Anda di halaman 1dari 6

Miftahul Roqhmah (150341603883)

Pendidikan Biologi 2015


Offeering C

PENGERTIAN NOVEL BIOTEKNOLOGI

Bioprocessing
Bioprocess engineering is the discipline that puts biotechnology to work (Michael
Ladisch). Teknik bioproses bekerja pada garis batas antara biologi dan ilmu teknik untuk
Membawa Teknik ke Kehidupan melalui konversi materi biologi menjadi bentuk lain yang
diperlukan oleh umat manusia. Aplikasi dari teknik bioproses diantaranya adalah produksi
bahan bakar nabati, produksi bahan material berbasis biologi (biomaterials), perancangan dan
pengoperasian sistem fermentasi, perancangan dan pengoperasian pengolahan limbah,
pengembangan sistem pemrosesan pangan, aplikasi dan pengujian teknologi pemisahan
produk, perancangan instrumentasi untuk memantau dan mengendalikan proses biologi, dan
berbagaiaplikasi lainnya (Setiadi, 2007).

Cellular Technology
Recombinant DNA Technology
Istilah teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika secara ringkas dapat
diartikan sebagai teknik mole-kuler yang dengan tepat mampu mengubah suatu molekul
DNA, atau menggabungkan molekul DNA tertentu dari sumber-sumber yang berbeda.
Rekombinasi DN dilakukan dengan enzim (enzim restriksi dan ligase) yang dapat mela-
kukan pemotongan dan penyambungan molekul DNA dengan tepat dan dapat diprediksi.
DNA rekombinan selanjutnya dimasukkan ke dalam organisme sasaran melalui introduksi
langsung (transformasi), melalui virus, atau bakteri. Oleh karena itu, dalam melakukan
rekombinasi genetika, seorang pemulia selain dapat melakukannya melalui penggabungan sel
telur dan sperma (atau serbuk sarI dan putik pada tanaman) pada metode pemuliaan selektif,
dia dapat pula melakukan rekombinasi bahan genetika dengan ketelitian yang lebih tinggi
dengan melakukannya dl taraf molekuler (Suwanto, 1998).
Selain itu menurut Wijaya (2015) Rekombinasi DNA didefinisikan sebagai teknik
perakitan DNA baik secara natural atau artifisial yang prosesnya melibatkan pertukaran
materi genetik dari kromosom yang berbeda atau dari region berbeda dari satu kromosom
makhluk hidup yang sama rekombinasi ini secara umum diperlukan untuk duplikasi
kromosom pada saat meiosis yang merupakan momen kritikal perkembangbiakan makhluk
hidup. Selain itu, rekombinasi DNA juga berperan dalam proses perbaikan dan replikasi
DNA yang terjadi secara alami.

Gambar 1. Menjelaskan tentang teknik Gibson Assembly dilakukan diawal masa percobaan
yang secara umum dituturkan bertujuan untuk menginsersi sebuah fragmen DNA ke dalam
vektor pUC19. Bagian [1A] memperlihatkan sisi penggabungan vektor dan insert.
Perbanyakan vektor pUC19 yang memiliki sisi overlap dengan beberapa bagian dari N dan
C fragmen insert dilakukan dengan teknik PCRdengan primer yang didesain unik pada sisi
reversedan forward. Bagian [1B] merupakan gambaran umum dari prosesGA. Sisi DNA
vektor dan insert yang saling tumpang tindih dilambangkan dengan garis hitam. T4 DNA
Polimerasi akan memakan beberapa puluh basa yang bersinggungan pada sisi 3 dari DNA,
yang akibatnya akan membentuk overhang pada dua sisi DNA yang bersinggungan. Taq
Polimerase dan Taq ligase akan mengisi celah DNA sekaligus melekatkan dua untai DNA
asing menjadi satu untai DNA yang tersambung rapat tanpa celah (Wijaya, 2015).

Protein Engineering
Protein Engineering atau Rekayasa Protein merupakan metode pengembangan protein
dengan cara mendesain struktur protein sehingga mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan.
Sifat-sifat yang diinginkan adalah berupa kemampuan protein-protein tersebut bekerja secara
optimal pada kondisi ekstrem yang telah disebutkan. Sejauh ini, rekayasa molekul protein
dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan pada level genetika dan pendekatan pada
level protein (Ulmer, 1983).

Biosensors
Biosensor adalah alat untuk mendeteksi suatu analit yang menggabungkan komponen
biologis dengan komponen detektor fisikokimia. Ini terdiri dari 3 bagian:

1. Unsur biologis sensitif bahan biologis misalnya jaringan, mikroorganisme, organel,


reseptor sel, enzim, antibodi, asam nukleat, dan lain-lain.
2. Transduser atau elemendetektor, bekerja dengan cara yang fisikokimia seperti optik
3. Elektronik yang terkait dengan prosesor sinyal yang terutama bertanggung jawab
untuk menampilkan hasil.
Biosensor adalah suatu sensor yang dapat digunakan untuk menelaah fungsi suatu
material biologis atau jasad hidup, dan dapat juga digunakan untuk mengetahui berfungsinya
jasad tersebut. Biosensor pertama kali dibuat adalah glucose sensor. Gula darah yang
berbentuk glukosa pada awalnya diukur secara kimiawi oleh para peneliti dari perusahaan
Ames di Indiana, Amerika Serikat, Ernie Adams dan Anton Clemens adalah dua tokoh dalam
pengembangan paper strip (potongan kertas) yang dapat berubah warna karena reaksi kimia
dengan glukosa. Akan tetapi produk ini kurang popular karena banyak mengandung
kelemahan seperti akurasi rendah, kecepatan pengukuran lambat. Biosensor glukosa saat ini
mempunyai peranan penting dalam aplikasinya sebagai pengukur konsentrasi glukosa di
bidang klinis maupun non klinis (Astuti dkk., 2013).

Tudorrache (2007) menjelaskan bahwa biosensor adalah peralatan analitik yang


merupakan penggabungan antara komponen biologi (enzim) dan transduser fisika untuk
mendeteksi suatu senyawa target. Enzim yang digunakan adalah yang dapat bereaksi secara
selektif dengan substrat. Biosensor memiliki sensitivitas dan selektivitas yang tinggi,
kecepatan respon, pengoperasiannya yang mudah, maka biosensor menjadi suatu peralatan
penting untuk mendeteksi komponen kimia dan biologi, obat-obatan, makanan dan
monitoring lingkungan.

Nanobiotechnology

Nano-bioteknologi adalah bioteknologi yang bergerak ke timgkat yang lebih kecil lagi
yaitu atom penyusun molekul dengan trend utama membuat material berukuran nano
menggunakan molekul biologi. Penelitian nano dapat dibagi menjadi dua yaitu pertama,
aplikasi teknologi elektronik, kimia, material dll. dalam bioteknologi dengan tujuan untuk
melihat . menganalisa dan merekayasa molekul biologi. Yang kedua adalah aplikasi molekul
biologi untuk membuat material nano (Witarto, 2007).
Gambar 2. Sel yang diwarnai dengan partikel nano dari Quantum Dot Corporation
menunjukkan dengan jelas inti sel (biru) dan berbagai jenis serat cytoskeleton di
sitoplasma (kuning, hijau, merah).

Microarrays

DNA Microarray adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa ekspresi gen
dalam jumlah besar secara simultan dan dalam satu kali eksperimen saja karena metode ini
dapat menyaring ribuan gen dalam satu eksperimen saja. DNA Microarray ini merupakan
teknologi multiplex yang digunakan dalam dunia kedokteran. Tidak hanya dalam dunia
kedokteran saja, teknologi ini juga umum digunakan dalam biologi molekuler di mana titik-
titik kecil diatur dalam DNA spesifik padatan (biasanya gelas). Array itu sendiri merupakan
suatu susunan teratur sampel di mana pencocokan sampel DNA diketahui dan tidak diketahui
didasarkan pada aturan-aturan dasar korespondensi. Array merupakan suatu susunan teratur
sampel data gen yang telah ditemukan melalui Human Genome project. Eksperimen array
memanfaatkan sistem assay umum seperti microplates atau immunoblotting standar
membran. Ukuran sampel spot umumnya kurang dari 200 mikron diameter biasanya berisi
ribuan bintik-bintik (XiaoKun, 2009).

Menurut Nugraha (2011) DNA microarray adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menganalisa fungsi dan ekspresi gen dalam jumalah yang banyak secara simultan dan dalam
satu kali percobaan saja. Teknologi ini menggunakan chip yang berukuran sangat kecil.
Melalui proses paralelisasi, miniaturisasi, multiplexing, dan otomatisasi, para peneliti dapat
mempelajari karakteristik fisik suatu genom dan memanfaatkannya untuk pengembangan
obat, diagnosis, hingga terapi yang mengarah pada tailor-made treament dimana obat
diberikan kepada pasien sesuai dengan profil genetiknya.

DNA microarray dikenal juga dengan sebutan Chip-DNA. Hal ini karena teknologi ini
menggunakan lempengan kecil (chip) yang terbuat dari kaca yang diatasnya ditata secara
teratur ribuan jenis gen dalam bentuk fragmen. DNA dari ribuan jenis gen tersebut digunakan
untuk menganalisis ekspresi gen dari suatu jenis sel dengan metode hibridisasi.

Adapun untuk penjelasan microarray sendiri adalah sebagai berikut,

Setiap titik pada microarray terdapat banyak untaian


DNA yang identic. Untuk setiap titik mwewakili
sebuah gen

Ribuan titik tersusun secara rapi pada permukaan


keras biasanya permukaan kaca silica. Untuk susunan
setiap titik tercatat dalam database komputer

Ukuran microarray sendiri sebesar preparat pada


mikroskop atau bahkan lebih kecil.

Immuno technology

Immunoteknologi, merupakan bidang bioteknologi yang penting, merupakan aplikasi


skala industri untuk prosedur imunologi untuk memproduksi vaksin, untuk imunisasi massal
untuk mencegah penyakit umum dan / atau memproduksi agen terapeutik imunologi untuk
menyembuhkan orang yang menderita. Produksi vaksin protein telah digunakan dalam skala
besar untuk waktu yang lama dan tren saat ini adalah mengembangkan vaksin DNA yang
lebih spesifik (Desalegn, 2014).

Daftar Rujukan

Astuti, S. W.., Hayati, Z., Salamah, N., Desy, A.S., Wulandari, I. dan Suhartatik. 2013.
Penerapan Biosensor Untuk Mendeteksi Gula Darah. Semarang: Universitas
Diponegoro.

Desalegn, Amenu. 2014. Immunology and Immuno-Technology. Wolega University: College


of Natural and Computational Science Biology Departement.

Nugraha, Candra. 2011. DNA Microarray. Malang: Universitas Negeri Malang.


Setiadi, Tjandra. 2007. Peranan Teknik Bioproses dalam Mewujudkan Masyarakat
Berkelanjutan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Suwanto, Antonius. 1998. Bioteknologi Molekuler: Mengoptimalkan Manfaat Keanekaan


Hayati Melalui Teknologi DNA Rekombinan. Hayati, 5(1): 25-28.

Tudorache, M. and Bala, C. 2007. Biosensors Based on Screen-Printing Technology, and


their Applications in Environmental and Food Analysis. Anal Bioanal Chem, 388 : 565
578.

Ulmer, K. M. 1983. Protein Engineering. Science. 219: 666-671.

Wijaya, S.K. 2015. Gibson Assembly, Piranti Enzimatis Terbaru Dalam Teknologi
Rekombinasi DNA. Bio Trends, 6 (2).

Witarto, Arief B. 2007. Perkembangan Nano-bioteknologi dan kemungkinannya di Indonesia.


Bio Trends, 2(1): 33-34.

XiaoKun T, XIAO H. 2009. Perspectives of DNA microarray and next generation DNA
sequencing technologies.Sci China Ser C-Life Sci, 52 (1) : 7-16.

Anda mungkin juga menyukai