Anda di halaman 1dari 28

Firna Apriliani Shafira

240210140022
Kelompok 4A
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pengemasan merupakan cabang ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia
dalam mengawetkan bahan pangan atau makanan dengan menggunakan bahan-
bahan pembungkus tertentu yang sesuai dengan sifat masing-masing produk,
sehingga terhindar dari kerusakan yang dapat diakibatkan oleh pengaruh daerah
luar (Herudiyanto, 2008).
Menurut Buckle (1987), pengemasan mempunyai fungsi umum sebagai
wadah produk selama proses distribusi dari produsen hingga ke konsumen agar
produk tidak tercecer. Kemasan dapat melindungi produk dari sinar ultraviolet,
panas, kelembapan udara, oksigen, maupun benturan atau kontaminasi dari luar,
sehingga tidak menurunkan mutu produk. Kemasan juga berfungsi sebagai identitas
produk, sarana informasi kepada konsumen melalui label yang tercantum, ataupun
sebagai penambah daya tarik bagi pembeli.
Salah satu jenis bahan pengemas adalah kertas. Kertas dibuat dari bahan-
bahan berserat (kadar selulosa tinggi) dengan atau tanpa bleaching, dengan atau
tanpa diberi filler dan pelapis lilin. Sifat-sifat kertas dipengaruhi oleh proses
pembuburan, filler, dan perlakuan akhir atau calendering (Herudiyanto, 2008)
Alasan penggunaan kertas antara lain dikarenakan oleh kemudahan pemakaian dan
kemudahan pelabelan untuk tujuan promosi.
Bahan baku pembuatan kertas adalah selulosa yang diberi perlakuan kimia,
dibilas, diuraikan, dipucatkan, dibentuk menjadi lembaran setelah pressing dan
dikeringkan. Kayu terdiri dari 50% selulosa, 30% lignin dan bahan bersifat adhesif
di lamella tengah, 20% karbohidrat berupa xylan, resin dan tanin. Jenis kayu dan
lembaran akhir kertas yang di inginkan sangat menentukan cara pembuatan kertas.
Pada pembuatan kertas dengan bahan baku berupa kayu terlebih dahulu dibuat
menjadi pulp (Elisa Julianti, 2007).
Pulp yang mengandung air 96% dan bahan padat 4% dimasukkkan ke dalam
alat pengaduk, sehingga terjadi pemisahan antara serat dan fibril yang disebut
proses fibrilisasi, yaitu proses pecahnya lapisan kambium yang mengelilingi serat
karena serat - serat membesar dan fibril membuka. Pengadukan yang sedikit akan
menghasilkan kertas dengan daya serap tinggi dan daya robek tinggi, dan jika
pengaduan dilanjutkan maka kertas menjadi lebih padat tapi tapi daya robek
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
menurun. Penambahan bahan perekat seperti resin, pati dan tawas ke dalam alat
pengaduk bertujuan untuk meningkatkan daya tahan air dan daya ikat tinta dari
kertas sehingga kertas dapat dicetak, serta mempengaruhi sifat adhesive yang
berperan dalam pembuatan kemasan.
Bahan - bahan lain yang ditambahkan dalam pewarna, bahan untuk kecerahan
dan kekakuan, seperti titanium dioksida, sodium silikat, tanah diatom, kasein, lilin,
dan kapur. Setelah dari pengaduk, maka campuran pulp dan bahan - bahan
tambahan tadi dijernihkan pada refiner jordan, kemudian di bawa ke silinder
penyadap yang terdiri dari seperangkat pisau pisau tertutup rapat berputar dengan
cepat bersama - sama memecah serat. Campuran ini kemudian dimasukkan ke
dalam headbox untuk dimasukkan pada mesin pembuat kertas dan karton (Elisa
Julianti, 2007). Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan fisik, ketebalan dan
berat terhadap beberapa jenis kertas.

4.1 Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas


Kertas memiliki ciri khas yang berbeda, oleh karenanya, dilakukan
identifikasi terhadap berbagai macam ciri dari berbagai jenis kertas pengemas.
Pengenalan tersebut bertujuan agar praktikan mengetahui berbagai jenis kemasan
kertas yang digunakan untuk mengemas suatu bahan pangan. Pengenalan berbagai
jenis kertas ini dilakukan pengamatan dan dideskripsikan dengan menggunakan
indera peraba (visual). Berikut ini adalah hasil pengamatannya:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Jenis Kemasan Kertas
No. Jenis Kemasan Kertas Deskripsi
1 Alumunium Foil Perak, mengkilap, kasar, mudah sobek,
lentur, tipis

2 Kertas Karton Cokelat (dalam), putih (luar), keras, kaku,


Bergelombang (Single tebal
Wall Tebal)

3 Kertas Karton Cokelat, tipis, agak kaku, kasar, sulit


Bergelombang (Single dibentuk
Wall Tipis)
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
4 Kertas Lapis Cokelat kekuningan bergaris, tipis, mudah
sobek, mudah dibentuk

5 Kertas Serap Cokelat kuning berserat, tebal, mudah


dibentuk

6 Kertas Emas Emas (luar), abu muda (dalam), tipis, mudah


dibentuk, licin, kasar

7 Karton 1 Tebal +++, kasar, kaku, sulit sobek, kuning


pudar, berserat ++++

8 Karton 2 Tebal ++, kasar, halus, kaku, sulit sobek,


hijau tua, berserat ++

9 Kertas Sampul Tipis, halus, licin, lentur, mudah sobek,


cokelat, berserat +

10 Kertas 4 Tipis, kasar, lentur, mudah sobek, merah,


berserat ++++

11 Kertas 5 Tebal, halus, licin, agak lentur, mudah sobek,


cokelat kekuningan, berserat

12 Kraft Regular Tebal, agak halus, agak lentur, sulit sobek +,


cokelat ++++, berserat

13 Kraft Extensible Tebal, kasar, agak lentur, sulit sobek +++,


coklat, berserat +++

14 Kertas Kraft Tebal +, halus, licin, agak kasar, lentur, sulit


sobek +++, coklat kekuningan, tidak berserat

15 Kraft Medium Tebal +++, kasar +, kaku, mudah disobek,


coklat +, berserat ++++, bergelombang
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
16 Kertas Lainer Tebal ++++, kasar, kaku, sulit sobek ++++,
coklat +++, berserat ++

17 Kertas Nasi Cokelat, mengkilap, bertekstur licin pada satu


sisi dan sisi lain bertekstur kasar, cukup tebal,
lentur, mudah disobek, tidak transparan
18 Tisu Putih, tipis, halus, lentur, sangat mudah
disobek, transparan (+)

19 Kertas Roti Putih buram, kasar, tipis, lentur, mudah


disobek, transparan (+++)

20 Kertas Perkamen Putih kekuningan buram, kasar, cukup tebal,


mudah sobek, lentur, transparan (++)

21 Kertas Glasin Kuning cerah, tekstur halus, licin, tipis,


lentur, agak sulit disobek, transparan (+++)

22 Karton 1 Coklat susu muda, tekstur berserat ++, kaku


+, bagian depan halus, bagian belakang kasar,
tebal +, sulit disobek +
23 Karton 2 Coklat agak kehijauan, berserat +++, kaku
++, bagian depan halus, bagian belakang
kasar ++, tebal ++, silit disobek ++
24 Kertas Sampul Coklat muda, bagian depan halus +++, bagian
belakang kasar, berserat, lentur, tipis, mudah
disobek

25 Krep Tipis Merah, kasar +++, berserat, lentur +, tipis +,


mudah disobek +

26 Kertas Sertifikat Putih kecoklatan dan terdapat bercak garis


biru coklat, licin, halus ++, kaku, tebal, sulit
disobek

27 Kraft Regular Coklat +, sedikit kasar, kaku, tebal +, susah


disobek
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
28 Kraft Extensible Coklat susu, kasar berserat, agak timbul,
lentur, tipis, sedikit sulit disobek +

29 Kertas Kraft Coklat ++ agak kekuningan, halus, licin, agak


lentur, tebal, sedikit sulit disobek

30 Kraft Medium Coklat susu muda, kasar +, berserat,


bergelombang, kaku +, tebal ++, mudah
disobek
31 Kertas Lainer Coklat ++, bagian depan licin halus, bagian
belakang kasar, berserat, kaku ++, tebal +++,
sangat sulit disobek

32 Koran Kuning kecoklatan, buram, tidak kilap, tipis,


mudah sobek, cukup tembus cahaya, mudah
menyerap air, tidak kaku, mudah dilipat,
kasar.

33 Stensil Kekuningan, buram, tidak kilap, tipis (lebih


tebal dari koran), mudah sobek, tidak terlalu
tembus cahaya, kasar, mudah menyerap air,
tidak kaku, mudah dilipat.

34 Kertas Fotokopi Putih, tidak buram, tidak kilap, tebal, agak


sulit sobek, tidak tembus cahaya, halus, agak
sulit menyerap air, lebih kaku, mudah dilipat.

35 Kertas 1 Berwarna ungu, sedikit kaku, bagian depan


bertekstur kasar sementara bagian belakang
lebih halus, tidak mengkilap, tidak
transparan, tebal +++, kemudahan disobek
+++, kemampuan menyerap air ++
36 Kertas 2 Berwarna hijau keemasan, tekstur lebih halus
dari kertas 1, tebal ++++, kilap ++++, tidak
transparan, kemudahan disobek ++++,
kemampuan menyerap air +
37 Kertas 3 Berwarna biru muda bercorak, lebih halus
dari kertas 1 tetapi lebih kasar dari kertas 2,
tebal +++++, tidak mengkilap, tidak
transparan, kemudahan disobek +,
kemampuan menyerap air +++
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
38 Kertas 4 Berwarna hijau tua, bertekstur lebih kasar
dari kertas 1, tidak mengkilap, tidak
transparan, kaku ++, tebal +++, kemudahan
disobek +++++, kemampuan menyerap air
++
39 Kertas 5 Berwarna hitam, kasar ++++, tebal +++, kilap
++, tidak transparan, kemudahan disobek
++++, kemampuan menyerap air +++

40 Kertas 6 Berwarna kuning, halus +++, tebal +++, kilap


+++++, transparan +, kemudahan disobek
+++, kemampuan menyerap air +

41 Kertas 7 Berwarna kuning muda, tekstur seperti kertas


4, tebal +++, transparan +, kemudahan
disobek ++, kemampuan menyerap air +

42 Kertas Bond 1 Berwarna putih +, tekstur halus ++, ketebalan


++, tidak mengilap, tidak transparan, tidak
mempunyai daya serap air, kemudahan
dirobek +++
43 Kertas Bond 2 Berwarna putih ++, tekstur halus +, ketebalan
+, tidak mengilap, tidak transparan, daya
serap air +, kemudahan dirobek ++

44 Kertas Bond 3 Berwarna putih berbintik biru, tekstur halus


+++, ketebalan +, tidak mengilap, tidak
transparan, daya serap air +, kemudahan
dirobek +++++++
45 Kertas Bond 4 Berwarna kuning kehijauan, tekstur halus +,
ketebalan +, mengilap, tidak transparan, daya
serap air +, kemudahan dirobek ++++++

46 Kertas Bond 5 Berwarna krem, tekstur halus +, ketebalan +,


tidak mengilap, tidak transparan, daya serap
air +, kemudahan dirobek +

47 Kertas Kraft 1 Berwarna kuning ++, tekstur halus ++,


ketebalan +, +, tidak mengilap, tidak
transparan, daya serap air +++, kemudahan
dirobek ++++
48 Kertas Kraft 2 Berwarna kuning +, tekstur halus ++, tidak
mengilap, tidak transparan, daya serap air
+++, kemudahan dirobek +++++
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
49 Kertas Sigaret Berwarna putih, tekstur halus, ketebalan
sangat tipis, tidak mengkilap, transparan ++,
mudah menyerap air, kemudahan dirobek
+++++

50 Kertas Sembahyang Berwarna coklat muda, tekstur kasar,


ketebalan +, tidak mengkilap, tidak
transparan, tidak mudah menyerap air,
kemudahan dirobek ++++

51 Kertas Map Berwarna pink, tekstur pada bagian depan


halus pada bagian belakang kasar, ketebalan
++, tidak mengkilap, tidak transparan, mudah
menyerap air ++, kemudahan dirobek +++
52 Kertas Label Berwarna putih tulang dibagian depan dan
kuning dibagian belakang, tekstur halus dan
licin, ketebalan +++, bagian depan kilap +++,
tidakt ransparan, bagian depan tidak mudah
menyerap air tetapi bagian belakang mudah
menyerap air ++, kemudahan dirobek ++
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1 dapat dilihat bahwa dari semua
sampel kertas memiliki karakteristiknya masing - masing. Kemasan kertas pada
produk pangan disesuaikan berdasarkan sifat bahan pangan yang akan dikemas.

1. Alumunium Foil
Foil adalah bahan tipis dari logam (seperti kertas) yang digulung dengan
ketebalan kurang dari 0,15 mm dan memiliki lebar 1,52 meter hingga 4,06 meter.
Umumnya foil tidak murni berbasis logam. (Astawan, 2008).
Aplikasi pada foil yaitu, foil dilapis dengan lapisan lain seperti kertas atau
plastik agar lebih berguna. Berdasarkan hasil pengamatan, alumunium foil memiliki
warna perak, mengkilap, bertekstur kasar, mudah sobek, lentur dan tipis. Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa alumunium berasal dari logam
yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7
gr cm3.
Sifat-sifat dari Alumunium Foil adalah hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya
sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan pangan yang berlemak
dan bahan-bahan yang peka terhadap cahaya seperti margarin dan yoghurt.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Alumunium Foil banyak digunakan sebagai bahan pelapis atau laminan.
Aluminium dapat digunakan untuk mengemas produk buah-buahan dan sayuran,
produk daging, ikan dan kernag-kerangan, produk susu dan minuman. Teknik
pengemasan dengan cara mengkombinasikan berbagai jenis bahan kemas bentuk
(fleksibel) telah menghasilkan suatu bentuk yang disebut retort pouch (Julianti,
2007).
2. Kertas Karton Bergelombang
Karton gelombang (corrugated board/box) adalah karton yang dibuat dari satu
atau beberapa lapisan kertas medium bergelombang dengan kertas liner sebagai
penyekat dan pelapisnya. Karton bergelombang atau karton beralur terdiri dari dua
macam corrugated sheet, yaitu : Kertas kraft (kraft liner) untuk lapisan luar dan
dalam dan kertas medium untuk bagian tengah yang bergelombang.
Karton gelombang ada beberapa macam, yaitu :
1. Single wall : satu lapisan dengan ketebalan 3mm (B/Flute)
2. Double wall : 2 lapis dengan ketebalan 7 mm (CB/Flute)
3. Triple wall : 3 lapis, dan lain - lain (Rina Masriani, 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas karton bergelombang (corrugated
single wall tebal) memiliki ciri berwarna cokelat (dalam), putih (luar), teksturnya
keras, kaku dan tebal. Kertas karton bergelombang (corrugated single wall tipis)
memiliki ciri berwarna cokelat, tipis, agak kaku, bertekstur kasar dan sulit dibentuk.
Corrugated single wall yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari 2 liner
dan 1 lapisan gelombang (fluting). Adanya lapisan bergelombang inilah yang
membedakan kotak karton gelombang dengan kotak karton lainnya, seperti Solid
Board Box dll. Corrugated single wall pada praktikum ini di lapisan luarnya
merupakan kertas white kraft. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa kertas white
kraft, atau disebut juga white top, digunakan untuk top dan bottom liner pada
corrugated sheet. Pada warna bagian permukaannya yang putih dan bagian
dalamnya yang cokelat. Kertas kraft memberikan perlindungan yang efektif dan
permukaannya yang halus bisa menghasilkan kualitas cetak yang baik. Single Wall
merupakan lembaran karton gelombang yang paling banyak dipakai untuk
pengemas produk pangan yang tidak terlalu berat atau tidak membutuhkan
perlindungan yang cukup kuat seperti mie instan, air mineral, snack dll.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
3. Kertas Lapis
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas lapis memiliki warna cokelat
kekuningan bergaris, tipis, mudah sobek dan mudah dibentuk. Kertas lapis memiliki
permukaan yang dilaminasi bahan lain seperti plastik, aluminium foil, lilin, dan
sebagainya. Kertas lapis ini biasanya dibuat dalam bentuk kantung atau kotak yang
direkatkan dengan panas. Contohnya adalah tetrapak yang terdiri dari lilin, karton,
aluminium foil, dan polietilen (Herudiyanto, 2009)
4. Kertas Serap
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas serap berwarna coklat kekuningan,
memiliki sifat tebal, mudah dibentuk, dan berserat. Tekstur kertas serap ini yaitu satu
sisi kasar, satu sisi halus, dan berserat. Kertas ini juga mudah menyerap air karena
sifatnya yang tipis.
5. Kertas Emas
Kertas emas dapat digunakan untuk mendekorasi barang hiasan, antik,
bingkai foto, dan lain-lain. Lebih daripada itu, kertas emas sendiri juga bisa dipakai
untuk mendekorasi makanan, bahan kosmetik, untuk keperluan ibadah dan masih
banyak lagi tergantung dari pengetahuan masing-masing pemiliknya. (Kassinger,
2003). Berdasarkan hasil praktikum, kertas memiliki sisi yang berwarna emas dan
putih, berserat, dan tipis.
6. Karton
Karton merupakan kertas yang biasanya lebih tebal dan lebih kuat dari kertas
tulis atau kertas cetak, tetapi lebih fleksibel dan lebih ringan dari kardus. Karton
berwarna coklat muda, halus. Karton umumnya digunakan untuk bahan pembuatan
kartu pos, kartu remi, dan lainnya yang membutuhkan daya tahan lebih tinggi dari
kertas biasa. Berat kertas ini biasanya lebih dari 200 g / m 2 dan terdiri dari satu atau
lebih lapisan bahan yang diperoleh dari pulp mentah ataupun pulp mekanis atau
kertas daur ulang. Kertas karton terbuat dari board dengan ketebalan 250 1.000
mikron. Kertas karton dibuat dengan tidak dilakukan pengelantangan, tetapi
digunakan filler tanah liat. Umumnya terdapat dalam bentuk corrugated atau
bergelombang (Herudiyanto, M.S. 2008).
Karton dapat dibuat menjadi kertas karton double liner, kertas karton single
liner, duplex dengan ciri-ciri bersifat kaku, tebal kasar dan fleksibel. Kardus 1 lapis
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
biasanya digunakan sebagai kemasan sekunder, karena memiliki sifat yang lebih
kaku sedangkan kardus 2 lapis berwarna cokelat muda, bergelombang dan bagian
dalam lebih licin dibanding bagian luar.
Berdasarkan hasil pengamatan karton 1 memiliki warna kuning pudar atau
dapat dikatakan coklat pudar sehingga menyerupai kuning, tebal, bertekstur kasar,
kaku, sulit sobek dan berserat sedangkan karton 2, sama saja namun warnanya lebih
tua dari karton 1. Hal ini sesuai dengan literatur yang telah disebutkan diatas bahwa
karton berwarna cokelat muda dan teksturnya halus. Selain warna diatas karton yang
diamati adapula yang berwarna, hijau tua, coklat susu muda, dan warna coklat
kehijauan, warna ini berasal dari proses pewarnaan saat pembuatan masing masing
kertas karton.
Karton dapat dibentuk menjadi bermacam-macam dan dicetak dengan
berbagai teknik. Karton juga dapat dilapisi berbagai material untuk meningkatkan
ketahanannya terhadap kelembaban. Salah satu varian adalah multiply board
(duplex), terbuat dari bubur kayu dengan dua lapisan permukaan.
7. Kertas Sampul
Kertas sampul merupakan kertas yang mempunyai kemantapan ukuran, mutu
lipat, dan keuletan dengan permukaan yang khusus untuk sampul. Berdasarkan hasil
pengamatan praktikum, kertas sampul berwarna coklat muda, berserat, teksturnya
lentur dan tipis sehingga mudah disobek,serta bagian depan halus dan bagian
belakang kasar. Hasil ini sesuai dengan literatur bahwa, biasanya kertas sampul yang
ditemui berwarna coklat. Sifat lain kertas sampul ini adalah permukaan atas halus
dan licin sedangkan permukaan bawah kasar. Kertas sampul ini tidak cocok untuk
dijadikan kemasan bahan pangan.
8. Kertas Kraft
Kertas kraft merupakan kertas yang dibuat dengan proses sulfat dan dilakukan
bleaching atau pemucatan sehingga menghasilkan warna kecoklatan. Diproduksi
dalam bentuk satu lapis atau berlapis dan berkerut (corrugated). Kertas kraft
umumnya digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berat jenisnya besar
(Herudiyanto, 2008).
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat berbagai macam kertas kraft yaitu
kertas kraft extensibel, kertas kraft reguler, kertas kraft, kertas kraft medium, dan
kertas kraft lainer.
Kertas kraft reguler, kertas kraft extensibel kertas kraft, kertas kraft medium,
dan kertas kraft lainer memiliki ciri yang hampir sama yaitu tebal, agak halus, agak
lentur, berwarna cokelat dan berserat. Perbedaan yang mencolok ialah pada kertas
kraft medium, kertasnya bertekstur bergelombang sehingga mudah untuk disobek
sedangkan kertas lainnya agak sulit untuk disobek.
Bahan medium kertas kraft pada dasarnya sama dengan kraft liner, hanya
bahan-bahan bakunya lebih tidak memerlukan syarat kemurnian yang tinggi, lagi
pula proses pembuatannya lebih sederhana, sehingga lebih murah. Maka
pembuatannya di Indonesia sudah lebih dahulu dari pada kraft liner. Kertas medium
adalah kertas yang digunakan sebagai lapisan bergelombang pada karton gelombang.
Kertas medium memiliki gramatur 112; 125; 140; 150; dan 160 g/m2. Kertas ini
dibuat dengan mesin fourdrinier atau twin wire. Bahan bakunya adalah kombinasi
pulp semi kimia dengan pulp kraft atau kotak karton gelombang bekas (Masriani,
2007).
Tekstur kertas kraft yang sangat kuat membuat kertas ini sering digunakan
sebagai bahan untuk mengemas bahan yang mempunyai berat jenis yang besar.
Kertas kraft juga biasa digunakan sebagai kemasan sekunder dalam bentuk kantung,
sak, pembungkus, tabung kaleng komposit, amplop, dan dapat dibuat karung dan
sebagai pelapis papan bergelombang. Kertas ini sering digunakan karena harganya
yang murah. Ketebalan dari kertas kraft ini sekitar 10-180 g/m2 dan juga bervariasi
sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Kertas kraft jarang dibuat tanpa
calendering sehingga ketika dijadikan tas, permukaan kasar akan mencegah atau
melindunginya dari kerusakan mekanis dalam tumpukan. Terdapat kertas kraft yang
halus karena diberi penghalusan di akhir dalam calender stack pada mesin kertas
(suatu mesin pelapis akhir yang dapat mengkilapkan kertas) (Syarief dkk., 1988).
9. Kertas Lainer
Kertas lainer adalah kertas yang digunakan sebagai penyekat dan pelapis pada
karton bergelombang. Kertas liner memiliki gramatur : 125; 150; 200 dan 300 gr/m2
,biasanya dibuat pada mesin Fourdrinier atau Cylinder craff dengan bahan baku pulp
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
kraft asli, kertas kantong bekas atau kotak karton gelombang bekas (Old Corrugated
Carton/OCC). Jika bahan bakunya dari kraft asli disebut kraft liner dan jika dicampur
dengan kertas bekas disebut test liner atau board kraft (BK). BK = board kraft adalah
kertas liner dengan kualitas di bawah kraft liner (KL), dibuat berdasarkan permintaan
konsumen (Rina Masriani, 2007). Kertas ini merupakan kertas yang kasar dan
berwarna coklat kuning ke-abu-abuan, hasil proses pembuatan kertas dengan bahan
baku batang kayu dari jenis pohon berdaun jarum. Kayu dari jenis pohon ini yang
paling sesuai untuk bahan pembuatan kertas karena mempunyai serat-serat selulosa
yang relatip panjang-panjang. Berdasarkan hasil pengamatan kertas ini memiliki
warna coklat, bagian depan licin halus, bagian belakang kasar, berserat, kaku dan
tebal serta sangat sulit disobek. Hasil ini sudah sesuai dengan literatur yang telah
disebutkan sebelumnya.
10. Kertas Nasi
Kertas nasi berwarna coklat ke abu-abuan dan memiliki tekstur yang licin.
Kertas nasi pada bagian atasnya dilapisi plastik sehingga teksturnya licin. Plastik
pelapis kertas tersebut merupakan lapisan lilin atau malam yang berasal dari
tumbuhan. Kertas nasi diproduksi tanpa adanya proses daur ulang dan berasal
langsung dari kayu. (Herudiyanto, 2008). Kertas nasi dapat juga digolongkan sebagai
kertas glaisin karena kertas nasi mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak,
oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan
tahan air seperti lak dan lilin. Kertas nasi sering digunakan sebagai pembungkus nasi
atau makanan yang mengandung minyak atau lemak.
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas nasi berwarna cokelat, mengkilap,
bertekstur licin pada satu sisi dan sisi lain bertekstur kasar, cukup tebal, lentur, mudah
disobe dan tidak transparan. Hasil ini sudah sesuai dengan literatur yang telah
disebutkan diatas.
11. Tissue
Tissue merupakan salah satu jenis kertas. Kertas tissue ini memiliki sifat
lembut, dan semitransparan. Berdasarkan hasil pengamatan, tissue berwarna putih
yang diakibatkan oleh proses pemucatan, tipis, halus, lentur, sangat mudah disobek
dan transparan. Hal ini sudah sesuai dengan literatur diatas bahwa tissue merupakan
kertas yang lembut dan transparan.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Kertas tisu dapat dibuat dari bubur kertas asli (virgin pulp) ataupun bubur
kertas yang telah didaur ulang (recycled paper pulp). Kertas tissue diproduksi oleh
mesin pencetak kertas dengan menggunakan sebuah silinder pengering berukuran
besar yang mengalirkan panas dari uap (yankee dryer) dan dilengkapi
dengan hood udara panas.
12. Kertas Roti
Kertas roti merupakan kertas yang dibuat tahan panas karena penggunaannya
di suhu yang tinggi. Kertas ini tidak boleh mengandung bahan kimia berbahaya yang
dapat terurai dalam suhu tinggi maupun dalam suhu ruang.
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas roti memiliki warna putih buram, kasar,
tipis, lentur, mudah disobek dan transparan. Kertas roti memiliki warna putih,
disebabkan karena adanya pelunturan warna pada kertas. Kertas roti memiliki
kemampuan lebih baik dalam melindungi produk dari kerusakan akibat cahaya.
Kertas roti mempunyai sifat tidak mudah lengket pada bahan pangan, maka kertas
jenis ini sering digunakan sebagai alas ataupun sebagai pembungkus. Kertas roti ini
biasanya digunakan untuk membungkus roti dan juga dapat sebagai alas untuk
mencetak kue agar tidak lengket. Kertas roti juga sering digunakan sebagai alas
loyang agar mudah melepaskan kue dari loyangnya atau menggulung sekaligus
membungkus kue gulung.
13. Kertas Perkamen
Kertas perkamen merupakan kertas yang digunakan untuk mengemas bahan
pangan seperti mentega, margarine, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan
(basah, kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil
ternak lain, teh dan kopi. Berdasarkan hasil pengamatan, kertas perkamen memiliki
warna putih kekuningan buram, kasar, cukup tebal, mudah sobek, lentur dan
transparan. Hasil ini sudah sesuai dengan mengacu pada sifat-sifat kertas perkamen
yaitu :
1. Mempunyai ketahanan lemak yang baik,
2. Mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air
mendidih
3. Permukaannya bebas serat
4. Tidak berbau dan tidak berasa
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
5. Transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin,
6. Tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi
dengan bahan tertentu.
14. Kertas Glasin
Kertas glasin yang diamati pada praktikum ini adalah kertas minyak berwarna
kuning cerah. Kertas ini mempunyai warna yang bermacam-macam. Jenis kertas ini
memiliki ciri-ciri tipis, transparan, bagian atas kesat dan bagian bawah licin.
Kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan
pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan-bahan lain
seperti plastisizer bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas,
sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang lengket. Penambahan
antioksidan bertujuan untuk memperlambat ketengikan dan menghambat
pertumbuhan jamur atau khamir. Kertas glasin mempunyai permukaan licin karena
proses pengecetan (calendering). Kertas tahan minyak atau glasin umumnya dibuat
mengkilap karena karakteristiknya untuk menjaga bentuk bahan pangan agar tidak
bergelombang.
Kertas ini tahan terhadap lemak dan minyak, tetapi tidak kedap air. Kertas
glasin bisa tahan terhadap produk pangan yang berminyak karena dibuat dengan
proses sulfat sehingga tahan terhadap minyak. Kertas juga ditambahkan sizer, yang
merupakan bahan yang memberikan resistensi terhadap air. Proses ini memberikan
ketahanan terhadap air pada kertas ini. Kertas glasin biasanya digunakan untuk
mengemas kemasan yang mengandung minyak atau lemak, seperti mentega, keju,
permen dan produk-produk kering.
15. Kertas Krep Tipis
Kertas krep adalah kertas yang permukaannya berkerut-kerut, mempunyai
daya renggang dan daya serap yang tinggi. Kertas ini digunakan untuk
membungkus dan mengemas serta dapat juga digunakan untuk dekorasi. Kertas
krep ini memiliki banyak warna dan umumnya dibungkus oleh kantung plastik
untuk para konsumen (Okun, et. al., 2004). Berdasarkan hasil pengamatan, kertas
ini memiliki memiliki tekstur timbul dan kasar, berserat, lentur, mudah sobek,
warna merah. Kertas krep ini tidak cocok digunakan sebagai bahan pengemas
pangan. Kertas krep ini tidak coock untuk membungkus bahan pangan.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
16. Kertas Sertifikat
Kertas sertifikat merupakan kertas yang digunakan untuk membuat sertifikat.
Kertas ini merupaka jenis kertas bertekstur seperti Linen, Concorde, Coronado. Selain
untuk pembuatan sertifikat, kertas kertas ini dapat digunakan untuk pembuatan kartu
nama, kartu undangan, paperbag, packaging box, dll. Kertas ini tidak dapat digunakan
untuk produk pangan.
17. Kertas Koran
Kertas koran meupakan kertas yang termasuk uncoated paper. Kertas yang
termasuk uncoated diantaranya: kertas HVS, HVO, kertas koran, dll.
Uncoated paper mempunyai sifat dengan daya penyerapan yang besar, akan terlihat
pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas atau terjadi picking
(tercabut), PH rendah sehingga lambat kering dan karena permukaannya
bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak tidak menimbulkan gloss (kilauan).
Berdasarkan pengamatan, kertas koran berwarna kuning kecoklatan, buram, tidak
kilap, tipis, mudah sobek, cukup tembus cahaya, mudah menyerap air, tidak kaku,
mudah dilipat dan kasar, hasil ini sudah sesuai dengan sifat dari uncoated paper
yang telah disebutkan sebelumnya. Kertas ini tidak coock untuk membungkus
bahan pangan.
18. Kertas Stensil
Kertas stensil merupakan kertas yang sering digunakan untuk tulis-menulis
dan tidak cocok digunakan sebagai bahan pengemas makanan.Berdasarkan hasil
pengamatan kertas stensil memiliki ciri warna kekuningan, buram, tidak mengkilap,
tipis namun lebih tebal dari kertas koran, mudah sobek, tidak terlalu tembus cahaya
dibanding koran, kasar, mudah menyerap air, tidak kaku, dan mudah dilipat.
19. Kertas Fotokopi
Kertas fotokopi merupakan kertas berwarna putih atau disebut sebagai kertas
hvs yang biasa digunakan untuk fotocopy atau print. Dengan ukuran A4-A0 ada
pula yang F4 dan Q4. Kertas yang terbuat dari serat kimia dan tahan lama ini
memiliki daya serap terhadap minyak kuat, tidak diberi lapisan kapur, dan
permukaan kertas kasar tapi bisa juga dihaluskan (Mahameru, 2013). Berdasarkan
hasil pengamatan, kertas fotokopi memiliki warna putih, tidak buram, tidak kilap,
lebih tebal dibandingkan dengan kertas koran dan kertas stensil, agak sulit disobek,
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
tidak tembus cahaya, halus, agak sulit menyerap air, mudah dilipat, dan kaku.
Kertas ini tidak coock untuk membungkus bahan pangan.
20. Kertas Bond
Kertas bond biasanya digunakan untuk menulis surat asli atau laporan-
laporan yang sifatnya resmi atau sebagai media cetak. Berdasarkan hasil
pengamatan, kertas bond yang terdapat dalam praktikum ada 5 buah yang didapati
perbedaannya terlihat pada warna, tekstur, garis pada kertas tersebut, kemudahan
menyerap air, ketebalan, dan kilap. Kertas bond 1, 2 dan 3 memiliki warna yang putih
sedangkan kertas bond 4 berwarna kuning kehujaun dan kertas bond 5 berwarna
krem.
Menurut Bear (2015) kertas bond ini memiliki kemampuan penyerapan yang
baik. Kertas bond juga terdiri dari beberapa jenis warna seperti putih dan warna
lainnya. Kertas ini juga ada yang berlapis dan ada juga yang tidak berlapis. Kertas
ini tidak cocok untuk membungkus bahan pangan.
21. Kertas Sigaret
Kertas sigaret merupakan kertas yang dipakai utnuk membungkus rokok,
yang merupakan bahan pembungkus campuran tembakau dan cengkeh yang
membentuk batang rokok. Kertas ini terbuat dari selulose dan bisa menggunakan zat
tambahan untuk menjaga warna putih, membentuk abu yang baik dan menjaga
pembakaran yang baik. Prinsip kertas sigaret ini yaitu kertas memiliki porforasi
(kertas berlubang) dimana lubang berukuran mikro ini mampu menyedot udara luar
sehingga kadar tar dan nikotin turun.
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas sigaret berwarna putih dan memiliki
sifat halus, sangat tipis, tidak mengkilap, lebih transparan dari kertas koran, sangat
mudah sobek, dan mudah menyerap air. Kertas sigaret tidak cocok digunakan sebagai
bahan pengemas pangan karena seperti dijelaskan di atas, kertas sigaret ini digunakan
pada rokok.
22. Kertas Sembahyang
Kertas sembahyang merupakan kertas mulia yang dipakai dalam peribadatan
kaum Buddha. Kertas ini dibuat dari bahan kertas daur ulang, bambu, limbah
industri furnitur, dan limbah bahan bangunan oleh karena itu pembakaran kertas
sembahyang ini menjadi sumber emisi dioxin (Hu, et. al., 2009).
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas sembahyang memiliki tekstur kasar
karena merupakan kertas daur ulang. Selain itu, oleh karena berasal dari bambu dan
limbah furnitur lainnya, kertas sembahyang ini berwarna coklat muda. Kertas
sembahyang tidak mengkilap, tidak transparan, tidak mudah menyerap air, dan
agak sulit dirobek dibandingkan dengan kertas sigaret.
23. Kertas Map
Kertas map merupkaan kertas yang digunakan untuk menyimpan berkas-
berkas dokumen dan tidak dapat digunakan sebagai bahan pengemas.
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas map bersifat lebih tebal dari kertas
sembahyang, teksturnya halus pada bagian depan sedangkan kasar pada bagian
belakang, tidak mengkilap, tidak transparan, lebih mudah menyerap air
dibandingkan dengan kertas sembahyang, berwarna pink, dan lebih sulit dirobek
dibandingkan kertas sembahyang.
24. Kertas Label
Kertas label merupakan kertas yang dibuat dengan calendering sehingga
terdiri dari 2 lapis dimana bagian depan licin dan dapat dilepas tempelkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas label berwarna putih tulang di bagian depan
dan kuning di bagian belakang, bertekstur halus dan licin, lebih tebal dari kertas
map, bagian depan tidak mudah menyerap air tetapi bagian belakang mudah
menyerap air, dan lebih mudah disobek dibandingkan dengan kertas map.

4.2 Pengukuran Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas


Praktikum kali ini melakukan pengukuran ketebalan kertas dengan
menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Tujuan dari pengukuran
ketebalan ini adalah untuk membandingkan keakuratan pengukuran oleh praktikan
dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang benda yang memiliki
ukuran maksimum 2,50 cm. Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti
daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Alat ukur ini mempunyai
batang pengukur yang terdiri atas skala dalam milimeter, dan juga sekrup berskala
satu putaran sekrup besarnya sama dengan 0,5 mm dan 0,5 mm pada skala utama
dibagi menjadi 100 skala kecil yang terdapat pada sekrup.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Keuntungan
penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter
sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam
sebuah tabung. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang
tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Jangka sorong terdapat 2 skala. Skala
utama pada rahang tetap dan skala nonius di rahang gesernya. Skala utama memiliki
skala dalamm satuan cm dan mm, sedangkan skala pada nonius memiliki panjang
9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.
Ketebalan pada bahan pengemas juga mempengaruhi kemampuan melindungi
dari kemasan. Semakin tebal suatu kemasan, maka kemampuan akan
melindunginya semakin tinggi. Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur
kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong pada 5 titik yang
berbeda, hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat dan meminimalisir
kesalahan pengukuran pada setiap jenis kertas. Kemudian, dicatat tebal minimal,
maksimal dan rata- ratanya. Berikut ini adalah hasil pengamatanya:
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengukuran Ketebalan Kemasan Kertas (A1)
No Karton Nasi Minyak Sampul Kraft
MS JS MS JS MS JS MS JS MS JS
1 0,19 0,18 0,11 0,013 0,02 0,005 0,04 0,005 0,08 0,01
2 0,17 0,017 0,10 0,015 0,02 0,005 0,03 0,005 0,07 0,01
3 0,18 0,009 0,13 0,01 0,03 0,005 0,04 0,005 0,08 0,005
4 0,162 0,015 0,122 0,015 0,05 0,005 0,04 0,005 0,082 0,01
5 0,186 0,012 0,097 0,008 0,016 0,005 0,053 0,005 0,089 0,01
Max 0,190 0,018 0,13 0,015 0,05 0,005 0,053 0,005 0,089 0,01
Min 0,162 0,009 0,097 0,008 0,016 0,005 0,03 0,005 0,07 0,005
Rata- 0,178 0,014 0,118 0,061 0,0272 0,005 0,0406 0,005 0,0802 0,009
Rata
Gambar

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017)

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan, dapat dilihat bahwa kertas


yang memiliki nilai ketebalan paling besar adalah jenis kertas karton, yaitu setebal
0,178 mm menggunakan mikrometer sekrup dan 0,014 mm menggunakan jangka
sorong. Kertas yang paling tipis adalah kertas minyak dengan ketebalan 0,0272 mm
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
menggunakan mikormeter sekrup dan 0,005 mm menggunakan jangka sorong.
Urutan ketebalan kertas dari yang paling tebal hingga paling tipis ialah kertas
karton, kertas nasi, kertas kraft, kertas sampul dan kertas minyak.
Kertas karton memiliki ketebalan yang paling tinggi dibandingkan jenis kertas
yang lain sehingga dapat dinyatakan bahwa, kertas karton tidak mudah sobek akibat
gesekan, mempunyai kemampuan menyerap air yang rendah dan kertas karton
dapat didekorasi dengan informasi mengenai produk karena tinta cetak tidak mudah
menembus kedalamnya. Karton lebih cocok digunakan untuk mengemas bahan-
bahan berat yang mudah hancur karena karton dapat melindungi dari benturan dan
tentu saja sebagai kemasan sekunder
Kertas minyak memiliki ketebalan yang paling rendah dibandingkan jens
kertas lain, namun kertas ini tahan terhadap lemak dan minyak. Kertas minyak bisa
tahan terhadap minyak karena dibuat dengan proses sulfat sehingga tahan terhadap
minyak. Kertas minyak juga ditambahkan sizer, yang merupakan bahan yang
memberikan resistensi terhadap air. Kertas minyak biasanya digunakan untuk
mengemas kemasan yang mengandung minyak atau lemak, seperti mentega, keju,
permen dan produk-produk kering.
Dari hasil pengukuran rata-rata dapat dilihat bahwa pengukuran
menggunakan mikrometer lebih akurat jika dibandingkan pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong. Ketebalan kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang
diberikan pada kertas saat pembuatan kertas tersebut dan juga dipengaruhi oleh
komposisi dan metode pembuatan kertas tersebut. Ketebalan sangat berpengaruh
pada penggunaannya untuk mengemas. Seperti misalnya untuk membungkus nasi
tidak mungkin menggunakan karton karton, lebih memungkinkan adalah kertas nasi
karena dari segi fisik dan sifatnya lebih cocok.
Ketebalan suatu kertas mempengaruhi permeabilitas dari kertas tersebut.
Semakin tebal suatu kertas, maka semakin sulit untuk ditembus oleh uap air dan
begitu pula sebaliknya. Ketebalan kertas juga mempengaruhi respirasi. Untuk buah
klimakterik misalnya. Semakin tebal kertas maka akan semakin menghambat
proses respirasi.
Ketebalan pada bahan pengemas juga mempengaruhi kemampuan melindungi
dari kemasan. Semakin tebal suatu kemasan, maka kemampuan akan
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
melindunginya semakin tinggi. Ketebalan kemasan memberikan sifat kaku yang
membuat produk dilindungi lebih baik dari guncangan, benturan, ataupun tertindih.
Ketidakteraturan tebal disetiap sisi kertas disebabkan oleh bahan baku dan proses
pembuatannya itu sendiri.

4.3 Pengukuran Berat Berbagai Jenis Kertas


Berat kertas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
kemasan kertas, selain itu juga terdapat densitas dan gramatur. Gramatur adalah
nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan. Densitas adalah nilai
yang menunjukkan bobot bahan per satuan volume. Nilai densitas dan gramatur
dapat memberi tahu mengenai informasi nilai permeabilitas dari suatu kemasan.
Alat yang digunakan untuk mengukur berat kertas adalah neraca analitik
yang memiliki tingkat keakuratan 0,0001g. Penimbangan dilakukan sebanyak 1
kali, penimbangan kertas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui densitas
dari masing-masing kertas. Setelah itu barulah mencari rata-rata untuk memperoleh
perkiraan berat kertas. Selain menghitung berat, dihitung juga luas dari potongan
kertas. Data berat yang diperoleh, lalu dikonversikan ke pound per square ft (psf).
Pengkonversian atau perubahan satuan ini bertujuan agar hasil yang didapatkan
sesuai dengan satuan dari SI, satuan internasional sehingga mudah untuk
dibandingkan. Rumus konversi (psf) adalah:

1 lb/ft2 = 4,8824 kg/m2 1 kg/cm2 = 0,204816 lb/ft2

Berikut ini merupakan data hasil pengamatan :


Tabel 3. Hasil Pengamatan Pengukuran Berat Kemasan Kertas (A1)
No Karton Nasi Minyak Sampul Kraft
1 1,6044 0,8950 0,2746 0,3381 0,7434
2 1,6112 6,8943 0,2911 0,3570 0,75524
3 1,5965 0,9406 0,1615 0,3373 0,7527
4 1,5779 0,9385 0,2780 0,3404 0,7540
5 1,5867 0,8448 0,2811 0,3401 0,7596
Rata- 1,5953 0,9026 0,2573 0,3425 0,75298
Rata
g/cm2 0,0159 0,009 0,0026 0,0034 7,5298 x 10-
3
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Kg/cm2 1,595 x 10- 9 x 10-6 2,6 x 10-6 3,4 x 10-6 7,5298 x 10-
7 6
- -7
lb/ft2 3,2674 x 1,8400 x 10 5,300 x 10 6,9637 x 1,4869 x 10-
10-6 6
10-7 6

Vol (cm3) 1,78 1,118 0,272 0,406 0,802


Densitas 0,896 0,807 0,9460 0,8436 0,9389
(g/cm3)
Gambar

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017)

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, urutan kertas dari yang paling berat
ke yang paling ringan adalah kertas karton kemudian kertas nasi, kertas kraft, kertas
sampul, dan yang paling ringan adalah kertas minyak. Berat suatu kemasan
ditentukan oleh bahan pembuatnya, lapisan yang melapisinya dan kegunaannya
dalam mengemas bahan pangan. Semakin berat suatu kemasan menandakan bahan
penyusunnya semakin banyak dan semakin dapat menahan benturan dan goncangan
dibandingkan dengan kemasan yang ringan. Umumnya kemasan yang berat
tergolong kaku karena komponen yang dikandungnya.
Kertas karton merupakan jenis kertas yang paling tebal (lebih dari 0,3 mm)
dan ukurannya 150-200 g/m2. (Herudiyanto, 2009). Berdasarkan hasil pengamatan,
rata-rata kertas karton memiliki berat 159,53 g/m2. Berat ini sudah sesuai dengan
literatur.
Kertas minyak memiliki warna kecoklat-coklatan karena dibuat melalui
proses sulfat, memiliki permukaan licin karena proses pengecatan (calendering),
memiliki ketebalan 20-40 g/m2 (Herudiyanto,2009). Berdasarkan hasil
pengamatan, kertas minyak didapati berat sebesar 26,00 g/m2. Berat ini sudah
sesuai dengan literatur.
Gramatur kertas dapat dicari dengan membagi berat per satuan luas. Luas
kertas yang digunakan 10 cm x 10 cm = 100 cm2. Menurut Casey (1988) gramatur
kertas dipengaruhi oleh kadar air pada kelembaban udara relatif di sekitar kertas.
Gramatur sendiri selalu dinyatakan sebagai total berat kertas termasuk kadar air
maka pengukuran harus dilakukan pada kondisi standar sehingga gramatur
mempengaruhi semua sifat-sifat kertas. Dalam hal ini yang terpenting adalah
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
membedakan antara variasi yang disebabkan oleh berat atau gramatur dan variasi
yang disebabkan oleh perbedaan yang memang ada pada kertas. Adanya
keragaman dalam gramatur mengindikasikan pada fluktuasi pemakaian bahan baku
kertas per satuan luas. Inilah yang menyebabkan hasil pengukuran gramatur pada
kertas beragam. Semakin berat kertas yang digunakan per satuan luas maka akan
semakin mahal harganya karena dapat dilihat dari gramaturnya jika semakin besar
artinya lebih membutuhkan biaya produksi yang besar serta bahan baku yang lebih
banyak.
Berdasarkan hasil pengamatan, urutan nilai gramatur kertas dari yang paling
tinggi hingga paling rendah yaitu kertas karton, kertas nasi, kertas kraft, kertas
sampul dan kertas minyak. Semakin ringan berat kertas, maka gramaturnya akan
semakin kecil. Begitupula sebaliknya.
Volume didapat dari tebal kertas yang sudah dihitung dengan mikrometer
sekrup dibagi luas kertas yaitu 100 cm2 kemudian dikali 1000 cm3. Hasil
perhitungan dapat dilihat dari hasil pengamatan yang mendapatkan hasil yang
beragam. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh gramatur dan tebal kertas. Semakin
tinggi berat kertas, maka volumenya akan semakin besar. Berdasarkan hasil
pengamatan, volume kemasan kertas dari yang paling tinggi hingga ke paling
rendah adalah kertas karton, kertas nasi, kertas kraft, kertas sampul kemudian kertas
minyak.
Massa jenis atau densitas adalah berat per volume yang diperoleh berdasarkan
hasil perhitungan dari berat yang diperoleh dibagi dengan volume bahan tersebut.
Massa jenis kemasan berbeda tergantung dari volume dan luas dari kertas dan
karton tersebut. Luas kemasan kertas dan karton berbeda karena ketersediaan
bahan.
Berdasarkan hasil pengamatan, kemasan yang memiliki densitas yang tinggi
adalah kertas minyak kemudian kertas kraft, karton, sampul sedangkan yang
terkecil adalah kertas nasi. Hal ini menunjukkan bahwa komponen penyusun kertas
minyak, kraft dan karton rapat atau lebih padat dibandingkan dengan komponen
penyusun kertas sampul dan nasi. Pada kertas sampul banyak terdapat rongga-
rongga sehingga massa jenisnya lebih rendah. Semakin rendah berat kertas makan
semakin tinggi nilai densitas dari kertas tersebut. Densitas ini menunjukkan
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
keporosan kemasan tersebut. Jika udara dapat menembus kertas dengan cepat, maka
kertas yang diuji relatif poros.
Densitas suatu kemasan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan
permeabilitasnya. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula
permeabilitasnya. Densitas yang paling tinggi dapat dinyatakan bahwa
permeabilitas kertas kemasan paling rendah. Semakin rendah suatu permeabilitas,
maka kemampuan kemasan untuk menahan udara masuk kedalam kemasan
semakin tinggi.
Menurut Casey, (1988) secara teknis rapat massa mempunyai hubungan erat
dengan daya ikatan antar serat dan derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya
berpengaruh pada saat pencetakan (opasitas cetak). Dalam prosesnya, peranan dan
pengaruh filler Kaolin (clay) sangat berpengaruh pada sifat fisik lembaran kertas
khususnya rapat massa dan gramatur kertas (karton). Kaolin berfungsi sebagai
bahan pengisi antar serat, menambah berat kertas dan menghaluskan kertas.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah:
1. Berbagai jenis kertas memiliki karakteristik fisik dan fungsinya masing
masing
2. Pembuatan kertas secara umum adalah bahan yang melalui proses
pengecilan ukuran kemudian pembuburan dalam digester, pencampuran
dengan bahan tambahan, setelah menjadi bubur kertas kemudian dilakukan
pencetakan, pengeringan dan calendering.
3. Urutan ketebalan kertas dari yang paling tebal hingga paling tipis ialah
kertas karton, kertas nasi, kertas kraft, kertas sampul dan kertas minyak.
4. Urutan kertas dari yang paling berat ke yang paling ringan adalah kertas
karton kemudian kertas nasi, kertas kraft, kertas sampul, dan yang paling
ringan adalah kertas minyak
5. Volume kertas dari yang paling tinggi hingga ke paling rendah adalah kertas
karton, kertas nasi, kertas kraft, kertas sampul kemudian kertas minyak.
6. Kertas yang memiliki densitas yang tinggi adalah kertas minyak kemudian
kertas kraft, karton, sampul sedangkan yang terkecil adalah kertas nasi.
7. Semakin rendah berat kertas makan semakin tinggi nilai densitas dari kertas
tersebut.
8. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula permeabilitasnya.
9. Semakin rendah suatu permeabilitas, maka kemampuan kemasan untuk
menahan udara masuk kedalam kemasan semakin tinggi.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M, Prof. Dr. 2008. Keunggulan Alumunium Foil & Logam. Available
online at: http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/ (Diakses pada tanggal
24 April 2017)

Bear, J. 2015. Bond Paper, Common in Office. Terdapat pada


http://desktoppub.about.com/od/glossary/g/bondpaper.htm (Diakses pada
tanggal 24 April 2017).

Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. UI-Press, Jakarta.

Casey, J.P. 1988. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology. John
Wiley, New York.

Herudiyanto, Marleen S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjajaran,


Jatinangor.

Hu, M. T., S. J. Chen, Y. C. Lai , K. L. Huang, G. P. C. Chien, dan J. H. Tsai. 2009.


Characteristics of Polychlorinated Dibenzo-p-dioxins/Dibenzofuran from
Joss Paper Burned in Taiwanese Temples. Aerosol and Air Quality
Research, 9: 369-377, 2009. Taiwan Association for Aerosol Research,
Taiwan.

Julianti, E dan Mimi, N. 2007. Teknologi Pengemasan. Available online at:


http://www.usu.ac.id/elearning/Teknologi/Pengemasan/Textbook/.
(Diakses pada tanggal 24 April 2017)

Kassinger, Ruth. 2003. Gold: From Greek Myth to Computer Chips. Breckenridge,
CO: Twenty-First Century Books.

Mahameru. 2013. Memahami Jenis dan Type Kertas Cetak. Terdapat pada
http://www.mahamerubali.com/memahami-jenis-type-kertas-cetak.html
(Diakses pada tanggal 24 April 2017).

Masriani, R. 2007. Penelitian Dampak Substitusi Kertas Lainer oleh Kertas


Medium pada Kerton Gelombang. BBPK, Bandung.

Okun, D. T., J. A. Hillman, M. E. Miller, S. Koplan, C. R. Lane, dan D. R. Pearson.


2004. Certain Tissue Paper Products and Crepe Paper Products From
China. U. S. International Trade Commision, Washington, DC.

Syarief et al. 1988. Teknik Pengemasan Pangan. PAU IPB, Bogor.


Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan kelebihan dan kelemahan penggunaan kemasan kertas untuk


mengemas produk pangan!
Kelebihan penggunaan kemasan kertas untuk mengemas produk pangan antara
lain:
Tersedia dalam berbagai jenis (permukaannya) dan warna. Jenis-jenis
permukaannya ada yang kasar, sedang, dan halus. Warna yang ada juga
beragam. Jenis permukaan dan warna digunakan sesuai dengan kebutuhan
pengemasan.
Tersedia dalam berbagai sifat kekuatan, serat, ketebalan dan metode
pembuatan. Pembuatan yang mudah dan harganya relatif murah. Ketebalan
dan serat yang ditawarkan bermacam-macam sesuai kebutuhan pengemasan.
Kemudahan dalam pelapisan, dekorasi/desain, pencetakan, dan laminasi.
Kemudahan dalam hal pemotongan, pelipatan, pengeleman, penguncian,
penyeggelan panas, dan lain-lain.
Kemudahan pemakaian (membuka/merobek kemasan).
Kemudahan dalam pemberian label (tulisan periklanan).
Mudah untuk didaur ulang.

Kekurangan penggunaan kemasan kertas untuk mengemas produk pangan antara


lain:
Dianggap tidak baik dalam mengemas bahan-bahan basah seperti buah-
buahan, sayur-sayuran maupun hasil laut. Kekurangan kertas dalam hal daya
serap air dan minyaknya, menyebabkan penggunaan kemasan ini terbatas
untuk makanan yang kering.
Kemampuan tinggi untuk menyerap air sehingga akan menciptakan kondisi
lembab. Kondisi lembab tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan
mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir. Kertas kemasan sampel
diatas lebih baik digunakan untuk mengemas makanan kering seperti roti
(kertas roti mampu menyerap minyak sisa pada roti) dan kue kering.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
Tidak dapat digunakan sebagai media informasi bahan karena kertas mampu
menyerap tinta cetak. Penyerapan tinta akan menimbulkan kontaminasi bagi
produk terhadap bahan kimia (bersifat toksik).
Kebanyakan kemasan kertas hanya digunakan sekali pakai. Penggunaan sekali
pakai ini disebabkan karena kemasan kertas yang mudah robek dan mudah
menyerap minyak serta air sehingga penggunaannya hanya untuk
makanan/bahan pangan yang masa simpannya sebentar.

2. Faktor - faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan jenis kertas untuk


mengemas produk pangan?
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kertas untuk mengemas produk
pangan adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik Produk
Karakteristik produk yang akan dikemas harus diketahui terlebih dahulu
sehingga bisa disesuaikan antara produk dengan jenis kertas yang akan
digunakan, contoh: untuk mengemas daun teh digunakan kertas fotokopi.
Kertas fotokopi mudah robek jika terkena air, maka dari itu cocok untuk
bahan pangan yang rendah kadar airnya (daun teh). Karakteristik produk yang
diamati terdiri dari kadar air, kadar minyak, daya simpannya, bentuk
produknya, dan lain-lain.
2. Ergonomi
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa dan dipegang, dibuka dan mudah
diambil sangatlah penting. Kemudahan kemasan untuk dibuka atau dirobek.
Jenis kemasan kertas yang mudah dirobek dan tergesek, biasanya produk
yang disimpan langsung digunakan.

3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik 2 jenis kertas lain selain 40 kertas


di bagian A?
Kertas ivory adalah kertas yang bersifat mirip dengan art carton dan art paper.
Namun warna kertas ivory lebih buram dan hanya satu sisi yang
permukaannya licin. Jenis kertas ini sangat cocok untuk poster, buku agenda
dan kemasan produk makanan seperti paper tray atau box kebab. Kertas ini
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
sering digunakan sebagai pengemas kosmetik. Kertas ini cenderung lebih
mahal dibandingkan kertas HVS dan art paper. Gramasi yang umum
digunakan 210gr, 230gr, 250gr, 270gr, 300gr, 350gr.
Kertas linen adalah kertas yang bertekstur dengan berbagai pilihan warna
beragam dan cukup tebal. Kertas linen sangat mirip dengan kertas buffalo dan
sering digunakan untuk cover agenda, notes atau buku. Gramaturnya 220 gr
dan 250 gr

Anda mungkin juga menyukai