Anda di halaman 1dari 3

Kandungan

LCS (Liquor Serebro Spinal)


LCS adalah suatu cairan yang menyerupai cairan limfe yang terdapat di dalam otak.
Cairan ini memiliki komposisi yang hampir sama dengan plasma darah, yaitu Natrium,
Kalium, Urea, Asam laktat dan Sulfonamid, serta 12 zat lain yang komposisinya berbeda
dengan plasma darah. Komposisi LCS dapat berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa hal, di antaranya :
1. Perubahan jumlah dan zat dalam darah danplasma darah
2. Perubahan permeabilitas pembuluh darah dan selaput otak
3. Eksudat inflamasi pada selaput meningeal
4. Perubahan permeabilitas dari flexus meningeal

1. Potasium
Merupakan mineral esensial dan byk dikenal sbg elektrolit
Fungsi tubuh normal = tergantung konsentrasi K di dlm dan luar sel
fungsi sebagai :
Menjaga potensial membran sel
- K kation utama di dalam sel, N kation utama di luar sel
- K di dlm sel : 30 x lbh tinggi dibanding luar sel
- Na di luar sel : 10 X lbh tinggi dibanding dlm sel
- Perbedaan konsentrasi = gradien elektrokimiawi membran potensial membran
- Potensial membran penting dalam penyampaian sinyal untuk komunikasi antar
sel :sel saraf
Kofaktor ensim
Sbg kofaktor : contoh : pyruvat kinase (metabolisme karbohidrat)

2. Natrium
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah
kecil natrium berada dalam cairan intraselular (Suhardjo, 1992). Makanan sehari
hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu,
tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. Taksiran kebutuhan natrium sehari
untuk orang dewasa adalah sebanyak 500 mg. WHO (1990) menganjurkan
pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekivalen dengan 2400 mg
natrium). Pembatasan ini dilakukan karena peranan potensial natrium dalam
menimbulkan tekanan darah tinggi (Almatsier, 2001)

Natrium juga menjaga keseimbangan asam basa didalam tubuh dengan


mengimbangi zat zat yang membentuk asam. Natrium berperan dalam transmisi
saraf dan kontraksi otot. Natrium berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai
alat angkut zat zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus
(Almatsier, 2001)

3. Urea
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal
dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain
yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan
carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang
berhasil dibuat dari senyawa anorganik.Urea merupakan pupuk nitrogen yang paling
mudah dipakai. Zat ini mengandung nitrogen paling tinggi (46%) di antara semua
pupuk padat.

Urea mudah dibuat menjadi pelet atau granul (butiran) dan mudah diangkut dalam
bentuk curah maupun dalam kantong dan tidak mengandung bahaya ledakan. Zat ini
mudah larut didalam air dan tidak mempunyai residu garam sesudah dipakai untuk
tanaman. Kadang-kadang zat ini juga digunakan untuk pemberian makanan daun.
Disamping penggunaannya sebagai pupuk, urea juga digunakan sebagai tambahan
makanan protein untuk hewan pemamah biak, juga dalam produksi melamin, dalam
pembuatan resin, plastik, adhesif, bahan pelapis, bahan anti ciut, tekstil, dan resin
perpindahan ion. Bahan ini merupakan bahan antara dalam pembuatan amonium
sulfat, asam sulfanat, dan ftalosianina.

4. Sufonamid
Sulfonamida merupakan kemoterapeutik yang pertama yg efektif pada terapi
penyakit sistemik. Sekarang, penggunaannya terdesak oleh kemoterapeutik lain yg
lebih efektif dan kurang toksik.Banyak organisme yg menjadi resisten terhadap
sulfonamida.

Penggunaannya meningkat kembali sejak ditemukan kotrimoksazol yaitu kombinasi


trimetoprim dengan sulfametoksazol.Sulfonamida mempunyai spektrum yang luas,
tapi kurang kuat dibandingkan antibiotika. Daya kerja umumnya bakteriostatik, tapi
pada kadar tinggi dalam urin daya kerjanya bakterisida.

Mekanisme Kerja :
Mekanisme kerjanya berdasarkan antagonisme saingan (kompetitif).
Kuman membutuhkan PABA (p-amino benzoic acid) untuk membentuk asam
folat (THFA) Asam folat digunakan untuk sintesis purin dan DNA/RNA.
Sulfonamida menyaingi PABA dgn menghambat/mengikat enzim
dihidropteroat sintase (DHPS) shg menghambat pembentukan asam folat.
Sulfonamida menyebabkan bakteri keliru menggunakannya sebagai pembentuk
asam folat
Sintesis asam folat, purin, dan DNA/RNA gagal sehingga pertumbuhan bakteri
terhambat.

5. Asam Laktat
Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis kimia maupun proses fermentasi.
Proses sintesis kimia asam laktat dilakukan dengan menggunakan sumber berupa
senyawa petrokimia. Sementara itu, pembentukan asam laktat dengan proses
fermentasi dapat dilakukan oleh mikroorganisme penghasil asam laktat, yaitu
kapang dan bakteri. Bakteri memfermentasi asam laktat melalui jalur Embden-
Meyerhof-Parnas (EMP) yang dilakukan oleh bakteri homofermentatif maupun jalur
pentosa fosfat yang dilakukan oleh bakteri heterofermentatif.

Produksi asam laktat (lactic acid) terjadi ketika tubuh membutuhkan energi tetapi
tidak memiliki oksigen yang cukup untuk menghasilkan energi secara aerobik.
Saat melakukan aktivitas fisik, tubuh akan mengalami kenaikan respirasi dalam
upaya memberikan lebih banyak oksigen ke otot. Namun, pada suatu titik akan
tercapai dimana tubuh tidak bisa memberikan energi yang dibutuhkan.

Dalam kondisi tersebut, energi lantas dihasilkan melalui proses yang disebut
glikolisis anaerobik di mana glukosa dipecah atau dimetabolisme untuk
menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) dan asam laktat.

Daftar Pustaka :
1. LIQUOR CEREBRO SPINALIS (LCS). http://rakhmatul-binti-fk12.web.unair.ac.id/.
2013. Rahmatul Binti.
2. Noname. http://repository.usu.ac.id/. Tinjauan Pustaka Mineral dan Uraian Asam
laktat.
3. Riska Triantari. http://eprints.undip.ac.id/. 2011. Hubungan Asupan B6, B12, Asam
Folat terhadap Lansia.
4. LCS ( liquor cerebro spinalis ). http://nianyaak.blogspot.com/. 2011
5. Plexus Choroideus . http://pictures.doccheck.com/

Anda mungkin juga menyukai