Informasi pada dokumen ini sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Perusahaan, nama, dan data yang digunakan sebagai contoh hanyalah fiksi kecuali dengan keterangan.
Dokumen ini dilarang untuk digandakan dalam bentuk apapun atau dengan alat apapun, elektronik,
mekanik atau lainnya, untuk tujuan apapun tanpa izin tertulis dari OPTI Medical Systems, Inc. OPTI
Medical Systems, Inc., memegang hak paten, merk dagang, hak cipta dan hak intelektual atau hak industri
lainnya yang terkandung dalam dokumen ini. Kelengkapan dokumen ini tidak memberikan garansi
kecuali dengan perjanjian tertulis dari OPTI Medical Systems.
OPTI, logo OPTI Medical dan ComfortSampler adalah merk dagang OPTI Medical Systems, Inc. di
U.S.A. dan/atau negara lain. Merk dagang lainnya adalah milik perusahaan yang bersangkutan.
Dibuat di U.S.A
PD 7040 REV H
I n f o r m a s i P e n t i n g! I n f o r m a s i P e n t i n g!
Buku Pedoman Penggunaan ini memuat peringatan informasi keselamatanyang penting untuk
dipelajari oleh pengguna.
Alat ini hanya diperuntukkan dalam satu wilayah penerapan yang disebutkan dalam petunjuk.
Prasyarat terpenting dalam penerapan, penggunaan dan keselamatan dijelaskan untuk
memastikan pengoperasian yang lancar. Tuntutan garansi dan pertanggungjawaban tidak akan
dilayani jika alat ini diterapkan dalam wilayah selain yang disebutkan atau jika prasyarat dan
keselamatan tidak dipenuhi.
Alat ini hanya untuk digunakan oleh tenaga kerja terlatih yang mampu memenuhi prasyarat ini.
Hanya asesoris dan perlengkapan yang dikirimkan atau disetujui oleh OPTI Medical yang dapat
digunakan dengan alat ini.
Dikarenakan prinsip pengoperasian alat ini, ketepatan analisa tidak hanya tergantung pada
pengoperasian dan fungsi yang benar, tetapi juga tergantung pada sejumlah pengaruh lain di luar
pengawasan produsen. Oleh karena itu, hasil uji alat ini harus diteliti oleh ahli, sebelum tindakan
lanjutan diambil berdasarkan hasil analisis.
Tindakan tidak perlu dilakukan berdasarkan hasil cetak dengan simbol bendera.
Penyesuaian dan perawatan alat tanpa penutup dan tersambung dengan daya listrik hanya boleh
dilakukan oleh teknisi yang menyadari akan bahaya yang mungkin terjadi.
Perbaikan alat hanya boleh dilakukan oleh produsen atau tenaga ahli terlatih.
I n f o r m a s i P e n t i n g! I n f o r m a s i P e n t i n g!
Informasi Keselamatan Pengoperasian
Overvoltage Kategori II ketika tersambung pada sakelar bercabang.
Alat ini telah diuji dan disesuaikan dengan batas alat digital Kelas A, mengikuti Bagian 15
pada Peraturan FCC.
Perhatian:
Alat ini diciptakan sebagai alat konvensional (tipe tertutup, tidak tahan air).
Jangan mengoperasikan alat ini pada lingkungan berdaya ledak atau di area obat bius yang
mengandung oksigen atau nitrogen oksida.
Sumbat listrik hanya boleh disumbatkan pada soket tanah. Ketika menggunakan kabel
tambahan, pastikan ukurannya tepat dan telah disalurkan pada tanah.
Kerusakan pada aliran di tanah di dalam maupun di luar alat atau sambungan yang kendor
dapat menyebabkan keadaan berbahaya ketika mengoperasikan alat ini. Pemutusan sambungan
tanah tidak disarankan.
Ketika mengganti sekering, pastikan kesamaan tipe dan jenis dengan sekering asli. Jangan
pernah menggunakan sekering rusak atau sekering dengan arus pendek.
Alat ini merupakan produk Kelas 1 Laser berdasarkan persyaratan IEC 60825-1.
Maksimum output energi adalah sebagai berikut:
Perhatian:
Penggunaan prosedur kontrol atau penyesuaian atau performa selain yang disyaratkan dapat
menyebabkan radiasi berbahaya.
Simbol-simbol yang dijelaskan di bawah ini digunakan pada kemasan produk OPTI CCA-TS.
Simbol Penjelasan
Nomor katalog
Diproduksi oleh
Selamat Datang
Alat analisa OPTITM CCA-TS merupakan sebuah alat yang sangat berguna yang didesain untuk
membantu Anda melakukan uji dasar konsentrasi ion hidrogen (pH), tekanan parsial
karbondioksida (PCO2), tekanan parsial oksigen (PO2), sodium (Na+), potasium (K+), ion kalsium
(Ca++), klorida (Cl-), glukosa (Glu), urea nitrogen darah (BUN), laktat (Lac), total konsentrasi
hemoglobin (tHb) dan saturasi hemoglobin oksigen (SO2) secara cepat, akurat, dan efisien di
laboratorium Anda sendiri yang nyaman berdasarkan kaset konfigurasi Anda.
Buku pedoman ini akan memandu Anda dalam menyiapkan alat analisa Anda dan akan
membantu Anda untuk memulai menganalisa sampel. Jika Anda sudah memahami cara
pengoperasian alat ini, Anda bisa menggunakan buku pedoman ini sebagai referensi dalam
penggunaan sehari-hari sebagai petunjuk untuk pemeliharaan dan penyelesaian masalah.
Jika Anda memiliki alat analisa yang belum disiapkan, Anda harus memulai dengan membaca
Bab 1 dan 2. Untuk fungsi pemrograman dan kontrol kualitas, bacalah Bab 3 dan 4. Informasi
tentang pengoperasian dan perawatan alat analisa terdapat dalam Bab 5 dan 6. Informasi servis
dan prinsip pengoperasian yang mendetail dapat ditemukan pada Bab 7 dan 8.
Daftar Isi
Penjelasan Simbol . V
Pengantar VII
Selamat Datang .. VII
Bagaimana Menggunakan Buku Pedoman Ini . VII
1 PENDAHULUAN .. 1-1
3 KUSTOMISASI . 3-1
ANALIT
Gunakan bagian ini untuk menyimpan pedoman upgrade piranti lunak dari OPTI Medical.
BULETIN TEKNIS
Gunakan bagian ini untuk menyimpan buletin teknis dari OPTI Medical.
LAMPIRAN A SPESIFIKASI TEKNIS ... A-1
Alat analisa OPTI CCA-TS Critical Care berguna dalam pengukuran konsentrasi ion hidrogen
(pH), tekanan parsial karbondioksida (PCO2), tekanan parsial oksigen (PO2), sodium (Na+),
potasium (K+), ion kalsium (Ca++), klorida (Cl-), glukosa (Glu), nitrogen urea darah (BUN/urea),
laktat (Lac), total konsentrasi hemoglobin (tHb) dan saturasi hemoglobin oksigen (SO2) pada
sampel darah utuh, dan pH , sodium, potasium, ion kalsium, klorida, glukosa dan BUN (urea)
pada serum dan plasma dan pada gas darah tradisiona. Alat ini dapat digunakan pada
laboratorium klinis atau layanan kesehatan dan dilakukan oleh tenaga ahli yang mampu
menjalankan dan melaporkan hasilnya.
Tabel di bawah ini memberikan informasi penting mengenai tipe sampel, unit laporan, dan
jangkauan pengukuran alat analisa untuk tiap parameter.
OPTI CCA-TS merupakan alat berbasis mikroprosesor yang mengukur pendaran optik dari
sensor yang disebut elektroda optik (optoda).
Kaset sekali pakai mengandung semua elemen yang diperlukan untuk kalibrasi, pengukuran
sampel dan penampungan sisa. Informasi kalibrasi dari kaset dipindai pada alat analisa dengan
menahan kemasan kaset di depan alat pindai bar code. Kaset kemudian ditempatkan pada tempat
pengukuran.
Alat analisa menaikkan suhu kaset menjadi 37.0 0.1 C (98.6 0.1 F) dan menjalankan
verifikasi kalibrasi pada sensor untuk PCO2 dan PCO2 dengan menyalurkan gas kalibrasi
sepanjang sensor optoda. Jalur pH dan elektrolit akan terkalibrasi oleh cairan penahan yang
terdapat dalam kaset. Jalur tHb dan SO2 telah terkalibrasi oleh pabrikan.
Ketika kalibrasi telah diverifikasi, alat analisa akan menghembuskan sampel darah ke dalam kaset
dan seluruh sensor optoda. Emisi pendaran kemudian diukur setelah diseimbangkan dengan
sampel darah. Setelah pengukuran tunggal, kaset yang mengandung sampel darah dipindahkan
dari alat analisa dan dibuang. Alat analisa tidak lagi mengandung bahan reaksi, darah maupun
kotoran.
1.3 Isi
Sebelum Anda memasang alat analisa OPTI CCA-TS Anda, periksa isi kemasan produk untuk
memastikan isinya:
Anda juga memerlukan produk di bawah ini untuk pemasangan alat analisa:
Sebelum memasang alat analisa OPTI CCA-TS, sangatlah penting untuk mengenal komponen
alat analisa Anda:
Lampu Status
Alat
Alat
pindai
pindaibarbar
codecode
padapada
bagian
bagian
kanan
alatkanan
berfungsi
alat membaca
untuk membaca
lot, informasi
lot,
informasi
kadaluarsa,
kadaluarsa,
dan jangkauan
dan jangkauan
QC dari QC
darikaset,
kaset,kontrol,
kontrol,SRC
SRCdandanbotol
botolgas
gasdan
danjuga
jugabar
barcode
codeinput
inputuntuk
untukIDIDoperator
operator
dandan
pasien
pasien
(Figur
(Figur
1-5).
1-5).
Printer Thermal
Pompa Peristaltik
Catatan:
Cartridge pompa peristaltik adalah alat yang
dapat diganti (lihat bagian Perawatan 6.4.1).
Baterai
Catatan:
Berilah jeda 30 detik ketika menekan tombol
ON/OFF.
Botol Gas
Selamat!
Anda telah mempelajari komponen dasar alat analisa dan sekarang Anda siap untuk memasang sistem
Anda.
2 PENYETELAN .. 2-1
Sebelum Anda mulai memasang alat analisa OPTI CCA-TS Anda, bacalah informasi pada bab
ini.
Untuk keamanan Anda dan pengoperasian alat dengan benar, selalu ikuti peraturan ini ketika
Anda bekerja dengan OPTI CCA-TS Anda.
Jaga alat analisa jauh dari sumber cairan seperti wastafel dan bak cuci.
Jaga alat analisa jauh dari sumber gas atau bau berdaya ledak.
Selalu tangani sampel darah dan alat pengambilan sampel dengan hati-hati.
Gunakan sarung tangan untuk menghindari kontak dengan sampel.
Buang kaset OPTI sesuai peraturan.
Lokasi sangatlah penting dalam pengoperasian tanpa masalah. Sebelum Anda mulai pemasangan,
pilihlah tempat yang nyaman sesuai kebutuhan sampel Anda dan memenuhi persyaratan berikut
ini:
Catatan:
Persyaratan di atas juga berlaku bagi OPTI CCA-TS yang dioperasikan dengan baterai di luar
laboratorium.
2.3 Penyetelan Alat Analisa OPTI CCA-TS
Sekarang Anda siap untuk mempersiapkan alat analisa OPTI CCA-TS Anda.
Mulailah dengan menempatkan alat di atas meja yang aman yang memberikan banyak ruang
gerak dan nyaman untuk penempatan sambungan listrik.
2. Masukkan Baterai
Catatan:
Baterai harus diisi setidaknya 6 jam sebelum digunakan.
Baterai akan terisi dengan otomatis ketika mendapat
suplai listrik.
Figur 2-2 Masukkan Baterai Status LED pada bagian belakang alat akan menyala ketika
baterai sedang diisi. LED akan berkedip secara cepat (4
kali per detik) ketika baterai telah terisi penuh. LED akan
berkedip perlahan (1 kali per 1,5 detik) ketika sedang
mengisi.
3. Nyalakan
Catatan:
Untuk memasukkan bar code secara manual, tekan
<Manual> dan masukkan bar code dengan menggunakan
keypad.
Tekan ketika Anda diminta untuk memasukkan
botol gas.
Masukkan botol gas dan putar searah jarum jam sampai
terpasang kencang (Figur 2-9).
Catatan:
Botol gas akan kadaluarsa 9 bulan setelah pemasangan
atau setelah mencapai tanggal kadaluarsa.
Catatan:
Figur 2-9 Botol Gas Bar code menyimpan informasi kadaluarsa. OPTI CCA-TS
akan mengingatkan operator 2 minggu sebelum tanggal
kadaluarsa.
Catatan:
Jika setelah pemasangan pertama Anda ingin
mengeluarkan botol gas dan memasang ulang botol yang
sama, tekan ketika muncul <New Gas Bottle?>.
Layar selanjutnya akan meminta Anda untuk memasukkan
jumlah minggu penggunaan dengan menggunakan keypad.
(lihat bagian 6.5.3). Anda dapat membaca kembali tanggal
pemasangan yang tercatat pada botol gas.
Catatan:
Tombol advance berwarna merah hanya menyala ketika
printer mendeteksi adanya kertas.
Catatan:
Pastikan bahwa kaset kalibrasi berada dalam alat
Figur 2-22 Kalibrasi tHb analisa selama proses berjalan.
OPTI Medical menyarankan agar Anda menjalankan kontrol sebelum menjalankan sampel pasien pada
alat analisa baru. Anda harus memasang SRC dan informasi kontrol lot OPTI Check pada alat analisa
Anda sebelum menjalankannya. SRC dapat ditemukan pada tempat penyimpanan di bagian belakang alat
analisa Anda.
Harap mengacu pada bagian 3.3.1 pada buku pedoman ini untuk prosedur penyetelan QC. Harap mengacu
pada bagian 4.5 pada buku pedoman ini untuk rekomendasi dan instruksi QC dalam menjalankan
pengukuran QC.
Untuk keamanan dan keselamatan, kustomisasi OPTI CCA-TS dapat diamankan dengan kode
keamanan. Program dan parameter alat analisa dapat dirubah hanya dengan memasukkan kode
keamanan yang sesuai.
Pemilihan penyetelan sistem disimpan pada memori sistem bahkan ketika sistem dalam keadaan
mati.
Dengan menu ini Anda dapat mencetak laporan pengukuran atau diagnosa dan juga dapat
memindahkan informasi pasien dan QC pada komputer yang terhubung. Prosedur untuk mencetak
informasi terdapat pada Bab 4 Kalibrasi dan Kontrol Kualitas dan Bab 5 Uji Pasien.
Figur 3-1 Pilih System Figur 3-2 Pilih Time and Figur 3-3 Time and Date
Manager Date
2. Pada layar <System -> Time and Date> (Figur 3-4),
3.3 Penyetelan
Catatan:
Anda tidak diharuskan untuk memasukkan password jika
telah dinonaktifkan (lihat bagian 3.3.3.4.1).
Catatan:
Prosedur pemrograman jangkauan SRC QC di bawah ini
sama untuk semua level.
Catatan:
Material QC OPTI CHECK dan OPTI CHECK PLUS
didesain untuk OPTI CCA-TS Anda dan memiliki jangkauan
assai untuk tiap parameter terukur. Jangan gunakan
material kontrol yang mengandung warna, fluoro-karbon
atau silikon karena akan mempengaruhi hasil.
Catatan:
Jika terdapat data SRC sebelumnya, alat akan meminta
pengguna untuk mencetak dan/atau menghapus data
tersebut dari database.
Catatan:
Jika Anda tidak ingin mengubah informasi lot tetapi ingin
memverifikasi jangkauan QC, tekan <NO> untuk kedua
pilihan tersebut.
5. Tekan <Ranges 1> untuk mengkonfirmasi jangkauan uji
pada material kontrol (Figur 3-11).
Figur 3-16 Default Parameter pertama adalah tHb (Figur 3-16) yang merupakan
nilai tHb yang digunakan pada penghitungan beberapa
parameter jika tHb terukur tidak tersedia.
Catatan:
Unit untuk tHb dan P50 dapat dirubah sesuai instruksi pada
bagian 3.3.2.3.
Catatan:
Nilai default di atas adalah setelan pabrikan. Jika
memasukkan nilai di luar jangkauan, sistem akan secara
otomatis memberi lambang bendera pada eror dan
menampilkan jangkauan yang valid.
Catatan:
Tampilan selalu menampilkan semua parameter kalkulasi.
Reference
Normal
Physiologic
Figur 3-22 Pilih Nama Batasan Alarm
Critical
Catatan:
Slope adalah faktor multiplikatif dan Offset adalah faktor
tambahan dengan menggunakan formula berikut:
Figur 3-25 Pilih Correlation 2. Pada menu <System Setup>, tekan <Correlation>
(Figur 3-25).
Catatan:
Setelan pabrikan adalah 1.0(00) untuk semua slope dan
0.0(00) untuk offset. Hal ini menonaktifkan faktor korelasi.
Figur 3-26 Correlation Factors 1
6. Lanjutkan untuk parameter lain.
PERHATIAN:
Mengubah faktor korelasi akan mengubah hasil pengukuran
Anda. Berhati-hatilah dalam memasukkan nilai yang benar
dan pastikan setelan dengan menjalankan setidaknya 10
pengukuran pembanding antara OPTI CCA-TS dan alat
Figur 3-27 Correlation Factors 2 terkait.
3.3.2.6 Penetapan Unit
Menu ini digunakan untuk mengubah unit pengukuran untuk
tekanan, temperatur, resolusi hasil, total hemoglobin, Ca++,
Glu, BUN (urea), dan Lac.
Catatan:
Pemilihan berlaku hanya untuk hasil sampel. Resolusi selalu
High untuk kontrol dan hasil SRC. Di bawah ini adalah
tabel contoh resolusi.
Catatan:
Nilai PO2 dan PCO2 di atas 100 mmHg selalu ditampilkan
pada angka keseluruhan terdekat.
5. Tekan <Parameters> untuk melanjutkan ke layar
berikutnya (Figur 3-30) dan memilih unit untuk
parameter lainnya.
Catatan:
OPTI CCA-TS akan secara otomatis menghitung ulang unit
yang tersimpan pada database terhadap nilai unit yang
berubah.
Catatan:
Pastikan password tersimpan aman dan rahasia. Password
tidak dapat diulang kembali.
Opsi 1:
<SRC Lockout Enable> - Dengan opsi ini 1, 2, atau 3 level
SRC dijalankan pada interval waktu tertentu. Jika pilihan
Figur 3-33 Pilih QC Lockout tersebut tidak dijalankan, maka pengukuran pasien tidak
dapat dilakukan.
Catatan:
Interval waktu yang dipilih dimulai ketika fitur ini
diaktifkan.
Opsi 2:
<Control Lockout Enable> - Dengan opsi ini 1, 2, atau 3
kontrol cairan dijalankan pada interval waktu tertentu. Jika
pilihan tersebut tidak dijalankan, maka pengukuran pasien
tidak dapat dilakukan.
Catatan:
Dapat dipilih lebih dari 1 opsi. Contohnya, laboratorium
memerlukan kombinasi agar SRC dan QC cairan dijalankan
tiap hari. Hal ini harus berdasarkan kebijakan rumah sakit.
Default sistem adalah QC lockout nonaktif.
Opsi 3:
<New Lot Lockout Enable> - Kontrol harus dijalankan
untuk setiap lot kaset baru. Setidaknya 1 level harus
dijalankan dalam 60 hari. Jika tidak dilakukan, sistem tidak
akan menjalankan sampel pasien.
Catatan:
Dapat dipilih lebih dari 1 opsi. Contohnya, laboratorium
memerlukan kombinasi agar SRC dan kontrol dijalankan
tiap hari. Hal ini harus berdasarkan kebijakan rumah sakit.
Default sistem adalah QC lockout nonaktif.
Catatan:
Jika Anda tidak mengaktifkan opsi ini, maka fitur <Secure
Op IDs> akan nonaktif dan operator tidak perlu
memasukkan nomor PIN untuk mengoperasikan alat
analisa.
Catatan:
Empat digit PIN harus unik dan wajib dimasukkan untuk
mengakses fungsi pada alat analisa. Nomor operator ID
akan tercetak pada semua laporan.
ATAU
ATAU
Perhatian:
Gunakan tekanan barometer absolut bukan tekanan altitud
(periksa dengan pelayanan cuaca atau bandara di daerah
Anda).
Figur 3-36 Masukkan tekanan
barometer Catatan:
Anda dapat mengubah unit tekanan barometer dari mmHg
ke mbar (lihat bagian 3.3.2.6).
3.3.3.3 Penyesuaian Beep
Catatan:
Alat analisa harus terhubung dengan jaringan aktif untuk
mengaktifkan menu ini.
Figur 3-40 Penyetelan Ethernet
Untuk menyetel komunikasi Ethernet:
Tekan .
Catatan:
Setelan ini hanya berpengaruh pada hasil pasien. Fungsi
cetak lainnya tetap aktif, bahkan jika laporan pasien dalam
keadaan tidak aktif.
Figur 3-46 Penyetelan Printer
3.3.3.7 Perawatan
Semua lot kaset OPTI dikalibrasi saat proses pembuatan. Kalibrasi dilakukan dengan
menggunakan cairan standard dengan ketepatan tinggi dan campuran gas gravimetrik untuk
menentukan pengukuran ciri kaset pada beragam titik dalam jangkauan pengukuran analit. Tiap
kemasan kaset kemudian diberi label bar code yang memuat informasi kalibrasi ini, dan juga
nomor lot dan tanggal kadaluarsa.
Sebelum menjalankan sampel, bar code kaset dipindai pada alat analisa dengan menahan
kemasan kaset di depan alat pindai bar code. Kemudian kaset dipasang dan verifikasi kalibrasi
dijalankan dengan menggunakan campuran gas dan penyangga internal kaset dengan cara yang
sama dengan alat analisa gas darah / ion.
Sebagai tambahan, kalibrasi optik titik nol pada jalur optik juga dilakukan.
Selama proses kalibrasi dan pengukuran, uji diagnosa juga terjadi secara otomatis untuk
memastikan pengoperasian alat dan pengukuran kaset dengan tepat. Uji tersebut meliputi uji
otomatis pada integritas kemasan paket, kontrol temperatur, kontrol cairan selama kalibrasi,
perilaku ekuilibrium sensor selama kalibrasi dan pengukuran, deteksi otomatis terhadap adanya
gelembung dan sampel pendek selama aspirasi, dan deteksi otomatis terhadap adanya gas rendah,
baterai lemah, optik kotor atau kondisi pompa aus.
Kalibrasi jalur tHb wajib dilakukan tiap 3 bulan. Kalibrasi ini dilakukan dengan menggunakan
tHb Calibration Cassette dengan cara yang sama dengan alat lain yang mengukur tHb dan/atau
hemoglobin derivatif secara optik. Kalibrasi tHb ini memverifikasi pengukuran optik dan
elektronik dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin terjadi. Opsi kedua HbCal tersedia
pada OPTI CCA-TS. Opsi HbCal Last Blood berguna untuk menghubungkan OPTI CCA-TS
dengan metode pengukuran tHb lainnya. Ketika Last Blood dijalankan, OPTI CCA-TS akan
mengimbangi bias pengukuran agar sampel sesuai dengan alat.
Untuk informasi lebih lanjut yang meliputi instruksi lebil rinci mengenai opsi HbCal, lihat Bagian
6.3 Perawan Per 4 Bulan pada buku pedoman ini.
4.2 Ikhtisar QC
Tujuan program QC adalah untuk memastikan nilai pasien yang tepat pada jangkauan klinis
untuk semua parameter terukur. Program ini meliputi semua proses pengambilan sampel,
persiapan dan hasil analisa, pelaporan dan pengintepretasian dan pelatihan untuk tenaga ahli yang
terlibat dalam keseluruhan proses.
Program QC untuk analisa gas darah meliputi analisa material dengan nilai atau jangkauan yang
diharapkan dan perbandingan hasil yang dihasilkan alat analisa dengan nilai tersebut. Program
ini memberikan kesempatan agar performa analisa di laboratorium dapat dievaluasi dan direkam.
Program QC yang efektif harus meliputi:
Uji profisiensi melengkapi program QC dan menjadi kesatuan program Quality Assurance.
Analisa sampel menunjukkan bahwa hasil tidak bias berdasarkan pengalaman sebelumnya dan
sampel tersebut menunjukkan uji sampel pasien pada umumnya. Uji profisiensi juga memperluas
uji QC dengan memberikan sampel dengan tingkatan analit yang berbeda dibandingkan yang
diukur pada program uji harian.
Performa uji relatif pada tiap laboratorium yang mengikuti survei profisiensi ditentukan dengan
cara membandingkan hasil uji yang diperoleh dari sejumlah besar laboratorium yang
menggunakan alat yang mirip atau sama.
Verifikasi kalibrasi membuat validasi alat analisa gas darah agar mampu memperbaiki nilai pada
berbagai titik dalam semua jangkauan parameter dan disyaratkan pada beragam agensi.
Lembaran Analit OPTI CCA-TS yang terdapat pada bagian belakang buku pedoman ini memuat
ketepatan dan data recovery untuk semua parameter terukur pada jangkauan yang pada umumnya
dihadapi pada uji diagnosa pasien.
Peralatan verifikasi kalibrasi tersedia pada OPTI Medical untuk semua parameter kecuali tHb dan
SO2. Untuk verifikasi kalibrasi tHb dan SO2, OPTI Medical menyarankan pengujian terhadap
darah utuh.
Jika laboratorium ingin menjalankan verifikasi kalibrasi untuk nilai pengukuran di luar
jangkauan, OPTI Medical Systems menyarankan tonometri pada darah utuh untuk PO2 dan PCO2,
dengan korelasi terbalik terhadap fotometri panas untuk elektrolit, korelasi terbalik terhadap
metode cyanmethemoglobin untuk tHb dan korelasi darah pH dengan alat analisa gas darah
konvensional
Untuk verifikasi kalibrasi glukosa, OPTI Medical Systems menyarankan prosedur heksokinase
seperti yang disarankan oleh FDA, Federal Register 39, No. 126, 24136-24147.
Untuk BUN (urea), OPTI Medical Systems menyarankan korelasi terbalik terhadap metode enzim
yang dijelaskan pada Sampson and Baird, et al., in Clinical Chemistry 26: 816-826, 1980.
4.5 Rekomendasi QC
Dua Standard Reference Cassettes (SRC) harus digunakan sebagai kontrol alat analisa OPTI
CCA-TS. SRC Level 1 dan 3 menampilkan sampel tinggi dan rendah. SRC memuat simulator
sensor optik stabil yang diukur dengan menggunakan alat yang bekerja dengan cara yang sama
dengan kaset lainnya dan memastikan bahwa semua parameter yang diukur oleh alat adalah
konsisten. Hasil yang diperoleh harus berada pada batasan SRC.
Catatan: Rumah sakit harus mengembangkan kebijakan dan prosedurnya sendiri terhadap
jumlah sampel QC yang harus dijalankan setiap hari berdasarkan peraturan.
Satu bulan setelah penerimaan kaset, validasi harus dilakukan dengan analisa OPTI CHECK atau
OPTI CHECK PLUS Blood Gas Controls atau material lainnya sesuai rekomendasi OPTI
Medical Systems. Meterial tersebut harus dapat memberikan nilai target untuk pH, PCO2 dan
semua parameter terukur lainnya pada jangkauan nilai pengukuran yang umum ditemukan pada
laboratorium. Hasil yang diperoleh harus berada pada batasan yang telah ditentukan oleh
variabilitas sehari-hari seperti diukur pada fasilitas laboratorium.
OPTI Medical menyarankan uji berikut sebagai frekuensi pengujian minimum terhadap material
QC:
Kontrol Frekuensi
SRC Level 1 Setidaknya 1x per hari selama pengoperasian
SRC Level 3 Setidaknya 1x per hari selama pengoperasian
OPTI Check atau OPTI Check Plus Liquid 1 bulan untuk tiap kaset baru
Control
4.5.1 Menjalankan Pengukuran SRC
Catatan:
Jika ID operator diwajibkan, maka Anda tidak dapat
melanjutkan ke tahapan selanjutnya jika belum memasukkan
ID operator.
Figur 4-2 Masukkan ID Operator Bar code ID operator dapat dimasukkan dengan
menggunakan alat pindai bar code.
Figur 4-6 Konfirmasi Informasi Jika informasi yang ditampilkan benar, tekan
SRC untuk melanjutkan.
Catatan:
Hasil yang diperoleh dapat digunakan pada kaset sensor
yang digunakan untuk sampel pasien.
Catatan:
Untuk aplikasi QC Lockout, harap mengacu pada bagian
3.3.3.1.2.
.
8. Jika password telah diaktifkan pada <Setup>, Anda
harus memasukkannya saat ini sebelum data terhapus.
Catatan:
Jika ID operator wajib dimasukkan, Anda tidak dapat
melanjutkan ke tahapan selanjutnya sebelum memasukkan
ID operator.
Catatan:
Jika nomor lot material QCbaru telah dimasukkan, pastikan
bahwa jangkauannya telah dimasukkan pada sistem sebelum
Figur 4-16 Confirmasi nomor lot menjalankan sampel (lihat Bab 3, Kustomisasi). Jika fungsi
password telah diaktifkan, Anda akan diminta untuk
memasukkannya sebelum menghapus nomor lot lama dari
database.
6. Pindai strip bar code pada paket kaset OPTI dengan
menahannya 2-3 inchi (5-8 cm) dari alat pindai bar code
yang terletak pada bagian kanan bawah alat analisa untuk
menyimpan lot dan informasi kalibrasi (Figur 4-17).
Catatan:
Harap mengacu pada instruksi penanganan di dalam kemasan
kaset untuk menyimpan kaset pada lemari pendingin.
Figur 4-17 Pindai Bar Code
Jika bar code rusak atau tidak terbaca, tekan <Manual Entry>
dan masukkan bar code yang tercetak pada label bar code
dengan menggunakan keypad angka.
Catatan:
Jika sampel QC berada pada tabung kapiler, keluarkan
adaptor alat suntik sebelum menempatkan kaset pada
wadahnya.
Figur 4-18 Buka kover
Catatan:
Jalankan kaset segera atau paling lambat 15 menit setelah
kantong dibuka.
Figur 4-19 Masukkan kaset
10. Tutup kover SMC (Figur 4-20).
Catatan:
Jika kover wadah sampel pengukuran dibuka ketika lampu
status hijau berkedip, kalibrasi kaset akan ditunda dan kaset
harus dikeluarkan.
Catatan:
Jangan mengocok ampul dengan keras. Gelembung
berlebihan dapat mempengaruhi hasil.
Catatan:
Amankan tangan Anda dengan menggunakan sarung tangan
Figur 4-22 Pasang alat kontrol atau tisu ketika menyobek ampul.
10. Tutup kover SMC (Figur 4-20).
Catatan:
Jika kover wadah sampel pengukuran dibuka ketika lampu
status hijau berkedip, kalibrasi kaset akan ditunda dan kaset
harus dikeluarkan.
Catatan:
Amankan tangan Anda dengan menggunakan sarung tangan
atau tisu ketika menyobek ampul.
Setelah pengukuran selesai, hasil akan ditampilkan (Figur 4-
26).
.
8. Sebelum databse terhapus, masukkan password untuk
memulai prosedur jika password telah diaktifkan pada
<Setup>.
Alat analisa menerima sampel secara langsung dari alat suntik, tabung kapiler dan OPTI Medical
ComfortSampler melalui fillport kaset OPTI.
Catatan:
5.1.1 Keamanan
Tindakan pencegahan secara umum wajib dilakukan ketika mengambil sampel darah. Sangatlah
dianjurkan agar semua sampel darah ditangani sebagai potensi pembawa human
immunodeficiency virus (HIV), virus hepatitis B (HBV) atau pathogen darah lainnya. Teknik
pengambilan darah yang tepat harus diikuti untuk mengurangi resiko terhadap staf laboratorium,
dan wajib mengenakan sarung tangan. Harap mengacu pada CLSI dokumen M29-A3, Protection
of Laboratory Workers from Occupationally Acquired Infections; Approved Guideline Third
Edition; March 2005, untuk informasi lebih lanjut mengenai penanganan sampel secara aman.
Mengacu pada NCCLS dokumen H11-A4, Procedure for the Collection of Arterial Blood
Specimens; Approved Standard Fourth Edition, September 2004, untuk informasi lebih lanjut
mengenai pengambilan, penyimpanan, dan penanganan sampel.
Pengambilan sampel darah untuk keperluan analisa harus dilakukan di bawah supervisi medis
yang tepat dengan detail pengambilan, meliputi alat pengambilan sampel, pemilihan tempat,
dokumentasi penanganan sampel dan prosedur khusus yang disetujui oleh tenaga kerja yang
bertanggung jawab.
Litium heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang dapat diterima untuk analisa gas darah
dan elektrolit. Lithium heparin, sodium heparin atau garam heparin merupakan antokoagulan
untuk analisa gas darah. Antikoagulan lain seperti EDTA, sitrat, oksalat, dan fluoride memiliki
pengaruh yang penting dalam pH darah dan tingkat elektrolit dan tidak perlu digunakan. Heparin
litium tidak perlu dipakai sebagai sampel dan juga dalam analisa litium.
5.1.4 Alat Suntik
Jika heparin cair digunakan sebagai antikoagulan, maka tidak boleh melebihi jumlah darah yang
diperlukan untuk mengurangi efek pengenceran darah karena cairan koagulan. Meskipun alat
suntik plastik pada umumnya digunakan pada pengambilan sampel darah untuk analisa gas darah,
telah muncul laporan pada literatur bahwa penggunaan alat suntik plastik pada analisa PO2
menghasilkan nilai yang lebih tinggi daripada yang diharapkan.
Diperlukan perhatian lebih dalam hal pendinginan sampel darah pada air es karena solubilitas
CO2 dan oksigen pada plastik. Jika sampel darah diharapkan memiliki nilai PO2 yang sangat
tinggi, maka harus berhati-hati dalam menganalisa sampel segera setelah pengambilan sampel
agar tidak memerlukan pendinginan.
Diperlukan perhatian khusus ketika mencampur sampel darah utuh sebelum analisa karena
sedimentasi sel darah dapat mempengaruhi pengukuran total hemoglobin.
Sampel darah kapiler harus diambil dengan menggunakan tabung kapiler yang memiliki volume
minimum 125 L. Tabung kapiler OPTI Medical (MC0024) memiliki volume minimum 200 L.
Tabung kapiler untuk analisa pH, gas darah dan elektrolit tidak boleh digunakan untuk analisa
litium.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan tabung kapiler setelah dihangatkan untuk
peningkatan sirkulasi arteri sebelum pengambilan sampel. Tusukan harus dilakukan cukup dalam
untuk memastikan aliran darah yang lancar dan deras.
Jangan gunakan tabung kapiler dengan tutup terbuat dari tanah liat karena ujungnya yang kasar
dapat menyebabkan kerusakan pada fillport kaset OPTI. Gunakan hanya tabung kapiler dengan
ujung yang telah dipanaskan untuk mencegah kerusakan pada kaset. Jika menggunakan apung
pada tabung kapiler, berhati-hatilah untuk mengeluarkannya sebelum pengambilan sampel untuk
mencegah kerusakan pada kaset.
Sampel yang diambil dengan tabung kapiler bersifat stabil pada suhu ruang sampai dengan 30
menit setelah pengambilan karena proses pendinginan yang cepat selam proses pengambilan.
Sampel yang telah didinginkan memiliki nilai glukosa yang relevan selama 30 menit, sedangkan
sampel yang belum didinginkan selama 10 menit. Serum harus dipisahkan dalam batasan waktu
ini.
Sampel darah juga dapat diambil dengan menggunakan OPTI Medical ComfortSampler yang
memiliki tabung kapiler berpelindung.
Setelah pengambilan sampel, ComfortSampler harus ditutup dan dibawa dengan posisi horizontal
untuk proses analisa dalam 30 menit dengan sampel lainnya yang diambil dengan tabung kapiler.
Sampel yang telah didinginkan memiliki nilai glukosa yang relevan selama 30 menit, sedangkan
sampel yang belum didinginkan selama 10 menit. Serum harus dipisahkan dalam batasan waktu
ini.
Harap mengacu pada CLSI dokumen H18-A3, Procedures for the Handling and Processing of
Blood Specimens; Approved Guideline Third Edition, November 2004 untuk pembahasan
terperinci mengenai pengambilan sampel yang tepat, alat kalibrasi, dan kontrol kualitas pH dan
analisa gas darah; termasuk rincian mengenai potensi sumber kesalahan yang dapat menyebabkan
hasil yang tidak akurat.
Sampel darah utuh harus diambil dalam alat suntik heparin, ComfortSampler atau tabung kapiler
dan dianalisa segera setelah sampel diambil. Segera setelah pengambilan sampel, periksa
gelembung udara pada alat suntik atau alat lainnya dan hati-hati keluarkan gelembung yang ada
dengan mengikuti prosedur. Kehati-hatian perlu dilakukan untuk menghindari luka karena jarum
suntik. Jika sampel diambil dalam alat suntik atau tabung kedap udara, campur sampel secara
merata dengan antikoagulan dengan cara dibalik secara perlahan atau dengan menggelindingkan
alat suntik di antara telapak tangan. Kenali sampel dengan baik, dengan mengikuti prosedur
umum pendokumentasian. Tempatkan alat suntik yang berisi sampel pada tumpukan es batu.
Kandungan gas darah, pH dan glukosa akan berubah jika sampel tetap berada dalam alat suntik
pada temperatur ruang selama lebih dari 5 menit dikarenakan metabolisme sel.
Perubahan PO2 karena konsumsi oksigen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi jumlah
sel darah putih, jumlah reticulosit, temperatur ruang penyimpanan dan nilai awal PO2. Pada suhu
ruang 1 5 C, hasil yang diperoleh valid sampai dengan 2 jam. Sampel akan memiliki jumlah sel
darah putih, jumlah reticulosit atau nilai PO2 yang tinggi jika dianalisa segera setelah
pengambilan.
Pengumpulan dan sedimentasi eritrosit dapat terjadi sangat cepat pada alat suntik yang
mengandung sampel darah pathogen dan dapat mempengaruhi pengukuran ctHb. Untuk
menghindari kesalahan semacam ini, pertama-tama masukkan kaset OPTI CCA-TS ke dalam alat
analisa untuk proses kalibrasi. Selanjutnya, campur sampel pada alat suntik dengan
menggelindingkannya setidaknya selama 60 menit agar gelembung udara hilang, dan kemudian
segera ukur dengan menggunakan OPTI CCA-TS.
Sistem OPTI CCA-TS menghembuskan darah dengan cara yang sama dari alat suntik, tabung
kapiler, atau ComfortSampler. Tidak diperlukan perubahan dalam tingkat aspirasi, volume
maupun waktu. Oleh karena itu, tidak ada bias atau ketidaktepatan dikarenakan metode
pengenalan sampel. Namun, harus terdapat volume yang mencukupi dalam alat suntik (0.25 mL
dalam 1 mL alat suntik) untuk menghindari gangguan mekanisme antara alat suntik dan adaptor.
Kesalahan dalam analisa darah pada sampel yang diambil dengan tepat dapat terjadi karena
ketidaktepatan dalam pencampuran sampel setelah pengambilan dan sebelum pengukuran;
kontaminasi dengan udara ruang baik ketika pemeriksaan gelembung udara; dan dari perubahan
metabolisme pada sampel.
Sampel serum harus diperoleh dengan cara pengambilan darah pada tabung pengambilan darah.
Sampel harus didiamkan selama 30 menit agar terjadi gumpalan darah untuk sentrifugasi. Setelah
sentrifugasi, pisahkan serum dari gumpalan darah dan tutup atau segel tabung sampel. Jika
memerlukan penyimpanan, sampel harus tertutup rapat, dan didinginkan pada suhu 4 sampai 8 C
selama tidak lebih dari 48 jam, dan setelah itu biarkan pada temperatur ruang bersuhu 15 sampai
30 C sebelum dianalisa. Tiap laboratorium harus menentukan kemampuan pengambilan sampel
melalui alat suntik, pipa kapiler dan tabung dan produk pemisahan serum atau plasma. Terdapat
beraneka ragam variasi untuk produk ini.
Catatan: Serum merupakan bahan sampel yang kurang sesuai untuk menghasilkan analisa
glukosa yang akurat karena waktu retensi eritrosit pada sampel berlangsung
terlalu lama. Proses glikolisis dapat menyebabkan berkurangnya nilai glukosa
pada sampel serum.
Pengambilan darah dilakukan pada alat suntik heparin, tabung kapiler, atau ComfortSampler.
Sampel darah utuh harus segera dianalisa, idealnya dalam 5 menit setelah pengambilan. Untuk
penyimpanan lebih dari 1 jam, maka sampel harus dibekukan.
Peringatan: Sampel darah utuh memerlukan antikoagulan dengan jumlah yang tepat untuk
menghindari sampel menjadi beku. JANGAN menggunakan antikoagulan seperti
EDTA, sitrat, oksalat, dll. Gunakan hanya garam heparin sebagai koagulan.
Hanya gunakan garam heparin sebagai anttikoagulan.
Peringatan: Pengendapan sel darah merah dapat terjadi dengan sangat cepat pada darah
heparin. Hal ini dapat mempengaruhi hasil tHb. Pastikan sampel Anda bebas
dari gelembung udara dan tercampur dengan sempurna dengan cara
menggelindingkannya di antara telapak tangan Anda dan membalik-balikkannya
selama 1 menit, segera setelah pengenalan sampel.
5.3 Menguji Sampel Pasien
Catatan:
Selama pemanasan, OPTI CCA-TS memeriksa tekanan gas.
Jika tekanan botol gas mencapai 10% atau kurang, maka nilai
akan ditampilkan dengan warna merah. Jika tekanan terlalu
rendah, akan muncul tampilan peringatan mengenai tekanan
Figur 5-1 Tampilan Ready gas rendah atau tidak ada kandungan gas. Jika tetap tidak ada
kandungan gas, harap mengacu pada bagian 6.5.1 pada buku
pedoman ini untuk mengeluarkan dan memasang botol gas
baru.
Catatan:
Harap mengacu pada instruksi penanganan di dalam kemasan
kaset untuk penyimpanan dalam lemari es.
Jika bar code rusak atau tidak terbaca, tekan <Manual Entry>
dan masukkan digit bar code dengan menggunakan keypad
angka.
Figur 5-3 Pindai Bar Code
Tekan tombol untuk membuka Sample Measurement
Chamber (SMC) (Figur 5-4).
Catatan:
Jika menggunakan nomor lot yang sama dengan sampel
pasien sebelumnya, informasi pada kaset dapat dipanggil
ulang dengan menekan tombol <Last Entry> pada layar
<Ready>. Alat analisa akan mengenali nomor lot dan
meminta Anda untuk membuka kover, menyeka dan
memasukkan kaset dan menutup kover.
Catatan:
Kaset harus dijalankan segera, paling lambat 15 menit setelah
dikeluarkan dari kantong.
Catatan:
Jika kover SMC dibuka ketika status lampu hijau berkedip,
kalibrasi kaset akan tertunda dan kaset harus dikeluarkan.
Figur 5-6 Tutup over
5. Sistem akan memeriksa integritas kaset dan melalukan
kalibrasi (Figur 5-7). Untuk informasi lebih lanjut
mengenai kalibrasi, harap mengacu pada Bab 4 Kalibrasi
dan Kontrol Kualitas.
Catatan:
OPTI CCA-TS akan menjalankan kalibrasi selama 10 menit
untuk semua tipe kaset kecuali B-Lac yang akan berlangsung
selama 2 menit. OPTI CCA-TS akan mengeluarkan bunyi beep
yang menandakan 1 menit sebelum proses kalibrasi selesai.
Setelah selesai, akan muncul pesan untuk mengeluarkan kaset.
Catatan:
ID pasien, ID operator dan nomor accession dapat
dimasukkan dengan menggunakan alat pindai bar code.
Catatan:
Pengosongan parameter akan meniadakan parameter dari
hasil cetak (lihat bagian 3.3.2.2 untuk penjelasan lebih rinci).
17. Jika tidak ada nilai yang dimasukkan, nilai default yang
akan digunakan dan dicetak.
Peringatan:
Tindakan tidak boleh dilakukan berdasarkan hasil dengan
lambang bendera pada hasil cetak.
Tab ketiga menampilkan data kalibrasi terhadap kalibrasi gas
(Figur 5-23).
Catatan:
Alat akan mulai mencetak ketika hasil pertama muncul pada
layar. Fitur ini dapat dimatikan pada setup (lihat bagian
3.3.3.6).
menekan .
Sekali dalam 1 minggu, Sample Measurement Chamber (SMC) harus dibersihkan. Buka kover
atas dan bersihkan alas optik dan juga bagian dalam kover SMC dengan kain anti gores yang
dilembapkan dengan alkohol dilute atau pembersih berbahan dasar amonia. Pastikan Anda telah
membersihkan semua sisa darah. Penyeka kapas dapat digunakan untuk membersihkan bagian
SMC yang sulit dijangkau.
Catatan:
Jika ID operator diwajibkan pada setup, maka Anda tidak
dapat melanjutkan ke tahapan sebelumnya sebelum
memasukkan ID operator.
Catatan:
Pastikan kaset kalibrasi selalu berada di dalam alat.
Figur 6-13 Pilih tHb-Calibrator 6. Gunakan keypad untuk memasukkan nilai tHb (Figur 6-
15). Tekan untuk menyimpan nilai.
Catatan:
Jika HbCal telah dilakukan dengan tHb-Calibrator, maka
pengukuran tHb dan SO2 sebelumnya tidak akan tersedia dan
pengukuran baru harus dilakukan untuk menjalankan HbCal.
Sekali dalam 1 tahun, cartridge pompa peristaltik dan sambungan I/O harus diganti untuk
memastikan bahwa alat analisa Anda berada pada kondisi yang baik.
Perhatian:
Ketika mengambil segel, berhati-hatilah agar tidak merusak
pentil yang terletak di bawah segel.
Figur 6-21 Pilih New Glass 4. Jika muncul perintah (Figur 6-22), pindai bar code botol
Bottle gas baru dengan menahannya 2-3 inchi (5-8 cm) dari alat
pindai bar code yang terletak di bagian pojok kanan bawah
alat analisa.
Catatan:
Figur 6-23 Masukkan botol gas Untuk memasukkan bar code secara manual, tekan <Manual>
dan masukkan bar code menggunakan keypad.
Catatan:
Jika Anda ingin mengeluarkan botol gas dan memasang
ulang, tekan pada pertanyaan <New Glass
Bottle?>. Kemudian Anda akan diminta untuk memasukkan
jumlah minggu penggunaan botol gas dengan menggunakan
keypad (Figur 6-27). Disini Anda dapat mengacu pada
tanggal pemasangan yang tertulis pada botol gas.
7. Tutup bagian atas alat analisa dan sobek sisa kertas jika
ada (Figur 6-31).
Catatan:
Jangan pernah menggunakan alat pembersih yang
terlalu kuat atau kasar pada alat analisa OPTI CCA-TS.
7 DIAGNOSA DAN PENYELESAIAN MASALAH .... 7-1
Bab ini menjelaskan permasalahan yang umum terjadi pada OPTI CCA-TS dan tahapan yang akan
mengembalikan OPTI CCA-TS Anda pada kondisi baik.
Jika OPTI CCA-TS Anda tidak bekerja dengan baik setelah menjalani tahapan perbaikan dasar pada
bab ini, Anda harus menghubungi OPTI Medical Systems untuk bantuan teknis.
Sensor buruk.
Pesan ini muncul jika prosentase gas pada botol mencapai 4%.
Catatan:
Ganti botol gas pada peringatan selanjutnya dan OPTI CCA-
TS akan secara otomatis menjalankan pembersihan selama 1
menit atau jalankan diagnosa untuk menjalankan pembersihan
(lihat bagian 6.5.1).
Keluarkan kaset.
Coba ulang dengan menggunakan kaset baru.
Ganti cartridge pompa peristaltik.
Gelembung pada pintu lampu.
Keluarkan kaset.
Catatan:
Jika informasi yang diperlukan tidak dimasukkan, hasil akan
tetap ditampilkan dan dicetak tetapi sistem tidak akan kembali
pada <Ready>.
Pemindaian tipe atau lot kaset salah pada saat setup laktat.
Catatan:
Botol gas akan kadaluarsa 9 bulan setelah pemasangan atau
setelah melebihi tanggal yang tertera pada label.
Bar code tidak valid. Label bar code tidak terbaca atau bar
code tersebut tidak valid untuk OPTI CCA-TS.
Baterai lemah.
Baterai lemah.
Keluarkan kaset.
Matikan alat, tunggu selama 30 detik dan kemudian
nyalakan kembali.
Catatan:
Jika temperatur top atau bottom plate berada di luar
jangkauan, maka tampilan temperatur akan berwarna merah.
Pilih <Control>.
Pilih <Control>.
Pilih <Control>.
Pilih <Tests>.
Figur 7-14 Barcode Test Tekan untuk kembali pada layar <System>.
7.2.12 Pengecekan Printer
Pilih <Tests>.
Buka sekrup.
Cabut kabel.
Pilih <Tests>.
Pilih <Tests>.
Pilih <Tests>.
Figur 7-26 Flow Test Fail Ulangi pengujian atau ganti pompa cartridge jika
pengujian gagal. Lihat instruksi penggantian pada Bab
6.
Catatan:
Sangatlah mungkin bahwa pengujian pertama gagal bahkan
jika pompa cartridge berfungsi dengan baik.
Figur 7-27 Remove Cassette
Keluarkan kaset (Figur 7-27).
7.2.16 Pengecekan Motor Pompa
Pilih <Tests>.
Pilih <Tests>.
Figur 7-30 Display Test Tekan untuk kembali pada layar <System>.
7.2.18 Pengecekan Layar Sentuh
Pilih <Tests>.
Catatan:
Jangan menggunakan benda tajam karena dapat merusak
layar.
Catatan:
Pengujian ini berlangsung selama 2 jam dan dapat ditunda
dengan mematikan alat analisa.
Pilih <Tests>.
Pesan ini (Figur 7-37) akan muncul jika laktat telah disetel.
Pilih <Tests>.
Catatan:
Setelah penyetelan pertama, laporan konfigurasi harus
dicetak dan disimpan untuk referensi.
Figur 7-55 Configuration Report
Figur 7-57 Delete Maintenance Tekan untuk kembali pada layar <Data>.
Log
7.3 Prosedur Penyelesaian Masalah untuk tHb/SO2
Jika OPTI Anda gagal dalam menjalankan kalibrasi Hb atau pengukuran QC untuk tHb atau
SO2, OPTI Medical menyarankan agar Anda membersihkan kover SMC dan mengulang
pengukuran. Gambar 2 jalur optik di bawah ini bertanggung jawab terhadap pengukuran tHb
dan SO2. Jalur tersebut dapat tersumbat atau kotor yang menyebabkan kalibrasi atau OPTI
Check Control terhadap tHb dan SO2 gagal.
1. Buka kover SMC dan temukan 2 jalur optik seperti gambar di bawah ini
(Figur 7-58).
Jika Anda mengalami kesulitan ketika memindai bar code, bersihkan jendela alat pindai bar
code dengan menggunakan alkohol atau kain bersih. Jika tetap terjadi kesulitan, periksa jika
terdapat goresan pada jendela alat pindai bar code.
Hubungi OPTI Medical Technical Support untuk penggantian jendela alat pindai bar code.
8 PRINSIP PENGOPERASIAN .. 8-1
OPTI CCA-TS Critical Care Analyzer berguna dalam pengukuran konsentrasi ion hydrogen (pH),
tekanan parsial karbondioksida (PCO2), tekanan parsial oksigen (PO2), sodium (Na+), potasium (K+), ion
kalsium (Ca++), klorida (Cl-), glukosa (Glu), nitrogen urea darah (BUN/urea), laktat (Lac), total
konsentrasi hemoglobin (tHb) dan saturasi hemoglobin oksigen (SO2) pada sampel darah utuh, dan pH ,
sodium, potasium, ion kalsium, klorida, glukosa dan BUN (urea) pada serum dan plasma, baik pada gas
darah tradisional, laboratorium klinis atau layanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga ahli yang
mampu menjalankan dan melaporkan hasilnya.
Kilauan adalah emisi energi cahaya yang dihasilkan dari molekul bergerak menuju kondisi istirahat.
Ketika kilauan diberi cahaya maka disebut pendaran. Ketika pendaran kimia terpapar energi cahaya
dengan warna yang tepat, maka elektron di dalam molekul pendaran kimia akan bergerak. Dalam jangka
waktu yang sangat pendek kemudian, elektron kembali ke keadaan istirahat dan proses ini seringkali
memancarkan sedikit energi cahaya. Energi ini tidak sebesar energi rangsangan dan oleh karenanya
memiliki warna yang berbeda. Pancaran cahaya (emisi pendaran) berasal dari cahaya yang terangsang dan
tidak begitu kuat.1
Optoda pendaran (dari kata optikal electroda) mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dari warna
pendaran yang terpapar analit tertentu. Cahaya pendaran ini berbeda dengan rangsangan cahaya dari filter
optik. Karena rangsangan energi cahaya tetap konstan, sejumlah kecil cahaya yang dihasilkan hanya dapat
berubah karena konsentrasi analit. Konsentrasi analit ditentukan dari penghitungan perbedaan pendaran
yang diukur pada suatu titik kalibrasi dan yang diukur dari konsentrasi analit yang belum diketahui.
Untuk penjelasan mengenai prinsip pengukuran analit, harap mengacu pada bagian analit pada Buku
Pedoman OPTI CCA-TS ini.
____________________
1
Guilbault GG, Ed., Practical Fluorescence, 2nd Ed., Marcel Dekker, 1990.
8.3 Pengoperasian
OPTI CCA-TS merupakan alat berbasis mikroprosesor yang mengukur pendaran optik.
Kaset sekali pakai mengandung semua elemen yang diperlukan untuk kalibrasi, pengukuran sampel dan
penampungan sisa. Informasi kalibrasi dari kaset dipindai pada alat analisa dengan menahan kemasan
kaset di depan alat pindai bar code. Kaset kemudian akan ditempatkan pada tempat pengukuran. Alat
analisa menaikkan suhu kaset menjadi 37.0 0.1 C (98.6 0.1 F) dan menjalankan verifikasi kalibrasi
pada sensor untuk PCO2 dan PCO2 akan menyalurkan gas kalibrasi sepanjang sensor optoda. Jalur pH dan
elektrolit akan terkalibrasi dengan cairan penahan yang terdapat dalam kaset. Jalur tHb dan SO2 telah
terkalibrasi oleh pabrikan. Ketika kalibrasi telah diverifikasi, alat analisa akan menghembuskan sampel
darah ke dalam kaset dan seluruh sensor optoda. Emisi pendaran kemudian diukur setelah diseimbangkan
dengan sampel darah. Setelah pengukuran tunggal, kaset yang mengandung sampel darah dipindahkan
dari alat analisa dan dibuang. Alat analisa tidak lagi mengandung bahan reaksi, darah maupun kotoran.
Pada tiap pengukuran, cahaya yang berasal dari lampu pada alat analisa akan melewati filter optik
sehingga photon warna tertentu akan tersalurkan pada sensor yang menyebabkan pendaran.
Intensitas pendaran cahaya ini bergantung pada tekanan parsian oksigen (PO2), karbondioksida (PCO2),
konsentrasi ion hydrogen (pH), konsentrasi elektrolit (Na+, K+, Ca++, Cl-) atau konsentrasi metabolis
(glukosa, BUN (urea), laktat) pada darah dengan kontak langsung dengan sensor seperti yang telah
dijelaskan di atas. Cahaya yang dipancarkan oleh sensor pendaran diukur oleh alat analisa setelah
melewati lensa dan komponen optik tambahan. Filter digunakan untuk menahan warna tertentu dari
cahaya kembali ini untuk pengukuran oleh alat deteksi cahaya.
Untuk tHb dan SO2, sinar merah dan inframerah dari 1 LED dan 2 laser diode diarahkan melalui alat
pemisah cahaya dichroic dan alat petunjuk gelombang optik dari dan melalui jendela optik pada darah di
dalam kaset melalui sensor O2. Cahaya ini sebagian diserap dan dipantulkan oleh eritrosit dan sensor dan
kemudian dipantulkan kembali pada alat, bergerak melalui alat petunjuk gelombang optik ke photodiode.
Intensitas cahaya yang dipantulkan kembali pada tiap panjang gelombang berbeda dengan darah ctHb dan
SO2 dan digunakan dalam pengukuran.
Signal keluar dari alat deteksi diubah oleh mikroprosesor menjadi hasil angka dengan unit pengukuran
konvensional dan ditampilkan pada alat. Nilai lain yang umum digunakan untuk penilaian status oksigen
dan asam-basa juga dihitung dari nilai pengukuran tersebut.
8.4 Pengambilan dan Penanganan Sampel
8.4.1 Keamanan
Tindakan pencegahan secara umum wajib dilakukan ketika mengambil sampel darah. Sangatlah
dianjurkan agar semua sampel darah ditangani sebagai potensi pembawa human immunodeficiency virus
(HIV), virus hepatitis B (HBV) atau pathogen darah lainnya. Teknik pengambilan darah yang tepat harus
diikuti untuk mengurangi resiko terhadap staf laboratorium, dan wajib mengenakan sarung tangan. Harap
mengacu pada CLSI dokumen M29-A3, Protection of Laboratory Workers from Occupationally Acquired
Infections; Approved Guideline Third Edition; March 2005, untuk informasi lebih lanjut mengenai
penanganan sampel secara aman.
Mengacu pada NCCLS dokumen H11-A4, Procedure for the Collection of Arterial Blood Specimens;
Approved Standard Fourth Edition, September 2004, untuk informasi lebih lanjut mengenai
pengambilan, penyimpanan, dan penanganan sampel.
Pengambilan sampel darah untuk keperluan analisa harus dilakukan di bawah supervisi medis yang tepat
dengan detail pengambilan, meliputi alat pengambilan sampel, pemilihan tempat, dokumentasi
penanganan sampel dan prosedur khusus yang disetujui oleh tenaga kerja yang bertanggung jawab.
Litium heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang dapat diterima untuk analisa gas darah dan
elektrolit. Lithium heparin, sodium heparin atau garam heparin merupakan antikoagulan untuk analisa gas
darah. Antikoagulan lain seperti EDTA, sitrat, oksalat, dan fluoride memiliki pengaruh yang penting
dalam pH darah dan tingkat elektrolit dan tidak perlu digunakan. Heparin litium tidak perlu dipakai
sebagai sampel dan juga dalam analisa litium.
Jika heparin cair digunakan sebagai antikoagulan, maka pengambilan sampel tidak boleh melebihi jumlah
darah yang diperlukan untuk mengurangi efek pengenceran darah karena cairan koagulan. Meskipun alat
suntik plastik pada umumnya digunakan pada pengambilan sampel darah untuk analisa gas darah, telah
muncul laporan pada literatur bahwa penggunaan alat suntik plastik pada analisa PO2 menghasilkan nilai
yang lebih tinggi daripada yang diharapkan. Diperlukan perhatian lebih dalam hal pendinginan sampel
darah pada air es karena solubilitas CO2 dan oksigen pada plastik. Jika sampel darah diharapkan memiliki
nilai PO2 yang sangat tinggi, maka harus berhati-hati dalam menganalisa sampel segera setelah
pengambilan sampel agar tidak memerlukan pendinginan. Diperlukan perhatian khusus ketika
mencampur sampel darah utuh sebelum analisa karena sedimentasi sel darah dapat mempengaruhi
pengukuran total hemoglobin.
Sampel darah kapiler harus diambil dengan menggunakan tabung kapiler yang memiliki minimum
volume 125 L. Tabung kapiler OPTI Medical (MC0024) memiliki minimum volume 200 L. Tabung
kapiler untuk analisa pH, gas darah dan elektrolit tidak boleh digunakan untuk analisa litium.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan tabung kapiler setelah dihangatkan atau peningkatan
sirkulasi arteri sebelum pengambilan sampel. Tusukan harus dilakukan cukup dalam untuk memastikan
aliran darah yang lancar dan deras.
Jangan gunakan tabung kapiler dengan tutup terbuat dari tanah liat karena ujungnya yang kasar dapat
menyebabkan kerusakan pada fillport kaset OPTI. Gunakan hanya tabung kapiler dengan ujung yang
telah dipanaskan untuk mencegah kerusakan pada kaset. Jika menggunakan apung pada tabung kapiler,
berhati-hatilah untuk mengeluarkannya sebelum pengambilan sampel untuk mencegah kerusakan pada
kaset.
Sampel yang diambil dengan tabung kapiler bersifat stabil pada suhu ruang sampai dengan 30 menit
setelah pengambilan karena proses pendinginan yang cepat selam proses pengambilan.
Sampel yang telah didinginkan memiliki nilai glukosa yang relevan selama 30 menit, sedangkan sampel
yang belum didinginkan selama 10 menit. Serum harus dipisahkan dalam batasan waktu ini.
Sampel darah juga dapat diambil dengan menggunakan OPTI Medical ComfortSampler yang memiliki
tabung kapiler berpelindung.
Setelah pengambilan sampel, ComfortSampler harus ditutup dan dibawa dengan posisi horizontal untuk
proses analisa dalam 30 menit dengan sampel lainnya yang diambil dengan tabung kapiler.
Sampel yang telah didinginkan memiliki nilai glukosa yang relevan selama 30 menit, sedangkan sampel
yang belum didinginkan selama 10 menit. Serum harus dipisahkan dalam batasan waktu ini.
Harap mengacu pada CLSI dokumen H18-A3, Procedures for the Handling and Processing of Blood
Specimens; Approved Guideline Third Edition, November 2004 untuk pembahasan terperinci
mengenai pengambilan sampel yang tepat, alat kalibrasi, dan kontrol kualitas pH dan analisa gas darah;
termasuk rincian mengenai potensi sumber kesalahan yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat.
Sampel darah utuh harus diambil dalam alat suntik heparin, ComfortSampler atau tabung kapiler dan
dianalisa segera setelah sampel diambil. Segera setelah pengambilan sampel, periksa gelembung udara
pada alat suntik atau alat lainnya dan hati-hati keluarkan gelembung yang ada dengan mengikuti prosedur.
Kehati-hatian perlu dilakukan untuk menghindari luka karena jarum suntik. Jika sampel diambil dalam
alat suntik atau tabung kedap udara, campur sampel secara merata dengan antikoagulan dengan cara
dibalik secara perlahan atau dengan menggelindingkan alat suntik di antara telapak tangan. Kenali
sampel dengan baik, dengan mengikuti prosedur umum pendokumentasian. Tempatkan alat suntik yang
berisi sampel pada tumpukan es batu. Kandungan gas darah, pH dan glukosa akan berubah jika sampel
tetap berada dalam alat suntik pada temperatur ruang selama lebih dari 5 menit dikarenakan metabolisme
sel.
Perubahan PO2 karena konsumsi oksigen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi jumlah sel
darah putih, jumlah reticulosit, temperatur ruang penyimpanan dan nilai awal PO2. Pada suhu ruang 1 5
C, hasil yang diperoleh valid sampai dengan 2 jam. Sampel akan memiliki jumlah sel darah putih, jumlah
reticulosit atau nilai PO2 yang tinggi jika dianalisa segera setelah pengambilan.
Pengumpulan dan sedimentasi eritrosit dapat terjadi sangat cepat pada alat suntik yang mengandung
sampel darah pathogen dan dapat mempengaruhi pengukuran ctHb. Untuk menghindari kesalahan
semacam ini, pertama-tama masukkan kaset OPTI CCA-TS ke dalam alat analisa untuk proses kalibrasi.
Selanjutnya, campur sampel pada alat suntik dengan menggelindingkannya setidaknya selama 60 menit
agar gelembung udara hilang, dan kemudian segera ukur dengan menggunakan OPTI CCA-TS.
Sistem OPTI CCA-TS menghembuskan darah dengan cara yang sama dari alat suntik, tabung kapiler,
atau ComfortSampler.
Tidak diperlukan perubahan dalam tingkat aspirasi, volume maupun waktu. Oleh karena itu, tidak ada
bias atau ketidaktepatan dikarenakan metode pengenalan sampel. Namun, harus terdapat volume yang
mencukupi dalam alat suntik (0.25 mL dalam 1 mL alat suntik) untuk menghindari gangguan mekanisme
antara alat suntik dan adaptor.
Kesalahan dalam analisa darah pada sampel yang diambil dengan tepat dapat terjadi karena
ketidaktepatan dalam pencampuran sampel setelah pengambilan dan sebelum pengukuran; kontaminasi
dengan udara ruang baik ketika pemeriksaan gelembung udara; dan dari perubahan metabolisme pada
sampel.
Sampel serum harus diperoleh dengan cara pengambilan darah pada tabung pengambilan darah. Sampel
harus didiamkan selama 30 menit agar terjadi gumpalan darah untuk sentrifugasi. Setelah sentrifugasi,
pisahkan serum dari gumpalan darah dan tutup atau segel tabung sampel. Jika memerlukan penyimpanan,
sampel harus tertutup rapat, dan dinginkan pada suhu 4 sampai 8 C selama tidak lebih dari 48 jam, dan
setelah itu biarkan pada temperatur ruang bersuhu 15 sampai 30 C sebelum dianalisa. Tiap laboratorium
harus menentukan kemampuan pengambilan sampel melalui alat suntik, pipa kapiler dan tabung dan
produk pemisahan serum atau plasma. Terdapat beraneka ragam variasi untuk produk ini.
Catatan: Serum merupakan bahan sampel yang kurang sesuai untuk menghasilkan analisa glukosa
yang akurat karena waktu retensi eritrosit pada sampel berlangsung terlalu lama. Proses
glikolisis dapat menyebabkan berkurangnya nilai glukosa pada sampel serum.
8.5 Prosedur
Penjelasan Nomor
OPTI CCA-TS secara otomatis menjalankan sampel dengan tahapan yang benar, kemudian menampilkan
dan mencetak hasil. Untuk rincian mengenai pengoperasian ini, harap mengacu pada Bab 5 pada Buku
Pedoman ini.
8.5.2 Kondisi Tes
LR = Siku Kiri
RR = Siku Kanan
LB = Tangan Kiri
RB = Tangan Kanan
LF = Paha Kiri
RF = Paha Kanan
Cord = Kord
Scalp = Kulit Kepala
Art = Arteri
Ven = Vena
MiXVen = Campuran
Vena
Cap = Kapiler
Cord = Kord
CPB = Cardio-Pulmonary
Bypass
No = Tidak ada
SIMV = Synchronized
Intermittent Mandatory
Ventilation
PSV = Pressure Support
Ventilation
Parameter Jangkauan Default Resolusi Unit
Tampilan
PCV = Pressure Control
Ventilation
CMV/AC = Controlled
Mechanical Ventilation/
Assist Control
CPAP = Continuous
Positive Airway Pressure
PCIVR = Pressure Control
Inverse Ratio
BIPAP = Bi-Level
Positive Airway Pressure
8.5.5 Kalibrasi
Tiap kaset OPTI telah dikalibrasi pada proses pembuatan. Proses ini menggunakan cairan standard
dengan ketepatan tinggi yang menjangkau jangkauan pengoperasian untuk pH dan ion. Untuk O2, CO2,
tHb, dan SO2 parameter kalibrasi ditentukan dengan menggunakan standard kalibrasi target yang
menitikberatkan pada jangkauan klinis. Tiap kemasan kaset memiliki label bar code yang mengandung
informasi kalibrasi tersebut dan juga nomor lot dan tanggal kadaluarsa.
Sebelum meneliti sampel, bar code pada kaset dibaca oleh alat analisa dengan menahan kemasan kaset
pada alat pindai bar code. Kaset kemudian dipasang dan proses kalibrasi berjalan dengan menggunakan
penahan di antara kaset dan campuran gas yang juga digunakan pada alat analisa konvensional. Sebagai
tambahan, kalibrasi optik titik nol untuk keenam jalur optik juga berjalan.
Selama proses kalibrasi dan pengukuran, uji diagnosa secara otomatis dilakukan untuk memastikan
pengoperasian yang tepat pada alat dan pengukuran kaset. Uji ini meliputi uji otomatis pada kaset
terhadap integritas kemasan, kontrol temperatur kaset, perilaku ekuilibrasi sensor yang tepat selama
kalibrasi dan pengukuran, deteksi otomatis akan adanya gelembung dan sampel pendek selama aspirasi,
dan deteksi otomatis terhadap optik yang kotor atau kondisi pompa.
8.5.6 Kontrol Kualitas
Pada pemakaian kaset untuk yang pertama kali dan 1 bulan kemudian, validasi lot harus dilakukan dengan
menjalankan analisa dengan OPTI Medical terhadap kontrol gas darah, elektrolit, metabolis, tHb dan SO2
(OPTI CHECK atau OPTI CHECK PLUS) atau material lain yang direkomendasikan oleh OPTI Medical
Systems. Pengukuran ini harus memberikan nilai target untuk semua parameter pada jangkauan nilai
pengukuran yang biasa ditemukan pada laboratorium.
Hasil harus diperoleh dalam jangka waktu yang ditentukan dengan varibilitas seperti yang diukur pada
laboratorium.
Sangatlah disarankan untuk mengembuskan bahan uji Quality Control and Proficiency langsung dari
ampulnya. Prosedur ini dapat membantu untuk mengurangi kepekaan kesalahan pra-analisa dan kesalahan
lainnya dengan penggunaan kontrol keenceran (lihat Bagian Pembatasan).
Setidaknya dua Standard Reference Cassette (SRCs) pada tingkatan yang berbeda harus digunakan
sebagai kontrol pengukuran dan pengoperasian alat analisa yang tepat. OPTI Medical Systems
menyarankan agar pengukuran SRC dilakukan pada jangkauan pada kedua tingkatan sekali setiap hari
dalam ketika pengoperasian OPTI CCA-TS. Kaset uji khusus ini berisi peraga sensor optik stabil yang
diukur oleh alat tertentu dengan cara yang sama dengan kaset lainnya dan memastikan bahwa
pengukuran analit adalah konsisten. Hasil harus diperoleh dalam batasan SRC. Level 1 dan level 3
dihasilkan dari alat analisa yang menghasilkan nilai tinggi rendah untuk semua parameter. Secara
opsional, jangkauan normal SRC (Level 2) tersedia pada OPTI Medical Systems.
Semua spesifikasi tindakan yang dipaparkan pada ringkasan ini ditentukan dari rekomendasi untuk
verifikasi kontrol kualitas.
Metode setara QC pada OPTI CCA-TS, Standard Reference Cassette (SRC) merupakan konsep yang baru
dalam uji kontrol kualitas. Pada alat analisa elektrolit tradisional, bahan cairan QC dipakai beberapa kali
sehari untuk memverifikasi pengukuran sistem, meliputi reagen, yang digunakan untuk pengujian pasien.
Pada sistem ini, sampel dari beberapa pasien dipakai dengan menggunakan sistem reagen yang sama.
OPTI CCA-TS merupakan generasi terbaru dimana semua reagen harus menjalankan pengukuran pasien.
Tiap kaset merupakan reagen dan sistem sensor individu. Untuk nilai batasan SRC, lihat bagian analit
pada buku pedoman ini.
Metode pemakaian material cairan QC secara tradisional beberapa kali dalam sehari tidak menguji reagen
individu dan sistem sensor. Oleh karena itu, produsen telah mengembangkan metode QC yang setara
untuk memastikan agar semua elemen sistem termonitor. OPTI Medical Systems memiliki 2 tahap
pendekatan. Pertama adalah SRC, alat peraga elektronik/optik OPTI CCA-TS yang menguji elektronik,
optik, thermostat, dll pada sistem. Kedua, ketika sampel kaset dimasukkan, OPTI CCA-TS menjalankan
uji kualitas yang menyeluruh sebelum pengujian pasien dilakukan untuk memastikan bahwa sistem
pengukuran yang terdapat dalam kaset berada dalam batasan yang tepat. Jika tidak, maka pesan kesalahan
akan muncul dan kaset akan dikeluarkan. Sebagai tambahan, uji secara otomatis dilakukan terhadap
keutuhan kemasan, kontrol temperatur, deteksi gelembung, dll. Pendekatan ini menyediakan uji kontrol
kualitas pada sistem yang mirip dengan QC cairan secara tradisional tanpa membutuhkan tambahan biaya
pada laboratorium.
Setiap rumah sakit diharapkan untuk mengembangkan kebijakan dan prosedurnya sendiri mengenai uji
kontrol kualitas. Petunjuk minimum ditentukan sendiri oleh pelaku. Banyak pelaku telah memperbarui
peraturan mereka agar sesuai dengan metode QC yang ada seperti SRC. Namun, beberapa belum
melakukannya.
Untuk agensi yang membutuhkan materi cairan QC dan untuk institusi yang membutuhkan tambahan uji
QC, tersedia OPTI CHECK dan OPTI CHECK PLUS.
OPTI CHECK dan OPTI CHECK PLUS merupakan bahan kontrol berbetuk cairan yang diformulasikan
secara khusus yang mengandung semua analit yang dapat diukur dengan OPTI CCA-TS yang
mengandung suspensi stabil polystyrene micro bead yang mencerminkan dan menyerap sinar merah dan
inframerah eritrosit yang merupakan pengukuran tHb dan SO2 yang tepat. Tiga level kontrol memiliki 3
konsentrasi micro bead yang berbeda untuk memperagakan sampel hemoglobin darah rendah, medium
dan tinggi
OPTI CHECK dan OPTI CHECK PLUS menyediakan metode untuk menjalankan uji QC sehari-hari
untuk laboratorium untuk mengukur bahan cairan QC.
Interval referensi berguna dalam menjelaskan hasil yang umum ditemukan pada populasi dengan kondisi
masyarakat yang sehat. Namun, interval referensi tidak boleh digunakan sebagai penanda absolut pada
kesehatan dan penyakit karena variabilitasnya pada metode, laboratorium, lokasi dan pertimbangan
lainnya. Masing-masing laboratorium wajib memiliki interval referensinya sendiri. Panduan untuk
memastikan dan menentukan jangkauan referensi telah diterbitkan pada tahun 2000 NCCLS C28-A2
How to Define and Determine Reference Intervals in the Clinical Laboratory; Approved Guideline
Second Edition.
Alat analisa ini diperuntukkan bagi interval referensi dewasa yang diambil dari Tietz, Burtis C, et al
(Eds.), Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics, 4th Ed., (Elsevier Saunders, 2006) pps.
2252-2305. Interval dan prosedur mengenai penyesuaian interval untuk laboratorium dijelaskan pada
bagian 3.3.2.4 pada buku pedoman ini.
Semua performa data pada bagian ini dilakukan pada sistem OPTI CCA-TS dengan SRC yang dijalankan
setiap hari untuk menguji QC. Bahan kontrol kualitas dijalankan dengan kaset baru.
____________________
2
Tietz, Burtis C, et al (Eds.), Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics, 4 th Ed., (Elsevier
Saunders, 2006) pps. 2252-2305
8.5.9 Batasan
Cairan uji yang dipilih adalah darah manusia utuh untuk semua parameter. Sangatlah penting untuk
melakukan tonometri darah untuk mendapatkan ketepatan nilai evaluasi PO2 dan PCO2 karena sampel
pasien harus dianggap rahasia. Tonometri darah memungkinkan error yang tidak berhubungan dengan
sistem gas darah yang dievaluasi. Ketepatan nilai gas, kontrol temperatur dan thermostat pada tonometer,
kelembapan gas tonometri, durasi tonometri dan perpindahan sampel dari tonometer ke alat analisa
merupakan contoh error pra-analisis.
pH darah tidak dapat ditentukan pada tonometri. Semua sampel darah/plasma pada tonometri yang
dianalisa pada kajian ini telah dianalisa pada AVL 995 agar memiliki korelasi. Ketepatan pengukuran
PCO2, PO2 dan pH dievaluasi selama lebih dari periode 20 hari dengan menggunakan dua sistem OPTI
CCA-TS dengan dua kali pengulangan tiap pengoperasian menggunakan cairan bovine hemoglobin
reduce umum yang telah dibandingkan dengan tonometer darah utuh.3
Sistem OPTI CCA-TS didesain untuk mengukur darah utuh, serum atau plasma untuk dikontrol setiap
hari dengan menggunakan Standard Reference Cassette dan dengan cairan aqua untuk tiap lot kaset.
Control aqua dapat dibawa kemana-mana dan cukup nyaman untuk digunakan bersama dengan sistem
OPTI CCA-TS. Namun, Anda akan menemukan kelemahannya pada kapasitas bawa oksigennya yang
rendah dan kepekaan temperatur. Pengukuran material tersebut lebih beresiko terhadap terjadinya error
pra-analisa dan juga error pada alat analisa dibandingkan dengan pengukuran yang sama terhadap darah
utuh. Sistem OPTI CCA-TS juga tidak terkecuali karena tidak menunjukkan ketepatan PO2 dengan
kontrol aqua dibandingkan dengan darah utuh dikarenakan besarnya jumlah material plastik pada wadah
pengukuran.
Pengukuran tHb pada OPTI CCA-TS sangatlah peka terhadap tingkatan endapan patologis pada eritrosit
yang seringkali ditimbulkan dari tingkat dan jumlah formasi rouleaux/gulungan yang berlebihan4. Hal ini
dilihat sebagai pengendapan dan uraian yang berlangsung sangat cepat dikarenakan agregat eritrosit
berada pada bawah alat suntik pada saat penyampuran. OPTI CCA-TS melepaskan gulungan dan agregat
lainnya dengan menghembuskan sampel darah utuh dengan tingkatan yang tinggi. Namun dalam kasus
patologi yang jarang terjadi, agregat gulungan tetap atau berubah bentuk selama proses aspirasi dan
menyebabkan offset tHb positif sampai pada 3 g/dL, yang pada umumnya berada pada jangkauan 7-12
g/dL.
Pengukuran lain di luar Jangkauan Pengukuran akan ditampilkan sebagai LOW untuk nilai di bawah
batasan dan HIGH untuk nilai di atas batasan. Namun, hasil cetakan akan menunjukkan nilai out-of-
range dengan referensi di akhir jangkauan pengukuran; contohnya, hasil cetakan akan menampilkan nilai
PCO2 220 mmHg sebagai:
Untuk jangkauan pengukuran terhadap analit individu, harap mengacu pada bagian analit pada buku
panduan ini.
____________________
3
Mahoney JJ, Wong RJ, Van Kessel AL, Reduced Bovine Homoglobin Solution Evaluated for Use as a Blood Gas
Quality Control Material. Clin. Chem. 39/5, 874-79 (1993)
8.5.10 Interferensi
Bahan endogenous dan exogenous tertentu pada darah manusia diuji terhadap interferensinya terhadap
CLSI EP7-A25. Bahan tersebut dipilih berdasarkan kemampuan penyerapan optik atau kemampuan
pendaran yang dapat mempengaruhi signal optik yang diukur oleh OPTI CCA-TS, atau kemampuan optik
sensor yang diukur oleh alat analisa. Untuk menghasilkan interferensi terhadap sensor optik, bahan
tersebut harus mudah bergerak (berat molekul rendah) dan berwarna agar dapat menembus penghalang
membran optoda dengan cepat (dalam interval 90 detik) dan dapat menyerap cahaya atau memancarkan
cahaya warna dengan kuat. Untuk menghasilkan interferensi terhadap pengukuran reflektan Hb dan SO2,
bahan tersebut harus menyerap atau memancarkan sinar merah atau inframerah dengan kuat pada darah
utuh normal.
Bahan berikut ini telah diuji pada darah utuh pada uji CLSI dan menunjukkan tidak adanya interferensi
terhadap analit manapun, termasuk gas darah, elektrolit dan tHb/SO2:
Bahan berikut ini telah diuji pada plasma pada uji CLSI dan menunjukkan tidak adanya interferensi
terhadap gas darah dan analit elektrolit:
Sistem OPTI CCA-TS telah dievaluasi terhadap interferensi temperatur sampel terhadap pengukuran
(sampel beku). Tidak ditemukan kepekaan terhadap temperatur sampel.
Untuk informasi mengenai interferensi lebih rinci, harap mengacu pada bagian analit pada buku pedoman
ini.
____________________
5 Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Interference Testing in Clinical Chemistry; Approved
Guideline 2nd Edition. CLSI document EP7-A2. CLSI, Wayne, PA, 2005.
8.5.11 Asesoris
Kegunaan: Untuk mengukur beragam analit dengan alat analisa OPTI CCA-TS
Isi: Boks berisi 25 kaset yang dibungkus secara individual. Tiap kaset plastik sekali
pakai mengandung penyangga dan sensor optik
Komposisi: Cairan penyangga aqua HEPES-bikarbonat 0.2 mL dengan biocide.
Penyimpanan: Mengacu pada label kemasan
Stabilitas: Tanggal kadaluarsa dan nomor lot tercetak pada setiap label kemasan
Tindakan Pencegahan
Penggunaan cairan kalibrasi, sampel pemeriksaan, atau optoda bukan buatan OPTI Medical
Systems dapat membatalkan garansi.
Sekali dipakai, kaset sampel mengandung cairan tubuh manusia dengan potensi penularan;
tangani dengan perhatian yang tepat untuk menghindari kontak dengan kulit atau tertelan.
Daftar Pustaka
9 PERSEDIAAN .. 9-1
Penjelasan Nomor
9.2 Kaset
OPTI Cassette B (25 per boks) BP7562
OPTI Cassette E (25 per boks) BP7587
OPTI Cassette E-Ca (25 per boks) BP7560
OPTI Cassette E-Cl (25 per boks) BP7559
OPTI Cassette E-Glu (25 per boks) BP7564
OPTI Cassette E-BUN (urea) (25 per boks) BP7588
OPTI Cassette B-Lac (25 per boks) BP7561
OPTI Cassette B60 (25 per boks) BP7586
9.5 Asesoris
Battery Charger BP7036
Battery Assembly BP7007
CF Export Kit BP7140
Tas, Alat Bawa YB7025
Seringkali permasalahan pada OPTI LION Anda dapat diatasi melalui bantuan telepon untuk
mengembalikan alat analisa Anda beroperasi seperti semula. Teknisi kami telah terlatih dan
berpengalaman untuk memberikan bantuan teknis yang dapat dipercaya.
OPTI Medical Service Hotline (pasar U.S.A.) memberikan bantuan dalam menyelesaikan
masalah Anda selama 7 hari dalam seminggu, 24 jam per hari. Jika Anda memerlukan bantuan
atau informasi mengenai alat analisa OPTI, Anda dapat menghubungi OPTI Medical Service
Hotline.
Di U.S.A, hubungi 1-800-490-6784 (OPTI) untuk meminta bantuan teknis dari OPTI Medical
Systems.
Jika Anda memerlukan tambahan bantuan servis, OPTI Medical Service Hotline kami dapat
memberikan bantuan terperinci untuk mengurangi waktu kerusakan.
9.9 Peraturan Garansi (Pasar U.S.)
Setelah memasang OPTI LION Anda dengan sempurna, lengkapi formulir Installation and
Instrument Warranty Report terlampir. Kirimkan kembali formulir tersebut kepada OPTI Medical
Systems untuk memastikan bahwa Anda mendapat bantuan garansi jika Anda membutuhkannya.
Model dan nomor serial OPTI LION Anda tertera pada bawah panel alat.
Baca Instrument Warranty Terms and Conditions dan pahamilah persyaratan ini.
Setiap alat analisa baru memiliki garansi 1 tahun dari tanggal alat analisa digunakan.
Kepentingan Klinis1
Kadar pH darah, serum, atau plasma dapat menjadi satu-satunya faktor penentu dalam penilaian status
asam-basa pasien. Kadar pH merupakan penanda keseimbangan antara sistem penyangga (darah), ginjal,
dan pernapasan (paru-paru) dan merupakan salah satu parameter tubuh yang dikontrol secara ketat.
Penyebab ketidakwajaran kadar pH darah umumnya digolongkan sebagai:
Peningkatan dalam darah, serum atau plasma pH (alkalemia) dapat disebabkan oleh peningkatan plasma
bikarbonat atau alkalosis pernapasan karena peningkatan eliminasi CO2 dikarenakan hiperventilasi.
Penurunan kadar pH (acidemia) dalam darah, serum, atau plasma dapat terjadi karena peningkatan
formasi asam organik, peningkatan pengeluaran ion H+ pada kerusakan ginjal, dan peningkatan asupan
asam seperti dalam keracunan salisilat atau hilangnya cairan tubuh. Asidosis pernapasan adalah hasil dari
penurunan ventilasi alveolar dan dapat menjadi gawat; sebagai akibat dari pulmonary edema, halangan
atau pengobatan napas; sebagai hasil dari penyakit pernapasan yang obstruktif atau restruktif.
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran optoda pH didasarkan pada perubahan pH kilauan pada molekul cahaya yang
tidak bergerak apada optoda. Cahaya indikator pH tersebut telah digunakan oleh ahli kimia selama
bertahun-tahun untuk melakukan titrasi asam-basa pada media keruh.
yang menjelaskan bagaimana intensitas emisi pendaran menurun ketika pH darah meningkat di atas
karakteristik cahaya pKa. R adalah rasio intensitas pendaran minimum (pH >> pKa) terhadap intensitas
pendaran maksimum (pH << pKa). Optoda pH tidak memerlukan elektroda pembanding untuk mengukur
pH, namun optoda pH menunjukkan sedikit kepekaan terhadap kekuatan ion pada sampel yang diukur.3
Jangkauan Pengukuran
Pengukuran pH optoda memiliki kepekaan terhadap kekuatan ion darah3, yang ditentukan khususnya oleh
variasi sodium pada serum. OPTI CCA-TS menggunakan sensor Na+ internal untuk mengimbangi dan
memperbaiki kepekaan. Hasil pH OPTI CCA-TS tidak memiliki ketergantungan khusus dengan sampel
hiponatremik atau hipernatremik ataupun dengan variasi kekuatan ion pada batasan fisiologi 100 sampai
190 mmol/L.
Garam heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang dapat diterima. Antikoagulan lain seperti
sitrat, EDTA, oksalat dan fluoride dapat menyebabakan interferensi terhadap sensor pH.
Interferen exogenous berikut telah dihitung pada plasma tonometri yang menunjukkan interferensi
terhadap warna dan umumnya memiliki waktu hidup pendek pada tubuh sebelum termetabolisasi pada
ginjal.
Hanya bahan kontrol kualitas yang bening, seperti kontrol aqua OPTI CHECK atau OPTI CHECK PLUS
yang harus digunakan dengan sistem OPTI CCA-TS. Bahan berwarna, termasuk bahan uji proficiency
dan QC dapat mengganggu pengukuran pH, atau bahkan menyebabkan kegagalan.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. pH
ditulis dalam unit pH.
Semua uji karakteristik performa dilakukan dengan kalibrasi alat default dan setelahnya dilakukan uji
QC terhadap peralatan secara normal (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa dalam 2 penggantian selama 20 hari. Penyimpangan terhadap standard
Within-run dan Between-day dihitung dengan menggunakan beragam analisa metode.
Linearitas4
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas pH pada darah utuh ditentukan dengan pengukuran sampel darah dengan
menggunakan tonometer terhadap beragam nilai CO2 dan diukur pada AVL 995 pH/Blood Gas Analyzer
untuk penyangga pH N.I.S.T dan pada 3 sistem OPTI CCA-TS.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
1.0174 -0.1099 0.99972 0.006 6.85 7.67 81
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah atau kimia dianalisa
dengan menggunakan alat gas darah dan kimia pada laboratorium rumah sakit. Darah dianalisa dengan
OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk analisa ini dan dioperasikan dan
dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 0.9269 0.534 0.9789 0.013 7.17 7.52 103
Alat Analisa B
(darah utuh) 1.0800 -0.579 0.9954 0.009 7.01 7.55 173
Alat Analisa C
(darah utuh) 1.126 0.018 -0.946 0.134 0.9868 0.018 7.09 7.58 105
Alat Analisa D
(darah utuh) 1.003 0.008 -0.032 0.058 0.9947 0.014 6.86 7.63 174
Alat Analisa E
(darah utuh) 1.104 0.010 -0.739 0.077 0.9919 0.014 6.81 7.62 183
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
pH (Sensor Kering Kaset B-Lac)
Kepentingan Klinis1
Kadar pH darah, serum, atau plasma dapat menjadi satu-satunya faktor penentu dalam penilaian status
asam-basa pasien. Kadar pH merupakan penanda keseimbangan antara sistem penyangga (darah), ginjal,
dan pernapasan (paru-paru) dan merupakan salah satu parameter tubuh yang dikontrol secara ketat.
Penyebab ketidakwajaran kadar pH darah umumnya digolongkan sebagai:
Peningkatan dalam darah, serum atau plasma pH (alkalemia) dapat disebabkan oleh peningkatan plasma
bikarbonat atau alkalosis pernapasan karena peningkatan eliminasi CO2 dikarenakan hiperventilasi.
Penurunan kadar pH (acidemia) dalam darah, serum, atau plasma dapat terjadi karena peningkatan
formasi asam organik, peningkatan pengeluaran ion H+ pada kerusakan ginjal, dan peningkatan asupan
asam seperti dalam keracunan salisilat atau hilangnya cairan tubuh. Asidosis pernapasan adalah hasil dari
penurunan ventilasi alveolar dan dapat menjadi gawat; sebagai akibat dari pulmonary edema, halangan
atau pengobatan napas; sebagai hasil dari penyakit pernapasan yang obstruktif atau restruktif.
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran optoda pH didasarkan pada perubahan pH kilauan pada molekul cahaya yang
tidak bergerak apada optoda. Cahaya indikator pH tersebut telah digunakan oleh ahli kimia selama
bertahun-tahun untuk melakukan titrasi asam-basa pada media keruh.
Hubungan kilauan terhadap pH diukur dengan varian kimia Mass-Action Law yang menjelaskan
bagaimana intensitas emisi pendaran menurun ketika pH darah meningkat di atas karakteristik cahaya
pKa.
R adalah rasio intensitas pendaran minimum (pH >> pKa) terhadap intensitas pendaran maksimum (pH
<< pKa). Optoda pH tidak memerlukan elektroda pembanding untuk mengukur pH, namun optoda pH
menunjukkan sedikit kepekaan terhadap kekuatan ion pada sampel yang diukur.2
Jangkauan Pengukuran
Interferensi
Sampel darah utuh yang telah diukur dengan tonometer dianalisa dengan berbagai bahan kimia
endogenous dan exogenous dan diuji terhadap interferensi dengan mengikuti petunjuk CLSI EP7-A2:
Sampel berikut ditemukan berinteferensi dengan sensor pH kering pada kajian interferensi yang
dilakukan untuk OPSI LION 510(k).
Reproduksi
Kontrol
Within-Run (Swr) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 2 pengoperasian per hari dengan 2 pengganti
tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS dengan mengikuti petunjuk
CLSI EP5-A2. Hsil dari 3 lot kaset B-Lac yang berbeda ditunjukkan di bawah ini.
Darah Utuh
Ketepatan Within-Run pada sampel darah utuh dievalusi pada 3 konsentrasi pH berbeda dengan
menggunakan berbagai alat dan berbagai lot kaset.
Linearitas3
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas sensor pH kering ditentukan berlawanan dengan sensor pH standard yang telah
disetujui penggunaannya pada sistem OPTI CCA-TS. Sampel darah utuh dengan menggunakan tonometer
dengan % campuran gas CO2 yang berbeda dilakukan untuk menghasilkan korelasi.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
0.99 0.09 0.996 0.016 6.59 7.86 189
Korelasi terhadap Metode Lain3
OPTI CCA-TS vs Alat pH lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Analisa pH terhadap sampel darah utuh heparin dilakukan pada berbagai lingkungan klinis. Sampel
dianalisa dengan OPTI CCA-TS bersamaan dengan alat laboratorium yang dijalankan oleh tenaga ahli
pada rumah sakit dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
OPTI R 0.96 0.27 0.984 0.019 6.78 7.54 147
Alat Analisa A 1.03 0.20 0.968 0.015 7.091 7.538 111
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
OPTI CCA-TS dan Kaset B-Lac vs Alat pH lain pada Darah Utuh (pengujian in-house)
Sampel darah utuh dari berbagai donor ditonometri dengan perbedaan % campuran gas CO2 untuk
menghasilkan jangkauan nilai pH yang luas. Sampel darah terasebut dianalisa bersamaan dengan kaset B-
Lac dan alat laboratorium lainnya.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa B 1.03 -0.21 0.996 0.016 6.578 7.76 174
Alat Analisa C 1.03 -0.19 0.996 0.015 6.582 7.701 174
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
PCO2
Kepentingan Klinis1
Kadar PCO2 pada darah arteri digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh mengeluarkan
karbondioksida yang merupakan produk metabolisme. Jika kadar PCO2 berada di bawah jangkauan
normal maka disebut alkalosi respiratory dan menandakan hypocapnia, yang merupakan suatu kondisi
yang disebabkan oleh meningkatnya ventilasi alveolar seperti hyperventilasi. Jika kadar PCO2 melebihi
jangkauan normal maka disebut acidosi respiratory dan menandakan hypercapnia, sebuah tanda
hypoventilasi dan kegagalan ventilator yang disebabkan oleh perhentian jantung, penyakit paru-paru
kronis, overdosis obat-obatan, atau gangguan metabolisme asam-basa kronis.
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran optoda PCO2 didasarkan pada penempatan optoda pH di belakang membrane ion-
kedap2, yang sama dengan elektroda gas darah PCO2 konvensional yang dipakai dalam konstruksi
elektroda Severinghaus CO2. Optoda PCO2 mengalami interderensi dari asam dan basa yang mudah
menguap pada darah, sama konvensionalnya dengan elektroda PCO2.
Tekanan parsial PCO2 dipengaruhi oleh tekanan barometer lokal pada hukum Dalton. OPTI CCA-TS
menggabungkan transduser tekanan yang mengikuti tekanan barometer lokal dan otomatis
mengimbanginya. OPTI CCA-TS telah dikalibrasi terhadap tekanan barometer absolut.
Jangkauan Pengukuran
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. PCO2
ditunjukkan dengan mmHg.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Darah utuh dijalankan dengan tonometer pada 37 C pada beragam level gas gravimetrik dengan
konsentrasi CO2 absolut 0.03% oleh produsen. Untuk tiap level, 3 kali pengoperasian dijalankan pada 3
sistem OPTI CCA-TS. Semua nilai ditampilkan dengan mmHg.
Linearitas3
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas PCO2 telah ditentukan berlawanan dengan nilai darah utuh setelah tonometri
terhadap konsentrasi CO2 0.03% secara gravimetrik dan dikur dengan 3 sistem OPTI CCA-TS.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
0.9681 2.148 0.99967 1.53 11 - 201 81
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 0.9751 1.623 0.9871 1.16 28 - 72 103
Alat Analisa B
(darah utuh) 0.9740 2.66 0.9937 1.12 24 - 92 173
Alat Analisa C
(darah utuh) 0.988 0.022 0.807 1.015 0.9750 2.584 23 81 105
Alat Analisa D
(darah utuh) 1.073 0.011 -2.785 0.521 0.9910 2.050 17 122 174
Alat Analisa E
(darah utuh) 1.067 0.009 -4.41 0.468 0.9936 1.817 22 120 183
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
PCO2 (Sensor Kering Kaset B-Lac)
Kepentingan Klinis1
Kadar PCO2 pada darah arteri digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh mengeluarkan
karbondioksida yang merupakan produk metabolisme. Jika kadar PCO2 berada di bawah jangkauan
normal maka disebut alkalosi respiratory dan menandakan hypocapnia, yang merupakan suatu kondisi
yang disebabkan oleh meningkatnya ventilasi alveolar seperti hyperventilasi. Jika kadar PCO2 melebihi
jangkauan normal maka disebut asidosis respiratory dan menandakan hypercapnia, sebuah tanda
hypoventilasi dan kegagalan ventilator yang disebabkan oleh perhentian jantung, penyakit paru-paru
kronis, overdosis obat-obatan, atau gangguan metabolisme asam-basa kronis.
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran optoda PCO2 didasarkan pada penempatan optoda pH di belakang membran gas-
berpori2 untuk mengukur perubahan konsentrasi hydrogen pada cairan internal ketika CO2 menembus
melalui membran gas berpori. Tahapan reaksi adalah sebagai berikut:
Perubahan konsentrasi hidrogen diukur dengan sensor pH optik. Perubahan pada konsentrasi ion hidrogen
sama dengan sebanding dengan tekanan parsial karbondioksida pada sampel.
Jangkauan Pengukuran
Sampel darah utuh yang telah diukur dengan tonometer dianalisa dengan berbagai bahan kimia
endogenous dan exogenous dan diuji terhadap interferensi dengan mengikuti petunjuk CLSI EP7-A2:
Reproduksi
Kontrol
Within-Run (Swr) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 2 pengoperasian per hari dengan 2 pengganti
tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS dengan mengikuti petunjuk
CLSI EP5-A2. Hasil dari 3 lot kaset B-Lac yang berbeda ditunjukkan di bawah ini.
Darah Utuh
Ketepatan Within-Run pada sampel darah utuh dievalusi pada 3 konsentrasi PCO2 berbeda dengan
menggunakan berbagai alat dan berbagai lot kaset.
Linearitas2
Linearitas sensor PCO2 kering ditentukan dengan menggunakan sampel darah utuh setelah tonometri
dengan campuran gas dengan komposisi gravimetric yang telah diketahui. Nilai PCO2 pada sampel darah
setelah tonometri dihitung dari komposisi gas dengan menggunakan persamaan berikut:
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
0.97 2.26 0.992 3.82 7 - 205 177
Korelasi terhadap Metode Lain2
OPTI CCA-TS vs Alat PCO2 lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Analisa PCO2 terhadap sampel darah utuh heparin dilakukan pada berbagai lingkungan klinis. Sampel
dianalisa dengan OPTI CCA-TS bersamaan dengan alat laboratorium yang dijalankan oleh tenaga ahli
pada rumah sakit dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
OPTI R 0.99 4.15 0.984 3.53 21 - 184 146
Alat Analisa A 0.94 1.88 0.982 1.62 22.7 93.2 112
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
OPTI CCA-TS dan Kaset B-Lac vs Alat PCO2 lain pada Darah Utuh (pengujian in-house)
Sampel darah utuh dari berbagai donor ditonometri dengan perbedaan % campuran gas CO2 untuk
menghasilkan jangkauan nilai PCO2 yang luas. Sampel darah tersebut dianalisa bersamaan dengan kaset
B-Lac dan alat laboratorium lainnya.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
OPTI CCA
(std sensor PCO2) 1.00 2.12 0.994 3.52 13 - 196 162
Alat Analisa B 0.96 1.75 0.986 3.34 13 104 153
Alat Analisa C 1.01 -0.47 0.994 3.74 15 199 162
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
PO2
Kepentingan Klinis1
Kadar PO2 pada darah arteri digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh menyerap oksigen di paru-
paru. Kadar PO2 berada di bawah jangkauan normal (arterial hypoxemia) disebabkan oleh
ketidaknormalan paru-paru, peredaran darah atau pernapasan (misalnya, gangguan cabang tenggorokan,
permasalahan pembuluh darah, menurunnya output jantung, meningkatnya kebutuhan oksigen, kerusakan
anatomi jantung, dan kandungan O2 yang lemah). Secara umum, kadar O2 di atas 100 mmHg tidak
memberikan kontribusi yang cukup penting pada kandungan oksigen karena dengan konsentrasi
hemoglobin normal yaitu 80 100 mmHg, PO2 memiliki nilai saturasi 97% dan kadar lebih besar
daripada 100% tidak dapat dicapai.
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran optoda PO2 didasarkan pada pemadaman pendaran yang pertama kali dicatat pada
tahun 1930-an2 dan digunakan secara komersial untuk mengukur PO2 pada darah pada tahun 19833.
Hubungan antara pendaran terhadap PO2 ditentukan dengan menggunakan persamaan Stern-Volmer:
yang menjelaskan bagaiman intensitas emisi pendaran I berkurang dan PO2 P meningkat. Tidak
seperti elektroda PO2 elektrokimia konvensional Clark, optoda oksigen tidak memerlukan molekul
oksigen selama pengukuran.
Tekanan parsial PO2 dipengaruhi oleh tekanan barometer lokal, seperti teori hokum Dalton. OPTI CCA-
TS memiliki transduser tekanan yang dapat secara tepat mengikuti tekanan barometer lokal dan secara
otomatis menyesuaikannya. OPTI CCA-TS telah dikalibrasi terhadap tekanan barometer absolute.
Jangkauan Pengukuran
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. PO2
ditunjukkan dengan mmHg.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Darah utuh dijalankan dengan tonometer pada 37 C pada beragam level gas gravimetrik dengan
konsentrasi O2 absolut 0.03% oleh produsen. Untuk tiap level, 3 kali pengoperasian dijalankan pada 3
sistem OPTI CCA-TS. Semua nilai ditampilkan dengan mmHg.
Linearitas4
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas PO2 telah ditentukan berlawanan dengan nilai darah utuh setelah tonometri terhadap
konsentrasi O2 0.03% secara gravimetrik dan dikur dengan 3 sistem OPTI CCA-TS.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
0.9844 1.864 0.99974 4.52 21 - 500 68
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 0.9419 3.28 0.9976 18.27 36 - 563 103
Alat Analisa B
(darah utuh) 1.0192 -4.13 0.9969 4.10 34 - 291 173
Alat Analisa C
(darah utuh) 0.918 0.087 8.083 1.402 0.9954 8.032 29 407 105
Alat Analisa D
(darah utuh) 1.041 0.006 -6.244 0.931 0.9969 6.379 37 598 174
Alat Analisa E
(darah utuh) 0.993 0.009 1.646 0.893 0.9925 4.458 34 322 183
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
PO2 (Sensor Kering Kaset B-Lac)
Kepentingan Klinis1
Kadar PO2 pada darah arteri digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh menyerap oksigen di paru-
paru. Kadar PO2 berada di bawah jangkauan normal (arterial hypoxemia) disebabkan oleh
ketidaknormalan paru-paru, peredaran darah atau pernapasan (misalnya, gangguan cabang tenggorokan,
permasalahan pembuluh darah, menurunnya output jantung, meningkatnya kebutuhan oksigen, kerusakan
anatomi jantung, dan kandungan O2 yang lemah). Secara umum, kadar O2 di atas 100 mmHg tidak
memberikan kontribusi yang cukup penting pada kandungan oksigen karena dengan konsentrasi
hemoglobin normal yaitu 80 100 mmHg, PO2 memiliki nilai saturasi 97% dan kadar lebih besar
daripada 100% tidak dapat dicapai.
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran optoda PO2 didasarkan pada pemadaman pendaran yang pertama kali dicatat pada
tahun 1930-an2 dan digunakan secara komersial untuk mengukur PO2 pada darah pada tahun 19833.
Hubungan antara pendaran terhadap PO2 ditentukan dengan menggunakan persamaan Stern-Volmer:
yang menjelaskan bagaiman intensitas emisi pendaran I berkurang dan PO2 P meningkat. Tidak
seperti elektroda PO2 elektrokimia konvensional Clark, optoda oksigen tidak memerlukan molekul
oksigen selama pengukuran.
Tekanan parsial PO2 dipengaruhi oleh tekanan barometer lokal, seperti teori hokum Dalton. OPTI CCA-
TS memiliki transduser tekanan yang dapat secara tepat mengikuti tekanan barometer lokal dan secara
otomatis menyesuaikannya. OPTI CCA-TS telah dikalibrasi terhadap tekanan barometer absolut.
Jangkauan Pengukuran
Sampel darah utuh yang telah diukur dengan tonometer dianalisa dengan berbagai bahan kimia
endogenous dan exogenous dan diuji terhadap interferensi dengan mengikuti petunjuk CLSI EP7-A2:
Reproduksi
Kontrol
Within-Run (Swr) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 2 pengoperasian per hari dengan 2 pengganti
tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS dengan mengikuti petunjuk
CLSI EP5-A2. Hasil dari 3 lot kaset B-Lac yang berbeda ditunjukkan di bawah ini.
Darah Utuh
Ketepatan Within-Run pada sampel darah utuh dievalusi pada 3 konsentrasi PO2 berbeda dengan
menggunakan berbagai alat dan berbagai lot kaset.
Linearitas4
Linearitas sensor PO2 kering ditentukan dengan menggunakan sampel darah utuh setelah tonometri
dengan campuran gas dengan komposisi gravimetrik yang telah diketahui. Nilai PO2 pada sampel darah
setelah tonometri dihitung dari komposisi gas dengan menggunakan persamaan berikut:
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
0.98 4.00 0.998 8.05 7 701 191
Korelasi terhadap Metode Lain4
OPTI CCA-TS vs Alat PO2 lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Analisa PO2 terhadap sampel darah utuh heparin dilakukan pada berbagai lingkungan klinis. Sampel
dianalisa dengan OPTI CCA-TS bersamaan dengan alat laboratorium yang dijalankan oleh tenaga ahli
pada rumah sakit dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
OPTI R 1.04 -2.76 0.968 8.72 27 - 288 148
Alat Analisa A 0.97 3.73 0.992 5.24 27.0 423.8 110
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
OPTI CCA-TS dan Kaset B-Lac vs Alat PO2 lain pada Darah Utuh (pengujian in-house)
Sampel darah utuh dari berbagai donor ditonometri dengan perbedaan % campuran gas O2 untuk
menghasilkan jangkauan nilai PO2 yang luas. Sampel darah tersebut dianalisa bersamaan dengan kaset B-
Lac dan alat laboratorium lainnya.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
OPTI CCA
(std sensor PO2) 0.94 4.84 0.998 9.77 19.9 642.8 161
Alat Analisa B 0.95 6.32 0.992 18.25 17.0 635.7 161
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Sodium (Na+)
Kepentingan Klinis1
Sodium adalah kation utama cairan ekstrasel. Fungsi utamanya dalam tubuh adalah mempertahankan
tekanan osmosis dan keseimbangan asam-basa secara kimiawi dan menyalurkan impuls saraf. Pada
membran sel, sodium berfungsi menciptakan potensi elektrik di antara membran sel yang berbeda yang
menyebabkan transmisi impuls saraf dan mempertahankan eksitabilitas neuromuskular. Sodium berfungsi
sebagai kofaktor dalam reaksi katalisasi enzim. Tubuh memiliki kecederungan yang kuat dalam
mempertahankan keseluruhan kandungan basa dan hanya sedikit perubahan ditemukan dalam kondisi
patologis.
Rendahnya kandungan sodium, hyponatremia, umumnya menunjukkan berlebihnya kandungan air dalam
tubuh dibandingkan keseluruhan sodium dalam tubuh yang rendah. Berkurangnya tingkat sodium
dihubungkan dengan: sedikitnya asupan sodium; hilangnya sodium karena muntah dan diare dengan
jumlah air yang banyak tanpa penggantian garam, penyalahgunaan diuretik, atau nefropati kehilangan
garam; diuretik osmosis, asidosis metabolik; kekurangan adreokortikal; hiperflasia adrenal kongenital;
pengenceran karena busung, gagal jantung, gagal ginjal; dan hipotiroid.
Peningkatan kandungan sodium, hypernatremia, dihubungkan dengan kondisi hilangnya air melebihi
hilangnya garam melalui keringat berlebihan, hiperpnea jangka panjang, muntah dan diare parah, diabetes
insipidus atau asidosis diabetes; meningkatnya konservasi sodium ginjal pada hiperaldosteronisme,
sindrom Cushing; kekurangan asupan air karena koma atau penyakit hipotalamik; dehidrasi; atau
kelebihan terapi salin.
Kandungan sodium dapat digunakan dalam mendiagnosa atau memonitor semua gangguan keseimbangan
air, terapi infus, muntah, diare, luka bakar, lemah jantung dan ginjal, insipidus diabetes sentral atau renal,
gangguan endokrin dan ketidakcukupan korteks primer dan sekunder pada kelenjar adrenal atau penyakit
lain yang menyangkut ketidakseimbangan elektrolit.
Prinsip Pengukuran
Ion optoda Na+ berkaitan erat dengan Ion Selective Electodes (ISEs). Optoda menggunakan elemen
pengenalan ion tertentu (ionofor) yang mirip dengan yang digunakan pada ISE, namun ionofor lebih
berkaitan dengan cahaya pendaran dibandingkan elektroda. Tipe cahaya ini telah digunakan sejak tahun
1970 untuk menggambarkan dan mengukur tingkat ion sel pada mikroskopi pendaran dan kontra sel2. Jika
konsentrasi ion meningkat, ionofor tersebut mengikat sejumlah besar ion dan menyebabkan intensitas
pendaran meningkat atau menurun, tergantung pada ion tertentu. Seperti optoda pH, optoda ion tidak
memerlukan elektroda pembanding, namun beberapa di antaranya menunjukkan sedikit kepekaan pH
yang diimbangi secara langsung pada OPTI LION dengan menggunakan pH yang sudah diukur.
Jangkauan Pengukuran
Sensor Na+ CCA-TS tidak menunjukkan interferensi dengan variasi K+ dalam jangkauan 0.8 10
mmol/L.
Sensor Na+ CCA-TS tidak menunjukkan interferensi dengan variasi Li+. Tingkat Li+ pada 1.0, 2.5 dan 6.4
mmol/L akan menyebabkan bias Na+ positif 0.9, 1.2, dan 1,3 mmol/L secara berurutan. Sampel alat suntik
antikoagulan dengan jumlah litium heparin yang sama mengandung 1-4 mmol/L litium dengan offset Na+
kurang dari 1%.
Untuk mengurangi ketergantungan dengan litium, gunakan alat suntik yang mengandung tingkap heparin
paling rendah. Ikuti rekomendasi produsen alat suntik tentang cara pengisian alat suntik secara tepat.
Alat suntik yang diisi separuh, atau sedikit sampel, menyebabkan konsentrasi litium yang berlebihan.
Hasil OPTI CCA-TS terhadap Na+ meliputi pembetulan pH pada semua nilai pH.
Pembetulan ini dapat memberikan sumber variabilitas tambahan pada nilai yang ekstrim.
Garam heparin hanyalah satu-satunya antikoagulan yang diterima. Antikoagulan lain, seperti sitrat,
EDTA, oksalat, dan fluor menyebabkan ketergantungan terhadap sensor elektrolit.
Interferen exogenous berikut diukur menggunakan plasma tonometer, yang menunjukkan interefensi
terhadap warna yang pada umumnya memiliki masa hidup yang pendek di dalam tubuh sebelum
dimetabolisasi oleh ginjal.
Hanya bahan kontrol kualitas yang bening, seperti kontrol aqua OPTI CHECK atau OPTI CHECK PLUS
yang harus digunakan dengan sistem OPTI CCA-TS. Bahan berwarna, termasuk bahan uji proficiency
dapat mengganggu pengukuran ion, atau bahkan menyebabkan kegagalan dalam proses aspirasi.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. PO2
ditunjukkan dengan mmHg.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearitas3
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas sodium telah ditentukan berlawanan dengan pengukuran N.I.S.T standard cairan aqua
(Sodium ST) dan dengan pengukuran N.I.S.T Standard Reference Material 956a Elektrolit pada serum
manusia (Sodium NIST).
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Sodium ST 0.9788 2.456 0.99911 1.32 104 188 30
Sodium NIST 1.0172 3.244 0.99957 0.55 121 161 18
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 0.6500 50.15 0.5721 2.21 126 149 103
Alat Analisa B
(darah utuh) 0.9313 9.34 0.9180 1.95 129 156 173
Alat Analisa C
(darah utuh) 1.084 0.226 -14.929 3.176 0.9784 1.826 128 174 105
Alat Analisa D
(darah utuh) 1.080 0.021 -6.382 2.855 0.9678 2.007 117 163 174
Alat Analisa E
(serum) 0.873 15.49 0.8911 1.77 128 149 68
Alat Analisa F
(serum) 1.025 -4.57 0.9376 1.57 127 148 102
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Potasium (K+)
Kepentingan Klinis1
Potasium adalah kation utama dalam cairan intrasel dan berfungsi sebagai penyangga utama dalam sel itu
sendiri. Sembilan puluh persen potasium terletak dalam sel, dan sel rusak melepaskan potasium ke dalam
darah. Potasium berperan penting dalam konduksi syaraf, fungsi otot dan membantu mempertahankan
keseimbangan asam-basa dan tekanan osmosis.
Tingginya kadar potasium, hyperkalemia, dapat ditemukan dalam oliguria, anemia, obstruksi kemih,
gagal ginjal karena nefritis atau syok, asidosis metabolisme atau pernapasan, asidosis tubulus ginjal
pergantian K+ / H+ dan hemolisa darah. Rendahnya kadar potasium, hypokalemia, dapat ditemukan dalam
hilangnya potasium dalam jumlah banyak melalui diare dan muntah, kurangnya asupan potasium,
kesalahan absorpsi, lukar bakar parah dan peningkatan sekresi aldosteron. Tinggi atau rendahnya kadar
potasium dapat menyebabkan perubahan dalam kepekaan otot, fungsi pernapasan dan fungsi miokard.
Kadar potasium dapat digunakan dalam memonitor ketidakseimbangan elektrolit dalam diagnosa dan
tindakan terapi infus, syok, ketidakcukupan jantung atau peredaran darah, ketidakseimbangan asam-basa,
terapi diuretik, semua jenis penyakit ginjal, diare, hyper- dan hypo- function korteks adrenal dan penyakit
lain yang berkaitan dengan ketidakseimbangan elektrolit.
Prinsip Pengukuran
Ion optoda K+ berkaitan erat dengan Ion Selective Electodes (ISEs). Optoda menggunakan elemen
pengenalan ion tertentu (ionofor) yang mirip dengan yang digunakan pada ISE, namun ionofor lebih
berkaitan dengan cahaya pendaran dibandingkan elektroda. Tipe cahaya ini telah digunakan sejak tahun
1970 untuk menggambarkan dan mengukur tingkat ion sel pada mikroskopi pendaran dan kontra sel2. Jika
konsentrasi ion meningkat, ionofor tersebut mengikat sejumlah besar ion dan menyebabkan intensitas
pendaran meningkat atau menurun, tergantung pada ion tertentu. Seperti optoda pH, optoda ion tidak
memerlukan elektroda pembanding, namun beberapa di antaranya menunjukkan sedikit kepekaan pH
yang diimbangi secara langsung pada OPTI LION dengan menggunakan pH yang sudah diukur.
Jangkauan Pengukuran
Sensor K+ OPTI CCA-TS tidak menunjukkan interferensi dengan variasi Na+ dalam jangkauan 100
190 mmol/L.
Sensor K+ OPTI CCA-TS menunjukkan koreksi pH pada semua nilai pH. Koreksi ini dapat memberikan
sumber variabilitas pada nilai yang ekstrim.
Sensor K+ OPTI CCA-TS tidak menunjukkan interferensi dengan ion ammonia atau ammonium pada
level fisiologi normal (di bawah 100 L). Pada hiperamonemia (level plasma 300 mol/L), sensor K+
OPTI CCA-TS akan menunjukkan offset potasium +0.4 mmol/L dan pada hiperamonemia (level plasma
3000 mol/L), sensor K+ OPTI CCA-TS akan menunjukkan offset potasium +4.4 mmol/L.
Garam heparin hanyalah satu-satunya antikoagulan yang diterima. Antikoagulan lain, seperti sitrat,
EDTA, oksalat, dan fluor menyebabkan ketergantungan terhadap sensor elektrolit.
Interferen exogenous berikut diukur menggunakan plasma tonometer, yang menunjukkan interefensi
terhadap warna yang pada umumnya memiliki masa hidup yang pendek di dalam tubuh sebelum
dimetabolisasi oleh ginjal.
Hanya bahan kontrol kualitas yang bening, seperti kontrol aqua OPTI CHECK atau OPTI
CHECK PLUS yang harus digunakan dengan sistem OPTI CCA-TS. Bahan berwarna, termasuk
bahan uji proficiency dapat mengganggu pengukuran ion, atau bahkan menyebabkan kegagalan
dalam proses aspirasi.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. Nilai
potasium ditunjukkan dengan mmol/L.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearitas3
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas potasium telah ditentukan berlawanan dengan pengukuran N.I.S.T standard cairan
aqua (Potasium ST) dan dengan pengukuran N.I.S.T Standard Reference Material 956a Elektrolit pada
serum manusia (Potasium NIST).
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Potasium ST 0.9964 0.116 0.99893 0.14 1.0 9.0 30
Potasium NIST 0.9723 0.135 0.99956 0.05 2.0 6.0 18
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 1.0816 -0.138 0.9857 0.13 2.1 6.4 103
Alat Analisa B
(darah utuh) 1.0225 -0.008 0.9673 0.15 2.4 6.0 173
Alat Analisa C
(darah utuh) 1.021 0.019 -0.087 0.077 0.9830 0.197 2.3 9.4 105
Alat Analisa D
(darah utuh) 1.050 0.126 0.062 0.055 0.9879 0.055 2.2 9.4 174
Alat Analisa E
(serum) 1.084 -0.315 0.9855 0.181 2.9 7.5 68
Alat Analisa F
(serum) 1.126 -0.397 0.9784 0.108 3.0 5.4 102
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Ion Kalsium (Ca++)
Kepentingan Klinis1
Kalsium dalam darah digolongkan sebagai ion kalsium bebas (50%); terikat dalam protein, albumin
(40%); dan 10% terikat dalam anion seperti bikarbonat, sitrat, fosfat dan laktat. Namun, hanya ion
kalsium yang dapat digunakan tubuh dalam proses vital seperti kontraksi otot, fungsi jantung, transmisi
impuls saraf dan penggumpalan darah. OPTI CCA-TS mengukur porsi ion dalam keseluruhan kalsium.
Dalam kondisi tertentu seperti pankreatitis dan hyperparathyroid, ion kalsium adalah indikator baik dalam
mendiagnosa dibandingkan keseluruhan kalsium.
Peningkatan kadar kalsium, hypercalcemia, ditemukan berbagai jenis kondisi gawat, dan pengukuran
kalsium dapat dijadikan sebagai penanda biokimia. Secara umum, jika ion kalsium menjadi sedikit lebih
peka, baik pengukuran ion kalsium atau kalsium total memiliki kegunaan yang hampir sama dalam
mendeteksi okultime gawat. Hypercalcemia muncul umumnya pada pasien kritis dengan kelainan
pengaturan asam-basa dan kehilangan protein dan albumin yang menjelaskan pentingnya memonitor
status kalsium dengan mengukur ion kalsium.
Pasien dengan penyakit ginjal yang disebabkan oleh kegagalan glomerulus seringkali mengubah
konsentrasi kalsium, fosfat, albumin, magnesium dan pH. Karena kondisi ini memiliki kecenderungan
untuk mengubah ion kalsium menjadi kalsium utuh, ion kalsium merupakan metode yang dapat secara
tepat memonitor status kalsium dalam penyakit ginjal.2
Ion kalsium penting dalam mendiagnosa atau memonitor: pengaturan hipertensi, paratiroid, penyakit
ginjal, malnutrisi, batu ginjal, myeloma dan diabetes mellitus.
Prinsip Pengukuran
Ion optoda Ca++ berkaitan erat dengan Ion Selective Electodes (ISEs). Optoda menggunakan elemen
pengenalan ion tertentu (ionofor) yang mirip dengan yang digunakan pada ISE, namun ionofor lebih
berkaitan dengan cahaya pendaran dibandingkan elektroda. Tipe cahaya ini telah digunakan sejak tahun
1970 untuk menggambarkan dan mengukur tingkat ion sel pada mikroskopi pendaran dan kontra sel3. Jika
konsentrasi ion meningkat, ionofor tersebut mengikat sejumlah besar ion dan menyebabkan intensitas
pendaran meningkat atau menurun, tergantung pada ion tertentu. Seperti optoda pH, optoda ion tidak
memerlukan elektroda pembanding, namun beberapa di antaranya menunjukkan sedikit kepekaan pH
yang diimbangi secara langsung pada OPTI LION dengan menggunakan pH yang sudah diukur.
Jangkauan Pengukuran
Sensor Ca++ OPTI CCA-TS tidak menunjukkan interferensi dengan asam bisulfate dan asam phenylacetic
variasi Na+ dalam jangkauan 100 190 mmol/L.
Garam heparin hanyalah satu-satunya antikoagulan yang diterima. Antikoagulan lain, seperti sitrat,
EDTA, oksalat, dan fluor menyebabkan ketergantungan terhadap sensor elektrolit.
Interferen exogenous berikut diukur menggunakan plasma tonometer, yang menunjukkan interefensi
terhadap warna yang pada umumnya memiliki masa hidup yang pendek di dalam tubuh sebelum
dimetabolisasi oleh ginjal.
Hanya bahan kontrol kualitas yang bening, seperti kontrol aqua OPTI CHECK atau OPTI CHECK PLUS
yang harus digunakan dengan sistem OPTI CCA-TS. Bahan berwarna, termasuk bahan uji proficiency
dapat mengganggu pengukuran ion, atau bahkan menyebabkan kegagalan dalam proses aspirasi.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. Nilai
potasium ditunjukkan dengan mmol/L.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearitas4
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas potasium telah ditentukan berlawanan dengan pengukuran N.I.S.T standard cairan
aqua (ion kalsium ST) dan dengan pengukuran N.I.S.T Standard Reference Material 956a Elektrolit pada
serum manusia (ion kalsium NIST).
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Ion Kalsium ST 1.0022 -0.0025 0.99983 0.017 0.2 3.0 24
Ion Kalsium NIST 0.9938 0.0081 0.99834 0.016 1.07 1.71 12
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 0.8732 -0.064 0.8392 0.07 0.7 1.3 103
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Klorida (Cl-)
Kepentingan Klinis1
Klorida adalah anion yang terdapat dalam lingkup ekstrasel yang mempertahankan keutuhan sel melalui
pengaruhnya dalam tekanan osmosis. Klorida juga penting dalam memonitor keseimbangan asam-basa
dan air. Dalam asidosis metabolisme, terdapat peningkatan timbal balik konsentrasi klorida ketika
konsentrasi bikarbonat menurun.
Berkurangnya kadar klorida ditemukan dalam kondisi muntah parah, diare parah, kolitis ulceratif,
obstruksi pylorus, luka bakar parah, kelelahan karena panas, asisosi diabetik, penyakit Addison, demam
dan infeksi parah seperti pneumonia.
Peningkatan kadar klorida ditemukan dalam dehidrasi, sindrom Cushing, hiperventilasi, eklampsia,
anemia dan dekompensasi jantung.
Prinsip Pengukuran
Ion optoda Cl- berkaitan erat dengan Ion Selective Electodes (ISEs). Optoda menggunakan elemen
pengenalan ion tertentu (ionofor) yang mirip dengan yang digunakan pada ISE, namun ionofor lebih
berkaitan dengan cahaya pendaran dibandingkan elektroda. Tipe cahaya ini telah digunakan sejak tahun
1970 untuk menggambarkan dan mengukur tingkat ion sel pada mikroskopi pendaran dan kontra sel2. Jika
konsentrasi ion meningkat, ionofor tersebut mengikat sejumlah besar ion dan menyebabkan intensitas
pendaran meningkat atau menurun, tergantung pada ion tertentu. Seperti optoda pH, optoda ion tidak
memerlukan elektroda pembanding, namun beberapa di antaranya menunjukkan sedikit kepekaan pH
yang diimbangi secara langsung pada OPTI LION dengan menggunakan pH yang sudah diukur.
Jangkauan Pengukuran
Sensor Cl- OPTI CCA-TS menunjukkan interferensi positif (lebih dari 2:1) terhadap bromida, iodide,
interlipid dan nitrit. Hanya sedikit interferensi ditemukan terhadap phenylaetic asam salisilat dan
thiocinat.
Hanya bahan kontrol kualitas yang bening, seperti kontrol aqua OPTI CHECK atau OPTI CHECK PLUS
yang harus digunakan dengan sistem OPTI CCA-TS. Bahan berwarna, termasuk bahan uji proficiency
dapat mengganggu pengukuran ion, atau bahkan menyebabkan kegagalan dalam proses aspirasi.
Garam heparin hanyalah satu-satunya antikoagulan yang diterima. Antikoagulan lain, seperti sitrat,
EDTA, oksalat, dan fluor menyebabkan ketergantungan terhadap sensor elektrolit.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. Nilai
potasium ditunjukkan dengan mmol/L.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearitas3
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas klorida telah ditentukan berlawanan dengan pengukuran N.I.S.T standard cairan aqua
(Klorida ST) dan dengan pengukuran N.I.S.T Standard Reference Material 956a Elektrolit pada serum
manusia (Klorida NIST).
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Klorida ST 1.0076 -0.56 0.99984 0.68 58 160 15
Klorida NIST 1.0064 -2.44 0.99823 1.66 74 142 16
Korelasi terhadap Metode Lain3
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A
(darah utuh) 0.9965 0.95 0.9246 1.96 92 117 173
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Glukosa(Glu)
Kepentingan Klinis1
Glukosa merupakan sumber energi bagi tubuh dimana otak dan eritrosit sangatlah bergantung pada
glukosa sebagai sumber energinya. Oleh karena itu, konsentrasi glukosa darah memainkan peranan
penting dalam metabolisme energi dan sangatlah penting untuk memertahankannya agar dapat bertahan
hidup. Konsentrasi glukosa pada darah ditentukan olek keseimbangan antara penggunaan glukosa dan
asupan yang berasak dari diet atau sintesis dalam tubuh. Perubahan keseimbangan ini dapat menyebabkan
hyperglycaemia (peningkatan kadar gula darah) atau hypoglycaemia (penurunan kadar gula darah). Kedua
kondisi tersebut dapat berdampak serius bagi kesehatan dan memerlukan perawatan khusus, yang
menjelaskan mengapa pengukuran gula darah merupakan salah satu tes laboratorium yang sering
dilakukan. Perawatan terhadap hyperglycaemia memiliki peluang untuk menjadikan pasien mengidap
hypoglycaemic jika tidak mendapatkan pengawasan.
Kadar Abnormal
Hyperglycaemia dapat disebabkan oleh beberapa hal yang bisa dibagi dalam 2 kelompok yaitu diabetes
mellitus dan non-diabetik. Diabetes mellitus merupakan sindrom hyperglycaemia kronis yang disebabkan
oleh kekurangan insulin atau berkurangnya respon jaringan terhadap insulin, atau keduanya yang
merupakan kondisi yang umum didiagnosa berdasarkan kriteria pengukuran kadar gula darah. Penyebab
non-diabetik meliputi postprandial (terjadi setelah mengkonsumsi karbohidrat), factitious (pengambilan
darah ketika sedang menjalani infus glukosa), drug (menghasilkan ketidakpekaan jaringan terhadap
insulin), non-pancreatic endocrine disease (produksi hormone anti-insulin berlebihan), pancreatic
disorder (diabetes mellitus kedua) dan stress (tipe fisik dan psychogenik yang menyebabkan sekresi
kortisol dan catechokolamin berlebihan).
Hypoglycaemia merupakan suatu kondisi akut dengan sejumlah tanda dan gejala yang disertai dengan
hypoglycaemia biokimia dan mengurangi kerja glukosa. Penyebab hypoglycaemia dapat dibagi menjadi 3
kelompok: obat-obatan/toksin, hypoglycaemia reaktif dan hypoglycaemia fasting. Hypoglycaemia yang
disebabkan oleh konsumsi obat-obatan atau toksin dalam jumlah besar meliputi konsumsi insulin
(overdosis insulin merupakan penyebab umum hypoglycaemia), hypoglycaemic oral atau sulphonylureas,
etanol dan obat-obatan lainnya seperti salisilat dan propanalol. Hypoglycaemia reaktif muncul dalam 5
jam setelah konsumsi karbohidrat pada pasien normal, pada pasien dewasa muda dengan potensi awal
diabetes mellitus dan pada pasien yang menjalani pembedahan lambung. Hypoglycaemia fasting dapat
disebabkan oleh insulinomas, tumor non-pankreas, kerusakan endokrin, gagal hati, sepsis, gagal ginjal
atau kerusakan autoimun.
Prinsip Pengukuran
Oksidasi glukosa
Sensor dibentuk dari lapisan enzim pada sensor oksigen. Jika sampel yang mengandung glukosa
mengenai sensor, maka oksidasi glukosa akan mengkonsumsi oksigen pada sensor.
Penurunan oksigen ini diketahui dengan cara yanga sama (pemadaman pendaran) dengan optoda PO2.
Jumlah glukosa ditentukan dari tingkat proporsi oksigen yang dikonsumsi.
Jangkauan Pengukuran
Interferensi
Sensor OPTI CCA-TS Glu tidak menunjukkan interferensi terhadap oksalat dan EDTA pada level
antikoagulan. Oleh karena itu, garam heparin hanyalah satu-satunya antikoagulan yang diterima. Sensor
OPTI CCA-TS Glu tidak menunjukkan interferensi terhadap level PO2 yang melebihi 700 mmHg. Sensor
Glu tepat digunakan untuk nilai PO2 sampai 700 mmHg. Nilai glukosa ditekan jika nilai PO2 > 700
mmHg.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. Nilai
glukosa ditunjukkan dengan mg/dL dan mmol/L.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearitas2
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas potasium telah ditentukan berlawanan dengan pengukuran N.I.S.T standard cairan
aqua (Glukosa ST) dan dengan pengukuran N.I.S.T Standard Reference Material 965 Elektrolit pada serum
manusia beku (Glukosa NIST).
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
Glukosa ST mg/dL 0.9874 3.26 0.9959 7.57 30 400 126
Glukosa ST mmol/L 0.9874 0.181 0.9959 0.420 1.6 23.0 126
Glukosa NIST mg/dL 1.0256 -7.79 0.9912 8.13 97 306 36
Glukosa NIST mmol/L 1.0256 -0.432 0.9912 0.451 5.4 17 36
Korelasi terhadap Metode Lain2
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
BUN (Urea)
Kepentingan Klinis1
Urea diproduksi oleh hati sebagai produk pemecahan asam amino yang merupakan transaminasi dan
deaminasi terhadap ammonia, yaitu toksin. Detoksifikasi ammonia terjadi pada siklus urea dimana 2
molekul ammonia bergabung dengan molekul karbondioksida untuk membentuk urea.
Pada rata-rata diet protein, ekskresi urin yang disebut nitrogen urea adalah 12 20 g/hari.2
Kadar Abnormal
Penyebab tingkat urea darah tinggi (> 7.1 mmol/L urea, 20 mg/dL BUN)
Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi atau penurunan ekskresi. Penyebab peningkatan produksi
meliputi asupan protein yang besar, pendarahan gastrointestinal dengan penyerapan asam amino dan
peptide atau peningkatan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh sakit kronis, trauma atau obat-obatan
tertentu seperti tetracycline dan glucocorticoid. Penurunan ekskresi dihubungkan dengan tingkat
glomerular filtrasi (GFR) yang rendah yang dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab yang dapat
digolongkan menjadi uraemia pre-renal karena dehidrasi, uraemia renal karena kegagalan intrinsil pada
ginjal atau uraemia postrenal karena gangguan saluran kencing.
Penyebab tingkat urea darah rendah (< 2.1 mmol/L urea, 6 mg/dL BUN)
Hal ini jarang terjadi dibandingkan tingkat urea darah tinggi dan dapat disebabkan oleh penurunan
produksi atau peningkatan ekskresi. Penurunan produksi dapat disebabakan konsumsi diet rendah protein,
gagal hati kronis, dan kegagalan siklus urea (hanya terjadi pada bayi). Peningkatan sekresi disebabkan
oleh peningkatan GFR yang disebabkan oleh infus cairan intravena yang berlebihan, sekresi ADH yang
tidak sesuai dan kehamilan.
Prinsip Pengukuran
Urease
Ion ammonium diukur dengan sensor optic (optoda) berbahan dasar pendaran khusus ammonium. Jumlah
urea yang muncul setara dengan konsentrasi ammonium.
Jangkauan Pengukuran
Interferensi
Sensor OPTI CCA-TS BUN (urea) tidak menunjukkan interferensi terhadap ion ammonia atau
ammonium pada level fisiologi normal (di bawah 100 mol/L) atau pada hyperamonemia (tingkat plasma
300 mol/L). Pada hyperamonemia ekstrim (tingkat plasma 3000 mol/L), sensor OPTI CCA-TS BUN
(urea) akan menunjukkan offset +4.8 mg/dL BUN (1.7 mmol/L urea).
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk masing-masing 2 alat OPTI CCA-TS. Nilai
BUN (urea) ditunjukkan dengan mg/dL dan mmol/L.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearitas3
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas BUN (urea) dilakukan dengan N.I.S.T SRM 909b pada serum manusia.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien Sy.x Jangkauan n
1.0046 1.58 0.99919 1.75 16 86 6
Korelasi terhadap Metode Lain3
OPTI CCA-TS vs Alat pH/Gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Laktat (Kaset B-Lac)
Kepentingan Klinis1
Asam laktat dihasilkan sebagai intermediate pada metabolisme karbohidrat. Konsentrasi laktat pada darah
sangat berkaitan dengan tingkat produksi laktat pada otot skeletal putih, otak, medulla renal dan eritrosit
dan tingkat metabolisme laktat pada hati dan ginjal. Tingkat laktat yang tinggi bersamaan dengan pH
kurang dari 7.25 menunjukkan asidosis laktat.
Asidosis laktat memiliki 2 tipe: 1) hypoxic yang berkaitan dengan sedikitanya ketersediaan oksigen pada
jaringan tubuh dan 2) metabolic yang berkaitan dengan penyakit, obat-obatan/toksin atau permasalahan
metabolisme bawaan lahir.
Hypoxia adalah penyebab utama asidosis laktat dan menandakan sepsis, syok, hypovolemia, hypo-perfusi
dan gagal ventrikular kiri. Tipe hypoxia meliputi:
Anemic Hypoxia: hypoxia yang disebabkan oleh menurunnya kapasitas pembawa oksigen
pada darah yang disebabkan oleh penurunan total hemoglobin atau perubahan pada
komponen hemoglobin.
Stagnant Hypoxia: tipe ini disebabkan kurangnya oksigen yang dibawa oleh darah karena
aliran darah berkurang, seperti pada kasus gagal jantung.
Histotoxic Hyppoxia: tipe ini disebabkan kerusakan penggunaan oksigen oleh jaringan.
Hypoxic Hypoxia: tipe ini disebabkan kurangnya oksigen yang mencapai darah.
Ischemic Hypoxia: tipe ini terjadi jika aliran darah ke jaringan lemah.
Prinsip Pengukuran1
Biosensor laktat OPTI Medical mengandung ekzim oksidase laktat untuk mengakatalisasi reaksi antara
laktat dan oksigen seperti berikut:
Konsumsi oksigen diukur secara fotokimia oleh sensor optik. Tingkat oksigen yang dikonsumsi setara
dengan konsentrasi laktat pada sampel.
Jangkauan Pengukuran
Interferensi
Reaksi sensor laktat pada darah utuh dipengaruhi oleh jumlah hemoglobin pada sampel. Alogaritma yang
digunakan untuk menganalisa data pendaran dari sensor laktat menerapkan koreksi berdasarkan nilai total
hemoglobin (tHb) yang ingin disesuaikan. Oleh karena itu, nilai laktat untuk kaset B-Lac tidak
menunjukkan interferensi dengan tHb dalam jangkauan 5 g/dL 20 g/dL. Tidak ada laporan tentang nilai
tHb lebih besar dari 20 mg/dL.
Reproduksi
Kontrol
Within-Run (Swr) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 2 pengoperasian per hari dengan 2 pengganti
tiap pengoperasian untuk 20 hari dengan mengikuti petunjuk CLSI EP5-A2. Hasil yang umum ditemukan
pada 3 lot kaset B-Lac yang berbeda ditampilkan di bawah ini. (Nilai laktat pada mmol/L).
Darah Utuh
Ketepatan Within-Run pada sampel darah utuh dievaluasi pada 3 konsentrasi laktat yang berbeda dengan
menggunakan berbagai alat dan berbagai lot kaset.
Linearitas2
Jika mungkin, linearitas untuk pengukuran OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau
metode referensi. Linearitas untuk pengukuran laktat telah ditentukan berlawanan dengan konsentrasi
laktat secara gravimetrik pada tahapan dilusi pada penyangga aqua dengan mengikuti petunjuk CLSI
EP6-A.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien (R2) Sy.x Jangkauan n
0.93 -0.08 0.993 0.47 0.3 17.5 107
Linearitas juga dilakukan dengan alat analisa I-STAT terhadap sampel darah utuh yang telah ditambah
dengan asam laktik.
Korelasi
Slope Intercept Koefisien (R2) Sy.x Jangkauan n
1.00 0.00 0.978 0.67 1.06 16.91 405
OPTI CCA-TS vs Alat Laktat Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Analisa laktat terhadap sampel darah utuh heparin dilakukan pada berbagai tempat klinis. Sampel
dianalisa dengan OPTI CCA-TS bersamaan dengan alat laboratorium yang dijalankan oleh tenaga ahli
dan diperiksa dengan mengikuti prosedur rumah sakit.
Metode Korelasi
Pembanding Slope Intercept Koefisien (R2) Sy.x Jangkauan n
Alat Analisa A 0.96 -0.01 0.944 0.64 0.78 13.96 175
Alat Analisa B 1.18 -0.54 0.953 0.55 0.40 11.3 49
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
Konsentrasi Total Hemoglobin (ctHb) dan
Saturasi Oksigen Hemoglobin (SO2%)
Kepentingan Klinis1
Hemoglobin merupakan komponen eritrosit utama yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen pada
jalur darah dan tiap gram hemoglobin dapat membawa 1.39 mL oksigen. Kapasitas kombinasi oksigen
setara dengan konsentrasi hemoglobin dibandingkan dengan jumlah sel darah merah (RBC) karena
beberapa sel darah merah mengandung lebih banyak hemoglobin dibanding yang lain.
Meskipun sebagai transport oksigen merupakan fungsi utama hemoglobin, hemoglobin juga berfungsi
sebagai penyangga utama bagi cairan ekstrasel. Penurunan jumlah hemoglobin dapat terjadi sebagai hasil
dari menurunnya konsentrasi hemoglobin pada eritrosit atau menurunnya jumlah eritrosit yang
mengandung konsentrasi hemoglobin normal.
Penurunan kadar hemoglobin ditemukan pada kondisi anemia, hyperthyroid, reaksi pendarahan dan
hemolitik akut yang disebabkan transfusi darah yang tidak sesuai, reaksi terhadap bahan kimia, infeksi
dan pembawa fisik dan berbagai penyakit sistemik lain. Peningkatan kadar ditemukan pada
hemokonsentrasi pada darah, penyakit paru-paru obstruktif kronis dan gagal jantung kongestif.
ctHb memberikan informasi yang berharga pada kondisi darurat jika dinilai bukan dengan cara terisolasi
melainkan dengan keterkaitan dengan data laboratorium lainnya.
ctHb digunakan untuk melindungi tubuh dari penyakit yang berkaitan dengan anemia, untuk menentukan
seberapa kronis anemia, untuk menjalankan respon terhadap pengobatan anemia dan untuk mengevaluasi
polycythemia.
Ketika tiap kelompok heme molekul hemoglobin dikaitkan dengan 1 molekul oksigen, maka hemoglobin
tersebut disebut oxyhemoglobin (O2Hb). Jumlah exyhemoglobin, yang merupakan fraksi dari total
hemoglobin (mampu mengikat oksigen), disebut saturasi oksigen hemoglobin (SO2%). Bagian terbesar
(sekitar 98%) kandungan oksigen dalam darah adalah oksigen yang terikat pada hemoglobin. Interval
referensi terhadap darah arteri pada orang dewasa sehat umumnya 94 98%2. Penurunan SO2 di bawah
kadar kritis yang diperlukan untuk saturasi oksigen pada jaringan dianggap kondisi klinis parah.
Rendahnya saturasi oksigen dapat disebabkan oleh banyak faktor yang sama dengan penyebab hypoxemia
arteri. Rendahnya oxyhemoglobin fraksi (FO2Hb) dianggap sebagai fraksi total hemoglobin yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah hemoglobin non-fungsional, tingginya konsentrasi deoxyhemoglobin,
perubahan hemoglobin karena proses kimia atau faktor yang mempengaruhi afinitas hemoglobin pada
oksigen yaitu temperatur, pH, PCO2, konsentrasi 2,3-DPG dan tipe hemoglobin.3
Prinsip Pengukuran
Pengukuran total hemoglobin (ctHb) dan saturasi oksigen (SO2) menggunakan prinsip reflektan optik.
Sinar merah dan inframerah pada 3 panjang gelombang diarahkan pada darah utuh non-hemolitik pada
bagian kaset pada optoda O2. Sebagian foton diserap dan dipantulkan oleh eritrosit dengan cara yang
setara dengan kadar hemoglobin. Pada kadar hemoglobin rendah, foton yang tidak terserap menyentuh
potoda O2 berwarna merah muda dan akan dipantulkan kembali melalui darah untuk kedua kalinya.
Bagian yang memantulkan cahaya keluar dari bagian atas kaset dan diukur dengan alat deteksi pada alat.
Panjang gelombang inframerah dipilih untuk pengukuran hemoglobin karena umumnya merupakan SO2
bebas yaitu bentuk dewasa predominasi dan hemoglobin fetal menyerap pada jangakauan 750 850 mm
panjang gelombang. Panjang gelombang merah digunakan untuk pengukuran SO2 karena lebih mudah
menyerap deoxyhemoglobin dibandingkan hemoglobin lainnya dan terikat dekat dengan titik isosbestik
pada oxy- dan carboxyhemoglobin. Kepekaan terhadap agregasi eritrosit (bentuk gulungan) berkurang
dengan mempertahankan daya lindung yang tinggi sebelum pengukuran (lihat bagian interferensi di
bawah).
Jangkauan Pengukuran
Interferensi
Interferen berikut dihitung pada darah utuh yang menunjukkan kepekaan terhadap warna, yang sama
dengan CO-oksimeter pada umumnya.
Sampel darah dengan proses sedimentasi yang cepat harus dicampur secara rata dan segera diaspirasi
pada kaset OPTI seperti yang dijelaskan pada bagian Penanganan dan Penyimpanan Sampel, untuk
memastikan ketepatan pengukuran tHb. Jika tersedimentasi, maka tHb pada sampel darah bernilai low
atau high.
Hemoglobin fetal yang diambil dari ekstrak darah kord diuji dan tidak menunjukkan interferensi terhadap
pengukuran tHb dan SO2.
Reproduksi
Within-Run (Swr), Between-Day (Sdd) dan Total (ST) Precision ditentukan dari 1 pengoperasian per hari
dengan 2 pengganti tiap pengoperasian untuk 20 hari untuk tiap 2 alat OPTI CCA-TS. ctHb
dilambangkan dengan d/dL dan SO2 dengan %.
Semua pengujian performa dijalankan dengan kalibrasi default dan sesudahnya dilakukan pengujian QC
terhadap alat (lihat Buku Panduan Pengoperasian).
Sampel pada tiap level dianalisa 2 kali dalam 20 hari. Penyimpangan pada standard within-run dan
between-day dihitung berdasarkan analisa dengan beragam metode.
Linearita4
Jika mungkin, linearitas untuk OPTI CCA-TS telah dilakukan untuk menentang material atau metode
referensi. Linearitas kandungan hemoglobin dilakukan dengan penentuan cyanmethemoglobin secara
fotometrik.5
Korelasi
Slope Intercept Koefisien (R2) Sy.x Jangkauan n
Total
Hemoglobin 0.9839 0.165 0.99483 0.59 5.2 22.0 84
Korelasi terhadap Metode Lain4
OPTI CCA-TS vs Alat pH/gas Darah Lain pada Darah Utuh pada Kondisi Umum
Kelebihan alikuot darah dan serum dari sampel yang diambil untuk analisa gas darah dianalisa dengan
menggunakan alat pengukur gas darah baik secara tradisional maupun non-tradisional pada laboratorium
rumah sakit. Darah dianalisa dengan OPTI CCA-TS setelah didapat hasil dari alat yang digunakan untuk
analisa ini dan dioperasikan dan dikontrol dengan mengacu pada prosedur yang sesuai.
* Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat analisa yang digunakan, harap hubungi OPTI Medical
Technical Support
Daftar Pustaka
LAMPIRAN A SPESIFIKASI TEKNIS ......A-1
Jangkauan Pengukuran
Tekanan Barometer
Altitude Pengoperasian
Tingkat Pencemaran
Tingkat 2, pada lingkungan laboratorium normal dalam ruangan. Udara mengandung polutan tanpa
arus listrik dengan kondensasi.
Parameter Pengoperasian
Nilai Input
____________________
1
Tietz, Norbert W., Reference Intervals, pp 2175-2217, Tietz Textbook of Clinical Chemistry, 2nd Edition,
Philadelphia, W. B. Saunders Co., 1994.
2
Henry JB, Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, 19th Edition, Philadelphia, W.B.
Saunders Co., 1996.
3
Shapiro BA, Peruzzi WT, Kozelowski-Templin R. Clinical Application of Blood Gases, 5 th Ed., (Chicago:
Mosby, 1994)
Data Management
Kategori Overvoltage
Klasifikasi
Parameter Kalkulasi
Parameter kalkulasi pada OPTI CCA-TS didasarkan pada CLSI Standard C12-A.
Temperatur4
___________________
4
Burtis AB, Ashwood ER, Tietz Textbook of Clinical Chemistry 2 nd Ed. (Philadelphia, W.B. Saunders 1994), p.
2165
Unit yang Digunakan dalam Pengukuran dan Parameter Input untuk Kalkulasi
Persamaan6
cH+
Konsentrasi (aktifitas) ion hidrogen pada plasma.
st.pH
Standar pH pada darah disebut sebagai nilai pH pada darah yang telah diekuilibrasi pada 37 C
dengan campuran gas dengan PCO2 = 40 mmHg.
____________________
5
Burtis AB, Ashwood ER, Tietz Textbook of Clinical Chemistry 2 nd Ed. (Philadephia, W.B. Saunders 1994),
p.46.
6
Marsoner HJ, Quantities and Algorithms Related to Blood Gas and Acid Base Analysis, AVL Medizintechnik
Graz, 1995.
HCO3-
Konsentrasi bikarbonat pada plasma.
st.HCO3-
Standar bikarbonat pada darah yang disebut konsentrasi plasma bikarbonat pada darah yang telah
diekuilibrasi pada 37 C dengan campuran gas dengan PCO2 = 40 mmHg.
tCO2
Total konsentrasi CO2 pada plasma, jumlah CO2 dan bikarbonat tidak larut.
BE
Berlebihnya basa pada darah disebabkan oleh penghitungan penentuan basa titratable pada darah
yang diukur dengan titrasi darah dengan asam atau basa kuat terhadap pH 7.4 dengan PCO2 = 40
mmHg pada 37 C.
BEecf
Berlebihnya basa pada cairan ekstrasel merupakan jumlah yang hanya menunjukkan komponen
non-respiratori pada keseimbangan asam-basa (tHb = 5 d /dL).
___________________
7
CLSI. Blood Gas and pH Analysis and Related Measurements; Approved Guideline. NCCLS document C46-A,
2001.
BE(act)
Berlebihnya basa pada saturasi oksigen aktual.
BB
Buffer base adalah konsentrasi anion penopang yang tersedia pada darah utuh terhadap asam
penopang kuat dan umumnya mengandung protein anion dan bikarbonat. Pada protein anion,
hemoglobin adalah yang paling penting.
SO2(c)
Kurva penguraian oksigen hemoglobin menunjukkan bahwa saturasi oksigen pada hemoglobin
dapat dihitung. Faktor yang memperngaruhi kurva tersebut meliputi: spesies hemoglobin, pH,
PCO2, temperatur dan kandungan 2,3 diphosphoglycerate (2,3 DPG). Meskipun kita dapat
menghitung nilai tersebut, asumsi yang dibuat pada kalkulasi dapat menyebabkan kesalahan yang
fatal pada nilai hasil pasien kritis. OPTI CCA-TS dapat memberikan pengukuran SO2 dari sampel
darah. Sangat disarankan bahwa nilai pengukuran ini digunakan untuk penghitungan SO2, jika
tersedia.
____________________
8
Zander R., Die korrekte B estimmung des Base Excess (B E mmol/l) im Blut. Anethesiol. Intensivmed Notfallmed.
Schmerzther.
ctO2
Kandungan oksiden adalah jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin sebagai O2Hb dan jumlah
oksigen yang larut dalam plasma. Nilai ini dihitung berdasarkan pengukuran O2Hb dan tHb jika
tersedia dan diperkirakan dari kalkulasi SO2 jika pengukuran O2Hb tidak tersedia dan jika dipilih
kalkulasi saturasi oksigen.
Catatan: Jika PO2 tidak tersedia, ctO2 dihitung dengan PO2 = 90 mmHg.
Jika pengukuran O2Hb dan tHb tidak tersedia tetapi tersedia pengukuran SO2:
Catatan: Jika PO2 tidak tersedia, ctO2 dihitung dengan PO2 = 90 mmHg.
P50
Tekanan parsial oksigen pada saturasi separuh, P50, dijelaskan sebagai nilai P50 pada sampel darah
dimana 50% hemoglobin tersaturasi dengan oksigen. Ketika nilai P50 aktual hanya dapat
ditentukan dari interpolasi setelah pengukuran saturasi oksigen pada sampel setelah tonometri
terhadap level oksigen untuk menyediakan oxyhemoglobin sedikit lebih besar tetapi kurang dari
50% dengan pH dan PO2 konstan pada 7.4 dan 40 mmHg, maka OPTI CCA-TS dapat
memperkirakan P50 dari pengukuran SO2%, PO2 dan pH. Jika pengukuran SO2% tidak tersedia,
nilai P50 dapat dimasukkan secara manual.
dimana:
____________________
9
CLSI. Blood Gas and pH Analysis and Related Measurement; Approved Guideline. NCCLS document C46-A,
2001.
AaDO2
Gradien tensi oksigen alveolar ke arteri (PAO2 PaO2) adalah perbedaan antara tensi oksigen
alveolar dan tensi oksigen pada darah arteri.
pHt
Koreksi pH pada temperatur pasien selain 37 C.
cH+t
Koreksi konsentrasi ion hydrogen pada temperatur pasien selain 37 C.
PCO2t
Koreksi nilai PCO2 pada temperatur pasien selain 37 C.
PO2t
Koreksi nilai PO2 pada temperatur pasien selain 37 C.
AaDO2t
Koreksi perbedaan tensi oksigen alveolar dan arteri pada temperatur pasien selain 37 C.
dimana:
PAO2t PO2t
atau PAO2t = PO2t
Hct(c)
Hct(c) sebagai fungsi tHb.
Dimana MCHC% adalah Mean Cell Hemoglobin Concentration yang menunjukkan konsentrasi
rata-rata berat hemoglobin di dalam rata-rata sel merah.
AG
Anion gap adalah parameter yang digunakan untuk menunjukkan perbedaan pada konsentrasi
kation dan anion utama pada sampel darah.
nCa++
Nilai ion kalsium normal untuk pH = 7.40.
Untuk darah:
____________________
10
Simmons A, ed. Hematology, A Combined Theoretical & Technical Approach, pp. 28 29 (Philadelphia, W.B.
Saunders, 1989)
LAMPIRAN B STUKTUR MENU
LAMPIRAN C MAINTENANCE LOG
LAMPIRAN D FORMAT LAPORAN
(Contoh E Glu)
Laporan Pengukuran SRC
(Contoh E-Ca)
Laporan Statistik SRC
(Contoh ABG)
Laporan Pengukuran Kontrol
(Contoh E-Ca)
Laporan Statistik Kontrol
CATATAN: Nilai dan setelan di bawah ini hanya merupakan contoh. Harap mengacu pada laporan
konfigurasi pada alat analisa Anda untuk nilai dan setelan yang tepat.
Laporan Konfigurasi (Bagian 2)
Laporan Perawatan
Laporan Error
Laporan Setup Laktat
INDEKS