Anda di halaman 1dari 31

MASKARA

(Makalah)
Dosen : Prof.Dr.Teti Indrawati.MS.Apt

Oleh:
Durrotun nashriyyah
NIM. 11334086

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA
2016

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 1


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong Kami menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami (penyusun) tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Kosmetologi. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah yang Kami buat ini akan membahas mengenai Formulasi Pembuatan Sediaan
Mascara Waterproof. Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof.Dr.Teti indrawati.MS.Apt
selaku dosen Kosmetologi kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Jakarta, 23 Desember 2016

Penulis

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

Bab I. Pendahuluan 4

I.1 Latar Belakang 4

I.2 Tujuan Penulisan 5

I.3 Manfaat Penulisan 5

Bab II. Tinjauan Pustaka 6

II.1 Mekanisme Pencernaan dalam Lambung 6

II.2 Sistem Penghantar Obat yang Ditahan di Lambung (DDS) 7

Bab III. Pembahasan 11

III.1 Definisi Floating System 11

III.2 Formulasi Sediaan FDDS 12

III.3.1 Bentuk Sediaan Tunggal 13

III.3.2 Bentuk Sediaan Jamak 15

III.4 Bahan Tambahan yang Digunakan Untuk Formulasi FDDS 16

III.5 Pengaruh Beragam Formulasi Pada Sifat Floating 16

III.6 Evaluasi Tablet 18

III.7 Kriteria Sediaan yang Baik 20

III.8 Mekanisme Pelepasan Obat 21

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 3


Bab IV. Penutup 26

IV.1 Kesimpulan 26

IV.2 Saran 27

Daftar Pustaka 28

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 4


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sejak 5000 tahun yang lalu bangsa Mesir kuno sudah berlomba untuk mempercantik diri
mereka, terutama para kaum bangsawan. Mereka berusaha tampil cantik layaknya dewi-dewi
sesembahan mereka. Seni melukis wajah awalnya merupakan ritual keagamaan pada jaman itu.
Para wanita membingkai wajah mereka menyerupai biji almond dan mewarnai pipi mereka
dengan tanah liat
Sekitar tahun 1920, seorang bernama Max Factor menciptakan berbagai macam formula
produk kosmetik. Salah satu ciptaannya adalah campuran kohl yang dipanaskan di atas api.
Ketika meleleh, lelehan tersebut dioleskan pada bulu mata, dan mata pun terlihat lebih dramatis.
Dan di tahun 1923, diciptakan penjepit bulu mata. Bentuknya hamper serupa dengan penjepit
bulu mata yang ada sekarang. Namun tentunya tidak secanggih penjepit bulu mata yang ada saat
ini.
Pada umumnya zat yang ditemukan pada kehidupan sehari-hari berada dalam keadaan
koloid. Salah satunya adalah pada produk kosmetik wanita. Jika kita membicarakan produk
kosmetika terpenting, dapat dipastikan maskara menjadi prioritas utama. Layaknya kosmetika
lainnya, maskara hadir dalam berbagai formula dan jenis, yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan setiap wanita, sekaligus membantu mengatasi permasalahan seputar bulu mata.
Wanita dan kosmetika adalah 'sahabat sejati', keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Kosmetika menjadi berguna karena adanya wanita, sementara wanita dapat menonjolkan
kelebihan wajah serta menutupi kekurangannya dengan kosmetika. Menurut peraturan menteri
kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal 6 September 1976 menyatakan bahwa:
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau
bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik
atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Kosmetik yang paling sering digunakan
oleh para wanita adalah kosmetik mata. Kosmetika mata yang telah banyak dijumpai pada dunia

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 5


pasar berupa krim dan salep mata, kosmetika riasan seperti Eyeshadows, Mascara, Eyebrom
make up, Eye liner, dan lain sebagainya.

Maskara diandalkan banyak wanita untuk menghidupkan atau memperindah mata mereka.
Maskara memberi solusi bagi wanita yang menyukai efek dari bulu mata palsu, tapi tidak
menyukai kerepotan. Dengan maskara, bulu mata asli bisa tampak ke permukaan hingga terlihat
lentik, berisi, dan mata pun indah dipandang.

I.2 Tujuan Penulisan


Mampu merancang formulasi mascara waterproof berdasarkan karakteristik bahan aktif
dan bahan tambahan, serta kadarnya dalam sediaan berdasarkan literatur yang ada.
Serta mengetahui cara pembuatan / metode yang digunakan dalam pembuatan sediaan
body lotion dalam skala besar / skala batch, mulai dari pengolahan sampai dengan
pengemasan berdasarkan buku buku literatur serta sesuai dengan Cara Pembuatan
Kosmetik yang Baik ( CPKB ).
Untuk mengetahui evaluasi / pengujian pada saat proses produksi ( IPC / In Process
Control ) dan pengujian produk jadi / produk akhir.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 6


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.A Kosmetik

1. Sejarah Kosmetik
Sejarah kosmetika menunjukkan bahwa sejak semula kosmetika diramu oleh para tabib atau
dukun yang sekaligus juga menjadi pakar pengobatan disuatu negri. Kemudian terjadi kemajuan
dalam segala bidang termasuk dalam bidang sains dan teknologi, kosmetika berubah menjadi
komoditi yang diproduksi secara luas dan diatur oleh berbagai peraturan dan perssyaratn tertentu
untuk memenuhi standart mutu (kualitas) dan keamanan bagi konsumen [1]. Peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku untuk pembutan kosmetika berbeda dari satu Negara dengan
Negara lainnya. Berbagai masalah kosmetika di Indonesia ditangani oleh Direktorat Kosmetika
Ditjen POM Departemen Kesehatan RI.

2. Definisi Kosmetika
Kosmetika berasal dari kata kosmein (yunani) yang berarti berhias. Sejak tahun 1938 di
Amerika Serikat dibuat akta tentang definisi kosmetika yang menjadi acuan peraturan.
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, diletakkan, dipercikkan, atau
disemprotkan dimasukkan ke dalam dipergunakan dalam badan atau bagian badan manusia
dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik, atau mengubah rupa
dan tidak termasuk dalam golongan obat. Ilmu yang mempelajari kosmetik disebut kosmetologi
yaitu ilmu yang berhubungan dengan pembuatan, penyimpanan, aplikasi penggunaan, efek dan
efek samping kosmetika [2]. Definisi kosmetik dalam peraturan menteri kesehatan RI no.
445/menkes/permenkes/1998 adalah sebagai berikut.
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam
keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit[3].

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 7


Sementara itu, obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnosa, pengobatan, dan
pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh [4].
Dalam definisi kosmetik di atas, yang dimaksud dengan tidak dimaksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan suatu penyakit adalah sediaan tersebut seyogyanya tidak mempengaruhi
struktur dan faal kulit. Namun, bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia, meskipun
berasal dari alam, dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka dalam hal tertentu
kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulit tersebut. Tak ada bahan
kimia yang bersifat indeferens (tidak menimbulkan efek apa-apa). Jika dikenakan pada kulit [6].
Karena itu, lubowe menciptakan istilah cosmedics yang merupakan gabungan dari kosmetik
dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit secara positif, namun bukan obat. Pada
tahun 1982, faust mengemukakan istilah Medicated Cosmetics.
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan
pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri, dan perasaan
tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang
lain, mencegah penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati dan
menghargai hidup. (NewcosmeticsScience, Ttmitsui).

3. Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetik antara lain menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, menurut sifat
modern atau tradisionalnya dan menurut kegunaannya bagi kulit.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi dalam 13 kelompok [3]:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll.
3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, eye shadow, dll.
4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll.
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dll.
7. Preparat untuk make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dll.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes, dll.
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll.
10. Prepart kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku, dll.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 8


11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dll.
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll.

Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan:


1. Kosmetik modern diramu dari bahan kimia, dan dioalah secara modern (termasuk
diantaranya adalah cosmedics).
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan
dibuat menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan
lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisioanl
dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional.

Penggolongan menurut kegunaan bagi kulit:


1. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetic).
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk di dalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser) : sabun, cleansing cream,
cleansing milk, dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturaizer), misalnya moisturizing cream,
night cream, anti wrinkle cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen foundation,
sunblock cream/lotion.
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengamplas kulit (peeling), misalnya scrub
cream yang berisi butiran-butiran halus, yang berfungsi sebagi pengamplas
(abrasiver).

2. Kosmetik riasan (decoratif/make-up).


Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 9


yang baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam kosmetik riasan, peran zat
warna dan zat pewangi sangat besar
Dalam kosmetologiberperan berbagai disiplin ilmu terkait yaitu teknik kimia,
farmakologi, farmasi, biokimia, mikrobiologi, ahli kecantikan dan dermatologi. [1].

4. Komponen Kosmetika
Pada umumnya kosmetika terdiri aats berbagai macam bahan yang mempunyai tugas
tertentu di dalam campuran tersebut. Antara lain yaitu :
1. Bahan dasar (vehiculum)
Bahan dasar sebagai pelarut atau mrupakan tempat dasar bahan lain sehingga umumnya
menepati volume yang jauh lebih besar dari bahan lainnya.
2. Bahan aktif (activeingridients)
Merupakan bahan kosmetik terpenting dan mempunyai daya kerja diunggulakn dalam
kosmetik tersebut sehingga memberikan nama daya kerjanya seluruh campuran bahan
tersebut.
3. Bahan yang menstabilkan campuran (stabilized)
Bahan-bahan yang menstabilkan campuran sehingga kosmetik tersebut dapat lebih lama
lestari baik dalam warna, bau, dan bentuk fisik. Bahan-bahan tersebut meliputi :
1. Emulgator
2. Pengawet
3. Pelekat (adhesive)
4. Bahan pelengkap kosmetika
Sebagai bahan pelengkap kosmetika yang berupa pewangi (perfumery) maksudnya agar
kosmetik segar baunya bila dipakai, dan pewarna (colouring) agar kosmetika enak dipandang
mata sebelum dan sewaktu dipakai [1].

5. Manfaat Kosmetika
Kosmetik memiliki beberapa manfaat di antaranya:
1. Pemeliharaan dan perawatan kulit
2. Pembersih
3. Pelembab

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 10


4. Pelindung
5. Penipisan
6. Rias atau dekoratif
7. Wangi-wangian
8. Kosmetika medic [1].

II.B Struktur dan Anatomi Mata


a. Bola Mata

Bola mata berdiameter sekitar 2,5 cm dengan 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata dan
hanya 1/6 bagian yang tampak dari luar. Bagian-bagian mata tersebut memiliki fungsi berbeda,
secara rinci diuraikan sebagai berikut :
.
1. Retina
Definisi : lapisan terdalam penyusun bola mata yang tersusun atas sel-sel saraf serta sel-sel
fotoreseptor.
Fungsi : mendeteksi ada tidaknya cahaya
2. Fovea
Definisi : bagian terkecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut.
Fungsi : memberikan ketajaman pengelihatan yang tinggi.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 11


3. Bintik Buta
Definisi : bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik.
Bagian ini tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap
cahaya
4. Iris/Selaput Pelangi
Definisi : jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Jaringan
ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial. Di bagian ini terdapat pigmen yang
mengatur warna mata.
Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.
5. Pupil
Definisi : lubang di tengah-tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata.
Fungsi : tempat cahaya masuk ke mata.
6. Lensa Mata
Definisi : semacam struktur yang transparan, elastis dan berbentuk bikonvens.
Fungsi : mengatur cahaya untuk membentuk bayangan, dan juga membatasi rongga mata
menjadi dua bagian terpisah yang masing-masing berisi cairan bening (aqueous humour) dan
bahan transparan seperti jeli (vitreous humour).
7. Ligamen Suspensor
Definisi : ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa.
Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.
8. Saraf Optik
Definisi : sekumpulan serabut saraf sensorik yang meninggalkan bagian belakang mata.
Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.
9. Otot Mata
Definisi : otot yang berada di sekeliling bola mata.
Fungsi : menggerakkan bola mata.
Pada bola mata terdiri dari tiga lapisan yaitu sebagai berikut:

Tunika fibrosa
Tunika fibrosa terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta
kornea yang tembus cahaya (transparan). Kornea tidak mengandung pembuluh darah,

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 12


tetapi mengandung banyak serabut saraf. Kornea memiliki selaput pelindung yang
disebut konjungtiva. Pada batas kornea dan sclera terdapat kanalis schlemm yang
berfungsi untuk menyerap kembali cairan aqueous humor bola mata.
Tunika vaskulosa (uvea)
Tunica vasculosa merupakan bagian tengah bola mata, urutan dari depan ke belakang
terdiri dari iris, corpus ciliaris dan koroid. Koroid berupa lapisan jaringan yang tipis dan
mengandung banyak pembuluh darah, dan berwarna cokelat karena mengandung pigmen.
Pigmen inilah yang menyebabkan bagian bola mata menjadi gelap. Daerah ini disebut
iris. Coba Anda perhatikan mata orang Indonesia dengan orang-orang dari Negara barat!
Apakah perbedaannya? Tentunya pada warna. Orang Indonesia biasanya bermata hitam
atau coklat, adapun orang barat biasanya berwarna biru atau hijau. Nah, di bagian irislah
terdapatnya perbedaan ini karena di tempat ini memiliki pigmen warna. Bagian depan
dari lapisan iris ini disebut pupil yang terletak di belakang kornea tengah. Pengaruh kerja
ototnya yaitu melebar dan menyempitnya bagian ini.

Tunika nervosa (retina)


Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina terdiri atas tiga
lapis neuron yaitu lapisan sel batang dan kerucut, lapisaan neuron bipolar dan lapisan
neuron ganglion. Bagian ini merupakan bagian terdalam dari mata. Lapisan ini lunak,
namun tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang. Retina tersusun dari sekitar
103 juta sel-sel yang berfungsi untuk menerima cahaya. Di antara sel-sel tersebut sekitar
100 juta sel merupakan sel-sel batang yang berbentuk seperti tongkat pendek dan 3 juta
lainnya adalah sel konus (kerucut). Sel-sel ini berfungsi untuk penglihatan hitam dan
putih, dan sangat peka pada sedikit cahaya.
1. SEL BATANG : Sel-sel batang ini tidak dapat membedakan warna. Suatu zat yang
dihasilkan sel-sel batang ini adalah zat warna jingga yang sangat rentan terhadap cahaya,
yang disebut rodopsin. Artinya jika ada cahaya yang terang maka dapat memudarkan zat
warna jingga ini. Hal ini dapat Anda buktikan, ketika Anda berada di luar rumah dengan
menatap cahaya matahari, kemudian masuk kembali ke dalam rumah. Apa yang Anda
rasakan? Tentunya seketika itu Anda belum dapat melihat benda-benda di dalam rumah.
Setelah sekitar 20 detik kemudian Anda baru akan dapat melihat kembali dengan jelas

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 13


benda-benda di dalam rumah. Mengapa demikian? Zat warna jingga yang pudar karena
cahaya yang terang tersebut akan terbentuk kembali dengan memerlukan waktu yang
kurang lebih 20 detik. Ketika zat wana jingga sudah terbentuk maka Anda akan dapat
melihat di tempat yang redup.
2. SEL KERUCUT atau cone cell mengandung jenis pigmen yang berbeda, yaitu
iodopsin yang terdiri dari retinen. Terdapat 3 jenis iodopsin yang masing-masing sensitif
terhadap cahaya merah, hijau dan biru. Masing-masing disebut iodopsin merah, hijau dan
biru. Segala warna yang ada di dunia ini dapat dibentuk dengan mencampurkan ketiga
warna tersebut. Sel kerucut diperlukan untuk penglihatan ketika cahaya terang. Signal
listrik dari sel batang dan sel kerucut ini akan di teruskan melalui sinap ke neuron bipolar,
kemudian ke neuron ganglion yang akan membentuk satu bundel syaraf yaitu syaraf otak
ke II yang menembus coroid dan sclera menuju otak. Bagian yang menembus ini disebut
dengan discus opticus, dimana discus opticus ini tidak mengandung sel batang dan sel
kerucut, maka cahaya yang jatuh ke discus opticus tidak akan terlihat apa-apa sehingga
disebut dengan bintik buta.

Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:


Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa.
Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina.

b. Alat Tambahan Mata


Alat tambahan mata terdiri dari alis mata, kelopak mata, bulu mata dan apparatus lakrimalis.
1. Alis Mata : terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata. Alis melintang
diatas mata. Alis mata berfungsi dalam kecantikan dan melindungi mata dari keringat.
2. Kelopak Mata : terdiri dari dua bagian yaitu kelopak mata atas dan bawah. Dari dalam ke
luar, kelopak mata terdiri dari lapisan-lapisan :
- konjungtiva yaitu selaput lender yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan melapisi
juga permukaan bola mata;
- kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan kedua
kelopak mata;

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 14


- lapisan tarsal yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak mata;
- otot orbikularis okuli yang berfungsi menutup bola mata;
- jaringan ikat dan kulit luar
3. Bulu Mata merupakan barisan rambut pada ujung kelopak mata. Pada bulu mata terdapat
kelenjar minyak yang disebut kelenjar zeis yang terletak pada akar bulu mata. Infeksi pada
kelenjar minyak disebut bintil (hordeolum)
4. Aparatus lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimalis, duktus (saluran lakrimalis), dan duktus
nasolakrimalis. Kelenjar lakrimalis (kelenjar air mata) terletak di sudut lateral atas rongga mata,
berfungsi untuk menghasilkan air mata. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan
mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air
mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi. Dari kelenjar ini keluar
kurang lebih dua belas saluran lakrimalis yaitu saluran-saluran yang mengalirkan air mata
menuju konjungtiva kelopak mata atas.

c. Otot Mata, Saraf dan Pembuluh


Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang
sekitarnya. Otot ini berfungsi menggerakan bola mata, sehingga mata dapat mengerling ke
kanan, kiri, atas dan bawah. Gerakan otot bola mata berada di bawah kesadaran. Beberapa otot
bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu.
Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.
- Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 15


- Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
- Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada
tulang orbita.

II.C Maskara
II.C.a Pengertian dan Sejarah Mascara

Maskara adalah kosmetik yang diterapkan pada bulu mata untuk membuat bulu mata
lebih tebal, lebih lama, dan lebih gelap. Ini adalah salah satu kosmetik yang paling kuno yang
dikenal, yang telah digunakan di Mesir kemungkinan pada awal 4000 SM Mesir menggunakan
kohl zat yang disebut untuk menggelapkan bulu mata mereka, alis, dan kelopak mata. Kohl
Mesir mungkin dibuat dari galena atau sulfit memimpin, perunggu, dan arang atau jelaga. Orang
Babel dan Yunani kuno juga menggunakan kosmetik mata hitam, seperti yang dilakukan Roma
nanti. Kosmetik dari segala macam jatuh dari digunakan di Eropa setelah jatuhnya Roma,
meskipun kosmetik mata terus menjadi penting di dunia Arab. Penggunaan kosmetik dihidupkan
kembali di Eropa selama Renaissance.

Maskara awal dari era modern biasanya berupa kue ditekan. Hal diaplikasikan pada bulu
mata dengan sikat dibasahi. Bahan-bahan yang biasanya 50% dan sabun 50% pigmen hitam.
Pigmen diayak dan dikombinasikan dengan chip sabun, jalankan melalui pabrik beberapa kali,
dan kemudian ditekan ke kue. Variasi ini krim maskara, zat lotion seperti yang dikemas dalam
sebuah tabung. Untuk menerapkannya, pengguna akan memeras sejumlah kecil maskara keluar
dari tabung ke sikat kecil. Ini adalah proses yang berantakan yang lebih ditingkatkan dengan
penemuan pada tahun 1960 dari aplikator maskara. Paten perangkat ini adalah batang beralur
aplikasi yang mengambil sejumlah konsisten maskara saat ditarik dari botol. Batang beralur
segera digantikan dengan kuas. Ini kemudahan baru aplikasi mungkin telah memberi kontribusi
pada meningkatnya popularitas maskara pada akhir 1960-an.

Maskara merupakan sediaan kosmetika yang dimaksudkan untuk memperindah


penampilan mata dengan cara mengoleskannya pada bulu mata. Bahan yang digunakan meliputi
zat utama dan zat tambahan, zat utama merupakanzat warna. Pembuatan umumnya dibuat

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 16


menurut bentuk sediaannya, yaitu krayon, krim, suspensi.

II.C.b Persyaratan Sediaan Mascara


Maskara harus memenuhi persyaratan yaitu sebagai berikut :
1. Mudah dioleskan dan tidak mudah luntur
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata melekat satu sama
lain
3. Tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah diratakan,
cepat kering dan permanen

II.C.c Fungsi Maskara :


Melentikkan bulu mata
Memberi efek mata yang terlihat lebih besar
Menghitamkan bulu mata

II.C.d Jenis mascara terdiri atas :

1) Mascara cair

Formulasi didasarkan pada aqueous mucilages dari gum tragacanth, quince seed, dan
mucin-mucin lainnya. Formulasi ini tidak begitu bermanfaat karena mudal larut dalam air
sehingga mudah terhapus oleh perspirasi atau air mata. Mascara yang diasarkan pada
alcohol yang berisi resin-resin lain atau ethyl cellulose, membentuk sejenis cat pada bulu
mata yang tahan air, tetapi karenamengandung alcohol, mascara ini dapat mengiritasi
mata jika sampai masuk ke dalam mata.

Mascara cair merupakan bentuk mascara yang banyak dipakai karena mudah disapukan
dan mudah dihapus, tetapi kelemahannya mudah luntur. Pemakaian lensa kontak
sebaiknya menghindari jenis ini karena mascara dapat mengotori lensa kontak. Mascara
cair dikemas dalam botol kecil dengan penutup yang dilengkapi sikat untuk menyapukan
mascara pada bulu mata.

2) Mascara waterproof

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 17


Bentuk mascara waterproof menyerupai mascara cair, tetepi terbuat dari bahan anti
luntur, sehingga aman digunakan bagi mereka pemakai lensa kontak atau mereka yang
senang melakukan aktivitas yang menguras keringat. Kelemahannya yaitu karena
mascara ini tidak mudah luntur maka mascara ini sulit untuk dihapus dan dibersihkan.
Untuk mengangkatnya diperlukan pembersih khusus mata yang mengandung minyak
zaitun atau minyak bulus. Kemasan mascara waterproof sama seperti kemasan mascara
cair biasa.

3) Mascara dengan conditioner

Mascara yang mengandung conditioner sangat baik digunakan pada bulu mata yang
mudah rontok dan terputus. Kandungan conditionernya dapat memberi nutrisi yang
menguatkan bulu mata. Biasanya mascara jenis ini tidak berwarna (bening), karena hanya
berisi perawatan dan tidak untuk riasan dekoratif.

4) Mascara bulu

Jenis mascara ini cukup unik, karena berupa mascara cair yang berisi bulu. Jika
disapukan pada bulu mata, mascara ini dapat memberikan kesan bulu mata tampak tebal
dan panjang. Mascara ini cocok bagi mereka yang memiliki bulu mata tipis dan jarang.

5) Mascara padat atau cake

Mascara jenis ini berbentuk cake, sehingga sepintas menyerupai perona mata. Mascara
ini jika akan digunakan harus dicampur terlebih dahulu dengan air dan dibubuhkan
dengan kuas khusus. Preparat jenis ini terdiri dari campuran zat pewarna, lemak-lemak,
waxes, serta bahan-bahan emulgator oil-in-water. Sabun-sabun kalium dan natrium, yang
sewaktu-waktu pernah digunakan sebagai emulgator, menyebabkan iritasi mata. Sekarang
triethanolamine stearate adalah yang paling umum dipakai. Preparat ini digunakan
dengan menggunakan sikat basah. Air pada sikat basah menyebabkan terbentuknya
emulsi oil-in-water di permukaan mascara. Mascara ini dapat memberikan kesan bulu
mata tampak alamiah. Dalam pemakaian mascara, perhatikan jangan sampai mascara
mengenai kelopak mata, dan mata tidak perlu benar-benar dipejamkan. Posisi terbaik
kelopak mata saat diberi mascara adalah seperti melihat objek yang berada di bagian

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 18


bawah, tanpa menundukan kepala. Tunggu sampai mascara benar-benar kering kurang
lebih 30 detik barulah mata dapat dibuka atau dikedipkan.

II.C.e Bahan Baku

Ada banyak formula yang berbeda untuk maskara. Semua mengandung pigmen. Di
Amerika Serikat, peraturan federal melarang penggunaan setiap pigmen yang berasal dari batu
bara atau tar dalam kosmetik mata, sehingga maskara menggunakan warna-warna alami dan
pigmen anorganik. Karbon hitam adalah pigmen hitam di sebagian besar resep maskara, dan besi
oksida memberikan warna coklat. Warna lain seperti biru laut biru yang digunakan dalam
beberapa rumus. Salah satu jenis umum dari maskara terdiri dari emulsi minyak, lilin, dan air.
Dalam rumus untuk jenis maskara, lilin lebah sering digunakan, seperti lilin carnauba dan
parafin. Minyak mungkin minyak mineral, lanolin, minyak biji rami, minyak jarak, minyak
terpentin, minyak kayu putih, dan bahkan minyak wijen. Beberapa formula mengandung alkohol.
Asam stearat adalah bahan yang umum formula berbasis lotion, seperti pengaku seperti ceresin
dan gusi seperti permen karet tragacanth dan metil selulosa. Beberapa maskara termasuk serat
rayon halus, yang membuat produk yang lebih kental.

II.C.f Manufaktur Proses

Ada dua jenis utama dari maskara saat ini diproduksi. Salah satu jenis disebut anhidrat,
yang berarti tidak mengandung air. Tipe kedua dibuat dengan dasar lotion, dan diproduksi
dengan metode emulsi.

a. Metode anhidrat

1 Dalam metode ini, bahan-bahan tersebut dicampur dalam tangki atau ceret, yang
membuat batch kecil 10-30 gal (38-114 1). Bahan-bahan yang pertama hati-hati diukur
dan ditimbang. Lalu seorang pekerja bermuara ke dalam

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 19


Maskara dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Dalam metode anhidrat, semua
bahan dicampur, dipanaskan, dan gelisah. Dengan metode emulsi, air dan pengental
digabungkan, sedangkan lilin dan emulsifier yang dicampur dan dipanaskan secara
terpisah. Pigmen ditambahkan sebelum kedua campuran digabungkan dalam agitator
berkecepatan tinggi yang disebut homogenizer. Hasil metode tersebut adalah zat semi-
padat yang siap dikemas.

tangki pencampuran. Panas diterapkan untuk mencairkan lilin, dan campuran gelisah,
biasanya dengan cara pisau baling-baling. Agitasi terus sampai campuran mencapai
keadaan semi-padat.

b. Metode emulsi

2 Dalam metode ini, air dan pengental digabungkan untuk membuat lotion atau cream.
Lilin dan emulsifier dipanaskan dan mencair secara terpisah, dan pigmen ditambahkan.
Kemudian lilin dan basis lotion digabungkan dalam mixer kecepatan yang sangat tinggi
atau homogenizer. Berbeda dengan tangki atau ketel di atas, homogenizer yang tertutup
dan mencampur bahan-bahan dengan kecepatan yang sangat tinggi tanpa memasukkan
udara atau menyebabkan penguapan. Minyak dan lilin dipecah menjadi manik-manik
yang sangat kecil dengan tindakan cepat dari homogenizer dan diadakan di suspensi
dalam air. Homogenizer dapat terus sesedikit 5 gal (19 1), atau sebanyak 100 gal (380 1).
Kecepatan tinggi tindakan pencampuran terus sampai campuran mencapai suhu kamar.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 20


Langkah-langkah berikut yang umum untuk kedua jenis maskara.

Pengisian

3 Setelah solusi maskara telah didinginkan atau mencapai keadaan yang tepat, pekerja
transfer ke bin tote. Selanjutnya, mereka menggulung bin tote ke daerah mengisi dan
mengosongkan solusi dalam hopper pada mesin mengisi. Mesin mengisi pompa jumlah
diukur (biasanya sekitar 0,175 oz [5 g]) larutan ke dalam gelas atau botol plastik maskara.
Botol biasanya dibatasi dengan tangan. Sampel dikeluarkan untuk pemeriksaan, dan
sisanya disiapkan untuk distribusi.

II.C.f Quality Control

Memeriksa kualitas dan kemurnian yang diambil pada berbagai tahap dalam pembuatan
maskara. Bahan kimia diperiksa dalam tangki sebelum pencampuran dimulai untuk memastikan
bahan yang benar dan jumlah yang tepat berada di tempat. Setelah batch dicampur, itu diperiksa
ulang. Setelah batch adalah kemasan, sampel perwakilan dari awal, tengah, dan akhir bets
dibawa keluar. Ini diperiksa untuk komposisi kimia. Pada titik ini mereka juga diuji untuk
kotoran mikrobiologi.

Pedoman pengujiaan sediaan rias mata meliputi :


1. Pemeriaan, bobot
2. Identifikasi dan penetapan kadar Dehidroacetat ( < 0,5 %)
3. Identifikasi dan penetapan kadar Asam benzoat Asam salisilat (< 0,2 %)
4. Identifikasi dan penetapan kadar Hexaklorofen ( < 0,1 %)
5. Identifikasi dan penetapan kadar Tiomersal ( < 0,007 % sebagai Hg)
6. Identifikasi Pb, Sb, Ag, As (negatif)
7. Uji iritasi mata

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 21


BAB III
METODELOGI

FORMULASI

KADAR (%)
BAHAN FUNGSI
F1 F2 F3 F4 F5
Trietanolamine stearat 4,5 2,75 3,6 3,6 3,5 Emulsifying agent
Asam stearat - 9,1 11,2 11,2 12 Emulsifier
Emulient
Isopropil miristat - - 7,3 - 7
Petrolatum - 5,5 - - - pelarut
Pepelmbab, pelicin,
Paraffin 10 - - - - pembentuk masa cream
Lanolin anhydrous 10 - - - - Basis cream
Propyl p-aminobenzoat 0,2 - - - - Pengawet
Methyl p- aminobenzoat - - 0,2 - - pengawet
Carbon black 19,8 9,1 9,1 - 10 Pembentuk pigmen hitam
Mineral oil - 9,1 - - - Emolient
PEG - - 9,1 - - Pelarut
Emolient, solubilizing
Glycerin monostearat - - 4,5 - 5 agent
Glycerin - - - - 5 Cosolvent, emolient
Air - 64,45 55 - 57,5 Pelarut
Carnauba wax yellow 15 - - - - Zat pewarna
Hexadryl Alcohol - - - 7,3 - Penstabil
Ultramarine blue - - - 9,1 - Zat pewarna

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 22


A. Formula

R/ A Asam stearate 12 %

Isopropil miristat 7%

Gliseril monosterat 5%

B Gliserin 5%

Trietanolamin 3,5 %

Air suling 57,5 %

C Carbon black 10 %

Bentuk sediaan : krim

Warna : Hitam

Dapat dihasilkan dari penambahan zat warna ke dalam suatu vanishing cream atau dengan
melarutkan zat warna pada minyak yang sesuai. Untuk ini diperlukan zat pembasah yang sesuai, yang
berguna untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga zat warna akan menempel pada sikat. Maskara
bentuk krim tidak boleh mongering dalam penyimpanan dan harus menempel dengan balik pada bulu
mata.

Maskara bentuk krim ini paling disukai oleh konsumen karena konsistensinya dan susunannya rata,
mudah digunakan, cukup cepat kering dan tahan air. Karena bentuk sediaan lunak maka dapat
dimasukkan dalam tube dan sikatnya menempel pada tube sehingga pemakaiannya akan lebih praktis dan
tahan lama

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 23


BAB IV

PEMBAHASAN

Karakteristik Bahan

1. Asam stearate
Nama kimia : Octadecanoic acid
Rumus molekul : C18H36O2
Bobot molekul : 284.47

Struktut molekul :
Kegunaan : Emulsifier
Pemerian : zat keras mengkilat ,menunjukkan susunan hablur, putih atau
kekuninganpucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : Sangat larut dalam benzene,CCl4, kloroform, dan eter; larut dalam etanol
(95%), hexane, dan propilen glikol; praktis tidak larut dalam air.

2. Isopropil miristat
Nama kimia : 1-Methylethyl tetradecanoate

Rumus molekul : C17H34O2

Bobot molekul : 270.5

Struktut molekul :

Kegunaan : Emulient

Pemerian : Jernih, tidak berwarna, cairan tidak berbau, memiliki viskositas yang rendah
5C.

Kelarutan : Larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), etil asetata, lemak, asam
lemak, minyka, cairan hidrokarbon, toluene, dan wax. Tidak larut dalama
gliserin, glikol, dan air.

3. Gliseril monosterat
Nama kimia : Octadecanoic acid, monoester with 1,2,3-propanetriol

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 24


Rumus molekul : C21H42O4

Bobot molekul : 358.6

Struktut molekul :

Kegunaan : Emollient; emulsifying agent; solubilizing agent; stabilizing agent;

Pemerian : Berwarna putih hingga krem, seperti lilin padat dalam bentuk manik-manik,
serpih, atau bubuk. Hal ini lilin dengan sentuhan dan memiliki bau lemak
sedikit dan rasa

Kelarutan : Larut dalam alcohol panas, eter, kloroform, aseton panas, minyak mineral,
dan minyak. Parktis tidak larut dalam air, tapi mudah terdispersi dalam air
dengan penambahan sabun ataupun surfaktan.

4. Gliserin
Nama kimia : Propane-1,2,3-triol

Rumus molekul : C3H8O3

Bobot molekul : 92.09

Struktut molekul :

Kegunaan : cosolvent; emollient;

Pemerian : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopik, rasa manis.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 25


Kelarutan :

5. Trietanolamin
Nama kimia : 2,20,200-Nitrilotriethanol

Rumus molekul : C6H15NO3

Bobot molekul : 149.19

Struktut molekul :

Kegunaan : emulsifying agent;

Pemerian : Jernih, tidak berwarna, hingga kekuningan, kental, cairan yang memiliki
sedikit bau amoniak.

Kelarutan :

6. Air suling
Fungsi : sebagai bahan pembawa

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Kelarutan : dapat bercampur dengan pelarut polar dan elektrolit.

7. Zat warna

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 26


Carbon black

Karakteristik Sediaan

Nama Produk : Naies Mascara Waterproof


Netto : 10 ml/kemasan

Warna : biru dongker, agak kental


Bau : tidak berbau
Homogenitas : Homogen

Indikasi : Melentikkan bulu mata, memberi efek mata yang terlihat lebih besar

Cara penggunaan :dioleskan pada bulu mata.


Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Wadah : tube plastic khusus

Komponen Bahan

R/ A Asam stearate 12 %

Isopropil miristat 7%

Gliseril monosterat 5%

B Gliserin 5%

Trietanolamin 3,5 %

Air suling 57,5 %

C Carbon black 10 %

Metode Pembuatan

Penimbangan

A Asam stearate 12 g

Isopropil miristat 7g

Gliseril monosterat 5g

B Gliserin 5g

Trietanolamin 3,5 g

Air suling 57,5 ml

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 27


C Carbon black 10 g

Jumlah sediaan : 100 ml

Cara Pembuatan

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Dipanaskan campuran A 75C sampai homogen.
3. Ditambahkan fase B ke fase A, diaduk hingga homogen.
4. Ditambahkan fase C, diaduk hingga homogen. Temperatur pemanasan dijaga selama 2 menit.
5. Dimasukkan ke dalam wadah pada suhu 55C.

Evaluasi

Organoleptis atau penampilan fisik


Cara : menggunakan panca indera untuk memeriksa yang meliputi warna, bau dan
bentuk sediaan.

Homogenitas
Cara : Letakkan sedikit lotion pada kaca objek lalu dilihat apakah kadar atau ukuran
partikel zat aktif sama di seluruh bagian krim.
Atau Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan alat metalograf. Adapun caranya
adalah sebagai berikut :
- Sejumlah krim yang akan diamati dioleskan pada kaca objek yang bersih dan kering
sehingga membentuk suatu lapisan yang tipis, kemuian ditutup dengan kaca preparat
(cover glass).
- Preparat krim diletakkan pada tempat yang tersedia pada metalograf. Pengamatan
dilakukan dengan pembesaran 400 kali. Krim dinyatakan homogen apabila krim
mempunyai fase dalam yang tampak rata dan tidak menggumpal.

Uji Viskositas (sifat Aliran)


Pada saat menguji viskositas dapat diketahui kecenderungan atau kemajuan terjadinya
Creaming dan breaking. Menggunakan viskometer ostwald.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 28


Uji pH
Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika krim
memiliki pH yang terlalu basa dapat menyebabkan kulit bersisik, sedangkan pH yang
terlalu asam dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk membantu kulit mempertahankan
pH, beberapa sediaan topikal disesuaikan dengan pH kulit. pH krim dapat dengan mudah
diketahui dengan menggunakan pH meter (dengan metode standar) atau dengan test
Paper (kertas indikator).
Cara : celupkan kertas pH meter kedalam krim, lalu angkat, kemudian banding kan
warna penetapan warna yang ada pada index pH meter.

Tes Potensi Iritasi pada Mata

Tanda iritasi pada mata : merah, bengkak, sakit, panas( erythema, edema, pain, heat)

PRECINICAL TEST

1. Tes yang dilakukan:DRAIZE EYE IRRITATION TEST pada kelinci albino,


karena mata kelinci lebih sensitif daripada mata manusia.
2. Iritasi pada mata karenabahan kimia dapat dites pada bagian mata :conjucti
va, iris, dan cornea.
3. Reaksi yang timbul:conjuctiva ( eythema, edema), iris ( hyperamia),cornea
(opacity).

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 29


BAB V

KESIMPULAN

Maskara adalah sediaan kosmetika yang dimaksudkan untuk memperindah penampilan


mata dengan cara mengoleskannya pada bulu mata. Bahan yang digunakan meliputi zat utama
dan zat tambahan, zat utama merupakanzat warna. Pembuatan umumnya dibuat menurut bentuk
sediaannya, yaitu krayon, krim, suspensi.
Komponen yang diperlukan dalam pembuatan mascara yang kami pilih yaitu Asam stearate
sebagai emulsifier, sebagai emulient kami menggunakan Isopropil miristat, Gliseril monosterat, dan
Gliserin, Trietanolamin sebagai emulsifying agent, Air suling untuk bahan pembawanya, dan sebagai zat
pewarna kami menggunakan carbon black.

Pada pembuatan sediaan mascara waterproof ini, kami menggunakan cara amhidrat (pembakaran),
yaitu 1 Dalam metode ini, bahan-bahan tersebut dicampur dalam tangki atau ceret, yang membuat
batch kecil 10-30 gal (38-114 1). Bahan-bahan yang pertama hati-hati diukur dan ditimbang.
Dalam metode anhidrat, semua bahan dicampur, dipanaskan, dan hati-hati. Dengan metode
emulsi, air dan pengental digabungkan, sedangkan lilin dan emulsifier yang dicampur dan
dipanaskan secara terpisah. Pigmen ditambahkan sebelum kedua campuran digabungkan dalam
agitator berkecepatan tinggi yang disebut homogenizer. Agitasi terus sampai campuran mencapai
keadaan semi-padat.

Pedoman pengujiaan sediaan rias mata meliputi :


1. Pemeriaan, bobot
2. Identifikasi dan penetapan kadar Dehidroacetat ( < 0,5 %)
3. Identifikasi dan penetapan kadar Asam benzoat Asam salisilat (< 0,2 %)
4. Identifikasi dan penetapan kadar Hexaklorofen ( < 0,1 %)
5. Identifikasi dan penetapan kadar Tiomersal ( < 0,007 % sebagai Hg)
6. Identifikasi Pb, Sb, Ag, As (negatif)
7. Uji iritasi mata

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 30


Daftar Pustaka

- Wetterhahn, Julius. "Makeup Eye," dalam Kosmetik: Sains dan Teknologi MS


Balsam dan Edward Sagarin, ed.. John Wiley & Sons, 1972.
- http://madehow.com/Volume-3/Mascara.html&usg=ALkJrhAe46a-
BJzicHaRPX7soPXrsIDHQ
- Eka, 2011. Maskara [Online], dalam
http://aptekaa.blogspot.com/2011/04/maskara.html .
- Retno I.S.Tranggono, 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Formulasi Mascara Waterproof - Kosmetologi Page 31

Anda mungkin juga menyukai