Anda di halaman 1dari 1

Klinik PT.

TIA
HEALTH TALK MINGGUAN 08 Agustus 2016
WEEKLY HEALTH TALK
VAKSINASI & IMUNISASI

Perbedaan Vaksinasi & Imunisasi


Istilah vaksinasi dan imunisasi mungkin akrab di telinga kita. Namun ternyata banyak yang belum paham perbedaan
antar keduanya, sebagian orang malah beranggapan kedua istilah ini memiliki pengertian yang sama. Benarkah?
Dalam Bahasa Indonesia, penggunaan akhiran -isasi bermakna proses, sehingga kata vaksinasi maupun imunisasi
menunjukkan suatu proses atau kegiatan.
1. Vaksin adalah bakteri dan virus yang telah dilemahkan. Jadi vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke
tubuh manusia dengan tujuan untuk mendapatkan efek kekebalan terhadap penyakit tertentu.
2. Imun merupakan istilah lain dari kekebalan tubuh. Jadi imunisasi adalah proses untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit tertentu.
Dari pengertian tersebut bisa diketahui bahwa imunisasi merupakan istilah yang lebih umum untuk proses kekebalan
tubuh, sedangkan vaksinasi adalah proses imunisasi yang khusus menggunakan vaksin saja. Artinya vaksinasi
adalah bagian dari imunisasi sedangkan imunisasi belum tentu merupakan vaksinasi.

Manfaat Imunisasi Manfaat imunisasi antara lain : meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah tubuh terjangkit
dari penyakit yang berbahaya, meningkatkan presentase hidup, dan menyelamatkan generasi selanjutnya.

Tipe Imunisasi Tipe imunisasi ada 2 yaitu Imunisasi Aktif dan Pasif.
1. Imunisasi aktif adalah kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh secara aktif membentuk zat anti bodi.
Imunisasi Aktif terbagi 2 yaitu alamiah dan buatan.
a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu
penyakit. Misalnya penyakit cacar.
b. Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan
perlindungan dari suatu penyakit. Contohnya imunisasi polio, campak, dll
2. Imunisasi Pasif adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang dimana zat kekebalan tubuhnya didapatkan
dari luar. Imunisasi Pasif juga terbagi 2 yaitu alamiah dan buatan.
a. Imunisasi pasif alamiah atau bawaan adalah antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu yang
merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan. Contohnya campak.
b. Imunisasi pasif buatan Adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah
penyakit tertentu. Misalnya serum Anti Tetanus.

5 Jenis Imunisasi Dasar untuk Bayi Berikut ini adalah jenis imunisasi dasar untuk bayi :
1. Imunisasi Hepatitis B. Pemberian vaksin Hepatitis B diberikan sebanyak 3x yaitu segera saat bayi lahir,
memasuki bulan pertama, dan diantara bulan ke 3 sampai ke 6.
2. Imunisasi BCG. Pemberian vaksin BCG dilakukan pada bayi < 3 bulan, dan hanya dilakukan sekali seumur hidup.
3. Imunisasi DPT. Pemberian vaksin DPT ini dilakukan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.
Pemberian vaksin ini diberikan pada bayi pada bulan ke 2, 4, 6, 18 bulan, serta tahun ke-5 dan ke-12.
4. Imunisasi Polio. Pemberian vaksin ini dilakukan beberapa kali yaitu pada usia 0, 2, 4, 6, 18 bulan dan tahun ke 5.
5. Imunisasi Campak. Pemberian vaksin ini dilakukan 2x, yaitu saat bayi berusia 9 bulan dan di tahun ke-6.

Jenis Imunisasi pada Dewasa yang dianjurkan


1. Hepatitis B. Dianjurkan pada semua orang, terutama tenaga medis dan penjamah makanan atau food handler.
2. Thypoid. Dianjurkan pada Food Handler dan wisatawan
3. Meningitis. Dianjurkan pada umat muslim yang akan berangkat Haji atau umroh juga pada wisatawan
4. HPV, MMR, TT. Dianjurkan pada wanita muda yang akan menikah.

Cara Mengetahui Vaksin Palsu


1. Minta izin terlebih dahulu kepada petugas medis yang akan melakukan imunisasi agar kita dapat melihat dan
memeriksa kemasan vaksin yang akan diberikan. Lihat kualitas kemasannya, apakah cetakan hurufnya jelas,
kemasannya bagus dan tidak robek atau rusak, apakah masih tersegel.
2. Lihat tanggal kadaluarsa (expired date) dan nomer unik (lot number) yang ada pada kemasan, kemudian cocokan
dengan yang tertera di botol vaksin. Yang asli harus sama antara kemasan dengan botol
3. Lihat isi cairan dalam botol vaksin. Yang asli cairannya bening, tidak keruh atau berwarna
4. Lihat botol vaksinnya, apakah masih tersegel atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai