Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 117-121 Ade Ferdinan

Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit


pisang kepok (Musa normalis L)
Ade Ferdinan, Hairunisa, Adhisty Kharisma Justicia, Andhika
Akademi Farmasi YARSI Pontianak
Email : ferdin.nay@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
dari kulit buah pisang kepok (Musa normalis L.) dalam menurunkan bilangan
peroksida. Penentuan bilangan peroksida dilakukan dengan cara iodometri. Hasil
didapatkan nilai bilangan peroksida dengan waktu perendaman 1, 2, 3, dan 4 jam
berturut-turut adalah 35,16; 30,60; 28,00; 23,11 meq/kg dengan persentase 0,25 %
(1 jam), 17,54% (2 jam), 24,54% (3 jam) dan 37,27% (4 jam). kulit buah pisang
kepok dapat menurunkan bilangan peroksida.

Kata kunci : Kulit buah pisang kepok (Musa normalis L.), iodometri, bilangan
peroksida.

Abstract

study was activity of bark kepok banana (Musa normalis L.) reducing the
peroxide. Analysis peroxide by iodometry. obtained peroxide value with immersion
time of 1, 2, 3, and 4 hours respectively 35.16; 30.60; 28.00; 23.11 meq/kg with
percentage 0.25% (1 hour), 17.54% (2 hours), 24.54% (3 hours) and 37.27% (4
hours). kepok banana bark can reduce peroxide value.

Keyword : Bark of Banana Kepok (Musa normalis L.), iodometric, value of


peroxide.

PENDAHULUAN
Bilangan peroksida adalah menjadi meningkat. Meningkatnya
indeks jumlah lemak atau minyak kandungan asam lemak bebas sangat
yang telah mengalami oksidasi angka berbahaya bagi kesehatan, seperti
peroksida sangat penting untuk berpengaruh terhadap lemak dan
identifikasi tingkat oksidasi minyak. darah yang kemudian dapat
Minyak goreng yang memiliki angka menimbulkan kegemukan (obesitas),
peroksida melebihi batas yang telah mendorong penyempitan pembuluh
ditentukan akan membentuk akrolein darah arteri (arterioscelorosis) yang
dan kandungan asam lemak bebas dapat mengakibatkan penyakit
Artikel diterima: 23 Februari 2017 117
Diterima untuk diterbitkan: 23 Maret 2017
Diterbitkan: 30 Maret 2017
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 117-121 Ade Ferdinan

jantung (Winarno,1999). Kerusakan peroksida dengan variasi waktu


lemak atau minyak yang utama perendaman.
adalah karena peristiwa oksidasi. METODOLOGI PENELITIAN
Hasil yang diakibatkan oksidasi Alat
lemak antara lain peroksida, asam Alat yang digunakan adalah

lemak, aldehid dan keton. Bau satu set alat titrasi (buret, statif,

tengik atau rancid terutama klem, Erlenmeyer), gelas ukur, Pipet

disebabkan oleh aldehid dan keton. volume, beaker.

Untuk mengetahui tingkat kerusakan Bahan


Bahan yang digunakan
minyak dapat dinyatakan sebagai
Na2S2O3.5H2O 0,1 N, Larutan KIO3
angka peroksida atau angka asam
0,1 N, Larutan KI Jenuh, Larutan KI
thiobarbiturat (TBA) (Sudarmadji,
10%, Amilum 1%, H2SO4, Asam
1996). Minyak yang mengandung
asetat-kloroform (3:2), Aquades,
asam- asam lemak tidak jenuh dapat
Sampel Minyak diambil dari sisa
teroksidasi oleh oksigen yang
penggorengan Ibu rumah tangga,
menghasilkan suatu senyawa
Sampel Kulit pisang kepok di
peroksida. Salah satu untuk
Kecamatan Pontianak timur Kota
menentukan angka peroksida adalah
Pontianak.
dengan metoda iodometri.
Prosedur Kerja
Untuk mengatasi kerusakan 1. Preparasi sampel dan
minyak diperlukan zat atau senyawa penentuan angka peroksida
awal dengan metode iodometri
yang mampu mencegah kerusakan Kulit buah pisang kepok
dengan menggunakan kulit pisang disortasi basah untuk menghilangkan
diuji aktivitasnya melalui kotoran- kotoran. Dicuci dengan
pengukuran bilangan peroksida air mengalir dan ditiriskan.
sehingga dapat meningkatkan Kemudian ditimbang sebanyak 100
pemanfaatan limbah kulit pisang gram. Minyak yang direndam
kepok lebih optimal. ditimbang sebanyak 5 g dan
Tujuan penelitian ini adalah dimasukkan ke dalam 250 mL
mengetahui aktivitas kulit pisang erlenmeyer tertutup kemudian
kepok dalam menurunkan bilangan ditambahkan 30 mL larutan asam
118
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 117-121 Ade Ferdinan

asetat- kloroform (3:2), dikocok hampir hilang, ditambahkan 0,5 mL


sampai bahan terlarut semua, larutan pati 1 % dan dititrasi kembali
selanjutnya ditambahkan 0,5 mL sampai warna biru mulai hilang
larutan jenuh KI. Didiamkan selama (AOAC, 1990). Tiap variasi
1 menit sambil digoyang, setelah itu perendaman dilakukan 5 replikasi
ditambahkan 30 mL akuades. percobaan.
Campuran dititrasi dengan 0,1 N 3. Analisa data
Na2S2O3.5H2O sampai warna kuning Hasil titrasi dihitung meq/kg
hampir hilang, ditambahkan 0,5 mL dan dipersentasekan
larutan pati 1 % dan dititrasi kembali Rumus :
sampai warna biru mulai hilang Bilangan Peroksida =
(V.TitranV Blanko)X N.titran X 1000
(AOAC, 1990).
Bobot Sampel (gram)
2. Penentuan angka peroksida
kulit pisang dengan variasi
perendaman HASIL DAN PEMBAHASAN
Penambahan 100 mg kulit Pemilihan kulit buah yang
pisang kepok dalam minyak goreng masih baik yaitu kulit buah yang
bekas pakai 1000 mL terhadap belum teroksidasi yang ditandai
penurunan bilangan peroksida selama kulit buah berwana hitam. Kulit
1, 2, 3, dan 4 jam berturut - turut. buah yang dikumpulkan kemudian
Minyak yang direndam ditimbang dilakukan sortasi. Sortasi dilakukan
sebanyak 5 g dan dimasukkan ke untuk memisahkan kotoran yang ada
dalam erlenmeyer tertutup kemudian pada kulit buah pisang kepok.Fungsi
ditambahkan 30 mL larutan asam penambahan campuran kloroform
asetat- kloroform (3:2), dikocok dengan asam asetat glasial adalah
sampai bahan terlarut semua, untuk melarutkan minyak karena
selanjutnya ditambahkan 0,5 mL alkali iodida akan bereaksi sempurna
larutan jenuh KI. Didiamkan selama dalam larutan bersuasana asam dan
1 menit sambil digoyang, setelah itu fungsi KI jenuh adalah
ditambahkan 30 mL akuades. membebaskan iodin yang ditandai
Campuran dititrasi dengan 0,1 N terbentuknya warna kuning pada
Na2S2O3 sampai warna kuning sampel. Iodin yang bebas dititrasi
119
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 117-121 Ade Ferdinan

dengan natrium thiosulfat, mengidentifikasikan masih adanya


selanjutnya ditambahkan indikator iodin dalam larutan. Warna biru
amilum sampai terbentuk warna biru, terbentuk, dikarenakan struktur
kemudian dititrasi lagi dengan molekul amilum yang berbentuk
natrium thiosulfat sampai warna biru spiral mengikat molekul iodin
hilang. Terbentuknya warna biru (Winarno, 2002).
setelah penambahan amilum,
Tabel hasil pengukuran bilangan peroksida dan persentase
NO Sampel Bilangan Peroksida Persentase
(meq/Kg) (%)
1 Minyak Bekas 37,11 0
2 Minyak Bekas + Sampel (lama 35,16 5,25
perendaman 1 Jam)
3 Minyak Bekas + Sampel (lama 30,60 17,54
perendaman 2 Jam)
4 Minyak Bekas + Sampel (lama 28,00 24,54
perendaman 3 Jam)
5 Minyak Bekas + Sampel (lama 23,11 37,27
perendaman 4 Jam)

Dari hasil diatas bahwa rangkap pada asam lemak tak jenuh
bilangan peroksida dalam sehingga akan terbentuk radikal
perendaman minyak goreng bekas bebas.
dengan sampel kulit buah pisang Radikal bebas ini kemudian
kepok dalam waktu yang berurutan akan bereaksi dengan oksigen
dapat menurunkan angka peroksida. sehingga akan menghasilkan
Penelitian yang dilakukan Atun dkk, peroksida aktif. Apabila
2007 dalam uji aktivitas antioksidan ditambahkan suatu antioksidan,
dalam kulit buah pisang kepok maka peroksida aktif akan bereaksi
menunjukkan aktifitas antioksidan dengan antioksidan tersebut.
relatif tinggi. Penambahan Sehingga pembentukkan radikal
antioksidan dapat menghalangi bebas dapat dihentikan (Winarti,
reaksi oksidasi pada tahap inisiasi 2010).
maupun propagasi. Oksigen bebas
diudara akan mengoksidasi ikatan
120
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 117-121 Ade Ferdinan

KESIMPULAN
Kulit buah pisang kepok dapat
menurunkan angka peroksida
dengan variasi waktu perendaman.

DAFTAR PUSTAKA
AOAC. 1990. Official Methods of
Analysis of the Association
of Official Analytical
Chemistry. Association of
Official Analytical Chemistc.
Inc. USA.
Atun, Sri,. Retno Arianingrum,. Sri
Handayani,. Rudyansah,.
Mary Garson. 2007.
Identifikasi Dan Uji Aktivitas
Antioksidan Senyawa Kimia
Dari Ekstrak Metanol Kulit
Buah Pisang (Musa
paradisiaca Linn.). Indo. J.
Chem. 7: 83-87. SNI. 2013.
Minyak Goreng. BSN (Badan
Standarisasi Nasional).
Jakarta
Sudarmadji S, Haryono B, Suhardi,
1996, Analisis Bahan
Makanan dan Pertanian, ed,
2. Yogyakarta : Liberty
Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan
dan Gizi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Winarti Sri. 2010. Makanan
Fungsional. Graha Ilmu;
Yogyakarta.

121

Anda mungkin juga menyukai