Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN FASILITATOR

PELATIHAN PELATIH (TOT) MIKROSKOPIS MALARIA

Edit 20 Agustus 015

SUB DIREKTORAT MALARIA


2015

1
BAB I

PENDAHULUAN

Suatu pelatihan dapat terselenggara dengan baik dan hasil yang optimal,
apabila dikelola dengan benar dan menggunakan metode tepat. Dalam
pelatihan mikroskopis yang menghasilkan peningkatan keterampilan peserta
latih dalam pelayanan mikroskopis malaria, dipilih metode pembelajaran
orang dewasa dengan menggunakan modul dan latihan praktek. Untuk
maksud tersebut disusun pedoman bagi fasilitator sebagai acuan dalam
membimbing peserta latih , disamping kurikulum dan modul pelatihan
sebagai acuan materi dan pedoman penyelengaraan pelatihan sebagai acuan
dalam pengelolaan pelatihan.

Pedoman Fasilitator ini berisi informasi tentang peran dan fungsi fasilitator
dalam memfasilitasi peserta latih dalam mengikuti pelatihan sehingga dapat
memudahkan tugas fasilitator. Dengan adanya pedoman ini diharapkan
semua peserta latih dapat memperoleh informasi yang sama.

Pedoman fasilitator ini berisi 2 hal pokok:


1.Pedoman umum (berlaku untuk semua jenis pelatihan).
2.Pedoman khusus (untuk pelatihan mikroskopis).

Pedoman umum fasilitator menguraikan tentang :


a. Kekhususan pelatihan.
b. Siapa fasilitator
c. Tugas fasilitator
d. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama proses pelatihan.
e. Persiapan fasilitator
f. Teknik fasilitasi.

Pedoman khusus fasilitator untuk pelatihan mikroskopis menguraikan


tentang:
a.Langkah-langkah untuk mempelajari modul dan
penjelasannya.
b.Topik-topik yang masih perlu didiskusikan pada akhir modul
yang belum tercakup pada latihan-latihan.

Buku ini disiapkan untuk digunakan oleh fasilitator, panitia pelaksana dan
Master of Training (MOT).

2
BAB II
PEDOMAN UMUM

Pedoman ini berlaku bagi semua fasilitator dari semua jenis pelatihan malaria,
bertujuan untuk membantu para peserta latih dalam proses belajar / berlatih guna
mencapai tujuan pelatihan . Oleh karena pedoman ini bersifat umum, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

A. Kekhususan methoda pelatihan

1. Materi pelatihan tidak disajikan dalam bentuk ceramah. Peserta-latih diberi


satu set buku instruksional yang disebut modul, berisi informasi dasar yang
harus dipelajari.

2. Modul pelatihan ini dirancang untuk membantu peserta-latih mengembangkan


keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. Peserta-latih
mengembangkan keterampilan ini dengan mengerjakan latihan secara tertulis
maupun lisan, diskusi kelompok dan main peran.

3. Setiap peserta-latih bekerja menurut kecepatannya masing-masing.

4. Setiap peserta-latih didorong untuk mendiskusikan setiap masalah dengan


seorang fasilitator dan akan menerima umpan-balik segera setelah
menyelesaikan latihan-latihan.

5. Setiap peserta-latih menyelesaikan semua latihan yang harus dikerjakan.

B. Siapakah Fasilitator .

Fasilitator adalah seorang yang membantu para peserta-latih dalam proses


belajar, biasanya melalui diskusi perorangan dan kelompok kecil.
Pemilihan fasilitator harus memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
- Telah mengikuti Pelatihan Bagi Pelatih (TOT).
- Memiliki kemampuan dan pengalaman melatih.
Agar fasilitator dapat memberikan cukup perhatian terhadap setiap peserta-
latih, maka sebaiknya setiap fasilitator hanya membimbing 4-5 peserta-latih.

C. Apa tugas fasilitator


Seorang fasilitator harus menguasai dengan baik materi yang akan dipelajari.
Tugas fasilitator, adalah:
- menjawab pertanyaan-pertanyaan,
- mendiskusikan latihan-latihan,
- memimpin diskusi kelompok,
- mengkoordinasi main peran, dan
- memberikan segala bantuan yang dibutuhkan oleh peserta-latih untuk
menyelesaikan pelatihan dengan baik.
Sebaiknya fasilitator tidak mengajarkan isi materi pelatihan dengan metode
ceramah.

3
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh fasilitator.
Selama proses pembelajaran, fasilitator tidak boleh mengerjakan pekerjaan
lain atau mendiskusikan hal-hal yang tidak berhubungan dengan materi
modul.

Dalam diskusi dengan peserta, hindari ekspresi wajah atau komentar yang
dapat menyebabkan peserta-latih merasa malu.

Pada saat pengenalan modul, jangan memberikan informasi yang terlalu


banyak. Biarkan mereka membaca sendiri dari materi modul.

Jangan membaca ulang teks yang sudah dibaca oleh peserta-latih karena akan
menjemukan dan memberi kesan bahwa peserta-latih tidak dapat membaca
sendiri. Jika diperlukan, kaji ulang hal-hal yang penting pada saat umpan-
balik perorangan atau diskusi kelompok.

Hindari bertindak terlalu dominan (sebagai showman). Antusiasme fasilitator


memang diperlukan, tetapi bila berlebihan dapat menganggu proses
pembelajaran.

Jangan meremehkan peserta-latih dengan memperlakukan mereka seperti


anak-anak.

Jangan saling meremehkan antar sesama fasilitator.

Jangan memberikan penugasan kepada peserta-latih diluar jam pembelajaran.

Jangan malu-malu, gugup atau cemas tentang apa yang harus dikatakan.
Pedoman Fasilitator ini akan membantu anda mengingat apa yang harus
dikatakan. Oleh karena itu manfaatkanlah!!

E. Bagaimana persiapan fasilitator.


Sebagai seorang fasilitator, harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

Bacalah Pedoman Fasilitator yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas
besok (termasuk modul dan latihan-latihan dari modul tersebut). Ini
diperlukan agar fasilitator menguasai materi bahasan dan latihan-latihan
sebelum menfasilitasi peserta.

Pikirkan bagian mana yang diperkirakan akan sulit bagi peserta-latih dan
pertanyaan apa yang mungkin akan mereka ajukan.

Rencanakan cara membantu mengatasi bagian yang sulit tersebut dan siapkan
jawabannya.

Pikirkan bagaimana mengaitkan keterampilan yang akan dipelajari dalam


modul dengan pelaksanaan tugas peserta-latih nantinya. Jelaskan hal ini pada

4
penjelasan awal (sebelum mulai membaca modul) atau pada saat diskusi akhir
modul.

F. Bagaimana tekhik fasilitasi.

Beberapa teknik fasilitasi yang akan dibahas adalah:


- Teknik memotivasi dan mengelola peserta-latih
- Teknik mengaitkan modul dengan tugas peserta-latih
- Teknik memberi umpan-balik perorangan
- Teknik memandu diskusi kelompok
- Teknik mengkoordinasi main peran

1. Teknik memotivasi dan mengelola peserta-latih


a. Mendorong interaksi
Dalam dua hari pertama pelatihan, usahakan fasilitator sudah
berinteraksi dengan setiap peserta-latih sekurang-kurangnya satu kali.
Hal ini akan dapat memperbaiki hubungan antar manusia (misalnya
mengatasi rasa malu dan rendah-diri) sehingga proses interaksi dapat
berjalan dengan lancar sepanjang pelatihan.

Perhatikan hasil kerja setiap peserta. Bantulah peserta bila mengalami


kesulitan walaupun tidak diminta. Hal ini akan membuat mereka lebih
bersemangat mengerjakan latihan dan studi kasus.

Selalu siap bila dibutuhkan peserta-latih.

b. Melibatkan peserta dalam diskusi


Seringlah mengajukan pertanyaan kepada peserta-latih untuk
mengecek pemahaman mereka dan agar mereka terus aktif berpikir
dan berpartisipasi. Gunakan pertanyaan terbuka (mulai dengan apa,
mengapa, atau bagaimana); Jangan gunakan pertanyaan tertutup
yang jawabannya hanya ya atau tidak.

Berikan waktu yang cukup kepada peserta-latih untuk berpikir dan


menyusun jawabannya.
Jangan menjawab pertanyaan anda sendiri. Apabila peserta tidak dapat
menjawab, gantilah pertanyaan itu dengan kalimat lain yang lebih
mudah dimengerti.

Tulislah jawaban peserta-latih di flipchart atau whiteboard seperti saat


melakukan curah-pendapat (brain-storming).

Hargailah setiap jawaban peserta dengan mengatakan terima kasih


atau menganggukkan kepala.

Jawablah setiap pertanyaan dengan baik dan doronglah peserta-latih


untuk mengajukan pertanyaan bila ada yang kurang dimengerti.

5
Gunakan nama peserta setiap kali memanggil atau menyampaikan
terima kasih.

Upayakan supaya selalu ada kontak-mata dengan peserta-latih.

c. Menjaga suasana diskusi selalu hidup dan terarah


Agar suasana diskusi tetap hidup:
- berikan informasi dengan tanpa membaca,
- berjalan mengelilingi ruangan,
- berbicara dengan jelas dan dengan penekanan.

Agar diskusi tetap terarah:


- tulislah topik diskusi pada flipchart,
- seringlah membuat ringkasan,
- jangan biarkan peserta-latih berbicara secara bersamaan.

Ajaklah peserta-latih yang pendiam agar turut berperan dalam diskusi,


dengan:
- mintalah pendapat peserta-latih tersebut,
- dekatilah peserta-latih tersebut supaya dia merasa diajak untuk
berbicara,
- jangan mempermalukan atau menakuti peserta-latih tersebut.

d. Mengatasi masalah
Peserta-latih yang terlalu banyak bicara, diatasi dengan:
- dekati peserta-latih tersebut supaya dia sadar,
- jauhi/ membelakangi peserta-latih tersebut,
- ketika peserta tersebut berhenti sebentar, segera alihkan pertanyaan
ke peserta lain,
- catat pendapat peserta tersebut pada flipchart dan katakan
pendapat anda sudah kami catat,
- jangan bertanya lagi kepada peserta tersebut.

Peserta yang sulit mengerti diatasi dengan:


- bicara secara jelas dan perlahan-lahan,
- bila mungkin gunakan bahasa daerahnya.

e. Menghargai peserta-latih
Hargai peserta yang:
- bekerja keras,
- mengerjakan latihan dengan baik,
- berpartisipasi dalam diskusi kelompok,
- menolong peserta lain,
- aktif bertanya bila ada hal yang membingungkan.

Usahakan agar peserta merasa tidak terpaksa, dengan:


- hindari ekspresi wajah atau komentar yang membuat peserta malu,
- waktu berbicara dengan peserta, upayakan fasilitator sama tinggi
dengan peserta (fasilitator duduk atau menunduk)
- jangan menjawab terburu-buru,

6
- beri waktu agar peserta dapat berbicara dengan anda,
- beri perhatian, dengan mengatakan: itu pertanyaan/saran baik.

2. Teknik mengaitkan modul dengan tugas peserta-latih

Diskusikan cara menerapkan konsep yang baru dipelajari tersebut dengan


lingkungan kerja peserta latih.

Sebagai langkah pertama, mintalah peserta memberitahukan apa tugasnya.

Langkah berikut, tanyakan apakah mereka dapat menggunakan


ketrampilan yang telah dipelajari tersebut kemudian diskusikan hambatan-
hambatan yang mungkin dapat timbul dalam penerapannya.

Berikan tanggapan/perhatian terhadap pertanyaan-pertanyaan peserta yang


berhubungan dengan pelaksanaan tugas dilapangan.

Jangan langsung menolak saran peserta (tentang cara lain dalam


pelaksanaan tugas dilapangan), tetapi diskusikan cara tersebut dan
bandingkan dengan yang ada dalam modul.

3. Teknik memberi umpan-balik perorangan

Sebelum memberi umpan-balik, fasilitator harus menguasai materi


bahasan, kaji-ulang apa tujuan latihan dari modul dan jawabannya.

Mintalah peserta-latih untuk menjawab, dan bandingkan dengan jawaban


pada Buku Lembar Jawaban.

Jika jawaban peserta-latih berbeda, tanyakan bagaimana cara mendapat


jawaban tersebut untuk mengetahui apa penyebabnya. Mungkin ini
disebabkan karena peserta-latih tidak mengerti petunjuk untuk
mengerjakan latihan, atau tidak mengerti konsep dasar dari bahasan
tersebut.

Setelah diketahui penyebab perbedaan tersebut, bantulah peserta-latih


untuk mengatasi masalahnya.

Buatlah kesimpulan (atau mintalah peserta-latih yang membuat


kesimpulan) dari yang telah dikerjakan dan alasan perlunya latihan
tersebut sehubungan dengan tugas peserta-latih.

Selalu hargai peserta latih yang bekerja baik, dengan:


- berilah pujian bila peserta-latih sudah mengerti konsep/prosedur yang
diajarkan,
- tunjukan antusiasme terhadap ide peserta-latih yang mengaitkan
konsep tersebut dengan penerapan tugasnya,
- katakan kepada peserta bahwa anda senang berdikusi dengannya,
- tunjukkan kepada peserta bahwa kerja-kerasnya diperhatikan dan
dihargai.

7
Jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan baik, mintalah
bantuan kepada fasilitator lain atau MOT.

4. Teknik memandu diskusi kelompok

Sebelum memulai diskusi kelompok, perlu dijelaskan maksud dan tujuan


diskusi tersebut (supaya diskusi terarah).

Usahakan supaya semua peserta-latih terlibat dalam diskusi tersebut.

Catatlah pokok-pokok pikiran mereka pada flipchart

Selalu hargai peserta-latih yang bekerja baik, dengan:


- hargailah saran yang mereka berikan,
- beri komentar bila peserta sudah mengerti materi yang diajarkan,
- hargailah kemampuan mereka untuk bekerja dalam kelompok.

Jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan baik, mintalah
bantuan kepada fasilitator lain atau MOT.

8
5. Teknik mengkoordinasi main-peran

Sebelum main-peran, fasilitator harus menguasai skenario main-peran


(tujuan main-peran, peran yang akan dilakoni, dan langkah-langkahnya).

Kepada masing-masing peserta:


- tetapkan perannya (pemain atau pengamat)
- jelaskan isi perannya
- berilah waktu untuk membuat persiapan

Selama main-peran berlangsung, jangan di-interupsi, kecuali bila ada


kesulitan yang sangat mengganggu.

Setelah peserta selesai main-peran, mintalah komentar dari peserta mulai


dari pemain, kemudian pengamat, dan terakhir berilah umpan-balik anda.

G. Evalusai
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelatihan maka dilakukan pre-test
( sebelum pelatihan dimulai) dan Post-test (sesudah pelatihan).

BAB III

9
PEDOMAN KHUSUS
(PELATIHAN MIKROSKOPIS)

Pedoman ini berisi:


- Langkah-langkah untuk mempelajari modul dan penjelasannya.
- Topik-topik yang masih perlu didiskusikan pada akhir modul
yang belum tercakup pada latihan-latihan.

Pelatihan ini menggunakan pendekatan modul sehingga kemajuan


proses pembelajaran sangat tergantung pada latar belakang dan
kemampuan peserta latih. Oleh karena itu, penggunaan waktu
untuk tiap modul harus flexibel (tidak kaku) tapi tetap
mempertimbangkan alokasi waktu yang terdapat pada jadwal
dalam kurikulum pelatihan.

10
PEDOMAN FASILITATOR UNTUK
MODUL 1.a
KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN MALARIA
( 2 JPL/90 menit : T2 )
Langkah-langkah untuk mempelajari modul:
1. Fasilitator memperkenalkan modul
Sampaikan kepada peserta butir-butir yang akan dipelajari dalam modul ini.
Jangan memberikan uraian lebih rinci, cukup penjelasan singkat, karena hanya
untuk memperkenalkan modul. Lebih baik kalau butir-butir tersebut diatas sudah
dibuat power point.

2.Peserta mempelajari modul Kebijakan Progam Pengendalian Malaria dengan


cara :
Membaca secara bergiliran dengan bersuara yang jelas dan peserta lain
memperhatikan atau peserta membaca dan mendiskusikannya dalam kelompok .
Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara
bergiliran, kelompok lain memberikan pertanyaan.

3.Peserta mengerjakan Evaluasi Akhir Modul.


Minta peserta mengerjakan secara perorangan.
Setelah semua peserta selesai mengerjakan Evaluasi Akhir Modul, periksa dan
diskusikan jawabannya secara bersama.

4.Pandu diskusi kelompok akhir modul.


Lihat cara memandu diskusi kelompok seperti pada Bab II tentang Pedoman
Untuk Semua Modul.
Topik yang masih perlu didiskusikan tergantung dari hasil evaluasi akhir modul,
misal :

Topik 1: Bagaimana cara mengatasi error rate yang masih tinggi ?

Topik 2: Bagaimana cara mengurangi penggunaan RDT ?

Dst.

Pedoman Fasilitator untuk :


Modul 1.b
Kebijakan Laboratorium dalam mendukung
program pengendalian malaria
( 2 JPL/90 menit : T2)

Langkah-langkah untuk mempelajari modul:


2. Fasilitator memperkenalkan modul
Sampaikan kepada peserta butir-butir yang akan dipelajari dalam modul ini.
Jangan memberikan uraian lebih rinci, cukup penjelasan singkat, karena hanya
untuk memperkenalkan modul. Lebih baik kalau butir-butir tersebut diatas sudah
dibuat power point.

11
2.Peserta mempelajari modul Kebijakan laboratorium dalam mendukung
progam pengendalian malaria dengan cara :
Membaca secara bergiliran dengan bersuara yang jelas dan peserta lain
memperhatikan atau peserta membaca dan mendiskusikannya dalam kelompok .
Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara
bergiliran, kelompok lain memberikan pertanyaan.

3.Peserta mengerjakan Evaluasi Akhir Modul.


Minta peserta mengerjakan secara perorangan.
Setelah semua peserta selesai mengerjakan Evaluasi Akhir Modul, periksa dan
diskusikan jawabannya secara bersama.

4.Pandu diskusi kelompok akhir modul.


Lihat cara memandu diskusi kelompok seperti pada Bab II tentang Pedoman
Untuk Semua Modul.
Topik yang masih perlu didiskusikan tergantung dari hasil evaluasi akhir modul,
misal :

Topik 1: Bagaimana cara mengatasi penurunan kompetensi mikroskopis ?

Topik 2: Bagaimana cara mengaktifkan jejaring mikroskopis ?

Dst.

PEDOMAN FASILITATOR UNTUK


MODUL 2
PENGENALAN MALARIA
(2 JPL/ 90 menit : T1 P1)

Langkah-langkah penyampaian materi :

1. Fasilitator memperkenalkan modul dan menyampaikan pokok-pokok materi yang


terdapat pada modul tersebut (Selama 10 menit):
1) Jenis- jenis parasit malaria
2) Parasit Malaria pada tubuh nyamuk
3) Parasit malaria pada tubuh manusia
4) Akibat dari adanya penyakit malaria pada tubuh manusia

12
Catatan:
Jangan memberikan uraian lebih rinci, cukup penjelasan singkat, karena hanya
untuk memperkenalkan modul. Pokok-pokok materi diatas sudah di buat dalam
bentuk power point.

2. Fasilitator Membagi Peserta dalam 2 kelompok (kelompok A dan B), masing-


masing kelompok menunjuk satu orang Pembicara Kelompok.
3. Fasilitator menugaskan kepada semua peserta untuk membaca dengan cermat
materi yang terdapat pada modul (selama 30 menit)
4. Setelah selesai membaca materi modul, Fasilitator menugaskan kepada:
- kelompok A: Satu orang perwakilan untuk menyampaikan rangkuman
yang terdapat dalam materi jenis-jenis parasit malaria dan parasit malaria
pada tubuh nyamuk (selama 10 menit)
- Kelompok B : Satu orang perwakilan untuk menyampaikan rangkuman
yang terdapat dalam materi Parasit Malaria pada tubuh manusia dan
Akibat dari adanya penyakit malaria pada tubuh manusia (selama 10
menit)
5. Fasilitator Mempersilahkan peserta untuk bertanya kepada kedua pembicara
(mewakili kelompok) dengan moderator seorang narasumber. (selama 20 menit)
6. Narasumber merangkum hasil diskusi dan menyampaikan hal-hal yang penting
yang harus diketahui oleh peserta. (selama 10 menit)

PEDOMAN FASILITATOR UNTUK


MODUL 3
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP
Praktek: ( 3 JPL/ 135 menit: T1P2)
Langkah-langkah penyampaian materi :
1. Fasilitator menjelaskan tentang pokok-pokok materi yang terdapat pada modul 3
meliputi ( 10 menit):
1) Prinsip cara kerja mikroskop
2) Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
3) Penggunaan mikroskop untuk pemeriksaan parasit malaria.
4) Pemeliharaan mikroskop.

13
2. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok ,tiap-tiap kelompok dibimbing
oleh satu fasilitator
3. Masing-masing fasilitator kelompok menjelaskan dan mendemonstrasikan cara
kerja mikroskop, bagian-bagian mikroskop dan fungsinya, penggunaan mikroskop
untuk pemeriksaan parasit malaria dan pemeliharaan mikroskop.masing selama +/-
20 menit)
4. Peserta melakukan hal yang sama dibimbing oleh fasilitator selama +/- 60 menit
5. Fasilitator mempersilahkan peserta untuk bertanya. (15 menit)
6. Narasumber merangkum hasil diskusi dan menyampaikan hal-hal yang penting
yang harus diketahui oleh peserta. (selama 15 menit)

PEDOMAN FASILITATOR UNTUK


MODUL 4
PEMBUATAN SEDIAAN DARAH MALARIA
( 4 JPL/180 menit: T1 P3)

Langkah-langkah penyampaian materi :


1. Fasilitator menjelaskan tentang pokok-pokok materi yang terdapat pada modul 4
meliputi (15 menit):
1) Alat dan bahan pembuatan sediaan darah
2).Jenis-jenis sediaan darah
3).Pembuatan sediaan darah .
4) Kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai pada pembuatan sediaan darah.
5). Penilaian kwalitas pembuatan sediaan darah.

2.Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok dipimpin oleh seorang


fasilitator.
3.Setiap fasilitator dalam kelompok menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dan
mempraktekan penggunaan alat dan bahan tersebut untuk membuat slide tebal
dan tipis.(30 menit)
4.Peserta melakukan hal yang sama selama +/- 80 menit .
5.Fasilitator mengevaluasi hasil praktek peserta dalam membuat sediaan darah
malaria.(15 menit)
6.Fasilitator menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai saat membuat
sediaan darah dan cara-cara mengatasinya. (15 menit)
7.Fasilitator mempersilahkan peserta untuk bertanya. (15 menit)
8.Fasilitator merangkum hasil diskusi dan menyampaikan hal-hal yang penting yang
harus diketahui oleh peserta. (selama 10 menit)

PEDOMAN FASILITATOR UNTUK

14
MODUL 5
PEWARNAAN SEDIAAN DARAH MALARIA
Praktek :( 4 JPL/180menit :T1 P4)

Peserta tetap dalam kelompok pembuatan sediaan darah (5 kelompok dipimpin oleh
masing-masing fasiliator)

Langkah-langkah penyampaian materi :


1. Fasilitator menjelaskan tentang pokok-pokok materi yang terdapat pada modul 5
meliputi (10 menit):
Bahan dan alat untuk pewarnaan sediaan darah malaria
Prosedur pewarnaan sediaan darah malaria
Penilaian sediaan darah sesuai standar.
2. Fasilitator mempraktekan langkah-langkah pewarnaan sediaan darah
(fiksasi,pengeringan, pewarnaan dan penyimpanan: 30 menit)
3. Peserta melakukan hal yang sama secara bergantian dengan menggunakan slide
tebal dan tipis masing-masing.(95 menit)
4. Fasilitator mengevaluasi hasil praktek peserta dalam membuat sediaan darah
malaria.(15 menit)
5. Fasilitator menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai saat membuat
sediaan darah dan cara-cara mengatasinya. (10 menit)
6. Fasilitator Mempersilahkan peserta untuk bertanya. (15 menit)
7. Narasumber merangkum hasil diskusi dan menyampaikan hal-hal yang penting
yang harus diketahui oleh peserta. (selama 10 menit)

PEDOMAN FASILITATOR UNTUK


MODUL 6
PEMBACAAN SEDIAAN DARAH MALARIA
Praktek :(13 JPL/ 582 menit: T3 P10)

Peserta tetap dalam kelompok pembuatan sediaan darah (5 kelompok dipimpin oleh
masing-masing fasiliator)

15
Langkah-langkah penyampaian materi :
1.Fasilitator menjelaskan pokok-pokok materi yang terdapat pada modul 6 yaitu
komponen darah normal, morfologi parasit malaria dan pemeriksaan rutin untuk
sediaan darah (10 menit).
2. Fasilitator klompok mempersilahkan peserta dalam klompok untuk mempelajari
materi dan mengajukan pertanyaan kepada fasilitator bila ada yang perlu
penjelasan (30 menit)
3. Fasilitator mempersilahkan masing-masing peserta untuk menyiapkan mikroskop
dan 2 slide (tebal dan tipis) yang sudah dibuat sebelumnya :10 menit)
4.Fasilitator mendemontrasikan cara meletakan slide ke meja mikroskop (stage) dan
diikuti oleh peserta.(10 menit)
5. Fasilitator mendemontrasikan cara melihat sediaan darah dan membaca hasilnya
(positif dan negatif). Apabila positif dilanjutkan dengan mengidentifikasi spesies,
stadium dan jumlah parasit :30 menit.
6. Peserta melakukan kegiatan yang sama dibimbing oleh fasilitator klompok secara
berulang selama 450 menit
7.Hasil pemeriksaan di catat dalam form pencatatan dan pelaporan ( 5 menit)
8.Fasilitator Mempersilahkan peserta untuk bertanya. ( 10 menit)
9. Narasumber merangkum hasil diskusi dan menyampaikan hal-hal yang penting
yang harus diketahui oleh peserta. (selama 10 menit)

PEDOMAN FASILITATOR UNTUK


MODUL 7
PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL
(3 JPL/ 135 menit: T1P2)

Langkah-langkah penyampaian materi :


Fasilitator menjelaskan tentang pokok-pokok materi yang terdapat pada modul 7 (10
menit) meliputi:
1) Pencatatan dan pelaporan laboratorium malaria
2) Jenis-jenis Formulir yang dipakai, cara pengisian dan pengiriman secara
berjenjang
2. Fasilitator membagi peserta dalam 5 kelompok masing-masing kelompok di
bimbing oleh 1 fasilitator
3. Masing-masing fasilitator kelompok menugaskan kepada peserta untuk membaca
dan mencermati modul pencatatan dan mengisi format pencatatan dan pelaporan.
(60 menit)
4. Fasilitator kelompok menugaskan 1 orang peserta kelompok untuk memimpin
diskusi membahas pencatatan dan pelaporan (secara teori dibandingkan dengan
pengalaman yang sudah mereka lakukan selama bertugas di laboratorium malaria).
(30 menit)
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil dikusi kelompok pada siding
pleno (5 menit/kelompok)
6. Fasilitator Mempersilahkan peserta untuk bertanya. (15 menit)
7. Narasumber merangkum hasil diskusi dan menyampaikan hal-hal yang penting
yang harus diketahui oleh peserta tentang pencatatan dan pelaporan. (selama 10
menit)

16

Anda mungkin juga menyukai