Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan limpahan
rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan judul : sistem politik islam
Politik itu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari apalagi politik
yang harus dilakukan menurut pandangan Islam. Untuk itulah penulis sangat
tertarik untuk membahas makalah ini.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
turut membantu tersusunnya makalah ini, diantaranya adalah :
1. Orangtua yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis baik berupa
moril maupun materil.
2 Dra. AMINAH, M. Ag yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis.
Semoga seluruh amal ibadah dan pengetahuannya dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk kebaikan yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi kita semua.

Yogyakarta, 7 Mei 2015

penyusun

1
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .................................................................................. 3


2. Tujuan ............................................................................................... 4
3. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Politik Islam .................................................................... 5


2. Norma Politik dalam Islam ............................................................... 6
3. Kedudukan Politik dalam Islam ........................................................ 7
4. Demokrasi dalam Islam ..................................................................... 8
5. Prinsip Politik Luar Negri dalam Islam ............................................ 8
6. Prinsip Dasar Politik Islam ............................................................... 11
7. Prinsip Utama Sistem Politik Islam .................................................. 14
8. Tujuan Politik Islam .......................................................................... 15
9. Syarat Kepemimpinan Politik dalam Islam ...................................... 16
10. Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional ....................... 17

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ....................................................................................... 21
2. Saran .................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 23

2
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Islam merupakan agama Allah SWT sekaligus agama yang terakhir yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan tujuan
untuk mengubah akhlak manusia ke arah yang lebih baik di sisi Allah SWT.
Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai ketakwaan di sisi-Nya
atau yang disebut juga dengan kata Politik. Karena politik dapat dikatakan
sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak sedikit masyarakat
menganggap bahwa politik adalah sesuatu yang negatif yang harus dijauhi.
Padahal tidak semestinya selalu begitu, bahkan politik sangat dibutuhkan dalam
hidup beragama. Andai saja kita tidak mempunyai cara untuk melakukan
pendekatan kepada Allah SWT, maka dapat dipastikan kita sebagai manusia biasa
juga tidak akan pernah mencapai kata beriman dan takwa disisi-Nya, dikarenakan
tidak akan pernah tercapai suatu tujuan jika tidak ada usaha atau cara yang
dilakukannya untuk mencapai tujuan tersebut. Realita inilah yang harus kita ubah
dikalangan masyarakat setempat, setidaknya dimulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat, kemudian untuk bangsa dan negara kita.

Islam bukanlah suatu ilmu yang harus dipertandingnya dengan tulisan atau
dengan ceramah belaka tanpa diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Karena
islam sangat identik dengan sifat, pemikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia
dalam kehidupan sehari- hari untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan tujuan
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tentunya untuk mencapai hal
tersebut, kita harus mempunyai suatu cara tertentu yang tidak melanggar ajaran
agama dan tidak merugikan umat manusia. Banyak yang beranggapan bahwa jika
agama dimasukkan dalam suatu politik, maka agama ini tidak akan murni lagi.
Namun ada yang beranggapan lain, karena jika agama tidak menggunakan suatu
politik atau cara, maka agama tersebut tidak akan sampai pada tujuannya.

3
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
Kalaupun pada kenyataannya banyak yang tidak berhasil, mungkin cara yang
digunakan belum sempurna dan perlu menambahan ilmu.

Untuk itulah saya sangat berharap kepada pembaca semua, semoga


setelah membaca atau membahas makalah ini, kita semua mampu menjadikan
agama islam agama yang kembali sempurna untuk mengubah akhlak manusia ke
arah yang lebih baik di sisi-Nya, Amin.

TUJUAN

1. Mengetahui definisi dari politik islam.

2. Mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan politik islam.

3. Mengetahui prinsip-prinsip politik luar negeri di dalam islam.

4. Memahami kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional.

5. Dapat membandingkan politik yang terjadi pada saat sekarang dengan


politik menurut pandangan Islam.

6. Agar dapat mengetahui dan memahami tentang politik secara Islam.

7. Dengan mengetahui pandangan politik secara Islam agar kita lebih dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita serta lebih mendapatkan posisi yang
lebih baik di hadapan AllahSWT.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari dari politik islam?

2. Apa prinsip prinsip politik luar negeri dalam islam?

3. Apa saja kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional?

4
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Poltik Islam

Islam bukanlah semata agama (a religion) namun juga merupakan sistem


politik

(a political sistem), Islam lebih dari sekedar agama. Islam mencerminkan teori-
teori perundang-undangan dan politik. Islam merupakan sistem peradaban yang
lengkap, yang mencakup agama dan Negara secara bersamaan (M.Dhiaduddin
Rais, 2001:5).

Nabi Muhammad SAW adalah seorang politikus yang bijaksana. Di


Madinah beliau membangun Negara Islam yang pertama dan meletakkan prinsip-
prinsip utama undang-undang Islam. Nabi Muhammad pada waktu yang sama
menjadi kepala agama dan kepala Negara.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian politik sebagai kata


benda ada tiga, yaitu :

(1) pengetahuan mengenai kenegaraan (tentang sistem dan dasar pemerintahan)

(2) segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat dan sebagainya) mengenai

(3) kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah).

Politik itu identik dengan siasah, yang secara pembahasannya artinya


mengatur. Dalam fikih, siasah meliputi :

1. Siasah Dusturiyyah (Tata Negara dalam Islam)

2. Siasah Dauliyyah ( Politik yang mengatur hubungan antara satu negara


Islam lainnya)

5
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
3. Siasah Maaliyah (Sistem ekonomi negara)

Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi yang dapat mempersatukan


kekuatan-kekuatan dan aliran-aliran yang berbeda-beda di masyarakat. Dalam
konsep Islam, kekuasaan tertinggi adalah Allah SWT. Ekrepesi kekuasaan dan
kehendak Allah tertuang dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul. Oleh karena itu
penguasa tidaklah memiliki kekuasaan mutlak, ia hanyalah wakil (khalifah) Allah
di muka bumi yang berfungsi untuk membumikan sifat-sifat Allah dalam
kehidupan nyata. Di samping itu, kekuasaan adalah amanah Allah yang diberikan
kepada orang-orang yang berhak memilikinya. Pemegang amanah haruslah
menggunakan kekuasaan itu dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar yang telah ditetapkan Al-Quran dan Sunnah Rasul.

Norma Politik dalam Islam

Dalam pelaksanaan politik, Islam juga memiliki norma-norma yang harus


diperhatikan. Norma-norma ini merupakan karakteristik pembeda politik Islam
dari system poltik lainnya. Diantara norma-norma itu ialah :

1. Poltik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, bukan dijadikan
sebagai tujuan akhir atau satu-satunya.

2. Politik Islam berhubungan dengan kemashlahatan umat.

3. Kekuasaan mutlak adalah milik Allah.

4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur ala mini secara
baik.

5. Pengangkatan pemimpin didasari atas prinsip musyawarah.

6. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah dan
Rasul .

7. Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan Negara.

6
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
Kedudukan Politik Dalam Islam

Terdapat tiga pendapat di kalangan pemikir muslim tentang kedudukan


politik dalam syariatislam. Yaitu :

Pertama, kelompok yang menyatakan bahwa islamadalah suatu agama


yang serbah lengkap didalamnya terdapat pula antara lainsystem ketatanegaraan
atau politik. Kemudian lahir sebuah istilah yang disebutdengan fikih siasah
(system ketatanegaraan dalam islam) merupakan bagianintegral dari ajaran
islam. Lebih jauhkelompok ini berpendapat bahwa system ketatanegaraan yang
harus diteladaniadalah system yang telah dilaksanakan oleh nabi Muhammad
SAW dan oleh parakhulafa al-rasyidin yaitu sitem khilafah.

Kedua, kelompok yangberpendirian bahwa islam adalah agama dalam


pengertian barat. Artinya agamatidak ada hubungannya dengan kenegaraan.
Menurut aliran ini nabi Muhammadhanyalah seorang rasul, seperti rasul-rasul
yang lain bertugas menyampaikanrisalah tuhan kepada segenap alam. Nabi tidak
bertugas untuk mendirikan danmemimpin suatu Negara.

Ketiga, menolak bahwaislam adalah agama yang serba lengkap yang


terdapat didalamnya segala sistemketatanegaraan, tetapi juga menolak pendapat
bahwa islam sebagaimana pandanaganbarat yang hanya mengatur hubungan
manusia dengan tuhan. Aliran iniberpendirian bahwa dalam islam tidak teredapat
sistem ketatanegaraan, tetapaiterdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan
bernegara.

Sejarah membuktikan bahwa nabi kecuali sebagai rasul, meminjam istilah


harun nasution, kepala agama, jugabeliau adalah kepala negara. Nabi menguasai
suatu wilayah yaitu yastrib yangkemudian menjadi madinah al-munawwarah
sebagai wilayah kekuasaan nabi sekaligusmanjadi pusat pemerintahannya dengan
piagam madinah sebagai aturan dasarkenegaraannya. Sepeninggal nabi,
kedudukan beliau sebagai kepala negaradigantikan abu bakar yang merupakan

7
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
hasil kesepakatan tokoh-tokoh sahabat,selanjutnya disebut khalifah. Sistem
pemerintahannya disebut khalifah. Sistemkhalifah ini berlangsung hingga
kepemimpinan berada dibawah kekuasaankhalifah terakhir, ali karramah allahu
wajhahu.

Demokrasi Dalam Islam

Kedaulatan mutlak dan keesaan Tuhan yang terkandung dalam konsep


tauhid dan peranan manusia yang terkandung Dalamkonsep khalifah memberikan
kerangka yang dengannya para cendikiawan belakanganini mengembangkan teori
politik tertentu yang dianggap demokratis. Didalamnyatercakup definisi khusus
dan pengakuan terhadap kedaulatan rakyat, tekanan padakesamaan derajat,
manusia, dan kewajiban rakyat sebsgai pengemban pemerintahan.

Demokrasi islam dianggap sebagaisistem yang mengekuhkan konsep-


konsep islam yang sudah lama berakar, yaitumusyawarah {syura}, persetujuan
{ijma}, dan penilaian interpretative yangmandiri {ijtihad} .

Musyawarah, konsensus, dan ijtihadmerupakan konsep-konsep yang


sangat penting bagi artikulasi demokrasi islamdalam kerangka keesaan tuhan dan
kewajiban-kewajiban manusia sebagaikhalifah-nya. Meskipun istilah-istilah ini
banyak diperdebatkan maknanya, namunlepas dari ramainya perdebatan
maknanya didunia islam, istilah-istilah inimemberi landasan yang efektif untuk
memahami hubungan antara islam dandemokrasi di dunia kontemporer.

Prinsip Prinsip Politik Luar Negeri Dalam Islam (Siasah Dauliyyah)

Dalam Al-Quran, ditemui beberapa prinsip politik luar negeri dalam Islam,
yaitu :

a. Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat, lihat QS.8:58, QS.9:4,


QS.16:91, QS.17:34.

b. Kehormatan dan Integrasi Nasional, lihat QS.16:92

8
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
c. Keadilan Universal (Internasional), lihat QS. 5:8.

d. Menjaga perdamaian abadi, lihat QS.5:61.

e. Menjaga kenetralan negara-negara lain, lihat QS.4:89,90.

f. Larangan terhadap eksploitasi para imperialis, lihat QS.6:92.

g. Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang Islam yang


hidup di negara. lihat QS.8:72.

h. Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral, lihat QS.60:8,9.

i. Kehormatan dalam hubungan Internasional, lihat QS.55:60.

j. Persamaan keadilan untuk para penyerang, lihat QS.2:195, QS.16:126, dan


QS.42:40.

Prinsip-prinsip dasar siasyah dalam Islam meliputi antara lain :

1. Musyawarah.

2. Pembahasan Bersama.

3. Tujuan bersama, yakni untuk mencapai suatu keputusan.

4. Keputusan itu merupakan penyelesaian dari suatu masalah yang dihadapi


bersama.

5. Keadilan.

6. Al-Musaawah atau persamaan.

7. Al-hurriyyah (kemerdekaan)

8. Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat .

9
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
Prioritas kebijakan luar negeri didasarkan pada nilai-nilai demokrasi
modern didirikan di dunia. Keterkaitan ini memungkinkan kita untuk memastikan
dukungan internasional dalam menyelesaikan prioritas kami. Berasal dari atas,
kita merumuskan misi layanan diplomatik dan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
penting dalam pemenuhan. Mendasar melayani kepentingan nasional dan nilai-
nilai berlabuh di Konsep Keamanan Nasional dan dinyatakan dalam visi presiden
yang mendorong tujuan menyeluruh dari kebijakan luar negeri kita untuk
meningkatkan keamanan dan status internasional Georgia, memastikan Georgia
'tepat dan posisi terhormat dalam sistem hubungan internasional, dan memajukan
kepentingan negara di dunia yang semakin mengglobal.
Dalam dunia sekarang ini saling bergantung, keamanan nasional dan
kemakmuran tidak dapat dicapai dalam isolasi dari seluruh dunia. Untuk
keamanan kami untuk menjadi abadi kita perlu mendukung keamanan global;
kemerdekaan dan kebebasan kita bergantung pada penghormatan terhadap
kedaulatan negara-negara lain di dunia; kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
negara-negara lain dan daerah akan mempengaruhi kesejahteraan warga negara
Georgia dan konsolidasi demokrasi di Georgia hanya dapat dicapai melalui
penguatan perkembangan demokrasi pada skala global. We will pursue foreign
policy that is conscious of these principles and faithful to these beliefs. Kami akan
mengejar kebijakan luar negeri yang sadar akan prinsip-prinsip ini dan setia
kepada keyakinan ini.
Untuk mencapai visi ini, kebijakan luar negeri Georgia abad ke-21 akan
berusaha untuk mewujudkan tindakan internasional yang memajukan kepentingan
nasional Georgia Georgia dan warga negara, serta memberikan kontribusi untuk
membangun masyarakat dunia yang di dalamnya ada kedamaian dan keamanan
abadi, sebuah memperluas demokrasi dan kemakmuran abadi.
Deklarasi dan artikulasi nilai-nilai inti dari Kementerian sangat penting untuk
mencapai keunggulan organisasi dan pemenuhan misi dan tujuan kami.
Dalam melaksanakan kebijakan luar negeri, kita beristirahat di atas seperangkat
nilai-nilai konstan yang mencerminkan apa Dinas Luar Negeri Georgia dan para
karyawan percaya.
Kami mendukung nilai-nilai ini sebagai standar tinggi sehingga para pegawai di

10
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
Kementerian, misi dan pelayanan konsuler luar negeri harus menjunjung tinggi
dan mengamati dalam pekerjaan mereka. We will ensure that higher performance
standards are achieved through integration of these values in achieving our
priorities and goals as well as in everyday work. Kami akan memastikan bahwa
standar kinerja yang lebih tinggi dapat dicapai melalui integrasi nilai-nilai ini
dalam mencapai prioritas dan tujuan kita maupun dalam pekerjaan sehari-hari.
Mereka akan membimbing strategi kami untuk rekrutmen, evaluasi, dan
pelatihan karyawan kami dan harus diinternalisasi oleh setiap anggota staf Dinas
Luar Negeri.

Prinsip-prinsip dasar politik Islam

Sistem politik berdasarkan atas tiga (3) prinsip yaitu :

a) Hakimiyyah Ilahiyyah

Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilandan kedaulatan hukum tertinggi


dalam sistem politik Islam hanyalah hak mutlakAllah.

Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhakdisembah) melainkan Dia, bagi-
Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, danbagi-Nyalah segala penentuan dan
hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Al-Qasas: 70)

Hakimiyyah Ilahiyyah membawa pengertian-pengertian berikut:

Bahawasanya Allah Pemelihara alam semesta yang pada hakikatnya


adalahTuhan yang menjadi pemelihara manusia, dan tidak ada jalan lain bagi
manusia kecuali patuh dan tunduk kepada sifat IlahiyagNya Yang Maha Esa.

Bahawasanya hak untuk menghakimi dan meng adili tidak dimiliki olehsesiap
kecuali Allah. Bahawasanya hanya Allah sahajalah yang memiliki hak
mengeluarkan hukumsebab Dialah satu-satuNya Pencipta.

Bahawasanya hanya Allah sahaja yang memiliki hakmengeluarkan peraturan-


peraturan sebab Dialah satu-satuNya Pemilik.

11
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
Bahawasanya hukum Allah adalah suatu yang benar sebabhanya Dia sahaja
yang Mengetahui hakikat segala sesuatu dan di tanganNyalahsahaja penentuan
hidayah dan penentuan jalan yang selamat dan lurus.

Hakimiyyah Ilahiyyah membawa arti bahwa terasutama kepada sistem


politik Islam ialah tauhid kepada Allah di segi Rububiyyahdan Uluhiyyah.

b) Risalah

Risalah bererti bahawa kerasulan beberapaorang lelaki di kalangan


manusia sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammads.a.w adalah suatu asas
yang penting dalam sistem politik Islam. Melaluilandasan risalah inilah maka para
rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allahdalam bidang perundangan dalam
kehidupan manusia. Para rasul meyampaikan,mentafsir dan menterjemahkan
segala wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan.

Dalam sistem politik Islam, Allah telahmemerintahkan agar manusia


menerima segala perintah dan larangan Rasulullahs.a.w. Manusia diwajibkan
tunduk kepada perintah-oerintah Rasulullah s.a.w dantidak mengambil selain
daripada Rasulullah s.a.w untuk menjadi hakim dalamsegala perselisihan yang
terjadi di antara mereka. Firman Allah:

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikanAllah kepada Rasul-Nya yang
berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untukAllah, Rasul, kerabat Rasul,
anak-anak yatim, orang-orang miskin danorang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja di antara
kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamumaka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; danbertakwalah kepada Allah.
SesungguhnyaAllah sangat keras hukuman-Nya. (Al-Hasyr: 7)

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hinggamereka


menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan,
kemudianmereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan
yang kamuberikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(An-Nisa: 65)

12
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
c) Khalifah

Khilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumiini


adlah sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaanyang telah diamanahkanini,
maka manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas
yangditetapkan. Di atas landasan ini, maka manusia bukanlah penguasa atau
pemiliktetapi hanyalah khalifah atau wakilAllah yang menjadi Pemilik yang
sebenar.

Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di mukabumi


sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (Yunus:
14)

Seseorang khalifah hanya menjadi khalifah yang sah selama mana ia


benar-benar mengikuti hukum-hukum Allah. Ia menuntun agar tugas khalifah
dipegang oleh orang-orang yang memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Terdiri dari pada orang-orang yang benar-benar boleh menerima dan


mendukung prinsip-prinsip tanggng jawab yang terangkum dalam pengertian
kkhilafah.

2.Tidak terdiri dari pada orang-orang zalim, fasiq, fajir dan lalai terhadap Allah
serta bertindak melanggar batas-batas yang ditetapkan olehNya.

3. Terdiridaripada orang-orang yang berilmu, berakal sihat, memiliki kecerdasan,


kearifanserta kemampuan intelek dan fizikal.

4.Terdiri daripada orang-orang yang amanah sehingga dapt dipikulkan


tanggungjawab kepadamereka dengan yakin dan tanpa keraguan.

Pemerintahan baru wajib di patuhi kalau politik dan kebijaksanaannya


merujuk kepada Al-Quran dan hadist atau tidak bertentangan dengan keduanya.

13
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
PRINSIP-PRINSIP UTAMA SISTEM POLITIK ISLAM

1) Musyawarah

Asas musyawarah yang paling utamaadldah berkenaan dengan pemilihan


ketua negara dan oarang-oarang yang akanmenjawat tugas-tugas utama dalam
pentadbiran ummah. Asas musyawarah yang keduaadalah berkenaan dengan
penentuan jalan dan cara pelaksanaan undang-undang yangtelah dimaktubkan di
dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Asas musyawarah yangseterusnya ialah
berkenaan dengan jalan-jalan bagi menetukan perkara-perkarabaru yang timbul di
dalangan ummah melalui proses ijtihad.

2) Keadilan

Prinsip ini adalah berkaitan dengankeadilan sosial yang dijamin oleh


sistem sosial dan sistem ekonomi Islam. Dalampelaksanaannya yang luas, prinsip
keadilan yang terkandung dalam sistem politikIslam meliputi dan merangkumi
segala jenis perhubungan yang berlaku dalamkehidupan manusia, termasuk
keadilan di antara rakyat dan pemerintah, di antaradua pihak yang bersebgketa di
hadapan pihak pengadilan, di antara pasangansuami isteri dan di antara ibu bapa
dan anak-anaknya.kewajipan berlaku adil danmenjauhi perbuatan zalim adalah di
antara asas utama dalam sistem sosial Islam,maka menjadi peranan utama sistem
politik Islam untuk memelihara asas tersebut.Pemeliharaan terhadap keadilan
merupakan prinsip nilai-nilai sosial yang utamakerana dengannya dapat
dikukuhkan kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

3) Kebebasan

Kebebasan yang diipelihara olehsistem politik Islam ialah kebebasan yang


berterskan kepada makruf dankebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan yang
sebenaradalah tujuan terpentingbagi sistem politik dan pemerintahan Islam serta
menjadi asas-asas utama bagiundang-undang perlembagaan negara Islam.

14
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
4) Persamaan

Persamaan di sini terdiri daripadapersamaan dalam mendapatkan dan


menuntut hak, persamaan dalam memikultanggungjawab menurut peringkat-
peringkat yang ditetapkan oleh undang-undangperlembagaan dan persamaan
berada di bawah kuatkuasa undang-undang.

5) Hak menghisab pihak pemerintah

Hak rakyat untuk menghisab pihakpemerintah dan hak mendapat


penjelasan terhadap tindak tanduknya. Prinsip iniberdasarkan kepada kewajipan
pihak pemerintah untuk melakukan musyawarah dalamhal-hal yang berkaitan
dengan urusan dan pentadbiran negara dan ummah. Hakrakyat untuk disyurakan
adalah bererti kewajipan setiap anggota dalammasyarakat untuk menegakkan
kebenaran dan menghapuskan kemungkaran. Dalampengertian yang luas, ini juga
bererti bahawa rakyat berhak untuk mengawasi danmenghisab tindak tanduk dan
keputusan-keputusan pihak pemerintah.

TUJUAN POLITIK MENURUT ISLAM

Tujuan sistem politik Islam adalahuntuk membangunkan sebuah sistem


pemerintahan dan kenegaraan yang tegak di atasdasar untuk melaksanakan
seluruh hukum syariat Islam. Tujuan utamanya ialah menegakkan sebuah negara
Islam atau Darul Islam. Dengan adanya pemerintahan yang mendukungsyariat,
maka akan tertegaklah Ad-Dindan berterusanlah segala urusan manusia menurut
tuntutan-tuntutan Ad-Dintersebut. Para fuqahak Islam telah menggariskan 10
perkara penting sebagai tujuankepada sistem politik dan pemerintahan Islam:

1) Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telahdisepakati oleh


ulamak salaf daripada kalangan umat Islam.

2) Melaksanakanproses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah


dikalanganorang-orang yang berselisih.

15
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
3) Menjagakeamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam
keadaan aman dandamai.

4) Melaksanakanhukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi


melindungi hak-hak manusia.

5) Menjaga perbatasan negara dengan pelbagai persenjataanbagi menghadapi


kemungkinan serangan daripada pihak luar.

6) Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam.

7) Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekahsebagaimana yang


ditetapkan syarak.

8) Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan daripadaperbendaharaan


negara agar tidak digunakan secara boros atau kikir.

9) Melantik pegawai-pegawai yang cekap dan jujur bagimengawal kekayaan


negara dan menguruskan hal-ehwal pentadbiran negara.

10) Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yangrapi dalam hal-ehwal awam


demi untuk memimpin negara dan melindungi Ad-Din.

Syarat Kepemimpinan Politik dalam Islam

Kepemimpinan politik dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat yang


telah digariskan oleh ajaran agama. Penjelasan itu terdapat dalam surat An-
Nisa,(4):58-59. Pada ayat itu disimpulkan bahwa terdapat beberapa syarat
kepemimpinan politik dalam Islam antara lain;

1. Amanah yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan kewenangan yang


diemban

2. Adil yaitu mampu menempatkan segala sesuatu secara tepat dan


proporsional

16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
3. Taat kepada Allah dan Rasul

4. Menjadikan quran dan sunnah sebagai referensi utama.

Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional

Kekuasaan tanpa landasan moral, cepat atau lambat dipastikan akan


berdampak buruk bagi tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Upaya untuk
membangun dan memelihara kebersamaan tinggal sekadar retorika, yang
mencuat justru ego ego berkedok kemunafikan. Posisi dalam struktur
pemerintahan, tidak lagi dianggap sebagai amanah buat memperjuangkan nasib
rakyat, melainkan lahan basah untuk memanjakan hasrat pribadi atau
kepentingan golongan.
Akibatnya, demi menduduki jabatan tertentu, orang tak segan segan
menghalalkan segala cara. Seperti mengeksploitasi massa untuk unjuk kekuatan,
political money untuk merekrut dukungan, memanipulasi angka perhitungan
dalam pemilu, dan lain sebagainya. Bahkan kalau perlu rakyat dijadikan tumbal
dalam rekayasa politik. Sehingga lambat laun lahirlah sebuah citra negatif: politik
itu kotor!
Mencermati peta perpolitikan di Indonesia, kalau mau jujur, masih jauh
dari gambaran menggembirakan. Nilai nilai kemanusiaan, etika moral, sering
terabaikan. Dan, umat Islam (penyandang predikat khalifah di muka bumi) sangat
tidak layak untuk berdiam diri menyaksikan wajah perpolitikan di negeri ini
berlangsung corat marut. Harus ada rasa tergugah untuk melakukan perubahan
konstruktif.
Munculnya pemikiran reformis dan kreatif dalam penyampaian pesan pesan
kemanusiaan Islam inilah yang ingin disosialisasikan Ahmad Syafii Maarif,
dalam bukunya Islam & Politik, Upaya Membingkai Peradaban.

17
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
Syafii Maarif, optimis Islam akan mampu memberi corak pertumbuhan
dan perkembangan masyarakat yang berwawasan moral. Asalkan Islam dipahami
secara benar dan realistis, tidak diragukan lagi akan berpotensi dan berpeluang
besar untuk ditawarkan sebagai pilar pilar peradaban alternatif di masa depan.
Sumbangsih solusi Islam terhadap masalah masalah kemanusiaan yang semakin
lama semakin komplek ini, baru punya makna historis bila umat Islam sendiri
dapat tampil sebagai umat yang beriman. Menyikapi tantangan tersebut, hal paling
mendasar adalah bahwa umat Islam tidak boleh terpecah belah oleh dua kutub
pemikiran: antara ilmu agama dan ilmu sekuler. Dengan bekal perpaduan spritual
dan intelektual, maka posisi umat Islam yang semula berada di buritan, dimasa
mendatang diharapkan menjadi lokomotif dalam membangun masyarakat
bermoral yang diback up kemantapan ontologi.
Kalau mau menelusuri sejauhmana pengaruh Islam terhadap perpolitikan di
Indonesia, akar sejarahnya boleh dikata cukup panjang. Sejak abad 13, sebelum
para kolonial menceng-keramkan kekuasaannya di Nusantara ini, kita sudah
mengenal beberapa kerajaan Islam seperti di Sumatera, Maluku, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi dan NTB. Namun yang paling monumental adalah saat
perdebatan seputar usul konstitusi Indonesia. Daulah Islamiyah bersaing dengan
Asas Pancasila. Format Piagam Jakarta, dengan tujuh kata kuncinya, yakni:
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya, hanya
sempat bertahan selama 57 hari. Sebab pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila
dite-tapkan sebagai dasar filosofis negara.
Langkah tersebut merupakan kompromi politik demi menjaga persatuan dan
kesatuan, mengingat bangsa ini sangat plural, meski mereka yang beragama
Islam. Dengan bahasa yang lugas, Syafii Maarif, penulis buku ini, menilai
penamaan negara tidak terlalu fundamental. Yang penting, dalam kehidupan
kolektif cita cita politik Islam dilaksanakan. Wawasan moral tentang kekuasaan
itulah yang dimaksud aspirasi Islam. Bagi Islam, apa yang bernama kekuasaan
politik haruslah dijadikan kendaraan penting untuk mencapai tujuan Islam
seperti: penegakkan keadilan, kemerdekaan, humanisme egaliter, yang
berlandaskan nilai nilai tauhid.
Sayangnya, sejak Orde Lama hingga tumbangnya Orde Baru kelompok

18
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
kelompok santri yang tergabung dalam Muhammadiyah, Al Irsyad, Persis,
Nahdhatul Ulama, Al Washliyah, PUI (Persatuan Umat Islam), Perti (Persatuan
Tarbiyah Islamiyah), Nahdhatul Wathan, Masyumi dan lain lain telah lumpuh
secara politik dan ekonomi, sehingga kurang terlatih untuk menjadi dewasa dalam
peolitik nasional.
Di masa Orde Baru yang feodal serta otoritarian, terutama anggota Korpri
sekian lama mental mereka terpasung, sehingga tak punya peluang untuk
menawarkan pemikiran alternatif. Mereka cenderung menjadi corong pemerintah.
Tak heran, kalau dalam beberapa pemilu Golkar selalu tampil sebagai pemenang.
Demikian pula, di era reformasi ini, banyak melahirkan politisi politisi karbitan
yang orientasi perjuangannya cuma untuk mengincar kursi jabatan. Mereka begitu
gampang berkoar mencaplok slogan demi kepentingan bangsa dan negara,
padahal tujuan akhir tak lain adalah untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Maka, dalam kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan sekarang, sudah
waktunya bagi kita semua untuk berpikir jernih, serius, tidak terombang ambing
oleh pernyataan pernyataan politik yang a historis. Karena, semua itu penuh racun
yang menghancurkan. Golongan santri tidak boleh lagi bermain di wilayah
pinggir sejarah, turut menari menurut irama genderang yang ditabuh pihak lain.
Oleh sebab itu, kita perlu menyiapkan para pemain yang handal, berakhlak mulia,
profesional, dan punya integritas pribadi yang tangguh dan prima (hal 81).
Dengan begitu, umat Islam di negara ini diharapkan tidak lagi
termarginalisasi. Politik Islam harus mampu merepresentasikan idealismenya
sebagai rahmatan lil alamin, sehingga tidak mudah dicap sebagai ekstremis atau
sempalan. aliansyah jumbawuya

Reaksi:

Kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara ialah :

1) Politik ialah: Kemahiran

2) Menghimpun kekuatan

3) Meningkatkan kwantitas dan kwalitas kekuatan

19
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
4) Mengawasi kekuatan dan

5) Menggunakan kekuatan, untukmencapai tujuan kekuasaan tertentu


didalamnegara atau institut lainnya.

Kontribusi umat Islam dalam perpolitikan Nasional sudah dimulai


semenjak masa penjajahan (prakemerdekaan).

20
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia diciptakan Allah dengan sifat bawaan ketergantungan kepada-


Nya di samping sifat-sifat keutamaan, kemampuan jasmani dan rohani yang
memungkinkan ia melaksanakan fungsinya sebagai khalifah untuk memakmuran
bumi. Namun demikian, perlu dikemukakan bahwa dalam keutamaan manusia itu
terdapat pula keterbatasan atau kelemahannya. Karena kelemahanya itu, manusia
tidak mampu mempertahankan dirinya kecuali dengan bantuan Allah.

Bentuk bantuan Allah itu terutama berupa agama sebagai pedoman hidup
di dunia dalam rangka mencapai kebahagiaan di akhirat nanti. Dengan bantuan-
Nya Allah menunjukkan jalan yang harus di tempuh manusia untuk mencapai
tujuan hidupnya. Tujuan hidup manusia hanya dapat terwujud jika manusia
mampu mengaktualisasikan hakikat keberadaannya sebagai makhluk utama yang
bertanggung jawab atas tegaknya hukum Tuhan dalam pembangunan
kemakmuran di bumi untuk itu Al-Qur'an yang memuat wahyu Allah,
menunjukkan jalan dan harapan yakni (1) agar manusia mewujudkan kehidupan
yang sesuai dengan fitrah (sifat asal atau kesucian)nya, (2) mewujudkan kebajikan
atau kebaikan dengan menegakkan hukum, (3) memelihara dan memenuhi hak-
hak masyarakat dan pribadi, dan pada saat yang sama memelihara diri atau
membebaskan diri dari kekejian, kemunkaran dan kesewenang-wenangan. Untuk
itu di perlukan sebuah system politik sebagain sarana dan wahana (alat untuk
mencapai tujuan) yaitu Politik Islam.

B. Saran

Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh, sudah sepatutnya


memiliki peran utama dalam kehidupan politik sebuah negara. Untuk menuju ke
arah integrasi kehidupan masyarakat, negara dan Islam diperlukan ijtihad yang
akan memberikan pedoman bagi anggota parlemen atau politisi dalam
menjelaskan hujahnya dalam berpolitik. Dan interaksi umat Islam yang hidup

21
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
dalam alam modern ini dengan politik akan memberikan pengalaman dan
tantangan baru menuju masyarakat yang adil dan makmur. Berpolitik yang bersih
dan sehat akan menambah kepercayaan masyarakat khususnya di Indonesia bahwa
memang Islam mengatur seluruh aspek mulai ekonomi, sosial, militer, budaya
sampai dengan politik.

22
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
DAFTAR PUSTAKA

http://meutzolkin.blogspot.com/2010/12/makalah-agama-tentang-politik-
islam.html

http://awandaniaputry.blogspot.com/2013/04/makalah-politik-islam.html

23
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

Anda mungkin juga menyukai