Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
yang dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010; dengan
rujukan Principles and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006) sebagai berikut.
n = N/(1 + Ne^2)
n = Number of samples (jumlah sampel)
N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan
pendidikan lazimnya 0,05) > (^2 = pangkat dua)
Untuk menggunakan rumus tersebut, pertama-tama tetapkan terlebih dahulu
taraf keyakinan atau confidence level (%) akan kebenaran hasil penelitian (yakin
berapa persen?), atau taraf signifikansi toleransi kesalahan (0,..) terjadi.
Misalnya kita ambil taraf keyakinan 95%, yaitu yakin bahwa 95% hasil penelitian
benar, atau taraf signifikansi 0,05 (hanya akan ada 5% saja kesalahan karena
kebetulan benar terjadi).
Nah, jika yang akan kita teliti itu sebanyak 1.000 orang karyawan, seperti
dicontohkan di muka, dan taraf signifikansinya 0,05, maka besarnya sampel
menurut rumus Slovin ini akan menjadi:
Jumlah sampel yang terambil lebih kecil daripada taraf signifikansi 0,05 (taraf
keyakinan 95%), atau lebih besar?
Nah coba pula, agar tidak keliru t.s. 0,10 (taraf kepercayaan 90%) dengan t.s.
0,01 (taraf kepercayaan 99%), hitung juga dengan populasi 1000 orang. Jadinya:
STOP!
Rumus Slovin ini tentu mempersyaratkan anggota populasi (populasi) itu
diketahui jumlahnya (simbulnya N). Dalam bahasa saya disebut populasi
terhingga. Jika populasi tidak diketahui jumlah anggotanya (populasi tak
terhingga), maka rumus ini tak bisa digunakan. Lebih-lebih jika populasinya tak
jelas (tidak diketahui keberadaannya, apalagi jumlahnya, misalnya orang yang
korupsi atau nikah siri). Teknik sampling yang digunakan pun tentu tak bisa
teknik yang bersifat random (probability sampling), harus menggunakan teknik
yang sesuai (quota, purposive, snowball, accidental dsb.)