WO: 225461
Judul Naskah: KAMUS ISME-ISME
Pengarang: Mangunhardjana
Jenis: Asli (hasil pengolahan pribadi dan dari beberapa sumber)
Beberapa entri yang terasa janggal dalam naskah ini antara lain:
Abrakadabraisme
Adigangisme (bibit?)
Adigunoisme (bobot?)
Adigungisme (bebet?)
Adikoroisme
Adudombaisme
Adventisme (natalisme?)
Afrikanisme (Indonesianisme TIDAK ADA: ironis krn amerikanisme ada)
Agrarianisme
Ajimumpungisme
Akademisme
Alarmisme
Amplopisme
Amukisme (tawurisme?)
Anatiriisme (ayahtiriisme?)
Angin-anginanisme
Angkerisme (wingitisme?)
Bisadiaturisme
Bisikisme
Bondonekadisme
Borongisme
Bosisme (stafisme?)
Bromocurahisme
Budakisme (majikanisme, tuanisme?)
Buldoserisme (stomisme?)
Bumiputraisme
Catutisme
Cemasisme (raguisme?)
Candrasengkalaisme
Cinderelaisme (pinokionisme?)
Cocokisme
Daging sapiisme
Dalangisme (wayang-isme?)
Dongkrakisme (atret-isme?)
Durnoisme (cakil-isme, arjuna-isme, anoman-isme?)
Ekorisme (tumitisme?)
Engganisme
Farisaisme
Firasatisme
Fotojurnalisme
Fulusisme (apa bedanya dengan materialisme atau konsumerisme)
Gagapisme
Gaibisme
Galiisme
Gamblingisme
Gampangisme
No. WO: 225461
Judul Naskah: KAMUS ISME-ISME
Pengarang: Mangunhardjana
Jenis: Asli (hasil pengolahan pribadi dan dari beberapa sumber)
Evaluasi
Ada keraguan dalam diri saya melihat naskah ini. Apa yang dimaui oleh pengarang: membuat kamus
isme yang lengkap? Atau membuat kamus isme hanya dengan menempelkan begitu saja kata-kata
dengan isme di belakangnya. Di samping naskah ini tidak komprehensif karena sederhana saja:
secara acak saya buka KBBI, dari 9 kali membuka entri yang diikuti isme, hanya 3 yang ditemukan
dalam naskah ini. Apakah ini bisa dipakai sebagai pegangan bahwa naskah ini tidak komprehensif?
Memang masih bisa diperdebatkan, tetapi bagi saya ini sudah cukup.
Saya juga mencantumkan daftar entri (AG) yang bagi saya aneh dan lucu. Apakah ini
istilah baru atau saya yang baru mengetahui ada isme yang seperti itu atau bahkan diada-adakan
sebagai isme baru? Serba tidak jelas. Menurut hemat saya, naskah ini akan membuat kita
ditertawakan (maaf!) karena menerbitkan kamus yang berisi isme yang baru dan terkesan asal
sambung dengan isme.
Kalau istilah-istilah kedaerahan masuk (adigang, adigung, adiguno), apa masalahnya kalau
juga dimunculkan isme baru: WATONISME (asal omong-isme). Tetapi karena saya tidak ingin
terkena bumerang dengan watonisme itu, maka perlu ada pegangan (menurut saya lo) yang harus
diperjelas di sini sehubungan dengan isme: perilaku atau kebiasaan apa yang bisa (sah atau pas)
diimbuhi dengan isme; hal apa saja yang harus terpenuhi agar perilaku atau kebiasaan itu bisa
menjadi isme.
Saya sudah mencoba mencari point-point itu di perpustakaan dan internet tetapi tidak
menemukan. Bahkan di internet ada istilah MAL [supermarket]-isme tidak masuk daftar naskah
ini. Istilah itu sudah masuk dalam dunia maya, tetapi tidak masuk dalam dunia kertas. Apakah
istilah isme itu tidak penting atau naskah ini yang out of date?
Dari segi pasar, saya sendiri meragukan.
Dari segi editing, tidak sulit tetapi akan banyak pertanyaan yang muncul sehubungan
dengan kelengkapan entri. Dan apakah, misalnya, entri-entri seperti yang saya cantumkan di atas
akan tetap dipertahankan atau dihilangkan? Pertanyaan yang harus dijawab kalau naskah ini mau
diterbitkan.
Alternatif untuk naskah ini yaitu menulis ulang naskahnya dengan daftar entri yang lebih
bisa dipertanggungjawabkan, sekaligus melengkapi buku Isme-Isme dari A sampai Z, karyanya
juga.
Usulan: TOLAK