Dislokasi adalah suatu pergesean atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal
logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis ( perubahan
dimensi secara permanen)
Kekuatan (strength) dan keuletan (ductility) atom di dalam melalui tingkat kesulitan atau
kemudahan gerakan dislokasi di dalam sistem kristal logam.
Misalya pada proses pengerjaan dingin (cold work) terjhadi peningkatan dislokasi di
dalam kristal logam sehingga kekuatan logam meningkat, namun keuletan menurun.
Sejarah dislokasi adalah salah satu kisah sukses besar fisika, sebagaimana diterapkan
pada ilmu materialAwal Kehidupan sebagai konstruksi teoretis murni dalam matematika,
dengan aplikasi praktis yang tidak jelas untuk apa saja, konsep dislokasi pertama praktis
menikmati keberhasilan ketika ditemukan bahwa hal itu bisa menjelaskan
mengkhawatirkan perbedaan besar antara teori dan kekuatan nyata padat "Semua
perbedaan", sebagai seseorang berkomentar, "antara mencoba slide seluruh karpet, atau
mendorong sebuah kerut di atasnya. Pengamatan pertama dislokasi, dengan
menggunakan mikroskop elektron, pasti memuaskan seperti konfirmasi cahaya
melengkung prediksi relativitas; suatu analogi yang tidak tepat karena akan tampak The
analogi antara bergerak dislokasi dalam padatan, dan partikel-partikel bergerak dengan
kecepatan relativistik dalam vakum disebutkan dalam semua buku pelajaran baik pada
teori dislokasi, dan koneksi ini diperkuat oleh beberapa abstrak dalam buku ini.
Memang, salah satu bahkan kertas link dislokasi untuk 'string theory'.
. Menunjukkan bahwa isi, serta topik klasik dislokasi interaksi selama deformasi, ada
juga sangat tertarik dalam propagasi (threading) dislokasi ke daerah bebas cacat, dan
dalam kemampuan dislokasi untuk meringankan stres antara lapisan-lapisan.
Kemampuan ini, satu buruk dan satu baik, secara alami yang sangat penting bagi industri
semikonduktor. Ada juga yang menarik sengketa yang berkelanjutan antara minimum-
energi 'dan' struktur disipasi 'pandangan tentang fenomena seperti dislokasi urat. The
polemic. Polemik antara keseimbangan klasik dan jauh-dari-ekuilibrium lagi pendekatan
serupa cermin ketidaksepakatan dalam ilmu fisik secara keseluruhan. panduan lapangan
akan menarik bagi fisikawan, bahan ilmuwan, dan insinyur elektronik. ristal logam
sehingga kekuatan logam meningkat, namun keuletan menurJakarta
1
Serbuan Gempa dalam Lempeng dan
Kewaspadaan
Sebuah gempa kuat meletup tepat pada Jumat sore, 16 Oktober 2009 pukul 16:52 WIB.
Data dari USGS National Earthquake Center menyebut magnitudenya Mw 6,1 skala
magnitudo dengan kedalaman sumber 50,6 km di bawah pulau Panaitan. Sebuah pulau
gunung api yang telah mati dengan kaldera besarnya (yang diameternya lebih kurang 10
km) membuka ke selatan yang terletak di lepas pantai Semenanjung Ujungkulon.
Gempa melepaskan energi sebesar 21 kiloton TNT atau sama dengan energi yang
dihasilkan ledakan bom nuklir Hiroshima. Getaran gempa menjalar hingga sejauh 484 km
dari episentrum. Atau hingga mencapai kota Cilacap di sebelah timur serta Palembang
dan Bengkulu di utara. Namun, getaran yang benar-benar bisa dirasakan manusia (yakni
pada intensitas 3 MMI) sebenarnya hanya menjalar hingga 230 km dari episentrum.
Dilihat dari kedalaman sumbernya gempa ini sebenarnya dihasilkan dari patahnya bagian
lempeng Australia di kawasan Selat Sunda yang sudah menukik ke dalam mantel Bumi
setelah melewati batas pertemuan (zona subduksi) dengan lempeng Sunda yang menjadi
dasar berdirinya Kepulauan Indonesia bagian barat. Bagian yang patah itu luasnya sekitar
20 x 10 km persegi. Bukan hanya patah saja bagian tersebut kemudian bergeser naik
miring ke atas sejauh 30 cm.
Nah, gempa yang 'cuma' dihasilkan dari patahnya lempeng Australia ini secara teknis
disebut gempa dalam lempeng alias gempa intraplate. Kosa kata gempa intraplate melejit
belakangan ini tatkala hampir 2 bulan silam kawasan Jawa Barat bagian selatan
diguncang oleh gempa kuat dengan Mw 7,0 skala magnitudo. Dan, belum lepas dari
ingatan kita betapa Padang dan sekitarnya diharubirukan oleh gempa kuat dengan Mw
7,6 skala magnitudo yang ternyata juga jenis gempa intraplate.
Jauh hari sebelumnya kita pun pernah dikejutkan oleh gempa intraplate yang lain.
Tepatnya pada 9 Agustus 2007 dengan Mw 7,5 skala magnitudo yang bersumber pada
kedalaman 290 km di Laut Jawa lepas pantai Indramayu.
Bumi ini dan lebih khusus lagi Kepulauan Indonesia memiliki dinamikanya yang
tersendiri. Dan, salah satu produknya adalah gempa yang jadwal waktunya tidak berkelit
berkelindan dengan jadwal waktu ala manusia. Tunggu tunggu tunggu dan tiba-tiba drrrrr.
2
Ilmu pergempaan sudah seabad lebih bergumul dengan teori dislokasi elastik untuk
mengkaji sifat-sifat sumber gempa dan sekaligus memprediksi kapan penumpukan
tekanan dalam suatu sumber gempa akan melampaui batas daya tahan batuan di tempat
tersebut. Namun, sebagian seismolog belakangan mengakui bahwa waktu terjadinya
gempa di satu sumber lebih sering bersifat acak (random) dan cenderung berkelompok
(cluster) pada selang waktu tertentu ketimbang mengikuti jadwal waktu ala teori dislokasi
elastik.
Makanya meramal waktu kejadian gempa adalah nonsense dalam pengetahuan masa kini.
Bila kita sering dihebohkan dengan isu akan munculnya gempa besar dalam magnitude
tertentu dalam waktu tertentu, seperti yang telah menciutkan ribuan orang di Banten,
Lampung, Surabaya, dan Bantul beberapa waktu lalu, sekali lagi itu adalah nonsense.
DALAM ilmu material dan bahan, kita mengenal teori batas butir. Teori ini menjelaskan
tentang batas butiran material berupa sisi-sisi di sekitar material tersebut. Sisi butiran
menjadi lebih banyak bila benda dengan ukuran total yang sama dipecah-pecah menjadi
butiran yang lebih kecil.
Contoh gampangnya, bila kita memiliki batu besar berbentuk kubus dengan panjang
rusuk-rusuknya 1 meter, batas butir yang dimiliki adalah kulit permukaan yang
bersentuhan dengan udara luar. Besarnya (dalam hal ini adalah luasan bidang permukaan)
dapat ditentukan dengan rumus permukaan kubus :
Luas kulit permukaan = 6 (sisi) x luas alas kubus
Dengan r = 1 m maka luas kulit batu = 6 m2
3
Bila batu besar ini kita pecah menjadi kubus kerikil dengan rusuk 5 cm, maka luas
permukaan satu kerikil adalah L = 6 x 5cm x 5 cm = 0.015 m2. Padahal batu berukuran 1
meter bila dipecah menjadi kerikil 5 cm sebanyak 8.000 butir dengan luas total kulitnya
adalah 8.000 x 0.015 = 120 m2. Itu artinya permukaan kulit menjadi berlipat 20 kali dari
semula.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak penerapan teori batas butir yang bisa jadi tidak kita
sadari. Dua di antaranya adalah karung pasir penahan peluru dengan varian berupa rompi
anti peluru, dan yang ke dua adalah keramik / tegel yang digunakan untuk melapisi
lantai / dinding.
Karung Pasir
Seperti biasa kita lihat dalam film2 perang maupun perang yang sesungguhnya, di
benteng2 pertahanan (baik benteng permanen maupun sementara), penggunaan pasir
yang ditempatkan dalam karung pasir sangat mudah dan biasa dijumpai. Lihat film
saving private ryan, serta film2 pertempuran pejuang melawan penjajah. Pasti selalu ada
tumpukan karung pasir. Gunanya adalah untuk melindungi diri dari tembakan. Kok bisa
ini menjadi pelindung ? Butiran pasir yang ada di dalam karung berjumlah jutaan butir.
Ukuran diameternya juga sangat kecil, ada di kisaran 0.2 2 mm tiap butirnya. Jika tebal
karung berisi pasir adalah 40 cm atau 400 mm, maka banyaknya pasir yang berderet
dalam 40 cm adalah antara 200 2000 butir.
Bila karung pasir terkena tembakan yang artinya terdapat gaya yang mendorong pasir
dari ujung, maka gaya tersebut akan diteruskan sehingga menyebabkan pergeseran
butiran pasir (dislokasi). Pergeseran yang terjadi menyesuaikan dengan besarnya gaya
yang diakibatkan oleh impuls tumbukan peluru tersebut. Pergeseran ini juga akan
diteruskan ke butiran pasir yang di dekatnya, dan yang terkena imbas paling besar adalah
butiran pasir yang searah dengan kecepatan peluru.
Butiran pasir yang harus digeser oleh gaya tumbukan peluru tersebut jumlahnya banyak,
ya antara 200 s/d 2000 butir tersebut. Padahal untuk menggeser butiran pasir di
belakangnya (peluru datang dari depan), masih melewati rongga / celah antara pasir satu
dengan pasir belakangnya. Baru gaya tumbukan tersebut bisa ditransformasikan berikut
juga dengan material peluru yang melesat. Semakin jauh ke dalam karung, butiran dan
rongga yang dilalui semakin banyak, sehingga gaya tumbukan yang diterima pasir di
bagian tengah lebih kecil, dislokasi yang terjadi juga lebih sedikit, serta material peluru
terhambat untuk masuk lebih jauh lagi. Pada bagian belakang karung pasir, bisa
dikatakan gaya yang diterima sangat minimal sehingga tidak mengakibatkan kerusakan /
jebolnya karung pasir.
4
Mengingat energi tidak dapat dimusnahkan dan akan berganti dalam bentuk energi yang
lain. Terdapat gesekan antar permukaan butiran dalam proses dislokasi. Taruhlah rerata
gaya gesekan antar 2 butiran pasir sekian, kalau 2000 butiran tentu bisa dibayangkan
berapa energi yang butiran butuhkan untuk dislokasi yang dalam hal ini sumber
energinya dari peluru berkecepatan tinggi.
Aplikasi yang sama diterapkan juga dalam rompi anti peluru. Bedanya, rompi anti peluru
yang modern saat ini sudah menggunakan kevlar dan beberapa sudah menggunakan serat
sutera. Serat sutera di sini berlaku mirip dengan butiran pasir. Karena ukuran diameter
serat yang sangat kecil, namun berjumlah sangat banyak, gaya tumbukan yang
diakibatkan oleh peluru juga dapat diredam sedemikian hingga tidak sampai merusak
tubuh pemakainya.
Penggunaan lantai keramik sudah sangat umum dalam rumah tangga menggantikan lantai
semen yang diaci. Bagi yang pernah mengamati, lantai semen yang diaci biasanya utuh,
dari ujung ke ujung seluas lantai yang disemen. Beberapa dekade yang lalu aplikasi ini
sudah dianggap mewah dan bagus, meski warnanya masih gelap. Namun, ternyata
penggunaan lantai semen ini memiliki kelemahan mendasar. Tanah, pada umumnya tidak
bebas dari gerakan / geseran meskipun sedikit. Baik itu gerakan yang diakibatkan oleh
beban yang ada di atasnya maupun gerakan akibat pergeseran lempeng bumi (skala besar)
atau dalam skala kecilnya berupa tanah yang bergerak. Pergerakan ini pada lantai semen
menjadi gaya (force) yang akan diteruskan ke seluruh penjuru lantai, terutama yang
searah dengan geseran awal. Padahal lantai semen sangat rigid (kaku). Akibatnya
dislokasi / pergeseran yang terjadi tidak berjalan dengan sempurna dan cenderung untuk
tertahan pada lempeng lantai semen tersebut. Bisa ditebak, akibatnya adalah lantai yang
menjadi retak di sana-sini, cepat pecah dan mengelupas.
Lalu mengapa pada lantai berlapiskan keramik / tegel tidak banyak dijumpai fenomena
ini ? Tidak lain karena pergeseran yang terjadi diteruskan ke tegel berikutnya melalui
perbatasan tegel berupa nat. Jika ditilik, kekerasan yang dimiliki nat tidaklah sekeras
keramik yang ada di sekelilingnya sehingga dikorbankan. Keuntungannya, dislokasi
yang terjadi bisa teredam dengan menyeberangnya gaya dan pergeseran pada nat tersebut.
Bila nat sudah kalah / pecah, jarak antar keramik yang berdekatan menjadi semakin rapat,
dan keramik yang berdekatan tersebut mulai terangkat. Tanda2 mulai terangkatnya ini
dapat mudah diamati, misalnya bila diketuk-ketuk berbunyi seperti ada rongga di
bawahnya. Dan bila diinjak, keramik gampang pecah.
5
Salah satu langkah yang dilakukan untuk mencegah keramik agar tidak gampang
terangkat / berongga adalah dengan memasang adonan semen berpasir sebagai dudukan
keramik. Bila dikaitkan dengan bahasan mengenai karung pasir langkah ini sangat logis
sehingga mengurangi dislokasi yang terjadi pada keramik di atasnya.
Aplikasi yang lain adalah pemasangan paving blok di taman maupun jalan-jalan. Paving
blok lebih mampu menahan penyebaran dislokasi ke seluruh penjuru dengan melokalisir
dislokasi. Wajar saja pacing lebih dipilih karena biasanya yang dipasangi adalah daerah
dengan kondisi tanah tidak stabil karena berupa tanah urugan, bekas sawah, maupun
rawa. Belum lagi beban berat yang biasa melintas di atasnya. (SON)
Prinsip dasar pembentukan logam : melakukan perubahan bentuk pada benda kerja
dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis, contoh :
pengerolan, tempa, ekstrusi, penarikan kawan, penarikan dalam, dll.
Secara makrokopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran.
Deformasi dibedakan atas deformasi elastis dan plastis. Deformasi elastis, perubahan
bentuk yang terjadi bila ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila bebannya
ditiadakan (benda akan kembali kebentuk dan ukuran semula). Deformasi plastis,
perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan.
7
Mekanisme deformasi secara mikro. Secara mikro, perubahan bentuk baik deformasi
elastis maupun plastis disebabkan oleh bergesernya kedudukan atom-atom dari tempatnya
semula. Pada deformasi elasitis adanya tegangan akan menggeser atom-atom ke tempat
kedudukannya yang baru, dan atom-atom tersebut akan kembali ke tempatnya yang
semula bila tegangan tersebut ditiadakan. Jarak pergeseran atom secara elastis, yaitu tidak
kuran dari 0,5%. Pada deformasi plastis, atom-atom yang bergeser menempati
kedudukannya yang baru dan stabil, meskipun beban (tegangan) dihilangkan, atom-atom
tersebut tetap berada pada kedudukan yang baru. Model pergeseran atom-atom tersebut
disebut slip.
Mekanisme slip.
Atom-atom logam tersusun secara teratur mengikuti pola geometris yang tertentu.
Adanya tegangan geser yang cukup besar, maka atom akan bergeser dan berpindah serta
menempati posisinya yang baru. Bidang-bidang atom yang jaraknay berjauhan adalah
yang kerapatan atomnya tinggi. Maka, bidang slip adalah bidang yang rapat atomnya
tinggi. Pergeseran atom-atom ini juga mempunyai arah, yang disebut arah slip.
Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat logam adalah, deformasi akan menyebabkan
naiknya kekerasan, naiknya kekuatan, tatapi disertai dengan turunyanya keuletan. Untuk
mengembalikan logam kesifat semula (lunak dan ulet) perlu dilakukan proses pemanasan
terhadap benda kerja yang telah mengalami pengerjaan dingin.
Pengaruh pemanasan setalah pegerjaan dingin, perubahan sifat akibat pemanasan
tergantung pada temperatur dan waktu pemanasan. Prinsip dasarnya ialah bahawa
pemanasan terhadap benda kerja yang telah mengalami deformasi akan menurunkan
kerapatan dislokasinya. Pemanasan pada daerah yang dibawah temperatur rekristalisasai
akan menyebabkan dua hal :
1. terjadinya gerakan dislokasi difusi yang disebut gerakan memanjat (climb).
2. adanya pengaturan kembali susunan dislokasi yang tadinya kurang teratur menajdi
lebih teratur. Peristiwa ini disebut poligonisasi.
8
*Proses pembentukan selalu diberikan gaya pembentukan agar deformasi plastic terjadi.
Gaya apa saja yang menghasilkan deformasi plastic dan berikan contohnya !
Dalam grafik tegangan-regangan terdapat yang namanya batas luluh (yield strength).
Deformasi elastis berada dibawah batas luluh, sedangkan untuk deformasi plastis
berada/melawati batas luluh suatu material. Sedangkan pengertian batas luluh (Titik
Luluh/Yield Point) adalah batas dimana material akan terus mengalami deformasi tanpa
adanya penambahan beban. Gaya yang menghasilkan deformasi plastis adalah
dilakukannya pembakaran dengan temperature pengerjaan, baik panas maupun dingin
serta perlakuan terhadap material dengan gaya tarik, dan gaya tekan. Pipa jenis API 5L
dimana yield strengthnya (kekuatan luluh) adalah 52000 psi yang artinya karakter elastis
pada material tersebut adalah 52000 psi.
*Pengaruh temperatur terhadap sifat mekanik material dalam proses pengerjaan panas,
dikarenakan temperatur dan waktu pemanasannya. Kekuatan dan keuletan logam yang
telah dideformasi dapat diukur dengan mengubah kondisi pemanasannya. Logam yang
dikerjakan dengan pengerjaan dingin, akan bersifat keras dan kuat, tetapi relatif getas.
Sedangkan pengerjaan panas pada logam akan bersifat lunak dan ulet, proses ini disebut
dengan fully annealed.
9
1. Kriteria Luluh :
Suatu logam terdeformasi merupakan hal yang penting dari proses pembentukan logam,
menuju deformasi plastis. Secara umum, titik luluh tergantung pada material
berhubungan dengan mobilitas geser dari atom-atom.
Kriteria luluh dalam proses pembentukan logam, secara umum adalah peristiwa
penyusunan kembali atom-atom atau molekul secara permanen. Penyusunan kembali
atom-atom ditandai dengan adanya tegangan luluh, (yield) yaitu tegangan dimana logam
mulai terdeformasi plastis, yang merupakan salah satu sifat material yang sensitive
terhadap mikrostruktur. Pada logam khususnya, kekuatan luluh tergantung pada susunan-
susunan atom di dalam Kristal dan mekanisme deformasi geser yang terjadi.
Fakta penting dari kriteria luluh, adalah tidak boleh tergantungnya sumbu atau orientasi
bidang terhadap bahan isotropis. Artinya, kriteria luluh haruslah merupakan fungsi
invariant tegangan yang tidak tergantun pada pilihan sumbu atau bidang orientasi yang
kita pilih. Untuk logam ulet (ductile) terdapat dua buah kriteria luluh yang penting, yaitu
Kriteria Von Mises dan Kriteria Tresca.
Strategi perang Sun Tzu ditulis dalam 13 langkah yang sederhana. Dimulai dari
perencanaan perang hingga kegiatan intelijen. Namun, kalau diurut ke-13 langkah Sun
Tzu itu, inti sarinya hanya ada tiga langkah. Yaitu, mengenal diri anda dengan baik,
mengenal musuh anda, dan mengenal tempat di mana kita bertarung. Ungkapan yang
paling terkenal yaitu Dia yang mengenal musuh maupun dirinya sendiri takkan pernah
beresiko dalam seratus pertempuran; Dia yang tidak mengenal musuh tetapi mengenal
dirinya sendiri akan sesekali menang dan sesekali kalah; Dia yang tidak mengenal musuh
ataupun dirinya sendiri akan beresiko dalam setiap pertempuran. Dari teori ini
berarti kita kalau mau memang perang dan tidak beresiko, mutlak harus mengenal lawan
dengan baik, juga mengenal kekuatan sendiri.
13
Dalam kaitan tersebut, bagi sebuah Angkatan Perang sebuah negara, dia harus melakukan
pengenalan tentang negara lain, baik itu yang masuk kategori sebagai musuh ataupun
calon musuh. Pada umumnya negara-negara didunia melakukan pengumpulan data
intelijen negara-negara sekelilingnya, yang berkaitan dengan kekuatan, kemampuan dan
kerawanan. Data-data tersebut dikenal sebagai Order of Battle (ORBAT) atau
diterjemahkan sebagai Susunan Bertempur Musuh (SBM). Data ORBAT disusun oleh
badan intelijen Angkatan, ataupun satuan setingkat Komando Utama Operasi (Kotama
Ops), dengan faktor-faktor penting sebagai berikut. Komposisi, yaitu sebuah struktur dan
organisasi, mulai dari tingkat angkatan kebawah. Disposisi, merupakan lokasi geografis
dari kekuatan. Kekuatan yang dinyatakan sebagai struktur komando dan kekuatan satuan
penggempur strategis serta pertahanan. Sistem pelatihan, taktik satuan, penggelaran
logistik, Combat Effectiveness, data tehnis elektronik. Dan data lainnya yang terkait
dengan data personil, seperti kepribadian, sejarah masing-masing satuan, dan seragam
serta badge satuan.
Amerika Serikat memberlakukan kebutuhan ORBAT dari satuan atau setiap unit harus
melacak musuh subunit dua eselon di bawah sendiri. Misalnya sebuah divisi harus
memonitor dan memiliki data lengkap unit musuh yang dihadapi setingkat batalion.
Kemudian batalion harus mempunyai data peleton-peleton musuh atau calon musuh.
Dengan kemampuan teknologi intelijen militernya, nampaknya tidak sulit bagi intelijen
militer AS untuk memonitor satuan dengan tingkat dua tingkat dari rantai komandonya.
Yang agak sulit dideteksi adalah saat Angkatan Darat AS yang terlibat dalam operasi
melawan musuh non tradisional (pemberontakan, gerilya dan terorisme) yang strukturnya
tidak jelas.
Sebagai contoh, kita melihat sepintas ORBAT dari Malaysian Air Force, secara garis
besar kekuatan udara serta dislokasinya adalah :
- RMAF Alor Setar, terdiri dari 1 Fllying Training Center (PC-7), 2 Flying Training
Center (Allouette-3), 3 Flying Training Center PC-7 MK2, Flying Instructors School
(PC-7, MD3-160), AIROD (Overhaul facility).
- RMAF Butterworth, terdiri dari empat skadron yaitu, 3 Skn Hero (S-61A-4), 12 Skn
Lightning (F-5E, F-5F, RF-5E), 15 Skn Panther (Hawk MK108, MK208, MB 339AM),
18 Skn Lipan (F/A 18 D).
- RMAF Kuantan, terdiri dari 1 skadron (6 Skn Cakra, Hawk MK108, MK208), 19 Skn
Cobra (2MIG-29N, 16 MIG-29NUB).
- RMAF Kuala Lumpur-Sungai Besi, terdiri dari 10Skn Elephant Tusk (S61A-4, AS61N-
1, S70A-34), 20 Skn det.Sungai Besi (Ce402B), 1 Flying Traiing Center), MD3-16-
Flight.
- RMAF Kuching terdiri dari 7Skn Rhino (S61A-4) dan 21 Skn det.Kuching (CN235-
220M)
- RMAF Labuan, terdiri dari 5Skn Tiger (S61-A4) dan 11 Skn Peaceful (C130H).
Nah itulah sekilas gambaran dari order of Battle Royal Malaysian Air Force (RMAF),
dengan data pangkalan, dislokasi kekuatan udara serta jenis pesawat yang dimiliki. Data
tersebut adalah merupakan data terbuka, data awal, dimana menjadi tugas dari intelijen
udara untuk lebih melengkapinya dengan kebutuhan informasi seperti yang di
prasyaratkan sesuai denga aturan ORBAT. Setelah data-data lengkap, maka tugas badan
intelijen melakukan up to date setiap perkembangan. Data-data tersebut yang akan
dibandingkan dengan ORBAT satuan kawan, dengan tujuan untukmelakukan ukuran
seberapa besar ancaman akan dihadapi dan seberapa besar kemampuan penangkal yang
dimiliki dapat melakukan penangkalan.
Dari kekuatan ORBAT sebuah negara, yang sangat patut selalu diwaspadai adalah
seberapa besar kemampuan penyerang strategis yang mereka miliki, serta kemungkinan
daya rusaknya. Pada tahun 1962 Indonesia adalah negara yang sangat disegani dan
ditakuti dikawasan Asia Tenggara karena memiliki pesawat pembom strategis jarak jauh
TU-16. Belajar dari pengalaman Indonesia, kemudian Australia dalam perkembangan
jangka panjangnya, melengkapi Royal Australian Air Force (RAAF) dengan pesawat
pembom F-111.
15
Aluminium properties post welding
17
PENGARUH KECEPATAN POTONG PADA
PROSES PEMESINAN KECEPATAN TINGGI
TERHADAP GEOMETRI DAN KEKERASAN
GERAM UNTUK BEBERAPA LOGAM
DENGAN VARIASI NILAI KEKUATAN TARIK
Meningkatnya permintaan untuk memperbesar
produktivitas dengan biaya produksi rendah, menuntut untuk dilakukannya pemesinan
yang cepat maka dilakukan pemesinan dengan cara meningkatkan kecepatan pemesinan.
Teknologi pemesinan kecepatan tinggi (high speed machining) merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan produktivitas. Dengan kecepatan potong yang tinggi, maka
volume pelepasan material dari material induk akan meningkat sehingga akan diperoleh
penghematan waktu pemesinan yang cukup berarti. Di samping itu pemesinan kecepatan
tinggi mampu menghasilkan produk yang halus permukaannya serta ukuran yang lebih
presisi. Sejauh ini penelitian untuk mengetahui mampu mesin dari material dilihat dari
segi geram (chip) sebagai hasil dari proses pemesinan pada kecepatan tinggi jarang sekali
dilakukan. Tulisan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh proses high
speed machining terhadap mampu mesin (machinability) dari sebuah material. Dan yang
diteliti adalah geram yang dihasilkan dari proses high speed machining mengenai
geometri dan kekerasannya Geram terbentuk akibat timbulnya tegangan (stress) di daerah
di sekitar konsentrasi gaya penekanan mata potong pahat. Tegangan pada benda
kerja tersebut pada salah satu arah akan terjadi tegangan geser (shearing stress) yang
maksimum. Apabila tegangan geser ini melebihi kekuatan logam yang bersangkutan
maka akan terjadi deformasi plastis (perubahan bentuk) yang menggeser dan
memutuskan benda kerja di ujung pahat pada satu bidang geser (shear plane)
18
Hubungan temperatur dan sifat material pada pengerjaan dingin
Mampu Mesin (Machinability )
Mampu mesin dapat didefinisikan dengan mudah tidaknya suatu material untuk di mesin
atau dengan kata lain kemampuan material untuk di mesin. Mampu mesin suatu benda
kerja sering diiukur dengan istilah jumlah komponen yang mampu
dihasilkan perjam, biaya proses pemensinan, atau kualitas akhir dari proses pemesinan.
Mampu mesin dari suatu material dapat diukur dengan salah satu
faktor di bawah ini. Tool life : umur pahat .
19