UMUM:
Didalam BAB II diatur secara jelas mengenai kelompok tani peternak apa
yang menjadi syarat dan kriteria kelompok tani tersebut dapat dilakukan
penilaian.
Didalam BAB III mengenai penilaian kelompok tani peternak perlu diatur
secara tegas siapa penilai nya, bagaimana tata cara penilaian dan
verifikasi.
Menimbang:
Tidak ada perubahan
Mengingat :
Tidak ada perubahan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG TATA CARA PENILAIAN
KELOMPOK TERNAK .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 sampai dengan Pasal 3
Tidak ada perubahan
BAB II
PROGRAM ATAU KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
Pasal 4
Substansi dalam BAB II ini perlu disempurnakan, sebaiknya ditambahkan
pengaturan mengenai syarat dan kriteria kelompok ternak yang dapat
menerima program atau kegiatan pembangunan peternakan tersebut.
Disarankan agar pengaturan mengenai program atau kegiatan
pembangunan peternakan ini lebih dikonkritkan lagi.
Pasal 5
Pasal 5 ayat (1) disarankan untuk dihapus.
Pasal 5 ayat (2) disarankan untuk digabung kedalam Pasal 6 karena
memiliki keterkaitan.
BAB III
PENILAIAN KELOMPOK TERNAK
Bagian Kesatu
Pasal 6 dan Pasal 7
BAB mengenai penilaian kelompok ternak ini perlu ditinau kembali.
Substansi dalam Pasal 6 ayat (1) sebaiknya disempurnakan dan digabung
dengan Pasal 5 ayat (2).
Sebaiknya substansi BAB ini disempurnakan lagi karena belum
mencerminkan bagaimana bentuk penilaian, siapa yang melakukan
penilaia, dan bagaimana tata cara penilaiannya.
Bagian Kedua
Penilaian Kelompok Ternak
Pasal 8
Substansi Pasal 8 ini disarankan untuk dipindahkan penempatannya
setelah Pasal 5.
Didalam Pasal 8 ayat (1) disebutkan penilaian kelompok ternak dilakukan
dalam bentuk penilaian kelayakan kelompok ternak calon penerima
program atau kegiatan pembangunan peternakan. Sebaiknya lebih
dikongkritkan lagi dalam bentuk apa program atau kegiatan dimaksud.
Pasal 9
Pasal 9 ayat (1) disarankan untuk dibuat dalam rincian tabulasi.
BAB IV
VERIFIKASI KELOMPOK TERNAK
Pasal 16
Tidak ada perubahan
Pasal 17
Pasal 17 ini perlu ditinjau kembali apakah tidak terkait dengan
pembiayaan. Jika merupakan pembiayaan maka sebaiknya diatur dalam
BAB pembiayaan.
Pasal 18
Tidak ada perubahan
BAB V
PELAPORAN
Pasal 19
Tidak ada perubahan
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
BAB ketentuan peralihan disarankan untuk dihapus.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Tidak ada perubahan
Ditetapkan di Padang
pada tanggal
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
IRWAN PRAYITNO
Diundangkan di Padang
pada tanggal
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT,
ALI ASMAR