ASUHAN PASIEN
STANDAR Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Hative
PROSEDUR
OPERASIONAL
20 Febuary 2017 dr. Hans Liesay, M.Kes
PENGERTIAN Asuhan pelayan yang terintregasi merupakan suatu kegiatan tim
yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, gizi farmasi dan profesi
pemberiaan asuhan pasien lainnya dalam menyelenggarakan
asuhan yang terintegrasi dalam satu lokasi reka medis yang
dilaksanakan secara kolaborasi dari masing-masing profesi
TUJUAN Sebagai acuan kerja untuk menjamin pemberiaan pelayanan
asuhan yang terintregasi dalam satu lokasi reka medis yang
dilaksanakan secar kolaborasi dari masing- masing profesi,yaitu
dokter,perawat,bidan gizi,farmasi
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Setiap rencana asuhan dan tindakan pelayanan yang
dilakukan kepada pasien harus dibuat dan dokumentasikan
sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien pulang
2. Rencana asuhan dan tindakan pelayanan sebagaiman
tersebut diatas pada poin ni 1 di dokumentasikan secara
terintergasi dalam 1 lokasi reka medisyaitu pda catatan
perkembangan pasien terintergasi dilaksakan secar
kolaborasi dari masing masing profesi dokter, perawat,
bidan , gizi dan farmasi .
3. Pencatatan pada catatan perkembangan pasien terintergasi
dipertama kali dilakukan oleh petugas yang menerima
pasien setelah diruang rawat inap baik dokter, perawat,
bidan, gizi,dan farmasi
4. Pencatatan pada catatan perkembangan pasien terintergasi
dilakukan setiap sip pada setiap harinya sesuai dengan
keluhan dan kondisi pemeriksaan pasien
5. Setelah melakukan rencana asuhan dan tindakan pelayanan
kepada pasien rawat inap harus segara ditulis oleh petugas
yang melakukan yg meliputi Tgl, Jam, Nama, dan paraf
dokter, perawat,bidan,gizi,farmasi
6. Sebelum berkas dikirim ke reka medis dikontrol
kelengkapan dokumentasinya oleh kepala ruangan
1. BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pemberi pelayanan publik, pelayanan yang
diberikan rumah sakit adalah pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh rumah sakit adalah pelayanan medis. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, rumah
sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna, salah satunya adalah pelayanan bedah sentral
bagi rumah sakit mata. Pelayanan bedah sentral merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit mata sebagai institusi pelayanan publik
Instalasi Bedah Sentral adalah salah satu bagian pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pelayanan kepada pasien untuk melakukan operasi sesuai kondisinya.
Dalam pemberian pelayanan kepada pasien, Instalasi Bedah Sentral bekerja sama
dengan instalasi pelayanan penunjang lainnya, seperti farmasi, rawat inap, dll.
Sebagai salah satu inti pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada publik, perlu
adanya pengelolaan Instalasi Bedah Sentral agar dapat menjalankan fungsinya demi
tercapainya visi misi rumah sakit. Baik buruknya pemberian pelayanan bedah sentral
akan mempengaruhi kepuasan pasien dan akreditasi rumah sakit. Oleh karena itu
diperlukan proses manajemen Instalasi Bedah Sentral untuk menciptakan pelayanan
yang berkualitas dan menghasilkan kinerja prima dalam mencapai visi dan misi rumah
sakit.
Pencapaian visi dan misi Rumah Sakit melalui pengelolaan pelayanan rawat inap
memerlukan sebuah pedoman pengorganisasi yang digunakan sebagai acuan dalam
pengelolaan pelayanan rawat inap yang ada di rumah sakit. Pedoman pengorganisasian
penting bagi unit kerja maupun rumah sakit karena dapat memperjelas batas-batas
stratejik dan operasional dalam unit kerja sesuai dengan visi misinya.
2. BAB II
GAMBARAN UMUM
3.1. Visi
Visi Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur adalah Menjadi Rumah Sakit Mata
Masyarakat Bertaraf Nasional.
3.2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang bermutu, efektif dan efisien
secara paripurna dalam mengatasi masalah kesehatan mata masyarakat;
b. Menyelenggarakan manajemen yang transparan dan akuntabel;
c. Mengembangkan jejaring kemitraan, koordinasi, pendidikan dan penelitian dengan
lembaga dan institusi terkait dalam penanganan kesehatan mata.
3.4. Tujuan
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan mata yang bermutu, professional dan
paripurna;
2. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana UPT RSMM sesuai standar minimal;
4. Menurunkan prevalensi penyakit Katarak;
5. Menurunkan prevalensi penyakit Glaukoma;
6. Menrunkan prevalensi penyakit Retina Diabetik;
7. Meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan mata.
4. BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
STRUKTUR ORGANISASI
UPT Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur 2016
- Umum
Instalasi Penunjang Instalasi Medis
- PK RS - SDM
Medis dan Klinis
- Kemitraan - Perencanaan dan
- Inst. Diagnostik - Inst. Rawat
- Pemasaran Evaluasi
dan Radiologi Jalan
- Kehumasan Program
- Inst. Gizi - Inst. Rawat
- Pencatatan, - Keuangan
- Inst. Rekam Medis Inap
Pelaporan, - Pengelolaan
- Inst. Optik - Inst. Rawat
Pengolahan Data, Asset Kepala UPT Rumah Sakit Mata Masyarakat
- Inst. Farmasi Darurat
dan Evaluasi - Pemeliharaan Jawa Timur
- Inst. Laboratorium - Inst. Bedah
- Pendidikan dan Sarana
- Inst. Gas Medik Sentral
Penelitian - Tata Kelola
- Inst. Ambulance Organisasi dan
- Pengembangan SIM
- Inst. CSSD Perundang-
RS
- Inst. Pemulasaran undangan dr. DYAH WIRYASTINI, MARS
Jenazah - Penyehatan Pembina Tingkat I
- Inst. Linen dan NIP. 19611008 198711 2 001
Lingkungan
Laundry
5. BAB V
VISI, MISI, DAN TUJUAN INSTALASI BEDAH SENTRAL
5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan
6. BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL
Dokter Perawat
7. BAB VII
URAIAN JABATAN
1. Dokter
Nama Jabatan : Dokter
Hasil Kerja :
1. Hasil screening pasien
2. Kesembuhan pasien
Uraian Tugas :
1. Pelayanan Kesehatan
a. Penyembuhan Penyakit
1. Melakukan pelayanan medik umum
a. Rawat jalan pertama
1. Melakukan Anamnesa pasien
2. Melakukan pemeriksaan fisik pasien
8. BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi
Inst. Rawat
Darurat Bedah Sentral Inst. Rawat Jalan
9. BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
S1 Kedokteran /
Dokter 1
spesialis
Perawat DIII Keperawatan 1
10. BAB XI
KEGIATAN ORIENTASI
Hari Penanggung
Materi Waktu Metoda
ke- Jawab
1. Rapat Rutin
Surabaya
c. Rekomendasi
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah baru atau sesuatu
hal yang perlu dilakukan pembahasan segera.
BAB XIII
PELAPORAN
2. Laporan tahunan