Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 1406104030037
Layanan Bimbingan Kelompok (BKp) adalah layanan yang memungkinan sejumlah peserta
didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan ( topik ) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan
sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok,
dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan ( topik)
tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan
Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
Yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana kelompok yang :
2. Keterikatan emosional
3. Penerimaan
5. Intelektual (rasional, cerdas dan kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat
menumbuhkan ide-ide cemerlang.
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang fundamental dalam pelaksanaan konseling
individual dan konseling kelompok. Akan tetapi dalam hal tertentu ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan konseling kelompok, yaitu :
1. Memilih anggota kelompok
Anggota kelompok yang akan berpartisipasi dalam konseling kelompok hendaknya
dipertimbangkan dan dipilih secara cermat agar pelaksanaannya dapat berjalan secara baik.
Para anggota hendaknya memilki kesamaan minat dan maslah, adanya homogenitas dalam
pengelompokan dilihat dari usia, kematangan sosial, pengalamandan sebagainya. Disamping
itu hendaknya klien memiki keingina untuk memperoleh bantuan, memiliki kemauan untuk
mengemukakan maslah dan keadaan dirinya, dan bersedia berpartisipasi dalam kelompok
2. Ukuran kelompok
Banyaknya anggota kelompok dapat mempengaruhi komunikasi dan interaksi antar mereka.
Oleh karena itu konselor hendaknya memperhitungkan banyaknya anggota dalam kaitannya
dengan keefektifan interaksi di dalamnya. Biasanya antara 5 sampai 8 orang anggota dapat
dipandang cukup memadai. Namun pelaksanaannya tergantung dari proses dan isi konseling
4. Hakekat hubungan
Hendaknya diperhatikan benar bentuk hubungan dalam proses konseling. Apakah hubungan
terapiutik terletak pada interaksi para anggota ataukah antara konselor dengan anggota.
Sehubungan dengan ada dua model hubungan, yaitu : hubungan yang berpusat pada para
anggota, dan hubungan yang berpusat pada konselor
D. REFERENSI
Prayitno, 1987, Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor, Jakarta: P2LPTK