Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PELAKSANAAN PENYULUH KESEHATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG CUCI TANGAN


PROFESI KEPERAWTAN PROFESI NERSE
STIKES HANG TUAH SURABAYA

Bidang studi : Keperawatan Jiwa

Topik : Pendidikan kesehatan tentang cuci tangan

Sasaran : Pasien di Ruang Kenari RSJ Menur Surabaya

Tempat : Ruang Kenari RSJ Menur Surabaya

Hari, Tanggal : Rabu, 13 September 2017

Waktu Pelaksanaan : 10.00-10.30 WIB (30 Menit)

I. Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan keadaan orang lain (UU No 36 tahun 2009 dalam Dermawan, 2013). Orang
dinyatakan memiliki jiwa yang sehat apabila mampu mengendalikan diri dalam
menghadapi stressor di lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan
tanpa adanya tekanan fisik dan psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang
mengarah pada kestabilan emosional (Rochmawati, 2013).
Menurut National Institute of Mental Health gangguan jiwa mencapai 13% dari
penyakit secara keseluruhan dan diperkirakan akan berkembang menjadi 25% ditahun
2030 (WHO dalam Rochmawati 2013 ) data tersebut menunjukan bahwa data pertahun di
indonesia yang mengalami gangguan jiwa selalu meningkat, Pasien yang mengalami
gangguan jiwa seringkali kurang mempedulikan perawatan diri. Penelitian yang dilakukan
berdasarkan data pencatatan Rekam Medis (RM) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada
periode bulan januari sampai maret 2015, ditemukan masalah keperawatan pada klien
rawat inap yaitu Halusinasi 4.021 klien, Resiko Perilaku Kekerasan 3.980 klien, Defisit
Perawatan Diri 1.026 klien dan Waham 401 klien. Dari empat masalah keperawatan
tersebut yang paling sering ditemukan adalah masalah defisit perawatan diri, sebanyak
1.026 orang (100%) klien mengalami defisit perawatan diri.
Defisit perawatan diri merupakan suatu keadaan seseorang mengalami kelainan
dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari
secara mandiri, tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut,
pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi, defisit perawatan diri
merupakan salah satu masalah yang timbul pada klien gangguan jiwa, pasien gangguan
jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri, keadaaan ini merupakan
gejala perilaku negatif dan menyebabkan klien dikucilkan baik dalam keluarga maupun
masyarakat (Yusuf dkk, 2015). Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan seperti pada orang sehat dapat memenuhi
kebutuhan personal hygiene-nya sendiri. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan
kondisi fisik atau keadaan emosional klien. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial
budaya mempengaruhi praktik hygiene klien (Fatmawati dalam Hasriana , 2013).
Dalam penelitian Rosdiana (2009), telah dibuktikan bahwa macam-macam
gangguan jiwa, HDR, Halusinasi, RPK, Menarik Diri dan DPD perlu komunikasi
terapeutik komunikasi perawat dengan pasien jiwa mempunyai efek penyembuhan baik
dalam kontens kesehatan jiwa maupun kesehatan fisik klien dengan defisit (merawat diri)
(Rosdiana dalam Khaeriyah , 2013 ). Komunikasi juga memiliki kontribusi yang signifikan
dalam kesehatan dan kesembuhan klien juga kemauan klien dalam perawatan diri.
Komunikasi dalam bentuk strategi pelaksanaan (SP) ini bertujuan agar klien mampu dan
menjadi mau melakukan aktivitas perawatan diri atau personal hygiene secara mandiri
seperti mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan, BAB dan BAK (Fitria dalam
Madalise 2015). Dalam proses keperawatan komunikasi terapeutik sangan penting karena
komunikasi ini merupakan alat dalam melaksanakan proses keperawatan.
II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 30 menit di Ruang Kenari RSJ Menur
Surabaya diharapkan pasien mampu dan memahami cara mencuci tangan dengan baik.

III. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan pasien di ruang Kenari RSJ Menur
Surabaya, mampu :

a. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan


b. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan
c. Menjelaskan tentang kapan kita harus cuci tangan
d. Menjelaskan tentang manfaat cuci tangan
e. Menjelaskan tentang 6 langkah mencuci tangan
IV. Sasaran

Sasaran dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini, yaitu :

Pasien di ruang Kenari RSJ Menur Surabaya

V. Materi

Berikut materi yang akan kami sajikan antara lain :

a. Pengertian cuci tangan


b. Tujuan dari cuci tangan
c. Kapan kita harus cuci tangan
d. Manfaat dari cuci tangan
e. 6 langkah cuci tangan
VI. Metode

Metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini, yaitu :

a. Ceramah
b. Diskusi
VII.Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu :

a. Proyektor
b. Leaflet
c. Video langkah cuci tangan
VIII. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien


1 5 Menit Pembukaan :
1. Memberi salam dan memperkenalkan 1. Menyambut salam
diri dan mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 2. Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu 3. Mendengarkan
4. Menyebutkan materi penyuluhan yang 4. Mendengarkan
akan diberikan 5. Menerima leaflet
5. Membagikan leaflet
2 15 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
1. Menggali informasi yang diketahui 1. Menyampaikan
peserta tentang cuci tangan informasi yang telah
2. Memberikan penjelasan tentang : diketahui
a. Pengertian cuci tangan 2. Mendengarkan dan
b. Tujuan dari cuci tangan memperhatikan
c. Kapan kita harus cuci tangan
d. Manfaat dari cuci tangan
c. 6 langkah cuci tangan
3 15 Menit Evaluasi :
a. Memberikan kesempatan kepada 1. Memberikan
peserta untuk bertanya pertanyaan
b. Memberikan kesempatan kepada 2. Mendengarkan dan
peserta untuk menjawab pertanyaan memperhatikan
yang dilontarkan .
4 5 Menit Penutup :
a. Menyimpulkan materi yang telah 1. Menyebutkan sesuai
disampaikan materi yang diberikan
b. Menyampaikan terimakasih atas 2. Mendengarkan
perhatian dan waktu yang telah 3. Membalas salam
diberikan pada penyuluh
c. Menyampaikan maaf apabila dalam
menyampaikan penyuluhan ada
kesalahan.
d. Mengucapkan salam penutup.
IX. Evaluasi Pembelajaran
1. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat yang sudah ditentukan untuk penyuluhan kesehatan 34 orang.
2) Penyuluhan kesehatan dilaksanakan di Ruang Kenari RSJ Menur Surabaya
3) Sarana dan prasarana tersedia
b. Evaluasi proses
1) Moderator memberi salam dan memperkenalkan diri.
2) Moderator menjelaskan tujuan dari penyuluhan
3) Moderator melakukan kontrak waktu dan menjelaskan mekanisme penyuluhan
4) Moderator menyebukan materi penyuluhan yang akan diberikan
5) Penyaji menggali informasi dan pengalaman yang telah diketahui peserta tentang cara
6 langkah mencuci tangan
6) Penyaji menjelaskan tentang Cuci Tangan
7) Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan kesehatan.
8) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai selesai
9) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta memahami tentang cara Cuci Tangan
2) Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan kesehatan sebanyak 100%
3) Kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang dicapai
4) Peserta hadir tepat waktu
5) Peserta mendengarkan dengan baik materi yang disampaikan penyaji
6) Pertanyaan peserta penyuluhan:
a. Abdul Haris : Bagaimana cuci tangan bisa tidak menyebabkan kutu air?
Pemateri : Kutu air terjadi karena kondisi lembab pada tangan atau kaki sehingga
apabila kita cuci tangan seharusnya segera dikeringkan dengan menggunakan
tissue, kain, atau handuk.
b. Suwayono : Cuci tangan yang benar pakai apa?
Pemateri : Cuci tangan sebaiknya menggunakan air mengalir dan sabun khusus
cuci tangan atau bisa menggunakan handscrab.
c. Jihad : Kapan cuci tangan dilakukan?
Pemateri : Cuci tangan dilakukan sebelum dan setelah makan, sebelum dan setelah
menyiapkan makanan, setelah memegang hewan atau kotoran hewan, setelah
mengusap hidung, atau bersin di tangan, setelah menangani sampah, sesudah buang
air besar dan buang air kecil, sesudah bekerja dan beraktifitas.
7) Peserta mampu memperagakan 6 langkah cuci tangan secara bersama-sama.
X. Pengorganisasian
Pembawa Acara : Ika Rizkaingsih
Penyaji : Retno Fidyawati
Observer : Ghaffar Awwaludin Y
Fasilitator : Muhammad Wisnu P
Dokumentasi : Ghaffar Awwaludin Y
Notulen : Annisa Aprilia
Pembimbing : Dya Sustrami., S.Kep., Ns., M.Kes.
XI. Setting Tempat

XII. Deskripsi Tugas


1. Moderator
a. Memimpin jalannya acara
b. Membuka pertemuan
c. Mengatur setting tempat
d. Menutup kegiatan penyuluhan
2. Penyaji
a. Menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan
b. Menggantikan posisi moderator bila diperlukan
3. Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Memberi penilaian
c. Mengevaluasi dan umpan balik kepada penyaji dan moderator
4. Fasilitator
a. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
d. Membagikan leaflet
5. Dokumentasi
Mendokumentasikan kegiatan saat acara dimulai hingga acara selesai
LAMPIRAN MATERI

A. Definisi Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan pengontrolan dan pencegahan
infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari
kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun atau pembersih lainnya dan dibilas dengan air
bersih (Azizah, 2011). Jadi mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun
dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan
kuman.

B. Tujuan Mencuci Tangan


1. Supaya tangan bersih.
2. Menghilangkan kotoran dan debu
3. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
4. Terhindar dari sakit perut dan diare.

C. Waktu Mencuci Tangan


1. Sebelum dan setelah makan
2. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan
3. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan
4. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
5. Setelah menangani sampah
6. Sesudah buang air besar dan buang air kecil
7. Sesudah bekerja dan beraktifitas

D. Manfaat Cuci Tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan (makanan)
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan)
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar
4. Supaya tidak menjadi agen penularan bibit penyakit kepada orang lain
E. 6 Langkah Mencuci Tangan

1. Basuh tangan dengan air


2. Tuangkan sabun secukupnya
3. Gosokkan kedua telapak tangan sampai ke ujung jari
4. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri. Gosokkan sela-sela jari tersebut
dan lakukan sebaliknya
5. Gosokkan telapak tangan dan sela-sela jari
6. Sisi dalam jari-jari kedua tangan saling mencuci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari kanan di telapak tangan kiri dan lakukan
sebaliknya.
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir dan keringkan
Mencuci tangan dengan sabun dan air dengan menuangkan 1-3 ml sabun dan menggosok-
gosokannya selama 45 60 detik kemudian keringkan menggunakan handuk, untuk
penggunaan antiseptik hanya memerlukan waktu 20-30 detik.
DAFTAR HADIR PESERTA RUANG KENARI
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

NO NAMA PARAF
DAFTRA PUSTAKA

Azizah. A. M. (2011). Keperawatan Jiwa Aplikasi Klinik. Yogyakarga: Graha Ilmu

Ramdhani. .(2016). Upaya Peningkatan Kemampuan Personal Hygiene Dengan Komunikasi


Terapeutik Pada Klien Defisit Perawatan Diri Di Rsjd Arif Zainudin Surakarta, Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta : Naskah Publikasi.
HASIL PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG CUCI TANGAN DI RUANG
KENARI RSJ MENUR SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai