1 puskesdes dibangun Tahun 2015 jadi
dari 10 desa ada 9 poskesdes. Kondisi bangunan tersebut, yaitu :
1. Puskesmas Keman, kondisi rusak ringan dibangun tahun 2006
2. Polindes Ulak Kemang, kondisi rusak ringan, terakhir direhab tahun 2000
3. Polindes Tapus, kondisi rusak berat, terakhir direhab tahun 2007
4. Poskesdes Kandis, kondisi rusak ringan, dibangun tahun 2007
5. Poskesdes Ulak Pianggu, kondis rusak ringan, dibangun 2008
6. Poskesdes Pulau Layang, kondisi baik, dibangun tahun 2008
7. Poskesdes Ulak Depati, Kondisi baik dibangun tahun 2015
8. Poskesdes Ulak Kemang Baru, kondisi baik, dibangun tahun 2010
9. Poskesdes Keman Baru, kondisi baik, dibangun tahun 2010
10. Poskesdes Sepang, kondisi baik, dibangun tahun 2012

JUMLAH POSYANDU
Seluruh posyandu yang ada dan aktif berjumlah 17 pos. Dengan, 17 pos sudah
mencapai starta purnama. Posyandu yang sudah mencapai strata purnama yaitu Posyandu
Mawar di Desa Ulak Kemang, posyandu Mawar di Ulak Kemang Baru, Posyandu Kenanga di
Desa Sepang, Posyandu Bogenvile di Desa Keman, Posyandu Sinkati di Desa Keman Baru,
Posyandu Anggrek di Desa Ulak Pianggu, Posyandu Bougenville di Desa Kandis, Posyandu
Kamboja di Desa Ulak Depati, dan Posyandu Meati di Desa Tapus, Posyandu Bonsai di Desa
Pulau Layang.
BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil telah di uraiakan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan


gambaran pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas
Keman Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2015 yang menunjukan bahwa beberapa
program mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, beberapa program telah
melampaui target yang ditentukan, tetapi ada juga beberapa program yang mengalami
penurunan. Penyebab dari penurunan pencapian program tersebut adalah penggunaan
parameter baru, kurangnya sosialisasi program dan parameter baru tersebut dan banyaknya
program yang harus dilaksanakan puskesmas walaupun memiliki keterbatasan tenaga yang
berkompeten dibidangnya.
Kesimpulan dari hasil pencapaian dan kinerja pembangunan kesehatan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Keman Kecamatan Pampangan pada umumnya
sudah memadai yang meliputi 9 poskesdes yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik
bagunan, kelengkapan dan pemanfaatan peralatan kesehatan yang ada di sarana kesehatan
tersebut dan ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai dengan program yang ada di
puskesmas.
2. Tenaga kesehatan yang masih kurang di Puskesmas Keman adalah Dokter Gigi, dan
Farmasi
3. Ada beberapa cakupan yang meningkat di bandingkan dengan tahun sebelumnya seperti
persentase Ibu Hamil yang mendapat tablet Fe 69.6% (2007), 78.1% (2008) menjadi
90.93% (2009), 90.07% (2010), terjadi penurunan 74.54% (2011). Di tahun 2013 dari
target 90% yang mendapat Fe 82.4% masih kurang maksimal kinerja pengelola program
oleh karena rangkap jabatan.
KENDALA DAN USULAN UNTUK MENINGKATKAN UPAYA KESEHATAN
Kendala :
1. Kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten pada beberapa posisi, misalnya tenaga
dokter dan kefarmasian.
2. Kurangnya semangat dan motivasi para petugas dalam bekerja dengan kondisi sarana dan
prasarana yang ada.

Usulan :
1. Pembentukan pustu di Desa Tapus untuk memperluas jangkauan dengan wilayah kerja
meliputi 3 desa yaitu desa Tapus, Pulau Layang, dan Ulak Depati. Selain itu, Desa Tapus
juga cukup strategis karena merupakan jalan tembusan menuju beberapa desa.
2. Penggantian Ambulan baru Karen ambulan lama dari tahun 2009 yang kurang layak untuk
merujuk pasien
3. Pembuatan Poskesdes baru di desa Keman
Renovasi atau pengembangan bangunan :
Puskesmas Induk :
Pengembangan / Penambahan :
Ruangan Laboratorium
Ruangan Pendaftaran
Ruang Konsultasi Imunisasi, Gizi dan Sanitasi
Gudang Obat
Saluran dan penampungan serta saluran pembuangan
Limbah / sampah
Penambahan pagar dibelakang puskesmas karena pagar hanya di depan sedangkan di
belakang tidak ada pagar tetapi langsung menuju ke hutan.
Poskesdes
4. Penambahan Meubelair
Meja tulis : 7 set, untuk tata usaha dan pengelola program
5. Penambahan tenaga
Dokter Gigi : 1 orang
Farmasi : 1 orang
6. Alat kesehatan
Mikroskop untuk labor
THT set
Tensimeter air raksa
7. Perlengkapan lain-lain
Sound system
Generator Listrik
8. Sarana Transformasi
Sepeda motor
2 buah untuk bidan desa yang dianggap memerlukan dan berprestasi
2 buah untuk petugas imunisasi dan puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai