Anda di halaman 1dari 6

Tenggan waktu (lead time)

Adalah waktu yang dibutuhkan sejak memesan barang sampai barang tiba.

Cara menghitung : menentukan jumlah penggunaan selama lead time ditambah dengan besarnya safety
stock.

Contoh :

1. Persuahaan Ananda selama satu tahun (320 hari kerja efektif), menggunakan behan mentah
sebanyak 6400 unit dengan harga Rp.50,00 tiap unit. Dalam rangka pembelian tersebut,
dibutuhkan biaya :
- Biaya pengiriman pesanan Rp. 10 tiap unit
- Biaya admin Rp 20 tiap unit
- Biaya untuk menyelesaikan pesanan Rp 20 tiap unit
- Biaya penyimpanan di Gudang Rp 1 unit/tahun

Diminta :

a) Tentukan EOQ
b) Tentukan ROP jika Procurment lead time (PLT) 6 hari
c) Grafik EOQ, ROP, dan safety stock (500 unit)

Perhitungan :

R = 6400 unit

S = Rp 10,00 + Rp 20,00 + Rp 20,00 = Rp 50,00

C = Rp 1,00
B.Penggunaan selama 1 tahun = 6.400 unit
Penggunaan I hari = 6400 :320 = 20 unit
Penggunaan selama lead time = 6 x 20 = 120 unit
Safety stock = 500 unit
Jadi : ROP = 120 + 500 = 620 unit

C. Frekuensi pembelian selama 1 tahun = 6.400 : 800 = 8 kali. Atau (320 : 8)


x 1 hari =40 hari sekali

untuk menunjukan bahwa jumlah pesanan sebesar 800 unit tersebut adalah
merupakan jumlah pesanan yang paling ekonomis, dapat dilihat table berikut:

Frekuensi Pembelian 10x

1280 1067 914 800 711 640


Jumlah Persediaan
640 534 457 400 356 320
Rata-rata persediaan
640 534 457 400 356 320
Biaya Penyimpanan Rp 1,00 250 300 350 400 450 500
Biaya Pemesanan

Jumlah Biaya 890 834 807 800 806 820

Dari tabel di atas terlihat bahwa, pesanan dalam jumlah 800 unit atau 8 kali pemesanan dalam setahun,
merupakan jumlah pemesanan yang paling ekonomis, sebab hanya dikeluarkan biaya sebesar Rp 800,00
(paling rendah).

Perlu diketahui jika dalam EOQ ini dianggap Lead time dari pesanan dalam keadaan pasti, artinya selalu
datang tepat pada waktunya, sedangkan penggunaan bahan terdapat kemungkinan tidak sesuai dengan
rencana, maka dalam hal yang demikian ini akan terjadi Out of Stock (kekurangan persediaan). Untuk
itu diperlukan persediaan pengaman (safety stock).

Safety stock merupakan sejumlah bahan sebagai persediaan cadangan jika perusahaan berproduksi
melebihi rencana yang telah ditentukan. Jadi persediaan pengaman ini untuk berjaga-jaga agar proses
produksi tidak terganggu yang disebabkan adanya ketidak-pastian jumlah penggunaan bahan.

Persediaan pengaman ini merupakan simpanan bahan yang jumlahnya tertentu yang akan tetap
dipertahankan jumlahnya selama jangka waktu tertentu.

2. Perusahaan "ABC" membutuhkan bahan baku selama 1 tahun = 2.400 unit dengan harga Rp 1,00 tiap
unit.

Biaya pemesanan Rp 30,00 setiap kali pesan.

Biaya penyimpanan 40% dari rata-rata persediaan.

Persediaan pengaman = 1.000 unit. Lead time 1 bulan.

Diminta :

1. Menghitung EOQ
2. Menghitung ROP
3. Gambar grafik

Penyelesaian :

R = 2400 unit

P = Rp 1,00

I = 40%

S = Rp 30,00

Untuk membuktikan bahwa jumlah pesanan sebesar 600 unit itu adalah pesanan yang paling ekonomis,
dapat ditunjukan dalam table berikut :

Frekuensi Pembelian 1x 2x 3x 4x 5x

Nilai Persediaan 2.400 1.200 800 480


600
Persediaan rata-rata 1.200 600 400 240
300
Biaya penyimpanan 480,00 240,00 160,00 Rp 96,00
120,00
Biaya 30,00 60,00 90,00
120,00
Pemesanan Rp 150,00
Jumlah biaya 510,00 300,00 250,00 Rp 240,00 Rp 246,00

ROP :

Kebutuhan 12 bulan = 2400 unit

Kebutuhan selama lead time ( 1 bulan) = 2400 : 12 = 200

Persediaan pengaman = 1000 unit : 1200 unit (ROP)

Pengedalian Tenaga Kerja


Sebelum proses produksi dilaksanakan, disusunlah tahap-tahap yang harus dilalui/ dijalankan
oleh tenaga kerja yang telah direncanakan terlebih dulu. Semua itu tertuju pada efisiensi waktu dan biaya.
Penyusunan perencanaan kerja oleh manajemen memegang peranan penting di sini untuk pedoman
pelaksanaan kegiatan dan juga untuk memudahkan pengawasan. Pemahaman tentang jaringan kerja (net
work) dan Metode Jalur Kritis (Critical Path Method) akan dapat membantu dalam pembuatan rencana
kerja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai