Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS

AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

P embangunan adalah suatu konsep normatif yang menyiratkan pilihan-pilihan


tujuan untuk mencapai realisasi potensi manusia dan atau masyarakat.Pembangunan
juga tidak selalu berarti pertumbuhan, karena pertumbuhan semata tidak dapat
menyelesaikan persoalan dan bahkan seringkali mempunyai akibat yang tidak
menguntungkan. Oleh karena itu, pembangunan adalah suatu proses multidimensi
yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi keseluruhan sistem ekonomi dan sosial
yang secara tipikal mengandung perubahan-perubahan yang radikal dalam struktur
kelembagaan, sosial dan administif sebagaimana pula sikap dan tingkah laku.Wawasan
pembanguan sebagai suatu proses menjadi (being) dan mengerjakan (doing)
menekankan pada pemberdayaan rakyat atau memperoleh kemampuan yang lebih
besar untuk memilih dan memberikan tanggapan terhadap perubahan-perubahan
akibat suatu keadaan eksternal maupun internal. Pembangunan harus melibatkan
manusia di dalam suatu hubungan utuh dengan alam yang produktif, bebas krisis dan
tidak eksploitatif dalam menghasilkan bahan bahan kehidupan dan penghidupan dan
didalam perjuangan untuk menghilangkan tekanan dan eksploitasi dari hubungan
tersebut.
Jika secara singkat pembangunan dapat dikatakan sebagi suatu peningkatan
kapasitas untuk mempengaruhi masa depan yang lebih baik, maka pengembangan
Kabupaten Kuantan singingi sebagi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan tersebut akan mempunyai beberapa implikasi tertentu, yaitu :
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 1
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

1.Harus memperhatikan kapasitas terhadap apa yang perlu dilakukan untuk


mengembangkan kemampuan dan tenaga guna membuat perubahan
2.Mencakup keadilan sehingga tidak memecah belah masyarakat dan
mengurangi kapasitasnya
3.Pemberdayaan dan penumbuhan peran serta masyarakat sehingga benar-
benar menrima manfaat pembangunan
4.Memberikan perhatian yang sesungguhnya terhadap saling ketergantungan di
dunia serta perlu menjamin bahwa masa depan dapat ditunjang kelangsungan.
Kapasitas apapun yang tercapai akan cepat punah, kecuali jika dapat diketahuai dan
diatasinya masalah kelangkaan dan keterbatasan sumber-sumber daya yang ada.
Penataan ruang suatu wilayah merupakan bagian yang sangat penting dalam
rangkaian pembangunan secara keseluruhan. Sebagai cerminan pemahaman
paradigma pembangunan yang baru tersebut diatas, maka sebelum ditatanya
pemanfaatan ruang kabupaten Kuanta Singingi, perlu ditetapkan terlebih dahulu visi
dan misi kabupaten ke depan.Visi dan Misislah haruslah merupakan hasil kesepakatan
bersama semua stake holder (pihak yang berkepentingan), yaitu pemerintah daerah,
swasta/sektor bisnis, dan masyarakat dalam rangka penerapan good governance atau
tata cara pelaksanaan yang baik. Dengan mengacu pada visi dan misi pembangunan
dengan perspektif jauh ke depan tesebut, pemerintah kabupaten dapat menyiapkan
tujuan, strategi dan kebijaksanaan pembangunan yang lebih operasional.
Visi dalam arti yang sebenarnya tidak mempunyai kerangka waktu yang pasti, tetapi
dalam usaha mendekatinya, misi, tujuan, strategi, kebijaksanaan dan dengan kekuatan
dan kelemahan internal, serta peluang dan ancamaneksternal yang ada. Sehubungan
dengan ini, maka visi dan misi kabupaten Kuantan Singingi ditetapkan sampai tahun
2020.

4.1. VISI DAN MISI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI


Berdasarkan beberapa isu strategis yang diperoleh dari hasil analisis,
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka visi yang tepat untuk
pengembangan Kabuapten Kuanta Singingi sampai tahun 2020 adalah :
Kabupaten yang mandiri dan maju dengan masyarakat yang sejahtera dan adil
berdasarkan ekonomi tangguh berbasiskan sumber daya lokal dengan tetap
memperhatikan nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan kelestarian lingkungan
Sehubungan dengan visi kabupaten Kuantan Singingi 2020 tersebut, maka visi
pembangunannya adalah :
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 2
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

1. Mentegis dan dukung infryiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas


dengan kearifan lokal, beriman dan bertakwa
2. Mengembangkan ekonomi rakyat yang tangguh daalam rangka
pembangunan yang berkelanjutan dengan berbasiskan sumber daya lokal,
posisi kabupaten yang strategis dan memadai
3. Menciptakan pemerintahan yang bersih, tegak hukum, adil, akuntabilitas
publik kompeten, partisipatif, efektif dan efesien (good governance)

4.2. TUJUAN PENGEMBANGAN WILAYAH

1. Meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai nilai


nilai solidaritas, etos kerja, adat istiadat,keimanan dan ketakwaan melalui
pendidikan untuk mendukung kemajuan daerah.
2. Mengembangkan sistem pendidikan (prasarana,sarana dan lain-lain) yang
berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sumber daya
alam berbasis pada kearifan lokal.
3. Membagun kegiatan perekonomian yang berbasiskan masyarakat.
4. Mencitapkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang berorientasi pada
pemanfaatan posisi strategis kabupaten kuantan singingi sebagai Simpul
produksi Distribusi pulau sumatera.
5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi berbasiskan potensi
pertambangan.
6. Mengembangkan utilitas umum yang memadai pada daerah-daerah di
manakegiatan ekonomi akan ditempatkan.
7. Meningkatkan jaringan utilitas (listrik,telekomunikasi) pada lokasi-lokasi yang
sesuai untuk kegiatan industri.
8. Memanfaatkan potensi energi yang ada dari sungai kuantan sebagai potensi
energi listrik yang utama.
9. Mengembangkan industi wood base industri pada kategori hulu diantaranya
industri kayu potong
10. Mengembangkan agro-based industry pada kategori hulu
diantaranyacrum-rubber dan CPO
11. Mengembangkan prasarana dan sarana kepariwisataan pada daerah-
daerah yang berpotensi sebagai objek wisata
12. Mewujudkan tercapainya pemerintahan yang bersih, tegaknya hukum, adil,
akuntabilitas publik kompeten partisipatif, efektif dan efisien (good Governance)
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 3
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

4.3. STRATEGI PENGEMBANGAN


Strategi penembangan untuk wilayah kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada tabel 4.1
MATRIKS SWOT UNTUK PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Beriklim tropis dengan curah hujan 1. Adanya darah rawan bencana
normal dan keseimbangan antara banjir, longsor dan erosi
bulan basah dan kering, maka 2. Kualitas air tanah dan air
daerah ini cocok untuk pertanian permukaan sangat rendah
2. Memiliki bahan galian yang dibawah standar baku air minum
bervariasi dan cadangan yang 3. Kekurangan sumber daya manusia
cukup besar dalam pengelolaan bahan
3. Potensi air permukaan besar tambang
dimana bisa dimanfaatkan untuk 4. Jaringan PDAM sangat terbatas
Hidroelektrik 5. Fasilitas pendidikan tidak memadai
4. Tingkat pertumbuhan ekonomi 6. Bentuk struktur umum yang
masyrakat diatas rata2 propinsi cenderung terpusat pada daerah
Riau sepanjang sungai
5. Mulai terbentuknya organisasi non 7. Rusaknya hutan lindung yang ada
pemerintahan/LSM dalam 8. Rendahnya kontribusi PDRB
pemberdayaan ekonomi terhadap propinsi Riau
masyarakat
6. Memiliki potensi wisata alam
maupun wisata budaya
Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O
1. Rehabilitasi Kerusakan Alam

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 4
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

1. Posisi Geopilitik Internasional yang 1. Pengembangan kawasan industri, 2. Pemantauan daerah rawan
dekat dengan negara Singapura dan terutama yang dapat bekerja sama bencana
Malaysia dengan industri rakyat 3. Pengolahan air permukaan untuk
2. Desentralisasi pemerintahan 2. Pengelolaan bahan galian tambang penyediaan air bersih
dengan UU No.22/1999 dan industri 4. Meningkatkan jaringan PDAM
3. Desentarlisasi Keuangan dengan UU 3. Pengembangan wilayah 5. Pengembangan wilayah
No.25/1999 perkantoran pelayanan publik pemukiman baru
4. Kebutuhan bahan galian industri 4. Pengembangan fasilitas untuk 6. Pengawasan kawasan lindung dan
baik dalam negeri maupun luar umum dan daerah potensi wisata penegakan hukumnya
negeri 5. Pembnagunan Infrastruktur jalan 7. Pengembangan pendidikan tinggi
bagi daerah yang memiliki potensi 8. Pengawasan penambangan guna
bahan tambang mengurangi kerusakan alam
Ancaman (Treat) Strategi S-T Strategi W-T
1. Krisis ekonomi yang 1. Pemanfaatan batu bara untuk 1. Meremberikan porsi yang
berkepanjangan, diikuti bahan bricket sebagai bahan bakar seimbang pada masyarakat lokal
pengurangan subsidi BBM 2. Pembuatan pembangkit listrik dalam pengelolaan hutan
2. Akan muncul pesaing-pesaing dari Tenaga Air (PLTA) 2. Memberikan kesempatan kepada
daerah sekitarnya dalam hal 3. Meningkatkan kualitas bahan masyarakat lokal dalam
komoditas bahan galian pangan galian tambang sehingga partisipasidi struktur
3. Konflik masyarakat pendatang memberikan nilai ekonomis yang pemerintahan
dengan masyarakat lokal lebih tinggi 3. Pengembangan lebih banyak
4. Kesenjangan penguasaan wilayah 4. Memberikan kemudahan dan ruang-ruang publik untuk kegiatan
pengelolaan hutan antara insentif bagi calon investor sosial dan sektor informal
masyarakat dan pengusaha 4. Rehabilitasi kawasan habitat gajah
5. Seringnya pengrusakan lahan
permukiman/pertanian oleh gajah

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 5
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Untuk lebih mengoptimalkan produk tata ruang maka diperlukan adanya


pemantapan rencana tata ruang yang diikuti dengan kebijaksanaan yang
mengikat sehingga tata ruang tersebut benar-benar bermanfaat dan menjadi
acuan dalam pelaksanaan program pembangunan daerah terutama yang
berkaitan dengan keruangan.Rencana tata ruang kabupaten ini terdiri dari
rencana struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang.

4.4. STRUKTUR PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN KUANTAN


SINGINGI
Struktur tata ruaang kawasan perencanaan merupakan bentukan dari
berbagai elemen-elemen kegiatan serta pola jaringan jalan yang terdapat di
kawasan perencanaan.Strutur ruang Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari
pengembangan kegiatan utama kabupaten, sistem pelayanan kabupaten, dan
sistem jaringan jalan.
Pada dasarnya arahan struktur ruang kabupaten Kuantan Singingi ini merupakan
pedoman untuk :
1. Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang
2. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan
perkembangan anatar wilayah Kabupaten Kuantan Singingi serta
keseraasian antar sektor pembangunan
3. Perlindungan terhadap kawasan lindung
4. Penataan ruang enam wilayah kecamatan

4.4.1. Penembangan Kegiatan Utama Kabupaten


Pengembangan struktur ruang Kabuapten Kuantan Singingi didsarkan
pada perkembangan setiap komponen kegiatan yang ada. Untuk mendukung visi
Kabupaten, maka perlu dibuat struktur ruang yang mampu mewujudkan
terciptanya visi tersebut. Sesuai dengan visi Kabupaten maka kegiatan utama
yang akan dikembangkan adalah perkebunan dan industri yang berbasis
kehutanan dan perkebunan.
Dengan bentuk kabupaten yang konsentrik linear, maka pusat kegiatan utama
kabupaten (telukkuantan) harus mempunyai akses yang baik terhadap
pelayanannya, baik lokal maupun regional, sesuai dengan visi kabupaten.
Untuk lebih jelasnya deskripsi kegiatan Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat
pada tabel IV.2.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 6
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Tabel 4.2
DESKRIPSI KEGIATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Tabel IV.2
DESKRIPSI KEGIATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
NO KEGIATAN DESKRIPSI
1. Perkebunan Tersebar di semua kecamatan
2. Pertanian Tersebar disepanjang sungai Kuantan
3. Industri Dikecamatan Kuantan Tengah
4. Pertambangan - Batubara di kuantan Mudik Singingi,
Kuantan Hilir, Cerenti, Singingi Hilir dan
Logas Tanag Darat
- Emas di Singingi, Kuantan Tengah, Benai
dan sebagian kecil di gunung Toar
- Kaolin di singingi dan Kuantan Mudik
- Pasir dan kerikil Singingi hilir
- Batu Mulia di Logas (Singingi)
- Bentonit di Singngi Hilir
- Batugamping di Kuantan Mudik
5. Pariwisata - Goa-goa di kecamatan singingi
- Hutan konversi serta flora dan fauna di
Bukit Rimbang
- Wisata petualangan arung jeram, dan
pesona alam di sepanjang sungai Singingi
- Air terjun tujuh tingkat (batang Koban),
sumber air panas di lubuk ambacang
- Pacu Jalur dipusatkan di teluk kuantan
dan baserah
- Waduk Teso di benai
6. Pendidikan Tinggi Untuk Jangka pendek Pendidikan Tinggi
dipusatkan di teluk kuantan, dan untuk jangka
panjang ditempatkan di setiap pusat wilayah
pengembangan dan untuk jangka panjang di
semua ibuumum kecamatan

4.4.2. Pengembangan Sistem Pelayanan Kabupaten

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 7
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Selain Teluk Kuantan sebagai pusat pelayanan utama skala kabupaten


dan regional, untuk mendapatkan optimasi pelayanan penduduk, akan
ditetapkan pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Kuantan Singingi. Sesuai dengan
karakteristik perwilayahan dan kondisi fisik yang ada, maka untuk pengoptimalan
pengembangan dan untuk melayani masyarakat wilayah kabupaten kuantan
singingi dibagi menjadi 2 (dua) hirarki Pusat Pelayanan.
1. Pusat Pelayanan Primer

Merupakan pusat kegiatan yang melayani seluruh wilayah Kabuapten


Kuantan Singingi, dengan pusat pelayanan utama berada di umum
Ttelukkuantan (Kecamatan Kuantan Tengah))
Fasilitas pada Orde I ini meeliputi :
Pemerintahan, yaitu seluruh instansi tingkat kabupaten
Perdagangan, yaitu pusat grosir, pusat pertokoan atau pasar
swalayan
Transportasi yaitu, sistem transportasi yang melayani transportasi
tingkat regional
Pendidikan, yaitu sampai pendidikan tingkat tinggi
Kesehatan yaitu fasilitas rumah sakitn
Fasilitas-fasilitas yang berfungsi untuk pelayanan regional atau
fungsi umum
2. Pusat Pelayanan Sekunder

Merupakan pusat kegiatan yang melayani wilayah kecamatan. Pada


tingkat pelayanan sekunder ini, kabupaten kuantan singingi dibagi
menjadi 14 pusat pelayan sekunder berdasrkan Kecamatan
Kecamatan Kuantan Mudik (pusat pelayanan di lubuk jambi)
Kecamatan Singingi (pusat pelayanan di muara lembu)
Kecamatan Benai (pusat pelayanan di Benai)
Kecamatan Kuantan Hilir (pusat pelayanan di Baserah)
Kecamatan Cerenti (pusat pelayanan di Cerenti)
Kecamatan Hulu Kuantan (pusat pelayanan di Lubuk Ambacang)
Kecamatan Gunung Toar (pusat pelayanan di kampung Baru)
Kecamatan Singingi Hilir (pusat pelayanan di Kotobaru)
Kecamatan Pangean (pusat pelayanan di Pangean)

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 8
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Kecamatan Logas Tanah darat (pusat pelayanan di perhentian


luas)
Kecamatan Inuman (pusat pelayanan di Inuman)
Fasilitas pada Umum Orde II ini meliputi
Pemerintahan, yaitu seluruh instansi tingkat kecamatan
Perdagangan, yaitu pusat grosir, pusat pertokoan atau pasar
swalayan
Transportasi yaitu, sistem transportasi yang melayani transportasi
antar wilayah
Pendidikan, yaitu sampai pendidikan SMA
Kesehatan yaitu fas puskemas, poliklinik, dan rumah sakit bersalin
Fasilitas-fasilitas yang berfungsi untuk pelayanan dengan skala
wilayah kecamatan
4.4.3. Pengembangan sistem Transpoortasi
a. Pengembangan Jaringan Jalan
Dalam pngembangan wilayah, fungsi sistem transportasi adalah
menghubungkan keterkaitan fungsional antar kegiatan.Berdasarkan
fungsi tersebut, maka pengembangan sistem transpostasi diarahkan
untuk menunjang pengembnagn tata ruang Kabupaten Kuantan Singingi
secara terpadu.Berdasrkan konsepsi pengembangan tata ruang
Kabupaten Kuantan Singingi, maka tujuan pengembangan sistem
transportasi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pertumbuhan wilayah Kabuapten Kuantan
Singingi agar berkembang serasi dengan wilayah sekitarnya
dengan sasaran

Membuka daerah yang terisolasi yang ada di Kabupaten


Kuantan Singingi
Mendukung kegiatan perkebunan agar arus pergerakan
produksi hasil hutan dapat berjalan dengan lancar
Mendukung kkegiatan industri, baik industri yang sudah ada
maupun industri yang baru direncanakan
Mendukung sektor-sektor strategis yang ada di Kabupaten
Kuantan Singingi diantaranya sektor pertanian, jasa dan
perdagangan
Mendukung kegiatan pertambangan

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 9
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

2. Mendukung pemerataan pembangunan dengan sasaran


Memperlancar arus industri barang, jasa dan mobilitas
penduduk
Untuk mencapai tujuan diatas maka diperlukan suatu pola
pengembangan prasarana transportasi yang terpadu yang
meliputi transportasi darat dan sungai yang terintegrasi
dengan sistem tata ruang wilayah Kabupaten Kuantan
Singingi

Berdasrkan hal tersebut, maka rencana sistem jaringan


transportasi di Kabupaten Kuantan Singingi adalah rencana
peningkatan jalan yang sudah ada dan pembangunan jalan
baru. Sementara untuk mengurangi perbedaan
pertumbuhan antara permukiman disatu sisi sungai dan sisi
lain perlu dibangun jembatan, terutama di sungai
kuantan.Dengan demikian daerah yang selama ini terisolasi
dapat berkembang.Namun demikian, penempatan
jembatan ini akan dikaji kembali, meskipun sebelumnya
sudah ada kajian kelayalakanya.
Keterkaiyan jaringan transportasi darat dengan sungai masih
diandalkan saat ini.Namun transportasi sungai lebih
diarahkan untuk penyebrangan. Rencana peningkatan jalan
eksisting dan pembangunan jalan baru di Kabupaten
Kuantan Singingi bertujuan untuk :
Meningkatkan kondisi jalan eksisting, peningkatan
ROW (daerah milik jalan) serta peningkatan fungsi
jalan
Mewujudkan integrasi pengembangan sistem
jaringan jalan (lokal, kolektor dan arteri) yang masih
terputus dan mendukung pengembangan kawasan
budidaya

Usulan rencana pembangunan jalan baru dirumuskan


berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut :
Identifikasi sistem jaringan (lokal, kolektor dan arteri)
yang masih terputus atau belum terintegrasi
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 10
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Identifikasi sebaran lokasi kawasan budidaya


unggulan (pertanian, pertambangan perkebunan
dan pariwisata)
Menetapkan titik pangkal pembangunan jalan
menuju ke lokasi kawasan budidaya unggulan yang
belum terintegrasi
Menjabar arahan tata ruang wilayah Kabupaten
Kuantan Singingi
Berdasarkan dari langkah-langkah diatas maka rencana usulan
rencana pembangunan jalan
b. Pengembangan Sarana Tranportasi
Pengembangan sarana transportasi teminal diutamakan untuk
meningkatkan skala pelayanan pergerakan regional.Dengan adanya
peningkatan status umum Telukkuantan dari ibu kota kecamatan
menjadi ibu kota Kabupaten maka akan terjadi pula peningkatan
pergerakan baik regional maupun lokal.
Sampai saat ini Kabupaten Kuantan Singingi telah memiliki terminal yang
terletak di pusat kota. Kondisi terminal ini masih kurang memadai untuk
pergerakan regional, hal ini dikarenakan terminal yang ada sebelumnya
hanya berfungsi untuk melayani pergerakan lokal atau hanya sebagai
transit angkutan antar kota antar propinsi. Pelayanan sarana angkutan
antar sub pusat kegiatan yang ada di kabupaten Kuantan Singingi juga
belum memadai untuk menjangkau daerah terisolir. Dengan Kondisi
sarana transportasi yang demikian maka daerah yang teisolir akan sulit
berkembang. Pengembangan sarana transportasi yang ada di
kabupaten Kuantan Singingi berupa :
Peningkatan terminal yang ada sebagai terminal pusat bagi
pergerakan regional
Pembangunan terminal angkutan umum untuk melayani
pergerakan lokal sub-siub pusat kegiatan
Penambahan sarana angkutan untuk rute daerah yang terisolir
atau yang belum terjangkau oleh angkutan
Pembangunan sarana pelabuhan sungai untuk menunjang
kelaancaran transportasi darat
c. Staregi Sistim Transportasi

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 11
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Strategi yang diterapkan dalam pengembangan sistem transportasi di


Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagi berikut :
1. Meningkatkan kemudahan sistem pelayanan angkutan umum,
terutama untuk menjangkau daerah terisolir
2. Meningkatkan integrasi antara transportasi darat dan transportasi
sungai
3. Melakukakan koordinasi dengan instansi terkait, baik ditingkat
pusat /propinsi maupun lingkungan daerah melalui implementasi
rencana yang berkesinambungan
4. Meningkatkan dukungan masyarakat dalam mewujudkan sistem
transportasi yang optimum
5. Meningkatkan kesadran masyarakat dalam menggunakan fasilitas
transportasi

4.5. POLA PEMANFAATAN RUANG KAB. KUANTAN SINGINGI


4.5.1. Kawasan Lindung
Tujuan dari penetapan kawasan lindung dalam penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi adalah untuk melindungi sumber
daya alam atau buatan yang ada didalamnya juga ditujukan untuk mencegai
berbagai kegiatan budidaya yang dapat menggangu kelestarian lingklungan
baik pada kawasan lindung maupun sekitarnya.
Penetapan kawasan lindung Kabupaten Kuantan Singingi mengacu pada
Keppres 32/1990 tentang pengelolaan kawasan lindung. Kawasan-kawasan
berfungsi dengan persyaratan :
Kemiringan >40%
Ketinggian > 2000m dpl
Nilai skor yang dihasilkan untuk kemiringan, curah hujan dan kepekaan
tanah > 175
Jenis dan kriteria Kawasan Lindung Pembagian kawasan lindung berdasarkan
Kepres No 32 Tahun 1990 meliputi :
1. Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan dibawahnya
2. Kawasan perlindungan setempat
3. Kawasan cagar alam
4. Kawasan pelestarian alam/Taman Nasional
5. Kawasan perlindungan plasma nutfah Eks Situ
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 12
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

6. Kawasan cagar alam budaya dan ilmu pengetahuan


7. Kawasan Bencana
Kriteria kawasan hutan lindung akan direkomendasikan dengan
mempertahankan sebagai fungsi hutan dan mengembalikan ke fungsi hutan
lindung untuk kawasan lindung yang telah berubah pemanfaatan ruangnya.

4.6. ANALISA KAWASAN STRATEGIS PRIORITAS


Untuk Kabupaten Kuantan Singingi ada beberapa Kecamatan yang
masuk ke dalam program rumah layak huni tetapi tidak masuk dalam program
prioritas Kawasan Strategis. Kabupaten Kuantan Singingi memiliki 8 (delapan)
kawasan strategis, Untuk menetapkan kawasan-kawasan potensial tersebut
sebagi kawasan strategis perlu dilakukan analisa berdasarkan kriteria kawasan
strategis yang sudah ditetapkan. Bedasarkan hasil analisis maka kawasan strategis
kabupaten Kuantan Singingi yaitu :
a. Kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh, mempunyai nilai strategis
lingkungan dan merupakan kawasan strategis nasional
b. Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling,
mempunyai nilai strategis lingkungan dan merupakan kawasan lindung
nasional
c. Kawasan Strategis Lubuk Jambi, mempunyai nilai kawasan strategis
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi sebagai pendorong
pusat perekonomian kabupaten
d. Muara Lembu, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi dengan sarana dan prasarana
serta sektor unggulan sebagai pendorong pusat perekonomian kabupaten.
e. Perhentian Luas, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi.
f. Kawasan perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan Tengah,
Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai, mempunyai nilai strategis ekonomi
yang merupakan salah satu produk unggulan yang dapat dikembangkan
dalam sistem agribisnis di Kabuapaten Kuantan Singingi.
g. Kawasan Pariwisata, memiliki nilai strategis ekonomi yang
memanfaatkan sumber daya alam dan budaya sebagai penggerak
perekonomian Kabuapten Kuantan Singingi.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 13
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Tabel 4.3
Kriteria Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan Singingi

URAIAN KAWASAN STRATEGIS KAWASAN STRATEGIS KAWASAN STRATEGIS


NASIONAL PROPINSI KABUPATEN

Kawasan Strategis
KAWASAN STRATEGIS -
Kota Lubuk Jambi
PERTUMBUHAN
Kawasan Strategis
EKONOMI
Kota Muara Lembu
Kawasan Strategis
Kota Perhentian Luas
Kawasan perkebunan
Sawit di Kecamatan
Singingi Hilir, Kuantan
Tengah, Kuantan
Mudik, dan Kecamatan
Benai

KAWASAN STRATEGIS - Kawasan Strategis


SOSIAL BUDAYA Pariwisata

a. Kawasan Hutan a. Kawasan Hutan


KAWASAN STRATEGIS a. Kawasan Hutan
Lindung Bukit Lindung Bukit
FUNGSI DAN Lindung Bukit
Betabuh Betabuh)
LINGKUNGAN HIDUP Betabuh
b. Kawasan Suaka b. Kawasan Suaka
b. Kawasan Suaka
Margasatwa Margasatwa Bukit
Margasatwa Bukit
Bukit Rimbang- Rimbang-Bukit
Rimbang-Bukit
Bukit Baling Baling
Baling

Seluruh kawasan strategis yang ada di Kabuapen Kuantan Singingi ini,


hanya lima kawasan strategis yang akan jadi perioritaskan dalam pekerjaan
Identifikasi Kawasan Strategis di Kabupaten Kuantan Singingi. Penentuan kawasan
strategis prioritas dalam kajian ini berdasarkan hasil skoring dari parameter yang
jadi acuan dalam penentuan kawasan strategis.
Keterangan :
a. Kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh,
b.Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling,
c. Kota Lubuk Jambi,
d. Muara Lembu,
e. Perhentian Luas,

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 14
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

f. Kawasan perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan Tengah,


Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai,
g.Kawasan Pariwisata
Dari hasil skoring tabel dibawah maka untuk kawasan strategis yang akan menjadi
prioritas dalam pelaksanaan indentifikasi kawasan strategis ini dengan kawasan
prioritas yaitu :
a. Kawasan perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan Tengah,
Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai
b. Kawasan Pariwisata
c. Kota Lubuk Jambi
d. Muara Lembu
e. Perhentian Luas
Tabel 4.4
Scoring Kawasan Strategis Prioritas
Sumber : Hasil Pengolahan 2016
PARAMETER KAWASAN STARTEGIS KAWASAN STRATEGIS
NO
PRIORITAS a b c d e f g
A. Memiliki Nilai Strategis Ekonomi
1. Potensi ekonomi cepat tumbuh

2. Sektor unggulan yang dapat menggerakkan


pertumbuhan ekonomi
3. Potensi Ekspor

4. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang


kegiatan ekonomi
5. Kegiatan Ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi

6. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan


dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan
7. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber
energi dalam rangka mewujudkan nketahanan energi
8. Kawasn yang dapat mempercepat pertumbuhan
kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten
B. Memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi
1. Peruntukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi
2. Sumber daya alam strategis

3. Funsi sebagi tempat pengembangn dan penelitian


antariksa
4. Fungsi sebagai tempat pengendalian tenaga atom nuklir

5. Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi


strategis
JUMLAH POINT 0 0 4 4 4 8 5

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 15
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

4.7. ANALISA KONDISI EKSISTING RUMAH LAYAK HUNI


Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2013 selalu
melaksanankan program Rumah Layak Huni (RLH) hanya pada tahun 2015
program tersebut tidak dilaksanakan. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR)
Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kembali melaksanakan program
pembangunan 30 unit rumah layak huni (RLH) untuk masyarakat miskin tahun
2014.Tahun 2014 ini alokasikan pembangunan RLH lebih banyak dari tahun
sebelumnya yang hanya mencapai 25 unit dengan harapan dapat mengurangi
tingkat warga miskin di daerah ini. Melalui program ini Pemerintah Daerah
Kabupaten Kuantan Singingi optimistis beberapa tahun kedepan masayarakat
miskin di daerah akan dapat diminimalisir, warga yang belum memiliki rumah terus
dibantu sesuai kemampuan APBD.
Pada tahun anggaran 2014 dibangun 30 unit RLH dengan rincian dana Rp70 juta
per unitnya, dengan dana itu warga sudah bisa memiliki rumah yang layak,namun
demikian warga yang menerima bantuan tentu telah melalui seleksi oleh tim
verifikasi yang telah dibentuk. Tahun 2014 usulan dari sejumlah desa sangat
banyak bahkan mencapai ribuan, tetapi akan dilakukan penseleksian dan
verifikasi untuk mendapatkan rangking sehingga bantuan tersebut tepat sasaran
dii samping itu, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi masyarakat
yang berhak mendapatkan bantuan ini salah satunya yaitu harus mempunyai KTP
Kuansing, memiliki lahan untuk dibangun RLH ini. Tujuannya agar tepat sasaran,
khusunya warga yang layak menerimanya.
Ada Sebanyak 80 desa di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang pernah
mendapatkan bantuan rumah layak huni (RLH) .
1. Kecamatan Kuantan Tengah, desa yang mendapatkan bantuan RLH
ini diantaranya:
1. Desa Munsalo Kopah,
2. Kopah,
3. Seberang Taluk,
4. Seberang Taluk Hilir,
5. Pulau Kedundung,
6. Koto Kari,
7. Bandar Alai Kari.
2. Kecamatan Kuantan Mudik didesa :
1. Koto Lubuk Jambi,

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 16
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

2. Muaro Tombang,
3. Sungai Manau,
4. Lubuk Ramo,
5. Banjar Padang,
6. Pulau Binjai
7. Kinali.
3. Kecamatan Kuantan Hilir,
1. Desa Teratak Baru,
2. Pulau Kijang, S
3. impang Pulau Baralo,
4. Kampung Tengah
5. Pulau Madinah.
4. Kecamatan Cerenti,
1. Desa Tanjung Medan,
2. Sikakak,
3. Kope Berangin,
4. Kampung Baru Timur
5. Koto Cerenti.
5. Kecamatan Singingi
1. Kelurahan Muara Lembu,
2. Desa Sungai Sirih,
3. Kebun Lado,
4. Pangkalan
5. Petai Baru.
6. Kecamatan Benai,
1. Desa Tanjung Simandolak,
2. Pulau Tongah,
3. Tebing Tinggi,
4. Siberakun
5. Pulau Kalimanting.
7. Kecamatan Hulu Kuantan,
1. Desa Tanjung,
2. Sampurago,
3. Lubuk Ambacang,
4. Tanjung Medang
5. Inuman.
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 17
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

8. Kecamatan Gunung Toar,


1. Desa Koto Gunung,
2. Kampung Baru,
3. Pisang Berebus,
4. Seberang Sungai
5. Gunung.
9. Kecamatan Singingi Hilir,
1. Desa Koto Baru,
2. Sungai Paku,
3. Muara Bahan,
4. Sungai Buluh
5. Desa Simpang Raya.
10. Kecamatan Logas Tanah Darat,
1. Desa Teratak Rendah,
2. Logas,
3. Sungai Rambai,
4. Rambahan
5. Situgal.
11. Kecamatan Pangean,
1. Desa Pulau Deras,
2. Rawang Binjai,
3. Padang Tanggung,
4. Pauh Angit Hulu
5. Desa Pauh Angit.
12. Kecamatan Inuman,
1. Desa Lebuh Lurus,
2. Ketaping Jaya,
3. Bedeng Sikuran,
4. Pulau Panjang Hulu
5. Pulau Busuk Jaya.
13. Kecamatan Pucuk Rantau,
1. Desa Pangkalan,
2. Muara Tobek,
3. Muara Tiu Makmur,
4. Muara Petai
5. Sitiang.
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 18
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

14. Kecamatan Sentajo Raya,


1. Desa Teratak Air Hitam,
2. Seberang Teratak Air Hitam,
3. Pulau Kopung Sentajo,
4. Muara Sentajo,
5. Koto Sentajo
6. Geringging Baru.
15. Kecamatan Kuantan Hilir,
1. Desa Danau,
2. Lumbok,
3. Rawang Oguang,
4. Tanjung
5. Teratak Jering.
Berikut ini adalah kondisi eksisting rumah layak huni dan kebetuhan pembenahan
untuk terus melakukan progra rumah layak huni di Kabupaten Kuantan Singingi
terutama yang berada di kawasan strategis dan daerah penyangga di kawasan
strategis.
Tabel 4.5
Identifikasi Kondisi Rumah Layak Huni Kawasan Strategis

RUMAH
JUMLAH TIDAK
NO. LOKASI RUMAH/KK KONDISI
LAYAK
HUNI
KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT RUSAK RUSAK BERAT
RINGAN

1 DESA SUNGAI BULUH 919 110 70 30

2 DESA SIMPANG RAYA 553 66 51 15

3 DESA SUKAMAJU 1023 122 92 30

DESA SEBERANG
4 983 137 101 35
CEGAR

5 DESA AUR DURI 623 87 64 23

DESA SEBERANG
6 583 81 46 35
PANTAI
RUMAH
JUMLAH TIDAK
NO. LOKASI RUMAH/KK KONDISI
LAYAK
HUNI
KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU RUSAK RUSAK BERAT
RINGAN

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 19
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

DESA PANGKALAN 313


1 37 22 15
INDARUNG

2 DESA LOGAS 326 45 27 18

3 DESA PASIR EMAS 440 61 33 28

4 DESA MUARA LEMBU 823 115 80 35

5 DESA SUNGAI SIRIH 664 92 67 25

6 DESA KEBUN LADO 390 54 36 18

7 DESA SUNGAI KUNING 630 88 65 23

RUMAH
JUMLAH TIDAK
NO. LOKASI RUMAH/KK KONDISI
LAYAK
HUNI
KAWASAN STRATEGIS PERHENTIAN LUAS RUSAK RUSAK BEART
RINGAN

1 DESA PERHENTIAN LUAS 480 67 43 24

2 DESA SUNGAI RAMBAI 64 8 2 6

3 DESA RAMBAHAN 179 25 12 13

4 DESA SUKARAJA 433 69 44 25

5 DESA GIRI SAKO 381 53 33 20

6 DESA KUANTAN SAKO 513 71 46 25

7 DESA MARGASARI 295 41 21 20

8 DESA LUBUK KEBUN 120 16 1 15

9 DESA SITUGAL 71 10 2 8

RUMAH
JUMLAH TIDAK
NO. LOKASI RUMAH/KK KONDISI
LAYAK
HUNI
KAWASAN STRATEGIS KOTA LUBUK JAMBI RUSAK RUSAK BEART
RINGAN

1 KOTA LUBUK JAMBI 180 27 13 14

2 DESA BANJAR PADANG 236 33 21 12

3 DESA AUR DURI 79 23 3 20

4 DESA PULAU BINJAI 198 27 2 25

5 DESA SANGAU 262 36 16 20

6 DESA LUBUK RAMO 247 34 14 20

7 DESA PANTAI 240 33 8 25

8 DESA BANJAR GUNTUNG 241 33 15 18

9 DESA PEMBAUN HILIR 201 28 16 12

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 20
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Tabel diatas adalah hasil observasi langsung ke lapangan pada kawasan


strategis yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, karena untuk sebuah rumah,
tidak harus mewah untuk sekedar memenuhi standar rumah sehat dan layak huni.
Ada beberapa indikator atau syarat yang bisa dijadikan sebagai parameter
menentukan kriteria rumah sehat dan layak huni, diantaranya adalah:
Sirkulasi Udara Yang Baik.
Dalam sebuah rumah perlu adanya ventilasi untuk pergantian udara,
karena merupakan faktor penting, karena dengan adanya sirkulasi udara
secara terus menerus dapat meminimalisir kelembaban udara dalam
rumah dan membuat pernafasan segar. Usahakan dalam pembangunan
rumah memperhatikan pentingnya pemasangan pintu jendela, bouven
rooster, dan lainnya yang sesuai standar, dengan maksud untuk menjamin
adanya sirkulasi udara yang baik. Jangan lupakan pula pentingnya
tanaman di sekitar rumah, karena keberadaan pepohonan/tanaman
disekitar rumah juga penting, namun perhatikan pula jenis tanaman yang
pas dan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan Anda. Andai
memungkinkan, pilih lokasi rumah yang jauh dari pencemaran pabrik atau
lainnya.
Kualitas air yang memadai.
Sebelum membangun atau membeli rumah, sebaiknya pilih lokasi yang
terjamin ketersediaan air, kualitas air tanah dan air minum harus baik dan
memenuhi persyaratan kesehatan, baik itu air dari PDAM atau sumur.
Pastikan air yang akan digunakan aman dan higienis, baik dan layak
minum/ layak di konsumsi, tersedia dalam jumlah yang cukup, bila harus
membeli usahakan harganya relatif murah.
Pencahayaan atau Penerangan yang cukup.
Matahari merupakan sumber utama pencahayaan pada siang hari.
Pencahayaan yang dimaksud dengan ketentuan cuaca dalam keadaan
cerah dan tidak berawan, ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak
cahaya, ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya yang merata.
Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan
ditentukan oleh:
a. Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata)

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 21
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

b. Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan


(mata),
c. Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,
d. Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,
e. Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam
- f. Cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam
16.00.
Tabel 4.6
Kebutuhan pencahayaan alami Rumah Sederhana Sehat

Jenis Ruang fl min. TUU fl min. TUS Keterangan

Keluarga 0,35d = 0,70 0,16d = 0,32 fl = faktor langit

Kerja 0,35d = 0,70 0,16d = 0,32 TUU = Titik Ukur Utama

Tidur 0,18d = 0,36 0,05d = 0,10 TUS = Titik Ukur Sisi

Dapur 0,20d = 0,40 0,20d = 0,40 d = jarak titik ukur terhadap bidang bukaan

Nilai faktor langit tersebut akan sangat ditentukan oleh kedudukan


lubang cahaya dan luas lubang cahaya pada bidang atau dinding ruangan.
Semakin lebar bidang cahaya (L), maka akan semakin besar nilai
faktor langitnya. Tinggi ambang bawah bidang bukaan (jendela) efektif
antara 70 80 cm dari permukaan lantai ruangan.
Nilai faktor langit minimum dalam ruangan pada siang hari tanpa bantuan
penerangan buatan, akan sangat dipengaruhi oleh:
- Tata letak perabotan rumah tangga, seperti lemari, meja tulis atau meja
makan,
- Bidang pembatas ruangan, seperti partisi, tirai masif.
Dapur bersih dengan Pembuangan Asap Yang lancar.
Kebersihan dapur dan sirkulasi pembuangan asap yang baik juga
berpengaruh terhadap rumah. Usahakan dapur selalu bersih dan
pembuangan asap terencana dengan baik.
Kontruksi Bangunan Yang Memenuhi standard,
misalkan pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni
di dalamnya, bahan bangunan yang baik dan tahan lama, mudah untuk
dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
Sanitasi yang baik.
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 22
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Air yang memenuhi standard kesehatan, Jamban dengan septic tank,


Terdapat sarana pembuangan air limbah, Tempat sampah yang kedap air
dan tertutup, lokasi septictank yang jauh dari sumber air bersih dan konstruksi
septictank yang disesuaikan dengan standar.

Gambar 4.1
Rumah Program Layak Huni di Kecamatan Singingi Hilir

Gambar 4.2
Rumah Program Layak Huni Desa Kampung Baru
Kecamatan Kuantan Mudik

Dari hasil kuesioner yang di jalankan bisa didapat gambaran kondisi secara
umum kawasan strategis yang sedang di identifikasi. Seperti yang tertera pada
diagram dan gambar di bawah ini.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 23
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Penghasilan
< 200 ribu
200
7% 500 ribu
1,5 2 juta
12% 12%
1 1,5 juta 500 1 juta
38% 31%

< 200 ribu 200 500 ribu 500 1 juta


1 1,5 juta 1,5 2 juta

Gambar 4.3
Diagram Pendapatan Penduduk

Dari gambar distribusi responden berdasarkan penghasilan rumah


tangga diatas dapat diketahui bahwa penghasilan rumah tangga responden
berbeda-beda. Adapun dengan responden dengan penghasilan paling banyak
ialah dengan penghasilan Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,- sebanyak 38%, disusul
dengan responden dengan penghasilan Rp.500.000,- s.d Rp. 1.000.000,- sebanyak
31% kemudian Rp.1.500.000 s.d Rp.2.000.000 begitu juga yang berpenghasilan 200
s.d 500rb sama-sama 12% responden.

STATUS KEPEMILIKAN
RUMAH
80
60
40
20
0

Gambar 4.4
Status Kepemilikan Rumah

Dari distribusi responden dengan survei dari kuesioner yang diberikan untuk
distribusi status kepemilikan rumah di kawasan strategis ini adalah rumah sendiri
sebesar 73% untuk rumah warisan orang tua 26% dan kontrak sebesar 1%

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 24
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

LUAS HALAMAN KOSONG

0%
7% < 10 m
15%
10 m - 30 m
78% 60 m - 100 m
100 m - 300 m

Gambar 4.5
Luas Halaman Rumah Yang Kosong

Dari gambar diatas luas halaman kosong yang berada di kawasan strategis dapat
di distribusikan 78% lahan yang <10 m2 kemudian 15% yang luas halaman
kosongnya 10m2-30m2 sedangkan luas halaman kosongnya 60m2-100m2 hanya
7% responden

KERAPATAN BANGUNAN

40
30
20
10
0
SANGAT PADAT BELUM TIDAK
PADAT PADAT

Gambar 4.6
Kerapatan Bangunan Pemukiman Kawasan
Dari tingkat kerapatan bangunan tergambar bahwa belum begitu rapat 33%
sedangkan keadaan lingkungannya yang tidak padat 30%, untuk kerapatan
padat bangunan 20% dan sangat padat 17%

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 25
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

MCK (MANDI CUCI KAKUS)


80
64
60
36
40

20

0
MCK (mandi cuci kakus)

MEMILIKI TIDAK MEMILIKI

Gambar 4.7
Ketersediaan Sarana MCK
Distribusi mengenai kepemilikan MCK di kawasan sebagian besar tidak memiliki
MCK yaitu 64% sedangkan yang memiliki MCK ada 36%, untuk sanitasi ini
memang terlihat sungguh meprihatinkan.

LISTRIK (PLN)

40
20
0

Gambar 4.8
Sambungan Listrik (PLN)
Untuk kondisi rumah di kawasan strategis yang bisa menikmati sambungan listrik
ada 40% sedangkan 25% menyambungkan dari tetangga dan yang belum dapat
20% sedangkan yang menggunakan sambungan lain atau mesin diesel masih
banyak yaitu 17%.

SUMBER AIR BERSIH

100
80
60
40
20
0

Gambar 4.9
Sumber Air Bersih

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 26
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Untuk sarana air besih bagi tiap-tiap rumah di kawasan strategis paling tinggi
mereka menggunakan sumur sebagi sumber air bersih 84% diikuti yang dari sumur
umum10%, untuk yang dapat langganan air PDAM hanya 5% dan sumur pompa
1%

4.8. ANALISA KONDISI EKSISTING PRASARANA, SARANA DAN


UTILITAS UMUM PADA KAWASAN STRATEGIS PRIORITAS

Prasarana, sarana dan utilitas - PSU umum seringkali menjadi kambing


hitam berbagai masalah sosial, ekonomi dan kesehatan yang timbul dalam
kehidupan masyarakat perumuman di Indonesia. Akar masalah tersebut
disebabkan oleh rancunya pengertian dan pemahaman tentang PSU baik
sengaja atau tidak, serta pembatasan bidang PSU itu sendiri yang dilakukan oleh
aparat pemerintah daerah maupun pusat.
Prasarana, sarana dan utilitas umum seringkali disebut sebagai infrastruktur
perumuman atau berbagai fasilitas fisik suatu umum atau Negara. Ada pula yang
menyebutnya sebagai Pekerjaan Umum yang oleh American Public Works
Association (APWA)[2] didefinisikan sebagai berikut : public works are physical
structures and facilities that are developed or acquired by the public agencies to
house governmental function and provide water, power, waste disposal,
transportation and similar services to facilitate the achievement of common social
and economic objectives.
Di Indonesia sendiri PSU atau infrastruktur diterjemahkan sebagai hak
dasar masyarakat yang sangat diperlukan untuk mendukung peri kehidupan
masyarakat atau komunitas. PSU diperlukan agar masyarakat dapat hidup
dengan nyaman dalam lingkungan yang sehat dan bersih, bergerak dengan
mudah setiap waktu sehingga dapat hidup dengan sehat dan berinteraksi
dengan baik dengan sesama demi mempertahankan kehidupannya.
Berdasarkan pengertian yang dianut baik secara internasional maupun
nasional, PSU perumuman memiliki arti dan mencakup berbagai aspek kehidupan
masyarakat yang sangat luas, yaitu :
1. Sarana, system dan manajemen air termasuk di dalamnya mengenai
distribusi air bersih dari hulu hingga ke hilir yang meliputi air minum dan
instalasi pengolahannya, sumber air berupa air baku, waduk, sungai, danau
dan lain-lain serta fasilitas drainase dan pengendalian banjir.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 27
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

2. Sarana, system dan manajemen air limbah yang meliputi pengumpulan,


pengolahan, pembuangan termasuk saluran-salurannya terutama yang
berada di luar rumah.
3. Sarana, system dan manajemen pengolahan limbah padat atau sampah
baik berupa sampah domestik (rumah), sampah berbahaya baik yang
berasal dari industri maupun dari rumah sakit.
4. Sarana, system dan manajemen transportasi baik jarak pendek (di dalam
umum) jarak menengah (antar umum) maupun jarak jauh (antar propinsi,
pulau bahkan Negara lain). Transportasi meliputi transportasi darat, air dan
udara yaitu jalan raya, rel kereta api, feri/perahu/kapal laut termasuk fasilitas
terminal, bandar udara serta dermaga.
5. Sarana, system penerangan/listrik dan distribusinya.
6. Fasilitas dan system komunikasi berupa telpon, internet.
7. Fasilitas serta distribusi gas alam untuk digunakan baik oleh masyarakat
maupun industri.
8. Fasilitas kegiatan umum dan sosial seperti sarana ibadah, sarana
pendidikan, tempat bermain baik berupa ruang terbuka maupun tertutup,
sarana olahraga, fasilitas rekreasi dan lain-lain.
9. Fasilitas tempat tinggal baik berupa rumah susun (vertikal) maupun rumah
tinggal (horizontal).
Keragaman aspek dan bidang yang termasuk dalam PSU juga tercermin
dalam pembagian instansi pengelolanya. Misalnya saja Departemen Pekerjaan
Umum sebagai pengelola dan penyedia Jalan Raya, sumber air (sungai).
Departemen Perhubungan yang mengelola system transportasi baik darat, laut/air
maupun udara. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pengelola
listrik baik yang berasal dari tenaga uap (batu bara), tenaga air (sungai yang
dibendung), tenaga gas dan panas bumi maupun tenaga nuklir.
Dari contoh keragaman instansi pengelola tersebut terlihat adanya
kerawanan akibat miscoordination dan kelambanan penanganan bila sewaktu-
waktu timbul masalah. Misalnya saja air sungai dikelola oleh Departemen
Pekerjaan Umum namun bila sungai tersebut dibendung untuk kemudian
dibangun sebuah pembangkit tenaga listrik, sementara di sepanjang sungai
berdiri pabrik yang membuang limbah berbahaya ke sungai sehingga bisa
membahayakan kelancaran turbin dan ketersediaan air baku untuk pengolahan
air minum.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 28
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

4.8.1. Identifikasi Kondisi Jaringan Jalan Kawasan Strategis di Kabupaten


Kuantan Singingi
Penyediaan dan pengelolaan PSU merupakan tugas dan kewajiban
pemerintah. Sayangnya, pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan dan
pertumbuhan umum tidak dapat diimbangi dengan peningkatan kemampuan
pemerintah dalam memenuhi kewajiban penyediaan PSU tersebut. Kondisi ini
diperparah dengan cara pemerintah menerapkan alokasi pembangunan
perumahan yang tidak terpusat dalam satu tangan (Kementerian Negara
Perumahan Rakyat) namun tersebar dan terimplementasi dalam berbagai
sektor/departemen antara lain Transmigrasi, Percepatan Pembangunan Kawasan
Timur dan lain-lain
Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan pemukiman dengan harga yang
terjangkau dan karenanya diperlukan lahan yang lebih murah, telah
mengakibatkan lokasi pembangunan perumahan sederhana menjadi semakin
jauh dari umum. Kondisi itu diperparah dengan minimnya pembangunan
infrastruktur perumuman yang memadai. Tanpa disadari, hal ini telah memberikan
dampak negatif terhadap pilar pembangunan berkelanjutan yaitu: ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup. Semakin jauh dari pusat ekonomi menyebabkan
rakyat berpenghasilan rendah semakin sulit untuk mengakses kegiatan ekonomi
dan harus mengeluarkan biaya transportasi yang mahal. Akibatnya, secara tidak
disadari telah terjadi pemiskinan struktural di kalangan masyarakat.
Pemerintah seharusnya secara tegas melakukan pembenahan dan
perumusan mengenai berbagai kriteria pembangunan PSU terutama yang
menjadi beban pemerintah; di bagian mana yang sewajarnya dilakukan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat secara swadaya maupun partisipasi
pengusaha/ pengembang kawasan.
Pembangunan PSU yang didanai oleh pemerintah seharusnya dilakukan secara
tuntas dan meliputi penyediaan PSU berupa jalan dan saluran, fasilitas air bersih
atau air minum, pengelolaan sampah/limbah padat secara modern yang bebas
polusi, ramah lingkungan dan atau daur ulangserta penyediaan aliran listrik.
Keterpaduan pembangunan/penyediaan PSU perlu ditindaklanjuti dengan
koordinasi dan kerjasama dengan departemen, dinas dan instansi lainnya seperti
Departemen/dinas perhubungan untuk membuka jalur trayek transportasi baru
baik berupa angkutan kendaraan beroda 4 maupun kereta api commuter,
ketersediaan jaringan air bersih, ketersediaan sambungan listrik dan lain-lain.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 29
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Untuk wilayah perumuman/umum besar dimana lahan pembangunan telah


sangat padat, maka PSU terpadu diterapkan untuk melengkapi pembangunan
Superblok Rusunawa sehingga diharapkan dapat menekan biaya pemeliharaan
(service charge). PSU terpadu berupa jaringan jalan dan saluran, jaringan listrik,
telpon, air bersih, gas umum serta pengolahan limbah (padat, cair dan domestik)
yang ramah lingkungan. Memang, apabila dilihat dari kacamata kebijakan
pembangunan nasional secara keseluruhan hal ini tidak menjadi masalah sebab
sektor perumahan adalah sektor yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat
dan terkait dengan berbagai sektor lain secara langsung. Namun patut dicatat
bahwa koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga terkait untuk melahirkan suatu
sinergi masih belum maksimal dilakukan. Justru disinilah letak permasalahan kita
lemahnya koordinasi dan acap timbulnya egoisme sektoral

Gambar 4.10
Jalan Tanah di Lingkungan Perkebunan kelapa Sawit Kec. Singingi Hilir

Gambar 4.11
Jalan Aspal Lintas Ke Ibu Kota Kabupaten Kuantan Singingi

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 30
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Gambar diagram di bawah ini adalah hasi kuesioner yang diedarkan kepada
responden yang berada di kawasan strategis di Kabupaten kuantan singingi untuk
mengetahui Prasarana, sarana dan utilitas umum yang ada di kawasan-kawasan
strategis yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi

SALURAN DRAINASE

67

33

ADA TIDAK ADA

Gambar 4.12
Ketersediaan Saluran Drainase
Gambar diatas menunjukkan kondisi eksisting mengenai ketersediaan saluran
drainase di kawasan-kawasan strategis, 67% responden menyatakan ada dan 33%
menyatakan tidak ada.

JALAN LINGKUNGAN
60
Axis Title

40
20
0

PELANT
ASPAL PAVING TANAH AR/JEM BETON
BATAN
JALAN LINGKUNGAN 16 0 34 0 50

Gambar 4.13
Jenis Jalan Lingkungan

Sedangkan untuk jalan lingkungan kondisinya 34% masih jalan tanah terutama di
daeerah perkebunan sedangkan yang sudah dibeton 50% dan yang sudah
diaspal 16%. Ketersediaan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, bandara, sistem
penyediaan tenaga listrik, irigasi, sistem penyediaan air bersih, sanitasi dan lain-lain
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 31
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

merupakan merupakan Social Overhead Capital yang wajib ditanggung oleh


pemerintah
Berikut di bawah ini adalah tabel kondisi jalan pemukiman yang ada pada
kawasan strategis di Kabupaten Kuantan Singingi.
Tabel 4.7
Identifikasi Kondisi Jaringan Jalan di Kawasan Strategis
Kabupaten Kuantan Singingi

NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

JARINGAN JALAN PEMUKIMAN KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT

1 PENGASPALAN JALAN KARET DESA SEI 850 KURANG BAIK


M
PAKU
2 PEMBETONAN JALAN RSPP DESA KOTO 600 KURANG BAIK
M
BARU
3 PEMBETONAN JALAN PASAR DESA KOTO 500 KURANG BAIK
M
BARU
4 PEMBETONAN JL. POROS BULUH MULIA 650 KURANG BAIK
M
DESA SEI BULUH
5 PENINGKATAN JALAN SUMBER JAYA- 600 KURANG BAIK
M
KUANTAN SAKO
PENINGKATAN JALAN SP. 4 PT. 500 KURANG BAIK
6 WANASARI-SUKAMAJU (DESA SUMBER M
JAYA-SUKADAMAI)
7 PENINGKATAN JALAN DESA SUNGAI 650 KURANG BAIK
M
PAKU
8 PENGASPALAN JALAN DESA KOTO BARU 1000 KURANG BAIK
M
SEI. BAYING
9 PEMBANGUNAN JALAN BETON JALAN 650 KURANG BAIK
M
JALUR DESA SUMBER JAYA
10 PENINGKATAN JALAN SIMPANG EMPAT 850 KURANG BAIK
M
PT. WANASARI-SUKA MAJU
11 PENGASPALAN JALAN DESA SUNGAI 1200 KURANG BAIK
M
PAKU
12 PEMBANGUNAN BETON JALAN SEI. 600 KURANG BAIK
M
TOLANG-BUKIT AMBALAU
13 PEMBETONAN JALAN STM-SAWAH 500 KURANG BAIK
M

14 PENINGKATAN JALAN SEBERANG TALUK 650 KURANG BAIK


M
KUANTAN-SEBERANG BENAI
15 PENINGKATAN JALAN BENAI-PULAU 600 BAIK
M
LANCANG
16 PEMBANGUNAN JALAN BETON LINGKAR 500 BAIK
M
PERUMNAS
17 PEMBANGUNAN JALAN BETON PADANG 650 BAIK
M
MUNSALO-SAWAH
PENINGKATAN JALAN SEBERANG 1000
18 TALUK-KANDANG TUMIYANG (MENUJU M KURANG BAIK
KOLAM MINA POLITAN)
19 PENINGKATAN JALAN BETON DURIAN 650 BAIK
M
SEBATANG DESA TITIAN MODANG
20 PENINGKATAN JALAN BUKIT 850 KURANG BAIK
M
TERMENUNG
21 PENINGKATAN JALAN BETON DESA 450 KURANG BAIK
M
BERINGIN
22 PEMBANGUNAN JALAN KABUPATEN- 600 BAIK
M
GERINGGING PULAU ARO
23 PEMBANGUNAN JALAN BETON SEI. 500 KURANG BAIK
M
RUMBIO-SMU KARI
24 PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN- 650 KURANG BAIK
M
GERINGGING PULAU ARO
25 PEMBETONAN RUAS JALAN SEI. RUMBIO- 950 KURANG BAIK
M
SMU KARI
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 32
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

26 PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN-SEI. 700 KURANG BAIK


M
BINJAI DESA BEINGIN
27 PEMBETONAN RUAS JALAN LEMBAGA 350 KURANG BAIK
M

28 PEMBETONAN JALAN 650 KURANG BAIK


M
PEMASYARAKATAN-SINAMBEK
29 PEMELIHARAAN RUAS JALAN PULAU 850 KURANG BAIK
M
BANJAR KARI
30 PEMELIHARAAN JALAN SITORAJO KARI 800 BAIK
M

31 PENGASPALAN JALAN DESA SITORAJO 1700 KURANG BAIK


M
KARI
PEMBANGUNAN JALAN BETON DESA 850 KURANG BAIK
M
DUSUN MURBAI DESA JAYA KOPAH
32 PEMBANGUNAN JALAN BETON JALAN 450 BAIK
M
SUKA RAMAI SEI. JERING
33 PEMBANGUNAN JALAN BETON DESA 600 BAIK
M
PULAU ARO
34 PEMBANGUNAN JALAN BETON 500 KURANG BAIK
M
SEBERANG DESA JAKE
35 PENINGKATAN JALAN SEBERANG 650 BAIK
M
TALUK-SIBEROBAH-SANGAU
36 PEMBANGUNAN JALAN BETON JALAN 950 KURANG BAIK
M
PADAT KARYA
NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

JARINGAN JALAN KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU

1 PENINGKATAN JALAN SP. SEI. KUNING- 500 KURANG BAIK


M

2 PENINGKATAN JALAN SP. 4 PT. 650 KURANG BAIK


M
WANASARI
3 PENINGKATAN JALAN PASIR MAS- 600 KURANG BAIK
M
MUARA LEMBU
4 PENINGKATAN JALAN SAKO MARGA 500 KURANG BAIK
M
SARI (DESA PASIR MAS)
5 PENINGKATAN STRUKTUR JALAN 650 KURANG BAIK
M
MUARA LEMBU-INDARUNG
6 PENNGKATAN INDARUNG - 1000 KURANG BAIK
M
(TANJAKAN)
7 KEGIATAN PENINGKATAN JALAN SP. SEI. 650 BAIK
M
KUNING-SP. 4 PT. WANASARI
JL. SYEKH AHMAD BURDA 850 KURANG BAIK
8 PENINGKATAN M

9 PENINGKATAN JALAN BANJAR 450 KURANG BAIK


M
LOPAK-PEMBATANG
10 PENINGKATAN PERLUASAN JL. 600 KURANG BAIK
M
GADJAH MADA
11 PEMBETONAN JALAN SUKARNO- 900 KURANG BAIK
M
PASAR
12 JL. PASIR EMAS SP. SEI SESAR 650 BAIK
M

13 PEMBETONAN JALAN JAKE SAKO 950 KURANG BAIK


M

NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

JARINGAN JALAN KAWASAN STRATEGIS KOTA PERHENTIAN LUAS

1 PENINGKATAN JALAN SUKARAJA-GIRI 1000 KURANG BAIK


M
SAKO (DESA GIRI SAKO)
2 PENINGKATAN JALAN SAKO-TRANS SKP 1000 BAIK
M
II (DESA KUANTAN-SAKO)
3 PENINGKATAN JALAN SUKARAJA- 600 KURANG BAIK
M
GIRI SAKO (DESA SIDODADI)

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 33
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

4 PENINGKATAN JALAN BETON DESA GIRI 500 KURANG BAIK


M
SAKO (DESA GIRI SAKO)
KEGIATAN PENINGKATAN JALAN 950 KURANG BAIK
5 SAKO-TRANS SKP II (DESA M
KUANTAN SAKO)
6 PEMBETONAN JALAN TERATAK 1000 BAIK
M
BARU PERHENTIAN LUAS
7 PENINGKATAN JALAN LOGAS- 1050 BAIK
M
SUMBER DATAR+PASAR LOGAS
8 PENINGKATAN JALAN PANGEAN- 550 KURANG BAIK
M
SITUGAL (PELEBARAN)
9 PEMBANGUNAN JALAN BETON 750 BAIK
M
DESA TRANS SKP II
NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

JARINGAN JALAN KAWASAN STRATEGIS KOTA LUBUK JAMBI


PENINGKATAN JALAN SP. KINALI- 650
1 BUKIT KAUMAN (PELEBARAN M KURANG BAIK
ASPAL)
2 PENINGKATAN JALAN SP. KINALI- 1000 KURANG BAIK
M
BUKIT KAUMAN
3 PEMBANGUNAN JALAN BETON 650 BAIK
M
DESA BANJAR GUNTUNG
4 PENGASPALAN JALAN PEBAUN 850 KURANG BAIK
M
HILIR KOTA LUBUK JAMBI
5 PEMBANGUNAN JALAN BETON 1200 BAIK
M
DESA AIR BULUH
6 PEMBANGUNAN JALAN BETON 1000 BAIK
M
DESA SANGAU-LUBUK JAMBI
7 PENINGKATAN JALAN LUBUK 1750 KURANG BAIK
M
JAMBI-SAIK-PEBAUN (ASPAL) 4KM
8 PENGASPALAN JALAN DESA LUBUK 850 KURANG BAIK
M
JAMBI - AIR BULUH
9 PENINGKATAN JALAN KAPTEN 750 KURANG BAIK
M
FADILA

4.8.2. Identifikasi Kondisi Drainase Kawasan Strategis di Kabupaten


Kuantan Singingi
Infrastruktur Drainase terkait erat dengan tingkat perkembangan wilayah.
Daerah yang mempunyai kelengkapan sistem infrastruktur yang lebih baik,
mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang
lebih baik pula. Ketersediaan infrastruktur umum, mendukung peran umum
sebagai pusat pelayanan jasa distribusi, sebagai penggerak kegiatan ekonomi,
dan sebagai sumber kehidupan berbagai kelompok masyarakat. Sedangkan
ketersediaan infrastruktur perdesaan, akan mendukung pemasaran produk
pertanian dan pemberian nilai tambah produksi masyarakat perdesaan. Dapat
dikatakan bahwa penyediaan infrastruktur merupakan faktor kunci dalam
mendukung pembangunan. Itu pula sebabnya umum-umum besar dengan
berbagai infrastruktur yang terbangun tumbuh lebih cepat. Pulau Jawa tumbuh

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 34
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

dan menjadi magnet yang kuat dalam menarik arus urbanisasi berkat
kelengkapan infrastrukturnya.
Sarana prasarana kawasan berfungsi untuk mendistribusikan sumber daya
kawasan dan merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat dalam kawasan
tersebut. Sejalan dengan fungsi sarana prasarana, kualitas dan efisiensi dari sarana
prasarana sanitasi akan menjaga kesehatan dari sistem sosial kawasan
kabupaten/kota, menjamin kelangsungan perekonomian dan aktivitas bisnis dan
menentukan kualitas hidup masyarakatnya. Drainase perkotaan sebagai salah
satu sarana prasarana kawasan kabupaten/kota memiliki keterkaitan dengan
sarana prasarana lainnya.
Dalam perencanaan, pengelolaan dan pengembangan drainase, sistem yang
ada beserta segala permasalahannya akan menjadi sangat penting. Hal ini
berguna untuk menentukan sistem jaringan drainase beserta program
pembangunan dan pengembangan jaringannya. Pengkajian terhadap sistem
drainase ini meliputi : Daerah tangkapan hujan (catchments area) beserta daerah
genangannya, Kondisi topografi daerah rencana guna penetapan arah
alirannya, Kondisi sistem dan bangunan drainase yang ada, baik primer, sekunder
maupun tersier beserta segala permasalahannya, Daerah aliran sungai bagian
atas, Kondisi saluran pembuang, Kondisi eksisting dan kondisi saluran pembawa
dan Rencana Pengembangan dan Pembangunan Permukiman. Kegiatan-
kegiatan tersebut di implementasikan terhadap pengendalian sistem drainase
kawasan secara komprehensif.

Tabel 4.8
Indentifikasi kondisi Drainase Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan Singingi

NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

DRAINASE KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT

1 DRAINASE JALAN PELAJAR DESA KOTO 350 KURANG BAIK


M
BARU
2 DRAINASE JL. KARET DESA SEI PAKU 650 KURANG BAIK
M

3 DRAINASE JL. RSPP DESA KOTO BARU 450 KURANG BAIK


M

4 DRAINASE JL. PASAR DESA 350 KURANG BAIK


M

5 PEMBUATAN DRAINASE RUAS JALAN 250 KURANG BAIK


M
MENUJU SMK 3
6 PEMBUATAN DRAINASE RUAS JALAN 650 KURANG BAIK
M
SEBERANG TALUK-SANGAU
7 PEMBUATAN DRAINASE RUAS JALAN 435 KURANG BAIK
M
PERUMNAS-TK PEMBINA
8 PEMBUATAN DRAINASE RUAS JALAN 850 KURANG BAIK
M
TOPAN-PERUMNAS
PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 35
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

9 PEMBUATAN DRAINASE RUAS JALAN 650 KURANG BAIK


M
STM-BERINGIN (MAN)
10 PEMBUATAN DRAINASE RUAS JALAN 1100 KURANG BAIK
M
LINGKAR PERINDAGKOP
11 PEMBUATAN DRAINASE SEI. JERING 750 BAIK
M

12 PEMBUATAN DRAINASE ARAH BALAI 560 KURANG BAIK


M
ADAT SEI. JERING
13 PEMBUATAN SALURAN DI SUNGAI 850 KURANG BAIK
M
TONAM DESA SEBERANG TALUK HILIR
14 PEMBUATAN SALURAN SEI. TOLANG 250 KURANG BAIK
M
DESA PULAU ARO
15 PEMBUATAN DRAINASE SEI. JERING 575 KURANG BAIK
M

16 DRAINASE JALAN SUKA RAMAI SEI. 850 KURANG BAIK


M
JERING
17 DRAINASE JALAN DESA BERINGIN 650 KURANG BAIK
M

18 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN 1100 BAIK


M
GERINGGING PULAU ARO
19 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN SEI. 750 KURANG BAIK
M
RUMBIO-SMU KARI
20 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN 350 KURANG BAIK
M
GERINGGING PULAU ARO
21 PEMBANGUNAN DRAINASE RUAS JALAN 650 KURANG BAIK
M
SEI. RUMBIO-SMU KARI
22 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN SEI. 450 KURANG BAIK
M
BINJAI DESA BEINGIN
23 PEMBANGUNAN DRAINASE RUAS JALAN 350 KURANG BAIK
M
LEMBAGA
24 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN 250 KURANG BAIK
M
PEMASYARAKATAN-SINAMBEK
25 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN PULAU 650 KURANG BAIK
M
BANJAR KARI
26 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN 475 KURANG BAIK
M
SITORAJO KARI
27 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN DESA 560 KURANG BAIK
M
SITORAJO KARI
28 PEMBANGUNAN DRAINASE DESA DUSUN 765 KURANG BAIK
M
MURBAI DESA JAYA KOPAH
29 PEMBANGUNANDRAINASE JALAN SUKA 850 BAIK
M
RAMAI SEI. JERING
30 PEMBANGUNAN DRAINASE DESA PULAU 750 KURANG BAIK
M
ARO
31 PEMBANGUNAN DRAINASE SEBERANG 750 M KURANG BAIK
DESA JAKE
32 PEMBANGUNAN DRAINASE SEBERANG 750 M KURANG BAIK
TALUK-SIBEROBAH
33 PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN PADAT 350 BAIK
M
KARYA
34 PEMBANGUNAN DRAINASE DESA 450 BAIK
M
BERINGIN
35 PEMBANGUNAN DRAINASE GERINGGING 550 BAIK
M
PULAU ARO
36 BOX CULVERTJL. SUKARAMAI 1 Unit KURANG BAIK

37 BOX CULVERT JL. SEI RUMBIO 2 Unit KURANG BAIK

NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

DRAINASE KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU

1 PEMBUATAN BOX CULVERT JAKE- 3 KURANG BAIK


Unit
SAKOMARGASARI

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 36
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

2 PEMBUATAN DRAINASE JALAN DALAM 1700 BAIK


M
KOTA MUARA
3 PENINGKATAN DRAINASE DI 750 KURANG BAIK
M
PANGKALAN INDARUNG
4 DRAINASE JALAN TONJOLELO 350 KURANG BAIK
M
KELURAHAN KOTA MUARA LEMBU
5 DRAINASE JL. DATUK MARAJOLELO 350 KURANG BAIK
M
KOTA MUARA LEMBU
6 DRAINASE JL. MAYORA ADIL KOTA 650 KURANG BAIK
M
MUARA LEMBU
7 PEMBANGUNAN DRAINASE JL. SURKANO 450 BAIK
M
KOTA MUARA LEMBU
8 PEMBUATAN DRAINASE JAKE SAKO 850 KURANG BAIK
M

9 PEMBUATAN DRAINASE JALAN LOPAK 650 KURANG BAIK


M
PEMBATANG MUARA LEMBU
10 PEMBUATAN DRAINASE JALAN PASIR 850 KURANG BAIK
M
MAS MUARA LEMBU
11 PEMBUATAN DRAINASE JL. SYECH 650 KURANG BAIK
M
AHMAD BURDA
12 PEMBUATAN DRAINASE JALAN GAJAH 1100 BAIK
M
MADA SINGINGI HILIR
13 PEMBUATAN DRAINASE JALAN JENDRAL 750 BAIK
M
SUDIRMAN KOT
14 BOX CULVERTJL. SUKARNO 3 Unit KURANG BAIK

15 BOX CULVERT JL. DATUK MARAJOLELO 2 Unit KURANG BAIK

NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI


DRAINASE KAWASAN STRATEGIS KOTA PERHENTIAN LUAS

1 PEMBUATAN BOX CULVERT 2 KURANG BAIK


Unit
TERATAK BARU
2 DRAINASE JL SUDIRMAN DESA 1500 BAIK
M
PERHENTIAN LUAS
3 DRAINASE JL. PONEGORO DESA 850 BAIK
M
PERHENTIAN LUAS
4 DRAINASE JALAN TERATAK BULU 350 KURANG BAIK
M

5 DRAINASE JALAN SITUGAL 350 KURANG BAIK


M
6 DRAINASE JALAN GIRI SAKO 650 BAIK
M

NO. LOKASI VOLUME SATUAN KONDISI

DRAINASE KAWASAN STRATEGIS KOTA LUBUK JAMBI

1 DRAINASE JALAN DESA BANJAR 550 KURANG BAIK


M
GUNGTUNG
2 PENINGKATAN JARINGAN 650 KURANG BAIK
M
DRAINASEI DI KINALI
3 DRAINASE JL. SUDIRMAN KOTA 850 BAIK
M
LUBUK JAMBI
4 DRAINASE JALAN DATUK MARUN 1200 BAIK
M
SEBELAH PANTAI

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 37
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

KONDISI SALURAN

83

17
0

BAIK/LANCAR MACET SEDANG

Gambar 4.14
Kondisi Saluran Drainase
Untuk kondisi saluran macet 83% yang sedang 17% dan yang lancar 0%.

4.8.3. Identifikasi Kondisi Sanitasi (Air Bersih, Air Limbah dan Sampah)
Kawasan Strategis di Kabupaten Kuantan Singingi
4.8.3.1. Pengadaan Air Bersih
Tingkat pelayanan air bersih di Kabupaten Kuantan Singingi, baru
mencapai 35,7%. Selebihnya, masyarakat mengambil air dari sumur, sungai dan
dari sumber lain, yang kurang aman bagi kesehatan. Di samping itu banyak
masyarakat miskin membeli air di atas harga air BPAM. di lain pihak BPAM di
Kabupaten Kuantan Singingi mengalami krisis manajemen.Tingkat pelayanan air
minum baru 41% di perumuman dan 8% di pedesaan. 74% penduduk perumuman
membuang air limbah dengan sistem cubluk dan ke badan sungai. Pengelolaan
sampah perumuman baru mencapai 40% dengan kondisi TPA yang tidak layak.
Dalam kegiatan Indetifikasi ini dapat dihitung proyeksi kebutuhan air bersih yang
berada
Tabel 4.9
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk /Jumlah Pemakaian dan Kebutuhan Air
Jumlah Penduduk Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Air (lt/hari) Jumlah Kebutuhan Air (lt/dt)
No Kecamatan Rata-rata
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(lt/org/hari)
1 Singngi Hilir 38.026 38.463 38.904 39.351 144 5.475.744 5.538.672 5.602.176 5.666.544 63,38 64,11 64,84 65,59
2 Singingi 31.498 31.864 32.234 32.608 144 4.535.712 4.588.416 4.641.696 4.695.552 52,50 53,11 53,72 54,35
3 Logas Tanah Darat 20.622 20.853 21.087 21.324 144 2.969.568 3.002.832 3.036.528 3.070.656 34,37 34,76 35,15 35,54
4 Kuantan Mudik 23.893 24.149 24.407 24.668 144 3.440.592 3.477.456 3.514.608 3.552.192 39,82 40,25 40,68 41,11

Pada kawasan strategis, dengan menggunkan proyeksi geometrik pertumbuhan


penduduk pada satu kawasan strategis 10 tahun ke depan.Asumsi yang
digunakan satu orang indonesia akan mengkomsumsi rata-rata 144 liter per hari.

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 38
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

kebutuhan air bersih (Qmd)


Q md = Pn x q x fmd

Kebutuhan total air bersih (Qt)


Qt = Q md X 100/80 (faktor kehilangan air 20%)
Keterangan :

Qmd = kebutuhan air bersih


Pn = jumlah penduduk tahun n
q = kebutuhan air per
orang/hari
fmd = faktor hari maksimum ( 1,05 1,15 )
Qt = kebutuhan air total

Gambarl 4.15
Tingkat Kebutuhan Air Bersih Pada Kawasan Strategis

Gambar 4.16
Tingkat Kehilangan Air Bersih Kawasan Strategis

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 39
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Tabel 4.10
Jumlah Kebutuhan Air Domestik
Jumlah Kebutuhan Air Domestik (lt/hari)
No
Kecamatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
1 Singngi Hilir 3802600,00 3846300,00 3890400,00 3935100,00
2 Singingi 3149800,00 3186400,00 3223400,00 3260800,00
Logas Tanah
3 2062200,00 2085300,00 2108700,00 2132400,00
Darat
4 Kuantan Mudik 2389300,00 2414900,00 2440700,00 2466800,00

Untuk memperhitungkan kebutuhan air bersih, dipergunakan standar sebagai


berikut :

- Setiap penduduk memerlukan 100 lt/orang/hari;

- Fasilitas komersial membutuhkan 20 % dari kebutuhan rumah tangga;

- Jalur hijau diperkirakan sebesar 5 % dari kebutuhan total;

- Cadangan kebocoran diperkirakan sebesar 10 % dari kebutuhan total

Gambar 4.17
Diagram Kebutuhan Air Domestik

Tabel 4.11
Jumlah Kebuthan Air Domestik
Jumlah Kebutuhan Air Non Domestik (lt/hari)
No
Kecamatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

1 Singngi Hilir 760520,00 769260,00 778080,00 787020,00


2 Singingi 629960,00 637280,00 644680,00 652160,00
Logas Tanah
3 412440,00 417060,00 421740,00 426480,00
Darat
4 Kuantan Mudik 477860,00 482980,00 488140,00 493360,00

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 40
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Gambar 4.18
Kebutuhan Air Non Domestik

Tabel 4.12
Jumlah Total Kebutuhan Air Bersih

Jumlah Pemakaian Air (lt/hari) Jumlah Kebutuhan Air (lt/dt)


No Kecamatan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
1 Singngi Hilir 114.078 115.389 116.712 118.053 1,32 1,34 1,35 1,37
2 Singingi 94.494 95.592 96.702 97.824 1,09 1,11 1,12 1,13
3 Logas Tanah Darat 61.866 62.559 63.261 63.972 0,72 0,72 0,73 0,74
4 Kuantan Mudik 71.679 72.447 73.221 74.004 0,83 0,84 0,85 0,86
Gambar 4.19

Jumlah Total Kebutuhan Air Bersih

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 41
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Tabel 4.13
Identifikasi Kondisi Sarana Air Bersih Kawasan Strategis
JUMLAH SUMUR
NO LOKASI RUMAH/ PAMSIMAS PAH KONDISI PELAYANAN
BOR
KK
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT
TERLAYANI
DESA
1 SUMBER 590 147 2 150 477 113
JAYA
DESA
2 MUARA 514 118 1 200 406 108
BAHAN
DESA
3 SEBERANG 983 235 2 300 707 276
CENGAR

4 DESA PETAI 530 121 1 200 434 96

5 DESA SAIK 453 113 1 100 371 82

JUMLAH SUMUR
NO LOKASI RUMAH/ PAMSIMAS PAH KONDISI PELAYANAN
BOR
KK
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU
TERLAYANI
DESA
132
1 SUMBER 391 134 1 50 259
DATAR
DESA AIR
2 392 189 1 50 243 149
MAS
DESA
3 SUNGAI 292 100 1 39 207 85
BAWANG
DESA
4 MUARA 823 189 2 150 665 158
LEMBU
DESA
5 326 134 1 53 218 110
LOGAS
DESA
6 KEBUN 390 112 1 46 233 157
LADO
JUMLAH SUMUR
NO LOKASI RUMAH/ PAMSIMAS PAH KONDISI PELAYANAN
BOR
KK
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS PERHENTIAN LUAS
TERLAYANI
DESA
1 SUNGAI 64 15 - 14 41 23
RAMBAI

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 42
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

DESA
2 179 23 - 46 58 121
RAMBAHAN
DESA
3 LUBUK 120 23 39 13 107
-
KEBUN
DESA
4 71 18 - 13 11 60
SITUGAL
DESA HULU
5 395 143 1 23 145 250
TESO
DESA
6 433 189 2 50 234 199
SUKARAJA
DESA SAKO
7 304 167 1 50 187 117
MARGASARI
DESA GIRI
8 381 153 1 50 201 180
SAKO
DESA
9 KUANTA 513 200 2 53 246 267
SAKO
JUMLAH SUMUR
NO LOKASI RUMAH/ PAMSIMAS PAH KONDISI PELAYANAN
BOR
KK
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS KOTA LUBUK JAMBI
TERLAYANI

1 DESA SAIK 176 13 - 35 35 141

DESA
2 BANJAR 236 57 1 53 47 189
PADANG
DESA
3 RANTAU 153 45 - 48 30 123
SIALANG
DESA
4 LUBUK 180 48 - 55 36 144
JAMBI
DESA AUR
5 79 23 - 14 15 64
DURI
DESA BUKIT
6 250 55 1 55 52 198
PEDUSUN
DESA
7 PERHENTIA 233 67 1 58 53 180
N SUNGKAI
DESA KOTO
8 200 54 1 47 46 154
CENGAR
DESA
9 262 55 1 34 52 210
SANGAU

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 43
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

4.8.3.2. Identifikasi Pembuangan Air Limbah Dan Persampahan


Air limbah merupakan jenis air buangan yang mengandung kotoran
manusia, binatang, tumbuhan, buangan industri dan buangan kimia. Sedangkan
air limbah domestik adalah semua jenis air buangan dari keperluan rumah tangga
seperti air bekas mandi dan cuci, baik dari dapur maupun kamar mandi.
Pembangunan penyediaan sarana prasarana air limbah domestik merupakan
salah satu upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan yang ada.
Sistem sarana prasarana air limbah domestik meliputi sistem setempat (on
site) atau sistem terpusat (off site). Jumlah, macam dan kondisi sarana prasarana
air limbah domestik tergantung tingkat pelayanan sistem untuk memberi
gambaran tingkat pelayanan yang ada
Meningkatnya konsumsi penduduk Kabupaten Kuantan Singingi
menyebabkan produksi sampah terus bertambah. Kebersihan lingkungan dari
sampah menjadi salah satu penunjang utama dalam mewujudkan kenyamanan
dan kelestarian lingkungan. Kebersihan Kabupaten Kuantan Singingi tentunya
dapat berperan dalam menambahkan keunggulan Kabupaten Kuantan Singingi
sebagai tujuan objek utama bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Kuantan Singingi belum berjalan
dengan baik, hal ini dibuktikan dengan kurangnya sarana prasarana
persampahan yang ada. Sumber sampah Kabupaten Kuantan Singingi umumnya
didominasi oleh sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang
merupakan sampah basah, selain juga dari kegiatan lain seperti pasar,
perkantoran, fasilitas umum, penyapuan jalan.
Untuk kondisi eksisting volume sampah Kabupaten Kuantan Singingi
dengan Tempat Pembuangan Akhir yang selama ini berada di TPA Sentajo yang
terletak di Desa Muaro Sentajo Kecamatan Sentajo Raya masih sanggup
menampung volume sampah yang dihasilkan. Mengingat pertumbuhan
penduduk tiap tahun bertambah yang mengakibatkan volume sampah
meningkat pada tahun-tahun mendatang diharapkan adanya cadangan TPA
baru.
Timbulan berdasarkan sumbernya, sampah di Kabupaten Kuantan Singingi
diklasifikasikan menjadi sampah dari permukiman, pasar dan lainnya (Perusahaan,
Terminal). Kabupaten Kuantan Singingi memiliki sistem penanganan sampah yang
cukup baik, dimana terjalin kerjasama yang cukup baik dengan pemerintah

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 44
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

terkait. Untuk pewadahan menggunakan berbagai macam media seperti


pasangan bata, karet ban, maupun portable yang disediakan oleh masyarakat
baik untuk pewadahan individu maupun komunal.
Tabel 4.14
Jumlah Pengeluaran Air Limbah Kawasan Strategis
Jumlah Pengeluaran Air Limbah (lt/hari)
No Kecamatan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
1 Singngi Hilir 3285446,40 3323203,20 3361305,60 3399926,40
2 Singingi 2721427,20 2753049,60 2785017,60 2817331,20
3 Logas Tanah Darat 1781740,80 1801699,20 1821916,80 1842393,60
4 Kuantan Mudik 2064355,20 2086473,60 2108764,80 2131315,20

Tabel 4.15
Jumlah Total Pengeluaran Air Limbah
Jumlah Penduduk Jumlah Pemakaian Air (lt/hari) Jumlah Pengeluaran Air (lt/dt)
Konsumsi Air
No Kecamatan Rata-rata Tahun Tahun Tahun Tahun
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(lt/org/hari) 2016 2017 2018 2019

1 Singngi Hilir 38.026 38.463 38.904 39.351 45 1.711.170 1.730.835 1.750.680 1.770.795 19,81 20,03 20,26 20,50
2 Singingi 31.498 31.864 32.234 32.608 45 1.417.410 1.433.880 1.450.530 1.467.360 16,41 16,60 16,79 16,98
3 Logas Tanah Darat 20.622 20.853 21.087 21.324 45 927.990 938.385 948.915 959.580 10,74 10,86 10,98 11,11
4 Kuantan Mudik 23.893 24.149 24.407 24.668 45 1.075.185 1.086.705 1.098.315 1.110.060 12,44 12,58 12,71 12,85

Gambar 4.20
Gambar Diagram Pengeluaran Air Limbah Kawasan Strategis

100 91

50
9

0
MEMILIKI TIDAK MEMILIKI

PEMBUANGAN SAMPAH

Gambar 4.21
Sarana Pembuangan Sampah

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 45
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Untuk pembuangan sampah rumah tangga bagi tiap-tiap rumah di kawasan-


kawasan strategis 91% tidak memilikinya , yang memiki hanya 9%

Tabel 4.16
Identifikasi Kondisi Air Limbah Kawasan Strategis Kab. Kuansing
JUMLAH TIDAK
RUMAH/
ADA IPAL
NO LOKASI KK MCK KONDISI PELAYANAN
KAMAR KOMUNAL
MANDI
TIDAK
KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT TERLAYANI
TERLAYANI
DESA KOTO
1 825 82 9 - 82 -
BARU
DESA SUNGAI
2 357 53 7 - 53 -
PAKU
DESA AUR
3 623 62 8 - 62 -
DURI

4 DESA AIR MAS 392 46 5 - 46 -

DESA
5 SIMPANG 553 64 8 - 64 -
RAYA
JUMLAH TIDAK
RUMAH/
ADA IPAL
NO LOKASI KK MCK KONDISI PELAYANAN
KAMAR KOMUNAL
MANDI
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU
TERLAYANI
DESA SUMBER
1 391 52 6 - 52 -
DATAR
DESA PETAI
2 346 49 5 - 49 -
BARU
DESA SUNGAI
3 664 57 6 - 57 -
SIRIH
DESA SUNGAI
4 630 54 6 - 54 -
KUNING
DESA
5 PANGKALAN 313 49 5 - 49 -
INDARUNG
DESA MUARA
6 823 83 9 - 83 -
LEMBU
TIDAK
JUMLAH ADA IPAL
NO LOKASI RUMAH/ MCK KONDISI PELAYANAN
KAMAR KOMUNAL
KK
MANDI
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS PERHENTIAN LUAS
TERLAYANI

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 46
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

DESA
1 174 15 3 - 15 -
SIKIJANG
DESA
2 TERATAK 87 9 1 - 9 -
RENDAH
DESA
3 PERHENTIAN 480 51 5 - 51 -
LUAS

4 DESA LOGAS 303 47 5 - 47 -

DESA GIRI
5 381 54 6 - 54 -
SAKO
DESA
6 295 41 5 - 41 -
MARGASARI
DESA LUBUK
7 120 21 2 - 21 -
KEBUN
DESA
8 KUANTAN 381 51 5 - 51 -
SAKO
TIDAK
JUMLAH ADA IPAL
NO LOKASI RUMAH/ MCK KONDISI PELAYANAN
KAMAR KOMUNAL
KK
MANDI
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS KOTA LUBUK JAMBI
TERLAYANI
DESA LUBUK
1 180 15 2 - 15 -
JAMBI
DESA PEBAUN
2 184 14 2 - 14 -
HULU
DESA PULAU
3 198 17 2 - 17 -
BINJAI
DESA
4 SEBERNG 280 23 3 - 23 -
PANTAI

5 DESA LUAI 123 12 1 - 12 -

DESA RANTAU
6 153 12 1 - 12 -
SIALANG

7 KOTA CENGAR 200 22 2 - 22 -

Tabel 4.17
Identifikasi Kondisi Persampahan Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan Singingi

JUMLAH
NO LOKASI RUMAH/ TPS TPA KONDISI PELAYANAN
KK
TIDAK
KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT TERLAYANI
TERLAYANI

1 DESA KOTO BARU 825 5 - 300 525

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 47
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

2 DESA SUNGAI PAKU 357 2 - 120 237

3 DESA AUR DURI 623 3 - 180 443

4 DESA AIR MAS 392 2 - 120 272

DESA SIMPANG
5 553 4 - 240 313
RAYA
JUMLAH
NO LOKASI RUMAH/ KK TPS TPA KONDISI PELAYANAN

TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU
TERLAYANI
DESA SUMBER
1 391 2 - 120 271
DATAR

2 DESA PETAI BARU 346 2 - 120 226

DESA SUNGAI 4
3 664 - 240 424
SIRIH
DESA SUNGAI
4 630 4 - 240 390
KUNING
DESA PANGKALAN
5 313 2 - 120 193
INDARUNG
DESA MUARA
6 823 5 - 300 523
LEMBU
JUMLAH
NO LOKASI RUMAH/ TPS TPA KONDISI PELAYANAN
KK
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS PERHENTIAN LUAS
TERLAYANI

1 DESA SIKIJANG 174 1 - 60 114

DESA TERATAK
2 87 1 - 60 27
RENDAH
DESA PERHENTIAN
3 480 3 - 180 300
LUAS

4 DESA LOGAS 303 2 - 120 183

5 DESA GIRI SAKO 381 2 - 120 261

6 DESA MARGASARI 295 2 - 120 175

DESA LUBUK
7 120 1 - 60 60
KEBUN
DESA KUANTAN
8 381 2 - 120 261
SAKO

NO LOKASI JUMLAH TPS TPA KONDISI PELAYANAN


RUMAH/ KK
TERLAYANI TIDAK
KAWASAN STRATEGIS LUBUK JAMBI
TERLAYANI

1 DESA LUBUK JAMBI 180 - 120 60

DESA PEBAUN
2 184 - 120 64
HULU

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 48
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

3 DESA PULAU BINJAI 198 - 120 78

DESA SEBERNG
4 280 - 180 100
PANTAI

5 DESA LUAI 123 - 60 63

DESA RANTAU
6 153 - 60 93
SIALANG

7 KOTA CENGAR 200 - 20 80

4.8.3.3. Identifikasi Jaringan Listrik


Kabupaten Kuatan Singingi melalui Dinas Energi dan Sumber Daya mencatat,
sejak tahun 2013 , jumlah desa yang teraliri listrik sudah mencapai 91,6 persen.
Dengan demikian Kuansing Kabupaten di Riau yang memiliki RE tertinggi di
Riau.Rasio elektrifikasi adalah ukuran tingkat ketersediaan listrik di suatu daerah
Dari 229 desa/kelurahan yang ada di Kuansing, 209 desa diantara sudah
menikmati listrik PLN. Sisanya pembangunan jaringannya pada tahun 2015
mendatang. Untuk proyeksi kebutuhan daya listrik lima tahun ke depan dapat
dilihat melalui tabel dibawah ini.
Tabel 4.17
Data Pelanggan PLN Tahun 2014
RUMAH
No KECAMATAN BISNIS SOSIAL INDUSTRI PUBLIK TOTAL
TANGGA
1 Singngi Hilir 6943 397 93 8 63 7504
2 Singingi 5234 543 88 5 89 5959
3 Logas Tanah Darat 3733 201 33 - 23 3990
4 Kuantan Mudik 3763 343 98 - 67 4271

Tabel 4.18
Proyeksi Penggunaan Daya Listrik Pada Kawasan Strategis

Jumlah Pelanggan Jumlah Daya (VA)


No
Kecamatan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Singngi Hilir 8.415 9.302 1.013 1.123 14.856.370,68 16.422.336,32 1.788.413,96 1.982.614,89
2 Singingi 6.532 7.224 8.145 8.923 11.532.003,96 12.753.704,32 14.379.695,69 15.753.225,86
3 Logas Tanah Darat 4.623 5.341 6.123 6.839 8.161.735,20 9.429.337,59 10.809.929,61 12.074.001,08
4 Kuantan Mudik 4.993 5.723 6.643 7.325 8.814.956,49 10.103.744,44 11.727.970,34 12.932.016,07
5 Jumlah 16.938 20.655 24.710 29.562 43.365.066,32 48.709.122,66 38.706.009,61 42.741.857,90

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 49
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Gambar 4.22
Line Chart Penggunaan Daya Listrik Domestik (KK)

Gambar 4.23
Line Chart Penggunaan Daya Listrik Domestik (VA)

Dari hasil proyeksi kebutuhan daya listrik pada kawasan strategis yang ada di
Kabupaten Kuantan Singingi maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini jumlah
jaringan yang harus di siapkan berupa TM maupun TR.

Tabel 4.19
Identifikasi Kondisi Jaringan Listrik Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan Singingi

JUMLAH TIDAK KEBUTUHAN


RUMAH/ TERLAYANI TERLAYANI
NO LOKASI TERLAYANI PELAYANAN
KK (KK) (%)
(KK) PENERANGAN
KAWASAN STRATEGIS PERKEBUNAN SAWIT
DESA SUNGAI
1 357 327 30 91,6%
PAKU
DESA KOTO 91,6%
2 825 754 71
BARU

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 50
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

DESA 91,6%
3 TANJUNG 571 523 48
PAUH
DESA PULAU 91,6%
4 352 322 30
ARO
DESA BUKIT 91,6%
5 455 416 39
RAYA
JUMLAH TIDAK KEBUTUHAN
RUMAH/ TERLAYANI TERLAYANI
NO LOKASI TERLAYANI PELAYANAN
KK (KK) (%)
(KK) PENERANGAN
KAWASAN STRATEGIS KOTA MUARA LEMBU
DESA SUNGAI 91,6%
1 292 267 25
BAWANG

2 DESA LOGAS 326 298 28 91,6%

DESA AIR 91,6%


3 392 359 33
MAS
DESA BUKIT 91,6%
4 334 305 29
RAYA
TIDAK KEBUTUHAN
JUMLAH TERLAYANI TERLAYANI
NO LOKASI RUMAH/ TERLAYANI PELAYANAN
(KK) (%)
KK (KK) PENERANGAN
KAWASAN STRATEGIS PERHENTIAN LUAS
DESA 91,6%
1 PERHENTIAN 480 439 41
LUAS

2 DESA LOGAS 303 277 26 91,6%

DESA 91,6%
3 174 159 15
SIKIJANG
TIDAK KEBUTUHAN
JUMLAH TERLAYANI TERLAYANI
NO LOKASI RUMAH/ TERLAYANI PELAYANAN
(KK) (%)
KK (KK) PENERANGAN
KAWASAN STRATEGIS KOTA LUBUK JAMBI
DESA LUBUK 91,6%
1 180 164 16
JAMBI
DESA SUNGAI 91,6%
2 280 256 24
BESAR
DESA AIR 91,6%
3 167 152 15
BULUH

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 51
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

4.9. ANALISA DAN SCORING PENILAIAN DATA PRASARANA SARANA UMUM (PSU) INFRASTRUKTUR DAN
KONDISI BANGUNAN RUMAH DI KAWASAN STRATEGIS

Dalam pelaksanaan analisa terhadap kondisi eksisting serta hasil survey lapangan berikut dengan wawancara langsung yang
dilakukan terhadap kawasan-kawasan strategis yang dianggap prioritas. Kawasan strategis tersebut meliputi :
a. Kawasan perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan Tengah, Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai
b. Kawasan Pariwisata
c. Kota Lubuk Jambi
d. Muara Lembu
e. Perhentian Luas
Tabel 4.20
Analisa dan Scoring Prasarana, sarana dan Utilitas

INDIKATOR A B C D E
NO. ASPEK KRITERIA NILAI
(pilih salah-satu)
A. IDENTIFIKASI 1. Kondisi Bangunan
PERMASALAHAN a. Keteraturan Bangunan 76% - 100% Bangunan Tidak Memiliki
PEMUKIMAN 1
Keteraturan
51% - 75% Bangunan Tidak Memiliki
2
Keteraturan
25% - 50% Bangunan Tidak Memiliki
3
Keteraturan
b. Kepadatan Bangunan Untuk Kota Metro & Kota Besar
Kepadatan Bangunan sebesar >300 Unit/Ha 3
Kepadatan Bangunan sebesar 251-299
2
Unit/Ha
Kepadatan Bangunan sebesar <250 Unit/Ha 1

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 52
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

INDIKATOR A B C D E
NO. ASPEK KRITERIA NILAI
(pilih salah-satu)
Untuk Kota Sedang & Kota Kecil
Kepadatan Bangunan sebesar >250 Unit/Ha 3
Kepadatan Bangunan sebesar 201-249
2
Unit/Ha
Kepadatan Bangunan sebesar <200 Unit/Ha 1
c. Persyaratan Teknis 76% - 100% Bangunan Tidak Memenuhi
1
(Dinding, Lantai, Atap) Persyaratan Teknis
51% - 75% Bangunan Tidak Memenuhi
2
Persyaratan Teknis
25% - 50% Bangunan Tidak Memenuhi
3
Persyaratan Teknis
c1 Dinding 76% - 100% Bangunan Tidak Memenuhi
1
Persyaratan Teknis
51% - 75% Bangunan Tidak Memenuhi
2
Persyaratan Teknis
25% - 50% Bangunan Tidak Memenuhi
3
Persyaratan Teknis
c2 Lantai 76% - 100% Bangunan Tidak Memenuhi
1
Persyaratan Teknis
51% - 75% Bangunan Tidak Memenuhi
2
Persyaratan Teknis
25% - 50% Bangunan Tidak Memenuhi
3
Persyaratan Teknis
c3 Atap 76% - 100% Bangunan Tidak Memenuhi
1
Persyaratan Teknis
51% - 75% Bangunan Tidak Memenuhi
2
Persyaratan Teknis
25% - 50% Bangunan Tidak Memenuhi
3
Persyaratan Teknis
2. Kondisi Jalan
Lingkungan

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 53
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

INDIKATOR A B C D E
NO. ASPEK KRITERIA NILAI
(pilih salah-satu)
a. Cakupan Pelayanan Cakupan Layanan Jalan Lingkungan Tidak
1
Memadai di 76% - 100% Kawasan
Cakupan Layanan Jalan Lingkungan Tidak
2
Memadai di 51% - 75% Kawasan
Cakupan Layanan Jalan Lingkungan Tidak
3
Memadai di 25% - 50% Kawasan
b. Kualitas Jalan Kualitas Jalan Buruk pada 76% - 100%
1
Kawasan
Kualitas Jalan Buruk pada 51% - 75%
2
Kawasan
Kualitas Jalan Buruk pada 25% - 50%
3
Kawasan
3. Kondisi Drainase
Lingkungan
a. Persyaratan Teknis Drainase Lingkungan Tidak Mampu Mengatasi
1
Genangan Minimal di 76% - 100% Kawasan
Drainase Lingkungan Tidak Mampu Mengatasi
2
Genangan Minimal di 51% - 75% Kawasan
Drainase Lingkungan Tidak Mampu Mengatasi
3
Genangan Minimal di 25% - 50% Kawasan
b. Cakupan Pelayanan 76% - 100% Kawasan Tidak Terlayani
1
Drainase Lingkungan
51% - 75% Kawasan Tidak Terlayani Drainase
2
Lingkungan
25% - 50% Kawasan Tidak Terlayani Drainase
3
Lingkungan
4. Kondisi Penyediaan Air
Minum
a. Persyaratan Teknis SPAM Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis di
1
76% - 100% Kawasan
SPAM Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis di
2
51% - 75% Kawasan

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 54
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

INDIKATOR A B C D E
NO. ASPEK KRITERIA NILAI
(pilih salah-satu)
SPAM Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis di
3
25% - 50% Kawasan
b. Cakupan Pelayanan Cakupan pelayanan SPAM tidak memadai
1
terhadap 76% - 100% populasi
Cakupan pelayanan SPAM tidak memadai
2
terhadap 51% - 75% populasi
Cakupan pelayanan SPAM tidak memadai
3
terhadap 25% - 50% populasi
5. Kondisi Pengelolaan Air
Limbah
a. Persyaratan Teknis Pengelolaan Air Limbah Tidak Memenuhi
1
Persyaratan Teknis di 76% - 100% Kawasan
Pengelolaan Air Limbah Tidak Memenuhi
2
Persyaratan Teknis di 51% - 75% Kawasan
Pengelolaan Air Limbah Tidak Memenuhi
3
Persyaratan Teknis di 25% - 50% Kawasan
b. Cakupan Pelayanan Cakupan pengolahan air limbah tidak memadai
1
terhadap 76% - 100% populasi
Cakupan pengolahan air limbah tidak memadai
2
terhadap 51% - 75% populasi
Cakupan pengolahan air limbah tidak memadai
3
terhadap 25% - 50% populasi
6. Kondisi Pengelolaan
Persampahan
a. Persyaratan Teknis Pengelolaan Persampahan Tidak Memenuhi
1
Persyaratan Teknis di 76% - 100% Kawasan
Pengelolaan Persampahan Tidak Memenuhi
2
Persyaratan Teknis di 51% - 75% Kawasan
Pengelolaan Persampahan Tidak Memenuhi
3
Persyaratan Teknis di 25% - 50% Kawasan
b. Cakupan Pelayanan Cakupan Pengelolaan Persampahan Tidak
1
Memadai terhadap 76% - 100% Populasi

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 55
LAPORAN IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS
AKHIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

INDIKATOR A B C D E
NO. ASPEK KRITERIA NILAI
(pilih salah-satu)
Cakupan Pengelolaan Persampahan Tidak
2
Memadai terhadap 51% - 75% Populasi
Cakupan Pengelolaan Persampahan Tidak
3
Memadai terhadap 25% - 50% Populasi
7. Kondisi Pengamanan
Bahaya Kebakaran
a. Persyaratan Teknis Pasokan Air Damkar Tidak Memadai di 76% -
1
100% Kawasan
Pasokan Air Damkar Tidak Memadai di 51% -
2
75% Kawasan
Pasokan Air Damkar Tidak Memadai di 25% -
3
50% Kawasan
b. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan untuk Mobil Damkar Tidak
1
Memadai di 76% - 100% Kawasan
Jalan Lingkungan untuk Mobil Damkar Tidak
2
Memadai di 51% - 75% Kawasan
Jalan Lingkungan untuk Mobil Damkar Tidak
3
Memadai di 25% - 50% Kawasan
JUMLAH 24 36 30 25 26

PROPINSI RIAU
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air(2016)
BAB 4- 56

Anda mungkin juga menyukai