DI SUSUN OLEH
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "Activity Based Costing". Atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Penyusun
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.2
DAFTAR ISI3
PENDAHULUAN4
PEMBAHASAN...5
KESIMPULAN12
PENUTUP....13
3
BAB I
Pendahuluan
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity based-costing ) merupakan
pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa
berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dengan Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas (ABC) biaya overhead pabrik dibebankan ke objek biaya seperti
produk atau jasa, dengan mengidentifikasi sumber daya, aktivitas, biayanya serta kuantitas
aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output.
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) merupakan system yang mempertahankan
dan memproses data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan berdasarkan
aktivitas, objek biaya, cost driver dan ukuran kinerja aktivitas. Activity based-costing juga
membebankan aktivitas ke objek biaya.
4
BAB II
Pembahasan
Secara konsep, biaya per unit (unit cost) adalah biaya total yang
berhubungan yang dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi. Namun, untuk bisa mengukur total biaya kita harus mendefinisikan biaya
produk terlebih dahulu. Ingat bahwa biaya produk tergantung pada tujuan manajerial
yang ingin dipenuhi (different costs for different purposes). Misalnya, biaya produk
didefinisikan sebagai jumlah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead. Definisi ini diperlukan hanya untuk tujuan pelaporan keuangan
eksternal. Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi penentuan nilai dari bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan dalam produksi. Adapun
proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi setelah biaya diukur
disebut pembebanan biaya (cost assignment).
5
Dua sistem pengukuran tersebut adalah :
1. perhitungan biaya aktual : membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead ke produk.
2. perhitungan biaya normal : membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung ke produk ; akan tetapi biaya overhead dibebankan ke produk
dengan menggunakan tarif perkiraan.
Tarif perkiraan overhead adalah suatu tarif yang didasarkan pada perkiraan data dan
dihitung dengn menggunakan rumus :
Contoh:
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung.
Contoh dari penggerak tingkat unit : Unit yang diproduksi ; Jam tenaga kerja langsung ;
Biaya tenaga kerja langsung ; Jam mesin ; Biaya bahan baku langsung.
6
Tarif Keseluruhan Pabrik
Perhitungan ini terdiri dari dua tahap, pertama, biaya overhead yang dianggarkan akan
diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik. Terakhir, biaya overhead
dibebankan ke produk, melalui cara mengalikan tarif tersebut dengan jumlah total jam
tenaga kerja langsung aktual yang digunakan masing-masing produk.
Overhead yang dibebankan adalah jumlah total overhead yang dibebankan ke produksi
aktual pada titik tertentu dalam suatu waktu.
Rumus :
Perbedaan antara overhead aktual dan overhead yang dibebankan disebut variasi overhead.
Jadi kemungkinan akan tercipta overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied
overhead) atau ovehead yang terlalu tinggi dibebankan (overapplied overhead).
Biaya per unit dihitung dengan menjumlahkan total biaya utama produk ke biaya overhead
yang dibebankan, dan kemudian membagi biaya total ini dengan unit yang diproduksi.
Tarif Departemen
Ada 2 tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya overhead
keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi, dan membentuk
kesatuan biaya overhead departemen.
Selanjutnya, pada tahap kedua, overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan tarif
departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait.
Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya
overhead yang dibebankan dalam setiap departemen.
Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam
tiap deprtemen.
Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa sistem
akuntansi biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem biaya yang
ketinggalan jaman : hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak tidak wajar
7
rendahnya ; margin laba sulit untuk dijelaskan. ; produk yang sulit diproduksi menunjukkan
laba yang tinggi ; pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga.
Keanekaragaman Produk
Penggerak sumber daya adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian sumber daya oleh
aktivitas.
8
Pembebanan Biaya Aktivitas pada Aktivitas Lain.
Pembebanan biaya pada aktivitas menlengkapi tahap awal perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas. Pada tahap berikutnya, aktivitas diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder.
Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada tahap berikutnya,
biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya.
Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan pada
produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas penggunaannya, seperti dengan diukur
oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif
aktivitas yang ditentukan terlebih dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual
aktivitas.
Pembebanan biaya pada aktivitas lain (tahap lanjutan atau pembebanan biaya pada produk
dan pelanggan (tahap akhir) membutuhkan penggunaan tarif aktivitas. Pada prinsipnya
terdapat tarif aktivitas yang dihitung untuk tiap aktivitas.
Pengelompokan overhead didasarkan pada : mereka secara logis berhubungan dan mereka
meiliki rasio konsumsi yang sama terhadap semua produk.
1. Tingkat unit, adalah aktivitas yang dilakukan setiap ali suatu unit diproduksi.
2. Tingkat batch, adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk
diproduksi.
3. Tingkat produk, adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung
berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
4. Tingkat fasilitas, adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu
pabrik.
9
Sistem berdasarkan aktivitas memperbaiki keakuratan perhitungan biaya produk dengan
mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap, ternyata bervariasi secara proporsional
dengan perubahan selain volume produksi.
Sistem ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan
pemasok. Pengetahuan akan biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi vital
untuk memperbaiki tingkat laba suatu perusahaan.
Para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang
berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal seperti
frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi.
Pembebanan biaya dari cutomer service pada pelanggan, dilakukan dengan cara yang sama
untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk.biaya sumber daya yang dipakai
dibebankan ke aktivitas, dan biaya aktivitas di bebankan ke tiap pelanggan.
Pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu perusahaan dan secara
signifikan meningkatkan biaya pembelian. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah
kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian , kualitas, keandalan, dan
kinerja pengiriman hingga ke para pemasok.
10
Kedua, biaya pesanan pelanggan yang merupakan biaya tingkat batch dibebankan dengan
dasar jam mesin dalam sistem perhitungan biaya tradisional. Padahal dalam sistem ABC
kita tahu bahwa jam mesin adalah basis alokasi untuk basis tingkat unit bukannya tingkat
batch.
Kekurangan ABC
Mengimplementasikan ABC adalah proyek besar yang membutuhakn sumber daya yang
besar. Dan begitu di implementasikan, ABC akan lebih mahal untuk dipelihara
dibandingkan proses perhitungan biaya tradisional.
Data ABC dapat dengan mudah disalahartikan dan harus digunakan dengan hati-hati
ketika mengambil keputusan.
Umumnya, laporan yang dihasilkan ABC terbaik tidak sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Konsekuensinya, organisasi yang menggunakan ABC harus memiliki 2
sistem biaya yang berbeda, satu untuk penggunaan internal dan satu untuk laporan
eksternal (ini lebih mahal daripada menggunakan satu sistem saja dan dapat menimbulkan
kebingungan tentang sistem mana yang harus dipercaya).
11
BAB III
KESIMPULAN
- Merupakan sistem perhitungan biaya dimana tempat penampungan biaya overhead yang
lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor
- Mengakui bahwa banyak biaya lain yang pada kenyataannya dapat ditelusuri tidak ke unit
Sedang perhitungan biaya tradisional menelusuri hanya biaya bahan baku langsung
12
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
13