Anggota Kelompok :
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah teknik tenaga listrik ini.
Adapun pembuatan tugas teknik tenaga listrik ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar terselesaikan nya tugas ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima adanya
kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa
yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II HAMBATAN ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Hambatan Listrik ......................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Hambatan Listrik ......................................................................... 3
2.3 Pengaruh Hambatan Listrik ........................................................................... 3
2.4 Rangkaian Hambatan Listrik ......................................................................... 3
BAB III ARUS LISTRIK........................................................................................ 6
3.1 Pengertian arus listrik .................................................................................... 7
3.2 Macam-macam arus listrik ............................................................................ 7
3.3 Kuat Arus Listrik ........................................................................................... 9
BAB IV TEGANGAN .......................................................................................... 13
4.1 Pengertian Tegangan ................................................................................... 13
4.2 Faktor-faktor Tegangan Listrik ................................................................... 13
4.3 Alat Ukur Tegangan Listrik ........................................................................ 13
4.4 Pembahasan Tegangan Listrik ..................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 16
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bergerak) menjadi energi listrik dengan menggunakan generator atau motor
sebagai penggerak turbin.
Konsep dasar serta pengetahuan mengenai kelistrikan sangatlah memiliki
peran penting bagi mahasiswa dikarenakan seiring dengan berkembangnya
zaman listrik digunakan/dimanfaatkan dalam berbagai hal. Oleh karena itu
mahasiswa khususnya mahasiswa teknik seharusnya mengerti mengenai
teknik tenaga listrik.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
Mengetahui maksud hambatan listrik , arus listrik, tegangan listrik dan
medan magnet
Mengetahui prinsip prinsip yang dipergunakan
Mengetahui contoh dari penggunaan ketiga masalah yang dibahas
dalam kehidupan sehari hari
2
BAB II
HAMBATAN
3
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu,
jenis rangkaian hambatan yang dipilih bergantung pada tujuannya.
1) Hambatan Seri
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan
seri. Hambatan yang disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak
bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan
rangkaian hambatan seri untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan
membagi beda potensial dari sumber tegangan.
Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang
disebut hambatan pengganti seri (RS).
Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun seri
dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik
yang mengalir I.
Tegangan sebesar V dibagikan ke tiga hambatan masing-
masing V1, V2, dan V3, sehingga berlaku:
V = V1 + V2 + V3
Gambar 2.1
Rangkaian Seri
Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun seri
Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian seri (tak bercabang) berlaku:
I = I1 = I2 = I3
4
Berdasarkan Hukum Ohm, maka beda potensial listrik pada setiap lampu yang
hambatannya R1, R2, dan R3 dirumuskan:
V1 = I x R1 atau VAB = I x RAB
V2 = I x R2 atau VBC = I x RBC
V3 = I x R3 atau VCD = I x RCD
Beda potensial antara ujung-ujung AD berlaku:
VAD = VAB + VBC + VCD
I x RS = I x RAB + I x RBC + I x RCD
I x RS = I x R1 + I x R2 + I x R3
Jika kedua ruas dibagi dengan I, diperoleh rumus hambatan pengganti seri (RS):
RS = R1 + R2 + R3
Jadi, besar hambatan pengganti seri merupakan penjumlahan besar hambatan yang
dirangkai seri. Apabila ada n buah hambatan masing-masing besarnya R1, R2, R3,
., Rn dirangkai seri, maka hambatan dirumuskan sebagai berikut:
2) Hambatan Parallel
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut
hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk
rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik.
Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang
disebut hambatan pengganti paralel (RP). Rangkaian hambatan paralel
berfungsi untuk membagi arus listrik.
Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun
paralel dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan
arus listrik yang mengalir I.
Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masing-masing lampu
yang hambatannya masing-masing R1, R2, dan R3 sesuai Hukum Ohm.
Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai masing masing bertemu pada
satu titik percabangan. Besar beda potensial (tegangan) seluruhnya sama.
Kuat arus sebesar I dibagikan ke tiga hambatan masing-
masing I1, I2, dan I3.
5
Sesuai Hukum I Kirchoff. Jika ada n buah hambatan masing-masing
R1, R2, R3, Rn, hambatan pengganti paralel dari n buah hambatan secara
umum dirumuskan sebagai berikut :
Gambar 2.2
Rangkaian Parallel
6
BAB III
ARUS LISTRIK
3.1 Pengertian arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik
yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu
detik.
Aliran muatan listrik ini melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari
anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron.
Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial
dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap
sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif ().
Gambar 3.1
Grafik Arus Searah
7
2) Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan
waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu
tertentu (mempunyai perioda waktu : T).
Gambar 3.2
Grafik Arus Bolak-balik
Gambar 3.3
Grafik Arus Bolak-balik
8
Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk
sinusoida. Dengan demikian, arus yang dihasilkan juga sinusoida yang
mengikuti persamaan:
Keterangan:
i= arus listrik(A)
Q= perubahan muatan (coloumb)
t= perubahan waktu (sekon)
Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik
selama selang waktu Dt . Arus listrik diukur dalam coulomb per sekon dan
9
diberi nama khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan Prancis
bernama Andre Marie Ampere (1775 1836).
Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per sekon (1 A = 1 C/s).
Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan adalah miliampere (1 mA = 10-
3 A) atau mikroampere (1mA = 10-6 A). Alat untuk mengukur kuat arus
listrik dinamakan amperemeter (disingkat ammeter).
Ada beberapa teori yang berhubungan dengan arus listrik yaitu seperti teori
hukum ohm dan hukum kirchoff. Pada hukum ohm arus listrik diartikan
bahwa besarnya arus yang mengalir adalah hasil bagi antara beda potensial
dengan tahanan. Sedangkan pada hukum kirchoff menjelaskan tentang arus
listrik yang memasuki suatu titik percabangan. Semua teori adalah benar
dan sudah terbukti secara meyakinkan. Jika anda kurang percaya dengan
teori yang sudah baku, maka anda bisa melakukan praktek untuk melakukan
10
beberpaa pengujian dan pengukuran. Caranya buatlah beberapa variasi
rangkaian listrik, dan lakukan pengukuran pada setiap variasi, setelah itu
cocokkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teori.
Secara sederhana maka dapat kita simpulkan beberapa poin mengenai arus
lisrik ini. Memang ini adalah hasil analisa saya pribadi dan jika anda tidak
sepaham itu sah-sah saja. Karena masing-masing pendapat biasanya
mempunyai dasar pemikiran atau alasan tertentu.
Arus listrik itu ibarat arus air yang mengalir, air mengalir dari tempat tingi
ke tempat rendah. Tapi arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke
titik berpotensial rendah. Kuatnya arus air yang mengalir juga sama
perumpamaannya dengan kuat arus listrik yang mengalir.
Arus listrik hanya akan mengalir jika terjadi perbedaan polaritas (potensial)
antara sautu titik dengan titik lainnya. Jika terjadi keseimbangan maka, arus
listrik tidak akan mengalir (lihat teori jembatan wheatstone).
Arus terbagi dua yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)
Arus mengalir bolak balik terjadi karena pada tegangan sumber terjadi
perubahan polaritas secara bolak-balik, bukan karena sifat arus listriknya.
Sifat dasar dari arus lisrik tetap mengalir dari daerah berpolaritas tinggi ke
polaritas rendah.
Arus listrik yang masuk ke dalam titik percabangan, maka arus tersebut
akan berbagi. Artinya jumlah arus yang mengalir pada semua percabangan
adalah sama dengan arus sumber (sebelum memasuki titik percabangan), ini
sesuai dengan teori hukum kirchoff.
11
Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian tergantung dari besarnya
beda potensial dan tahanan total yang ada dalam rangkaian. Ini sesuai
hukum ohm.
12
BAB IV
TEGANGAN
13
Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel. Maksudnya,
terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub positif
batu baterai. Adapun kutub negative voltmeter dihubungkan dengan kutub
negatif batu baterai. Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada
pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.
Gambar 4.1
Hambatan dalam
Etotal = E1 + E2 ++En = nE
rtotal = r1 + r2 +rn = nr
Sehingga
14
Etotal = E1 = E2 = En = E
Keberadaan hambatan dalam itulah yang menyebabkan menyebabkan kerugian
tegangan. Kerugian tegangan dilambangkan dengan U satuannya volt.
15
BAB V
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Arus listrik adalah gerakan atau muatan arus listrik. Arus listrik
merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Besar kuat arus adalah I =
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan
potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam
satuan volt. Besar tegangan suatu listrik adalah V= I .R
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut :
R = V/I
Terdapat dua jenis kutub magnet, apabila kutub yang sejenis didekatkan
maka terjadi reaksi tolak menolak, sedangkan apabila kutub yang tidak
sejenis didekatkan maka akan terjadi reaksi tarik menarik.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/10/prinsip-kemagnetan.html
(Diakses tanggal 27 September 2015)
http://www.academia.edu/10031987/Hukum_Maxwell
(Diakses tanggal 27 September 2015)
http://www.whatitequals.com/content/hopkinsons-law
(Diakses tanggal 27 September 2015)
http://www.rumus-fisika.com/2014/04/pengukuran-tegangan-listrik.html
(Diakses Pada 21 September 2015)
http://hikmat.web.id/fisika-kelas-x/pengertian-arus-listrik
(Diakses Pada 21 September 2015)
http://www.rumus-fisika.com/2014/04/rangkaian-hambatan-listrik.html
(Diakses Pada 21 September 2015)
17