IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Refira Kurniati
NIM : 03031381419113
Shift/Kelompok : Senin-Pagi /1 (Satu)
1
2
III.1.Mycoremediation
Mycoremediation adalah bentuk bioremediasi di mana jamur digunakan
untuk dekontaminasi daerah tersebut. Istilah ini mycoremediation diciptakan oleh
Paulus Stamets dan mengacu khusus untuk penggunaan jamur miselia dalam
bioremediasi. Salah satu tugas utama dari jamur dalam ekosistem adalah
dekomposisi yang dilakukan oleh miselium. Miselium mengeluarkan ekstraseluler
3
enzim dan asam yang memecah lignin dan selulosa, dua blok bangunan utama
serat tanaman. Ini adalah senyawa organik terdiri dari rantai panjang karbon dan
hidrogen, secara struktural mirip dengan bahan pencemar organik yang banyak.
Kunci untuk mycoremediation adalah menentukan jenis jamur hak untuk
menargetkan polutan tertentu. Strain tertentu telah dilaporkan berhasil
menurunkan gas saraf.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan bersama dengan Thomas,
penyumbang utama dalam industri bioremediasi, sebidang tanah yang
terkontaminasi dengan diesel minyak diinokulasi dengan miselium dari jamur
tiram, teknik bioremediasi tradisional (bakteri) yang digunakan pada plot kontrol.
Setelah empat minggu, lebih dari 95% dari banyak PAH (hidrokarbon aromatik
polisiklik) telah menurun ke-beracun komponen non-diinokulasi dalam plot
miselium. Tampaknya bahwa komunitas mikroba alami berpartisipasi dengan
jamur untuk mendobrak kontaminan, akhirnya menjadi karbon dioksida dan air.
Merendahkan jamur kayu sangat efektif dalam mengurai polutan aromatik
(komponen beracun dari minyak bumi ) serta senyawa klor.
Mycofiltration adalah atau sama proses yang sama, menggunakan miselia
jamur untuk menyaring limbah beracun dan mikroorganisme dari air dalam tanah.
Ada sejumlah biaya atau keuntungan efisiensi untuk bioremediasi, yang dapat
digunakan di daerah yang tidak dapat diakses tanpa penggalian. Sebagai contoh,
hidrokarbon tumpahan (khususnya, bensin tumpahan) atau larutan chlorinated
tertentu dapat mencemari air tanah, dan memperkenalkan akseptor elektron sesuai
atau amandemen donor elektron, sebagaimana mestinya, secara signifikan dapat
mengurangi kontaminan konsentrasi setelah waktu yang lama memungkinkan
untuk aklimatisasi.
Hal ini biasanya jauh lebih murah daripada penggalian diikuti oleh
pembuangan di tempat lain, insinerasi atau perlakuan ex-situ strategi lain.
Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk pompa sebuah praktek umum
di situs mana hidrokarbon memiliki terkontaminasi air tanah bersih. Ada 4 teknik
dasar yang biasa digunakan dalam bioremedasi adalah stimulasi aktivitas
mikroorganisme asli pada lokasi tercemar dengan penambahan nutrient,
4
menghindari atau mengurangi terjadinya mutasi pada biakan atau piaraan murni
tersebut, maka perlu dilakukan hal-hal adalah pada waktu-waktu tertentu biakan
atau piaraan dipindahkan ke medium yang baru, Biakan atau piaraan disimpan di
dalam tempat yang bersuhu rendah dan terhindar dari radiasi dan Bakteri
diliofilisasikan, yaitu dimasukkan dalam ampul berisi suhu kerig bercampur
dengan CO2, kemudian disimpan di tempat yang dingin.
Ada piaraan yang sewaktu-waktu perlu diremajakan tiap dua atau tiga
bulan sekali. Untuk meremajakan itu caranya yaitu piaraan perlu dipindahkan ke
medium baru pada suhu biasa yaitu antara 25 - 27 oC yang kemudian dimasukkan
dalam lemari es untuk diperbarui dua atau tiga bulan lagi. Sedangkan untuk
penyimpanan dengan cara diliofilisasikan asal selalu ada dalam 4 oC.
III.3.Fermentasi
Pada tahun 1837 tiga orang ahli yaitu cagnaird latour, scwamn dan kutzing
masing-masing menemukan bahwa terdapat pada cairan-cairan yang mengandung
gula yang mengalami fermentasi alcohol perubahan zat gula menjadi alkohol dan
CO2 merupakan fungsi fisiologi dari sel-sel khamir itu. Teori biologi ini mendapat
tentangan dari ahli kimia seperti berzelius yang berpendapat bahwa pembusukan
dan fermentasi merupakan proses kimia murni. Pasteur justru menentang pendapat
tersebut, dan berpendapat bahwa semua proses fermentasi adalah proses kegiatan
mikroba.
Selama menyelidiki fermentasi asam butirat, Pasteur menemukan adanya
proses yang tidak membutuhkan Oksigen. Penyelidikan mikroskopik pada setetes
cairan yang mengandung mikroba penyebab fermentasi asam butirat,
menunjukkan bahwa mikroba yang dekat pada tepi batas cairan dengan udara
akan menjadi tidak bergerak, sedang yang ada di pusat tetesan akan menjadi
bergerak aktif. Kenyataan ini membuktikan bahwa udara merupakan penghambat
kegiatan mikroba asam butirat.
Perkataan fermentasi sering disalin dengan perkataan peragian; hal ini
sebenarnya tidak tepat. Kata-kata ragi untuk tempe, ragi untuk tape, ragi untuk
roti, ragi untuk oncom, ragi untuk membuat minuman keras, itu menurut
sistematiknya di dalam dunia tumbuh-tumbuhan banyaklah berbeda. Secara
6
antar molekul itu oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasikan substrat tidak
diperoleh dari udara bebas, melainkan dari suatu senyawa, sedang yang direduksi
bukan oksigen, melainkan suatu senyawa juga. Penerima hidrogen dapat berupa
zat-zat seperti nitrat, nitrit, karbonat atau sulfat.
III.3.1. Faktorfaktor yang mempengaruhi produksi fermentasi
Jenis dan konsentrasi ragi, pemilihan mikroorganisme ini biasanya
didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan sabagai medium. Pada
pembuatan etanol dari pati dan gula digunakan Sacharomyces caresiveae, selain
itu dapat pula digunakan Sacharomyces ellipsoids, Konsentrasi optimum adalah 1
-5%. Oleh karena itu pemilihan mikroorganisme ini biasanya didasarkan pada
jenis karbohidrat, karena hal tersebut dapat mempengaruhi proses fermentasi.
Lama Fermentasi, pada lama fermentasi tergantung jenis karbohidrat yang
digunakan dan raginya. Pada umumnya dibutuhkan waktu sampai 20 hari untuk
memperoleh fermentasi yang sempurna atau 2-3 minggu dari fermentasi selesai
produk yang dihasilakan. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa fermentasi
dapat dilakukan tergantung dari jenis karbohidrat yang dibutuhkan.
Temperatur, pada kecepatan reaksi-reaksi kimia umumnya akan bertambah
dengan naiknya suhu, tetapi tidak untuk reaksi yang menggunakan enzim. Suhu
optimum proses fermentasi antara 19-29 OC, pada interval suhu tersebut aktivitas
khamir akan optimum sehingga fermentasi berlangsung sempurna. Maka, jika
suhu naik maka kecepatan reaksi akan bertambah.
Keasaman optimum untuk pertumbuhan sel khamir adalah pH 4,0 4,5,
karena pada interval tersebut pertumbuhan bakteri pembusuk akan terhambat.
Konsentrasi Substrat pada sumber karbon yang biasanya dipakai adalah gula
dengan konsentrassi 15 30 %. Konsentrasi gula yang optimum untuk permulaan
fermentasi adalah 16 %. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan
khamir. Apabila gula di dalam ekstrak telah habis dapat ditambahkan lagi gula
untuk memperoleh kandungan etanol yang besar. Oksigen, pada kebutuhan
oksigen hanya pada massa awal fermentasi dan ini sudah cukup dengan oksigen
yang terlarut dan yang ada di permukaan. Penggunaan oksigen ini bertujuan untuk
merangsang atau mengaktifkan pertumbuhan khamir, meningkatkan jumlah sel
8
III.4. Starter
Ragi pasar merupakan starter yang biasanya digunakan dalam fermentasi
alkohol. Ragi merupakan suatu substrat yang terbuat dari tepung beras dengan
beberapa macam rempah. Ragi merupakan suatu starter padat tradisional. Mikroba
yang berperan ini adalah sejenis khamir (kapang). Spesies khamir yang dipakai
adalah Saccharomyces Cereviseae var. ellipsoideus, Schizpsaccharomyces Pombe,
dan Saccharomyces Anamensis untuk membuat alkohol. Spesies tersebut
memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan untuk fermentasi alkoholik.
Untuk memenuhi syarat yang dibutuhkan fermentasi alkoholik harus
mempunyai kecepatan fermentasi yang tinggi, mempunyai rendemen per unit
substrat yang tinggi, toleran terhadap alkohol yang dihasilkan, tahan terhadap pH
rendah, mempunyai karakteristik yang sama pada suhu inkubasi yang relatif
tinggi, tahan terhadap sulfat, gula pada konsentrasi tinggi dan sedikit
memproduksi asam volatil. Substrat yang baik untuk fermentasi adalah substrat
yang mengandung komponen yang dibutuhkan seperti sumber C, N, vitamin dan
mineral dalam jumlah yang cukup. Substrat ini dimasak terlebih dahulu dengan
perbandingan air 1:1 dan didihkan selama lebih kurang 15 menit. Pemasakan ini
bertujuan agar memudahkan kerja enzim pemecah amilum untuk
mengekstraksikan bahan yang terlarut menjadi gula dan dekstrin.
Produk fermentasi yang terbentuk tergantung pada berbagai faktor antara
lain jenis dan konsentrasi ragi, lama fermentasi, temperatur, pH, konsentrasi
substrat dan oksigen inilah yang di jadikan pedoman bagi produk- produk
fermentasi yang akan terbentuk berdasarkan konsentrasi ragi, waktu fermentasi,
temperatur, dan lain-lain.
III.5.Haemacytometer
Haemacytometer merupakan alat khusus yang digunakan untuk
menghitung mikroorganisme. Pada alat ini terdapat kotak-kotak kecil dengan luas
1/400 mm2 dan kedalaman 0,1 mm. Penggunaannya adalah dengan meletakkan
9
kaca preparat yang di atasnya dan ditutup dengan deck glass. Pengamatan ini
dilakukan dengan menggunakan mikroskop agar dapat mengamati sel-sel mikroba
baik yang kecil maupun yang besar, yang dibatasi oleh kotak-kotak
haemacytometer.
Perhitungan dengan haemacytometer ini merupakan perhitungan langsung
karena sample langsung diambil dan diteteskan pada alat haemacytometer dan
diamati di bawah mikroskop. Perhitungan dengan metode ini mempunyai
beberapa keuntungan, yaitu semua sel mikroba baik yang masih hidup atau jika
mati dapat dihitung. Sedangkan kelemahannya yakni apabila pengenceran tidak
homogen lagi, maka akan terjadi kesalahan dalam perhitungan.oleh karena itu,
mikroskop agar dapat mengamati sel-sel mikroba baik yang kecil maupun yang
dapat diamati oleh sel mikroba tersebut.
IV.2. Bahan
1. Medium yang telah jadi
2. Kultur murni
3. Jarum/kawat
4. Alkohol
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan tabung yang berisi jamur dan tabung medium.
2. Panaskan jarum oase sampai berpijar dan diamkan sebentar.
3. Buka sumbat tabung jamur, kemudian lewatkan dekat nyala bunsen.
4. Ambillah jamur dengan menggunakan jarum oase.
5. Buka sumbat tabung medium dan mulut tabung dilewatkan pada nyala api
bunsen.
6. Masukkan ujung jarum oase tadi yang telah membawa jamur dengan
menggesek-gesekkannya pada permukaan medium dari kiri ke kanan dengan
arah dari bawah ke atas medium.
7. Tabung medium kemudian disumbat lagi.
8. Simpan tabung yang telah ditanami tadi.
9. Amatilah bentuk jamur yang terjadi.