Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUZAKKIR

NIM : 1406104030037

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BKP

A. PENGERTIAN KONSELING KELOMPOK


Konseling kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada peserta didik dalm suasana
kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, dan diarahkan kepada pemberian
kemudian dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling kelompok bersifat
pencegahan, bahwa arti klien klien (siswa) yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk
berfungsi secara wajar dalm masyarakat, tetapi mungkin memiliki sesuatu titik lemah dalam
kehidupannya sehingga menggangu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling
kelompok bersifat pemberian kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan individu,
dalam arti bahwa konseling kelompok menyajikan dan memberikan dorongan kepada individu
individu yang bersangkutan untuk mengubah dirinya selaras dengan minatnya sendiri.

B. TUJUAN KONSELING KELOMPOK


Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling
kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan masalah pribadi yang
dialami oleh masing-masing anggota kelompok, agar terhindar dari masalah dan masalah
terselesaikan dengan cepat melalui bantuan anggota kelompok yang lain.

Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling kelompok meliputi:


1. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
2. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
3. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
4. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
Menurut Prayitno (2004), tujuan umum konseling kelompok adalah mengembangkan
kepribadian siswa untuk mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, kepercayaan diri,
kepribadian, dan mampu memecahkan masalah yang berlandaskan ilmu dan agama. Sedangkan
tujuan khusus konseling kelompok, yaitu:
1. Membahas topik yang mengandung masalah aktual, hangat, dan menarik perhatian
anggota kelompok.
2. Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap terarah kepada tingkah
laku dalam bersosialisasi/komunikasi.
3. Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan
pemecahan masalah bagi individu peserta konseling kelompok yang lain.
4. Individu dapat mengatasi masalahnya dengan cepat dan tidak menimbulkan emosi.
Layanan Konseling Kelompok (KKp) adalah layanan yang memungkinan peserta didik ( masing-
masing anggota kelompok ) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui
dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

Layanan Bimbingan Kelompok (BKp) adalah layanan yang memungkinan sejumlah peserta
didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan ( topik ) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan
sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok,
dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan ( topik)
tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan
Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

Yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana kelompok yang :

1. Interaksi yang dinamis

2. Keterikatan emosional

3. Penerimaan

4. Altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap orang lain

5. Intelektual (rasional, cerdas dan kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat
menumbuhkan ide-ide cemerlang.

6. Katarsis (mengemukakan uneg-unegnya, idenya dan gagasannya). Menyatakan emosinya


yang lebih mengarah pada pengungkapan pmasalah yang dipendam.
7. Empati (suasana yang saling memahami tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga
dapat menyesuaikan sikapnya dengan tepat). Hal ini diciptakan melalui pentahapan dan
kemampuan pemimpin kelompok.

C. UNSUR KONSELING KELOMPOK


Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsur sehingga kegiatan tersebut disebut
konseling kelompok. Adapun unsur-unsur yang ada dalam konseling kelompok yaitu:
1. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam rentangan
penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok maupun anggota
kelompok yang lainnya.
2. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya kegiatan konseling
kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang
profesional dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok.
3. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah sama.
4. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses kelompok
dan perasaan kelompok.
5. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor duakan.
6. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran masing-
masing anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.
7. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
8. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling
kelompok.
9. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok

Yang diperhatikan dalam Pelaksanaan Konseling kelompok

Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang fundamental dalam pelaksanaan konseling
individual dan konseling kelompok. Akan tetapi dalam hal tertentu ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan konseling kelompok, yaitu :
1. Memilih anggota kelompok
Anggota kelompok yang akan berpartisipasi dalam konseling kelompok hendaknya
dipertimbangkan dan dipilih secara cermat agar pelaksanaannya dapat berjalan secara baik.
Para anggota hendaknya memilki kesamaan minat dan maslah, adanya homogenitas dalam
pengelompokan dilihat dari usia, kematangan sosial, pengalamandan sebagainya. Disamping
itu hendaknya klien memiki keingina untuk memperoleh bantuan, memiliki kemauan untuk
mengemukakan maslah dan keadaan dirinya, dan bersedia berpartisipasi dalam kelompok

2. Ukuran kelompok
Banyaknya anggota kelompok dapat mempengaruhi komunikasi dan interaksi antar mereka.
Oleh karena itu konselor hendaknya memperhitungkan banyaknya anggota dalam kaitannya
dengan keefektifan interaksi di dalamnya. Biasanya antara 5 sampai 8 orang anggota dapat
dipandang cukup memadai. Namun pelaksanaannya tergantung dari proses dan isi konseling

3. Lama dan frekwensi pertemuan


Konselor hendeaknya memperhitungkan berapa lama dan berapa kali pertemuan
berlangsung. Biasanya berkisar antara 30 menit samapi dengan 1 jam untuk setiap
pertemuan, dan dapat dilakukan seminggu sekali atau seminggu dua kali atau dua minggu.

4. Hakekat hubungan
Hendaknya diperhatikan benar bentuk hubungan dalam proses konseling. Apakah hubungan
terapiutik terletak pada interaksi para anggota ataukah antara konselor dengan anggota.
Sehubungan dengan ada dua model hubungan, yaitu : hubungan yang berpusat pada para
anggota, dan hubungan yang berpusat pada konselor

5. Mengembangkan dan memelihara hubungan


Dalam pelaksanaan konseling kelompok, konselor hendaknya dapat menciptakan dan
mengembangkan hubungan antara anggota dengan konselor dan antar anggota kelompok.
Para anggota hendaknya diusahakan agar selama konseling setiap anggota dapat : (a)
mendengarkan secara mendalam, (b) membantu orang lain untuk bicara, (c) mendiskusikan
masalah, (d) mendiskusikan perasaan, (e) mengkonfrontisasi, (f) merencanakan tindakan..
6. Tanggung jawab konselor
Ketrampilan dan kepercayaan konselor pada dasarnya merupakan kunci suksesnya konseling
kelompok. Pengalaman dalam konseling individual dapat merupakan dasar bagi kelancaran
bekerja dalam kelompok. Menurut Kottler (Shertzer & Stone, 1980:369) ketrampilan
konselor dalam konseling kelompok meliputi : (a) diagnosis, yaitu menemukan masalah dan
latar belakangnya, (b) mengenal, menjelaskan, dan menafsirkan makna dibelakang prilaku
klien, (c) berkomunikasi dengan para anggota, (d) menggunakan humor dan strategi dan
inovatif untuk menjaga agar pertemuan tetap menarik, (e) memvariasi metode untuk
menyegarkan kebutuhan para anggota, dan (f) menghadapi para anggota yang berprilaku
tidak sesuai.

7. Tanggung jawab anggota kelompok


Dalam konseling kelompok para anggota mempunyai tanggung jawab tertentu dalam
pembentukan kelompok, pertumbuhan kelompok, pelaksanaan kegiatan kelompok, dan
mengatasi hambatan-hambatan kelompok.

8. Memiliki teknik kelompok


Beberapa teknik kelompok yang dapat digunakan dalam konseling kelompok hendaknya
dipertimbangkan baik-baik, terutama dalam ketepatan pemilihan dan pelaksanaannya.
Teknik-teknik kelompok yang dapat digunakan dalam konseling kelompok yaitu :
(a) bermain peranan,
(b) pergantian peranan

D. REFERENSI
Prayitno, 1987, Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor, Jakarta: P2LPTK

Anda mungkin juga menyukai