Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil I
a. Pada bitemark gigitan dalam pada apel RA yang tercetak yaitu 4 catatan gigitan
sempurna, yaitu 11 12 | 21 22, sedangkan pada gigitan dalam RB pada apel yang
tercetak terdapat 7 catatan gigitan sempurna, yaitu 33 32 31 | 41 42 43 44

Gambar. Hasil cetakan gigitan Gambar.Tracing cetakan gigitan


dalam pada apel dalam pada apel

b. Bitemark gigitan RA pada lengan terdapat 8 catatan gigitan, yaitu 14 13 12 11 | 21 22


23 24, sedangkan pada gigitan RB pada tangan terdapat 6 catatan gigitan, yaitu 33 32
31 | 41 42 43.
Gambar. Hasil cetakan gigitan pada Gambar.Tracing cetakan gigitan
lengan pada lengan

Tabel I. Hasil Pengukuran Mesiodistal Gigi pada Model Gigi Tersangka dan Bitemark
Gigitan Dalam pada Apel (dalam mm)

Elemen Gigitan MD Distorsi MD Distorsi MD Distorsi MD Distorsi MD Distorsi


Gigi Dalam 1 2 3 4 5
Apel
11 8,80 7,76 1,04 8,04 0,76 8,92 -0,12 8,60 0,20 7,86 0,94
12 6,98 5,70 1,28 6,26 0,72 7,68 -0,70 6,78 0,20 6,60 0,38
21 8,04 7,20 0,84 7,90 0,14 8,92 -0,88 8,34 -0,30 7,86 0,18
22 6,88 6,30 0,58 7,06 -0,18 7,58 -0,70 7,08 -0,20 6,60 0,28
31 6,00 5,60 0,40 5,40 0,60 5,58 0,42 5,60 0,40 5,32 0,68
32 5,63 5,90 -0,27 5,90 -0,27 6,46 -0,83 5,80 -0,17 6,08 -0,45
41 5,63 5,40 0,23 5,50 0,13 5,90 -0,27 5,60 0,03 5,40 0,23
42 5,70 5,00 0,70 5,84 -0,14 6,50 -0,80 5,90 -0,20 6,28 -0,58
43 6,32 5,70 0,62 6,38 -0,06 7,00 -0,68 6,40 -0,08 6,30 0,02
44 6,88 6,80 0,08 7,86 -0,98 7,64 -0,76 7,20 -0,32 7,10 -0,22
TOTAL 5,50 0,72 -5,32 -0,44 1,46

Pada Tabel I diatas, terlihat bahwa mesiodistal model 4 paling mendekati dengan ukuran
mesiodistal bite mark gigitan dalam apel. Distorsi yang dihasilkan paling sedikit, yaitu sebesar
-0,44 mm
Tabel II. Hasil Pengukuran Mesiodistal Gigi pada Model Gigi Tersangka (IV) dan Bite
mark Gigitan Lengan (dalam mm)

Elemen Gigitan MD MD MD MD
MD 1 Distorsi Distorsi Distorsi Distorsi Distorsi
Gigi Lengan 2 3 4 5

11 8,50 7,76 0,74 8,04 0,46 8,92 -0,42 8,60 -0,10 7,86 0,64

12 7,10 5,70 1,40 6,26 0,84 7,68 -0,58 6,78 0,32 6,60 0,50

13 8,10 7,56 0,54 7,64 0,46 8,08 0,02 8,10 0,00 7,30 0,80

14 6,88 6,68 0,20 7,46 -0,58 7,34 -0,46 6,60 0,28 6,98 -0,10

21 8,60 7,20 1,40 7,90 0,70 8,92 -0,32 8,34 0,26 7,86 0,74

22 6,68 6,30 0,38 7,06 -0,38 7,58 -0,90 7,08 -0,40 6,60 0,08

23 8,04 7,76 0,28 7,6 0,44 8,22 -0,18 7,80 0,24 7,40 0,64

24 6,10 6,80 -0,70 7,84 -1,74 7,54 -1,44 6,12 -0,02 7,06 -0,96

31 5,80 5,60 0,20 5,40 0,40 5,58 0,22 5,60 0,20 5,32 0,48

32 5,90 5,90 0,00 5,90 0,00 6,46 -0,56 5,80 0,10 6,08 -0,18

33 6,40 6,48 -0,08 6,62 -0,22 7,08 -0,68 6,92 -0,52 6,18 0,22

41 5,50 5,40 0,10 5,50 0,00 5,90 -0,40 5,60 -0,10 5,40 0,10

42 5,80 5,00 0,80 5,84 -0,04 6,50 -0,70 5,90 -0,10 6,28 -0,48

43 6,70 5,70 1,00 6,38 0,32 7,00 -0,30 6,40 0,30 6,30 0,40

TOTAL 6,26 0,66 -6,70 0,46 2,88

Pada Tabel III, terlihat bahwa mesiodistal model nomor 4 paling mendekati dengan ukuran
mesiodistal bite mark gigitan lengan. Distorsi yang dihasilkan paling sedikit dibandingkan
dengan ukuran mesiodistal gigi anggota lainnya, yaitu sebesar 0,46 mm.
Tabel IV. Hasil Pengukuran Mesiodistal Gigi pada Radiograf OPG (dalam mm)
Elemen MD MD MD MD MD
OPG Distorsi Distorsi Distorsi Distorsi Distorsi
Gigi 1 2 3 4 5

11 8,54 7,76 0,78 8,04 0,50 8,92 -0,38 8,60 -0,06 7,86 0,68

12 6,70 6,20 0,50 6,26 0,44 7,68 -0,98 6,78 -0,08 6,60 0,10

13 7,94 7,56 0,38 7,64 0,30 8,08 -0,14 8,10 -0,16 7,30 0,64

14 6,88 6,68 0,20 7,46 -0,58 7,34 -0,46 6,60 0,28 6,98 -0,10

21 8,26 7,20 1,06 7,90 0,36 8,92 -0,66 8,34 -0,08 7,86 0,40

22 7,00 6,30 0,70 7,06 -0,06 7,58 -0,58 7,08 -0,08 6,60 0,40

23 7,66 7,76 -0,10 7,60 0,06 8,22 -0,56 7,80 -0,14 7,40 0,26

24 6,38 6,80 -0,42 7,84 -1,46 7,54 -1,16 6,12 0,26 7,06 -0,68

31 5,60 5,60 0,00 5,40 0,20 5,58 0,02 5,60 0,00 5,32 0,28

32 5,80 5,90 -0,10 5,90 -0,10 6,46 -0,66 5,80 0,00 6,08 -0,28

33 6,98 6,48 0,50 6,62 0,36 7,08 -0,10 6,92 0,06 6,18 0,80

41 5,80 5,40 0,40 5,50 0,30 5,9 -0,10 5,60 0,20 5,40 0,40

42 5,86 5,00 0,86 5,84 0,02 6,5 -0,64 5,90 -0,04 6,28 -0,42

43 6,40 5,70 0,70 6,38 0,02 7,00 -0,60 6,40 0,00 6,30 0,10

TOTAL 5,46 0,36 -6,70 0,16 2,58

Pada Tabel IV, terlihat bahwa mesiodistal model nomor 4 paling mendekati dengan ukuran
mesiodistal bitemark gigitan dalam apel. Distorsi yang dihasilkan paling sedikit dibandingkan
dengan ukuran mesiodistal gigi anggota lainnya, yaitu sebesar 0,16 mm.

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil tracing diperoleh 5 model yang dicurigai sebagai pelaku penggigit
apel dan tangan yaitu model no 1, 2, 3, 4, dan 5. Berikut ini analisis dari kelima model
yang dicurigai sebagai pelaku:
a. Cetakan Model Gigi 1
Berdasarkan perbandingan antara bite mark pada tangan dan apel dengan cetakan
Model gigi tersangka tidak terdapat kemiripan lengkung gigi, ukuran mesiodistal gigi
11, 12, 21, 22, 31, 32, 41, 42, 43 dan 44 lebih kecil dibandingkan dengan lebar
mesiodistal gigitan dalam apel, dan ukuran mesiodistal 11, 12, 13, 14, 21, 22, 23, 31,
41, 42 dan 43 lebih kecil dibandingkan dengan lebar mesiodistal gigitan lengan.
Distorsi mesiodistal model 1 dengan cetakan gigitan dalam adalah 5,50 mm
sedangkan distorsi dengan cetakan lengan adalah 6,26 mm. Tidak terdapat diastema
sentral pada rahang atas dan terdapat malposisi berupa labioversi pada gigi 31. Dengan
pertimbangan tersebut, model 1 dieliminasi dari daftar tersangka.

Gambar. Cetakan model gigi 1 dan hasil tracing model gigi 1

b. Cetakan Model Gigi 2


Berdasarkan perbandingan antara bite mark pada tangan dan apel dengan cetakan model
gigi tersangka tidak terdapat kemiripan lengkung gigi, ukuran mesiodistal gigi 11, 12, 21,
dan 31 lebih kecil dibandingkan dengan lebar mesiodistal gigitan dalam apel, dan ukuran
mesiodistal 11, 12, 13, 21, 23, 31 dan 43 lebih kecil dibandingkan dengan lebar mesiodistal
gigitan lengan. Terdapat gigi yang mengalami distolabiotorsiversi yaitu gigi 23, 33, 43,
34, dan 44. Tidak terdapat diastema sentral pada gigi anterior rahang atas. Dengan
pertimbangan tersebut, model no.2 dieliminasi dari daftar tersangka.
Gambar. Cetakan model gigi 2 dan hasil tracing model gigi 2

c. Cetakan Model Gigi 3


Berdasarkan perbandingan antara bite mark pada tangan dan apel dengan cetakan model
gigi tersangka tidak terdapat kemiripan lengkung gigi, ukuran mesiodistal gigi 11, 12, 21, 22,
32, 41, 42, 43, dan 44 lebih besar dibandingkan dengan lebar mesiodistal gigitan dalam apel,
dan ukuran mesiodistal 12, 14, 23, 24, dan 33 lebih besar dibandingkan dengan lebar
mesiodistal gigitan lengan. Lengkung gigi pada RA tampak rapi tanpa spacing dan pada RB
terdapat malposisi ringan pada gigi geligi anterior. Dengan pertimbangan tersebut, no.3
dieliminasi dari daftar tersangka.
Gambar. Cetakan model gigi 3 dan hasil tracing model gigi 3

d. Cetakan Model Gigi 4


Berdasarkan perbandingan antara bite mark pada tangan dan apel dengan cetakan model
gigi no.2 terdapat kemiripan lengkung gigi. Pada rahang atas terdapat diastema sentral antara
gigi 11dan 21 dan malposisi berupa labioversi gigi 41. Pola tersebut tidak dimiliki oleh keempat
tersangka lainnya yang menjadi ciri khas sehingga nampak perbedaan dengan bitemark yang
ada. Dilihat dari pengukuran jumlah mesiodistal dan distorsi antara gigi geligi, cetakan nomer
4 yang paling mendekati jumlah tracing bitemark. Dengan beberapa pertimbangan tersebut,
gigi model no 4 dianggap paling sesuai dengan bitemark.
Gambar. Cetakan model gigi 4 dan hasil tracing model gigi 4

e. Cetakan Model Gigi 5


Berdasarkan perbandingan antara bite mark pada tangan dan apel dengan cetakan
model gigi tersangka tidak terdapat kemiripan lengkung gigi, ukuran mesiodistal gigi pada
32, 42, dan 44 lebih besar dibandingkan dengan lebar mesiodistal gigitan apel dan lengan.
Gigi geligi atas terdapat kelainan pada gigi individu berupa palatoversi gigi 22 dan
labioversi gigi 23. Gigi geligi bawah terdapat malposisi ringan pada gigi 41 dan 31
mesiolinguoversi. Tidak terdapat diastema sentral pada rahang atas. Oleh karena itu,
cetakan model gigi 5 dieliminasi dari daftar tersangka.
Gambar. Cetakan model gigi 5 dan hasil tracing model gigi 5

Pola bitemark pada setiap barang bukti tidak sama karena adanya ciri khas pada setiap
gigi-geligi manusia. Ciri khas dari gigi-geligi pada setiap individu dapat digunakan untuk
menentukan ras, umur dan jenis kelamin dari pelaku kriminal.

a. Identifikasi Jenis Kelamin Suspek Pelaku

Identifikasi jenis kelamin suspek pelaku dilakukan menurut metode Anderson yang
mencatat bahwa ukuran kaninus mandibula pada laki-laki lebih besar daripada wanita yaitu
ukuran mesiodistal gigi kaninus pada wanita kurang dari 6,721 mm, sedangkan pada pria
lebih dari 7 mm. Terlihat pada model gigi no.4, ukuran mesiodistal gigi kaninus yaitu 33:
6,92 mm; 43: 6,4 mm. Berdasarkan pengukuran tersebut dari pengukuran tersebut bahwa
pelaku diperkirakan wanita menurut identifikasi Anderson (1973).

b. Identifikasi Ras Suspek Pelaku

Perbedaan ras lebih mudah diidentifikasi pada gigi-geligi permanen daripada gigi-
geligi desidui. Jika dilihat dari cetakan gigi no. 4, suspek pelaku termasuk kedalam ras
mongoloid, dimana ditemukan ciri-ciri ras mongoloid yaitu: gigi insisivus berbentuk
sekop, mesio-distal permukaan labial gigi berbentuk konkaf dan lengkung palatum
berbentuk elips.

c. Identifikasi Usia Suspek Pelaku

Berdasarkan radiografis, gigi 18, 38, dan 48 belum erupsi. Apeks gigi 18, 38, dan 48
belum tertutup. Menurut Van Heerden, apeks gigi 18, 28, 38, dan 48 tertutup dengan usia
kronologis > 18,5 tahun. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa usia kronologis suspek
pelaku adalah < 18,5 tahun.

Gambaran radiologis molar tiga kanan dan kiri rahang bawah

Anda mungkin juga menyukai