Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Jiwa di Desa Bantur
Kecamatan Bantur
OLEH:
CELINE ROSALIA ISHAQ
NIM. 160070301111007
Oleh:
CELINE ROSALIA ISHAQ
NIM. 160070301111007
A. Latar Belakang
Usia Prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini
anakmempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah
dilihatnya.Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah
orang tua.Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak
yangmempunyai pengaruh sangat besar.Haryoko (2017) berpendapat
bahwalingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimulans dalam
perkembangananak.Orang tua mempunyai peranan yang besar dalam
pembentukankepribadian anak.
Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari
semuaperilaku serta kepribadian orang tua yang baik ataupun tidak ditiru
oleh anak.Anak tidak mengetahui apakah yang telah dilakukanya baik atau
tidak. Karenaanak usia prasekolah belajar dari apa yang telah dia lihat.
Pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik
sehinggaakan terbentuknya kepribadian anak yang baik pula, perlu
diterapkan sejakdini. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru
serta temansebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Hal ini
sesuai denganpendapat Hurlock (1978) yang mengungkapkan bahwa orang
yang palingpenting bagi anak adalah orang tua, guru dan teman sebaya dari
merekalahanak mengenal sesuatu yang baik dan tidak baik.
Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan
sangatberpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Kebutuhan
yangdiberikan melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak
untukmenunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang
berada disekitarnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh
orangtua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pembentukankepribadian anak. Oleh karena itu, penulis akan membahas
suatupermasalahan yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
TerhadapPembentukan Kepribadian Anak.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan sasaran
mampu mengetahui tentang pola asuh yang baik terhadap pembentukan
kepribadian anak
2. Tujuan khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang Pola Asuh Yang Baik Terhadap
Pembentukan Kepribadian Anak, diharapkan peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian pola asuh dan kepribadian anak
b. Mengetahui macam-macam pola asuh
c. Mengetahui cara-cara mengasuh anak dengan baik
d. Mengetahui cara mendukung pembentukan kepribadian yang baik
pada anak.
e. Mengetahui strategi yang baik dalam pembentukan kepribadian anak
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian pola asuh dan kepribadian anak
2. Macam-macam pola asuh
3. Cara mengasuh anak sesuai dengan perkembangan anak
4. Cara mendukung pembentukan kepribadian yang baik
5. Strategi pembentukan kepribadian anak
D. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah peserta Posyandu Balita Desa Bantur Kec.
Bantur
E. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Media
Media yang digunakan adalah leafleat
G. Pengorganisasian
Moderator :Soraya Dewi K
Penyuluh :Celine Rosalia
Fasilitator :Celine Rosalia
Operator :Soraya Dewi K
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Melakukan perizinan kepada kader desa dan bidan desa mengenai
kegiatan penyuluhan satu minggu sebelum acara
b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
c. Persiapan materi penyuluhan dan pemateri
d. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan yang dirumuskan di SAP
2. Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
b. Media yang digunakan adalah leaflet
c. Waktu penyuluhan adalah 30 menit
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan
penyuluhan berlangsung
e. Peserta aktif dan antusias dalam megikuti kegiatan penyuluhan
3. Hasil
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti
dan memahami tentang pengertianpola asuh dan kepribadian anak,
macam-macam pola asuh cara mengasuh yang baik, cara
mendukung pembentukan kepribadian yang baik, strategi
pembentukan kepribadian anak
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga mampu
menerapkan cara pola asuh yang baik dan sesuai dengan
perkembangan anak untuk membantu pembentukan kepribadian
yang baik pada anak sehingga meminimalisir gangguan jiwa sejak
dini pada anak.
B. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa
inggrispersonality. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa
latinpersona yang berarti topeng. Menurut Gordon W All Port personalityis
the dynamic organization within the individual of those
psychophysicalsystem, that determines his unique adjustment to his
environment.
Menurut bangsa Roma, persona berarti bagaimana seseorangtampak
pada orang lain, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakandalam pikiran
penonton, suatu impresi dari tokoh yang diperankan di ataspentas, bukan
impresi dari tokoh itu sendiri.Dari konotasi kata personainilah, gagasan
umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikanseseorang pada
orang lain diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapadia sesungguhnya
termasuk dalam keseluruhan make up psikologisseseorang dan sebagian
besar terungkapkan melalui perilaku. karena itu,kepribadian bukanlah suatu
atribut yang pasti dan spesifik, melainkanmerupakan kualitas perilaku total
seseorang.
Berdasarkan definisi Allport, kepribadian ialah susunan
systemsystempsiko-fisik yang dinamai dalam diri suatu individu yang
unikterhadap lingkungan.
Daftar Pustaka
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa KEMENKES RI. 2011. Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Kemenkes RI
Nasir, Abdul. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medikal
Stuart, Gail Wiscars. 2010. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Lampiran 3