Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) telah mengundang banyak
untuk produksi gula pasir serta etanol untuk bahan bakar. Dikarenakan tidak
adanya material pasir, kerikil dan batu di kabupaten Merauke menyebabkan biaya
tersebut salah satu investor perkebunan swasta akan membangun dermaga sendiri
Merauke.
maksimum 3000 DWT. Tipe struktur dermaga adalah jetty dengan trestle sebagai
panjang 30 m.
0
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah perencanaan dermaga yang akan timbul
dalam penyusunan proyek akhir ini serta keterbatasan data maupun ilmu yang
survei konsultan
2. Perencanaan struktur meliputi perencanaan pelat lantai dan balok
3. Perencanaan tiang pancang, fender, bollard, dolphin dan ramp up tidak
dibahas
4. Perhitungan sedimentasi tidak dibahas
5. Rencana anggaran biaya tidak dibahas
6. Metode pelaksanaan kerja dan syarat-syarat tidak dibahas
7. Perencanaan fasilitas darat tidak dibahas
Penulisan tugas akhir ini disusun dalam bab-bab yang secara garis besar
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, ruang lingkup, batasan
1
Dalam bab ini berisikan peraturan yang digunakan, kapal rencana,
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang
yang dilengkapi dengan fasilitas dermaga di mana kapal dapat bertambat untuk
fungsi dalam perdagangan nasional dan internasional, segi kegunaan, dan letak
geografisnya.
Jika ditinjau dari segi penggunaan macam-macam dermaga dapat
Dalam hal ini dermaga sungai Bian direncanakan sebagai pelabuhan campuran di
mana fungsi utama untuk bongkar-muat barang produksi gula dan ramp up
2
Dermaga dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu wharf, pier dan jetty.
Wharf adalah dermaga yang pararel dengan pantai dan biasanya berhimpit dengan
garis pantai. Pier adalah dermaga yang berada pada garis pantai dan posisinya
tegak lurus dengan garis pantai (berbentuk jari). Jetty adalah dermaga yang
kapal dapat bertambat, untuk tipe jetty dibangun cukup jauh menjorok ke arah laut
3
dengan maksud agar ujung dermaga berada pada kedalaman yang cukup bagi
ini memisahkan daerah perairan dengan laut bebas, sehingga perairan pelabuhan
tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar di laut sehingga pelabuhan lebih
tenang dan kapal dapat melakukan bongkar muat barang dengan mudah.
Dikarenakan dermaga sungai Bian ini berada di muara sungai sehingga
gelombang yang terjadi relatif kecil (sesuai dengan perhitungan fetch) sehingga
sehingga akan terjadi benturan antar kapal dan dermaga. Untuk itu maka
benturan, bantalan ini disebut fender. Dalam perencanaan ini tidak dilakukan
perhitungan fender.
tali ke alat penambat, pengikatan ini dimaksudkan untuk menahan gerakan kapal
yang disebabkan oleh angin, arus dan gelombang. Ada tiga macam alat penambat
tali ke alat penambat di bagian haluan, buritan dan badan kapal, tali-tali penambat
4
diikatkan pada alat penambat yang disebut bitt, bitt dengan ukuran besar disebut
dengan bollard.
Kapal-kapal yang akan bongkar muat tidak selalu dapat merapat
sehingga kapal harus menunggu diluar dermaga dan berhenti. Apabila kapal
tidak dapat membuang jangkarnya karena akan menganggu kapal lain. Maka
2.3 Kapal
Panjang, lebar dan sarat/ draft kapal yang akan menggunakan pelabuhan
masih dalam bahasa asing mengenai kapal mengingat dalam praktek masih
Ukuran isi tolak/ Displacement Tonnage adalah volume air yang dipindahkan
5
Ukuran isi tolak kapal bermuatan penuh/ Displacement Tonnage Loaded yaitu
berak kapal maksimum, di mana apabila kapal dibebani lebih dari nilai ini
kanan
Bongkar muat barang secara vertikal/ Lift on Lift off (Lo/Lo) adalah bongkar
muat barang yang dilakukan dengan keran kapal (crane), mobile crane, crane
tetap di dermaga
Bongkar muat barang secara horizontal/ Roll on Roll off (Ro/Ro) adalah
1. LOKASI
6
Lokasi proyek gedung Asia Pacific Center for Ecohydrology
7
2. SCHEDULE
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Latar Belakang ... 1
1.7 Rumusan Masalah 1
1.8 Pembatasan Masalah . 2
1.9 Manfaat Penulisan . 2
1.10 Sistematika Penulisan . 3
2.3 Kapal 8
9
4.2 Kapal Rencana 30
10
5.1.1 Beban mati plat lantai (DL) .. 84
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
11