Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN GIZI PONED/RAWAT INAP

No. Dokumen :440/SOP/ /Pkm.Cls/2017


SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS
Dr. Delly Mulyati
CILEUNGSI
1967112820021222002

Kegiatan mengumpulkan dan mengkaji data terkait gizi yang relevan untuk
1. Pengertian mengidentifikasi masalah gizi pada pasien dan penyebabnya, menentukan
diagnosa masalah gizi, melakukan intervensi gizi,merencanakan montoring
dan evaluasi asuhan gizi
Data yang dikumpulkan meliputi :
- Data Antropometri untuk menentukan status gizi : BB, TB, bila pasien tidak
dapat ditimbang diukur LiLA dan Tinggi Lutut. Kemudian penentuan status
gizi berdasarkan IMT atau LiLA
- Data riwayat gizi : pola makan, asupan zat gizi sehari, kecukupan zat gizi
dibanding kebutuhan;
- Data laboratorium yang terkait gizi : albumin, Hb, gula darah, ureum,
kreatinin, dll
- Data klinis / fisik yang berhubungan dengan defisiensi gizi : kondisi kulit,
mata, rambut, kehilangan masa otot, kehilangan lemak, dll;
- Riwayat personal; diagnosis medis, tingkat sosial ekonomi, aktifitas fisik,
kebiasaan minum obat/jamu, suplemen gizi, dll
Mengetahui masalah gizi pasien dan penyebabnya, berdasarkan hal tersebut
selanjutnya Dietisien / Ahli Gizi membuat perencanaan intervensi / pemberian
2. Tujuan
suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi pasien dan
preskripsi Dokter.
Keputusan Kepala Puskesmas No. /SK. 54 /PKM-CLS/ Tentang layanan
3. Kebijakan
klinis
Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS), Kemenkes RI tahun
4. Referensi
2013
1. Dietisien mengunjungi semua pasien baru dan melakukan anamnesa
5. Prosedur/ terkait gizi, data yang dikumpulkan meliputi antropometri, biokimia, klinis,
Langkah- riwayat gizi serta riwayat personal dan mengkaji data data tersebut untuk
langkah menentukan diagnosa gizi / masalah gizi;
2. Selanjutnya Dietisien membuat rencana pemberian suplemen makanan
seusia dengan kondisi pasien dan perskripsi diet dokter.
3. Hasil asesmen gizi ditulis dalam form Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap
4. Berdasarkan hasil berat ringannya resiko pasien, Dietisien akan melakukan
asesmen ulang untuk mengevaluasi efektifitas intervensi gizi.
5. Asesmen ulang dilakukan pada :
a. Pasien dengan resiko malnutrisi berat : asesmen gizi lanjutan dilakukan
setiap hari
b. Pasien dengan resiko malnutrisi sedang : asesmen gizi lanjutan
dilakukan setiap 3 hari, apabila asupan cukup, asesmen dilakukan
selang 7 hari;
c. Pasien dengan resiko malnutrisi ringan : asesmen gizi lanjutan
dilakukan setiap 7 hari
6. Diagram -
Alir
7. Unit terkait Poned dan rawat

8. Dokumen Rekam medis


Terkait
9. Rekaman
Historis
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai