Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama


penyusun tulang adalah kalsium. Kurangnya konsumsi

kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium yang


terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi

perubahan pada mikroarstektur tulang dan tulang menjadi


lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan

kekuatannya, sehingga mudah retak/patah.


Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa

hilangnya mineralisasi tulang yang disebabkan berkurangnya


kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang

diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil


akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks

tulang berkurang..
Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia

. Kekurangan kalsium dan vitamin D terutama di masa kecil


dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa tulang

yang maksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia


Konsumsi kalsium yang rendah atau menurunnya

kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya

terjadi pada dewasa , dapat menyebabkan osteomalasia


,selain itu ganguan pada sindroma malabsorbsi usus

,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat juga menyebab


terjadinya osteomalasia

1
Terjadinya osteomalasia merupakan rangkaian awal
terjadinya osteoporosis .pada saat sekarang ini angka

kejadian tersebut sangat meningkat tajam baik pada


anakanak, dewasa atau pun orang tua.

Berdasarkan hasil penelitian University of Otago,


Selandia Baru, bekerja sama dengan Seameo Tropmed RCCN,

Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia, yang


dipublikasikan European Journal of Clinical Nutrition tahun

2007, perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270


miligram kalsium per hari.

Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia


bahkan kurang dari 50% rekomendasi kalsium harian yang

dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.


Asupan yang kurang dari 50% rekomendasi harian

tersebut bahkan juga terjadi di 9 negara Asia, seperti terlihat


pada penelitian yang dilakukan Lyengar dan tim pada 2004.

Kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah


1.000-1.200 mg.

Data kepadatan tulang yang dianalisa oleh Pusat


Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Gizi Bogor pada

2005, ditemukan bahwa 2 dari 5 orang Indonesia berisiko


menderita kerapuhan tulang

Dari jumlah kejadian diatas dan kondisi penyakit yang

memerlukan pendeteksian dan penanganan sejak dini,


penulis tertarik untuk menulis makalah Asuhan

Keperawatan osteomalasia

2
2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi Osteomalasia?


2. Apa Etiologi Osteomalasia?

3. ApaManifestasi Klinis Osteomalasia?


4. Bagaimana Patofisiologi Osteomalasia?

5. Apa Pemeriksaan Penunjang Osteomalasia?


6. Bagaimana Terapi Osteomalasia?

7. Apa Komplikasi Osteomalasia?

3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi Osteomalasia


2. Untuk mengetahui etiologi Osteomalasia

3. Untuk mengetahui manifestasi klinis Osteomalasia


4. Untuk mengetahui patofisiologi Osteomalasia

5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang


Osteomalasia

6. Untuk mengetahui terapi framakologi Osteomalasia


7. Untuk mengetahui komplikasi Osteomalasia

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Definisi

Osteomalasia, sering kali dikenal sebagai rakitis dewasa


merupakan gangguan metabolik tulang yang ditandai dengan

ketidakadekuatan atau hambatan meneralisasi matriks tulang

pada tulang padat dan tulang spons matur, menyebabkan


pelunakan tulang.Mineralisasi tulang memerlukan ion kalsium

dan fosfat yang adekuat di cairan ektraseluler. Saat ion tidak


cukup akibat mengakibatkan:

(1) ketidakadekuatan asupan kalsium atau menurunkan absorsi


kalsium dari usus, atau

(2) peningkatan kehilangan ginjal atau penurunan absorsi usus


fosfat, matriks tulang tidak dimineralisasi dan tidak dapat

mencapai meyangga beban.


Deformitas yang nyata tulang peyangga beban dan fraktur

patologis terjadi. Defisiensi vitamin D merupakann penyebab


umum osteomalasia yang dapat dikoreksi dengan terapi.

Osteomalasia jarang terjadi di Amerika Serikat karena


banyak makanan diperkaya vitamin D, tetapi insidens

meningkat di antara lansia dan orang yang jarang terpajang


sinar matahari. Ini merupakan masalah kesehatan yang

signifikan di budaya yang memiliki kecenderungan diet rendah


kalsium dan vitamin D. Wanita di Cina Utara, Jepang, dan India

4
Utara memiliki insidens gangguan yang lebih besar ( Porth&
Matfin, 2009).

Faktor risiko utama untuk defisiensi vitamin D adalah diet


rendah vitamin D, pajanan sinar matahari yang tidak adekuat,

gangguan absorsi lemak di usus ( vitamin D adalah vitamin larut


lemak ), gangguan hati atau ginjal yang mengganggu

metabolisme vitamin D ke bentuk aktif, dan obat tertentu. Ras


memainkan peran untuk alasan yang tidak diketahui. Orang

kulit hitam memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah


dibandingkan orang kulit putih ( Moore& Kiebzak 2007 ).

Hipofosfastemia dapat berasal dari ketidakcukupan


asupan diet, kehilangan berlebihan melalui asupan diet,

kehilangan berlebihan melalui urine atau feses, atau pergerakan


ke sel. Penyalahgunaan alkohol merupakan penyebab

hipofestamia yang paling sering karena defisiensi diet terkait,


muntah, penggunaaan antasid, dan peningkatan ekresi fosfat di

ginjal. Mengingesti sejumlah besar antasid yang tidak dapat


diserap meningkatkan kehilangan fosfat di feses.Beberapa

gangguan didapat dan genetik menyebabkan peningkatan


kehilangan fosfat di urine.

2. Etiologi

Penyebab Osteomalasia adalah

a. Defisiensi Vitamin D
1) Ketidakadekuatan asupan diet

2) Kurang pajanan sinar matahari

5
3) Malabsorsi : bypass lambung, gangguan usus kecil,
penyakit kandung empedu, insufisiensi pankreatik

kronik
4) Gangguan ginjal atau hati

5) Efek obat : isoniazid, rifampin, antikonvulsan


b. Deplesi Fosfat
1) Asupan tidak adekuat
2) Gangguan absorsi akibat penggunaan antasid kronik

3) Gangguan reabsorsi tubular ginjal akibat gangguan


didapat atau genetic

c. Asidosis Sistemik
1) Asidosis tubular ginjal

2) Ureterosigmoidtomi
3) Sindrom Fanconi

d. Inhibitor Mineralisasi Tulang


1) Hipofosfatasia

2) Natrium florida atau disodium etidroneate (didronel)


3) Intoksikasi aluminium

4) Gagal Ginjal Kronik


5) Malabsorsi Kalsium

3. Manifestasi Klinis

Keletihan dan kelemahan otot, manifestasi defesiiensi

vitamin D, dapat ditemukan sebelum manifestasi nyata


osteomalasia terlihat.Manifestasi osteomalasia mencakup nyeri

tulang dan sakit.Seiring dengan kemajuan penyakit, terjadi


fraktur.Berbeda dengan osteoporosis, osteomalasia tidak

6
berkaitan dengan kejadian signifikan fraktur tulang pinggul.
Oleh sebab itu, fraktur patologis terjadi umumnya pada area

yang lemah ( mis, radius distal dan femur proksimal ).


Umumnya gejala yang memperberat dari oseteomalasia adalah:

a. Nyeri tulang dan kelemahan otot akibat defisiensi kalsium.


Nyeri tulang yang dirasakan menyebar terutama pada

daerah pinggang dan paha.


b. Pasien akan mengalami cara jalan bebek atau pincang.

c. Tungkai menjadi lebih bengkok pada penyakit lebih lanjut


(karena tinggi badan dan kerapuhan tulang, dan tarikan

otot), vertebrata menjadi tertekan, pemendekan batang


tubuh pasien dan kelainan bentuk thoraks (kifosis).

d. Penurunan berat badan


e. Anoreksia

f. Mudah sekali mengalami patah tulang. Terutama dibagian


tulang panjang seperti tulang lengan atau tulang kaki.

g. Fraktur patologis.
h. Vertebra yang melunak menjadi tertekan, dan mengubah

bentuk tulang (kifosis,lordosis lumbalis,skoliosis).


i. Kelemahan dan ketidaktegapan menimbulkan resiko

terjatuh dan fraktur.


j. Merasakan sakit saat duduk dan mengalami kesulitan

bangun dari posisi duduk ke posisi berdiri.

4. Patofisiologi

Dua penyebab utama osteomalasia adalah ketidakcukupan


absorsi kalsium di usus karena kurangnya asupan kalsium atau

7
defisiensi vitamin D, dan peningkatan kahilangan fosfor melalui
urine (Porth & Matfin, 2009).Pada bentuk alaminya, vitamin D

didapat dari makanan tertentu dan radiasi ultraviolet matahari.


Vitamin D mempertahankan kadar serum kalsium dan fosfat

normal untuk mineralisasi normal tulang. Defisiensi vitamin D


atau resistensi terhadap kerja mengganggu mineralisasi normal

tulang, menyebabkan pelunakan tulang.


Vitamin D tidak aktif ketika diabsorsi dari usus atau

distensi dari pajanan terhadap sinar ultraviolet.Agar vitamin D


menjadi aktif, proses dua langkah harus terjadi vitamin D (dan

metabolitnya) dipindahkan dari darah ke hati, tempat vitamin D


diubah diubah menjadi kalsidol.Kalsidol kemudian

ditransportasikan ke ginjal dan diubah menjadi bentuk aktif,


kalsitriol.

Bentuk aktif vitamin D diperlukan untuk absorsi kalsium


dan fosfor yang optimal dari usus.Kalsium dan fosfor

dipindahkan dari darah ke tulang untuk mineralisaasi normal.


Jika terdapat kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfor tidak

diabsorsi dari usus dan kadar kalsium dan fosfor serum turun.
Defisiensi mineral ini pada gilirannya mengaktivasi kelenjar

paratiroid dengan kehilangan kalsium dan fosfor dari tulang.


Kehilangan kalsium dan fosfat yang berlebihan dalam tulang

dan fosfat yang berlebihan dalam tulang mengganggu

mineralisasi tulang.
Gangguan mineralisasi tulang menyebabkan abnormalitas

di tulang spons dan tulang padat.Osteoid (bagian matriks yang


lunak dan tidak terklasifikasi) terus menghasilkan tetapi tidak

8
mineralisasi.Penumpukan abnormal tulang demineralisasi
menyebabkan deformitas besar pada tulang panjang, spinal,

panggul, dan tengkorak menyebabkan tulang lunak dan tidak


mampu menyangga beban dan menekan/membebani gerakan

tubuh.

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Biopsi tulang
Dokter memasukkan jarum hingga ke tulang pasien untuk
mengambil sampel jaringan tulang. Sampel tersebut akan

diteliti lebih lanjut di laboratorium.


b. Tes darah dan urine
Berfungsi untuk memeriksa kadar vitamin D dan mineral lain
pada tubuh pasien.

c. Sinar-X
Berfungsi untuk memeriksa apakah pasien memiliki

keretakan kecil pada tulang (Looser transformation zones)


yang menjadi salah satu ciri-ciri.

d. Pemeriksaan kepadatan mineral tulang osteomalacia.


Untuk melihat kadar kalsium dan fosfat pada tulang pasien.

6. Terapi Osteomalasia

a. Penatalaksanaan Medik
1) Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka
dapat disuntikkan vitamin D 200.000 IU per

minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian

9
dilanjutkan dengan 1600 IU setiap hari atau
200.000 IU setiap 4-6 bulan.

2) Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia),


maka dapat diobati dengan mengkonsumsi 1,25

dihydroxy vitamin D.
b. Penatalaksanaan Non Medik
1) Jika kekurangan kalsium maka yang harus
dilakukan adalah memperbanyak konsumsi unsur

kalsium. Agar sel osteoblas (pembentuk tulang)


bisa bekerja lebih keras lagi. Selain mengkonsumsi

sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri,


daging, dan yogurt mengkonsumsi suplemen

kalsium sangatlah disarankan.


2) Jika kekurangan vitamin D, sangat dianjurkan

untuk memperbanyak konsumsi makanan seperti


ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu.

Untuk membantu pembentukan vitamin D dalam


tubuh cobalah sering berjemur di bawah sinar

matahari pagi antara pukul 07.0009.00 pagi dan


sore pada pukul 16.00 - 17.00.

3) Diperlukan diet vitamin D disertai suplemen


kalsium.

4) Apabila osteomalasia atau rakitis disebabkan oleh

penyakit lain, maka penyakit tersebut akan


memerlukan penanganan terlebih dahulu.

5) Pemajanan sinar matahari dianjurkan.

10
6) Jika terjadi deformitas ortopedik persisten perlu
penggunaan brace/korset atau dengan

pembedahan.
7. Komplikasi

1) Kesemutan ditangan dan kaki


2) Cocok (kejang)

3) Kram
4) Rasa berkedut dalam tubuh

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Osteomalasia sering dikenal sebagai rakitis dewasa

merupakan gangguan metabolik tulang yang ditandai dengan


ketidakadekuatan atau hambatan meneralisasi matriks tulang

pada tulang padat dan tulang spons matur, menyebabkan


perlunakan tulang.

Osteomalasia jarang terjadi di Amerika Serikat karena


banyak makanan yang diperkaya vitamin D, tetapi insidens

meningkat di antara lansia dan orang yang jarang terpajang


sinar matahari. Wanita di Cina Utara, Jepang, dan India Utara

memiliki insidens gangguan yang lebih besar (Porth dan


Marfin 2009).
Faktor resiko utama untuk defisiensi vitamin adalah diet
rendah vitamin D, pajanan sinar matahari yang tidak adekuat,

gangguan absobsi lemak di usus (vitamim D adalah vitamin


larut lemak), dan obat tertentu. Ras memainkan peran kadar

vitamin D yang lebih rendah dibandingkan orang kulit putih


(Moore & Kiebzak 2007).

2. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang

membacanya dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai