Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN

SEJARAH
- Daerah Jatinegara dari awal perkembangannya hingga sekarang memiliki fungsi yang tidak
berubah, Yaitu area perdagangan Pasar
- Di Kawasan Sekitar Site terdapat bangunan Historical yang perlu di respon oleh desain.
- Merupakan Daerah penting Karena dekat dengan jalur transportasi, sehingga berpotensi
untuk menarik target market
AKSESBILITAS
- Lokasi Site Paling mudah dijangkau dari daerah Bekasi, sehingga target market berpeluang
datang dari kota Bekasi.
- Kualitas Trotoar untuk pejalan kaki perlu diperbaiki terutama dari arah stasiun ke area site,
dan kawasan sekitarnya.
- Belum tersedianya tempat parkir untuk sepeda di seputaran lokasi site.
- Terdapat rencana Pengembangan dari pemerintah untuk moda kendaraan Busway dan
Kereta sehingga berpotensi untuk menarik Target Maket pada rancangan.
- Akses yang mudah untuk Mobilitas Kebutuhan Kantor
SIRKULASI
- Terdapat 4 Jalur yang dapat dilewati pada site, sehingga berpotensi untuk menciptakan
permeabilitas pejalan kaki agar dapat mempersingkat jalur tempuh.
- Penentuan Posisi Entrance Site dengan mempertimbangkan Jalur lalu lintas satu arah pada
Jl. Matraman Raya, Kemacetan lalu lintas kendaraan agar tidak semakin menumpuk, Posisi
Fasilitas sekolah di sebelah site yang berpotensi menambah kemacetan di Jl. Matraman
Raya.
TOD
- CYCLE, Memberikan prioritas kepada jaringan transportasi non-kendaraan bermotor
- WALK, Membangun lingkungan yang ramah terhadap pejalan kaki
- CONNECT, Menciptakan jaringan jalan dan jalur pejalan kaki yang padat
- SHIFT, Berpaling dari mobilitas kendaraan pribadi dengan penataan parkir dan kebijakan
penggunaan jalan

Kriteria

- Jalur Pejalan Kaki


- Penyebrangan Jalan
- Muka yang aktif secara visual
- Muka blok yang permeabel
- Peneduh dan tempat berteduh
- Jaringan Infrastruktur Sepeda
- Parkir Sepeda (pada Bangunan)
- Akses Sepeda dalam Gedung
NEIGHBORHOOD CONTEXT
- Aktivitas Sosial Budaya dari masyarakat setempat perlu diperhatikan sebagai respon
rancangan.
- Pedagang atau Toko yang sudah ada perlu dipertahankan dan diberi ruang. Terdapat
pedagang kaki lima yang tak dapat dihindari, sehingga perlu setting tersendiri agar tidak
menghambat sirkulasi dan dapat mengakomodasi pedagang kaki lima secara tersistim.
- Muka bangunan di rekayasa untuk merespon konteks landmark sekitar site.
- Gedein Yang Coklat2
IKLIM
- Heat Island, Sehingga bangunan perlu merespon/mengurangi hal ini. Dengan green design.
VEGETASI
- Perlu ditambah vegetasi karena minimnya vegetasi pada site.
UTILITAS
- Tapak sudah memiliki sarana prasarana yang dapat mendukung rancangan
- Perlu pembuatan TPS Private yang mudah di olah tanpa mengganggu pengguna di dalam
bangunan dan sekitar site.
GRADE B
- Bangunan Kantor yang akan di rancang adalah type perkantoran dengan klasifikasi Grade B
Zonasi dan Program
- Mixed Use adalah..........................................................

KESIMPULAN TOD

1. JALUR PEJALAN KAKI

Trotoar yang diperuntukkan secara khusus bagi pejalan kaki dan Pesepeda yang terlindung dari
kendaraan bermotor.

Jalur pejalan kaki yang ramah bagi penyandang difabel yang bebas dari hambatan-hambatan baik
secara vertikal maupun horizontal yang sesuai dengan peraturan atau standar yang berlaku.

2. JALUR PENYEBRANGAN

Penyeberangan yang aman dan memadai mempunyai lebar dua meter atau lebih dengan penunjuk
batas yang jelas, dan dapat diakses dengan kursi roda jika jarak penyeberangan lebih lebar dari 2
jalur kendaraan bermotor, penyeberangan yang aman juga memiliki perlindungan yang memadai
bagi pengguna kursi roda.

3.MUKA BLOK YANG AKTIF SECARA VISUAL

Didefinisikan sebagai muka bangunan yang berbatasan dengan jalur pejalan kaki dan dapat dilihat
hingga ke dalam bangunan.

Muka Blok yang aktif (secara visual) diindikasikan oleh keberadaan jendela, dinding kaca transparan,
dan ruang terbuka yang dapat diakses umum (termasuk taman bermain dan taman penghijauan,
tetapi bukan merupakan lanskap berpagar, beranda, atau teras), yang terletak di sepanjang jalan
pada ketinggian antara permukaan tanah dan tingkat pertama di atas permukaan tanah.

4. MUKA BLOK YANG PERMEABEL

Yang termasuk sebagai akses masuk permeabel antara lain pintu masuk toko, restoran, dan kafe, lobi
gedung, lorong-lorong bagi pejalan kaki dan pesepeda, dan sudut jalan menuju taman atau plaza
(lapangan besar).

5. PENEDUH DAN TEMPAT BERTEDUH

Segmen jalan yang teduh didefinisikan sebagai jalur pejalan kaki yang mendapatkan perlindungan
dari cuaca selama musim terpanas.
Peneduhan dapat disediakan melalui berbagai cara antara lain: pepohonan, penghubung bangunan
(arcade, kanopi), struktur yang berdiri sendiri (tempat berteduh di persimpangan, atap halte
angkutan umum), dan elemen vertikal lain (dinding, kisi-kisi).

6. JARINGAN INFRASTURKTUR BERSEPEDA

Persyaratan untuk infrastruktur bersepeda yang aman dan lengkap adalah:

Harus memiliki jalur atau lajur khusus sepeda yang terlindungi untuk kedua arahnya. Jalur khusus
sepeda secara spasial terpisah dari kendaraan bermotor (misalnya, lajur sepeda dengan warna
khusus atau jalur sepeda eksklusif).

Jalan dengan kecepatan rata-rata rendah (30 km/jam atau 20 mph atau kurang) dianggap aman
untuk bersepeda dan tidak memerlukan jalur atau lajur khusus sepeda, tetapi dianjurkan
menggunakan marka stensil sharrow.

7. PARKIR SEPEDA DI STASIUN ANGKUTAN UMUM

Tempat parkir sepeda yang aman adalah fasilitas permanen yang disediakan untuk mengunci sepeda
dan atau kendaraan tidak bermotor lainnya. Tempat parkir ini tersedia dalam jumlah banyak
dan/atau memiliki perlindungan terhadap cuaca.

Fasilitas parkir sepeda harus ditempatkan di luar ruang sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan lain

dan terdapat di dalam radius 100 meter dari pintu masuk stasiun angkutan umum.

8. PARKIR SEPEDA PADA BANGUNAN

Berlaku untuk bangunan dengan luas lantai bangunan lebih dari 500 meter persegi, atau enam unit
hunian tinggal.

Parkir sepeda pada bangunan harus:

terletak dalam radius 100 meter dari pintu masuk utama, dan

terletak di luar ruang sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan bermotor.

9.AKSES SEPEDA KE DALAM GEDUNG

Akses sepeda ke dalam gedung diwajibkan oleh peraturan daerah atau undang-undang mengenai

bangunan.

Kesimpulan Diambil Berdasarkan Kriteria Penilaian

Untuk Mendapatkan Pengakuan resmi dari TOD Standart

ITDP (Institute For Transportation & Development Policy)

Sumber : TOD Standart-ITDP

Anda mungkin juga menyukai