Kostel.
Penghuni
Pengelola
Pengunjung
- Teman kampus
112
V.2.2. Program ruang
A. Fasilitas Hunian
113
Tabel V-4 : Kebutuhan ruang unit deluxe
B. Fasilitas Penunjang
114
Tabel V-7 : Kebutuhan ruang Rumah Makan/Restoran
Kolam Renang
Kolam Renang 50 1.5 x 2 m A 150 m
Toilet 5 unit 3.8 m/unit DA 19 m
Sirkulasi 20% 34 m
Total 203 m
Club House
Fitness center 20 orang 3 m/org DA 50 m
Loker 2.5 x 4 m A 10 m
Ruang Ganti 20 orang 1,5 m/org DA 30 m
Sirkulasi 20% 18 m
Total
108m
Total 312 m
Seluruh
115
. Tabel V-9: Kebutuhan ruang kantor pengelola
Sirkulasi 20 % A 13 m
Total 60 m
C. Fasilitas Servis
116
Tabel V-11 : Luas kebutuhan ruang parkir
117
V.3 Konsep Perencanaan dan Perancangan
LOKASI
TAPAK
KAMPUS
SYAHDAN
KAMPUS ANGGREK
K.D.B : 80%
K.L.B : 3,5
118
Jalan kecil sebelah barat tapak Jalan Flamboyan
Tapak Bangunan
119
Batas-batas tapak adalah sebagai berikut :
Entrance kendaraan
Penentuan pintu masuk utama terletak pada bagian timur dan selatan
bangunan yaitu Jl. Kebon Jeruk Raya dan JL.Raya Rawa Belong.,
entrance sama dengan entrance pada bagian timur dan selatan tapak.
ENTRANCE
Jalan
KELUAR Rawa
Belong
KELUAR
Jalan Ke bon Je ruk Raya
U
120
Entrance manusia
ENTRANCE
Jalan
KELUAR
Rawa
Belong
berbeda.
U
121
Keterangan :
: Area Publik : Area Semipublik
M assa bangunan ini terdiri dari 6 lantai untuk bangunan Kost dan 4 lantai
untuk hotel dan 1 lantai untuk bangunan penunjangnya tetapi tetap dalam
satu massa. Bangunan penunjang diletakkan pada lantai dasar agar mudah
dalam pencapaian baik itu peghuni maupun pengunjung dapat dijadikan juga
Bentuk dasar bangunan yang dipilih untuk bangunan Kostel ini adalah
bentuk persegi karena lebih mudah dalam penataan ruangnya. Selain itu, bagian
terpendek bangunan kostel diarahkan pada bagian timur dan barat untuk
122
Gambar V-5: Bentuk Dasar Bangunan
pola linier menerus dan radial karena Kostel memerlukan kejelasan sirkulasi
serta pemusatan suatu kegiatan, langsung dan mudah untuk pencapaian titik
tertentu.
Lalu penggunaan sistem dilatasi pada bangunan, oleh karena terdapat dua
123
V.4.4 Sistem Utilitas
A) Listrik
sumber daya utama, Generator atau Genset yang menjadi sumber daya
cadangan apabila aliran listrik terputus atau mati. Penggunaan solar cell
B) Sistem Pencahayaan
pencahayaan, yaitu :
Pencahayaan alami
semaksimal mungkin sehingga pada siang hari setiap ruangan tidak perlu
Pencahayaan buatan
lampu yang digunakan adalah lampu lampu yang hemat energi seperti
124
C) Sistem penghawaan
penghawaan, yaitu :
Penghawaan alami
bukaan bisa digunakan material berupa kisi-kisi agar udara masih bisa
tetap masuk atau pengkombinasian dengan kaca Nako agar cahaya juga
Penghawaan buatan
D) Sistem Keamanan
ruang yang banyak dilalui oleh orang dan yang rawan sekali untuk
membuka atau mengunci pintu kamar dan alarm system untuk keadaan
darurat.
125
E) Sistem kebakaran
kebakaran pada kostel ini karena hanya terdapat 6 lantai. Sesuai dengan
ketentuan :
Untuk sistem air bersih, bangunan ini menggunakan air PAM untuk
memerlukan air bersih juga bisa dengan menggunakan air tanah ( sumur
Air bekas kotoran cair maupun padat dialirkan dan diolah di tempat
pengolahan limbah ( STP ). Hal ini dimaksudkan agar air kotoran yang
terbuang bisa digunakan kembali agar dapat menghemat air dan juga
126
tidak mencemari lingkungan. Selain itu juga dibuat penampungan untuk
air hujan agar air hujan bisa dimanfaatkan untuk keperluan dalam
Kebon Jeruk ini adalah menerapkan arsitektur berkelanjutan hemat energi pada
bangunan.
pemakaian energi. Dari hasil studi, diperoleh data bahwa penggunaan energi
dalam bangunan dari tahun-ke tahun diperkirakan naik sekitar rata-rata 5 sampai
10 prosen. adanya tanggung jawab terhadap kenaikan harga minyak dan faktor
lingkungan lainnya.
dampak positif yang sungguh besar bagi kehidupan sekarang dan mendatang.
Dengan adanya bangunan yang hemat energi akan sedikit mengurangi atau
127