Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan
campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang
menimbulkan kerugian buat si anak. Anak dianggap sudah mendapat kekebalan campak, hingga
anak melewatkan vaksinasi campak.
Cara Penularan
Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi melalui udara ( sampai
2 jam setelah penderita campak meninggalkan ruangan ).
Waktu Penularan: 4 hari sebelum dan 4 hari setelah ruam.
Penularan maksimum pada 3-4 hari setelah ruam.
Pengobatan :
Pada umumnya penyakit Campak dapat sembuh dengan sempurna. Komplikasi terjadi bila
kekebalan anak tidak bagus atau anak menderita kurang gizi.
Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi,
obat anti-demam, obat batuk dan pilek. Bila tidak ada komplikasi dilakukan rawat jalan.
Rawat Inap bila:
Demam tinggi (>39C), dehidrasi, kejang, asupan makanan / minuman sulit, atau adanya
komplikasi.
Pemberian Vitamin A (100.000 IU untuk anak usia 6-12 bulan dan 200.000 IU untuk >12
bulan. Vitamin A ini berfungsi untuk perbaikan selaput lendir ( mata, mulut, hidung, usus)
yang meradang.
Radang telinga tengah, radang paru-paru yang terjadi sebagai komplikasi harus diobati
dengan antibiotik.
Jika anak menderita radang otak sebagai komplikasi dari campak, maka anak harus dirawat
dan ditangani secara intensif di rumah sakit.
Obat-obat yang digunakan biasanya berguna untuk membantu mengurangi gejala-gejala
yang timbul, misalnya seperti pemberian obat penurun panas (parasetamol, ibuprofen)
untuk menurunkan demam.
Pencegahan :
Vaksinasi campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak.
Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan, pemberian vaksin dibawah umur 9
bulan kurang efektif karena bayi masih mendapatkan proteksi kekebalan dari ibu.
Vaksin kombinasi MMR ( Measles, Mumps, Rubella), dilakukan pada usia 12-15 bulan dan
diulang saat usia 4-7 tahun.
Bayi yang pernah sakit campak sebelum usia 9 bulan apakah perlu divaksin
campak? Karena beberapa penyakit virus lain gejalanya mirip campak, sehingga orangtua
bahkan dokter keliru, bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus lain dianggap sebagai
campak. Seandainya benar-benar pernah menderita campak, bayi tetap boleh diberikan
vaksin campak, tidak merugikan bayi, karena kekebalannya hanya bertahan beberapa tahun.
Oleh karena itu semua anak balita dan usia sekolah di daerah yang banyak kasus campak
dan cakupan imunisasinya masih rendah harus mendapat imunisasi campak ulangan
(penguat) agar kekebalannya bisa berlangsung lama.
Perawatan
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika anak anda terkena campak dan anda
melakukan perawatan sendiri di rumah, antara lain:
1. Diisolasi
Karena penyakit campak mudah menular, si kecil harus diisolasi. Dia harus libur sekolah
sampai benar-benarsembuh agar tidak menulari teman-temannya. Jika memiliki adik yang
masih bayi , lebih-lebih yang belum diimunisasi, dia harus dipisahkan dari adiknya.
2. Barang-barang tersendiri
Sampai campak yang dideritanya pulih total, si kecil harus menggunakan barang-barang
tersendiri yang tak boleh digunakan orang lain. misalnya, peralatan makan dan peralatan
mandi yang berisiko menularkan virus lewat kontak langsung.
3. Dimandikan
Menurut Dr. Lineus Hewis, SpA, dokter anak dari The Jakarta Women & children Clinic,
salah satu mitos mengenai campak adalah tidak boleh memandikan anak. Padahal, jika
demam sudah turun, anak harus tetap dimandikan meski ruam-ruam telah muncul di
tubuhnya. Sebab, ruam-ruam itu akan menimbulkan gatal, lebih-lebih jika bercampur dengan
keringat. Mandi akan mengurangi rasa gatal dan membuat anak merasa segar. Gunakan
sabun bayi dan gosok tubuhnya dengan lembut. saat menghanduki anak lakukan dengan
perlahan.
4. Istirahat dan makan makanan yang bergizi
Selama masa penyembuhan, anak harus beristirahat cukup dan diberi makanan bergizi yang
mudah dicerna untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Hindari makanan yang bisa
merangsang timbulnya batuk, seperti gorengan dan coklat.
5. Konsultasi dengan dokter
Inilah yang terpenting. Anda harus berskonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang
tepat. Berikan obat pada anak sesuai resep dokter. Jangansegan-segan bertanya mengenai
hal-hal yang belum anda ketahui.
Daftar Pustaka
www.duniabunda.com
www.klinikanaksatmoko.com. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, Buku Pedoman
Imunisasi Di Indonesia. 2009
www.pantirapih.or.id
Departemen Kesehatan RI, 2008, Modul MTBS Revisi tahun 2008
EVALUASI SELAMA PENYULUHAN CAMPAK