Anda di halaman 1dari 50

A.

Pengertian

Siklus penggajian dan manajemen Sumber daya manusia adalah aktivitas bisnis
yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan manajemen yang
efektif atas tenaga kerja..

B. Siklus Penggajian

Di dalam siklus penggajian, terdapat 7 aktivitas dasar dalam siklus penggajian, yaitu :
1. Perbarui file induk penggajian
2. Perbarui tarif dan pemotongan pajak
3. Validasi data waktu dan kehadiran
4. Mempersiapkan penggajian
5. Pembayaran gaji
6. Hitung kompesasi dan pajak yang dibayar perusahaan
7. Keluarkan pajak penghasilan dan potongan lain lain.
PEMBAHASAN :
1. Perbarui file induk penggajian

Memperbarui file induk penggajian digunakan untuk merefleksikan perubahan. Misalnya ada
perekrutan karyawan, pemberhentian karyawan, perubahan tingkat upah dan lain-lain. Data
ini harus diperbarui setiap periode penggajian.

Setiap perubahan pembayaran harus dimasukkan secara tepat waktu. Agar secara tepat dapat
ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya.
2. Perbarui tarif dan pemotongan pajak

Memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. Ini terjadi ketika
bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pakjak dan
pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.

Maksudnya adalah, ketika gaji si A naik maka informasi tersebut harus diperbarui. Dan jika
kita mendapat potongan gaji, contoh untuk Pajak Penghasilan (PPh) dan untuk iuran pensiun
juga harus diperbarui.
3. Validasi data waktu dan penggajian
Disini terjadi pengesahan data waktu kehadiran karyawan. Informasi ini datang dalam
beragam bentuk, tergantung status pembayaran pegawai.

Status pembayaran pegawai di bagi menjadi 4:


- kartu waktu (untuk membayar pegawai yang berdasar per jam)
- laporan tersendiri bagi professional
- komisi langsung dan komisi gaji plus
- insentif dan bonus

Peluang penggunaan teknogi informasi :


-mengumpulkan data waktu dan kehadiran pegawai secara elektronis (sebagai pengganti
kertas).
- penggunaan pembaca kartu untuk mengumpulkan data waktu kerja.
4. Mempersiapkan penggajian

Pada tahap ini, data tentang lamanya waktu kerja disediakan oleh departemen dimana pekerja
tersebut berada. Informasi tingkat gaji di dapat dari file induk penggajian pada tahap pertama
siklus penggajian. Bagian yang bertanggung jawab untuk menyiapkan cek pembayaran tidak
dapat menambahkan catatan baru pada file tersebut karena proses itu telah dilakukan pada
tahap kedua.

Prosedur pada tahap ini :


- Pemrosesan penggajian dilakukan dalam departemen penggajian operasi komputer
- File transaksi penggajian diurut berdasar nomor pegawai
- File yang telah diurutkan digunakan untuk cek gaji pegawai
- Semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya dikurangi gaji kotor untuk mendapat
gaji bersih.

Potongan-potongan yang diambil adalah :


- Pajak Penghasilan (PPh)
- Potongan sukarela (iuran pensiun)

Barulah setelah itu semua di cetak cek gaji pegawai.


5. Pembayaran gaji
Pembayaran cek gaji pegawai. Pembayaran dibayar dengan cek atau deposit langsung ke
rekening bank pegawai.

Peluang penggunaan teknologi informasi:


- penyimpanan langsung
- outsourcing untuk fungsi penggajian dan SDM mereka ke biro jasa penggajian dan
oraganisasi tenaga kerja.
6. Hitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan

Pada tahap ini perusahaan membayar beberapa PPh dan kompensasi pegawai secara langsung.
Kontribusi karyawan untuk membayar dari gaji kotor digunakan sebagai dana asuransi.
Pekerja berkontribusi terhadap sarana kesehatan, orang cacat dan premi.
7. Keluarkan pajak-pajak penghasilan dan potongan-potongan lain.

Aktifitas terakhir adalam proses penggajian membayar kewajiban pajak penghasilan dan
potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai. Organisasi harus seccara periodik membuat cek
/ transfer dana secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi. Dana
yang sukarela dikurangi dari cek gaji pegawai untuk berbagai kompensasi seperti tabungan
gaji, harus di bayarkan ke organisasi terkait.

3. Tugas2 siklus manajemen SDM/Penggajian :

a. Merekrut dan mempekerjakan pegawai baru


b. Melatih
c. Memberikan tugas pekerjaan
d. Memberikan kompensasi (penggajian)
e. Mengevaluasi kinerja
f. Memberhentikan pegawai, secara sukarela atau dipecat
2. SIKLUS PRODUKSI

SIKLUS PRODUKSI SIA


1. PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

2. Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
Bauran produk
Penetapan harga produk
Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
Manajemen Biaya

Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :


Perancangan Produk
Perencanaan dan Penjadwalan
Operasi Produksi
Akuntansi Biaya

Perancangan Produk (Aktivitas 1)


Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien
untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam
proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk
mengurangi biaya produksi.
Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

3. PROSEDUR SIKLUS PRODUKSI

Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengambilan keputusan.
Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan
eksternal.
Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi
permintaan pelaporan keuangan.

4. PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI

Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian
yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

Apakah ancaman-ancamannya ?
Transaksi yang tidak diotorisasi
Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
Kesalahan pencatatan dan posting
Kehilangan data
Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
Apakah prosedur pengendalian itu ?
Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
Otorisasi produksi
Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi
yang kosong
Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal

5. MODEL SIKLUS PRODUKSI


- Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan, data
siklus produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah.
- Entitas barang dalam proses digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum data
mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk
memproduksi barang.

Sebagian Diagram REA Siklus Produksi


Diagram Conteks Siklus Produksi
Penjelasan :
Siklus pendapatan, yang memberikan informasi
tentang produk apa yang dipesan
dan ramalan penjualan (kuantitas), yang akan
digunakan oleh bagian produksi untuk menyusun
rencana produksi dan jumlah persediaan.
Sebaliknya siklus produksi memberikan informasi
kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja
yang telah selesai dibuat dan jumlah produk yang
tersedia untuk dijual.
Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus
pembelian dalam bentuk surat permintaan
pembelian , sebaliknya siklus pembelian juga
memberikan informasi tentang bahan baku yang
dibeli dan pengeluaran lain yang terhasuk dalam
overhead pabrik.
Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
dikirimkan ke system manajemen sumber daya
manusia/penggajian yang nantinya akan
memberikan data tentang tersedianya tenaga kerja
dan biayanya.Informasi tentang harga pokok
produksi dikirimkan ke siklus buku besar dan
pelaporan
Pengertian Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis


dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan
proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-
menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat
penting dalam siklus produksi, dengan system informasi
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang
tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan masukan
bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau
jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan
bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber
daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah
bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya
produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang
dihasikan.

Kegiatan Siklus produksi


Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus
produksi umumnya berada pada siklus akuntansi biaya,
namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk
saling berkoordinasi dengan siklus lain.
Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari
siklus lain, yaitu:
Siklus pendapatan menyediakan informasi

mengenai order customer dan perkiraan


penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan
produksi dan persediaan.
Siklus pengeluaran menyediakan informasi

untuk memperoleh bahan mentah dan


mengontrol pengeluaran lain yang termasuk
overhead pabrik.
Siklus penggajian menyediakan informasi

tentang biaya karyawan dan ketersediaannya,


Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran
adalah
Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi yang tersedia untuk
dijual.
Siklus pengeluaran menerima informasi tentang
kebutuhan akan bahan mentah.
Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya
tenaga kerja.
Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi
tentang harga pokok produksi.

Peran SIA dalam Siklus Produksi


Bauran produk
Produk apa yang ingin diproduksi
Penetapan harga produk
Berapa HPP sampai produk selesai dibuat
Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah
membuat atau membeli)
Apakah jita akan membeli produk lalu dijual / membuat /
memproduksi sendiri lalu dijual
Manajemen Biaya
Merencanakan / mengalokasikan biaya - biaya yang
timbul.
PROSEDUR SIKLUS PRODUKSI
Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan
informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.
Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan
oleh para pemakai internal dan eksternal. Kebanyakan
sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI


Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik
adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk
memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi
dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap
dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah
akan dicatat.

Aktivitas Siklus Produksi


Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi,
yaitu :
1. Desain Produk
Langkah pertama dalam siklus
produksi adalah desainproduk, tujuan aktivitas ini adalah
untuk merancang sebuah produk yang memenuhi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan
secara simultan meminimalkan biaya produksi.Aktivitas
desain produk menciptakan dua dokumen utama, yaitu
pertama, daftar bahan baku yang menyebutkan nomor
bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing
komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit
produk jadi. Kedua, daftar operasi yang menyebutkan
kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang diperlukan untuk
memproduksi produk tersebut. Peran akuntan harus
terlibat dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen
biaya produk ditentukan pada tahap proses produksi ini.
Para akuntan dapat memberikan informasi yang
menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat
mempengaruhi biaya produksi suatu lini produk-produk
yang berkaitan dengan meningkatkan jumlah komponen
bersama yang digunakan dalam masing-masing
produk. Dengan memberikan data mengenai biaya
perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang
ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih
baik.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi
adalahperencanaan dan penjadwalan, tujuan dari langkah
ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.Terdapat
dua metode perencanaan produksi yang umum digunakan
adalah Perencanaan sumber daya produksi
(manufacturing resource planning = MRP-II) dan Sistem
produksi Just-in-time (JIT). MRP-II adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Sistem MRP-II sering disebut
sebagai push manufacturing, karena barang diproduksi
sebagai ekspetasi atas permintaan pelanggan.
Sedangkan Just-in-time (JIT)memperluas prinsip sistem
pengendalian persediaan untuk seluruh proses
produksi. Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau
meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai
pull manufacturing, karena barang diproduksi sebagai
tanggapan atas permintaan pelanggan. Jadi hanya
berproduksi sebagai tanggapan atas pesanan pelanggan.
Jadwal Induk Produksi (master production schedule -
MPS) menspesifikasikan seberapa banyak produk akan
diproduksi selama periode perencanaan dan kapan
produksi tersebut harus dilakukan. Permintaan bahan
baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang
dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan
tersebut dibutuhkan. Dokumen ini berisi nomor perintah
produksi, tanggal pembuatan, dan berdasarkan pada
daftar bahan baku, nomor baarang serta jumlah semua
bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya
dari bahan baku di sepanjang pabrik akan
didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan, yang
mengidentifikasikan bagian bagian yang di pindahkan,
lokasi perpindahannya serta waktu
perpindahan.Peran akuntan dalam aktivitas
ini memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan
melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik
perencanaan produksi perusahaan. Para akuntan juga
membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT
untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk
perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
3. Operasi Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi
adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini
dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan,
perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang
diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam
proses produksi. Penggunaan berbagai bentuk Teknologi
Informasi dalam proses produksi, seperti mesin yang
dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-
intergrated manufacturing (CIM) untuk mengurangi biaya
produksi.Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli
dalam setiap segi CIM, tetapi mereka harus memahami
bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah satu
pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi massal ke
produksi sesuai pesanan.
Walau sifat proses produksi dan keluasan CIM dapat
berbeda diberbagai perusahaan, namun setiap
perusahaan membutuhkan data mengenai empat segi
berikut yaitu bahan baku yang digunakan, jam tenaga
kerja yang digunakan, operasi mesin yang dilakukan serta
biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.
4. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi
adalah akuntansi biaya.
Terdapat tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi
biaya yaitu :
Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
dan penilaian kinerja dari operasi produksi. SIA didesain
untuk mengumpulkan data real-time mengenai kinerja
aktivitas produksi agar pihak manajemen dapat membuat
keputusan tepat waktu.
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk
untuk digunakan dalam menetapkan harga serta
keputusan bauran produk. SIA mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian
membebankan biaya tersebut ke produk & unit organisasi
tertentu .
Mengumpulkan dan memproses informasi yang
digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga
pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan.
Sebagaian besar perusahaan menggunakan
perhitungan biaya pesanan dan proses untuk
membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya
pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu,
atau pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau
jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat di
identifikasikan secara terpisah. Sebaliknya, Perhitungan
biaya prosesmembebankan biaya ke setiap proses, dan
kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit
yang diproduksi. Digunakan ketika produk atau jasa yang
hampir sama diproduksi dalam jumlah massal dan unit
terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang
digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke
produk, bukan pada metode pengumpulan data. Kedua
sistem tersebut membutuhkan akumulasi dan
mengenai empat jenis biaya :
a. Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan
bahan baku memicu debit barang dalam proses untuk
bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas
yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu
yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas
pekerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini
dengan menggunakan terminal online di setiap bengkel
kerja pabrik.
c. Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM
untuk mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang
lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan
mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat
produk tersebut.
d. Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara
ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung ke
pekerjaan atau proses tertentu.
Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan
informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan yang
digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi
kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat
dan periodik atas database aktiva tetap. Informasi
minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva
tetapnya yaitu Nomor identifikasi, Nomor seri,
Lokasi,Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat
pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai sisa yang
diharapkan,Metode penyusutan, Beban penyusutan ke
tanggal,Perbaikan dan Kinerja service pemeliharaan.

Tujuan Siklus Produksi


Adapun tujuan siklus produksi :
v Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi
dengan baik.
v Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga
keamanannya.
v Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan
dicatat.
v Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
v Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari
kehilangan.
v Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan
efektif.

Ancaman dan Prosedur Pengendalian


yang dilakukan dalam setiap aktivitas
produksi
Proses / Ancaman Prosedur Yang
Aktifitas Dapat di Terapkan
Dalam
Desain Desain produk Perbaiki informasi
Produk yang kurang baik tentang pengaruh
desain produk atas
biaya.
Data terinci
mengenai biaya
jaminan dan
produk.
Perencanaan Kelebihan Sistem
dan produksi atau perencanaan
penjadwalan kekurangan produksi yang
produksi lebih baik
Investasi yang Tinjau dan setujui
tidak optimal perolehan aktiva
dalam aktiva tetap tetap;
pengendalian
anggaran
Operasi Pencurian dan Batasi akses fisik
produksi perusakkan ke persediaan dan
persediaan dan aktiva tetap
aktiva tetap Dokumentasikan
semua
perpindahan
persediaan
sepanjang proses
produksi
Identifikasi semua
aktiva tetap
Dokumentasi yang
memadai dan
tinjau semua
transaksi yang
melibatkan
pembuangan
aktiva tetap
Akuntansi Kesalahan Pengendalian edit
Biaya pencatatan dan entri data;
memasukkan data penggunaan
mengakibatkan pemindai kode
data biaya yang garis jika
tidak akurat. memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah
yang tercatat
dengan
perhitungan fisik
secara periodik
Ancaman Hilangnya data, Buat cadangan
umum Kinerja yang dan perencanaan
kurang baik pemulihan dari
bencana; batasi
akses ke data
biaya.
Pelaporan yang
lebih baik dan
tepat waktu.

Keterkaitan siklus produksi dengan


siklus lainnya dalam proses
bisnis(dengan siklus
pendapatan,pengeluaran,siklus
SDM,dan sistem buku besar dan
pelaporan)
Sistem informasi siklus pendapatan
memberikaninformasi(pesanan pelanggan dan prediksi
penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi
serta tingkat persediaan. Sebaliknya sistem informasi
siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus
pendapatan mengenai barang jadi yang telah dibuat dan
tersedia untuk dijual.informasi mengenai kebutuhan bahan
baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam
bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai
gantinya sistem informasi siklus pengeluaran
memberikan informasi mengenai perolehan bahan baku
dan informasi pengeluaran lain yang dimasukan kedalam
overhead pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang
dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber daya
manusia,yang selanjutnya akan memberikan data
mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Terakhir
mengenai informasi mengenai harga pokok penjualan
akan dikirim ke sistem informasi buku besar dan
pelaporan.

Contoh Kasus
PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang percetakan dengan menggunakan metode harga
pokok pesanan. Pada bulan September 2004 perusahaan
mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan
sebanyak 2400 lembar dari PT Restu dengan harga yang
dibebankan adalah Rp. 2000 per lembar ,- . Pada bulan
yang sama perusahaan juga menerima pesanan
sebanyak 100 spandoek dari PT Insani dengan harga Rp.
200.000 per buah. Pesanan dari PT Restu diberi nomor
KU-01 dan pesanan dari PT Insani diberi nomor SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku
dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan
Rp. 1.350.000
Kain putih 600 meter Rp.
4.125.000
Bahan penolong
Bahan penolong X1 Rp.
300.000
Bahan penolong X2 Rp.
170.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk
mem proses pesanan KU-01 dan SP-02 diperoleh
informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan
untuk memproses pesanan no KU-01, sedangkan bahan
baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk
memproses pesanan no SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan
dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb;
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000
dan upah langsung untuk pesanan SP-02 menghabiskan
sebanyak 1000 jam a. Rp.5000,-. Se- dangkan untuk
upah tidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan
sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji karyawan administrasi
dan umum Rp. 4.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan
dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 160 % dari
biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan
SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam
kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut
Biaya pemeliharaan gedung Rp.
500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp.
2.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp.
1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp.
1.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan msn
Rp. 700.000
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan
informasi untuk pesanan no KU-01 telah selesai dikerja
kan
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses.
Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan no
SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual.
Pesanan no KU-01 telah diserahkan kepada pemesan.
Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar
dengan cara kredit.
Ancaman yang kemungkinan akan timbul pada kasus
diatas yaitu kemungkinan adanya kesalahan dalam
pencatatan dan masukan data yang kemungkinan tidak
akurat. Prosedur pengendalian terbaik adalah dengan
mengotomasikan pengumpulan data dengan
menggunakan pemindai kode garis,pembaca kartu dan
alat lainnya. Ketika semua hal itu tidak memungkinkan
untuk dilakukan,terminal on line haras digunakan untuk
entri data. Passwor dan ID pemakai harus digunakan
untuk akses hanya ke pegawai yang berhak saja.

Diagram Conteks Siklus Produksi

Penjelasan :
Siklus pendapatan, yang memberikan informasi
tentang produk apa yang dipesan
dan ramalan penjualan (kuantitas), yang akan
digunakan oleh bagian produksi untuk menyusun
rencana produksi dan jumlah persediaan.
Sebaliknya siklus produksi memberikan informasi
kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja
yang telah selesai dibuat dan jumlah produk yang
tersedia untuk dijual.
Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus
pembelian dalam bentuk surat permintaan
pembelian , sebaliknya siklus pembelian juga
memberikan informasi tentang bahan baku yang
dibeli dan pengeluaran lain yang terhasuk dalam
overhead pabrik.
Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
dikirimkan ke system manajemen sumber daya
manusia/penggajian yang nantinya akan
memberikan data tentang tersedianya tenaga kerja
dan biayanya.Informasi tentang harga pokok
produksi dikirimkan ke siklus buku besar dan
pelaporan
Pengertian Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis


dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan
proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-
menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat
penting dalam siklus produksi, dengan system informasi
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang
tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan masukan
bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau
jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan
bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber
daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah
bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya
produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang
dihasikan.

Kegiatan Siklus produksi


Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus
produksi umumnya berada pada siklus akuntansi biaya,
namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk
saling berkoordinasi dengan siklus lain.
Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari
siklus lain, yaitu:
Siklus pendapatan menyediakan informasi

mengenai order customer dan perkiraan


penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan
produksi dan persediaan.
Siklus pengeluaran menyediakan informasi

untuk memperoleh bahan mentah dan


mengontrol pengeluaran lain yang termasuk
overhead pabrik.
Siklus penggajian menyediakan informasi

tentang biaya karyawan dan ketersediaannya,


Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran
adalah
Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi yang tersedia untuk
dijual.
Siklus pengeluaran menerima informasi tentang
kebutuhan akan bahan mentah.
Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya
tenaga kerja.
Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi
tentang harga pokok produksi.

Peran SIA dalam Siklus Produksi


Bauran produk
Produk apa yang ingin diproduksi
Penetapan harga produk
Berapa HPP sampai produk selesai dibuat
Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah
membuat atau membeli)
Apakah jita akan membeli produk lalu dijual / membuat /
memproduksi sendiri lalu dijual
Manajemen Biaya
Merencanakan / mengalokasikan biaya - biaya yang
timbul.
PROSEDUR SIKLUS PRODUKSI
Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan
informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.
Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan
oleh para pemakai internal dan eksternal. Kebanyakan
sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI


Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik
adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk
memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi
dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap
dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah
akan dicatat.

Aktivitas Siklus Produksi


Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi,
yaitu :
1. Desain Produk
Langkah pertama dalam siklus
produksi adalah desainproduk, tujuan aktivitas ini adalah
untuk merancang sebuah produk yang memenuhi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan
secara simultan meminimalkan biaya produksi.Aktivitas
desain produk menciptakan dua dokumen utama, yaitu
pertama, daftar bahan baku yang menyebutkan nomor
bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing
komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit
produk jadi. Kedua, daftar operasi yang menyebutkan
kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang diperlukan untuk
memproduksi produk tersebut. Peran akuntan harus
terlibat dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen
biaya produk ditentukan pada tahap proses produksi ini.
Para akuntan dapat memberikan informasi yang
menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat
mempengaruhi biaya produksi suatu lini produk-produk
yang berkaitan dengan meningkatkan jumlah komponen
bersama yang digunakan dalam masing-masing
produk. Dengan memberikan data mengenai biaya
perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang
ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih
baik.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi
adalahperencanaan dan penjadwalan, tujuan dari langkah
ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.Terdapat
dua metode perencanaan produksi yang umum digunakan
adalah Perencanaan sumber daya produksi
(manufacturing resource planning = MRP-II) dan Sistem
produksi Just-in-time (JIT). MRP-II adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Sistem MRP-II sering disebut
sebagai push manufacturing, karena barang diproduksi
sebagai ekspetasi atas permintaan pelanggan.
Sedangkan Just-in-time (JIT)memperluas prinsip sistem
pengendalian persediaan untuk seluruh proses
produksi. Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau
meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai
pull manufacturing, karena barang diproduksi sebagai
tanggapan atas permintaan pelanggan. Jadi hanya
berproduksi sebagai tanggapan atas pesanan pelanggan.
Jadwal Induk Produksi (master production schedule -
MPS) menspesifikasikan seberapa banyak produk akan
diproduksi selama periode perencanaan dan kapan
produksi tersebut harus dilakukan. Permintaan bahan
baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang
dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan
tersebut dibutuhkan. Dokumen ini berisi nomor perintah
produksi, tanggal pembuatan, dan berdasarkan pada
daftar bahan baku, nomor baarang serta jumlah semua
bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya
dari bahan baku di sepanjang pabrik akan
didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan, yang
mengidentifikasikan bagian bagian yang di pindahkan,
lokasi perpindahannya serta waktu
perpindahan.Peran akuntan dalam aktivitas
ini memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan
melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik
perencanaan produksi perusahaan. Para akuntan juga
membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT
untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk
perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
3. Operasi Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi
adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini
dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan,
perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang
diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam
proses produksi. Penggunaan berbagai bentuk Teknologi
Informasi dalam proses produksi, seperti mesin yang
dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-
intergrated manufacturing (CIM) untuk mengurangi biaya
produksi.Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli
dalam setiap segi CIM, tetapi mereka harus memahami
bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah satu
pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi massal ke
produksi sesuai pesanan.
Walau sifat proses produksi dan keluasan CIM dapat
berbeda diberbagai perusahaan, namun setiap
perusahaan membutuhkan data mengenai empat segi
berikut yaitu bahan baku yang digunakan, jam tenaga
kerja yang digunakan, operasi mesin yang dilakukan serta
biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.
4. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi
adalah akuntansi biaya.
Terdapat tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi
biaya yaitu :
Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
dan penilaian kinerja dari operasi produksi. SIA didesain
untuk mengumpulkan data real-time mengenai kinerja
aktivitas produksi agar pihak manajemen dapat membuat
keputusan tepat waktu.
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk
untuk digunakan dalam menetapkan harga serta
keputusan bauran produk. SIA mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian
membebankan biaya tersebut ke produk & unit organisasi
tertentu .
Mengumpulkan dan memproses informasi yang
digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga
pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan.
Sebagaian besar perusahaan menggunakan
perhitungan biaya pesanan dan proses untuk
membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya
pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu,
atau pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau
jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat di
identifikasikan secara terpisah. Sebaliknya, Perhitungan
biaya prosesmembebankan biaya ke setiap proses, dan
kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit
yang diproduksi. Digunakan ketika produk atau jasa yang
hampir sama diproduksi dalam jumlah massal dan unit
terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang
digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke
produk, bukan pada metode pengumpulan data. Kedua
sistem tersebut membutuhkan akumulasi dan
mengenai empat jenis biaya :
a. Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan
bahan baku memicu debit barang dalam proses untuk
bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas
yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu
yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas
pekerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini
dengan menggunakan terminal online di setiap bengkel
kerja pabrik.
c. Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM
untuk mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang
lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan
mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat
produk tersebut.
d. Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara
ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung ke
pekerjaan atau proses tertentu.
Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan
informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan yang
digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi
kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat
dan periodik atas database aktiva tetap. Informasi
minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva
tetapnya yaitu Nomor identifikasi, Nomor seri,
Lokasi,Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat
pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai sisa yang
diharapkan,Metode penyusutan, Beban penyusutan ke
tanggal,Perbaikan dan Kinerja service pemeliharaan.

Tujuan Siklus Produksi


Adapun tujuan siklus produksi :
v Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi
dengan baik.
v Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga
keamanannya.
v Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan
dicatat.
v Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
v Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari
kehilangan.
v Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan
efektif.

Ancaman dan Prosedur Pengendalian


yang dilakukan dalam setiap aktivitas
produksi
Proses / Ancaman Prosedur Yang
Aktifitas Dapat di Terapkan
Dalam
Desain Desain produk Perbaiki informasi
Produk yang kurang baik tentang pengaruh
desain produk atas
biaya.
Data terinci
mengenai biaya
jaminan dan
produk.
Perencanaan Kelebihan Sistem
dan produksi atau perencanaan
penjadwalan kekurangan produksi yang
produksi lebih baik
Investasi yang Tinjau dan setujui
tidak optimal perolehan aktiva
dalam aktiva tetap tetap;
pengendalian
anggaran
Operasi Pencurian dan Batasi akses fisik
produksi perusakkan ke persediaan dan
persediaan dan aktiva tetap
aktiva tetap Dokumentasikan
semua
perpindahan
persediaan
sepanjang proses
produksi
Identifikasi semua
aktiva tetap
Dokumentasi yang
memadai dan
tinjau semua
transaksi yang
melibatkan
pembuangan
aktiva tetap
Akuntansi Kesalahan Pengendalian edit
Biaya pencatatan dan entri data;
memasukkan data penggunaan
mengakibatkan pemindai kode
data biaya yang garis jika
tidak akurat. memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah
yang tercatat
dengan
perhitungan fisik
secara periodik
Ancaman Hilangnya data, Buat cadangan
umum Kinerja yang dan perencanaan
kurang baik pemulihan dari
bencana; batasi
akses ke data
biaya.
Pelaporan yang
lebih baik dan
tepat waktu.

Keterkaitan siklus produksi dengan


siklus lainnya dalam proses
bisnis(dengan siklus
pendapatan,pengeluaran,siklus
SDM,dan sistem buku besar dan
pelaporan)
Sistem informasi siklus pendapatan
memberikaninformasi(pesanan pelanggan dan prediksi
penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi
serta tingkat persediaan. Sebaliknya sistem informasi
siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus
pendapatan mengenai barang jadi yang telah dibuat dan
tersedia untuk dijual.informasi mengenai kebutuhan bahan
baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam
bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai
gantinya sistem informasi siklus pengeluaran
memberikan informasi mengenai perolehan bahan baku
dan informasi pengeluaran lain yang dimasukan kedalam
overhead pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang
dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber daya
manusia,yang selanjutnya akan memberikan data
mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Terakhir
mengenai informasi mengenai harga pokok penjualan
akan dikirim ke sistem informasi buku besar dan
pelaporan.

Contoh Kasus
PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang percetakan dengan menggunakan metode harga
pokok pesanan. Pada bulan September 2004 perusahaan
mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan
sebanyak 2400 lembar dari PT Restu dengan harga yang
dibebankan adalah Rp. 2000 per lembar ,- . Pada bulan
yang sama perusahaan juga menerima pesanan
sebanyak 100 spandoek dari PT Insani dengan harga Rp.
200.000 per buah. Pesanan dari PT Restu diberi nomor
KU-01 dan pesanan dari PT Insani diberi nomor SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku
dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan
Rp. 1.350.000
Kain putih 600 meter Rp.
4.125.000
Bahan penolong
Bahan penolong X1 Rp.
300.000
Bahan penolong X2 Rp.
170.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk
mem proses pesanan KU-01 dan SP-02 diperoleh
informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan
untuk memproses pesanan no KU-01, sedangkan bahan
baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk
memproses pesanan no SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan
dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb;
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000
dan upah langsung untuk pesanan SP-02 menghabiskan
sebanyak 1000 jam a. Rp.5000,-. Se- dangkan untuk
upah tidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan
sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji karyawan administrasi
dan umum Rp. 4.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan
dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 160 % dari
biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan
SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam
kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut
Biaya pemeliharaan gedung Rp.
500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp.
2.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp.
1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp.
1.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan msn
Rp. 700.000
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan
informasi untuk pesanan no KU-01 telah selesai dikerja
kan
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses.
Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan no
SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual.
Pesanan no KU-01 telah diserahkan kepada pemesan.
Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar
dengan cara kredit.
Ancaman yang kemungkinan akan timbul pada kasus
diatas yaitu kemungkinan adanya kesalahan dalam
pencatatan dan masukan data yang kemungkinan tidak
akurat. Prosedur pengendalian terbaik adalah dengan
mengotomasikan pengumpulan data dengan
menggunakan pemindai kode garis,pembaca kartu dan
alat lainnya. Ketika semua hal itu tidak memungkinkan
untuk dilakukan,terminal on line haras digunakan untuk
entri data. Passwor dan ID pemakai harus digunakan
untuk akses hanya ke pegawai yang berhak saja.

Apakah hubungan antara barang dalam


proses dan ketiga entitas itu ?
Adalah satu-ke-banyak
Dapat mencerminkan apakah dari hub.tsb.?
Setiap proses produksi dapat mencakup
sejumlah pengeluaran bahan baku, operasi
tenaga kerja, dan operasi mesin.
Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses
produksi tertentu.

Apakah hubungan antara dua agen entitas?


Banyak-ke-satu
Dapat mencerminkan apakah dari hub.tsb.?
Setiap pegawai ditugaskan ke supervisor
tertentu.
Setiap supervisor bertanggungjawab untuk
banyak pegawai.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Siklus manajemen sumber daya manusia (MSDM/penggajian) human resources
management (HRM)/payroll cycle adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pengolahan
data terkait yang terus-menerus berhubungan dengan mengelola kemampuan pegawai secara
efektif. Tugas-tugas yang lebih penting meliputi :
1. Merekrut dan mempekerjakan para pegawai baru
2. Pelatihan
3. Penugasan pekerjaan
4. Kompensasi (penggajian)
5. Evaluasi kinerja
6. Mengeluarkan pegawai karena penghentian yang sukarela maupun tidak
Tugas 1 dan 6 dilakukan hanya sekali pada setiap pegawao, sementara tugas 2 sampai 5
dijalankan berulang-ulang selama seorang pegawai bekerja untuk perusahaan tersebut. Pada
kebanyakan perusahaan, keenam aktivitas ini dibagi ke dalam dua sistem terpisah. Tugas 4,
kompensasi pegawai, merupakan fungsi utama sistem penggajian. Sistem MSDM menjalankan
lima tugas lainnya. Pada banyak perusahaan, kedua sistem tersebut dikelola secara terpisah.
Sistem MSDM biasanya merupakan tanggung jawab dari direktur sumber daya manusia,
sementara pengawas mengelola sistem penggajian. Meski demikian, sistem ERP
menggabungkan kedua set aktivitas tersebut.
Bab ini utamanya membahas tentang sistem penggajian karena para akuntan biasanya
bertanggung jawab atas fungsi ini. Kita mulai dengan menjelaskan desain dari sistem
MSDM/penggajian terintegrasi dan membahas pengendalian-pengendalian dasar yang
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memberikan pihak manajemen dengan
informasi yang reliabel dan memastikan bahwa sistem tersebut mematuhi peraturan pemerintah.
Kemudian akan dijelaskan secara mendetail tentang setiap aktivitas mendasar siklus penggajian.
Kita menutupnya dengan sebuah diskusi pilihan untuk pengalihdayaan (outsourcing) baik fungsi
penggajian mapun MSDM.

2. RUMUSAN MASALAH :
1. Apa saja ancaman yang dialami dalam sistem informasi siklus MSDM/penggajian ?
2. Apakah yang menjadi aktivitas dalam siklus penggajian ini ?

3. TUJUAN :
1. Menjelaskan aktivitas-aktivitas bisnis utama dan operasi pemrosesan informasi terkait yang
dijalankan dalam siklus manajemen sumber daya manusia (MSDM)/penggajian.
2. Mendiskusikan pembuatan keputusan-keputusan penting dalam siklus MSDM/penggajian dan
mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan tersebut.
3. Mengidentifikasi ancaman-ancaman utama dalam siklus MSDM/penggajian dan mengevaluasi
kelengkapan berbagai prosedur pengendalian internal untuk menghadapi ancaman tersebut
PEMBAHASAN
SIKLUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGGAJIAN
A. Sistem Informasi Siklus MSDM/Penggajian
Aktivitas-aktivitas terkait MSDM (informasi mengenai perekrutan, pemecatan,
pemindahan, pelatihan, dsb) dan kumpulan informasi mengenai penggunaan waktu pegawai yang
terjadi setiap hari. Penggajian merupakan suatu aplikasi berkelanjutan yang diproses dengan
modus dengan modus batch.
Tinjauan Proses MSDM dan Kebutuhan Informasi
Dalam organisasi jasa profesional, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP) dan biro hukum,
pengetahuan dan keahlian pegawai merupakan komponen utama dari produk perusahaan, dan
biaya tenaga kerja menunjukkan biaya utama yang dihasilkan dalam menghasilkan pendapatan.
Bahkan, pada perusahaan manufaktur, dimana baiaya tenaga kerja langsung hanya menunjukkan
sebagian dari total biaya langsung, para pegawai adalah pemicu biaya utama yang kualitas
pekerjaannya memengaruhi produktivitas secara keseluruhan mapun tingkat cacat produk.
Untuk memanfaatkan pegawai perusahaan secara efektif, sistem MSDM/penggajian harus
mengumpulkan dan menyimpan informasi yang dibutuhkan para manajer untuk menjawab
berbagai pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Berapa banyak pegawai yang diperlukan sebuah organisasi untuk mencapai rencana
strategisnya?
2. Pegawai mana yang memiliki keahlian khusus?
3. Keahlian mana yang pasokannya sedikit? Keahlian mana yang pasokannya berlebih ?
4. Seberapa efektif program pelantikan terkini dalam memelihara dan meningkatkan tingkat
keahlian pegawai?
5. Apakah keseluruhan kinerja meningkat atau menurun ?
6. Apakah ada masalah-masalah dengan perputaran, keterlambatan, atau ketidakhadiran?
Untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan para pegawai secara lebih efektif,
banyak organisasi berinvestasi pada sistem manajemen pengetahuan. Sistem manajemen
pengetahuan adalah perangkat lunak yang menyimpan dan mengelola keahlian yang dimiliki
oleh pegawai individu sehingga pengetahuan tersebut dapat dibagikan dan digunakan oleh yang
lain.
Sebagai contoh, kantor konsultan profesional sering menyediakan jasa yang serupa ke
banyak klien yang berbeda. Perangkat lunak manajemen pengetahuan kemungkinan para
konsultan untuk menyimpan solusi-solusi mereka terhadap masalah tertentu dalam sebuah
database yang dibagikan.
Penggunaan ulang atas pengetahuan tersebut menghemat waktu pada kesempatan di masa
depan akses terhadap database yang dibagikan juga memungkinkan para pegawai untuk belajar
dari kolega-kolega yang tersebar secara geografis yang telah memiliki pengalaman sebekumnya
dalam mengatasi suatu permasalahan tertentu.
Sebagai tambahan atas biaya langsung yang terkait dengan proses perekrutan
(pengiklanan, pengecekan latar belakang, wawancara kandidat, dsb), terdapat pula biaya-biaya
yang terkait dengan mempekerjakan tenaga bantuan sementara, melatih para pegawai baru dan
mengurangi produktivitas para pegawai baru sampai mereka sepenuhnya mempelajari bagaimana
melakukan seorang pegaawai pada sekitar 1,5 kali gaji tahunan. Akibatnya, organisasi yang
mengalami tingkat perputaran (turnover) pegawai dibawah rata-rata industri memperoleh
penghematan biaya yang memadai dibandingkan para pesaing dengan tingkat perputaran yang
lebih tinggi.
Sebagai contoh, organisasi-organisasi konsultan profesional biasanya telah menyarankan
beberapa level perputaran karena mereka percaya hal tersebut memberikan sebuah sumber
penting atas ide-ide baru. Kuncinya adalah mengendalikan dan mengelola tingkat perputaran,
sehingga tidak mengalami kelebihan.
Semangat pegawai yang rendah menciptakan biaya dinancial ketika dihasilkan dalam
perputaran. Sebaliknya, terdapat peningkatan bukti bahwa semangat pegawai yang tinggi
memberikan manfaat finansial.
Ancaman dan Pengendalian
Data induk pegawai yang tidak akurat dapat mengakibatkan penentuan staf yang berlebih
atau kurang. Hal itu juga dapat menciptakan ketidakefisIenan yang berkaitan dengan penugasan
pegawai untuk menjalankan tugas yang tidak sepenuhnya dikuasainya. Ketidakakuratan data
induk penggajian yang mengakibatkan kesalahan pada pembayaran pegawai dapat menciptakan
masalah-masalah semangat kerja yang signifikan. Sebagai tambahan, organisasi tersebut
mungkin menanggung denga untuk kesalahan yang dibuat dalam pembayaran pajak penggajian.
Kesalahan pada data mengenai penggunaan waktu pegawai dapat mengakibatkan evaluasi
kinerja yang tidak akurat dan kekeliruan dalam perhitungan biaya produk dan jasa organisasi.
Salah satu cara untuk mengurangi ancaman ketidakakuratan atau tidak validnya data
induk, yaitu menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan yang didiskusikan.
Penting juga untuk membatasi akses terhadap data tersebut dan mengatur sistem, sehingga hanya
para pegawai terotorasi yang dapat membuat perubahan terhadap data induk. Pembatasan ini
memerlukan perubahan pada pengaturan dasar atas peran pegawai dalam sistem ERP untuk
membagi tugas yang tidak sesuai dengan tepat.
Pengaturan dasar dari banyak sistem mengizinkan staf penggajian tidak hanya membaca,
tetapi juga mengubah informasi gaji pada file induk penggajian pegawai. Meskipun prosedur-
prosedur untuk memodifikasi pengaturan divariasikan ke dalam paket-paket perangkat luank
yang berbeda, untuk mengetahui perubahan apa yang sebaiknya dilakukan hanya memerlukan
pemahaman yang mendalam atas pemisahan tugas secara tepat terhadap proses bisnis yang
berbeda-beda. Meski demikian, pengendalian preventif tidak pernah 100% efektif.
Ancaman umum kedua dalam siklus MSDM/penggajian adalah pengungkapan yang tidak
diotorisasi atas informasi sensitif, seperti gaji dan evaluasi kinerja untuk pegawai individu.
Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan data penggajian yang tak
terotorisasi adalah menggunakan autentikasi multifaktor dan pengendalian keamanan disik untuk
membatasi akses data induk MSDM/penggajian hanya kepada para pegawai yang memerlukan
akses tersebut untuk menjalankan pekerjaan mereka. Penting pula untuk mengatur sistem agar
membatasi pegawai dalam penggunaan build-in query milik sistem yang secara tidak langsung
mengakses informasi sensitif.
Ancaman umum ketiga dalam siklus MSDM/penggajian terkait dengan hilang atau
rusaknya data induk. Cara terbaik untuk mengurangi risiko atas ancaman ini adalah
menggunakan backup dan prosedur pemulihan bencana.
Ancaman umum keempat dalam siklus MSDM/penggajian adalah mempekerjakan
pegawai yang tidak berkualifikasi dapat meningkatkan biaya produksi dan mempekerjaan
seorang pegawai yang merupakan seorang pencuri dapat menimbulkan pencurian aset. Kedua
pegawai tersebut tepatnya dapat ditanggulangi dengan prosedur perekrutan yang sesuai. Para
kandidat harus diminta untuk menandatangi sebuah pernyataan dalam formulir lamaran kerja
yang menegaskan tentang keakuratan indormasi yang diberikan oleh kandidat serta memberikan
persetujuan kepada perusahaan untuk mengecek latar belakang menyeluruh atas surat keterangan
kerja dan riwayat pekerjaannya.
Ancaman umum kelima dalam siklus MSDM/penggajian adalah pelanggaran atas hukum
dan peraturan terkait perekrutan dan pemecatan pegawai secara tepat. Pemerintah memberikan
sanksi yang berat pada perusahaan yang melanggar ketentuan hukum ketenagakerjaan.
Organisasi tersebut juga dapat dikenakan gugatan sipil oleh orang yang dinyatakan sebagai
korban diskriminasi ketenagakerjaan. Prosedur pengendalian terbaik untuk mengatasi masalah-
masalah potensial tersebut adalah mendokumentasikan secara cermat seluruh tindakan terkait
pemberitahuan untuk tujuan perekrutan dan proses memperkerjakan pegawai baru serta
pemecatan pegawai.
B. Aktivitas Siklus Penggajian
Figur 15-2 menyajikan sebuah diagram konteks sistem penggajian. Diagram konteks
tersebut menunjukkan ada lima sumber utama input pada sistem penggajian. Departemen MSDM
memberikan informasi mengenai perekrutan, pemberhentian, dan perubahan tingkat pembayaran
(kenaikan gaji dan promosi jabatan). Para pegawai mengajukan perbuahan terkait potongan yang
mereka tentukan secara bebas (misalnya, iuran untuk dana pensiun). Departemen-departemen
memberikan data mengenai jan kerja aktual para pegawai para petugas pemerintahan
memberikan tingkat pajak dan isntruksi untuk memenuhi ketentuan peraturan. Begitu pula
dengan perusahaan asuransi serta organisasi lain yang memberikan instruksinya agar menghitung
dan membayarkan berbagai potongan gaji untuk pembayaran pajak.
Figur 15-2 menunjukkan bahwa sejumlah cek (yang mungkin elektronik) merupakan
output utama sistem penggajian. Cek penggajian dikirim ke bank dengan tujuan untuk
mentransfer/memindahkan dana dari rekening umum perusahaan ke rekening penggajian
perusahaan. Sejumlah cek juga diberikan ke agen-agen pemerintah, perusahaan asuransi dan
organisasi lain untuk memenuhi kewajiban perusahaan (seperti pajak, premi asuransi).
Memperbarui Database Induk Penggajian
Aktivitas pertama dalam siklus MSDM/penggajian melibatkan pembaruan database induk
penggajian yang merefleksikan berbagai jenis perubahan yang diajukan secara internal:
perekrutan baru, pemberhentian, perubahan dalam tingkat bayaran, atau perubahan dalam gaji
tertahan yang ditetapkan. Selain itu, secara berkala data induk perlu diperbarui untuk
menunjukkan perubahan-perubahan tarif pajak dan potongan untuk asuransi.
FIGUR 15-2 Diagram Konteks Bagian Penggajian dari Siklus MSDM/Penggajian

PROSES. Figur 15-1 menunjukkan bahwa departemen MSDM bertanggung jawab untuk
memperbaharui database penggajian untuk perubahan yang diajukan secara internal terkait
ketenagakerjaan, sedangkan departemen penggajian memperbarui informasi mengenai tarif pajak
dan potongan penggajian lainnya ketika ia menerima pemberitahuan perubahan dari berbagai
unit pemerintahan dan perusahaan asuransi.
Catatan-catatan atas pegawai yang keluar atau dipecat sebaiknya tidak dihapus
dengan segara karena beberapa laporan pajak akhir tahun, termasuk formulir W-2, memerlukan
data mengenai seluruh pegawai yang bekerja pada organisasi selama tahun tersebut
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN. Pemisahan tuags secara tepat merupakan prosedur
pengendalian utama untuk menghadapi ancama tersebut. Para pegawai departemen MSDM
sebaiknya tidak secara langsung ikut serta dalam pemrosesan penggajian atau pendistribusian
cek gaji. Pemisahan tugas ini mencegah seseorang yang memiliki akses-akses terhadap cek gaji
untuk menciptakan pegawai fiktif atau mengubah tingkat bayaran dan kemudian mengambil cek-
cek palsu tersebut. Selain itu, seluruh perubahan terhadap file induk penggajian tersebut harus
diperiksa dan disetujui oleh seseorang, yaitu selain pihak yang merekomendasikan perubahan
tersebut.
Pengendalian akses sistem penggajian penting. Sistem terebut seharusnya diatur
untuk membandingkan ID pengguna dan kata sandi dengan sebuah matriks. Pengendalian akses
yang menjelaskan tindakan apa yang diperbolehkan untuk dijalankan setiap pegawai dan
mengonfirmasikan file apa yang diperbolehkan untuk diakses setiap pegawai.
Ancaman lainnya adalah ketidakakuratan dalam memperbarui data induk
penggajian sehingga dapat menghasilkan kesalahan dalam pembayaran pegawai dan denda
karena tidak membayarkan jumlah yang benar atas pajak penggajian kepada pemerintah. Untuk
mengatasi ancaman ini, pengendalian integritas pemrosesan secara tepat yang didiskusikan
dengan pengecekan validitas pada nomor pelanggan dan uji kelayakan terhadap perubahan yang
sedang dibuat, sebaiknya diterapkan ke seluruh transaksi-transaksi perubahan penggajian. Selain
itu, memiliki laporan pemeriksaan manajer departemen sebuah cara yang tepat waktu untuk
mendeteksi kesalahan.
Memvalidasi Data Waktu dan Kehadiran
Langkah kedua dalam siklus penggajian adalah memvalidasi setiap data waktu dan kehadiran
pegawai.
PROSES. Bagi para pegawai yang dibayar berdasarkan jam, banyak perusahaan menggunakan
kartu waktu (time card) untuk mencatat waktu kedatangan dan keberangkatan pegawai setiap
harinya.
Perusahaan manufaktur juga menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat data secara
mendetail mengenai bagaimana para pegawai menggunakan waktu mereka (yaitu pekerjaan apa
yang mereka lakukan). Para profesional pada organisasi jasa seperti KAP; kantor hukum, dan
kantor konsultan dengan cara yang sama melacak waktu yang mereka habiskan untuk melakukan
berbagai tugas dan bagi klien yang sama saja, mereka mencatat data-data tersebut dalam lembar
waktu (time sheet).
Penggunaan intensif, komisi dan bonus memerlukan penautan sistem penggajian dan
sistem informasi atas penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang digunakan
untuk menghitung bonus. Selain itu, skema bonus/intensid harus secara tepat didesain dengan
tujuan realistis yang dapat dicapai, sehingga secara objektif dapat diukur.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN. Ancaman utama terhadap aktivitas penggajian adalah
data waktu dan kehadiran yang tidak akurat. Ketidakakuratan dalam catatan waktu dan kehadiran
wapat mengakibatkan biaya tenaga kerja yang meningkat dan laopran biaya tenaga kerja yang
keliru. Ketidakakuratan gaji jasa tenaga kerja yang tak terbayarkan.
Otomatisasi data sumber dapat mengurangi risiko kesalahan yang tidak diinginkan dalam
pengumpulan data waktu dan kehadiran. Menggunakan teknologi untuk menangkap data waktu
dan kehadiran juga dapat meningkatkan produktivitas dan memotong biaya.
Penghematan beberapa menit untuk setiap pegawai mungkin tidak terdengar begitu
menarik, tetpai ketika dikalikan dengan ribuan pegawai dalam sebuah industri dengan margin
laba yang kurang dari 1%, efeknya pada lini bawah dapat menjadi signifikan. Otomatisasi data
sumber juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data waktu dan kehadiran staf jasa
profesional.
Teknologi Informasi (TI) juga dapat mengurangi risiko ketidakakuratan yang disengaja
untuk data waktu dan kehadiran. Sebagai contoh, beberapa perusahaan manufaktur saat ini
menggunakan teknik autentifikasi biometri. Tujuannya adalah utnuk mencegah pegawai
meninggalkan pekerjaan lebih dini serta mencegah adanya seornag rekan kerja yang salah
mencatat bahwa orang tersebut ada ditempat kerja. Data kartu waktu yang digunakan untuk
menghitung penggajian, harus direkonsiliasi terhadap data kartu jam kerja yang digunakan untuk
tujuan penentuan biaya dan manajerial, semuanya dilakukan oleh seseorang yang tidak terlibat
dalam pembuatan data tersebut.
Menyiapkan Penggajian
PROSES . Pertama, transaksi penggajian diedit dan transaksi yang divalidasi kemudiann
disortir berdasarkan nomor pegawai. Jika organisasi memproses penggajian dari beberapa divisi,
setiap file transaksi penggajian juga harus digabungkan.
Potongan penggajian dibagi ke dalam dua kategori umum: potongan pajak gaji dan
potongan sukarela. Potongan pajak gaji meliputi penghasilan negara, negara bagian, dan daerah,
begitu pula pajak Social Security. Potongan sukarela meliputi iuran dana pensiun; premi asuransi
jiwa, kesehatan, dan asuransi kecacatan; iuran serikat; dan kontribusi untuk berbagai sumbangan
amal.
Ketika gaji bersih dihitung, dasar year-to-date untuk gaji kotor, potongan, dan gaji bersih
dalam setiap catatan pegawai pada file induk penggajian pada file induk penggajian diperbarui.
Pertama, karena potongan pajak Social Security dan potongan lainnya memiliki pidah batas
(cutoff), perusahaan harus tahu kapan untuk memastikan bahwa jumlah pajak dan potongan lain
yang sesuai dibayarkan ke petugas pemerinthana, perusahaan asuransi, dan organisasi lain.
Informasi ini juga harus disertakan dalam berbagai laporan yang diajukan ke petugas-petugas
tersebut. Daftar penggajian atau register penggajian mencantumkan gaji kotor setiap pegawai,
potongan penggajian, dan gaji bersih dalam format multikolom. Daftar ini juga berlaku sebagai
dokumentasi pendukung untuk mengotorisasi transfer dana ke rekening pengecekan penggajian
organisasi. Daftar potongan memuat potongan sukarela lainnya bagi setiap pegawai.
Terakhir, sistem mencetak cek gaji pegawai. Cek gaji ini biasanya menyertakan sebuah
laporan pendapatan yang memuat jumlah gaji kotor, potongan dan gaji bersih untuk periode
terkini serta total year-to-date untuk masing-masing kategori.
Sistem penggajian juga menghasilkan sejumlah laporan mendetaik. Beberapa dari laporan
umum untuk penggunaan internal, tetapi kebanyakan dari laporan digunakan oleh petugas-
petugas pemerintahan. Akibatnya, bagian MSDM/penggajian dari sistem ERP menyediakan
sarana ekstensif untuk memenuhi persyaratan pelaporan pemerintah negara, negara bagian dan
daerah.

KESIMPULAN
Sistem informasi MSDM/penggajian terdiri atas dua subsistem yang saling berhubungan,
tetapi terpisah: MSDM dan penggajian. Sistem MSDM mencatat dan mengolah data mengenai
aktivitas perekerutan, pelatihan, penugasan, pengevaluasian, dan pemberhentian pegawai. Sistem
penggajian mencatat dan mengolah data yang digunakan untuk membayar para pegawai atau jasa
mereka.
Sistem MSDM/penggajian harus didesain untuk mematuhi banyaknya regulasi pemerintah
baik itu pajak maupun praktik ketenagakerjaan. Selain itu, pengendalian yang memadai harus
tersedia untuk mencegah (1) kelebihan dalam pembayaran pegawai karena data waktu dan
kehadiran yang tidak valid (disajikan lebih) dan (2) membayar cek gaji ke pegawai fiktif. Kedua
ancaman ini dapat diminimalkan dengan pemisahan tugas yang tepat, secara spesifik dengan
membuat fungsi-fungsi berikut yang dijalankan oleh individu yang berbeda:
1. Mengotorisasi dan membuat perubahan terhadap file induk penggajian untuk kegiatan-kegiatan
seperti perekrutan, pemecatan, dan kenaikan gaji.
2. Mencatat dan memverifikasikan waktu kerja pegawai
3. Menyiapkan cek gaji
4. Mendistribusikan cek gaji
5. Merekonsiliasikan rekening bank penggajian
Meskipun sistem MSDM dan penggajian secara tradisional telah dipisahkan, banyak
perusahaan termasuk AOE, mencoba mengintegrasikannya untuk mengelola sumber daya
manusia dengan efektif serta memberikan para pegawai dengan manfaat dan layanan yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai