Industri Petrokimia
Industri Petrokimia
BAB I
PENDAHULUAN
Industri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai industri yang berbahan
baku utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi
gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung
senyawa-senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena dan menghasilkan
beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan baku utama tersebut,
untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan
bakunya. Kondisi ketersediaan bahan baku dari produk migas yang makin terbatas dan
mahal mengakibatkan mulai munculnya pencarian-pencarian bahan baku pengganti,
diantaranya gas etana, batubara, gas dari coal bed methane, dan limbah refinery (coke).
BAB II
PEMBAHASAN
a) Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena antara
lain digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus / sampul. Plastik
polietilena ( maupun plastik lainya) yang kita kenal, selain mengandung
polietilena juga menggandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan pengisi,
plasticer,dan pewarna.
b) PVC
PVC atau polivinilklorida juga merupakan plasik, yang antara lain digunakan
untuk membuat pipa (paralon) dan pelapis lantai.
c) Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari hari biasa kita kenal sebagai alkohol. Etanol
digunakan untuk bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai produk lain,
misalnya asam asetat.
Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O CH3 CH2OH
d) Etilena glikol atau glikol
Sebagai bahan baku industri poli ester di industri tekstil dan plastik, bahan baku
tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solvent, resin, lem, serat tekstil, dan
bahan anti beku
2
Dari atas sampai kebawah (gas oil) konsistensinya semakin berat d.p.l. dari gas
sampai kecairan. Disebelah kanan diurutkan beberapa produk-produk industri
petrokimia hulu yang kadang-kadang disebut first generation petrochemicals atau
juga basic petrochemicals atau petrochemical building blocks.
Perlu ditambahkan bahwa LPG dapat berasal dari alam dari perut bumi dan dapat
pula berasal dari operasi pengilangan. LPG juga mengandung senyawa-senyawa tak
jenuh dari C3 dan C4, yakni propylene dan butene/butadiene.
2. Industri Petrokimia Hilir (Downstream Petrochemical)
Industri petrokimia hilir yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia
yang sudah berupa produk akhir dan/atau produk jadi.
Oleh karena itu, maka produk petrokimia berdasarkan proses pembentukannya dan
pemanfaatannya dapat dibagi atas 4 jenis, yaitu:
1. Produk dasar
Produk dasar terdiri dari gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene,
benzene. toluene, xilena, dan n-parafin.
2. Produk antara
Produk antara diantaranya adalah amonia, inetanol, carbon black, urea, etil
alkohol, etilklorida, Rumen (cumene), propilen-oksida, butil alkohol, isobutilena,
nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (purified terephthalic acid), TPA (terephthalic
acid), DMT (dimethyl terephthalate), kaprolaktam (caprolactain), LAB (liner alkyl
benzene).
3. Produk akhir
Produk akhir antara lain adalah urea, carbon black, formaldehida, asetilena, poli
etilena, poli propilena, poli vinil klorida, poli stirena, TNT (trinitro toluene), poli
ester, nilon, poli uretan, LAB-sulfonate (Surfactant).
4. Produk jadi
Pada umumnya berupa barang-barang atau bahan-bahan yang dalam kehidupan
kita sehari-hari banyak dipakai di rumah tangga seperti: plastik-plastik untuk
produk-produk elektronik dan telekomunikasi (radio, tv, film alat-lat komputer,
kabel-kabel telefon, kabel-kabel listrik), plastik-plastik untuk rumah tangga
(ember plastik, kantong/karung plastik, botol-botol kemasan plastik), peralatan
plastik untuk industri mobil dan pesawat terbang (bemper mobil, jok/busa mobil,
jok/busa kapal terbang, ban pesawat terbang). Baju dan kaus kaki yang kita pakai
dibuat dari benang poliester dan nilon, ban mobil dari bahan campuran karet dan
carbon black, sabun bubuk deterjen dibuat dari LAB-sulfonate dan lain
sebagainya.
Dengan proses polimerisasi dari migas (yaitu yang disebut polimer sintetik atau
polimer buatan manusia). Pengertian polimer dalam arti sempit adalah suatu molekul
raksasa (dengan berat molekul berkisar antara 104-107 yang terbentuk melalui proses
polimerisasi. Molekul raksasa ini disebut juga makromolekul. Maka berdasarkan proses
pembentukannya, bahan/produk polimer dapat dibagi alas 2 bagian, yaitu:
6
7. Penggunaan dalam industri Kimia, Khusus Industri Zat Pewarna (Dyestuff Industry)
Phthalic anhydride (pewarna tekstil) dan carbon black
minyak mentah siap untuk memasuki tahapan pengolahan pada unit-unit operasi dalam
kilang.
Pada unit distilasi atmosferik minyak mentah masuk sebagai umpan pada unit distilasi
atmosferik atau dikenal sebagai Crude destilation unit (CDU) untuk dipisahkan menjadi
fraksi-fraksi produk berdasarkan perbedaan titik didih (Boiling Point) hasil teratas dari suatu
unit distilasi umumnya berupa gas yang memiliki kisaran Poiling point sampai 50 F.Fraksi
selanjutnya adalah nafta ringan atau Light Naphtha dengan boiling point antara 50-200
F.produk kolom selanjutnya adalah nafta berat atau Heavy naphtha fraksi ini memiliki
boiling point antara 200-4000 F
Selanjutnya adalah fraksi Kerosene dengna boiling point 400-500 F.setelah kerosene
fraksi dibawahnya adalah gesoli dengan boiling point 500-650 F.fraksi terakhir dari kolom
distilasi atmosferik disebut residu atmosferik.residu atmosferik selanjutnya masuk ke unit
distilasi vakum atau Vacuum Distilation Unit vdu. Unit ini berfungsi menurunkan titik didih
darinfraksi-fraksi berat sehingga lebih mudah dipisahkan.dalam unit terjadi pemisahan antara
frkasi yang disebut Vacuum Gasoil dengan boiling point 50-1050 F.dengan residu vakum
yang memiliki boiling point diatas 1050 F.dari sisi produk kilang.nafta ringan dan nafta berat
merupakan komponen pembentuk Gasoline atau sebagai bahan baku petrokimia kerosene
untuk produk minyak tanah(kerosene) dan avtur.
Evolusi kilang Minyak
Dalam Industri pengolahan minyak bumi evolusi kilang dapat di bagi menjadi periode :
Distilasi batch sederhana produk kerosene distilasi kontinu & distilasi vakum
produk pelumas
Secara umum kilang terdiri atas dua kelompok besar yaitu proses katalitik dan
proses non katalitik. Proses katalitik terdiri atas proses Hydrotreating dan proses-
proses sekunder seperti hidroisomerisasi, Reforming, Cracking, dan Hydrocracking.
Proses non katalitik terdiri atas proses Cracking non katalitik dan proses separasi yang
terdiri atas Distilasi, Deasphalting, Aromatic Extraction dan Dewaxing.
Untuk nafta ringan yang keluar dari proses Hydroteating dilanjutkan dengan proses
Hidroisomerisasi yang bertujuan menyiapkan komponen nafta sebagai bahan baku
Bensin/Gasoline.
10
Untuk nafta berat dilanjutkan dengan proses Reforming, yaitu menyiapkan komponen
nafta sehingga memiliki angka oktan yang tinggi untuk memenuhi persyaratan
sebagai komponen bensin. Walaupun hasil utama unit Reforming adalah komponen
nafta berangka oktan tinggi, namun dalam proses distilasi hasilnya juga terdiri atas
komponen-komponen ringan seperti LPG dan gas C1-C2. Kerosene dan Diesel yang
telah bersih dari kandungan sulfur siap untuk dimanfaatkan.
Deasphalting : proses ekstraksi aspal yang ditentukan oleh sifat fisika daya larut.
Dewaxing: proses deparafinisasi yang ditentukan oleh perbedaan sifat fisika titik
kristalisasi.
Proses perengkahan termal : merengkah molekul hidrogen dari berbagai jenis fraksi
minyak bumi (nafta dan residu) menjadi produk olefin rendah
(etilena,propilene,butilena), minyak bakar dan kokas. Prosesnya berlangsung pada
unit visbreaker dan coker.
Proses perengkahan katalitik : merengkah berbgai jenis fraksi berat minyak bumi
menjadi komponen utama pembentuk gasoline dengan produk samping LPG dan
olefin dengan bantuan katalis silika alumina.
Proses Hidrorengkah : merengkah berbagai jenis bahan bakar minyak (distilat vakum,
deasphalted oil dan residu) menjadi berbagai jenis komponen bahan bakar minyak
(bensin,kerosin,solar).
Proses alkilasi : mengkonversi umpan iso-butana dan olefin jenis propilena, buena dan
amilena menjadi akilat dengan bantuan katalis asam sulfat. Umpan iso butana
dihasilkan dari produk gas proses=proses perengkahan katalitik,hidrorengkah
danhidroisomerisasi sedangkan umpan olefin diperoleh dari produk gas proses2
perengkahan termal dan kattalitik.
yang ditemukan. Isi dari PVC adalah DEHA yang dapat terakumulasi masuk ke dalam
makanan yang panas ataupun berminyak. Berpotensi berbahaya bagi organ dalam, terutama
untuk ginjal dan hati.
Kode 4 : Plastik bertuliskan LDPE
Plastik LDPE (Low Density Polyethylene), jenis plastik ini biasanya dipakai untuk tempat
makanan dan botol-botol yang lembek. Plastik yang terbuat dari bahan ini dapat didaur ulang
dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Plastik dengan
bahan ini bisa dibilang tidak dapat dihancurkan tetapi tetap baik untuk makanan. Contohnya
plastik pembungkus gula, minyakgoreng curah atau terigu.
Kode 5 : Plastik bertuliskan PP
Plastik PP (Polypropylene) merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk
yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Khususnya untuk botol minuman bayi.
Pastikan melihat ada simboltulisan ini jika ingin membeli wadah plastik yang baik.
Karakteristik bahan botol terlihattransparan, tetapi tidak jelas (mendung).
Kode 6 : Plastik bertuliskan PS
Plastik PS (Polystyrene) lebih dikenal dengan sebutan styrofoam. Didalam plastik ini terdapat
bahan styrine yang berbahaya bagi otak dan sistem saraf. Selain tempat makanan, styrine juga
bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Banyaknegara
seperti Amerika Serikat dan Cina menghindari penggunaan styrofoam.
Kode 7 : Plastik bertuliskan PC
Plastik PC (Polycarbonate), jenis plastik ini bening, tahan panas dan bisa dipakai berulang
kali. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minuman olahraga,
suku cadang mobil, alat rumah tangga dan plastik kemasan.
kemudian dikirim ke dalam unit kolom distilasi untuk menghasilkan kemurnian metanol yang
dihasilkan.
Reaksi poliurethan