Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PERANCANGAN SISTEM ELEKTRO / PKN II

PERANCANGAN MODUL TRAINER PENGENDALI


STARTER MOTOR DENGAN PENGASUTAN STAR DAN
DELTA OTOMATIS

Disusun Oleh :
MUHAMMAD ARI JULIANTO

NIM : 141.04.1046
Jurusan : Teknik Elektro
Konsentrasi : Ketenagaan
Fakultas : Teknologi Industri
Jenjang : Strata-1

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

PERANCANGAN MODUL TRAINER PENGENDALI STARTER MOTOR


DENGAN PENGASUTAN STAR - DELTA OTOMATIS

Diajukan Oleh :
Muhammad Ari Julianto
NIM : 141.04.1046
Jurusan : Teknik Elektro
Konsentrasi : Ketenagaan
Fakultas : Teknologi Industri
Jenjang : Strata-1

Yogyakarta, 18 September 2017

Menyetujui
Dosen Pembimbing, Pemohon,

Muhammad Ari Julianto


NIK : 03.1169.584.E NIM : 141.04.1046

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Sigit Priyambodo, S.T., M.T.


NIK : 96.0967.521.E
1. Judul KP II

PERANCANGAN MODUL TRAINER PENGENDALI STARTER


MOTOR DENGAN PENGASUTAN STAR DAN DELTA OTOMATIS

2. Latar Belakang
Perancangan Sistem Elektro/PKN II merupakan salah satu sarana bagi
mahasiswa untuk dapat melakukan pengamatan, mempelajari, dan memahami
antara disiplin ilmu yang didapat di bangku kuliah serta pada penerapannya
dalam pembuatan alat. Dengan adanya PKN II diharapkan kami selaku
mahasiswa dapat menerapkan dan mensinkronkan antara teori yang didapat di
bangku kuliah dengan praktek di lapangan.
Berkenaan dengan adanya PKN II yang merupakan bagian dari
Kurikulum Pendidikan pada Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta,
yang harus diambil oleh mahasiswa khususnya mahasiswa Jurusan Teknik
Elektro (S-1).
PKN II merupakan suatu kegiatan mahasiswa untuk pengaplikasian teori
yang didapat di bangku kuliah dengan penerapan alat yang ada di pasaran,
sehingga mahasiswa dapat memahami dan mampu menerapkannya setelah
memasuki dunia industri.
Oleh karena itu pada PKN II ini penulis berusaha merancang suatu panel
pengendali, yang dimana panel tersebut dapat mengatur motor 3 fasa secara star
dan delta.

3. Landasan Teori
Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan
pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Salah
satunya peran mesin listrik yang sangat besar dalam mendukung kegiatan sehari-
hari manusia, baik di dunia industri maupun rumah tangga. Dalam Program
Keahlian yang bersifat praktikum, penggunaan alat bantu berupa media
pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan bagi siswa atau mahasiswa
dalam memahami secara mendalam materi yang diajarkan.
Modul trainer ini harus didesain sesuai dengan konsep dan layak sebagai
media pembelajaran baik dari segi teknis, fungsi dan unjuk kerja serta segi
ergonomi dalam penggunaan sehingga dapat menunjang mata kuliah instalasi
listrik. Untuk menjalankan motor 3 fasa ada beberapa metode pengasutan yang
dapat dilakukan sesuai dengan daya nominal motor. Dari tabel berikut ini dapat
dilihat metode pengasutan yang digunakan sesuai dengan daya nominal motor.

Tabel 1. Cara Pengasutan Motor 3 Fasa


Daya Nominal Motor Metode Pengasutan
Kurang dari 1,5 - 2,25 kW Dihubungkan langsung dengan jaringan
Sampai 4 - 6 kW Dengan saklar bintang segitiga
Sampai 8 - 12 kW Dengan saklar bintang-segitiga yang
dilengkapi dengan tahanan tahanan
Lebih dari 8 - 12 kW Dengan transformator asut, atau motor angker
gelang seret dengan tahanan asut rotor.

Penggunaan sambungan star- delta juga meliputi cara pen-start-an motor


tersebut. Starting ini banyak digunakan untuk menjalankan motor induksi motor
sangkar yang mempunyai daya diatas 5 kW (sekitar 7 HP). Cara pengoperasian
motor ini biasanya tergantung dari jenis starter yang dipilih. Jenis starter
dipasaran yang banyak tersedia adalah saklar putar dan saklar khusus.
Karakteristik yang pertama adalah penggunaan starter bintang segitiga
ini dapat mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah
contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer
untuk pengalihan dari star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start,
starter terhubung secara bintang (star). Gulungan stator hanya akan menerima
tegangan sekitar 0,578 (satu per akar tiga) dari tegangan jaringan (V line). Jadi
arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada starter DOL. Setelah
mendekati kecepatan putaran tertentu, starter akan berpindah terkoneksi ke
Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani
dengan berat.
Jika starting dengan menggunakan saklar (Y-) mula-mula belitan
belitan motor dihubungkan dalam hubungan bintang & kemudian mengubahnya
dalam hubungan delta. Hal ini dapat mengurangi arus start yang mencapai 7 kali
arus nominal. Susunan rangkaian untuk pengasutan bintang-segitiga (star-delta)
ini diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Rangkaian Starting Star-Delta

Kondisi pengasutan Kondisi motor berputar


Gambar 2. Hubungan motor starting Star-Delta

Unit modul praktik instalasi listrik industri dirancang menggunakan


konsep modular yaitu masing-masing komponen dibuat secara terpisah,
dilengkapi dengan nama komponen, keterangan dan simbol yang tepat
berdasarkan standar International Electronical Commission (IEC), Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL 2000). Selain itu, penempatan modular juga akan didesain dengan
konsep frame sliding dan dilengkapi dengan kotak penyimpanan sehingga dapat
dengan mudah dipindah dan disimpan apabila sedang tidak digunakan.
4. Metode Perancangan
Metode yang akan digunakan dalam PKN II ini terdiri dari langkah-langkah
berikut:
1. Metode Studi Literatur
Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan
dengan perancangan yang dilakukan dengan cara membaca dan memahami buku-
buku referensi.

2. Perancangan modul trainer pengendali starter motor dengan pengasutan Y


otomatis meliputi :
a) Pengambilan informasi yang diperlukan dari data yang didapat mengenai
pengasutan hubung Y otomatis pada pengontrolan motor listrik.
b) Melakukan pengujian hasil dari pembuatan modul trainer pengendali starter
dengan pengasutan Y otomatis.
c) Analisa hasil dan membuat kesimpulan.

5. Tujuan PKN II
Kerja Praktek II (PKN II) ini bertujuan:
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang S-1 di Fakultas
Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi
Akprind Yogyakarta.
2. Sebagai studi perbandingan antara teori yang didapat dibangku kuliah dengan
praktek sebenarnya.
3. Meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan sebagai bekal untuk
memasuki dunia kerja.
4. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam mengetahui dan mengikuti
perkembangan teknologi dibidang elektro.

6. Manfaat Kerja Praktek II (PKN II)


PKN II sangat bermanfaat terutama mahasiswa, Institut, juga bagi kantor,
diantaranya yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
PKN II dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa karena dapat
meningkatkan kemampuan dan penguasaan secara materi maupun praktek.
Merupakan sarana perancangan wiring sebagai bekal dalam
mempersiapkan diri untuk terjun di dunia kerja.
2. Bagi Institut
Menyiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap
pakai.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menambah pengetahuan perancangan modul trainer pengendali
starter dengan pengasutan Y otomatis sehingga dapat memberikan
kehandalan yang optimal dalam sistem tenaga listrik.
Dapat digunakan sebagai kerangka acuan dalam penelitian-penelitian
berikutnya.

7. Sistematika Penyusunan Laporan


Dalam penulisan Perancangan Sistem Elektro ini, sistematika penulisan
yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan menjelaskan tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan,
Waktu dan Tempat, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Manfaat Penulisan,
Metode Perancangan, Sistematika Laporan Perancangan Sistem PKN II.

Bab II Landasan Teori


Bab ini akan membahas tentang teori dasar dari perancangan modul trainer
pengendali starter dengan pengasutan Y otomatis tersebut.

Bab III Perancangan modul trainer pengendali starter motor dengan


pengasutan Y otomatis
Bab ini akan mendiskripsikan tentang perancangan modul trainer
pengendali starter motor dengan pengasutan Y otomatis.
Bab IV Analisa Hasil Rangkaian
Pada bab ini membahas tentang sistem kerja dan mengambil data kemudian
menganalisa dari hasil rangkaian yang telah dibuat tersebut.

Bab V Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan akan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerja Praktek II (PKN II) akan dilaksanakan pada:
Waktu : September Desember 2017
Tempat : Kampus IST AKPRIND YOGYAKARTA
9. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek II (PKN II)
Bulan
Kegiatan
I II III

I. Pengenalan

a. Mencari referensi sebanyak


mungkin
b. Mencari aplikasi yang
dibutuhkan

II. Perancangan

a. Membuat rancangan wiring


pengaturan kecepatan
menggunakan SCR
III. Analisa Hasil Rangkaian

a. Menguji alat

b. Diskusi, konsultasi, dan evaluasi


pada dosen pembimbing
c. Interpretasi hasil dan analisis
data

IV. Kesimpulan
a. Konsultasi

b. Penyusunan laporan

10. Laporan
Semua hasil Kerja Praktek (PKN II) akan disajikan dalam bentuk laporan
tertulis yang disusun secara sistematis dan teratur sesuai dengan acuan dan
kode etik penulisan ilmiah.

11. Penutup
Dengan diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan Kerja Praktek (PKN II) akan lebih mengenalkan dan
mendekatkan mahasiswa dengan praktek perancangan alat pengendali starter
dengan pengasutan Y otomatis, tentunya akan dimanfaatkan seoptimal
mungkin oleh mahasiswa dan hasilnya akan disusun dalam bentuk laporan
Perancangan Sistem Elektro.
Demikianlah proposal ini dibuat sebagai kerangka acuan untuk berbagai
pihak yang berkepentingan. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam proposal
ini akan diatur kemudian atas kesepakatan pihak yang bersangkutan. Kami
yang mengajukan proposal ini mohon maaf atas kekurangan yang ditemukan
dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Daftar Pustaka

http://eprints.uny.ac.id/33753/1/Laporan%20Proyek%20Akhir%20Teguh.pdf
(Diakses tanggal 15 September 2017)
https://www.scribd.com/document/30406266/Tek-Pemanf-listrik-Jilid-1
(Diakses tanggal 15 September 2017)

Anda mungkin juga menyukai