Anda di halaman 1dari 5

Digital______________________________________________________________________

BAB I
Encoder

1.1 Definisi encoder


Dari beberapa sumber encoder memiliki definisi yang berbeda, yaitu:

1. Encoder adalah rangkaian logika yang menerima input n dan output m,


sedemikian rupa sehingga hanya satu masukan saja yang di aktifkan pada setiap
saat.
2. Encoder adalah sebuah rangkaian yang berfungsi untuk menterjemahkan keaktifan
salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner.
3. Encoder merupakan kebalikan dari decoder, yaitu memiliki saluran input dan hanya
satu saluran input yang dapat berhubungan dengan kombinasi beberapa saluran output.
4. encoder adalah rangkaian peubah dari bahasa computer kedalam bahasa manusia.

1.2. Blok diagram encoder


A0 Encoder D0
A1 D1
An Dn

1.3. Gambar rangkaian


A1 A2 A3 A4
D0

D1

1.4. Table kebenaran

Input Ouput Persamaan Boolean


A0 A1 A2 A3 D1 D0 D0 = A1 + A3
1 0 0 0 0 0 D1 = A2 + A3
0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 1 0
0 0 0 1 1 1
Digital______________________________________________________________________
BAB II
Saklar Encoder

Pada banyak system digital memanfaatkan saklar atau tombol untuk


memasukan data ke dalam system, satu contoh yang banyak di gunakan adalah
kalkulator elektronik yang menggunakan keybcard untuk memasukan datanya,
computer, telepon, dan system pengendali pada pabrik-pabrik.

Berikut merupakan rangkaian saklar encoder decimal ke BCD dengan


menggunakan 10 saklar (key board), dimana setiap saklar merefleksikan sebuah
nomor decimal 0-9. Semua saklar kondisi normal terbuka (open), bila salah satu saklar
ditekan maka akan dikirim signal low pada gerbang dasar dan dip roses untuk
menghasilkan output berupa nilai BCD.

Sebagai contoh saklar SW 5 ditekan maka output akan dihasilkan kode BCD
0101 atau merupakan angka 5 (lima), gambar 24 merupakan rangkaian yang dapat
digunakan bilanama kita ingin memasukan data kedalam system digital. Seperti pada
sebuah kalkulator dimana seorang operator menekan tombolo angka setiap kali
penekanan bilanga decimal disimpan kedalam 4 bit register penyimpan pada 4 bit FF
register berikutnya dan seterusnya sampai angka yang terakhir. Dengan demikian
untuk kalkulator untuk menampung 8 angka di perlukan 8 buat 4 bit FF register.
Digital______________________________________________________________________

2.1 Gambar rangkaian

Kelemahan dari rangkaian diatas adalah bila dua tombol ditekan missal SW9
dan SW7 maka data output adalah 1111. Hal ini tentu saja tidak diinginkan, untuk itu
di gunakan rangkaian yang disebut dengan Prioritas Enkoder yang fungsinya
memberikan prioritas pada bit terbesar ysng dipilih untuk diproses pada system
rangkaian guna menghasilkan suatu output.

2.2 Tabel kebenaran


Input Output
S9 S8 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 S0 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Digital______________________________________________________________________

BAB III
Priority Encoder

3.1 Definisi
Priority encoder merupakan rangkaian kombinasional logika yang berfungsi
mengolah berapapun jumlah elemen input di-ACTIVE-kan secara bersamaandengan
konsep prioritas, yaitu memilih elemen input ACTIVE tertentu.Untuk sebuah priority
encoder dengan m output, jumlah yang di prioritaskan adalah sebanyak jumlah input,
tidak lebih dari 2m .

Operasi dari rangkaian priority encoder adalah sebagai berikut: Jika ada atau
dua lebih nilain input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang mempunyai
prioritas tertinggi yang akan diambil. Table kabenaran priority encoder diberikan pada
tabel. Kondisi x adalah kondisi dont care, yang menyatakan bila input ini bernilai 1
atau 0. Input D3 mempunyai prioritas tertinggi, sehingga bila input ini bernilai 1 maka
ouput X dan Y keduanya akan bernilai 1 (11 menyatakan biner dari 3). Input D2
mempunyai prioritas kedua, dengan output X dan Y bernilai 10 menyatakan biner 2,
dimana niput D2 = 1 dan D3 = 0. Input D1 adalah prioritas ketiga dengan output X dan Y
bernilai 01 yang menyatakan biner 1, dimana input D 1 = 1, sedangkan D2 = D3 = 0.
Prioritas terendah adalah input D0, yang akan memberikan output X dan Y = 00
(menytaka biner 0), jika input D1 bernilai 1, sedang ketiga input lainnya bernilai 0.

3.2 Gambar rangkaian priority encoder

3.3 Tabel kebernaran priority encoder

Input Output Persamaan Boolean


D3 D2 D1 D0 Q1 Q0 V Q1 = D3 + D2
0 0 0 0 X X 0 Q1 = D3 + D2 D1
0 0 0 1 0 0 1 V = D0 + D1 + D1 + D3
0 0 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 0 1
1 0 0 0 1 1 1
Digital______________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai