Anda di halaman 1dari 9

Tujuan Instruksional khusus (TIK) :

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian energi dan hukum kekekalan energi

2. Menyebutkan pengklasifikasian energi dan jenis-jenisnya dan perhitungannya.

3. Menjelaskan pengertian gaya, energi, daya, massa dan berat dan satuannya

4. Menjelaskan proses dasar konversi energi pada motor bakar

5. Menjelaskan pengertian motor bakar, jenis dan prosesnya serta beberapa istilah yang
berhubungan dengannya.

6. Menjelaskan pengertian effisiensi dan perhitungannya.

1.1. PENDAHULUAN

Aspek dasar dari konsep energi adalah kelestarian energi sebagaimana disebutkan dalam
hukum pertama Termodinamika, yaitu bahwa energi suatu sistem yang tertutup adalah konstan.
Contohnya apabila ada 2 buah benda yang bergerak saling betabrakan dan kemudian kedua
benda tersebut berhenti, maka benda tersebut akan kehilangan energi kinetiknya, namun
sesungguhnya energi tersebut tidak hilang, tapi telah di konversikan menjadi energi yang
berbentuk peningkatan suhu kedua benda tersebut.

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa Energi dapat diubah bentuknya tetapi jumlahnya
tetap pada setiap saat dalam suatu proses perubahan tersebut, hal ini mengandung pengertian
bahwa bila suatu jumlah energi dalam suatu bentuk pemunculan tertentu dihilangkan, maka
suatu jumlah energi yang sama akan timbul dalam suatu bentuk yang lain atau bahkan lebih.
Energi tersebut dapat dirubah menjadi energi mekanis oleh suatu sistem pengkonversian energi
untuk menghasilkan suatu usaha yang berguna.

Energi mekanis adalah salah satu bentuk energi yang lebih diingini karena energi ini dapat
dikonversi menjadi energi panas dengan efisiensi 100 persen dan juga dapat dikonversi menjadi
energi listrik dengan efisiensi konversi yang sangat tinggi. Pada dasarnya energi mekanis
adalah hasil konversi energi panas atau konversi langsung energi listrik. Konversi energi panas
ke energi mekanis biasanya berlangsung pada beberapa jenis mesin kalor (heat engine) yang
bekerja berdasarkan siklus mesin kalor thermodinamika dengan efisiensi konversi yang
terbatas. Konversi energi listrik ke mekanis biasanya terjadi sebagai hasil interaksi medan
magmit di dalam motor listrik.

1.2. PENGERTIAN ENERGI

Energi dapat secara luas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau
kapasitas untuk menghasilkan suatu pengaruh. Secara lebih spesifik dapat diartikan sebagai
sesuatu yang dalam sistem tertentu dapat diubah menjadi usaha/kerja. Artinya kalau energi
tersebut bekerja pada suatu sistem, misalkan gaya dorong pesawat terbang, maka gaya tersebut
akan mendorong pesawat terbang tersebut untuk melakukan kerja mekanis.

Gambar 1.1. Proses terjadinya kerja mekanis

Dalam gambar tersebut sebuah pesawat terbang didorong oleh gaya F sehingga berpindah
sejauh S, searah dengan arah gaya F, sehingga gaya F telah melakukan kerja mekanis sebesar
F (gaya) x S (jarak) pada pesawat tersebut..

1.3. KLASIFIKASI ENERGI

Energi dapat diklasifikasikan untuk keperluan-keperluan thermodinamika teknik sebagai


berikut :

I. Energi tersimpan;

yang tergolong sebagai energi tersimpan adalah sebagai berikut :


1. Energi Potensial, yaitu : energi yang dipunyai oleh benda karena letaknya diukur relatif
vertical terhadap suatu bidang dasar sembarang yang disebut datum. Besarnya energi
potensial adalah : berat x tinggi; Ep = m . g. h

2. Energi Kinetis, yaitu : Energi yang dipunyai oleh benda karena kecepatannya. Besarnya
energi kinetis adalah :

atau

3. Energi dalam (U), yaitu : energi yang dipunyai oleh benda karena aktifitas dan konsfigurasi
dari molekul-molekulnya.

4. Energi aliran, yaitu : energi yang dipunyai oleh suatu benda yang mengalir dalam suatu
tabung karena adanya kerja oleh fluida yang menyebabkan fluida itu mengalir dalam suatu
bidang sembarangan; energi aliran : tekanan x volume spesifik.

5. Energi kimia, yaitu : energi yang dipunyai oleh benda karena struktur atomnya, ini
dibuktikan oleh adanya energi yang dihasilkan oleh suatu reaksi kimia.

6. Energi atom, yaitu : energi yang terikat di dalam partikel-partikel pada inti atom, terbukti
dengan terjadinya pengaturan tataletak partikel di dalam inti atom. Hubungan antara
penurunan massa selama reaksi inti atom dan energi yang dilepaskan dirumuskan oleh
Albert Einstein sebagai berikut : E = m . c2

Dimana : E = Energi yang ditimbulkan

M = penurunan massa

C = kecepatan cahaya; 2,9999 x 1010 cm/detik.

II. Energi yang dialirkan (energi in transaction);

Pembagiannya sebagai berikut ini :


1. Panas (Q), yaitu energi yang mengalir dari satu benda ke benda yang lain karena perbedaan
suhu. Jumlah panas dinyatakan sebagai hasil perjkalian massa bahan dengan kapasitas
panas dan perubahan suhu; atau Q = w cd T

2. Kerja (W), yaitu energi yang dihasilkan oleh suatu gaya yang bergerak pada suatu jarak
tertentu; W = F dx.

1.4. SATUAN ENERGI

Satuan gaya Dalam SI adalah Newton; yang didefenisikan sebagai berikut :

1 Newton = besarnya gaya yang bekerja pada benda bermassa 1 kg massa, dan menimbulkan
percepatan gerakan sebesar 1 m/det2. Defenisi tersebut di dasarkan pada hukum Newton yang
terkenal dan sangat mendasar yaitu : Gaya = Massa x Percepatan. Jadi 1 Newton = 1 kg (massa)
x 1 m/det2.

Sebetulnya bobot suatu benda itu adalah besarnya gaya tarik bumi (gravitasi) yang bekerja pada
sebuah benda dan menimbulkan percepatan (jika benda tersebut jatuh) sebesar g m/det2.
Sehingga Bobot = m x g, bila diketahui massa suatu benda 1 kg massa, maka bobotnya adalah
= 1 kg x g (gaya gravitasi) = g Newton. Jadi sesungguhnya bobot sebuah benda adalah
tergantung pada besarnya gaya gravitasi (g). Yang tetap adalah massanya, sedangkan harga g
disebabkan oleh gaya tarik bumi sebagai akibat tarikan massa bumi. Seandainya benda tersebut
dibawa ke bulan, maka massanya tetap tapi beratnya akan berubah tergantung pada gaya
gravitasi di bulan.

Satuan energi dalam SI adalah Joule (J); tapi beberapa satuan lainnya juga dipakai seperti :
electronvolt (ev), kalori (kal), britis thermal unit (BTU), dll. Daya merupakan laju pemakaian
energi seperti joele per detik (J/detik), satuannya adalah watt (W) dengan kelipatannya yang
umum dipergunakan adalah kilowatt (KW), megawatt (MW), giga watt (GW), dst.

1.5. PROSES KONVERSI ENERGI

Suatu energi itu dapat diubah atau dikonversi menjadi suatu kerja mekanis oleh suatu system
yang disebut sistem konversi energi. Hukum yang sangat terkenal dan mendasar pada proses
konversi energi ialah Hukum kekekalan energi (Law of the Conservation of Energi). Hukum
ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, hanya dapat diubah
bentuknya dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi jumlahnya pada setiap saat dalam proses
perubahan tersebut adalah tetap.

Salah satu sistem Konversi Energi yang paling banyak penggunaannya adalah motor
bakar, yang menggunakan silinder, torak dan engkol untuk mengubah gerakan torak yang
bergerak secara translasi (bolak-balik) menjadi gerakan rotasi (putar) pada poros engkol.
Proses konversi energi pada motor bakar memanfaatkan energi panas yang dibebaskan dari
bahan bakar (cair) seperti bensin, minyak diesel, kerosin dsb, dengan cara pembakaran
sehingga menghasilkan gas yang akan mendorong piston untuk menggerakkan poros engkol.

Proses konversi energi pada motor bakar untuk mengubah gerakan translasi rotasi melalui
batang torak dan poros engkol ditunjukkan pada gambar 1 1 di bawah ini.

Gambar 1-1. Proses konversi energi pada motor bakar torak.

Pada gambar 2-1, didalam ruangan antara silinder dan torak terdapat suatu gas hasil,
pembakaran bahan bakar + udara, torak (piston) melalui batang soker memutar poros engkol
untuk menggerakkan beban. Menurut Hukum Boyle, tekanan gas akan naik sampai tekanan
gas dapat mengatasi gaya gesekan beban B terhadap landasan, serta gesekan lainnya, sehingga
torak dapat bergerak memutar poros engkol untuk menggerakkan beban. Gaya (F) yang
dibutuhkan adalah: tekanan (P) x luas Torak/Silinder (A), sehingga gas telah membuat usaha
mekanis sebesar Gaya (F) x jarak perpindahan benda (S). Dalam proses tersebut telah terjadi
suatu proses konversi energi panas menjadi energi gerak. Untuk mengembalikan torak ke posisi
yang semula, maka gas perlu menyusut volumenya dan ini berarti bahwa gas harus didinginkan.

Secara skematik proses Konversi Energi yang berlangsung secara terus menerus dapat terlihat
pada gambar 1 - 2. Dalam gambar tersebut Q1 merupakan arus energi masuk (panas), Q2 arus
energi yang keluar dari sistem (pendinginan) melalui pembuangan gas hasil pembakaran, dan
W adalah arus energi yang keluar yang dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Q2 adalah
pembuangan energi yang ternyata harus ada, bagaimana pun kecilnya, supaya sistem dapat
bekerja secara terus-menerus. Hal ini merupakan hukum umum yaitu : Tidak mungkin energi
yang dimasukkan (Q1), seluruhnya (100 % ) dapat diubah menjadi kerja (W). Setelah Q2
dikeluarkan agar volume gas menyusut supaya memungkinkan torak kembali ke posisi semula,
maka gas didalam silinder telah melakukan satu siklus kerja, proses ini dapat dimulai lagi dan
seterusnya.

1.6. MOTOR BAKAR TORAK

Motor bakar pada umumnya dikenal sebagai mesin pembakaran dalam, dimana proses
pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran (tenaga
termis) yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja dan mengubahnya menjadi kerja
mekanik. Tenaga termis dihasilkan dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder, sehingga
gas pembakaran menjadi bertemperatur tinggi yang menyebabkan tekanan tinggi di dalam
silinder. Gas ini berekspansi untuk melakukan kerja mekanik.

Motor bakar torak menggunakan beberapa selinder yang didalamnya berisi torak yang bergerak
translasi (bolak-balik). Di dalam selinder akan terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan
oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran akan menggerakkan torak yang dihubungkan dengan
batang penghubung dengan poros engkol. Gerak translasi torak di dalam selinder akan
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol, dan juga sebaliknya gerak rotasi pada poros
engkol akan menimbulkan gerak translasi pada torak.

Motor bakar torak terbagi menjadi 2 jenis utama yaitu : motor bensin (Otto) dan motor diesel.
Perbedaan yang utama terletak pada sistem penyalaannya. Pada motor bensin bahan bakar
dinyalakan dengan menggunakan loncatan api listrik diantara elektroda busi, sehingga
dinamakan Spark Ignition Engines. Sedangkan pada motor diesel proses pembakaran terjadi
dengan proses penyalaan sendiri karena bahan bakar disemprotkan ke dalam selinder yang
berisi udara bertemperatur dan bertekanan tinggi sehingga terbakar sendiri oleh udara yang
mengandung sekitar 21 % volume O2 setelah temperatur campuran tesebut melampaui
temperatur nyala bahan bakar. Berdasarkan proses pembakarannya, maka disebut Compression
Ignition Engines.

Torak adalah bagian mesin yang sangat kritis, karena dikenai gas yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi serta melakukan gerak translasi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Torak meneruskan gaya gas pembakaran yang temperaturnya dapat mencapai 2500 0C kepada
poros engkol, maka torak harus memenuhi persyaratan, antara lain : kekuatan static dan
dinamik yang tinggi, ringan, gesekan kecil dan tidak mudah rusak, serta dapat bergerak secara
leluasa di dalam selinder dengan suaian yang sekecil-kecilnya.

Ada beberapa defenisi istilah yang digunakan pada motor bakar, antara lain adalah :

Panjang engkol, yaitu : jarak antara pena engkol dan leher poros.

Langkah torak, yaitu : Gerakan torak antara titik mati atas (TMA) dan titik mati bawah
(TMB), atau panjang langkah torak = 2 x panjang engkol.

Isi langkah torak, yaitu : Volume (isi) di dalam silinder antara titik mati atas (TMA) dengan
titik mati bawah (TMB), atau isi langkah torak sama dengan luas lingkaran torak x panjang

langkah torak. Dapat dinyatakan denga rumus : Vs = x d2 x s.

Ket. Rumus : Vs = isi langkah torak

d = diameter torak

s = panjang langkah torak

Ruang bakar atau ruang kompresi, yaitu : ruang antara titik mati atas (TMB) torak dengan
tutup silinder.

Volume silinder, yaitu : ruang di dalam silinder antara tutup silinder dengan titik mati bawah
(TMB) torak, atau Isi silinder = isi langkah torak + ruang bakar.
Perbandingan kompresi atau bilangan kompresi, yaitu : perbandingan antara isi silinder
dengan ruang bakar atau ruang kompresi. Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus :

Perbandingan kompresi =

Atau =

Ket. Rumus : = perbandingan kompresi atau bilangan kompresi

Vs = isi langkah torak

Vv = isi ruang bakar (volume silinder)

Bilangan kompresi efektif, yaitu : perbandingan isi silinder antara permulaan kompresi
dengan permulaan pembakaran.

1.7. EFISIENSI

Pada proses konversi energi, energi yang keluar dari poros adalah energi berguna (output),
sedangkan energi yang masuk kedalam sistem dinamakan input. Sedangkan selisih antara
energi yang masuk dan energi yang keluar adalah energi tak berguna (kerugian), maka yang
dimaksud dengan efisiensi adalah :

Efisiensi = x 100 %

Sudah tentu kita selalu menginginkan harga Efisiensi yang besar untuk setiap sistem
tetapi dapat dibuktikan bahwa harga itu selalu kurang dari 100%. Misalnya : sebuah mesin
yang berputar tanpa dihubungkan dengan beban apapun sehingga porosnya hanya berputar
bebas, Ini berarti mesin tersebut mempunyai output = 0, tetapi untuk menjalankan mesin perlu
diberikan input positif berupa bahan bakar. Jadi selisih antara Input dengan output disebut
kerugian, karena outputnya = 0 maka Inputnya dipakai untuk mengatasi kerugian-kerugian
mesin tersebut.

RANGKUMAN
Energi dapat didefinisikan dalam arti yang luas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau
kapasitas untuk menghasilkan suatu pengaruh. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
Energi dapat diubah bentuknya tetapi jumlahnya tetap pada setiap saat dalam suatu proses
perubahan tersebut, yaitu bila suatu jumlah energi dalam suatu bentuk pemunculan tertentu
dihilangkan, maka suatu jumlah energi yang sama akan timbul dalam suatu bentuk yang lain
atau bahkan lebih yang dapat dirubah menjadi energi mekanis oleh suatu sistem
pengkonversian energi untuk menghasilkan suatu usaha yang berguna.

Suatu energi itu dapat diubah atau dikonversi menjadi suatu kerja mekanis oleh suatu
system yang disebut sistem konversi energi. Proses konversi energi pada motor bakar
memanfaatkan energi panas yang dibebaskan dari bahan bakar (cair) seperti bensin, minyak
diesel, kerosin dsb, dengan cara pembakaran sehingga menghasilkan gas yang akan mendorong
piston untuk menggerakkan poros engkol. Motor bakar pada umumnya dikenal sebagai mesin
pembakaran dalam, dimana proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri
sehingga gas pembakaran (tenaga termis) yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja
dan mengubahnya menjadi kerja mekanik. Tenaga termis dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar di dalam silinder, sehingga gas pembakaran menjadi bertemperatur tinggi yang
menyebabkan tekanan tinggi di dalam silinder. Gas ini berekspansi untuk melakukan kerja
mekanik.

Anda mungkin juga menyukai