Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kopling adalah bagian yang diperlukan pada kendaraan yang penggerak
utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Pada tahap
pertama mesin dihidupkan tanpa digunakan tenaganya. Oleh karena itu,pada
tahap pertama mesin harus dapat berputar dahulu dan kemudian memindahkan
tenaganya perlahan-lahan pada roda belakang sehingga kendaraan akan
bergerak perlahan-lahan.Selain itu, mesin juga harus bebas bila mengganti gigi
transmisi. Maka diperlukan pemasangan kopling yang letaknya diantara mesin
dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan membebaskan putaran
mesin.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang
system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system koplin g
masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada
pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya
dengan system kopling dan lebih difokuskan pada kopling gesek.

B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa permasalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah
1. Apa Pengertian , Fungsi dan Jenis Kopling ?
2. Apa saja Syarat yang harus dipenuhi Kopling ?
3. Apa Pengertian ,Komponen dan Jenis Kopling Gesek?
4. Bagaimana Prinsip Kerja dan Cara Kerja Kopling Gesek ?
5. Masalah apa yang sering terjadi pada mekanisme Kopling Gesek ?
6. Bagaimana Mengatasi Masalah yang terjadi pada Mekanisme Kopling
Gesek ?

1
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui Pengertian , Fungsi dan Jenis Kopling pada Kendaraan.
2. Mengetahui Syarat Apa saja yang Harus Dipenuhi Kopling.
3. Mengetahui Pengertian , Komponen dan Jenis Kopling Gesek.
4. Mengetahui Prinsip Kerja dan Cara Kerja Kopling Gesek.
5. Mengetahui Masalah yang Sering terjadi pada mekanisme Kopling Gesek.
6. Mengetahui Cara Mengatasi Masalah yang terjadi pada Mekanisme
Kopling Gesek.

2
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian & Fungsi Kopling


Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau
system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk
memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga
dengan lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya
putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya.
Dan sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer
oleh pemindah daya ke roda penggerak.

Gambar 1. Komponen sistem pemindah tenaga

B. Syarat Kopling.
Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat-syarat minimal
sebagai berikut :
Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut. Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan
dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut
berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara
bertahap.
Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip Jika kopling
sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat koping tidak
boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada saat
kita operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan putaran

3
dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan,
sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling harus
menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam memutus
dan menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak
banyak membutuhkan waktu.

C. Jenis-Jenis Kopling
1. Kopling Gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya
adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek.
Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Kopling piringan (disc clutch)
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
piringan atau disc.
b. Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan
menjadi 2 yaitu :
a. Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan
koplingnya hanya satu.

Gambar 2. Bagian-bagian kopling plat tunggal


b. Kopling plat ganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih
dari satu.

4
Gambar 3. Unit kopling ganda

Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan


panas, sehingga memerlukan media pendinginan
Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :
a. Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau
disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada
jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang
diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga
banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu
pendinginan.
b. Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau
disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/
minyak).
Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat
meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas
penekan.
Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi :
a. Kopling pegas spiral
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam
pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki
kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan
kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan
kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang,

5
terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan
komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral
ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan
kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.

Gambar 4. Unit kopling pegas spiral


b. Kopling pegas diaphragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan yaitu kontruksinya
tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat),
sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada
kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.

Gambar 5. Unit kopling pegas spiral

2. Kopling Magnet

Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya


dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah
magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke
dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan
atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang
dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah

6
daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya digunakan sebagai kopling
pada kompresor air conditioner (AC).

Gambar 6. Unit kopling magnet


3. Kopling Fluida
Kopling jenis ini tidak menggunakan bidang gesek seperti kopling pada
umumnya. Kopling ini menggunakan sistem hidrodinamik. Poros
penggerak terhubung dengan pompa hidrolik, sedangkan poros yang
digerakkan terhubung dengan motor hidrolik. Pompa dan motor hidrolik
tersebut menggunakan media kerja oli hidrolik tertentu yang mampu
bekerja di tekanan dan temperatur tinggi. Sistem kopling ini digunakan pada
sistem transmisi otomatis mobil.

Gambar 7. Unit kopling fluida

D. Kopling Gesek
1. Pengertian
Kopling gesek merupakan sebuah kopling yang memanfaatkan gaya gesek
yang terjadi pada bidang gesek untuk melakukan pemindahan daya.
2. Komponen utama kopling gesek

7
Gambar 8. Komponen utama kopling gesek
1. Plat kopling
Berfungsi menerima dan meneruskan tenaga mesin dari roda penerus
dan plat penekan ke input shaft transmisi.
2. Tutup kopling
Berfungsi sebagai dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai
tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya
penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
3. Plat penekan (Pressure plat)
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan
adanya tekanan pegas penekan.
4. Pegas penekan (Pressure spring)
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.
5. Bantalan pembebas (Release bearing)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas
pembebas/ pegas diaphragma pada saat kopling ditekan.
6. Pressure lever Fungsi :
Berfungsi untuk mengungkit plat tekan dalam upaya membebaskan/
menghubungkan kampas kopling.
7. Garpu pembebas (Release fork)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong tarik dari pedal kopling untuk
menekan bantalan pembebas (release bearing).

E. Prinsip Kerja Kopling Gesek


1. Prinsip Kerja secara Umum
Secara umum kopling gesek dipakai pada suatu sistem dimana sistem
penggerak dan sistem yang digerakkan harus dihubungkan dan atau dilepas

8
ketika sistem tersebut sedang bekerja. Peralatan ini terdiri dari dua bagian
utama, yaitu dua buah plat/bidang gesek yang masing-masing dihubungkan
dengan poros input dan poros output. Poros input berhubungan dengan
sistem penggerak sedang poros output dengan sistem yang digerakkan.

Gambar 9. Prinsip secara umum kopling gesek

Pemindahan daya tidak terjadi menakala kedua bidang gesek tidak teropel.
Ketika kedua plat gesek belum terkopel sepenuhnya maka akan terjadi gaya
gesek tangensial aksi dan reaksi yang sama besar pada kedua permukaan
plat serta menimbulkan torsi putar pada kedua poros. Dalam kondisi
demikian putaran poros input tidak sama dengan putaran poros output
karena daya poros belum dapat sepenuhnya dipindahkan oleh kopling.
Besarnya gaya gesek yang terjadi meningkat dengan makin besarnya gaya
normal pada permukaan plat. Ketika torsi yang terjadi karena meningkatnya
gaya gesek sama dengan torsi beban maka kedua poros akan berputar
dengan kecepatan yang sama sehingga kedua plat tidak lagi saling
bergesekan.Kopling untuk kendaraan bermotor pada umumnya
direncanakan dengan kondisi normal yang terkopel dan menggunakan pegas
untuk menghasilkan gaya normal yang dibutuhkan. Oleh karena operasional
pemakaian kopling di kendaraan berlawanan dengan penjelasan di atas.
Untuk melepas kopling justru diperlukan gaya untuk melawan gaya pegas
tersebut dan sebaliknya tidak diperlukan gaya luar untuk menekan plat
kopling.
2. Menghitung daya dan torsi pada kopling gesek
Kopling gesek bekerja dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada
kedua plat geseknya ketika keduanya saling ditekan. Besarnya gaya gesek

9
tangansial yang terjadi ketika kedua plat gesek terkopel sepenuhnya Fs,
dapat rumuskan sebagai berikut :

Jika gaya gesek tersebut diasumsikan bekerja pada jari-jari rata plat
kopling (lihat gambar 1) maka besarnya torsi gesek yang terjadi Ts dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1 2
= ( + )
4 4

Oleh karena pada kondisi ini tidak ada slip diantara kedua plat kopling maka
besarnya daya yang dipindahkan ke poros output sama dengan daya poros
input. Besarnya daya tersebut dapat dihitung dari hasil kali antara torsi dan
putaran poros input atau poros output.Secara matematika besarnya daya (D)
ditulis sebagai berikut :

Ketika kondisi kopling slip rumusan gaya, torsi dan daya di atas pada
prinsipnya sama akan tetapi koefisien gesek yang digunakan adalah
koefisien gesek kinetik. Untuk membedakan kedua kondisi maka indek s
pada rumus-rumus tersebut diganti dengan k. Hal yang berbeda dari kedua
kondisi adalah bahwa pada kondisi kopling slip daya yang dipindahkan pada
poros input lebih kecil dari daya pada poros input karena sebagian akan
berubah menjadi energi panas. Keseimbangan daya tersebut dapat ditulis
sebagai berikut:

= +

Daftar notasi :
Fs = gaya gesek tangensial
s = koefisien gesek static plat kopling

10
N = gaya normal yang bekerja pada plat kopling
D1= diameter luar plat gesek
D2= diameter poros
Ts= torsi gesek
D = daya
n = putaran poros in/out put
Din = daya pada poros input
Dout = daya pada poros output
Q = panas karena gesekan tiap satuan waktu

F. Cara Kerja Kopling Gesek


Secara umum Cara kerja kerja kopling gesek plat tunggal adalah sebagai barikut
1. Saat pedal kopling ditekan

Gambar 10. Cara kerja kopling gesek saat pedal kopling ditekan

Jika pedal kopling ditekan sebagian, tekanan pedal akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak kopling akan mendorong plat penekan melawan
sebagian/setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke
fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat
kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan gaya
mesin diteruskan sebagian. Urutan proses pemindah tenaga pada saat pedal
kopling ditekan adalah sebagai berikut pedal kopling release fork

release bearing pegas diafragma preassure plat clutch disk


flywheel.

11
Gambar 11.Cara kerja kopling pada saat pedal kopling dilepas

Jika pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel
dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan
demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.

G. Tipe Pegas Diaphragma Dan Pegas Spiral


1. Tipe pegas diafragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.

Gambar 12. Kopling tipe pegas diaphragma


Kelebihan dan kekurangan tipe pegas diaphragma
Tipe kopling pegas diapragma mempunyai keuntungan sebagai berikut :
a. Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoprasikan pedal kopling disahakan
sekecil mungkin
b. Pegas diaphragma menekan plat penekan lebih merata dibandingkan
dengan pegas coil.
c. Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak menguragi tekanan pada
plat penekan.

12
d. Selama sekeliling permukaannya rata, kopling tetap seimbang.
e. Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang
pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas
diafragma bebas dari problem ini.
f. Pegas diaphragma memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil,
sehingga sirip sirip pendingin dapat diletakan pada plat penekan.
g. Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit daripada tipe pegas koil.
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan yaitu kontruksinya tidak
sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga
kebanyakan kopling pegas diaphragma ini digunakan pada kendaraan
ringan yang mengutamakan kenyamanan.
2. Tipe pegas spiral

Gambar 13. Kopling tipe pegas spiral


Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral.
Keutungan Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki kelebihan :
a. penekanannya kuat.
b. kerjanya cepat/ spontan.
Sedangkan kekurangannya dari tipe pegas spiral
a. Penekanan kopling berat.
b. tekanan pada plat penekan kurang merata.
c. jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang.
d. terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi.
e. komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral
ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan
kekuatan

13
f. bekerja pada putaran lambat.

H. Masalah Yang Sering Terjadi Pada Mekanisme Kopling Gesek Dan Cara
Memperbaiki Nya
1. Kopling slip
a. gerak bebas pedal kopling, stel kebebasan berlebihan pedal kopling.
b. terdapat oli pada permukaan disc, bongkar & bersihkan.
c. permukaan disc bergelombang, bongkar & gerinda/ ganti.
d. pegas kopling lemah, bongkar & ganti.
e. kabel kopling berkarat, lepas beri oli atau lepas & ganti.
f. kapas kopling habis, bongkar & ganti.
2. Kopling bergetar
a. terdapat oli pada plat, bongkar & bersihkan kopling atau ganti.
b. dreg lager menggeser, bongkar & lumasi atau ganti.
c. pegas kopling lemah, bongkar & ganti.
d. kelingan kampas, lepas bongkar & ganti.
e. kontak permukaan disc, bongkar & gerinda rusak atau ganti.
f. periksa dudukan mesin & transmisi, ganti atau rusak.
3. Suara berisik
a. dreg lager rusak, bongkar & ganti yang tidak lazim.
b. pilot bearing rusak, bongkar & ganti.
c. kebebasan pedal kopling, stel kebebasan berlebihan pedal kopling.
4. Tidak ada respon ketika pedal kopling di injak
a. plat kopling habis, bongkar & ganti.
b. kebebasan pedal kopling, stel kebebasan pedal kopling.
c. baut pemegang unit rumah bongkar & keraskan kopling kendor.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak
atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan
fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit
pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.
2. Syarat yang harus dipenuhi Kopling :
a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut.
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip.
c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
3. Secara Garis Besar Kopling dibedakan menjadi 3 Jenis :
Kopling Gesek
Kopling Magnet
Kopling Fluida
4. Kopling gesek merupakan sebuah kopling yang memanfaatkan gaya gesek
yang terjadi pada bidang gesek untuk melakukan pemindahan daya.
5. Komponen Utama Kopling Gesek :
Plat kopling
Tutup kopling
Plat penekan (Pressure plat)
Pegas penekan (Pressure spring)
Bantalan pembebas (Release bearing)
Pressure lever
Garpu pembebas (Release fork)
6. Jenis Kopling Gesek. Secara Garis besar Kopling Gesek Dibedakan menjadi
2 jika dilihat dari pegas penekanannya :
Kopling Tipe Pegas Diaphragma
Kopling Tipe Pegas Spiral

15
7. Kelebihan dan Kekurangan Kopling Gesek Tipe Pegas Diaphragma
Kelebihan :
Tenaga Pengoperasian Kecil
Penekanan Pressure Plate lebih merata
Jumlah bagian lebih sedikit dibandingkan tipe Pegas Spiral
Kekuatan Pegas tidak berkurang saat kecepatan tinggi
Kekurangan :
Kontruksinya tidak sekuat Pegas Spiral
Kurang Responsif
8. Kelebihan dan Kekurangan Kopling Gesek Tipe Pegas Spiral
Kelebihan :
Penekanan Kuat
Lebih Responsif
Kekurangan :
Penekanan Kopling Berat
Tekanan pada pelat penekan kurang merata
Terpengaruh gaya Sentrifugal pada kecepatan tinggi
Komponennya Lebih Banyak
9. Cara Kerja Kopling Gesek
a. Saat pedal kopling ditekan
Urutan proses pemindah tenaga pada saat pedal kopling ditekan adalah
sebagai berikut pedal kopling release fork release bearing
pegas diafragma preassure plat clutch disk flywheel.
b. Saat Pedal Kopling tidak di tekan
Jika pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong
dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke
fly wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar
bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan
sepenuhnya (100%) tanpa slip.
10. Masalah yang Sering terjadi pada Mekanisme Kopling Gesek

16
a. Kopling slip
gerak bebas pedal kopling, stel kebebasan berlebihan pedal kopling.
terdapat oli pada permukaan disc, bongkar & bersihkan.
permukaan disc bergelombang, bongkar & gerinda/ ganti.
pegas kopling lemah, bongkar & ganti.
kabel kopling berkarat, lepas beri oli atau lepas & ganti.
kapas kopling habis, bongkar & ganti.
b. Kopling bergetar
terdapat oli pada plat, bongkar & bersihkan kopling atau ganti.
Dreg lager menggeser, bongkar & lumasi atau ganti.
pegas kopling lemah, bongkar & ganti.
kelingan kampas, lepas bongkar & ganti.
kontak permukaan disc, bongkar & gerinda rusak atau ganti.
c. Suara berisik
dreg lager rusak, bongkar & ganti yang tidak lazim
pilot bearing rusak, bongkar & ganti.
kebebasan pedal kopling, stel kebebasan berlebihan pedal kopling.
d. Tidak ada respon ketika pedal kopling di injak
plat kopling habis, bongkar & ganti.
kebebasan pedal kopling, stel kebebasan pedal kopling.
baut pemegang unit rumah bongkar & keraskan kopling kendor.
B. SARAN
1. Kopling Gesek merupakan elemen mesin yang perawatannya perlu di
perhatikan, untuk memaksimalkan pemakaian fungsinya, dan untuk lebih
melengkapi pengetahuan pembaca tentang kopling gesek, baiknya
memperbanyak bacaan referensi.
2. Makalah ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. http://jurnalmesin.petra.ac.id/index.php/mes/article/viewFile/15949/15
941 Diakses pada 13 September 2015 pukul 19.00

2. http://jundhacloil.blogspot.co.id/2013/09/7-komponen-utamakopling-
gesek.html Diakses pada 13 September 2015 pukul 20.00

3. http://davidsigalingging3.blogspot.co.id/2011/02/sistem-
koplingotomotif.html Diakses pada 13 September 2015 pukul 22.00

4. TIM. 1995. Toyota New Step 1. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor

18
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................... 1

BAB II DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN & FUNGSI KOPLING ........................................ 2

B. SYARAT KOPLING ....................................................................... 2

C. JENIS KOPLING ............................................................................ 3

1. Kopling Gesek ................................................................. 3


2. Kopling Magnet ............................................................... 5
3. Kopling Fluida ................................................................. 5
D. KOPLING GESEK ......................................................................... 6

1. Pengertian Kopling Gesek ............................................... 6


2. Komponen Kopling Gesek .............................................. 6
E. PEGAS DIAPHRAGMA & PEGAS SPIRAL .............................. 7

1. Tipe Pegas Diaphragma ................................................... 7


2. Tipe Pegas Spiral ............................................................. 8
F. PRINSIP KERJA KOPLING GESEK .......................................... 9

1. Prinsip Kerja Umum ........................................................ 9


2. Perhitungan daya dan Torsi Kopling Gesek .................... 9
G. CARA KERJA KOPLING GESEK ............................................... 11

F. MASALAH DAN CARA MEMPERBAIKI ................................. 12

19
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................ 13
B. SARAN ............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 16

20

Anda mungkin juga menyukai